Berkunjung Ke KRI Usman Harun-359
Janji lama untuk bertemu ,mewancarai dan membahas buku sudah lama kami awali sebelum Komandan KRI Usman Harun-359 Kolonel (L) Didong Ario Duta melaksanakan pelayaran mengikuti Hari Nusantara. Namun baru hari Senin 16 Februari 2015 Jam 3 Sore Niat itu bisa terlaksana
Reportase kali ini bebarengan dengan Janji Mewancarai Komandan KRI Jhon Lee -358 Kolonel (L) Antonius Widyoutomo.tetapi dua Komandan KRI tersebut harus mengikuti Rapat dengan Pangarmatim pada Jam 1 siang sehingga Jadwal Wawancara di undur pada Jam 3 Sore, Yaa Team kita bagi dua untuk mencukupkan waktu, satu team mewancarai Komandan KRI USH dan satu Team mewancarai Komandan KRI JOL, Maka hasil reportasenya akan kita laporkan secara terpisah, didua artikel dan satu artikel khusus untuk membedah buku yang ber judul “The Journey of KRI USMAN HARUN-359.
OnBoard di KRI USH-359
Para Reporter disambut oleh petugas piket kapat dan dipersilahkan menunggu Komandan kapal,sambil menunggu kami melihat berbagai giat yang dilakukan para awak kapal termasuk menerima kunjungan para siswa AAL yang sedang study disana, dan Salah satu giat yang dilaksanakan diantaranya Apel Siang para Awak kapal, Para Awak kapal KRI USH melaksanakan Apel di dermaga, sedangkan para awak kapal KRI Bung Tomo-357 yang sandar berdampingan dengan KRI USH melakukan apel siang diatas geladak kapal.
Langit makin mendung kami dipersilahkan menunggu komandan di ruangan Lounge dan ditemani seorang Perwira pertama,,sampai akhirnya mendengar Omroep bahwa komandan memasuki kapal, Tak lama berselang Sang Komandan yang suaranya renyah di telepon itu menemui kami, Kolonel (L) Didong Ario Duta,ST,MAP. Dan langsung menyapa dan menyalami kami satu persatu, Setelah itu kami saling mengenalkan diri ,,kami disuguhi teh hangat sedangkan pak Didong sendiri menolak ditawari makan dan minum karena beliau sedang Berpuasa Sunah Senin kamis,
Kolonel Didong yang ulusan Terbaik AAL 39 thn 1993 ,menerangkan tentang KRI USH yang aslinya kapal unit pertama Nachoda Ragam class milik Brunai, 3 kapal bernama awal KD-28 Nachoda Ragam (KRI USH) , KD-29 Bendahara Sakam (KRI JOL) ,dan KD Jerambak-30 (KRI TOM), yang produksi paling awal dan selesai pertama pada tahun 2000 adalah KD Nachoda Ragam dan kapal pertama ini lah yang menjelma menjadi KRI USH jadi secara fisik KRI USH adalah yang tertua diantara dua saudaranya,Sehingga memiliki kondisi teknis relatif lebih tua dari kapal lainnya sehingga diputuskan sebagai kapal terakhir yang dikirim ke Indonesia ,’Saat Kapal ini menganggur dan sandar di Cavendish Dock Barrow in Furness,Berbagai kegiatan Training and Maintenance disiapkan untuk pelaksanaan pengecekan,pergantian suku cadang,pada sejumlah sistim kapal untuk penyempurnaan karena lifetime dan kondisi teknis sudah memasuki jadwal pergantian,
Kapal yang dulu berjenis BAE 95-Meter Offshore Patrol Vessel (OPV) diproduksi oleh BAE System,sedangkan galangan kapal di Kota Barrow-in-Furness ini pada tahun 1903 sudah memproduksi Kapal selam pertama kerajaan Inggris,bahkan Battel ship kerajaan Jepang yang cukup tekenal pada perang dunia kedua yaitu “Mikaza” dibangun disini.Galangan kapal inijuga yang membangun Kapal selam kelas Nuklir Astute yang diliuncurkan pada Thn 2007..Saking menggebu semangat Industri galangan kapal dikota ini sampai memiliki semboyan yang bisa dijumpai dalam sebuah banner “From Barrow for the world”,sehingga kualitas Kapal KRI USH ini sangat bagus karena diproduksi oleh galangan kapal ternama,
LEARNING BY DOING
Kolonel Didong yang alumni SMA Negeri 1 Surabaya thn 1990 ini menerangkan dalam pembeliaan suatu Alutsista biasanya akan diberikan pelatihan yang cukup dengan materi seluruh kemampuan yang dipakai oleh kapal.Referensi Pelatihan Pengawakan KRI Kelas Sigma merupakan pelajaran terdekat yang dapat diambil sebagai dasar untuk penyusunan program pelatihan bagi para calon pengaawak kapal MRLF. Dalam rencananya setiap Program dilaksanakan selama 6 bulan masing masing Kapal mulai KRI TOM-357,KRI JOL-358 dan terakhir KRI USH-359 ,
