untuk SEBERAPA BERANI KITA MELANGKAH MENUJU GERBANG KEJAYAAN

8

 

madakaripura

untuk ARTI SEBUAH KEPUTUSAN
Semburat asa cemerlangkan jiwa ….. MADAKARIPURA

Dipercaya sebagai lokasi hukuman pengasingan diri Mahapatih Amurwabhumi Rakaryan Mpu Gajahmada di Llumbang paska kejadian Perang Bubat. Hukuman pengasingan selama 1.000 hari dijatuhkan oleh Dwija Wilwatikta, disertai pencopotan jabatan Mahapatih. Begitu hukuman pengasingan selesai waktunya, Raja Wilwatikta ke-4 : Sri Rajasanagara mengutus rombongan penjemput dalam jumlah cukup besar. Jabatan Rakaryan Mpu Gajahmada kembali diaktifkan dan tugas pertamanya adalah mengiring rombongan raja tetirah ke Lamajang.

Di lokasi pengasingan inilah, Rakaryan Mpu Gajahmada menemukan pencerahan bagi penyempurnaan spiritualnya. Sebuah keputusan besar diambil, akan mendharma bhaktikan sisa hidupnya bagi negara dan kebesaran almamaternya di Pawinihan (Gunung Wilis). Bagi sebagian orang keputusan ini merupakan kemunduran, karena Rakaryan Mpu Gajahmada tidak lagi terlibat dalam operasi militer. Tetapi atas keputusan tersebut banyak ksatrya lahir dari Pawinihan mewarisi semangat dan nasionalisme Rakaryan Mpu Gajahmada. Dan mungkin ada salah satu pewarisnya diantara kita, yang akan tetap teguh menjaga nasionalisme bangsa ini seberapapun besarnya gelombang tantangan didepannya.

 

madakaripura1

 

untuk SEBERAPA BERANI KITA MELANGKAH MENUJU GERBANG KEJAYAAN

Ketika pintu kejayaan itu membuka sedikit memperlihatkan kebesaran yang ada didalam sana. Terpukau kita atas keindahan, menghentikan langkah kita karena terantuk rasa kagum yang luar biasa. Sekilas kemudian kita terbelenggu rasa bimbang, kita lanjutkan kah langkah ini memasukinya ataukah berdiri mematung takut akan hukumnya semesta.
Karena siapapun yang berani melangkah melewati gapura penyekat harus suci jiwa dan raganya, bila memaksa diri tak berbekal suci kita akan terbakar ketika melangkah tepat ditengahnya.

Marilah sejenak berkaca pada jatidiri pribadi, apakah diri kita ini sudah cukup suci. Berani menyuarakan dan melakukan benar, berani menegur yang salah itu salah adanya. Memakan dan minum dari hasil pekerjaan yang halal, menjauhi semua keharaman yang meracuni jasad dan spiritual.
Menjalankan raga atas panutan adat, menjalankan jiwa atas panutan agama dalam kesucian dharma.
Ketika urusan Tuhan dapat disucikan milik sang mahluk pribadi dengan Tuhan nya, menjauhkan diri dari agama yang mendirikan panji-panji untuk kepentingan golongan dan duniawi semata.
Menata semesta raya dengan adat keluhuran budi pekerti yang lembut dan indah. Akan melebur semua nafsu kejahatan karena terperangkap dalam keindahan dan ketulusan sang mahluk terhadap alam semesta dan Tuhan penciptanya.

Hukum yang paling kuat adalah milik Tuhan yang absolut kekuatannya, baru kemudian hukum milik alam yang pasti kejadiannya.
Hukum yang diciptakan mahluk akan bercermin atas dua hukum itu sebagai wujud menata keseimbangan komunitasnya.
Ketika hukum sang mahluk dirubah hanya untuk kepentingan golongan tertentu, maka akan kehilangan keperkasaannya sebagai cermin hukum Tuhan dan semesta raya. Berubah jadi RACUN MEMATIKAN bagi semesta raya dan merobohkan tiang keadilan dan keseimbangan semesta. Mari kita beranikan diri melangkah menapaki gerbang kejayaan ini, karena waktu atas takdir hidupmu terus berdetak dan tak tertahan lagi …

 

citox patga4

Jaya – Jaya – Wijayanti

Surabaya, 27 Februari 2015
DEDDY ENDARTO untuk SEBERAPA BERANI KITA MELANGKAH MENUJU GERBANG KEJAYAAN

By Patsus Dedy Endarto
Gambar By Patsus Citox , dan Googel

Share.

8 Komentar

  1. kearifan lokal dari kerajaan2 dalam negeri ini sungguh luar biasa. semoga ada semakin banyak orang2 seperti pak Deddy yg peduli dengan warisan budaya kerajaan lain dari Nusantara.

  2. mangstab surantab patsus dedi……………………….Sejarah mengajar kita dan hanya orang yang terbuka hatinya lah yang bisa mengambil pelajaran dan bahkan nguri uri ajaran adiluhung nusantara lama

Reply To timur_nusakambangan Cancel Reply