Sontoloyo dan Bajingan

3

ARTI KATA SONTOLOYO DAN BAJINGAN

IMG-20170904-WA0052

Bagi orang Jawa, sebagian besar pasti pernah mendengar kata SONTOLOYO dan BAJINGAN . Mungkin bagi kebanyakan orang, dua kata ini memiliki arti kata negatif. Padahal arti sesungguhnya tidak demikian.

Makna suatu kata bisa jadi berbeda di setiap daerah. Bagi sahabat yg berasal dari Jawa pasti sudah tidak asing lagi dgn kata ini. Namun bagi yg berasal dari luar Jawa, kebanyakan mungkin kurang begitu mengerti artinya sesungguhnya. Maka tidak salah apabila kita belajar memaknai arti sesungguhnya dari kata2 ini.

SONTOLOYO

1. Sontoloyo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “ SONTOLOYO” bermakna “ Konyol, Tidak Beres , dan Bodoh“. Kata ini lebih sering dipakai sebagai kata makian. Padahal dalam bahasa Jawa, Sontoloyo sebenarnya adalah sebuah nama julukan atau profesi bagi seseorang yg biasa menggembala bebek. Dalam bahasa Jawanya : “WONG ANGON BEBEK “.

Seorang sontoloyo biasanya menggunakan atribut kurang lebih begini:

– Memakai caping untuk melindungi diri dari panas terik maupun hujan.
– Membawa tongkat tipis tapi panjang dan diujung tongkat ada plastik atau apapun itu yang bentuknya seperti rumbai2 yg melambai2. Ini dimaksudkan untuk memudahkan menggiring bebek2 sampai tujuan dan tidak tercerai-berai.

2. Tugas dan tanggung jawab Sontoloyo

Sontoloyo harus bertanggungjawab atas semua bebek yg digembalakannya. Bentuk tanggungjawab ditunjukkan dgn bagaimana seorang sontoloyo itu mengarahkan bebek-bebnya untuk dapat mencari makanan dan berkembang biak sebanyak2nya. Dia mencarikan tempat yg terbaik bagi para bebek. Tempat dimana para bebek dapat makan dgn nyaman dan tidak terusik oleh siapapun .

Ketika menggiring para bebek, dia berada di belakang para bebek, atau dgn kata lain, sontoloyo itu selalu memperhatikan bebek yg berada paling belakang karena biasanya bebek yg jalannya lambat kalau tidak diawasi dgn baik, bebek yg suka jalan di belakang ini, bisa2 kabur atau bahkan mungkin dimakan ular sawah tanpa sepengetahuan si sontoloyo. Seorang sontoloyo juga bertanggungjawab untuk memasukkan para bebek kembali ke kandang di malam hari. Bahkan kalau ada bebek yang kelihatan kurang sehat, maka sontoloyo akan bilang ke juragan bebek untuk minta uang dan beli obat. Kemudian bebek diobati, si sontoloyo pun berdoa semoga si bebek tidak apa2 dan cepat sembuh.

Keesokan harinya, seorang Sontoloyo harus bersiap2 untuk kembali menggembalakan para bebek yg sudah kelaparan. Tapi biasanya sebelum berangkat, sontoloyo memeriksa kandang dan biasanya memunguti telur bebek yg ditelurkan para bebek dalam semalam ini. Telur2 itu di kumpulkan kemudian diserahkan ke juragan bebek yg kemudian sontoloyo akan mendapatkan bagian dari bagi hasil dengan juragan bebek selain upah yg diterimanya. Itulah yg namanya sontoloyo. Perihal kemudian istilah sontoloyo itu dijadikan ungkapan untuk memaki orang itu adalah merupakan perkembangan yg tentunya tidak ada hubungannya dgn tulisan ini.

IMG-20170904-WA0054

BAJINGAN

1. Bajingan adalah sebuah istilah kata yg muncul di tanah Jawa untuk menunjuk seorang pengendara gerobak sapi. Lantas kenapa istilah bajingan kemudian bergeser menjadi sebuah kata makian? Padahal kata itu adalah merujuk sebuah profesi seseorang?

