* Merajut Kembali Panji Panji Nusantara * Bagian 9

22

* Merajut Kembali Panji Panji Nusantara *
Bagian 9

~ANAK KERA DI HUTAN DI SUSUKAN,
ANAK SENDIRI DI RUMAH MATI KELAPARAN~
( Dilema TKI dan Hujan emas buruh kasar China )

 

dedenew113

MENARI BERSAMA SRIGALA

Pemerintah pada bulan April lalu telah menyepakati tentang rencana proyek Infastruktur besar besaran dengan China.
Pihak China menyanggupi sebagai pemodal utama dalam investasi tersebut dan tentu saja dengan deal-deal bahwa mereka juga akan ikut dalam penggarapannya.

Mega proyek Infastruktur dengan menggandeng pihak China tersebut merangkumi pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara/bandara,pembangunan jalan sepanjang 1000 km, pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 mega watt ( MW).
China juga akan terlibat dalam pembangunan jalur kereta api super cepat Jakarta-Bandung-Cirebon-Surabaya.

Kebijakan pemerintah dengan menyerahkan hampir semua proyek proyek penting kepada China justru telah membahayakan pembangunan mega proyek Infastruktur tersebut.
Dalam beberapa kasus pengadaan barang dan jasa yang telah melibatkan China sering kali bermasalah.Seperti pada proyek Pembangkit listrik yang tidak mampu menghasilkan listrik secara maksimal, juga pengadaan bus Trans-Jakarta yang ternyata komponennya banyak yang usang.

Kebijakan pemerintah yang tampak sangat “bersahabat” dengan China ini menjadikan Jepang telah tersingkirkan. Seperti pada Proyek kereta api cepat yang menjangkau Jakarta-Bandung-Cirebon-Surabaya, dimana sedianya proyek tersebut akan digarap oleh perusahaan Jepang beserta pinjaman lunak sebesar USD 1.6 milyar untuk biaya proyek tersebut.
Akan tetapi tampaknya dalam perkembangan terakhir, proyek tersebut akan diserahkan kepada perusahaan China.

Sebenarnya keputusan pemerintah untuk bekerja sama dengan China dan menyingkirkan Jepang cukup masuk akal. Sebab berpuluh puluh tahun kerjasama ekonomi dengan Jepang seperti dalam bidang Otomotif, Jepang tidak pernah mau melakukan Transfer of Tehnologi kepada tehnisi tehnisi Indonesia.
Jepang cenderung ingin untung terus dan menjadikan Indonesia hanya sebagai ladang uangnya. Bukan kerjasama yang membangun, Indonesia hanya dijadikan sebagai pasar,tidak pernah diberi kesempatan untuk menjadi Produsen. Dan secara sembunyi, berusaha menggembosi kalau ada produk-produk otomotif dalam negeri.

Akan tetapi juga, kerjasama yang merupakan implementasi dari hubungan erat dengan China pun harus benar benar diwaspadai,karena perlu diingat bahwa kekuatan ekonomi China terletak pada Ekspornya ( kekuatan terletak pada luar negaranya).
Di mana sangat mungkin bahwa di balik deal-deal dengan Indonesia tersebut, juga ada deal-deal yang menyasar Indonesia untuk “Patuh” menjadi pasar mereka.”

Persaingan antara China dan Jepang dalam menggarap proyek-proyek besar di Indonesia juga negara negara lain, tidak terlepas dari perekonomian China yang mulai menjadi pemain utama di kawasan. Dan secara perlahan menyingkirkan dominasi Jepang dalam hal investasi dan eksekusi proyek.

Dalam hal ini pemerintah tampak memainkan keadaan dan memanfaatkan meroketnya ekonomi China ,dimana China membutuhkan image yang baik dengan begitu diharapkan tidak akan main main dalam mendanai proyek Infastruktur raksasa di Indonesia.

