SANGKAN PARANING DUMADI dan TNI

94

SANGKAN PARANING DUMADI dan TNI

(Foto ilustrasi dari Googel)

SANGKAN PARANING DUMADI
Ajaran Filsafat jawa tentang Sangkan Paraning Dumadi mengajarkan kita hakekat tentang Kehidupan dari mana asalnya Manusia Hidup, apa yang akan dilakukan dialam kehidupan, dan Kemana akhir Tujuan hidup, agar kita mengetahui JATIDIRI kita.
Di masyarakat Jawa akan tidak asing dengan syair Dandang Gulo warisan leluhur yang juga mengajarkan arti Sangkan Paraning Dumadi ,,Syair itu berbunyi sbb:
Kaweruhan sejating urip (Ketahuilah Sejatinya Kehidupan)
Urip ono jronig Donya (Hidup dialam Dunia)
Bebasane mampir ngombe (Ibaratnya Cuma mampir minum)
Umpama manuk mabur (Seumpama Burung Terbang)
Lunga saka Kurungan Neki (Pergi dari Kurungannya)
Pundi Pencokan Benjang (Dimana Hinggapnya besok)
Aja Kongsi Keliru (Jangan sampai Keliru)
Umpama Lunga Sesanja (Umpama Orang pergi bertandang)
Najan Sinanjan ora wurung bakal mulih (Saling bertandang yang pasti bakal pulang)
Mulih Mula Mulanya (Pulang ke asal Mulanya)

Syair Dandang Gulo diatas bila Diaplikasikan didalam kehidupan sudah terlihat diadat masyarakat Indonesia dimana saat lebaran Idul Fitri, masyarakat berbondong bondong untuk mudik walaupun jauh merantau dari tanah kelahiran, walaupun susah atau kaya dan sesibuk apapun masyarakat akan menyempatkan Pulang ke asalnya ke kampung halamannya.
Karena Tujuan mereka merantau dan bekerja tidak akan melupakan tanah airnya
Bila Dijabarkan keHal Yang lebih dalam Manusia Indonesia diciptakan dari mulai didalam Kandungan, Menjalani Hidup,berkarya sebagai Khalifah didunia dan bertaqwa kepad Tuhannya sampai kembali ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa pada saat kematian menjemput kita ,,
Semua itu ada makna dan Tujuannya,Untuk mengetahui apa Tujuan Hidup maka sebaiknya kita mempelajari untuk apa kita dilahirkan,dan apa yang kita perbuat dan akan kemana setelah kematian nanti ,

Ilmu KASUNYATAN dan SANGKAN PARANING DUMADI..
Dari ilmu kasunyatan dan sangkan paraning dumadi juga dilihat bahwa manusia tidak terlepas dari tiga alam, yakni 1. alam purwo, 2. alam madya dan 3. alam wasono.
Alam purwo;adalah kehidupan di dalam kandungan, sembilan bulan 10 hari.
Alam madya;adalah kehidupan di dunia ini yang tidak lama.

Untuk hidup lebih lama dan lebih bahagia lagi adalah kehidupan di alam wasono.
Bekal untuk hidup bahagia di alam wasono adalah amal baik di alam madya.

Ilmu HASTA BRATA,
yakni ilmu melihat manusia dari sifat alam ini. Sifat alam ini dilihat dari watak samudra, samirono (angin), kismo (bumi), chandra (bulan), surya (matahari), kartika (bintang), tirto (air) dan dahana (api). Dan sifat-sifat alam yang baik tersebut harus dimiliki oleh setiap PEMIMPIN,

1.Kita harus mempunyai sifat Hasta Brata
2.Kita harus bisa mengendalikan diri kita dengan cara mengetahui jati diri kita (Sangkan Paraning Dumadi).
3.Melaksanakan Ilmu Kasunyatan (memahami secara mendalam akan sebuah kehidupan).

“Bagaimana kita bisa mengendalikan diri, jika kita tidak mengetahui jati diri kita ?
Manusia Indonesia harusnya berbangga dengan ajaran ajaran leluhur yang selalu mengingatkan tentang siapa diri kita dan yang menciptakan kita yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

(Foto Ilustrasi dari googel)

SANGKAN PARANING DUMADI TNI

“Dari Rakyat untuk rakyat,,Bersama rakyat TNI kuat,,Patriot Sejati,Profesional dan Dicintai rakyat. Rebut hati rakyat dll “

Slogan slogan tersebut diatas juga mengingatkan akan apa Sangkan paraning dumadi TNI dalam arti harfiah.,
TNI dilahirkan dari rakyat terbentuk setelah kemerdekan RI dikumandangkan pada 17 Agustus 1945 .

