FAMILY SEDUCTION FACTOR
Menyaksikan betapa ketatnya pengamanan yang dilakukan oleh TNI dan Polri saat pemindahan dua warga Australia terpidana mati kasus penyelundupan narkoba di Bali, saya yakin kebanyakan diantara kita merasa kaget, meskipun semua ini telah dirancang sejak jauh-jauh hari. Rasanya hampir mustahil akan ada pihak yang mampu menggagalkannya. Namun benarkah demikian..?
Hanya ada dua suara yang bisa mengagalkan rencana hukuman mati, yakni suara sang Presiden sebagai satu-.satunya pemilik hak pengampunan, dan suara lain yang tak mungkin terbantahkan, yakni suara Tuhan YME..!
Meski presiden Jokowi terkesan ngotot untuk tetap mengeksekusi hukuman mati terhadap kedua warga Australia itu, tapi apakah kengototan itu benar-benar murni sebuah aksi, atau sebaliknya, hanya sebuah bahasa diplomasi..?
Masih ada waktu tersisa kurang lebih tiga hari sebelum eksekusi itu benar-benar terjadi. Jika ada pihak-pihak yang ingin menggagalkannya dengan cara menerobos barikade militer yang super ketat, maka tindakan itu adalah sebuah kekonyolan yang bodoh dan amat berisiko. Saya yakin, Australia tidak akan melakukan cara-cara kasar seperti ini. Namun demikian, saya juga yakin bahwa Australia tidak tinggal diam dan belum ingin berhenti melakukan berbagai negosiasi sebelum kematian itu datang menghampiri.
Satu hal yang justru kini sangat saya khawatirkan. Saya tidak memikirkan kroni-kroni Jokowi, karena saya yakin bahwa Jokowi tidak akan membiarkan dirinya senantiasa berada di ujung telunjuk sang Kroni, apalagi hal ini sudah menyangkut harga diri bangsa. Namun dibalik itu, saya lebih mengkhawatirkan pengaruh keluarga..!
Semua sangat maklum dengan kerukunan dan kemesraan keluarga Jokowi. Cinta kasih senantiasa menyatukan dan menghangatkan mereka. Kehangatan bisa membuat seseorang tetap eling dan waspada. Tapi kehangatan juga sangat mungkin dan bisa menyebabkan keyakinan seseorang menjadi kian pudar, memuai dan berpaling. Yang terakhir inilah yang justru harus kita cermati dan waspadai.
Perlu diketahui, Jokowi memiliki 3 orang putera dan puteri yang sangat mereka cintai, yakni si bungsu, Kaesang Pangarep yang paling sering menjadi pemberitaan dan baru saja menyelesaikan pendidikannya di Singapore. Kedua, yakni puteri tunggal mereka, Kahiyang Ayu, yang juga tidak kalah populer dengan sang adik. Yang satunya, adalah anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Meski kurang pemberitaan media, tapi sesungguhnya sang sulunglah yang lebih banyak memiliki relasi di luar negeri. Cara berpikirnya juga lebih dan sangat luar negeri. Sepinya publikasi media, justru menjadi sesuatu yang sangat special untuk membalikkan keadaan. Gibran adalah sarjana lulusan University of Technology, Sidney, tahun 2010. Dikenal sebagai anak paling nakal dalam keluarga, tapi juga dikenal paling dekat dengan sang Bunda. Selain itu, bisa jadi Gibran juga adalah anak paling cerdas di keluarga. Kecerdasan dan kedekatan dengan sang Bunda, yang didukung oleh lingkungan sahabat yang mungkin mayoritas adalah warga Australia, adalah senjata yang tidak menakutkan dan seringkali luput dari pengawasan, tapi tidak mustahil menjadi senjata ampuh yang mematikan. Di luar kamar, Jokowi mungkin tidak bisa lepas dari pengawasan. Tapi ketika di dalam kamar, siapakah sesungguhnya yang mengendalikan..? Hehehe..! Wallahualam..!
Apalagi kita tahu bahwa Gibran lebih sering berseberangan dengan pemikiran dan tindakan sang Ayah. Selain itu, hampir semua sikap dan tindakannya selalu mendapat dukungan sang Bunda. Sanggupkah Jokowi menghadapi dan mengetepikan tekanan, rengekan dan godaan dari keduanya disaat tidak ada mata lain yang memperhatikan..?
Mampukah Jokowi tetap gagah dan kokoh berdiri saat harus bertatapan mata dengan mereka yang penuh cinta, bahkan sangat mungkin akan adanya deraian air mata..? It’s really a great dilema..! Seseorang bisa berubah haluan karena cinta.