Tapi bagaimanapun, Investasi selalu berkelindan dengan Eksekusi.
Walaupun seandainya Investasi dari pihak China lancarpun, apakah menjamin bahwa proyek garapan mereka juga baik.
Karena terbukti dengan proyek proyek sebelumnya yang mereka garap di Indonesia, selalu ada saja cacatnya. Seperti proyek pembangkit tenaga listrik dan Trans Jakarta .
Lalu untuk apa keluar banyak biaya kalau hanya menghasilkan sampah.

Belum lagi, kalau kemudian ternyata tidak seperti dugaan semula, bahwa dalam bisnis besar kali ini China akan main bersih untuk menjaga imagenya tapi justru akan melakukan intervensi-intervensi kebijakan yang dapat merugikan Indonesia kedepannya.
Seperti leluasanya produk produk China untuk masuk ke Indonesia dll,dengan ancaman proyek akan mangkrak kalau tidak diberikan permintaannya. Atau mempersulit kucuran dana sebagaimana yang pernah dimainkan oleh IMF saat menekan Indonesia pada saat krisis moneter 1997-1998 yang lalu.

Bagaimanapun Indonesia harus berhati hati ketika bekerja sama dengan negara Tirai bambu tersebut.
Bermain dengan China ibarat MENARI DENGAN SRIGALA, yang suatu saat mungkin akan memangsa.
Dalam sejarahnya, telah berkali kali Indonesia di khianati oleh negara TALAM DUA MUKA tersebut. Seperti gagalnya Konfrontasi “Ganyang Malaysia ” yang disamping karena permasalahan internal negara, juga disebabkan oleh janji China untuk membantu Indonesia ketika dikeroyok oleh Malaysia,Inggris dan Australia,tapi hanya sekadar janji yang ternyata di khianati.
Juga disaat PKI akan melakukan pengkhianatan terhadap Republik ( yang syukurnya gagal ) ,dimana China juga menjanjikan untuk membantu mereka dalam apa yang mereka sebut REVOLUSI namun juga hanya sekadar janji dan ternyata di khianati.

lekumar11

PAHLAWAN DEVISA NEGARA

Mendatangkan pekerja luar khususnya dari China ke Indonesia ibarat gali lobang tutup lobang.
Di sisi lain Indonesia “mengeksport” sekitar 6,5 Juta TKI ke luar negeri karena kurangnya lapangan kerja di dalam negeri dan tuntutan ekonomi yang lebih baik, di sisi lain juga pemerintah turut bekerja sama dengan China dalam proyek Infastruktur raksasa di Indonesia dengan membawa masuk sekali sekitar 10 juta warga China ( buruh kasar) yang sepakej dengannya.

Justru yang menjadi tanda tanya,dari angka 10 juta imigran buruh China tersebut, sebagian besar justru adalah pekerja kasar.
Apakah pemerintah tidak ada alternatif untuk melarang pihak China memasukkan buruh kasar dan di haruskan membawa pekerja yang profesional saja/mahir.

Seharusnya ada MoU lanjutan dalam teken kontrak proyek Infastruktur sebagai syarat “Deal” nya kerjasama tersebut,dengan melarang pihak China membawa masuk pekerja kasar atau ikut system ratio.
Mengingat kerjasama proyek infastruktur tersebut harus saling menguntungkan ,termasuk di dalamnya dengan melibatkan pekerja kasar setempat juga untuk mendongkrak ekonomi warga pribumi setempat.

Bilangan TKI yang “berhijrah” keluar negeri makin bertambah tiap tahun,dan akan terus bertambah.
Seharusnya proyek infastruktur raksasa kerjasama dengan China tersebut bisa menyerap calon TKI untuk ikut terlibat sama di dalamnya kemudian bisa menaikkan Produk Domestic Regional Bruto ( PDRB ) daerah setempat.

Data dari BP2NTKI,tahun 2014 Jumlah TKI yang bekerja secara sah di luar negeri mencapai 6,5 juta orang. Negara Malaysia mencatat angka tertinggi bilangan TKI dengan jumlah 2,4 juta orang, diikuti Arab Saudi dengan 1.9 juta. Dan sisanya menyebar hampir di 142 negara di dunia.