Tentara Nasional Indonesia (atau biasa disingkat TNI) adalah nama sebuah angkatan perang dari negara Indonesia. Pada awal dibentuk bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan kemudian diubah lagi namanya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.
Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara.
Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang.
BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.

Akhirnya, melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 (hingga saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946, diubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.
Jadi harap selalu di Ingat TNI itu berasal dari BKR dan TKR yang R nya itu adalah Rakyat .
Setiap prajurit TNI harus mengerti betul dari mana mereka dilahirkan dan kemana arah berbakti setelah dilahirkan dan akan menjadi apa setelah purna Tugas,semua itu untuk Rakyat,

DSCN0318

Bagi Jajaran pemimpin TNI pasti akan sangat mengingat bagaimana memulai meminta ijin dan restu orangtua untuk mendaftar sebagai Taruna, menjadi catar,Kopral taruna,Sersan Taruna,Sersan Mayor Taruna dan dilantik menjadi Perwira remaja,di alumni akademi masing masing sesuai matra,disana mereka digodok,dilatih dan didoktrin untuk menjadi seorang Ksatia yang memegang Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.
Saat dilantik Oleh Presiden menjadi Perwira remaja TNI ,Seorang Perwira memulai hidup dialam Pengabdian yang nyata sebagai pembela Rakyat ,Bangsa dan Negaranya,Para Prajurit harus memulai mengabdi dengan bersendikan Pancasila,yang selalu mendukung dan membela Ideologi negara,Juga bertaqwa Kepada Tuhan YME,dan menjadi Bhayangkari negara dan bangsa,mengutamakan KEPERWIRAAN, dan setia menepati janji serta sumpah prajuritnya.yang diikat dalam Sapta Marga,

TNI Dalam menjalankan “Urip mung Numpang ngumbe” para prajurit masih berpengangan pada sumpah Prajuritnya yang berbunyi
Demi Allah saya bersumpah / berjanji :
1. Bahwa saya akan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Bahwa saya akan tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan.
3. Bahwa saya akan taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan.
4. Bahwa saya akan menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Tentara dan Negara Republik Indonesia.
5. Bahwa saya akan memegang segala rahasia Tentara sekeras-kerasnya.

TNI sangkan Paraning Dumadinya dalam pengabdian ditujukan kepada RAKYAT

Sebagai Prajurit Profesional Sejati,Dicintai rakyat TNI tidak terpengaruh siapapun yang menjadi Panglima tertingginya yang setiap periode pergantian kepimpinan berganti pula person yang menjadi Panglima tertingginya .TNI berpatokannya mengabdi kepada Rakyat dalam Suatu bangsa dan Negara,

DSC08302

(Foto: kegiatan bedah rumah yang dilakukan Kodim Surabaya Timur)

Tiga filsafat jawa yang dipegang teguh oleh Bp Soeharto mantan Presiden kita yang bisa kita pelajari Sebagai bangsa indonesia dalam mempertahankan kedaulatan bangsa ini yaitu;

1 Sadhumuk Bathuk Sanyari Bumi, Den Lakoni Taker Pati.
2.Ojo Gumunan, Ojo Kagetan lan Ojo Dumeh.
3.Mikhul Nduwur Mendem Njero
Sedangkan sebagai bangsa Indonesia yang harus selalu mendarma baktikan apa ilmu yang di miliki untuk bela negara menurut ajaran yang di pegang teguh Bp Soeharto yaitu:
1Rumangsa melu handarbeni ;artinya merasa ikut memiliki..
2.Wajib melu hangrukebi, artinya wajib ikut membela
3.Mullat sariro hangroso wani, artinya berani intropeksi diri sendiri

Sehingga timbul rasa kebersamaan bhineka tunggal ika terwujud dalam TETALINENG RAOS PRASETYO atau Ikatan batin, dari setiap kehidupan individu

PENUTUP
Sebagai Penutup kita coba Ingat Amanat Jendral Besar Soedirman
“Bahwa Satu satunya Hak milik Nasional/Republik yang masih utuh tidak berubah ubah,meskipun harus mengalami segala macam persoalan dan perubahan.Hanyalah Angkatan Perang Republik Indonesia (Tentara Nasional Indonesia),

Maka sebenarnya menjadi suatu kewajiban bagi kita sekalian,yang senantiasa hendak mempertahankan tegaknya Proklamasi 17 Agustus 1945,Untuk memelihara agar supaya satu satunya hak milik nasional/Republik (TNI) yang masih utuh itu ,,Tidak dapat DIRUBAH RUBAH oleh keadaan bagaimanapun juga,

Jika Para Pemimpin kita tetap TEGUH dan Konsekwen dengan pendiriannya semula (sesuai cita cita Proklamasi) maka Insya Allah angkatan Perang kebangsaan kita akan berdiri tegak selama lamanya . Dengan MAMPU dan SANGGUP menjamin keamanan dan Keselamatan Nusa dan Bangsa kita
(Amanat Panglima Besar Jendral Soedirman yang tertuang dalam Surat Permohonan Berhenti dari dinas militer Yogyakarta 1 Agustus 1948)

By; SATRIO

Share.