Dahulu kala pada tahun 1940 an, di daerah Banyumas sarana transportasi sangat sulit untuk ditemui. Masyarakat yg ingin berkegiatan di kota seperti berdagang, atau hanya mejeng biasanya menggunakan jasa gerobak sapi. Pada saat itu bajingan merupakan satu satunya alat transportasi yg bisa diandalkan oleh masyarakat pinggiran untuk membawa mereka ke kota, selain berjalan kaki.

Namun kedatangan bajingan ini tidak tentu ditempatnya, bisa siang hari, pagi hari, bahkan tengah malam. Karena ketidakpastian waktu tersebut, masyarakat yg ingin numpang gerobak sapi terpaksa jalan kaki jika tidak berjumpa bajingan.
Nah.. Karena itulah keluar kalimat sedikit sindiran atau umpatan seperti ini :

“ Bajingan suwe tenan to tekane! ” (bahasa Jawa) yg artinya: “Bajingan lama sekali sih datengnya”. Dari situ bajingan mengalami pergeseran makna menjadi kata umpatan.

Dahulu, umpatan bajingan hanya digunakan sebagai analogi atas keterlambatan sesuatu atau seseorang, misalnya “ Seka ngendi bae kowe, suwe temen to kaya bajingan ” yg artinya: Darimana saja kamu, lama sekali seperti bajingan. Namun pada masa sekarang, bajingan menjadi kata umpatan yg lebih umum dan tidak merujuk pada kekesalan mengenai keterlambatan atas sesuatu.

Kesimpulannya

1. “SONTOLOYO” sejatinya adalah sebutan untuk “PENGGEMBALA BEBEK” atau orang yg dgn setia menggiring bebek dari pagi sampai sore ke daerah perairan sekaligus mengumpulkan telur2nya.

2. BAJINGAN sendiri adalah sebutan bagi KUSIR GEROBAK (Pedati) yg ditarik oleh Lembu. Sebutan Bajingan tidak berlaku untuk gerobak/pedati/sado yg ditarik oleh kuda.

Menilik masing2 arti kata tersebut jelas tidak ada hal yg salah atau buruk. Namun demikian karena SONTOLOYO dan BAJINGAN sudah menjadi idiom yg menggambarkan hal2 negatif. Kedua komunitas itupun sekarang sudah tidak pernah lagi disebut demikian. Bahasa penyebutannya tidak lagi memiliki kekhasan kultural alias berlaku secara umum. Contohnya SONTOLOYO disebut Wong Angon Bebek.

Padahal komunitas asli SONTOLOYO dan BAJINGAN dalam arti sesungguhnya adalah orang2 bersahaja yg bekerja menghabiskan tenaga serta waktu untuk menghidupi keluarganya tanpa pernah mengambil hak orang lain. Rasanya sangat tidak tepat bila menyebut PEMERKOSA atau PERAMPOK dgn sebutan BAJINGAN. Kasihan BAJINGAN aslinya.

Sumber : www.Bumisaloka.wordpress.com
Gambar : patsus Dede Sherman

Share.

3 Komentar

  1. sontoloyo bajingan adalah frase kata2 yg kurang sopan dr segi bhasa asal daerahx yg pendriaan seseorang sedang emosi…..untk mngtakn itu

  2. Begitulah, homofonny sdh kadung beraura negatif..

    Jd inget, terakhir liat pedati di Purwokerto adlh thn 90an awal.
    Bunyi lonceng lembu nya adlh suatu ke Khasan. Ibarat suara menukik junker ju 87 ato suara gatlingnya A10..

  3. Berarti sama donk kaya istilah bule Barbarian dan Moron. You barbar! Such a moron! Barbarian dan Moron adalah suku yg berperang di pihak muslim di era perang salib. Sekarang jadi bahan ejekan juga.

Reply To Kasamago Cancel Reply