Kanjeng Bibi NYAI AGENG KENCANARUKMI

41

“INI CERITA FIKSI ILMIAH, BACANYA SANTAI SAJA … BINGUNG ATAU NGGAK PAHAM, JANGAN DIPAKSAKAN … ANDA LINGLUNG TIDAK DITANGGUNG”

deddy68

NYAI AGENG KENCANARUKMI
Penjaga Bunga Suci Wijayakusuma di Istana Majeti

Dari wilayah Jawa Timur, kita akan bergeser ke perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tepatnya masuk dalam administrasi Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Bila di kesempatan yang lalu saya sudah mengenalkan beberapa dahyang kinasihan Kedaton Jalasutra : Nyi Roro Kidul Dyah Ayu Kadita; Nyai Ageng Gadung Melati dan Nyai Ageng Ladrang Kuning, maka pada kesempatan ini saya perkenalkan : NYAI AGENG KENCANARUKMI.

Beliau yang satu ini tidak diberi tanggung jawab untuk mendidik ksatrya adat manapun, tetapi hanya mereka yang diijinkan dalam tingkatan khusus kelembutan budi pekerti boleh menemuinya. Tugas utama beliau sendiri adalah “menjaga bunga Wijayakusuma” di kawasan Sela Matangkep, perlu diketahui bahwa bunga Wijayakusuma adalah salah satu bagian alat ritual bagi KGRA KENCANASARI di istana pingitan Jalasutra.

Menurut ingatan saya : saya hanya menemui beliau Nyai Ageng Kencanarukmi ini dua kali saja (sejak berusia 18 tahun hingga saat ini), pertemuan pertama ketika saya diajak keliling oleh pamomong raga dahyang Brang Wetan Nyai Ageng Ladrang Kuning dan Nyai Ageng Sedah Mirah guna mengenal dan menghormati para dahyang kinasihan lainnya di pesisir selatan bhumi Jawa. Pertemuan kedua justru terjadi atas kemauan beliau dengan mengundang mendadak untuk mengetahui bagaimana tata cara pemetikan bunga Wijayakusuma yang nantinya dipersembahkan pada KGRA KENCANASARI.

Ijinkan saya memberi gambaran tentang sosok Nyai Ageng Kencanarukmi. Beliau adalah dahyang kinasihan yang paling tua atau senior dari 21 dahyang kinasihan yang ada, berasal dari peradaban yang juga sangat tua (saya pikir dari peradaban gunung purba Nglanggeran, tapi tenyata bukan). Ketika saya pernah menanyakannya langsung asal-usul beliau hanya dijawab dengan menunjuk jauh ketengah lautan selatan, maka habis sudah argumen akal saya. Walau saya tahu lewat cerita para winasis kalau dahulu kala ada benua yang menyambungkan daratan India dengan Sumatera dan Jawa, yang karena bencana besar kemudian benua tersebut tenggelam (para winasis menamakannya daratan “Kumari Khundam”). Kalau memang beliau adalah bagian dari yang terselamatkan dan bertransformasi menjadi mahluk spiritual, maka itu sangat tua sekali adanya … dan pantas saja semua dahyang kinasihan sangat menghormati beliau yang satu ini. Nama yang saya pahami juga nama gelaran Jalasutra bukan nama asli beliau.

Dari 21 dahyang kinasihan yang ada, jujur saya akui sebagai penilaian mahluk : beliau yang paling cantik atau elok rupawan, postur badannya tinggi dari wanita kebanyakan, kulitnya kuning keputihan dan mengeluarkan cahaya berpendar. Yang paling luar biasa adalah “bola mata”nya, berwarna biru bening berkilauan seperti permata, dengan rambut hitam diurai lepas hingga pinggangnya. Pakaiannya hanya terdiri dari dua lembar kain seperti tenun gedog atau kain ulos batak itu, dengan motif suluran bunga berbenang emas. Saya pernah penasaran dengan motif yang dipakainya, mirip motif batak atau nias atau juga dayak tapi disuatu kesempatan diijinkan mengamati dari dekat … ternyata bukan juga. Mungkin itu motif dari peradaban yang tenggelam di masa lalu. Kain bermotif gelap sebagai penutup tubuh bagian bawah dan yang lainnya digunakan menutup kepala atau kerudung serta bagian dada.