94 Komentar

    • bung admin katanya disini gak boleh pertamax2an, harus komen yang berbobot, lha ntu komen one, pa gak beda ma pertamax2an, kok dibiarin aja gak di tegur, yang adil dong, mending komenya di tambahi one kilogram atau one ton biar ber bobot kali ya, :mrgreen:

    • Malam semua,dan salam kenal dari saya.
      Nkri harga mati,dan tni lah yg menjadi penanggung jawab ke beradaan republik tercinta ini agar tetap ada sampai akhir zaman,tni lah yg menjadi tulang punggung RI, bersama rakyat indonesia.
      Assalamualaikum.

  1. mohon penjabaran pada bagian ini eyang Satrio
    1 Sadhumuk Bathuk Sanyari Bumi, Den Lakoni Taker Pati.
    2.Ojo Gumunan, Ojo Kagetan lan Ojo Dumeh.
    3.Mikhul Nduwur Mendem Njero
    saya masih belum memahami

    • Iya bagian ini eyang Satrio, santri belum paham hal apa sajakah yang bisa menyebabhkan “sadhumuk bathuk sa nyari bumi, den lakoni taker pati? dn yang poin 2 dan 3 moon penjabarab leih detail

    • maaf hanya sekedar sharing
      Sadumuk bathuk, = (Andaikata ada yang) sekali menghina (dengan cara mendorong kening ke belakang dengan tlunjuk)
      sanyari bumi, = sejengkal tanah
      den lakoni taker pati, = akan kubela sampai mati
      menegaskan bahwa kehormatan atau harga diri dan tanah (air) bagi kita merupakan sesuatu yang sangat penting atau dengan kata lain kedaulatan NKRI adalah yang nomor satu. Jika ada yang mengganggu kita siap hadapinya. ini sama dengan “Lu Jual Gue Beli” (Betawi).

  2. Beruntunglah kita yg lahir di Indonesia tercinta ini..yg terdiri dari banyak suku dengan keaneragamannya..intinya hormatilah budaya dan kearifan lokal.terimakasih pencerahannya bapak SS.. dengan filosofinya yg sangat menyentuh dan menyadarkan kita..bahwa setelah kehidupan ini masih ada kehidupan yg bertumpu pada amal dan kebaikan kita didunia fana ini..untuk TNI mungkin filosofinya hampir sama ..lahir dari rakyat..bertugas dan setelai pensiun akan kembali kerakyat..kalau selama bertugas tidak sesuai sapta marga maka ketika pensiun hasilnya jadi purna yg disanjung dgn keteladanannya atau atau biasa aja bahkan mungkin bernoda..maaf lo pak SS agak panjang..rada ngelantur lagi. Salam hormat.

  3. sejatinya ruh manusia adalah bagian kecil cahaya ilahi yg suci dan terang,dan akan kembali dalam keadaan suci pula..salam pak satrio..

  4. Amanat Panglima besar Sudirman ttg begitu vitalnya status TNI ,boleh dibilang TNI yg menjadi tulang punggung Negeri ini untuk bisa tetap tegak.

    Falsafah ttg TNI merupakan tumbuh dari rakyat dan oleh rakyat serta berlaku pula untuk kepentingan rakyat,hal yang menguatkan kedekatan militer Indonesia dgn Rakyatnya.

    TNI kuat,Rakyat Militan merupakan perpaduan yang sulit untuk ditundukkan oleh musuh.

    Terimakasih wejangan diniharinya ,Patku Satrio…

  5. mencari jati diri untuk menjadi lebih baik dan untuk mendatangkan manfaat bagi pribadi maupun di sekitar kita,, TNI lahir dari rakyat dan dari rakyat TNI memperoleh segala macam alutsista yg digunakan untuk menjaga rakyat yg bernaung dan tinggal di negeri ini..

    marilah semua tetap menjaga nilai2 Pancasila yg sudah tergusur di tengah2 masyarakat..
    malilah semua menjaga nilai Bhineka Tunggal Ika krn semuanya mampu melekat dalam hidup niscaya Indonesia akan menjadi kuat krn nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika menjadi pondasi yg kuat bagi negeri ini,,,

  6. matur suwun ,Eyang.telah kembali mencerahkan apa yg pernah diajarkan oleh pasa sepuh dahulu,walau dgn bahasa yg lain.Matursuwun.

