Menara Impian Aurora (5) : Reka ulang kasus

31

Menara Impian Aurora (5) : Reka ulang kasus
=======================================================

arman58

“Kita disini untuk membahas kasus pembunuhan Ivan dan perkembangannya. “, lanjut Nikolai, “Ada 3 hal utama yang harus kita pecahkan. Siapa pembunuhnya, dengan apa dan motif pembunuhan tersebut.”

Saat itu dia bersama Dimitry dan tim khusus yang diperbantukan kepada mereka sedang rapat untuk melakukan taklimat.

“Sebelumnya kita berasumsi bahwa pada saat pembunuhan itu terjadi, di tempat tersebut ditempatkan sebuah alat magnetik yang teknologinya sangat dirahasiakan. Dengan demikian kita bisa menarik kesimpulan bahwa pihak yang membunuh Ivan adalah pihak yang menempatkan alat tersebut. Mereka bisa saja dari tim keamanannya dan bisa juga tentara Georgia yang menjadi pengawal. Ivan dibunuh dengan tembakan jarak dekat oleh pistol milik Ivan sendiri. Pistol ini terlempar mungkin karena tarikan magnetik dari alat tersebut. Sedangkan motifnya sepertinya adalah agar Ivan tidak kabur dan membocorkan rahasia mereka.”

“Ada yang mau ditambahkan?”. Karena tidak ada komentar dari yang lain maka Ivan pun meneruskan.

“Tidak banyak bukti yang bisa mengarah ke pelaku karena lokasi kejadian telah dirusak oleh serangan artileri Georgia. Namun berdasar goretan yang terlihat di salah satu pohon pada lokasi, terdapat sebuah tanda lambang kematian dalam bahasa Navajo. Itu salah satu petunjuk yang kita ikuti saat ini.”

Layar ruangan kemudian memperlihatkan gambar silang-silang garis yang dilingkari pada pohon yang diduga sebagai sumber petunjuk.

“Ini kedua kalinya saya melihat lambang ini. Karena itulah saya menghubungkannya dengan kali pertama saat saya melihatnya. Dan jika dilihat dari profil dan riwayat dari pembuatnya yang pertama dulu maka saya menduganya ini adalah orang yang sama.”

Layar kemudian berpindah ke foto Peter Spearwood.

“Orang ini terakhir terlihat 3 tahun lalu setelah sebelumnya lama menghilang. Dia muncul sesaat hanya untuk mengabarkan tentang nasib buruk yang dialaminya dan rekan- rekannya. Setelah itu dia menghilang lagi dan diduga tewas dibunuh. Menurut kabar yang tersebar waktu itu, pihak yang membunuhnya adalah perusahaan tempat dia bekerja karena kekhawatiran bahwa dia dan rekan-rekannya akan membocorkan informasi tentang riset yang mereka lakukan saat itu.”

“Dia dan rekan-rekannya diduga telah mengembangkan sebuah jenis senjata non-konvensional. Dan jika ternyata dia tidak dibunuh dan masih hidup maka patut diduga bahwa yang dilakukan di Sakhsni pekan lalu adalah sebuah uji-coba senjata non-konvensional yang baru.”

“Ada pertanyaan?”, kata Nikolai memberikan kesempatan bagi tim-nya untuk bertanya.

Seorang mengangkat tangan.

“Pak… jika itu memang benar dia. Apa motifnya memberikan tanda itu?”
“Kita belum tahu. Tapi dugaanku dia dipaksa untuk berada di tempat itu. Karena keterbatasan akses yang dimilikinya, hanya itu yang bisa dia lakukan.”
“Apa arti tanda ‘Kematian’ yang ditulisnya? Apakah dia akan mati?”, tanya yang lain.
“Masih belum jelas. Bagaimanapun itu yang semakin menguatkan dugaanku bahwa dia diancam atau terancam. Dan itulah sebabnya dia memberikan tanda itu.”
“Jika memang benar demikian, berarti kita sudah punya saksi yang bisa menceritakan kejadian yang terjadi malam itu.”, yang lain menimpali.
“Itu jika dia masih hidup. Dan saat ini kita tidak tahu dimana keberadaannya.”
“Apakah kita bisa meminta pihak Amerika untuk menyerahkan orang ini?”, tanya seorang staf junior.