Masalah TKI adalah cukup rumit dan dilematis.
Yaitu Solusi bagi calon TKI atau TKI yang dipulangkan/end kontrak.
TKI tidak akan menggandaikan nyawa dan nasib di negeri orang tanpa desakan ekonomi, pengangguran dan belitan kemiskinan.
Inilah yang menjadi persoalan yang serius dan patut di pecahkan bersama sama oleh pemerintah.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui pemerintah daerah harus mengembangkan berbagai sektor di daerah guna membuka ruang tersedianya lapangan kerja dan mengatasi pengangguran.

Dalam pada itu, pemerintah yang mengedepankan program NAWACITA harus merekontruksi ulang pembangunan daerah secara merata, terutama di daerah yang tertinggal dan miskin.
Wacana pembangunan Infastruktur di seluruh Indonesia harus diikuti program yang dapat menciptakan banyak lapangan kerja untuk penduduk lokal, seperti memaksimalkan pengolahan Sumber Daya Lokal ( SDL ) ,UMKM lokal dan kejelian Pemda melihat peluang daerah.

Dan Pemerintah seharusnya tidak melulu mengizinkan para Investor asing masuk dan mengeruk untung,
Tapi juga mengutamakan Investor yang memberdayakan masyarakat lokal dan membantu kesejahteraan mereka.
Hal ini tidak akan pernah tercipta jika negara tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Memang persoalan TKI cukup rumit tapi kenyataannya jauh lebih rumit dengan permasalahan di daerah asal TKI, seperti pengangguran, ekonomi, kemiskinan dan terbatasnya lapangan kerja.
Kerumitan tersebut dapat dipecahkan bila Orientasi pemerintah berpihak pada kepentingan rakyat,terutama soal tersedianya lapangan Kerja dan upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.

Cukup sudah Indonesia di hina oleh Malaysia dan di lecehkan oleh Arab saudi dan juga negara negara kantong TKI terkait soal Tenaga Kerja Wanita ( TKW ),dan juga perlakuan aparat negara basis TKI/TKW yang semena mena merendahkan harkat dan martabat PAHLAWAN DEVISA NEGARA tersebut. Semua hinaan dan pelecehan tersebut umpama di tujukan tepat ke semua rakyat Indonesia.

Rencana kedatangan gelombang imigran dari China khususnya pekerja kasar adalah sangat tidak masuk akal, mengingat Indonesia juga memiliki jutaan SDM yang bersedia mengisinya.
Dan bila rencana Eksodus buruh migran China tersebut benar benar nyata, maka Indonesia akan menambah daftar panjang jumlah pengangguran penduduknya setiap tahun. Sangat tragis memang, ibarat ANAK KERA DI HUTAN DI SUSUKAN, ANAK SENDIRI DI RUMAH MATI KELAPARAN.

Negara harus berpihak kepada aspirasi rakyat. Dan bukan dengan hanya Slogan : “KERJA…..KERJA…. KERJA”,
Butuh lapangan kerja agar bisa kerja.
Apa yang mau di kerjakan bila tidak ada lapangan kerja di negeri sendiri, dan bila sudah ada proyek Infastruktur yang seharusnya bisa menyerap jutaan angkatan kerja rakyat sendiri ,justru pemerintah membuka jalan TOL untuk buruh kasar luar.
Aspirasi rakyat adalah butuh lapangan kerja,terbebas dari kemiskinan.
Bisa hidup dan cari nafkah di negeri sendiri tanpa harus menempuh jalan menjadi TKI dan di lecehkan di negeri orang.

citoxnew83

LEPAS DARI MULUT HARIMAU APAKAH MASUK KE MULUT BUAYA JUGA….?