  7. Seperti biasanya, wejangan bagi kita putra putri bangsa ini untuk selalu menjungjung tinggi rasa nasionalisme mulai dari diri pribadi hingga kehidupan berbangsa dan bernegara, dan semoga TNI terus menambah ikatan batin dengan masyarakat luas secara umum, karena TNI bersama Rakyat, maka indonesia akan susah untuk digoyang oleh siapapun, Makasih atas wejangannya bung Satrio.

  8. Banyak yang ngga ngerti kayaknya. Alhamdulillah udah di babar lumayan dalem. Ngga pernah nanya kenapa sila pertama KETUHANAN YANG MAHA ESA. Waktu P4 ada ajah jarang guru ato dosen membabar dengan tepat. Biasanya glambyar walau jawabannya betul

  9. weks ini Dalam Banget artinya Kang Satrio :mrgreen: Salam Hangat Kang Satrio Semoga diberikan Kesehatan , murah rezeki dan Selalu Dalam Lindungan ALLAH SWT 2 Jempol Ups buat artikelnya PAK 😀

  10. Mantap Bung SS . Teruslah bimbing kami dengan wejangan2 pendiri negeri ini biar kami tak salah arah membangun negeri ini . Amin
    Salam 😀

  11. damai negri ini kalau semua pemimpin dapat memahami makna hidup. dari mana dan kemana tujuan akhirnya, seperti artikel diatas sangat menyejukkan hati

    • Mabok lg tong ? . Kurikulum 2013 dihentiken keleus … itu kurikulum bikin rusuh doang … hadehh … mau ngetroll lg kah seperti di artikel whiskey ???

    • Kurikulum 2013 (K-13) dipending untuk disempurnakan. (hak dan kewajiban Kementerian Pendidikan)
      K-13 udah memuat dasar2 Sangkan Paraning Dumadi dng adanya Pelajaran Agama dan budi pekertinya dan terintegrasi dalam semua mapel dengan adanya Kompetensi Inti 1 ttg hub siswa dengan penciptanya
      Dasar2 hastabrata (dasar siswa untuk menjadi pemimpin) terwadahi dalam Kompetensi Inti 2 ttg Sikap
      Ilmu kasunyatan : melalui pendekatan ilmiah / scientific untuk semua mata pelajaran, diharapkan dengan K-13 siswa mampu ber logika dan ber-realita dengan kehidupannya melalui berbagai metode dan model pembelajaran.
      K-13 sudah mewadahi hal itu semua.
      (Keputusan Menteri tetaplah keputusan. kita harus mengatakan “Siap”, “Sendika”.)

  12. Pecerahan yg mendalam,,,,, buat kami yg muda muda ini
    smoga ilmu yang di sebarkan menjadi amal sholeh di dunia dan di akhirat ….. amin
    Matur nuwun sanget Pak Satrio

  13. terima kasih atas wejanganya patku Satrio.semoga bangsa indonesia menyadari ruh jati dirinya sebagai bangsa yang besar yaitu INDONESIA, dan menghayati,mengamalkan dan di Menerapkan nilai” pancasila di dalam masyarakat & berbangsa.agar bangsa ini tidak akan goyah dalam menghadapi rong”an dri dalam & luar.mari kita semua tanamkan,tingkatkan nilai” patriotisme & Nasionaisme dalam diri kita.Semoga Patku Satrio di berikan kesehatan,dan kelancaran rezekinya.agar bisa terus memupuk,membangun,mengarahkan kami” yang muda

  14. terima kasih atas wejanganya patku Satrio.semoga bangsa indonesia menyadari ruh jati dirinya sebagai bangsa yang besar yaitu INDONESIA, dan menghayati,mengamalkan dan di Menerapkan nilai” pancasila di dalam masyarakat & berbangsa.agar bangsa ini tidak akan goyah dalam menghadapi rong”an dri dalam & luar.mari kita semua tanamkan,tingkatkan nilai” patriotisme & Nasionaisme dalam diri kita.Semoga Patku Satrio di berikan kesehatan,dan kelancaran rezekinya.agar bisa terus memupuk,membangun,mengarahkan kami” yang muda

  15. Bung srndal jepit,..siapapun pak ss ,yg pasti artikel kewiraan beliu selalu kami tunggu,.untuk mnggugah rsa nasionalis pada diri anak muda seperti kami,..yg sangt membutuhkan sosok pak ss sebagai guru bagi kami,..

