Berkaca pada Afghanistan

33

Berkaca pada Afghanistan

FB_IMG_1504968674391

Apakah anda ingat bahwa sampai sekitar 1000 tahun yang lalu masyarakat Afghanistan yang sekarang dikenal sebagai penganut Islam yang kuat dulunya adalah masyarakat penganut agama yang kurang lebih sama dengan masyarakat Myanmar pada umumnya saat ini?

Namun karena raja mereka tidak menyukai kehadiran komunitas Islam di dekat wilayah mereka dan lalu kemudian menyerang komunitas tersebut akhirnya membuat tatanan masyarakat disana pun berubah total. Sang raja yang kalah bukan saja kehilangan kekuasaan serta wilayahnya tapi bahkan akar budaya dan agama yang lama disana pun berganti dengan Islam hingga akhirnya kita mengenal masyarakat Afghanistan sekarang sebagai masyarakat muslim.

********************************************************************************

Afghanistan diawal tahun 1000 M …

Pada tahun 1001, raja Jayapala, -yang memimpin kerajaan Kabul-Shahi yang mayoritas didominasi masyarakat beragama Hindu dan Budha-, merasa terancam dengan kehadiran sebuah emirat Ghazni (cikal bakal dinasti Ghaznavid) yang wilayahnya saat itu relatif masih kecil di dekat negerinya. Meski masih relatif muda dan tidak terlalu luas, namun emirat yang dipimpin seorang emir muslim dengan masyarakatnya yang juga mayoritas muslim tersebut semakin berkembang dan keberadaannya mulai dianggap sebagai ancaman oleh sang raja.

Raja Jayapala bukan membenci kaum muslimin yang hidup di wilayah itu karena agama Islam sudah dikenal disana selama sekitar 200 tahun sejak diperkenalkan oleh orang-orang Arab dan Persia. Kaum muslimin yang saat itu belum dominan, baik jumlah maupun pengaruhnya, sudah menjadi bagian dari masyarakat di berbagai kerajaan disana termasuk di kerajaan Kabul-Shahi sendiri.

Raja Jayapala tidak menyukai emirat itu karena terletak sangat dekat dengan perlintasan jalur sutra yang mengancam dominasi ekonominya. Ditambah lagi faktor agama yang berbeda yang menjadi pegangan emirat itu membuat sang raja merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut. Sebagai catatan, pada waktu itu antar kerajaan yang berbeda agama memang sering terjadi peperangan satu sama lain, termasuk antara kerajaan Budha dan kerajaan Hindu sekalipun. Bahkan beberapa kali kerajaan yang memiliki dasar agama yang sama juga mengalami perang saudara, pemberontakan dan perpecahan.

Sang raja pun kemudian menyiapkan kekuatan yang luar biasa untuk menghancurkan emirat muslim tersebut. Sebanyak sekitar 12 ribu kavaleri, 30 ribu infantri dan 300 tentara gajah disiapkan. Pada jaman itu dan di wilayah itu, jumlah seperti itu terbilang besar. Seolah belum cukup dengan kekuatan yang dimilikinya, sang raja berhasil mengajak raja-raja lain yang sealiran dengannya dari wilayah Panjab, Delhi, Kanauj dan Kalanja untuk ikut membantu pasukan dan logistik. Menurut catatan sejarah, begitu besarnya pasukan yang terkumpul sehingga mencapai jumlah 100 ribu kuda perang. Bandingkan dengan kekuatan emirat Ghazni yang hanya memiliki kurang dari 20 ribu kavaleri. Dengan kekuatan yang begitu besar, sang raja sangat yakin akan bisa menghancurkan emirat muslim yang berusia relatif lebih muda tersebut.

Namun tidak demikian yang terjadi kemudian.

