Merajut Nusantara bagian 3

8

Merajut Nusantara bagian 3

Metode mendidik Pemimpin masa lalu

dedenew128

Siapa yang tidak kenal Nusantara,
Siapa yang tidak kenal Mataram kuno,
Siapa yang tidak kenal Majapahit,

Semuanya terkenal karena pemimpinya yang tegas, bijaksana, adil, cerdas, berilmu, serta memiliki ilmu “ROSO”. Ilmu Roso letaknya dihati, kata lain yang sepadan adalah Ilmu batin, ilmu hati, ilmu tasawuf,ilmu makrifat. Dengan bekal seperti itu kita bisa mengenang kejayaanya begitu menggema diseluruh penjuru dunia.

Lalu Bagaimana cara orang orang dahulu mendidik calon-calon pemimpinya sehingga menjadi orang-orang hebat sepanjang masa?

Semenjak kecil seorang putra raja dititipkan kepada seorang Empu dia adalah orang pribumi asli yang menekuni laku spiritual, untuk didik, diajari, digembleng, sampai dewasa dan siap menjadi seorang pemimpin tentu setelah memiliki ilmu-imu yang cukup, nama tempat itu dulu bernama Padepokan.

Disuruh menghafal syair, falsafah, pepatah, unen-unen, parikan, sastra, diajarkan adab, tata bahasa (Kromo,kromo inggil, ngoko,ngoko alus, dan ada yang lebih tnggi lagi dari itu, diajarkan menulis yang rapi dengan huruf-huruf jawa, jawa kawi dll. Dan tidak lupa sebagai power dari dalam adalah diajarkan berpuasa, ibadah dengan kontinyu, terus menerus, kadang disuruh mengasingkan diri, berkelana untuk melihat kehidupan, sambil dibimbing secara spiritual, diawasi dari jauh. Mereka sangat zuhud terhadap dunia, tidak silau dengan harta, tahta, jabatan, atau bahkan nilai.

Yang mereka cari adalah Ilmu.

Semua itu diajarkan kepada calon pemimpin nusantara agar jiwanya yang kaku menjadi lentur karena berbagai ilmu rasa, hatinya yang keras menjadi halus karena bergesekan dengan seni, mata batinya tajam karena terbalut oleh puasa dan riadhohnya, ketetapanya adil karena wawasanya luas dan bijaksana, kata-katanya sedikit tapi bermakna, surat-surat yang ditulisnya untuk dikirimkanya padat jelas dan ringkas namun berbobot terkadang berbentuk syair karena sangat menguasai falsafah.

Kepiawaianya dalam mengatur ekonomi sangat lihai karena mereka di padepokan disuruh bercocoktanam, lalu ketika cukup umur disuruh berkelana dari desa kedesa, tanpa boleh membawa bekal, ketika sudah cukup usia disuruh kembali kepadepokan menghadap guru, setelah mendapat restu dari guru spiritualnya barulah siap menjadi seorang pemimpin.

Bagi pelaku zuhud, Ridho ilahi lah yang jadi prioritas utama.
bagi yang punya niat zuhud ilmu dan guru adalah syarat utama,

Bandingkan dengan pendidikan sekarang
Terkadang S3 tapi hasil copy paste, terkadang nyuruh orang lain membuatkan, nyari buku tulisulang edit sedikit, lulus lalu jadi pejabat, ada lagi yang parah adalah jual beli ijasah, suap dll. Jadi jangan heran kalau lahirlah penghianat-pengihianat (Ular), koruptor, calo, dan masalah-masalah lain yang terus bermunculan.

Itulah kenapa ulama2 Aswaja senior, habaib, kyai2 sepuh selalu dan terus menyuarakan agar mencontoh majapahit, sampai pada muktamar kemaren mengambil tema “Nusantara”
Sudah saatnya kita kembali kepada jatidiri kita, metode pendidikan kita, cara berfikir orang-orang nusantara, dan ideologi kita.

“JAYALAH NUSANTARAKU”

citoxnew89

Ketika sadar salah langkah.

Media membuat kita mumet, rusuh, pecah belah, mungkin saatnya kita harus mulai meninggalkanya..
Kita lupa apa yang sebenarnya kita butuhkan,
1. ilmu,
yang benar didapat dari duduk mendengarkan guru yang bersanad, yg ahli dzikir, ahli amal.
Jika kita belajar tanpa guru, maka syetan akan membimbingnya, atau akan tersesat.
2. Amal.
tiap hari berapa jam waktu terbuang untuk sekedar membaca dan koment status, berdebat, diskusi yang kurang bermanfaat.
Apakah tidak capek, apakah itu tujuanmu hidup..saya rasa tidak.

Setelah kau dapat ilmu maka beramal itu butuh gerak hati, gerak pikiran, lisan, dan langkah (perbuatan).
silahkan berhitung Berapa orang yang sudah dibikin rusak oleh media, berapa akal yg sudah dirasuki pemikiran sesat, berapa jiwa yang sudah terganggu siang malam karena dikendalikan, kekanan ikut kekanan, kekiri ikut kekiri..

Mungkin sudah saatnya, atau lain waktu kita harus memblokir media informasi yang bikin pusing, dan mencari informasi yg terang benderang, yaitu Agama, spiritual, dan ruhani..

by Patsus Setiya Biro Yogyakarta
Gambar by Patsus Dede herman

Share.

8 Komentar

  1. Terima kasih yang sebesar besarnya buat bung bung semuanya.. artikel ini sungguh merupakan suatu nasehat bagi kita semua…

    Hendaknya mulai saat inilah kita mulai dari diri sendiri, anak, istri, keluarga dan pada akhirnya akan bermuara ke masyarakat dan negara…

Leave A Reply