Pertumbuhan ekonomi yang pesat akan mendorong terjadinya lonjakan konsumsi pangan dan energi.
Selanjutnya akan berdampak pada persaingan memperebutkan sumber daya pangan dan energi pada kawasan tersebut.

Pemerintah harus bersikap jeli untuk mengambil keuntungan dari trend pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
Tapi di sisi lain Indonesia harus mewaspadai tujuan strategis Amerika Serikat dan China di Indonesia.
Sebabnya dalam Perspektif politik (Kolonialisme) global, Indonesia masih di posisikan sebagai pemasok bahan mentah bagi negara maju, sebagai pasar bagi produk negara industri, dan perputaran ulang bagi kelebihan kapital negara negara maju yang di akumulasi untuk kepentingan negara maju.

Selama 50 tahun, kebijakan ekonomi yang condong ke barat yang juga sepaket dengan Alutsistanya ,telah menjadi bumerang buat Indonesia.
Deal deal Alutsista bekas dan hibah pun berdatangan, murah meriah.
Setelah Freeport di cengkram kuat, giliran minyak dan gas di wilayah Timor timur turut di aduk aduk yang membawa kepada terlepasnya Timor timur dari pangkuan Ibu pertiwi.

Embargo Amerika serikat beserta sekutunya telah menambah daftar panjang pengkhianatan negeri yang serakah ini. Belum lagi kerusakan dari segi lain yang turut di bawanya sekali.
Budaya Liberalisme dan Ideologi HEDONISME telah meruntuhkan bangsa ini ke tahap akut.
Serangan Hedonisme tersebut apakah sebagian dari rencana jahat barat untuk menghilangkan Jati diri bangsa ini ( PANCASILA ), setelah Jati dirinya di hilangkan mereka dengan mudah berpesta pora menghancurkan NKRI dari dalam.
Banyak peraturan dan Undang Undang yang di buat di era Reformasi, ternyata tidak memihak kepada rakyat tapi justru menguntungkan modal asing.

Lain halnya dengan China,
Dalam setiap Investasi China di seluruh dunia, mereka akan selalu meninggalkan “Telur” untuk di biarkan menetas di daerah daerah Investasi mereka tersebut.
Hal ini jelas karena kebijakan luar negeri China yang senantiasa menciptakan China peranakan sebagai bentuk kolonialisasi wilayah baru yang di mulai dari Investasi sebagai pembuka jalan.
Kebijakan yang di gawangi oleh Partai Komunis China ( PKC) ini tenyata sangat jitu dengan menyebarnya China peranakan dan Pecinan pecinan di seluruh dunia.

Mungkinkah kebijakan ekonomi oleh Pemerintah yang sudah Trauma dengan jeratan beracun IMF dan mulai condong ke blok timur ( China ) juga akan membuka peluang untuk Partai Komunis China ( PKC) meninggalkan “Telur” untuk sengaja di biarkan menetas di Indonesia?

Lalu budaya dan Ideologi apa lagi yang turut di bawa bersama oleh jutaan imigran buruh kasar China tersebut untuk menggoyang Ideologi PANCASILA?

Apakah ada jaminan bahwa China tidak akan menjerat Indonesia di masa akan datang? Atau seyogyanya memang pemerintah sudah terjerat dengan deal nya kerjasama proyek proyek Infastruktur tersebut?

Kebijakan ekonomi pemerintah yang agak timpang, seakan tidak mempengaruhi para TKI untuk tetap mencari sesuap nasi di luar negeri.
Dalam benak mereka ,tersimpan secebis permintaan kepada pemerintah untuk membela nasib meraka agar bisa bekerja di kampung halaman sendiri, di Tanah air sendiri daripada mengharungi sejuta problematika bekerja di luar negeri.

Kata kata canda : ” piye……iseh penak jamanku toh?” ,.Semoga tidak berlaku lagi dalam kehidupan anak cucu TKI ini kelak.
Dan sudah tentunya, para jutaan TKI ini senantiasa berdoa, agar jejak langkah mereka menggandaikan nyawa menyeberangi lautan demi kesejahteraan yang lebih baik di negeri orang, berharap tidak di ikuti oleh anak cucu mereka.