“Sangat tidak memungkinkan. Pertama, orang ini tercatat sudah mati. Itu artinya kita meminta mereka untuk menyerahkan ‘hantu’. Kedua, goretan tanda di pohon dalam sebuah area yang sudah rusak oleh serangan artileri tidak cukup untuk dianggap sebagai alat bukti. Apalagi ini permintaan yang bersifat antar-negara yang berpotensi membahayakan hubungan internasional. Ketiga, dan ini yang paling penting. Kita tidak bisa menanyakan hal ini secara resmi karena itu artinya kita mengakui keterlibatan orang-orang kita dalam konflik di Abkhazia. Tanpa itu saja, mereka bahkan telah mulai meributkannya dalam media-media mereka.”

Seluruh anggota tim terdiam. Nampaknya semua sibuk dengan pikiran dan analisanya masing-masing.

“Apakah ada tanda yang lain tentang keberadaannya pak?”, salah seorang kemudian memecah keheningan.
“Apakah ada informasi dari Turki?”, Nikolai meneruskan pertanyaan itu kepada Dimitry.
Dimitry menggeleng sebelum menjawab, “Rombongan truk itu memasuki pangkalan udara Incirlik dan lalu dengan pesawat angkut diterbangkan entah kemana. Kemungkinan pulang ke Amerika.”
“Hanya itu?”, tanya Nikolai.
“Sayangnya hanya itu.”, jawab Dimitry.

“Bahkan kamera milik aset kita dirampas dan dibawa lari.”, Dimitry menambahkan.
“Aduh….siapa pelakunya?’, tanya Nikolai khawatir.
“Seorang remaja pengutil berusia tanggung. Saya yakin, anak itu melakukannya atas perintah orang-orang dari dinas rahasia Turki.”
“Ada alasannya?”
“Karena kamera itu kemudian dikembalikan malam harinya. Hanya tersisa sedikit foto dan kebanyakan telah dihapus. Seluruh foto yang tersisa di dalamnya pun telah rusak dan tidak sempurna lagi.”
Nikolai tidak berkomentar tapi terlihat jelas bahwa kejadian tersebut membuatnya berpikir keras.

“Itu artinya kegiatan aset kita pun sudah berada dalam pantauan dinas rahasia Turki.”, Nikolai menyimpulkan dengan khawatir.

“Bagaimana dengan alat yang diujicobakan itu pak? Adakah sesuatu yang bisa kita telusuri?”, tanya seorang anggot tim yang mencoba memikirkan cara lain.
“Pertanyaanmu itu menuntun kita pada misteri berikutnya yaitu apa alat yang sedang diuji-coba tersebut, apa kemampuan sebenarnya, dan siapa pembuatnya.”, Nikolai menanggapi.
“Spekulasi kita saat ini adalah alat tersebut adalah alat magnetik yang mampu menarik semua bahan logam yang dengan bantuan alat ini maka persenjataan pihak lawan yang terbuat dari logam dapat dengan mudah dilumpuhkan. Dan jika kita menganggap bahwa Peter masih bekerja pada pihak yang sama maka kita pun bisa menduga bahwa pihak itulah yang membuat alat ini.”
“Satu lagi yang tidak kalah penting adalah mengapa alat tersebut diuji-coba ditempat itu. Dan apakah percobaan tersebut ada kaitannya dengan Russia?”

“Mungkinkah Georgia akan menggunakan alat itu untuk membasmi para milisi?”, tanya seorang anggota tim.

Dimitry bersama dengan Nikolai bergantian menjawab atau mencoba mengklarifikasi berbagai pertanyaan anggota tim-nya
“Melihat dugaan bentuk instalasinya dan cakupan areanya, sepertinya alat itu tidak praktis untuk digunakan untuk kebutuhan seperti itu.”

“Atau mereka sebenarnya tidak bermaksud menyasar para milisi tersebut? Namun karena mereka melintas lalu dibunuh?”, tanya yang lain.

“Ya, bisa saja. Tetap saja itu tidak menjawab mengapa mereka melakukannya disitu.”, jawab Dimitry.

“Kita juga sudah menihilkan kemungkinan sedang adanya kegiatan explorasi di wilayah itu. Jadi aktivitas yang sedang dilakukan saat itu memang merupakan aktivitas yang illegal.”, Nikolai menambahkan.

“Lalu…. adakah yang bisa kita lakukan sekarang?”, tanya anggota tim junior yang tadi dengan expresi wajah penuh tanda tanya.