  16. Pencerahan yang sangat mendalam,dibutuhkan puluhan bahkan ratusan buku untuk menjabarkan dan memahaminya.
    Terimakasih Ndan Satrio atas pencerahannya.

    • Nb:
      Buat para rekan2 patriot Garuda,siapa sebenarnya Pak Satrio Suroboyo kita tidak usah mempersoalkannya.Beliau sudah menyatakan bahwa beliau bukan pak SS yang lain yg anda semua sudah salah anggap itu.
      Kita semua ingin mengenal pak Satrio Suroboyo karena ilmu filsafatnya dan bukan karena pangkatnya.
      Pak Profesor kita yang tak jemu2 beri kuliah secara gratis yang kita semua tidak akan dapatkan di tempat lain,

      Salam Ndan Satrio

      • betul sekali patsus lek u-mar, kadang kala sifat penasaran itulah yg bikin kita menerka-nerka siapa sebenarnya patku Satrio. Bagi sy kita tdk perlu tahu siapa sih yg bangun suatu masterpiece semisal candi borobudur, tp kita bangga dan nikmati yg sudah tersaji & indah didepan kita. Patku2 pasti punya pandangan yg benar & terbaik sehingga tidak perlu menunjukan jati diri yg sesungguh y. Mari kita sama mencerna & menggali ilmu yg banyak…..

        salam hangat bung lek u-mar

      • Satrio Suroboyo on

        Terima kasih Bung Lek umar
        Saya sudah sering kali mengatakan bahwa saya bukan Pak Syafrie Syamsudin atau Pak Slamet Soebijanto,,yang sering dikaitkan dengan nama saya,, Kebesaran Integritas beliau beliau terlalu besar untuk disepadankan dengan kapasitas biasa saya kelas Tukang warnet sahaja,

  17. Mudah2an masih banyak org seperti bung SS yang selalu memberikan nasehat dan bimbingan demi persatuan dan kesatuan bangsa…. bahasanya sangat matang sekali… thank bung,.. semoga sukses selalu

  18. Terima kasih atas pencerahannya Patku SS, sangat inspiratif dan mengingatkan kita akan jati diri kita. Semoga Patku SS selalu diberikan kesehatan dan sejahtera, amin.

  19. Terima kasih..artikelnya…bumg satrio..

    Semoga para pimpinan tni selalu mengingat..jiwa korsa yg ditanmkan sejak pendidikan integrasi di magelang dahulu..serta jerih payah dan keringat yg bertetes mulai dr letnan dua hingga seorang jendral…sehingga tdk tmbul perpecahan ..perselisihan antar purnawirawan jendral hny krn partai politik..slg olok..slg buka aib..yg pd intinya tjuan mreka sm2 utk jaya indonesia…
    Jaya trs indonesiaa…
    Izin salam persatuan utk bung satrioo

  20. Toekang Keboen on

    Hm….seperti biasa kalo BUng Satrio merenda tinta dalam sebuah artikel, ijinkan saya menyimak dan merenungi……Terima kasih dan salam hangat BUng

  21. matur suwun patku satrio suroboyo untuk wejangannya…..makjlesssss
    Sadhumuk Bathuk Sanyari Bumi, Den Lakoni Taker Pati sebuah kata kata yg sangat dalam sekali………ada saatnya kita bertempur mati matian demi sesuatu dari semua perselisihan yang ada….
    sendyan sedhumuk batuk dan sanyari bumi wajib kita bela pecahing dada wutahing ludiro kalo diperlukah sampai toh ing pati….( pernah baca baca lupa dimana )
    tapi semua perlu perhitungan takutnya malah kalah wirang menang ora kondang…..makanya perlu mengamalkan pepatah dari pangeran sambernyawa
    Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Hangrungkebi

  22. Pengusaha Coto MakassaR on

    Bung Satrio FB saya sudah jadi ini nama saya di FB ADI CAHYADI VIAR MAKASSAR , yang Lain jangan duLu masuk yah , Khusus Bung SATRIO aja :mrgreen:

  23. ijin share yg patku satrio, jd ingat dg kawan di sabah yg jd TDLM / angkatan laut ternyata bisa memilih seperti kontrak kerja. dia sudah 2 x 5 tahun kontrak dan saat kontrak ke 3 dia tidak mau diperpanjang lg dan lebih memilih cr kerja yg lain. coba bandingkan dg TNI sampai menolak dan 1 kursi bisa direbutkan oleh 15-20 anak bangsa yg ingin jadi TNI. krn TNI lahir dr rakyat…..