Jika untuk mengantisipasi ancaman dari luar, sang Panglima telah menyiapkan kekuatan tentara dan senjata. Lalu, sudahkah Panglima mengantisipasi kemungkinan datangnya ancaman dan godaan dari dalam..? Semoga..!
#Mari tetap berdiri dan bersuara lantang untuk sebuah kedaulatan dan harga diri bangsa..!
By: PatKu Yayan@indocuisine
Photos By : Google
27 Komentar
kami Tidak Gentar!!! Kita Masyarakat sipil Sangat mendukung kebijakan Pak Jokowi dalam menentukan Sikap! NKRI JAYA !!
Wah, kalo urusan dalam kamar apalagi soal ranjang no comment dah, mending melakukan sendiri
semoga eksekusi mati “duo bali nine” menjadi moment pembuktian ketegasan JOKOWI, walau banyak tekanan berat dari dalam dan luar (kamar tidur) beliau.
amiin……
Tetaplah Jaya Negriku…
Saatnya ketegasan sang panglima tertinggi dinantikan. Smoga tetap bisa tegas untuk harga diri bangsa yg bernama NKRI
demi harga diri bangsa dan kedaulatan hukum di NKRI cuma satu kata bagi saya “PANTANG MUNDUR”.
Maaf pak yayan itu photo jepret sendiri apa doc admind?.
segala persiapan sdah slesai.proses eksekusi bisa saya katakan 90%
jika ternyata eksekusi gagal gara2 ini.disitulah saya merasa sedih.
itu poto no 2 dari atas namanya pasukan apa ya? keren pasukannya
lihat seragamya kelihatan pasukan dari kesatuan burung hantu.
suara sukhoi menggelegar di cilacap pagi tadi……..
nusakambangan superketat hari ini
Terimakasih patku Yayan untuk soft dan precise remindernya.
Lanjutkan hukuman mati kepada para pengedar narkoba dan gank ganknya,mereka sudah merusak para generasi penerus bangsa ini….!!!
Sebagai orang awam, saya melihat ada hal yg aneh, mengapa Ausi begitu gigih membela terpidana narkoba? Mungkin ada sesuatu dng 2 orang ini. wallohualam.
Orang luar melihat betapa hebatnya kekuatan Pemuda/Mahasiswa Indonesia. terbukti mampu menurunkan Soeharto. Mungkin hal inilah yg mereka takutkan dan berusaha menghancurkan kekuatan ini dari dalam. Caranya adalah mencekoki para Pemuda dan Mahasiswa Indonesia dng Narkoba. Tidak heran kalau saat ini sudah ada beberapa kampus yg malah jadi sarang peredaran narkoba. Apakah kita akan diam saja?
kalo gerenasi muda yg menjadi penerus bangsa ini sdh rusak secara perlahan2 dapat dikatakan bangsa ini tidak memiliki harapan kedepannya,,
justru generasi penerus ini wajib dilindungi dengan cara apapun krn masa depan negeri ini ada di tangan mereka
1. Sudah kewajiban bagi pemerintah suatu negara untuk melindungi warganya di mana pun berada.
.
2. Tony Abbott mengalami penurunan kharisma di mata rakyatnya.
.
Jika Tony Abbott berhasil “melindungi” warganya ini dari eksekusi, jelas diharapkan Tony Abbott menjadi booster bagi citra politiknya di dalam dan luar negeri.
tp cara PM Abbot melego membebaskan warga mereka dengan mengungkit bantuan tsunami Aceh justru menjadi bumerang bafi PM Abbot sendiri,,
dan secara tidak langsung menimbulkan presepsi bahwa bantuan dr Australia menuntut balasan,,
gambar yang kedua itu sukhoi ya???? kok ganjil ya???
Saya sih lebih khawatir kalau pemilik rekening gendut hasil kkn dilindungi, korupsi blbi,century dilindungi dan KPK dihancurin, anyway untuk para pelaku narkoba just kill ‘em all!
Mohon maaf, sekadar pendapat: bagaimana kalo untuk judulnya, kata “seduction” diganti dengan kata “temptation” saja ? (sepertinya lebih pas pengertiannya dengan isi artikel). Matur nuwun.
Klo urusan kmar harus di umbar juga,gw gk mau jdi presiden negeri ini. 🙂
Setuju
Sip
Semoga president jokowi tetap tegas walau Ada bisikan klrga yg ingin menggagalkan eksekusi mati, tlg ibu negara Dan si sulung jgn ikut campur ya…ini Demi harkat Dan martabat bangsa kita jgn mau di suruh2 bangsa asing.
semoga yg terbaik
Bangsa yang besar adalah dimana masyarakatnya mampu menghormati pemimpinya dan pemimpinya mampu melindungi rakyatnya….