Hening sejenak. Semua mata memandang ke orang yang dianggap paling bertanggung jawab dalam tim dan juga atas jalannya penyelidikan kasus tersebut, Nikolai.

“Oke… baiklah… situasi ini jangan membuat kita putus asa. Pimpinan memang memberikan kita tenggat hanya seminggu tapi dalam seminggu itu mereka akan memberikan bantuan penuh. Database, citra satelit, dokumen arsip dan apapun yang terkait boleh kita akses dalam seminggu ini. Kita manfaatkan itu sebaik-baiknya.”

arman49

“Dan sekarang ….”, Nikolai mulai memberikan arahan.
“Reka ulang bagaimana bentuk alat tersebut berdasar kondisi yang didapatkan dari para korban.”
“Skenariokan berbagai kemungkinan mengapa Ivan bisa ditemukan jauh dari yang lainnya.”
“Oh… profilkan juga seperti apa tim yang mengoperasikan alat tersebut… serta petugas keamanan yang mengawalnya.”
“Saya yakin petugas keamanan mereka yang menembak Ivan dan bukan tim yang mengoperasikan alatnya.”

“Kita sudah lakukan semua itu.”, kata Dimitry berusaha mengingatkan.

“Ya. Lakukan lagi. Pertimbangkan hal-hal yang tidak terpikir sebelumnya.”, Nikolai bersikeras.
“Gerakkan aset-aset kita juga di luar. Cari data lebih detail tentang truk-truk yang diterbangkan dari Incirlik itu. Manfaatkan aset kita yang berada di Amerika.”

“Anggap saja sudah dilakukan. Apa persisnya sebenarnya yang kita cari? Agar lebih memudahkan kami untuk fokus.”, kata salah seorang anggota tim.

“Sebuah bukti kuat.”, jawab Nikolai. “Yang kita cari adalah bukti keterlibatan si Navajo. Atau bukti keterlibatan pihak-pihak di Amerika dalam kejadian ini. Dalam bentuk apapun selama itu bisa dijadikan bukti yang kuat untuk menekan balik mereka. Sebuah bukti yang bisa dilaporkan ke Deplu, bahkan jika perlu dibawa ke sidang Dewan Keamanan PBB. Mereka harus tahu bahwa Russia tidak akan membiarkan diri terancam oleh jenis senjata baru apapun.”

“Dan juga jika memungkinkan cari tahu tentang kemampuan sebenarnya dari alat ini. Divisiku akan sangat senang jika mengetahui senjata seperti apa yang kita hadapi kali ini.”, Dimitry yang memang berasal dari divisi teknologi khusus ikut menambahkan.

“Oh ya… Dimitry. Minta aset kita di Turki untuk mengirimkan foto-foto tersebut bagaimanapun kondisinya.”
“Oke…. mulai bekerja. Keluarkan semua kemampuan terbaik kalian dalam seminggu ini.”, kata Nikolai menutup taklimat pagi itu.

******************************************************************

Oke. Kalau begitu. Kita tunggu saja bagaimana hasil kemampuan terbaik Nikolai, Dimitry dan tim-nya dalam seminggu ini.

arman60

oleh Patsus Namraenu
Gambar oleh Google dan Patsus Dede Sherman

Share.

31 Komentar

  1. KEMBALIKAN PATGA YG DULU

    Belakangan saya melihat artikel di blog ini kok makin mengarah dan berpihak kepada satu kelompok di negri ini.
    Dulu saya mulai kagum dgn Patga… eh belakangan saya mulai malas baca dan kehilangan respek hampir setahun ini. Sejak Patga mulai memunculkan artikel2 yang justru menunjukkan “motivasi aslinya”. Padahal dulu Patga berkomitmen untuk tidak akan bermain politik praktis.

    Hati2 karena Patga bisa jadi alat tunggangan kaum Islam Radikal yg seringkali menggunakan pemutarbalikan fakta.

    SELAMATKAN PATGA!!

    • Naga Samudra on

      Anda jarang komen
      Sekali komen menuduh Islam radikal
      Dan tuduhan lainnya
      SOk TAU

      Siapa anda gak penting juga diweb ini minim kontribusi
      Saya juga malas baca komen anda

      • Lancang kuning on

        Betul bung…provokatif tuduhannya..islam radikal lah…bagaimana kalau orang bilang kristen radikal ! dll…

      • Lancang kuning on

        Bagaimana nanti orang islam yg mayoritas marah…..trus golongan anda “rafale212” apapun agamanya dan “ras” nya…teriak…damai…jaga persatuan..jaga kebhinekaan dll….jelas sekali anda “rafale212” orang hipokrit….