Beliau bersinggasana di istana ghaib “Pulau MAJETI” di dekat pulau Nusa Kambangan. Sesunguhnya bukan di Majeti itu yang jadi fokusnya, kurang lebih 500-750 meter didepan pulau Majeti itulah ada kawasan Sela Matangkep (arti kosa katanya : batu sepasang yang bisa membuka menutup). Tapi ternyata kondisinya bukan seperti itu, dan itu hanya bahasa kiasan atas sebuah gerbang ghaib.

Pamomong saya Nyai Ageng Sedah Mirah pernah berkata kepada saya, bahwa saya adalah salah satu yang beruntung karena pernah diundang langsung Nyai Ageng Kencanarukmi saat beliau melakukan ritual petik bunga Wijayakusuma dan menerima didikan ilmu langsung darinya. Bagi saya sendiri itu adalah berkah yang tidak saya upayakan mencarinya, tetapi semata karena rasa hormat dan kasih saya kepada semesta raya dan mungkin itu dibaca khusus oleh beliau. Saat itu saya baru paham bahwa penguasa MAJETI memilih ksatrya dalam menurunkan ilmunya untuk suatu alasan tertentu.

Pada pertemuan kedua sebenarnya bukan atas rencana saya, karena pada purnama ke tujuh saat itu saya malah berada di patilasan Rani Majapahit ke-7 : Sri Prabhustri Suhita di kawasan Trowulan, Jawa Timur. Tiba-tiba berhembus angin sangat dingin berbau aroma bunga Cempaka yang membuat saya terkantuk berat, dan saya tidurkan tubuh tepat ditengah petilasan Dyah Ayu Suhita (GRA Kencanawungu) dan Dyah Ayu Anjasmara leluhur saya. Beberapa saat kemudian ada tangan lembut membangunkan dan saya tersadar sudah berada di Majeti.

Nyai Ageng Kencanarukmi menguji beberapa pemahaman yang pernah diajarkan oleh leluhur Majapahit ataupun para dahyang kinasihan yang sudah pernah saya datangi, dan kemudian bercerita tentang hakekat bunga Wijayakusuma yang dijaganya selama ini. Ternyata bunga Wijayakusuma yang dimaksud sangat berbeda dengan apa yang ada di sekeliling kita, Wijayakusuma Sela Matangkep itu benda multidimensi. Artinya dia punya wujud dan punya kepekaan rasa, pertumbuhan dan kombinasi keduanya itulah yang menjadikannya perkasa sebagai karya semesta. Bibi dahyang menjelaskannya bahwa bunga itu hidup diantara dua batas dimensi (gerbang sela matangkep) dan menyerap energi dari kedua alam serta mengumparkan kekuatannya pada bentuk dan aromanya. Bunga itu juga akan segera layu bila didekati oleh nafsu ataupun energi rasa yang berlebih (baik energi positif atau negatif). Baru saya sadar mengapa yang ditugaskannya adalah bibi dahyang Nyai Ageng Kencanarukmi, sebab dari aura tubuhnya yang berkilau dan keelokan jasad serta tingkah lakunya … beliau mahluk linuwih yang mampu memurnikan jatidirinya dari kekotoran nafsu yang bisa membuat sang Wijayakusuma akan layu sebelum dipetik.

Tak sadar selama obrolan panjang itu, kami telah berjalan jauh ke selatan dari pulau Majeti. Dan tiba-tiba saja didepan kami lautan berputar membentuk pusaran besar yang menganga, kami mendekatinya … perkiraan saya dari atas hingga dasar laut yang terlihat sekitar 40-45 meter dan ada lobang seperti goa yang menyala. Berkata bibi dahyang kalau itu sebenarnya adalah goa tempat tembusan sungai bawah laut yang bersumber mata airnya dari gunung suci. Tertarik ingin merunut arah gunung suci sayapun berbalik menengok kebelakang kearah daratan guna tahu gunung mana yang dimaksud, tiba-tiba hilang hati saya karena melihat Majeti jauh dibelakang dan sadar kalau ini diatas lautan lepas. Bak orang mabuk, saya kehilangan keseimbangan dan ambles kedalam air. Tangan lembut bibi dahyang kembali mengangkat tubuh saya ke posisi semula dan meminta saya menatap mata beliau yang berkilauan sambil membisikkan matram : HUWUS – LAMPUS – WUWUS. Otak saya kembali saya pacu untuk memahami apa makna kata matram itu dari berbagai bahasa yang pernah saya pelajari, tapi tetap saja buntu mengartikan 3 kata itu.