Namun keadaan dan kondisi lapangan berbeda karena keterbatasan anggaran ,dijadwalkan ulang pengambilan kapal kedua dan kapal ketiga dilakukan bersama sama,sehingga waktu pelatihan dipadatkan hanya 2- 3 bulan saja,Seluruh Prajurit Pengawak merasa tertantang untuk menunjukan kemampuan walaupun ada kendala latar belakang penugasan para prajurit sebelumnya ,juga masalah kendala bahasa karena bahasa inggris pergaulan dan bahasa Inggris Teknis berbeda, maka Para Prajurit terpaksa harus menggali Informasi selengkap lengkapnya tentang berbagai jenis peralatan yang ada di kapal MRLF itu,
Pendeknya kata,, kata Learning by Doing merupakan simbolisasi yang tepat terhadap ilustratsi empiris yang dilaksanakan oleh seluruh prajurit pengawak kapal MRLF khususnya Pengawak KRI USH ,karena kapal ini yang terakhir kali Pengawaknya diberangkatkan menuju Inggris sehingga otomatis waktu pelatihan menjadi paling singkat dibandingkan kedua kapal lainnya ,, Apalagi saat pelatihan di lakukan bertepatan dengan Bulan Romadhon 2014 dimana waktu puasa di Inggris yang sedang memasuki musim panas durasi Puasanya lebih panjang, sahur dilaksanakan pukul 02.00 dan waktu buka puasa pada jam 21.30 ,hampir 20 jam,
Namun Itu menjadi tantangan tersendiri bagi Kolonel Didong beserta awak kapal lainnya,untuk mengikuti semua pelajaran dan praktik dengan tetap semangat walau berpuasa, Dengan Jadwal pelatihan yang dimampatkan dan berlangsung demikian padat setiap hari harus mulai jam 08.00 dan berakhir jam 21.00 ,sampai sampai beberapa Instruktur pihak Barrow mengundurkan diri karena tidak sanggup dengan Jadwal ketat tersebut,
Penatnya dan Padatnya Jadwal terhibur dengan masakan seorang Chef perempuan keturunan Afrika “Nicky” (dari Tiga Chef yang disediakan) dan para Prajurit menyebutnya “Mbak Nicky” karena selalu mencoba memahami dan mengerti selera Prajurit ,dan selalu menawari menu apa yang di inginkan ,dan plusnya Mbak Nicky selalu menyediakan Nasi pada menu sajiannya,, Yaa Nasi tetap tak teganti bagi perut orang Indonesia,
BANYAK Jalan Menuju Roma
Seiring Dengan meredam upaya media memberitakan kembali masalah pemberian nama Kapal KRI USH yang menbuat panas telinga Menteri Luar Negeri Singapura ,maka perlu dipilih alternatif jalan menuju lalulintas Pelayaran KRI USH menuju Jakarta,KRI USH yang aslinya berlayar bersama dengan KRI JOL dari Inggris menuju Indonesia, setelah menyinggahi pelabuhan negara asing terakhir yaitu di Kochin India,pelayaran dilanjutkan menuju Jakarta untuk diterima bapak Presiden.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI /Mabes TNI AL sudah sangat arif dalam menyikapi isu penamaan KRI USH,antara lain dengan secara konsisten berupaya tidak melakukan PEMBERITAAN yang belebihan dalam program pengawakan dan Operasi Penyebrangan KRI USH ,Bahkan dikatan tidak ada sama sekali liputan berita tentang kapal ini.Kemudian berupaya memilih Alternatif jalur pelayaran lain.Memang Banyak sekali Alternatifnya untuk menuju ke Indonesia khususnya ke Jakarta dari Samudra Hindia,Dengan Luasnya wilayah perairan Indonesia banyak sekali Jalur lintas Pelayaran yang dapat disiapkan dan dipilih untuk digunakan,
“Mengalah dan Bersifat Seperti Padi ” dan KRI yang minim Pemberitaan ini telah di tebus dengan Kisah lengkapnya diabadikan di sebuah Buku karangan Kolonel Didong yang bisa dibaca oleh anak bangsa,
Waktu semakin Sore dan diluar Kapal Hujan deras sudah mulai berhenti , Kami berpamitan ke Kolonel Didong yang sudah ditunggui oleh Seorang Kowal cantik yang ternyata Istri beliau, Kami diberi Soft Copy buku Beliau yang akan diterbitkan,,
Di Artikel kedepan kami akan membedah dan mengutip buku beliau untuk menambah wawasan para Generasi Muda member dan Pembaca Patriot Garuda,
Terimakasih Kolonel Didong dan para Awak Kapal yang telah menyambut ramah, Terima Kasih Kepada Pangarmatim Laksamana Muda Darwanto yang telah memberikan ijin,..Para Jurnalis harus bergegas karena diantaranya harus kerja di Shift malam sebagai buruh dan satu lagi pedagang pasar yang datang dari Madiun yang rela metutup satu hari kiosnya ,dan para mahasiswa/pelajar,, mereka puas dan bangga bisa berinteraksi dengan Ramahnya Komandan Kapal dan Ramahnya Kesatuan Armatim dan TNI pada umumnya
Nantikan hasil Liputan ke KRI John Lie -358 dan Bedah Buku “The Journey of KRI USMAN HARUN-359.” Hanya di Patriot Garuda
By Jurnalis Patriot Garuda
Foto by :Jurnalis Patga , dan Patsus Citox
31 Komentar
pertamax
di tunggu om untuk selanjutnya,..