    • Islam radikal, apa itu islam radikal? Kalau ingin meminta keadilan dan persamaan hukum dianggap radikal maka kejadian di poso, papua, dan ambon disebut apa? Apa jadinya negeri ini bila suatu perbedaan dianggap hal yang tabu dan langsung dicap radikal dan makar. Dimana-mana islam selalu disudutkan dan diberikan standar ganda. Perlakuan semana-mena dan tidak berprikemanusiaan terhadap umat islam dianggap hal yang biasa saja tetapi ketika umat islam bergerak untuk meminta keadilan dan menegakkan ajaran islam untuk umatnya sendiri dianggap radikal. Apakah umat islam tidak diperbolehkan aktif dalam negara ini dan diharapkan cuma berdiam diri saja walau agamanya sendiri dinistakan. Apakah salah bila umat islam yang mayoritas disini menginginkan pemimpin dari umatnya sendiri? Apakah salah umat islam saling mengingatkan satu sama lain akan ajaran agamanya? Saling mengingatkan ini malah dianjurkan dilakukan dalam agama islam selain ilmu yg bermanfaat, sedekah.

  2. Sayang sekali jika tulisan2 “fiksi” yang berkualitas seperti tulisan bung Namru diatas harus ditutupi oleh artikel2 bernada hasutan dalam blog ini.

    Salam damai dari hati yg terdalam… demi Patga yg lebih baik.

    • Tidak ada yang sempurna bung, termasuk patga ini. Ya dibaca yang layak dibaca saja bung. Salam Bhineka tunggal ika

    • Aneh lo..ga pernah solat ngomongin islam..atau emang diluar islam?mending jangan ngomong kalo ga ngerti..mana ada islam radikal..yang ada islam..penganutnya islam taat atau ada yg setengah taat atau ada juga yg ga taat sama sekali..sama juga kayak agama lain..kecuali komunis,kalo taat juga komunis,ga taat juga komunis..

  3. Bung rafale212 salah satu ikut aksi yah kmren
    Heheee namnya diambil dri aksi 212 klu saya salah koreksi
    Salam hangat untk rekan2 patga smua
    Bung namru bru nonggol lgi artikel yg fiksi tp rasa nyata,
    Ditunggu bung rafale 212 artikelnya

  4. Bakulo Wajaro on

    Hehehehehe….
    PATGA masih spt yg dulu patriotik dan nasionalis…tidak terbawa arus kebodohan apalagi mengikuti pesanan murahan dari para komprador dan tetap setia dalam jubah kebesaran NKRI dgn tekad PANCASILA. HRS BERDAULAT AGAR BANGSA SELAMAT…!!!!
    Bung NS…lanjutkan perjuanganmu kisanak..!!!! Jgn hiraukan suara2 galau yg sumbang….ngoahahahahaha
    Adios# ingatlah.. Selamanya Garuda akan tetap menjadi garuda…tidak akan pernah menjadi cebong pengkhianat…

  5. Kingdom Black Pirates on

    sehat selalu untuk bung BW dan bung NAM biasalah bung BW banyak pasukan sakit hati karna juragannya kalah jadi mereka sekarang pada uring-uringan, masih banyak yang pada berduka apalagi si mami,?? Yang katanya kecewa berat sama hasil pilkada, karena di berbagai daerah banyak jagoannya pada keok.

  6. Kesimpulannya begini, Pancasila dan UUD 45 adalah azaz yg baku. Yg memayungi dan mengayomi semua warga negara NKRI apapun agamanya. mau berdebat atau beromantis ria asal masih dalam satu wadah itu tak mengapa. Itu artinya kita ada Saling berinteraksi dan tidak bisa di tiadakan. Tapi jika sudah mengancam Pancasila dan UUD 45 dan yg lebih vatal lagi, mengancam NKRI. SIKAT !!! . Bung Nam, ditunggu kelanjutannya. Salam PATGA !