deddy64

Melihat saya sudah mampu berdiri stabil, beliau mundur menjauhi saya dan membelakangi lalu melepas satu persatu kainnya. Angin tiba-tiba sangat keras membetuk puting beliung disekeliling pusaran air tapi herannya saya melihat lautan lepas yang biasanya berombak besar jadi diam mengkilat bak kaca. Saya terkesima karena bukannya melihat sosok tubuh, tapi tubuh sang bibi seakan transparan dan menghilang dari penglihatan tapi saya bisa tetap merasa kehadirannya. Baru saya ingat, bahwa tidak salah bila sebagian adat menggelari beliau ini “Dewi Angin-Angin”.

Saya merasa ada genggaman dingin dilengan dan mengajak melompat ketengah pusaran air laut yang terbuka, dan ketika kami melompat … bukan seakan jatuh atau melayang, tapi seperti menginjak tanah saja dan berjalan ditepian pusaran bak tangga lingkar menuju dasarnya samudra. Sesampai didasar dan menuju ke mulut goa yang bercahaya, terhenti kaki saya bak lumpuh melihat didalam goa bak taman bunga Wijayakusuma yang begitu indah. Bunga Wijayakusuma yang ada disana ternyata terdiri dari berbagai warna, kemilau dan aromanya luar biasa tak bisa saya paparkan.

Bibi dahyang berbisik bahwa setiap tanaman Wijayakusuma yang tumbuh di Sela Matangkep hanya berbunga satu kuntum setiap 1.000 hari. Disini mungkin terhampar ratusan pohon, ada yang masih kuncup ada yang menjelang mekar. Tumbuh dalam ceruk goa yang didepannya seperti ada kaca kristal berkilau melindunginya dari air laut atau air sungai bawah tanah. Saya mendekati teknologi aneh itu, dan bibi membisikkan HUWUS. Entah mengapa tiba-tiba otak saya menterjemahkan cepat bahwa itu bermakna “letikan awal kemauan hidup”. Jadi dinding pelindung transparan itu dibentuk dari mengelola letikan awal kemauan hidup dari sang bunga dan pemeliharanya, dalam hal ini bibi Kencanarukmi. Konon ada cerita siapa ksatrya yang mampu mendapatkan Wijayakusuma Majeti akan menjadi pemimpin di adatnya, jawabannya ya mungkin saja. Ini jumlahnya ratusan pohon dan KGRA KENCANASARI hanya butuh 9 kelopak yang mekar sempurna hanya setiap 1.000 hari, mungkin yang tidak dipilih sang bibi kemudian yang jadi rebutan dari para ksatrya.

Beliau kemudian mengajak lebih masuk lagi, ada ceruk goa lain yang jauh lebih kemilau berwarna hijau-biru-putih berselang seling, disitulah posisi bunga utama yang nantinya akan jadi persembahan kepada KGRA KENCANASARI. Dan saya terperanjat ketika diminta masuk kelorong itu, karena sadar bila saya tidak mampu mengendalikan emosi dan nafsu maka bunga-bunga itu akan segera layu. Kembali ada bisikan dari bibi dahyang : LAMPUS, dan otak saya kembali dipacu menterjemahkan kosa kata itu sebagai “lebur manunggal sejati”. Butuh waktu saya menenangkan diri sebelum berani masuk ke wilayah bunga suci, sebab menyadari resikonya bila salah langkah akan merusak sistem taman ini. Alam bawah sadar saya menuntun, melepas semua perangkat adat dan pakaian yang melekat ditubuh membuka lebar tangan dan menyerahkan diri kepada semesta raya. Dan tiba-tiba tubuh ini meremang kemudian transparan seperti yang terjadi pada bibi dahyang tadi diatas sana. Kamipun masuk menembus dinding kristal bak menembus buih air, sampai didalam ruang suasananya kering saja. Ada beberapa bunga siap merekah disana dan bibi dahyang sedang memetiknya untuk KGRA KENCANASARI setelah melakukan ritual khusus. Dibungkuslah 9 bunga dalam kain lembut berwarna putih, dan beliau bertanya apakah saya mau mencium aroma bunganya atau memetik bunga tersisa yang ada ? Saya jawab TIDAK, kembali bibi dahyang menanyakan apakah tidak sayang sampai disini dan tidak mengambil sisa yang ada, toh itu bukan yang jadi persembahan ? kembali lagi saya jawab TIDAK.

