Menyongsong Pagi

9

Pagi ini saya pergi ke kantor agak siang.. matahari telah agak tinggi memamerkan sinarnya yang indah.. saya panaskan motor kharima jadul yg telah seminggu ini tidak keluar rumah, maklum awal musim penghujan tubuh yg tidak lagi ABG ini agak sulit untuk beradaptasi dengan cuaca yg berubah ekstrim.. hehehe..
10 menit berkendara, akhirnya sampai juga dikantor, kangen juga dengan suasana seperti ini.. mahasiswa/i yg bercengkrama asyik di depan gedung 2, tertawa-tertawa lepas seperti gak punya beban hidup.. sejenak terlintas kenangan-kengan indah bersama sahabat2ku dulu.. sedang apa mereka saat ini..? Semoga Allah senantiasa menjaga kalian, dimanapun kalian berada.. amin..10369985_969005513114227_7359735281795724670_n

Di dalam kantor, rekan-rekan kerja terlihat sedang santai.. maklum, bekerja di sebuah sekolah tinggi memang musiman sibuknya, musim Ujian, musim akreditasi, musim PMB, dan musim wisuda.. diluar itu santai kayak di pantai.. hahaha
saya langsung saja menghampiri meja kerja dan menaruh tas disana. Karena bingung mau ngapain, akhirnya saya putuskan untuk baca korang sambil ngupi di pojokan.. mata ini menjelajah jengkal demi jengkal, lembar demi lembar, mencari berita yg seru untuk dibaca.. pada akhirnya mata ini berlabuh pada sebuah artikel berita yg berjudul “seorang ustadz menggagahi 6 orang santrinya” eddan pikir ku.. Dunia memang sudah mau kiamat.. degradasi moral masyarakat kita sudah mencapai titik yang memprihatinkan… generasi muda kita juga kesulitan mencari living public figure yg patut untuk dijadikan contoh dan teladan sekaligus idola bagi mereka.. ustadz cabul, mentri agama terindikasi terjerat korupsi, professor yg nyabu bareng mahasiswanya.. maan we’re screwed… kacau kita.. lembaga keagamaan dan pendidikan yg menjadi benteng terakhir pertahanan kita dalam menghalau doktrin2 negatif yg mempropagandakan prilaku menyimpang serta gaya hidup hedonis, selfish, dan egosentris sedikit demi sedikit mulai jebol.. apa yang akan terjadi bila hal seperti ini di biarkan berlarut?10556472_969005556447556_4126364464397475755_n

Pengikisan kepercayaan public terhadap lembaga pendidikan dan agama.. terkikisnya moral generasi muda akibat loss of figure.. pernah dengar pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari..? Mungkin akan berkembang statements seperti ini di masyarakat ” ah mentri agamanya aja korupsi, apalagi gw lah wajar”, ”ah guru ngaji aja demen lacur, gw sah-sah aja dong”, ”ah prof gw aja nyabu jadi professor, bohong tuh nyabu bikin bodo”.. nah loh gimana coba kita sebagai concerned citizens menghadapi hal semacam itu.. statement2 ringan semacam itu tidak bisa kita pandang sebelah mata saja.. karena dalam beberapa kasus kerapa dijadikan sebagai alasan untuk menjustifikasi perbuatan yg sedikit menyimpang acap kali dipandang sebagai sesuatu hal yg biasa.. ini gejala serius lho..
Dampaknya sudah mulai kita rasakan.. ketidak percayaan publik terhadap pemerintah.. sebagus apapun program pemerintah pusat, akan dipandang sebagai hidden agenda ataupun pencitraan.. efeknya, rakyat mudah di hasut oleh sekelompok orang yg mempunyai niat buruk.. karena dissatisfaction memang berpeluang besar menyebabkan disbelief yg berpotensi berkembang menjadi distrust sehingg berbuah antipati dari masyarakat kepada pemerintah.. dengan sedikit bisikan saja bisa terjadi demo besar2an yg apabila ada oknum yg memprovokasi bisa seketika menyulut prilaku anarkis yg berujung chaos…

Apa yg bisa kita lakukan..? Percantik diri kita sendiri and do something good for our society.. buat anda mempunyai tempat sendiri di masyarakat.. setelah itu ajak mereka untuk bekontribusi positif untuk lingkungan sekitarnya.. kita sadar bahwa suara kita baru akan didengar oleh masyarakat, apabila kita telah menjadi public figur.. apabila kita kesulitan mencari public figur untuk dijadikan teladan, kenapa bukan kita sendiri yg berusaha menjadi public figur untuk keluarga kita ataupun orang di sekitar kita..

 

By Nara iki Aka UCAV

Share.

9 Komentar

    • Hehehe..siap bung Urakan, kita mulai dari swkarang.. kita mulai dari diri kita sendiri, demi kita dan keluarga kita.. syukur2 kalo efeknya bisa lebih meluas..

    • Siap bung kedhut.. mari kita mulai dari diri kita dan keluarga dulu.. meski efeknya bagaikan riak kecil, Mudah2an apabila hasilnya memuaskan, apa yg kita lakukan bisa si duplikasi oleh keluarga yg lain.. satu riak kecil mengundang satu riak kecil lainnya.. dan terus menduplikasi diri hingga menjadi jutaan riak kecil…yg berpotensi bersatu menjadi sebuah gelombang perubahan yg besar..

  1. Ambil yang baik,tinggalkan yang buruk,tidak ada kata terlambat untuk memulai atau mengubah dari yang buruk untuk menjadi baik sebelum kain kafan putih membungkus badan….”Selamat hari Guru untuk patsus Narra iki a.k.a Ucav”(ma’af terlambat)…he..he.

  2. tidak mudah bung, lebih besar dari perang badar, semakin tinggi derajatnya, semakin tinggi pula pangkat syaithon yg menggodanya

    • memang tidak mudah bung hadi tapi hakekatnya manusia lebih mulia dari syaitan benar froxy war sangat lah berbahaya semua elemen bangsa harus ikut memeranginya akhlaq Yg buruk Bisa membinasakan suatu bangsa.bung ucav terima Kasih atas artikelnya

Reply To Kdhut Cancel Reply