Lewat berbagai peperangan di Laghman, Herat, Ghazni, Pesjawar, Chamakh dan akhirnya Kabul, sang raja mengalami kekalahan beruntun dari pasukan emirat muslim yang diserangnya. Sang emir (raja) Ghazni saat itu, Mansur Sabuktighin berhasil mengobarkan semangat perlawanan rakyat di emirat kecil yang dipimpinnya. Meskipun jumlahnya lebih kecil, namun berkat kecerdikan dan keberanian sang raja maupun rakyatnya, secara perlahan mereka berhasil mengalahkan para penyerangnya dan bahkan merebut wilayah-wilayah musuh.

Uniknya, pada waktu itu tidak semua pasukan dari emirat Ghazni adalah kaum muslimin. Banyak juga yang berasal dari non-muslim yang merasa lebih nyaman hidup dibawah naungan masyarakat Islam yang tidak menerapkan sistem kasta dan menjauhi segala bentuk takhayul dan khufarat. Pada waktu itu, emirat Ghazni telah menjadi salah satu pusat pengembangan kesusastraan dan ilmu pengetahuan yang banyak ditularkan langsung dari Baghdad dan Bukhara sehingga masyarakatnya menjalani hidup yang lebih beradab. Dalam perang-perang berikutnya pun, emirat Ghazni banyak dibantu oleh kerajaan-kerajaan Islam lain yang lebih kuat.

Kekalahan raja Jayapala yang kemudian disusul dengan kekalahan putranya Anandapala akhirnya menjadi awal jatuhnya kerajaan-kerajaan disana terhadap kaum muslimin. Wilayah-wilayah mereka, yang sekarang dikenal sebagai negara Afghanistan, Pakistan dan India, pun banyak yang akhirnya dikuasai oleh kaum muslimin. Proses perpindahan agama pun mulai massif terjadi begitu kaum muslimin menguasai wilayah-wilayah tersebut. Dan kita semua mengetahui bahwa hari ini wilayah Afghanistan dan Pakistan adalah negara mayoritas muslim. Dan di India, kaum muslim pun memiliki jumlah yang relatif besar di negara itu, terutama di wilayah-wilayah utaranya.

****************

dedenew541

Kalau hari ini kita lihat pemerintah dan militer Myanmar tetap berkeras kepala ingin menghancurkan umat Islam disana, kita doakan saja agar mereka bernasib seperti raja Jayapala diatas. Kebetulan mereka dan sang raja memiliki kesamaan latar belakang motif ekonomi, geopolitik, agama dan budaya. Itu bukan mustahil karena sudah banyak contohnya dalam sejarah. Gak usah jauh-jauh deh, negara modern Indonesia yang kita cintai ini juga memiliki sejarah yang kurang lebih sama dengan kisah raja Jayapala diatas kan?

 

Kadangkala tatanan dunia bisa berubah drastis hanya karena tindakan dungu seorang pemimpin yang angkuh. Apa yang terjadi di Rohingya hari-hari ini membuat saya berpikir tentang itu. Apakah memang segitu “perlunya” menzalimi dengan kejam, membunuhi dan mengusir umat Islam disana semata demi mengamankan jalur minyak yang hendak dibangun di wilayah-wilayah tersebut?

Menumpuk perasaan dendam dan amarah umat Islam sedunia tidak ada untungnya secara jangka panjang. Lihatlah Israel yang masih gamang sebagai sebuah negara dalam usianya yang sudah setengah abad. Lihatlah Filipina yang sulit berkembang ekonominya karena peperangan tiada akhir dengan gerilyawan muslim Moro. Dalam contoh yang agak berbeda, lihatlah Russia yang terpaksa berdamai dengan Islam di negerinya demi mengambil hati masyarakat Chechnya yang muslim agar tidak lagi memberontak.

Sampai kapan pemerintah dan militer Myanmar mau bersikap dekonstruktif seperti itu? Apakah mereka memang ingin negaranya tetap miskin dan tidak stabil?

Oleh Patsus Namraenu Patga biro Jakarta
Gambar oleh Google dan patsus Dede Sherman

Share.

33 Komentar

  1. Umat yg disakiti justru semakin kuat..
    Senjata makan tuan bagi pelakunya, hukum semesta dan skenario ilahi terus berputar..