Kamipun keluar dari lorong goa dan melihat keatas, pusaran yang tadi terbuka tidak ada lagi. Air menutup rapat dan kami bisa saksikan buih deburan ombak dari bawah sini. Beliau menyerahkan bungkusan putih berisi bunga dalam pelukan saya dan minta saya naik keatas, tapi seakan ada sekat padat yang menahan kami dibawah dan tak bisa keatas. Beliau membisiki saya : WUWUS. Kembali otak ini menterjemah cepat dan menemukan pemahaman “kesadaran yang menjulang tinggi dalam kelahiran niat yang suci”. Begitu hal itu kita terapkan dalam rasa, air gemuruh kembali terjadi disekeliling kami, lautan berpusar masuk ke lorong penghubung sungai bawah tanah sementara lorong yang lain memompa deras air tawar yang juga berpusar keatas … inilah yang disebut gerbang utama “Sela Matangkep Majeti”. Kamipun naik seperti saat masuk tadi, menapaki tangga air ke permukaan.

Ketika berjalan dari titik pusaran menuju ke pulau Majeti, kami mendapati tubuh dan pakaian kami kembali seperti semula, saya hanya bisa merenungi kembali apa yang baru saja terjadi sambil memeluk erat bungkusan putih berisi 9 bunga Wijayakusuma. Sesampai kami di Majeti, bibi menawarkan agar saya yang membawa persembahan itu ke Jalasutra, seperti persembahan seorang putera kepada ibunya tersayang. Saya menjawab TIDAK, karena yang dipercayai sejak awal dan sampai kapanpun adalah bibi Nyai Ageng Kencanarukmi, dan saya tidak tertarik untuk menggantikan posisi kepercayaan dari Kanjeng Ibu GRA KENCANASARI kepada beliau ini.

Lama kami saling menatap sampai akhirnya beliau mengijinkan saya lengser pasewakan, pada saat saya haturkan sembah di dada dan menatap matanya yang kemilau indah tiada tara … saya kembali terhuyung dan sadar berada didekat petilasan dua orang leluhur Majapahit yang berjarak ratusan kilometer dari Cilacap sana.

Begitu pengalaman fiksi ilmiah yang bisa dibagikan bersama anda.

Pesan saya … kalau iman anda tidak kuat menghadapi eloknya wajah semesta ataupun ujian rasa lainnya, sebaiknya hindari Pulau MAJETI dan hapus dari daftar kunjungan anda. Karena yang ada disana terlalu cantik untuk dilihat tapi terlalu berbahaya untuk disentuh …

deddy67

M A J E T I

Sesungguhnya alam ini menciptakan batas-batas antara yang ada dan tiada …
Tapi HUWUS bukanlah miliknya …
Itu milik Sang Hyang (Tuhan) yang berkehendak awal pada kehidupan mahluk …

Ketika jasad dan rasa merapuh adanya …
Itu karena berbenturan dengan keperkasaan semesta sebagai wujud Sang Hyang (Tuhan) itu sendiri …

LAMPUS adalah jalan tengahnya …
Melepas semua ego pribadi yang bersilang jalan dengan keperkasaan semesta, menyerahkan dengan arif kesombongan kita agar melebur menjadi satu dengan irama jagad gumelar …

WUWUS adalah akhir segalanya …
Ujung dari segala ujung pencarian, karena yang dicari dan yang mencari telah manunggal. Terbang tinggi bersama dalam satu ikatan karsa yang tak lagi dapat dipisahkan …

Mata menatap mata yang biru kemilau bak mutu manikam, rasa menghujam rasa yang meledakkan semua rahasia ketidak tahuan, beningnya hati dan jiwa yang akan abadi menyatu dalam keheningan sejati yang tak terakhirkan …

Terimakasih Kanjeng Bibi Dahyang Kinasih Nyai Ageng KENCANARUKMI, atas pencerahan yang tak akan terlupakan …

Jaya – Jaya – Wijayanti

Patsus Deddy Endarto Wilwatikta untuk Kanjeng Bibi NYAI AGENG KENCANARUKMI

Gambar Google

Share.