  24. saya sampai menitikkan air mata Patku Satrio aka Bung SS, kapan saya bisa berdiri tegak membela tanah air ini hingga tetes darah terakhir? Semoga TNI tidak dipecah-pecah dan diadu domba, dan tetaplah menjaga kami-kami rakyat Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk selama-lamanya, Aamiin.

  25. Artikel yg menyadarkan tentang jati diri
    dlm berbangsa dan bernegara
    dlm konteks ke kinian memang masih sangat relevan
    di tengah guyuran budaya asing dan media yg Beraliansi ke barat baratan
    Namun demikian masih bnyak anak anak negeri yg cinta dan bangga akan budaya bangsanya tanpa kehilangan jati diri dan identitasnya sebagai orang Indonesia
    Terima kasih patku ndan Satrio artikelnya

  26. dalem banget ini artikelnya… filosofi jawanya kuat sekali…memang kita harus paham makna kehadiran kita di dunia ini dan asal kita untuk kembali nanti…

  27. Terima kasih Ndan Satrio,.. Artikel yang begitu dalam, dan sangat membangkitkan semangat,
    Semoga Sampean selalu diberi kesehatan dan panjang umur Ndan,.. Amien

  28. Mikhul Nduwur Mendem Njero

    Mikhul Nduwur: mengingat dan menjunjung tinggi jasa-jasa pemimpin kita

    Mendem Hjero: melupakan segala sesuatu kesalahan yang pernah dilakukan pemimpin kita, walaupun sakitnya tu disini! (sambil ngelus dada)

  29. dengan mengenali diri kita akan mampu untuk mengendalikan diri. semoga semakin hari kita semua semakin lurus dalam ajaran Tuhan YME. amin

  30. Garudadidadaku on

    TNI dari rakyat oleh rakyat & untuk rakyat…TNI tentara pejuang…TNI tentara rakyat…..
    tringt saat mnjadi calon taruna akmil,,,pesan pak Danrem kol.Erwin Hudawi Lubis yg skrg sudh Mayor Jenderal…
    kala itu beliau brpsan kpda sluruh calon taruna…”berbakti lah kpd bngsa & negara mu…bagi yg trpilih,,,jadilah tentara yg amanah,,,berani,benar,& mlindungi serta dicintai rakyat,bangsa & negara..
    bagi calon yg tdk terpilih..truslh brbakti kpd bngsa,,negara mu,,,serta masyarakat,,berbakti dgn karya mu,,,krna banyak jalan mnuju roma…berbakti tdk hanya melalui TNI,,,ttpi berbakti mrupkn tnggungjwb mu sbgai gnerasi bangsa…karena jiwa prajurit TNI bukn berada pada seragam…ttapi jiwa prajurit hrus sllu tertanam dlm jiwa mu”
    petikan pesan yg terus memotivasi kami…menandakan bahwa kcintaan thd negara tidak hanya tugas TNI,,ttpi rakyat sipil sklipun harus mmpunyai jiwa ksatria,,militan,,,kcintaan serta tnggungjwb kpd bngsa & negara 😀
    trimksh atas sgala ilmu yg sll anda berikn kpd kmi patku Satrio 😀

  31. Satrio Suroboyo on

    TErimakasih atas Atensi rekan bung semua, juga atas salam dan doanya dengan ucapan yang sama untuk anda semua.
    Artikel ini lama menggantung tidak terselesaikan, sebelum artikel saya Madeg pandito ratu terbit di warjag, artikel ini sebenarnya sudah 70 persen selesai, Saya harus berhati hati dan memilih kata agar pesan pesannya tersampaikan dan Alhamdulillah kelar

    Artikel ini juga mengingatkan kepada Komponen bangsa bahwa Marwah TNI tidak bisa dirubah rubah dan tidak bisa dijadikan ALAT oleh suatu golongan ,kepentingan dan lain lain,
    Karena Sangkan Paraning dumadi TNI adalah dari bagi dan untuk Rakyat Indonesia
    Imho