wah ada yang di edit sedikit
Terimakasih dan Mohon maaf atas ketidaknyamanannya
numpang mbonceng nang lek harun. Salam kenal 4 3
Menunggu artikel selanjutnya 😀
ron 82..
Patga liputannya memang eksklusif. Selut kepada para pewartanya. Terima kasih atas kerja kerasnya untuk selalu menyajikan dan memberikan wawasan yang baru kepada kami.
Mantap. Terimakssih bwt para reporter yg sudh sedia memberikan informasi bagi kami yg tdk bisa lgsg mengunjungi KRI usman harun. Ditunggu bedah buku nya.
Terima kasih untuk liputannya., mudah2 bermanfaat untuk kita semua.
.
. Ditunggu kisah selanjutnya
Setelah berhasil mewawancarai komandan KRI FKO, sekarang berhasil mewawancarai Komandan KRI USH.. Mantap.. Ditunggu kisah selanjutnya..
keren liputannya!!! Terima Kasih Para Jurnalis yang berkontribusi untuk PATRIOTGARUDA.COM
Liputan yang mantap.
Di tunggu liputan selanjutnya.
Selamat buat rekan2 jurnalis patga.
Tidak ada penampakan jeroannya?
Liputan spesial dari Patga, smoga diulas juga perbedaan KRI Usman Harun dg dua sodara lainya
terimakasih para jurnalis patga.
dari 3 kapal yg sandar spertinya ada yg beda y?
Salut kepada semua jurnalis dari PATGA, luar biasa. Ditunggu liputan wawancara dengan komandan Hiu Kencana bung..
Hehehe…
Ini yg ane tunggu, LIPUTAN ke HIU KENCANA entah yg mana yg bisa/boleh di buat liputan…
Terima kasih kepada para jurnalisnya….
Salam…
HIU KENCANA…?? hehehe.. rada sulit kyknya para jurnalis PatGa dapet ijinnya tp mudah2an bisa.. colek Patku Pocong Syereem .. 😀
Terimkasih para jurnalis patga, yang secara ekslusif mewawacarai komandan dalam kapalnya……semoga keluarga patga selalu diberikan kesehatan, kekuataan dan selalu dalam lindungannya.
4jempoll…lanjutkan 🙂
jadi pelecut semangat ketika tahu ternyata Pak Didong sama2 alumni sma 1 surabaya. walaupun berbeda profesi dan selisih 10 tahun dari beliau. salut juga buat para patga yg sudah meliput. mudah2an saya dapat berkontribusi untuk negara dengan profesi dan keahlian saya ini. amin
Terima kasih ya liputannya para jurnalis biro Surabaya.. request dong untuk liputan ke armada Hiu Kencana.. hehehe…
Numpang pencerahan……apa arti p dan l dlm pangkat di al….monggo….
Arti kata L dikepangkatan TNI AL Singkatan dari Laut atau Pelaut, Korps yang berhak mengkomandani Suatu Kapal. Setara dengan Korps Penerbang di TNI AU dan Infantri di TNI AD Imho
info alutsista yg terbaru dunk bung sesepuh patga.
Terima kasih ats liputanx para sepuh patga,smoga d beri ksmpatan untk mewawancarai slh stu komandan KS qt,saran hubungi aj ndan PS.hehehe..
Kangen sm clue2 dn pelajaran tntang ks dr beliau.salam kenal bwt smua patriot garuda.
Mantabss, Klo bleh, bgi jg softcopy nya :-D..
wah mantap nih jurnalis biro Surabaya… jangan mau kalah biro yang lain nih.. yang ditempatnya gak ada pangkalan angkatan laut mungkin bisa reportasi ke pangkalan angkatan udara.. atau markas angkatan darat.. hehehehe… untuk surat kunjungan resmi bisa di minta ke om Ari, beliau pasti bantu kok.. hehehe..
pasukan mana yg terlibat dalam operasi penumpasan teroris d poso ya?? mohon pencerahanya dunk sesepuh patga,
Mantafffff…