41 Komentar

  1. HUWUS – LAMPUS – WUWUS, 3 Kata mantra ampuh…… jadi teringat waktu remaja dulu yg sering berkelahi hingga mengamalkan mantra yg sudah meresap di badan yg belakangnya 3 Kata ampuh juga utk menghancurkan/menciutkan nafsu lawan…. “Anafas – Anufus – Anafsiah” hingga bikin belasan orang yg menyerang kocar-kacir lari menghindar. Meski terlihat Klenik tetapi amalan2/mantra2 seperti di atas adalah Cara/alat pendekat kita kepada Allah SWT/Tuhan yg Maha Esa pencipta kita yg membuat kita rakyat NKRI berbeda dgn bangsa manapun termasuk Amrik yg lebih mendewakan teknologi canggih. Mungkin pendekatan langsung kepada sang Maha Pencipta yg membuat nenek moyang kita bisa melakukan perjalanan jauh ke negeri lain di dunia ini dgn cepat dan menang. Ini pun pernah terjadi pada saat pemindahan Istana Ratu Bilqis oleh Raja Sulaiman yg sekaligus Nabi Allah, beliau membuat sayembara pemindahan Istana yg di ikuti bangsa Jin Dan Manusia. Menurut Hikayat Iblis memberi garansi utk memenangkan pertarungan ini dgn waktu sangat cepat yaitu sebelum Raja Sulaiman berdiri dari duduknya, tetapi Orang Alim memberi garansi tercepat yaitu hanya sekedipan mata Istana Ratu Bilqis pindah kehadapan Raja Sulaiman dan Sang Manusia Alim itu pun menang. Kemenangan orang Alim itu tak akan terjadi jika beliau tidak sangat dekat dgn Allah SWT dimana Iblis juga dekat yg juga Mahluk Allah dari bangsa Jin. Semoga NKRI ini di beri Anugerah melimpah oleh Tuhan yg Maha Esa. Terima kasih atas Fiksi Ilmiahnya bung Deddy, Salam hangat..

  2. Bakulo Wajaro on

    Hehehehe…Artikel yg menarik dan menambah wawasan saya bung Dedy..sehat selalu utk anda dan kel…
    Btw..
    Menilik dari informasi bung Dedy ttg pulau Majeti dsk nya merupakan wilayah kekuasaan dari Nyai Ageng Kencanarukmi maka pulau nusakambangan termasuk didalamnya..jika boleh bertanya bung.. Pada saat hukuman mati yg tempo hari dilakukan, sy spt merasa melihat suatu tanda alam yg sgt keras terjadi di lokasi eksekusi.. Pertanyaannya bung Dedy..apakah itu tanda yg diberikan oleh Allah swt melalui beliau utk memperlihatkan akan adanya suatu yg tdk pas dan akan menjadi kasus besar. Spt skrg yg sdg heboh ttg Beking Narkoba ..? Krn kebetulan sy melihat siaran lsg di tv dan sy meilhatnya ada yg tak lazim dgn fenomena alam yg terjadi saat itu..
    Matur nuwun atas jawabannya jika berkenan bung..heeeeeee
    Adios amigos# maaf bung dedy edisi ane lg sok ngarti.. pake nanya segala padahal kagak..xixixiixixixixi…

    • slm bung BW@,
      kalau didaerah kami,utara nusakambangan..kamis sore sblm eksukusi langit cerah sekali. Tapi stlh maghrib anging kencang datang disertai hujan yg sngt lebat semalam suntuk sampe2 banjir lokal. saya sebut lokal karena ternyata hujan itu hanya di kecamatan2 sblh utara nusakambangan saja.kec kawunganten,bantarsari,gandrungmangu,jeruklegi sampai cilacap kota saja.fenomena yg diluar biasanya,bhkan dipuncak musim penghujan kemarin itupun tdk pernah seperti itu…