    Myanmar n Rohingya, Time Will see. Semoga berakhir indah seperti Bosnia dan Chechnya..

    • Ketua UN pernah dijabat org burma ak. myanmar, nobel juga didapatkan oleh si nenek sihir myanmar.
      sekian lama menjadi anggota UN dan Asean tidak memberi manfaat apapun, ditambah junta militer primitif tdk pernah mau belajar. Negeri ini akan tergilas oleh jaman, tinggal menunggu waktu dimana pemicunya adalah etnis rohingya itu.

  2. Seperti yg seharusnya sejarah terus berulang kebenaran akan menang keadilan akan ditegakkan meski sesulit dan sebesar apapun pengorbanannya itu adalah tempat amal tempat lahir para pahlawan dimana akan tampil orang orang besar yg akan dikenang ada orang hebat dan ada orang jahat.

  3. “ … … Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir”. (QS.Ali Imran (3): (140-141).

  4. kita, lewat pemerintah indonesia harus bisa menekan PBB agar bisa mengirimkan pasukan perdamaian ke myanmar. warga rohingya tidak boleh terusir dari wilayah rakhine, dan kekerasan harus dihentikan.

  5. Sok tau ente bang wawan s, pemerintah juga sudah bekerja dengan semaksimal mungkin, Ngga usah ngajarin dan menekan PBB segala. Emangnya PBB seperti RT/RW ente yg bisa ente tekan” supaya bisa ente paksa mau keinginan ente cepat jalan. Pikir pake otak jangan IQ jongkok!!!

    • bung tekno boleh dong kita meminta PBB untuk menyelesaikan krisis rohingya, dan untuk merealisasikannya kita butuh usaha yg tidak ringan, kita harus berupaya terus, bukankah kita sudah berulang kali, sampai hari ini TNI masih mengirim pasukan perdamaian PBB, dan sukses.

      • @bung wawan, respon anda menunjukan pila fikir anda :), mungkin bung tekno mengidap inferiority complex warisan kolonial belanda…semoga dimaklumi bung.

  6. Dulu saat SMP ada mata pelajaran agama, untuk siswa yg beragama budha diberi kebebasan untuk memilih pendidikan agama Islam atau Nasrani. karena guru agama budha saat itu belum ada.
    Akhirnya siswa yg beragama budha memilih pendidikan agama Islam, karena temannya banyak dan agar nilai raport pendidikan agama tidak kosong.
    Saat reuni kemarin (20 tahun tdk bertemu) dia telah berubah memakai celana cingkrang, jenggotan dan jidat gosong. dunia telah banyak berubah hadeww…..

  7. Setuju bung wawan,pbb jg gk lepas dari tekanan udah belasan x kbijakan mngenai palestine di veto meskipun belum negara adidaya..tp modal negara muslim terbesar saya yakin di dengar,pak jendral gatot jg siap kirim pasukan jika ada mandat dari pbb

  8. PBB disini sdh gagal menjalankan fungsinya sbg penjaga perdamaian di dunia ini bila ada genoside terjadi di belahan bumi ini diabaikan. Apakah krn mereka muslim yg terbunuh shg dibiarkan? Bagaimanapun pembunuhan dan genoside tdk dibenarkan. Indonesia seharusnya bisa lebih berperan aktif tdk cukup sekedar basa basi mengirimkan menlu kesana tanpa hasil. Pelaku pembunuhan dan genoside hrs ditindak dan dihukum.

  9. pemburu rajawali on

    PBB itu punya badan intelijen sendiri yg memiliki yuridiksi Global dan independen walau kadang hrs berbenturan konflik kepentingan dari negara asal Personel Badan tsb. Saat ini PBB jg dlm tekanan baik kasus palestina,rohingya,sudan dll. Indonesia bkn nya lunak tp lantang jg keras bersuara di tiap komisi via diplomat kita dsna. Coba cermati dg cermat media asing yg naikan berita rohingya. Ini bukan masalah suatu AGAMA tapi nyawa ratusan ribu orang yg terancam tiap detik krn keserakahan kekuasaan.