  32. falsafah jawa yg gak akan lengkang oleh jaman yg penuh akan makna…
    akan tetep jadi pijakan dan tuntunan dalam hidup berbangsa & bernegara…
    falsafah yg perlu di uri2 dn diajarkan pd anak cucu kita…

    salam hangat cak Satrio…
    smoga sehat slaluu…

  33. Sangat dalam Patku Satrio suroboyo, bagaimana saya bisa menjalankan itu semua bila saya masih sibuk melihat dunia, belum bisa seimbang, terkadang bercermin pun saya malu. Mau jadi apa hidupku, Bisa menjadi Imam yang Baik. Terima kasih banyak telah mengingatkannya berkali2 dan mohon maaf saya belum bisa teguh menjalankannya, semoga Patku Satrio suroboyo selalu dilindungi serta dirahmati Alloh dan tidak bosan mengajarkan kami yang sering lupa akan diri sendiri.
    Ulasan yang Patku Satrio jelaskan dari Feb tahun 2013
    1Sadhumuk Bathuk Sanyari Bumi, Den Lakoni Taker Pati.
    yang secara harfiah bermakna ‘satu sentuhan kening, satu jari luas-nya bumi bertaruh nyawa” menunjukkan bahwa masalah yang paling prinsip dalam kehidupan orang Jawa adalah “KEHORMATAN”
    Dan “Tanah Air” yang akan dibela mati-matian sampai titik darah penghabisan.
    Kata ‘sadumuk bathuk’ yang memiliki makna harfiah ‘satu sentuhan pada dahi’ yang bermakna menyentuh kehormatan akan berakibat fatal dalam bentuk kesediaan untuk merelakan nyawa demi menebus kehormatan yang tersentuh. Sedang kata ‘sanyari bumi’ yang memiliki makna harfiah ‘satu jari pun luas TANAH AIR’ yang berkurang, akan dibayar dengan nyawa.

    Ada falsafah Jawa yang sangat berguna bagi bung bung forindo

    1.Sakdumuk Batuk Sanyari Bumi den lakoni taker pati
    2.OJo Gumunan,Ojo Kagetan,lan Ojo Dumeh.
    3.Mikul Ndhuwur Mendem Njero

    falsafat ini sangat dipegang oleh pak HARTO
    sehingga dia terkenal di pers Barat sbg The Smiling General..
    bung bung forindo bisa mempelajari falsafat bagus ini untuk menambah pengetahuannya

  34. guntur sasongko on

    Terima Kasih artikelnya ndan SS.. artikel yang mengharukan dan bikin jiwa cinta tanah air ini bangkit sembari mengingat2 kembali jasa2 para Pahlawan dan Pendiri Bangsa ini.. Bangkitlah Indonesiaku..

  35. Terima kasih patku satrio atas pencerahan nya,jika kita menghayati “local wisdom” yg ada di sekitar kita dan kita bisa mencerna dan melaksanakan nya maka insya allah akan selamat dunia akhirat,tidak perlu “revolusi mental”segala,saya percaya bahwa ajaran/kearifan lokal itu bersifat baik,gak ada yg menjerumuskan,apalagi kita terkenal sebagai bangsa yg berbudaya adi luhung..ma’af jika ada kesalahan…sekali lagi terima kasih patku satrio atas wejangannya,semoga anda di beri kesehatan,keselamatan serta umur yg panjang,dan semoga petuah2 anda akan di catat sebagai pahala oleh allah swt…amien..

  36. Sendiko dawuh bung Satrio sangat mencerahkan, memang benar apa yg kita rasakan saat ini sudah jauh dari nilai2 Pncasila dan UUD 45, hanya TNI yg sejak dulu berdiri hingga kini tak pernah berubah selalu setia menjaga amanah yg diembankan demi menjaga kedaulatan NKRI, TNI lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, dan yg terpenting lg adalah dicintai oleh rakyat.

  37. …..semakin mendalam teguran bung S untuk aku sbg anak bangsa….
    maturnuwun…..

    mohon ijin untuk meng-copy artikel bung S…

  38. artikel-artikel yang ditulis oleh pak satrio suroboyo didalamnya mengandung banyak sekali filsafat yang mencerminkan budaya adiluhung Nusantara Indonesia… semoga kita tidak lupa akan budaya’nya, matur suwun pak

  39. Hmm… jangan mau kalah sama TNI, rakyat biasa juga bisa membantu bangsa ini. Kita bisa berusaha ciptakan suasana penuh damai dan semangat di dunia nyata dan maya dengan ajakan yg menyadarkan pentingnya persatuan saudara-saudara sebangsa, pentingnya optimisme sebagai warga “bangsa besar” Indonesia. Kita sampaikan dengan dengan santun dan sabar, karena setiap diri haruslah menjadi tauladan bagi yg lainnya.

  40. Oo maksudnya begitu tho eyang..
    Terima kasih atas penjabarannya eyanh
    Acik acik nambah ilmu lg neh..
    Semoga eyang satrio selalu di beri karunia kesehatan selalu oleh yg maha kuasa

  41. terima kasih patku pk satrio atas artikelnya.
    jd teringat tentang petempuran puputan bayu yg dilakukan raja banyuwangi melawan penjajah belanda. sayang sekali raja jogja kala itu merubah cerita dan menjelek’kan raja bwi.