Suara hati para TKI yang berjumlah 6,5 juta orang di 142 buah negara di dunia ini pasti merasa di anak tirikan dengan Imigrasi besar besaran oleh pekerja kasar dari China yang masuk ke Indonesia.
Lantas apakah sumpah serapah yang akan keluar dari mulut jutaan TKI di luar negeri tersebut , bila mengetahui halaman rumah mereka di tumpangi oleh Jutaan Imigran dari China?

Pepatah,
“Hujan Batu di negeri sendiri lebih baik daripada Hujan Emas di negeri orang”
mungkin bisa di terbalikkan menjadi,
“Hujan Emas di negeri sendiri lebih baik daripada hujan batu di negeri orang”.

* Dirangkum dari berbagai narasumber

By Lek Umar Mentaras Biro Kula Lumpur
Gambar by Google, Patsus Dede Sherman ,dan Patsus Citox

Share.

22 Komentar

  1. dasyaat.. artikelnya, harus d waspadai smua intrik2 d kemudian hari, smga petinggi negeri ni tidak salah dalam mengambil langkah u investasi para investor yg masuk berinvestasi, jayalah NUSANTARAku..

    • Tingkatkan kewaspadaan,belajarlah membaca yg tersirat daripada yg tersurat.jgn gampang terlena dg pencitraan yg dibuat buat,jgn sampai negeri kita spt red dot,ekonomi dan pemerintahan mereka semua yg pegang,sementara pribumi terpinggirkan.wahai pemuda pemudi indonesia kalian adalah keturunan bangsa yg besar,bukan pecundang.belajarlah ilmu yg tinggi,raih dan peganglah norma dan budaya kalian sebagai bangsa indonesia karena itu adalah ruh dan jiwa kalian,kita sebagai bangsa indonesia tdk akan tunduk dibawah ketiak bangsa manapun,maka dari itu belajarlah,dan yakinlah kalian adalah pemimpin dan pejuang bukan pecundang.

  2. aktual.. begitulah, smua mngandung resiko yg ada. keep waspada n siaga mnghdpi sgla kmngkinan.
    kemandirian mutlak adalah lngkah teraman.

    Iran dg berbagai keriuhannya lyk menjadi contoh..

  3. lamaddukelleng on

    Tetap waspada, ambil baiknya buang atau siapkan dari sekarang antidotnya
    We Love Full Indonesia. Tanah tumpah darah kami

  4. lamaddukelleng on

    Tetap waspada, ambil baiknya buang jahatnya atau siapkan dari sekarang antidotnya
    We Love Full Indonesia. Tanah tumpah darah kami

  5. TKI yang kerja di luar negeri tidak terlepas dari peran dan jahatnya pejabat di negeri ini, ada teman yang sekarang di Suriah, bahwa dia mengatakan untuk tenaga kerja di timur tengah ada moratorium, tetapi ternyata ada juga yang berangkat secara gelap melalui jalur yang tidak sesuai. Dan alangkah ngerinya, ketika dia mengatakan bahwa untuk setiap TKI pejabat di negeri ini bisa memperoleh 5000 dollar per orangnya. Dan ketika sampai di lokasi di tebus oleh calon majikan 10.000 dollar, ketika ada masalah dan kabur, TKI ke kedubes Indonesia, maka apa yg terjadi, karena illegal, dan tuan nya meminta maka mau tidak mau hal ini menjadi rumit. Contoh kasuh di Suriah.
    Kita berharap, penguasa negeri ini, lebih mengutamakan warganya utk bekerja di proyek2 infrastruktur nantinya….sudah terbukti mereka ada yang narapidana yg dijadikan buruh di negeri ini dan sangat jorok kelakuannya.