      • Bakulo Wajaro on

        Hehehehehe.. Sehat selalu untuk anda bung Zero dan semua rekan patga..
        Terkait dengan foto diatas saya tdk tau persis..namun sepengetahuan saya loreng hitam putih 2 personel disebelah kanan adl kamuflase yg sering digunakan oleh scout rangernya mereka dn utk yg disebelah kanan mmg mirip loreng TNI namun militer pinoy juga memiliki loreng yg hampir sama walau sedikit berbeda coraknya..dan yg tau persis adl bung T yg punya hajat disana..xixiixixiixixi..secara mereka mmg terlihat skrg lbh taktis dan efektif melumpuhkan abusarap dgn korban tentara yg lbh sedikit..
        @bung NC dan bung Urakan pada saat eksekusi itu memang ada sedikit keanehan dgn alam dan rencana skenario hukuman mati tsb.. Hujan yg tiba2 disertai angin yg sgt besar bahkan membuat tenda pasukan di lokasi eksekusi rubuh..disusul dgn dihentikannya proses hukuman itu ditengah jalan dgn hanya mengeksekusi 4 terpidana dari 14 yg direncanakan.. Why..?hehehehehe
        Karena sy org awam maka pertanyaan tsb saya lontarkan pada bung Deddy dan kawan2 yg mungkin lbh tahu dibalik peristiwa tsb..baik dari sudut ilmiah maupun metafisika..
        Adios amigos# edisi celingak celinguk ngintip bung Deddy ra teko2..heeee

        • Alam?
          Menurut saya yg juga ga paham, hanya mendengar kabar kabar, mgkn saat itu di alam sana jg ada pertempuran bung BW

        • Hatur Nuhun, utk babarannya Bung BW & Bung PR smg anda
          & keluarga sehat selalu..

          mw tanya lg nih Bung klw sonic boom td siang di solo, Karanganyar dan sekitarnya itu dari jenis layangan apa ya? apa lagi latihan atau lg ngejar layangan dari luar Bung? :mrgreen:

          Latihan “Armada Jaya XXXIV/2016 itu utk ditunjukan ke siapa Bung?
          knp lokasinya di Laut jawa bkn di natuna?
          katanya banyak lontong dari luar yg mw ngintip2 ya bung? 😆

  3. Pencerahan & pengalaman lintas dimensi yg luar biasa. Bener2 Manunggaling kawula gusti.

    “terlalu cantik untuk dilihat tapi terlalu berbahaya untuk disentuh” batasan semesta pada manusia yg sering dilanggar.

    Nusakambangan, bunga wijayakusuma, dan pesisir cilacap menyimpan keagungan tiadatara..

    Who known, inilah the ancientc weapon sesungguhnya dr tanah jawa

    • Bakulo Wajaro on

      Hehehehehehe… Benar bung Kasamago..sehat selalu bung.. Mari kita cermati informasi dari bung Dedy terkait dgn asal usul Nyai Ageng Kencanarukmi.. Cerita yg terkesan penuh misteri namun mungkin saja terkait dgn peradaban bangsa ini di masa lalu..mungkinkah beliau adl leluhur nusantara yg saat ini msh byk diteliti oleh banyak ilmuwan diseluruh dunia dari berbagai disiplin ilmu dan kaitannya dgn apa yg disampaikan plato berabad2 lalu….?
      Mari kita bahas walaupun dgn sedikit informasi yg telah dipublikasikan saat ini..
      Apakah beliau ini adalah bagian dari yang terselamatkan dari bencana besar di masa nya dari daratan yg disebut sbg “Kumari Khundam” dan bertransformasi menjadi mahluk spiritual spt yg disampaikan oleh bung Dedy..
      Adios amigos#Jika benar maka kita patut berbangga menjadi bangsa Indonesia..bangsa pemilik peradaban awal di bumi..
      http://www.pusakaindonesia.org/gunung-padang-bukti-indonesia-pusat-peradaban-dunia/

  4. artikel yg menggugah hati bung deddy membuat saya semakin bangga jd bagian dr NKRI yg kaya akan kebudayaan
    semoga sehat selalu