  42. Terima kasih Om Satrio, sebuah masukan dan penjelasan yg berarti bagi saya yg msh harus terus mendidik diri
    Gambar diatas lakon bimasuci, lakon yg saya suka, kalau saya tidak salah terka
    Salam hangat, semoga Om Satrio selalu sehat dan dalam lindunganNya

  43. Kenalilah dirimu maka kau mengenal Tuhan.. maksud saya jika mampu mengenali diri sendiri maka akan tahu kita diciptakan dan dianugerahi.. karena menurut saya dalam setiap bagian dalam diri baik itu kecil maupun besar dikesemuanya terkandung Tuhan kalau mampu mengenali diri sendiri sehingga dapat menambah iman dan taqwa terhadap Tuhan .. maaf jika salah Pak Patku Satrio Suroboyo.. Terima Kasih juga Pak atas Ilmu Sangkan Paraning Dumadi nya..

    • man aroda nafsahu fa ma arodallah.. ( sopo wonge sing iso ngenali awak’e dewe mongko wong iku iso kenal Allah ) .. kurang lebihnya seperti itu bung ALFAN R. mungkin biasanya bung PREMAN bisa menjelaskan lagi seperti ini..
      salam kenal Bung ALFAN R.

      • Terima kasih bung atas penjelasannya.. maklum bung Patsus E-Kafa saya masih butuh banyak belajar hehehe.. Salam Kenal dan Salam Hangat juga Bung E-KAFA

  44. Sampai harus bbrp kali membaca untuk menelaah isinya,terimkasih Pak Satrio Suroboyo atas sumbangsih selama ibi untuk memberikan bimbingan kepada kami,semoga kesehatan selalu dilimpahkan Allah kepasa Panjenengan,amin ya rabb

  45. Sama bung Aero Putra, saya juga harus membaca beberapa kali…., terima kasih wejangannya Bp. Satrio semoga sehat-sehat selalu

  46. Dan kita sebagai rakyat jelata satu satunya keluarga yg dimiliki TNI yg tdk akan pernah melupakan saudaranya…seperti iman dan air yg tak terpisahkan…terimakasih ndan satrio…

  47. Terima kasih patku satrio atas wejanganya, sangat mencerahkan, dan penujh makna, mengingatkan kembali akan kodrat dilahirkanya kita ke dunia, dan tentunya kodrat dilahirkanya TNI di bumi pertiwi ini. salam hormat saya, semoga patku satrio senantiasa dilimpahkan rahmat dan kesehatan agar dapat senantiasa memberi wejangan kewiraan pada kami generasi penerus bangsa.

  48. Sungguh pesan yg amat dalam dan perlu wktu untuk dicerna dalam kehidupan masyarakat yg kian memudar dalam jiwa anak bangsa..

    Terimaksih patku SS buat artikel dan filosofinya…patut direnungkan..

    Salam hangat patku SS moga sehat selalu..

  49. Indonesia Banget on

    Nah disini suasananya adem kayak lg leyeh-leyeh di gubuk di tengah sawa. sejauh mata memandang terlihat padi nan sedang menguning di ujung sana gunung nan gagah jadi pembatas jarak pandangan. Thanks ndan Sat atas artikelnya.
    btw di warung sebelah lg pada gaduh

  50. He he he………
    Ane heran pembaca masih menanyakan identitas penulis?
    Klo ane dikasih pengetauan sdh alhamdulilah! ……
    Klo identitas ga dikasih berarti ada sesuatu yg ga perlu diketaui
    n itu privasi .
    Mending nanya ttg pengetauan he he he pasti di jwb iya kan bung satrio
    he he he……..salam ttg kedamain bung ss……..

  51. Subhanallah… sumpah “demi Allah” itu bukan main-main. Jangan sampai TNI dengan sapta marga-nya dimanfaatkan oleh pemangku kekuasaan sesaat. Presiden itu hanya menjabat 5-10 tahun. Tapi menjadi TNI terikat sampai mati.
    Kalau ada istilah tentara “back to barracks” maka untuk TNI adalah “kembali ke rakyat”. Sungguh dalam perbedaan filosofinya. Sudah saatnya TNI kembali ke rakyat menegaskan bahwa TNI berasal dari rakyat, milik rakyat, bukan milik segolongan orang yang merasa berkuasa dan merasa berhak memanfaatkan TNI sebagai bagian dari pencitraan politik dan alat permainan belaka.
    Jika TNI benar-benar kembali ke rakyat, jadi makin cinta deh…

Leave A Reply