    Posisi Indonesia jelas dab gamblang ” Menolak dan menentang segala bentuk Penjajahan”*(tentu punya penafsiran arti yg luas)

    Diplomasi atas meja berjabat tangan dan kaki menginjak lawan seru juga.

    Doakan agar Resolusi PBB atas Myanmar utk Rohingya cpt tuntas.

    Myanmar is not north korean..xixixi

  10. Tuu baca mas wawan s, yg sudah dijabarkan dengan lugas oleh bung PR, Indonesia bukannya lembek dlm masalah di myanmar. Malah sudah bermain dengan tangan dan kaki. Jadi bukan cuma teriak” aja. Salam Patriot Bung PR.

  11. pemburu rajawali on

    @peter hehehe!!
    4 herky sdh bawa dorlog medis++,
    Masalah ranjau gampang2 susah krn butuh kecermatan dan presisi. Ibarat main catur salah langkah ya jebluk.

    Kevlar coat anti personel mines itu yg bahaya krn undetected via ordinary mine detector kecuali pinjem alat om putin yg di pakai saat di palmyra..xixixi

    • Naah…bung mbok saya dibagiin konser yang di Palmyra, tentang mbak mbak bermata biru nya itu loh..ketemu yang sawo matang gimana…
      kemana mana masih bawa saja itu koper….

      masih deg,..degan endak…

      *Hormat Grak…

  12. Thanks infonya bung PR. Dalam masalal rohingya ini kita memang harus cepat bergerak aktif untuk menyelesaikannya. Sama halnya dengan kemelut yang ada di philipina dimana kita juga langsung aktif ikut membantunya, myanmar letaknya juga berdekatan dengan provinsi aceh dimana bila ada kemelut di myanman pastinya dampaknya akan mengena kita juga salah satunya pengungsi rohingya yang mengungsi di aceh. Selain itu masalah genoside tidak bisa dibenarkan dan PBB harus segera ikut campur dalam masalah ini untuk mencegah pembunuhan terjadi lagi di luar batas kemanusiaan.

  13. warga rohingya kok g ada yg msuk ke kepulauan andaman ya, buktinya india adem2 aja? tp knp bsa lgsg ke aceh. pdhl andaman nicobar tepat depan myanmar

    • PM India Modi pembenci Islam juga dan melakukan aliansi dgn Myanmar juga memberi dukungan genosida Bangsa Muslim Rohingya. Jadi ga cocok para pengungsi ke Andaman bung. Maka mereka lebih cocok ke Aceh yg sesama Muslim juga bung Bearbrand.

      • @Bung Gunungjati, Narendra Modi itu dari Partai Rakyat India (Bharatiya Janatha Party) yang watak ideologisnya 11 12 dengan Daesh dan Ashin Wirathu. Wajar kalau sesama ekstrimis saling membantu.

  14. ikut mendoakan semoga para diplomat kita bisa berkarya dengan gemilang di forum PBB, semoga resolusi PBB untuk myanmar segera dikeluarkan dan konflik kemanusiaan di wilayah tersebut segera terselesaikan.

  15. Trima kasih bung PR penjabarannya.
    Begitu leletnya reaksi eropa..inggris dan si polisi dunia,coba yg melakukan itu timur tengah atau indonesia pasti akan mencak.mencak lain ceritanya.
    PBB jg lebih tergantung pemegang hak veto,prasaan saudara dan ketidak adilan itulah salah satu munculnya mujahidin yg mereka sebut teroris,tp di satu sisi ironisnya skarang banyak mujahid yg malah di tunggangi atau di giring oleh politik tanpa mereka sadari.
    Al-qaeda sudah menyatakan perang dengan miyanmar,semoga arap sepring gk pindah kesini dan asia tenggara tetap aman,aamiinn

  16. berita pagi ini, luhut BP said, jaga alki I – IV .. akli 4 ini sblh mana ya??
    lalu sudah di pasang detektor di selat sunda utk monitor kasel nuklir negara tertentu yg sering lewat.

Reply To 3152 Cancel Reply