  5. Hmmm….Satrio Satrio Piningit momongan dahyang dahyang Pulo Jowo lan Nuswantoro pun mulai medal.

    Salam saking tlatah wengker

  6. Konteks cerita ttg benua di selatan (bukan australia), hub dgn india, kulit kuning keputihan , tenun dg motif sulur bunga dari emas. Sangat mirip dgn cerita nenek moyang pertama di pulau sabu, selatan NTT. Yg dtg dtg dari benua yg tenggelam, dan bersosok gaib. Utk motifnya tenunnya msih ada smp skrg

  7. Slm kenal yg terhormat Bung semuanya… Mf klw blh tau n blh kenal jg dgn pembawa artikel ini, Slm kenal slm hangat dr saya n kpn2 sudilah kita ngobrol2 tentang alam semesta ini.. Trims ut para admin..

  8. @bungGunungJati Allah mengharamkan mantra2 selain daripada amalan atau dzikir yg diajarkan Rasulullah. Dan kita dilarang bekerja sama dgn bangsa jin. Pengecualian bagi nabi Sulaiman yg dberikan kelebihan oleh Allah.
    Jgn memcampur aduk antara kearifan lokal dgn Islam, krn masing2 memiliki pakemnya. Hormat saya buat penulis.

    • salam bung Linggar…tidak semua yg diajarkan Rasulullah SAW terekam dlm buku hadits. Manusia dan Jin sama hak dan kewajibannya dihadapan ALLAH SWT. Semua wujud kerjasama dlm hal keburukan pastilah tdk diperbolehkan, dg siapapun itu. Dan kerjasama dlm hal kebaikan tentu saja dianjurkan dan mendapat pahala. Kisah2 didalam Al Quran diceritakan memang utk dijadikan hikmah bg umat, termasuk ksh Nabi Sulaiman As,dg tokoh ujama htjd hud, ifrit dan Ashif bin Barkhiya. Kerajaan multidimensi, manusia, jin dan hewan. Bolehkah seperti itu??? Boleh, jika MAMPU.

    • Salam bung Linggar. Yang saya lakukan waktu remaja dgn doa seperti diatas itu dari bahasa Arab juga bung, yg arti semuanya tentang meredam nafsu. Beruntungnya kita bisa langsung bermunajat para Allah SWT Tanpa perantara apapun dalam Islam. Allah menciptakan Jin Dan Manusia utk beribadah kepada NYA. Dalam surat Al Fatihah ” Iiyaa kana budu wa iiyaa kanas tain ” mengikrarkan kita utk menyembah Dan memohon pertolongan hanya kepada Allah yang Maha Rahman tanpa perantara apapun. Kejadian Isra Mi’rat Rasulullah SAW menaiki Buraq dalam perjalanan semalam dari Mekkah ke AlQuds Palestina Dan Langsung ke langit ke 7 bertemu langsung kepada Allah utk perintah Sholat 5 waktu, juga pemindahan Istana Ratu Bilqis oleh Nabi Sulaiman AS yg bisa memerintah Ifrit dari bangsa Jin juga bisa berbicara dgn binatang merupakan pelajaran bagi kita Umat Muslim. Para Kyai Dan Ulama yg di berikan anugrah oleh Allah SWT utk berteman dan memerintah para Jin Islam utk kebaikan bisa di terima secara sunatullah bung, karena Allah Ar-Raafi yg meninggikan derajat hamba2 yg di kasihinya. Sedikit mengutip pendapat bung Newcomer boleh jika mampu, itu karena anugrah Allah yg Ar-Raafi kepada hambanya, karena tidak ada sehelai daun pun jatuh di tengah hutan belantara yg sunyi tanpa campur tangan Allah SWT pemilik alam semesta ini. tidak ada pencampur adukan selagi kita berpegang teguh kepada ” La ila ha ilallah – tiada Tuhan selain Allah ” yg patut di Sembah.Salam hangat ya bung Linggar utk diskusinya.

  9. oiya bung Deddy… gmn dengan Dewi Anjani sebagai Ratu Penguasa Gn. Rinjani yg konon jg mempunyai hubungan dgn para Nyai yg disebut diatas… terima kasih bung Deddy… top !