  6. semua kebijakan berpangkal kpd pemimpinnya, apakah pimpinan tersebut cerdar, setengah cerdas atau bahkan tidak menguasai permasalahan. Tingkat keberpihakan alias kadar nasionalisme pemimpin kpd rakyat dan negaranya juga perlu di pertanyakan. kerjasama ekonomi dg negara lain mutlak diperlukan dg asas saling menguntungkan tanpa mengorbankan kepentingan nasionalnya, apabila keadaannya berbalik merugikan hal tersebut sdh tergolong penjajahan dan dlm bidang apapun. mari kita introspeksi sudahkah kita di jajah…..hehehe

  7. artikel yg berani, warung sebelah stelah angkat artikel tentang turn key projeknya aa panda smpe skrg gak pernah lg ngluarin artikel sejenis padahal yg comen wktu itu bjibun, bkn cuma skali kita dikhianati kaka panda, besarnya andil pengusaha kturunan saat 98, ditambah di era Sukarno saat mngeluarkan PP utk mengamankan ekonomi nasional, mereka menarik smua pngusahanya dan mmbuat RI kolaps, disitu kadang merasa sedih.

  8. nge che ceng on

    komunis sekarang bukan pedoman hidup dicina.cuma sebagai simbol,sama dengan pancasila diIndonesia.jadi kecil kemungkinan PKC punya maksud di Indonesia.pekerja cina bukan hanya diinfrastruktur tapi juga diperusahaan tambang.disebuah kabupaten dikawasan timur Indonesia,dalam pertemuan unsur pemda,TNI POLRI,DPRD dg pihak tambang,seorang komandan batalyon menegur pihak tambang karena terlalu ekslusif&arogan dalam mengelola tambang”masak kapolres tidak boleh masuk kedalam.you hidup dimana?ini yuridiksi hukum Indonesia,polisi jangan takut…dst” kata komandan tersebut sambil menunjuk ke arah pihak manajemen perusahaan.
    memang sangat terlalu dalam pembuatan sebuah fasilitas pertambangan,dari direktur sampai tukang masak asal cina,peralatan asal cina,keutungan untuk cina.

  9. Investor asing memang dibutuhkan utk kejar ketertinggalan infastruktur khususnya daerah2 diluar pulau jawa, tp pemerintah hrs jeli dlm mengambil policy agar investasi yg msk nantinya jg bs maksimalkan semua potensi yg ada utk kemajuan daerah baik dr segi sosial, ekonomi dll.
    Masalah pekerja china yg akan msk 10 jt itu apa benar?,,krn setau sy yg tinggal di Kaltim yg punya buuuaanyak proyek baik di sektor migas, tambang, perkebunan atau proyek infrastruktur lain jarang lihat pekerja china tuh!!

  10. generasi muda kita dididik jadi alay dan ibu bapaknya jadi sosialita yang matre / hedonistis serta konsumerisme di bawah kendali cina2 lokal / keturunan dengan jebakan kredit barang2, lengkaplah kita sudah takluk dibawah asing dan aseng ,,, nggak kebayang kalau rezim ini 2 periode berkuasa dan dilanjutkan oleh kadernya spt ahok .. super lengkaplah penindasan mayoritas orang Islam disini, yang bodoh dan awam dimurtadkan dengan cara licik, kemudian jadi kuli diperas cina lokal majikannya.
    jadi teringat sabda Nabi SAW 1400 an tahun silam tentang WAHN , yakni, CINTA DUNIA DAN TAKUT SUSAH/MATI … yah ini lah AKHIR ZAMAN !!!

  11. Saya keturunan china.. Saya sangat setuju artikel ini.. Kekayaan Indonesia hanya terletak pada satu kunci.. Memandang ke dalam.. Kita disibukkan perhatian keluar, pendidikan, politik dan lain2 sehingga melupakan negara kita punya kebudayaan, kekuatan dan kekayaan maha dahsyat.. Ketika orang indonesia mampu melihat potensi dalam negri, saat itu indonesia muncul sebagai negara terhebat di dunia..

Leave A Reply