  7. Duh, perlu recognizing Extra tuk mnyambungkan kisah yg tlah lama sempal..

    Ditunggu hasil investigasi Nikolai cs

    Smg berkenan di buat novel utuh nya

  8. Saudara2ku yg suka ngupi dan nikmati pisang goreng di warung PATGA….
    Sejatinya apabila unsur kejelian dalam melihat dan membaca artikel2 di warung PATGA sejak awal lahirnya akan terasa beda jika dibandingkan relatif dgn warung2 formil lainnya .
    Warung2 formil lainnya hanya fokus pada tampilan HARDWARE dari teknologi militer yg mana manfaatnya adl menjadi tahu atas keberadaan teknologi militer tsbt.
    Nah…. Warung PATGA hanya fokus pada SOFTWARE & BRAINWARE dlm upayanya membangun manusia NKRI yg sedia menjaga unt setia kpd NKRI, Pancasila, Merah Putih dalam menyikapi karut marut akibat ulah Asing + Aseng dimari lewat perang proxy dan perang asimetrik dimari. Tampilan alutsista / teknologi militer yg ditampilkan PATGA sebatas pada penggunaanya dimari, proses tumbuh kembang penguasaan teknologinya , yg mana bisa menumbuhkan rasa NASIONALISME NKRI tanpa meninggalkan nilai dan moral ke – INDONESIA – an.
    Jadi jika bermimpi ingin PATGA sama serupa dgn warung2 formil lainnya maka lupakanlah, kawan!
    Ingat : Pancasila berdaulat NKRI selamat!
    (inilah semboyan yg ditakuti asing + aseng + boneka2nya dalam menjajah dan menjarah kekayaan alam di NKRI )
    #edisi tetap dukung menuju kembali UUD 1945 Naskah Asli!!!

  9. untuk yang merasa patga sudah keluar dari jalur. sebenarnya tidak. patga masih tetap nasionalis dan tidak melulu soal alutsista maupun hoax corner.
    Patga hnya butuh kontributor lagi untuk brainware nasionalis untuk dgn nilai2 agama lainnya. nilai2 islami di patga sudah terlihat, tingga menunggu kontributor lainnya untuk membangun nasionalisme dari 4 agama lain agar semuanya terakomodasi.
    mungkin ada yang berminat mengirim artikel, dan tidak sebatas komen hehe . sekian

  10. Barisan sakit hati,orang menuntut keadilan dibilang radikal,kemarin mbok dewor nggk percaya sama hitung cepat yg mengalahkan paslon yg diusungnya,giliran udah tau kalah langsung minta diadakan resuffle guna mengakomodir si pemegang rahasia pilpres alias si hoaxer.

  11. Saya pribadi lebih suka patga karena artikel2nya tdk melulu tentang dunia kemiliteran. Yang sy tunggu2 malah artikel2 yang membangkitkan jiwa nasional kenusantaraan. Mungkin rekan2 patga disini juga merasakan bahwa rasa nasionalisme sekarang jauh berbeda dg era thn 2000-an kebawah.

  12. hati-hati dg sebutan Islam Radikal jika blm paham hukum syariah.. Radikalisme itu sebelas duabelas dg konsep demokrasi sosialisme dan pencetusnya 3 badan intelijen asing. jd jgn terkotak dg sebutan Radikalisme.

    PatGa tdk berubah,yg berubah adalah pemirsany sebagian kurang mengunyah dan meresapi sj.

    Rombak 5 mentri plus 2 Kepala Staf utk amankan jalur 2019..
    bakal seru ini kedepannya antara Dalang lokal asing VS Dalang lokal Nasionalis Agamis Pancasilais..

    #mumetpilkadal rek! hehehe.

    • okelah kalau menteri..bisa di “beli”.
      apa kepala staf juga bisa di “beli”, saya harap tidak. karena rasa-rasanya sekarang yang bisa dipercaya cuma TNI.

    • Kang PR….
      “Radikalisme itu sebelas duabelas dg konsep demokrasi sosialisme dan pencetusnya 3 badan intelijen asing. jd jgn terkotak dg sebutan Radikalisme.” ……>>> Apakah ini kerjaan tripartite daripada : CIA,MI6, Mossad yo Kang ?

      eniwei…..boleh bertanya lagi ; Apakah denpasar city itu merupakan center daripada kumpulan agen2 asing???

  13. Jakarta berpenduduk muslim mayoritas tidak ada itu berita pembantaian saat menjelang pilkada bahkan setelah pilkada, bahkan warga jakarta muslim mayoritas juga pernah dipimpin simulut rusak warga keturunan beragama non islam, coba jelaskan lagi islam radikal itu radikalnya dimana? Dan pun juga andai islam itu sara, saranya dimana?

Reply To anak anak Cancel Reply