  10. Sungguh cerita fiksi ilmiah yg luar biasa..ternyata oh ternyata nyi ageng kencanarukmi barasal dari daratan kumari khundam…

  11. Terimakasih rekan2 sekalian atas respon pada artikel tulisan saya tentang 21 dahyang kinasihan Kedaton Jalasutra.

    Saya menulis atas dasar genre FIKSI ILMIAH saja, atas beberapa legenda daerah yang terpapar disepanjang pesisir selatan tanah Jawa.

    Superrioritas bangsa Nusantara dibidang spiritual yang meredup akibat tekanan ilmu modern berusaha kembali saya uraikan, sebab didalamnya ada tata nilai keluhuran budi pekerti.

    Semoga apa yang saya sampaikan, membawa manfaat bagi anda semua. Terimakasih.

  12. Leluhur kita memang terkenal sangat sakti dan tua peradabannya. Mereka menyembah sang maha kuasa langsung di atas langsung tanpa perantara. Konon ada seorang bagawan kita yg diundang ke india lalu pas sampai di sana disuruh menyembah patung dewa tuhan dewa mereka. Sudah beberapa kali disuruh menyembah patung dewa mereka sang begawan tsb tidak mau krn tdk sesuai dengan kepercayaan agama di nusantara yg menyembah sang maha pencipta langsung ke langit tanpa perantara patung lalu setelah diancam sang begawan tsb terpaksa duduk di antara kedua lututnya dibarengin oleh gempa bumi yg bergetar tatkala begawan lututnya menyentuh bumi.

  13. S7 Bung @IHSAN INDONESIA negri para wali, mrk sangat dekat dgn yg maha kuasa tdk ada perantara bagi mrk tehadap Tuhannya. Bumi sebesar biji merica, dunia dan kematian hanya canda belaka bagi mrk. Org tua yg bijak tpmt sy bermusyawarah dan meminta nasihat sebelum beliau wafat/mangkat bilang mau ganti baju jadi muda lagi hehehe…,(benar/tidaknya wallahua’lam), beliau juga bilang aceh dan juga pesisir selatan jawa akan diserang oleh pasukan lompat mundur.. yg ternyata adalah gempa tsunami. Negeri ini akan senantiasa terlindungi selama rakyatnya menjunjung nilai nilai kebaikan. Salam kenal bung

  14. bagus juga artikel militer disusupi artikel hoax lagi dan hoaxnya kadang yg tidak tau menganggap ini hoax dan yg tau juga mencari hoax itu.sebagai pemangku jagad yg diamanahi Tuhan semesta alam selayaknya kita tetap memposisikan diri kita diatas dimensi lain.sinergi tetap dijaga supaya tidak saling menzalimi.semoga Nusantara kita bisa tetap langgeng rakyat dan budayanya.saling mengasihi sesama makhluk.

  15. Wong Tani Indramayu on

    Nyai Ageng Kencanarukmi tetap kalah sama Bidadari, karena Bidadari itu rambutnya saja jauh lebih cantik dibandingkan semua perhiasan dunia dan seisinya… Dan Bidadari itu kalah cantik dengan istri yang Shalehah… wahai para suami,,, bimbinglah istrimu supaya jadi istri yang Shalehah karena itu lebih utama dari dunia dan semua isinya…

  16. Wong Tani Indramayu on

    Betul Bung Urakan,

    Tidak gampang membimbing istri untuk jadi Shalehah kalau kita sendiri tidak termasuk dalam kategori orang Shaleh.

    Saya sendiri sampai rambut sudah beruban masih belum bisa merealisasikanya, karena niat saja tidak cukup.

  17. sedikit berbeda nih informasi yg saya terima bung @ gunung jati,pemindahan kerajaan ratu balqis itu dilakukan bukan oleh nabi sulaiman bung.itu dilakukan oleh orang biasa yg sdh menguasai alkitab .tentunya alkitab yg ada pd zaman itu.waktu itunabi sulaiman mengadakan semacam tantangan bagi siapa saja yg sanggup memindahkan istama ratu balqis.dari kalangan jin menyanggupi memindahkannya seblum nabi berdiri.sedangkan dari gol manusia dgn pertolongan AllAh sanggup memindahkannya seblm nabi berkedip.untuk masalah kerjasama dgn bangsa jin bagi kita yg awam lbih baik menjauhinya sebab sifat jin yg sering berdusta.dan penuh tipu daya.

Reply To beepcorner Cancel Reply