SANG PELOPOR DAN PENERUS PATAKA “SANG HYANG BARUNA”

21

 

deddy2deddy3

Mirip ya konsep BENDERA ARMADA MARITIM nya

Yang Atas adalah ULAR-ULAR TEMPUR / PERANG dari Armada Laut Republik Indonesia, yang merupakan warisan dari era Majapahit (Getih-Getah Samudra). Terdiri atas lima strip merah dan empat strip putih, yang mewakili 9 kekuatan laut Nusantara dibawah kepemimpinan Majapahit (konfederasi dari beberapa kerajaan Nusantara : Armada Malaka, Dharmasraya, Sulu, Kutai, Jawa, Madura, Bugis, Bali, Maluku).

Yang Bawah adalah BENDERA ARMADA LAUT dari Amerika Serikat, terdiri atas tujuh strip merah dan enam strip putih yang merupakan lambang 13 negara bagian yang bersatu dalam perang saudara. Konsepnya juga mirip. Ditengahnya ada lambang ular gurun yang beracun (rattle) dan tulisan DON’T TREAD ON ME.
Yang pasti MAJAPAHIT lebih dahulu ada dibandingkan Amerika Serikat, jadi bukan kita meniru mereka. Entah kalau mereka yang terinspirasi oleh kita …

deddy

SANG HYANG BARUNA
Naga Penguasa Samudra
Adalah panji kebanggaan bangsa Nusantara sebagai NAGA LAUT SELATAN. Dikenal sebagai pelaut tangguh yang sudah melayari dunia sejak ribuan tahun silam. Semangat dan fisik serta dukungan sumber daya alam untuk membuat kapal-kapal penjelajah berbagai ukuran yang menggetarkan negeri seberang.
Kemampuan merubah dalam sekejap armada kapal dagang menjadi kapal militer membingungkan pihak lawan tentang berapa sesungguhnya jumlah armada Naga dari Laut Selatan ini. Catatan sejarah yang justru dicatat bangsa asing menyebutnya puluhan ribu armada laut berukuran besar dan kecil, yang disandarkan pada beberapa pelabuhan utama berkomposisi kekuatan merata. Kami menyebutnya armada : Dharmasraya, Sunda, Kutai, Mataram, Madura, Kahuripan, Bali, Dompu, Bugis, Tidore, Seram, Sulu, Malaka.
Dikelola para raja lokal tetapi tetap tunduk pada pemimpin utama konfederasi Nusantara dan mengibarkan panji yang sama : Getih-Getah Samudra.

Ketika lautan jadi halaman bermainnya, ketika angin menjadi pendorong semangatnya, ketika bintang dilangit adalah pandunya maka lautanpun bergetar memeluk sang Naga Laut Selatan dalam buaian ombaknya.
Dan kali ini kembali menggeliat bangun dari tidur panjangnya …

deddy1

PATAKA NAGARI WILWATIKTA – 1 : SANG HYANG BARUNA

Jenis : Tombak Pataka Nagari
Nama : Sang Hyang Baruna
Material : Tembaga

Tombak Pataka ini di buat di era Kerajaan SINGHASARI (abad 12 – 13 Masehi), dan diwarisi oleh Kerajaan WILWATIKTA (MAJAPAHIT). Dipasang di atas kapal yang memimpin rombongan ekspedisi, menandai adanya seseorang diatas kapal tersebut yang mewakili Raja atau Negara. Bendera atau panji yang dipasang bernama : “Getih – Getah Samudra” (lima garis merah dan empat garis putih), sebagai bendera armada militer SINGHASARI / MAJAPAHIT. Sampai saat ini bendera ini dipakai oleh TNI-AL dalam kapal-kapal perangnya di perairan internasional, dengan nama panji : “Ular-ular Tempur”.

Pataka ini di bawa oleh pasukan ekspedisi PAMALAYU dan diserahkan kepada Kerajaan Majapahit sebagai penerus dari Kerajaan Singhasari.

Berkiprah pada “Ekspedisi PAMALAYU (Singhasari)”, “Ekspedisi Duta Besar ADITYAWARMAN ke China (Majapahit)” hal ini dilakukan dua kali, “Ekspedisi NUSANTARA oleh GAJAHMADA (Majapahit)”. Dan eksis sampai saat ini, dilanjutkan oleh TNI-AL sebagai kekuatan maritim Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tombak Pataka ini sekarang berada di :
THE METROPOLITAN MUSEUM OF ART
1000 5th Avenue, New York, NY – USA

Dengan data museum sebagai berikut :
Halberd Head with Naga and Blades
Period: Eastern Javanese period, Singasari kingdom
Date: ca. second half of the 13th century
Culture: Indonesia (Java)
Medium: Copper alloy
Dimensions: H.17 1/2 in. (44.4 cm); Gr. W. 8 1/4 in. (21 cm)
Classification: Metalwork
Credit Line: Samuel Eilenberg Collection, Gift of Samuel Eilenberg, 1996
Accession Number: 1996.468a, b
This artwork is currently on display in Gallery 247

Hal ini cukup mengherankan saya, sebab Amerika Serikat tidak mempunyai benang merah sejarah dengan Indonesia. Mungkin artefak ini diambil oleh pemerintah kolonial Belanda dan dikirim ke Eropa, baru kemudian berpindah tangan ke Amerika Serikat (???).

Janganlah ditangisi bila artefak sejarah kita dimiliki Kolektor dan Museum ASING, mungkin itu dijarah saat masa penjajahan atau dijual orang kita sendiri atau bahkan anak keturunan yang sedang membutuhkan uang.

“AMATI DENGAN SEKSAMA, TANGKAP AURA-NYA. DAN CIPTAKAN YANG LEBIH INDAH DARI ITU. MEREKA TIDAK AKAN PERNAH BISA MENJARAH BAKAT DAN KELUHURAN YANG DIWARISKAN LELUHUR KITA”.

SANG PELOPOR DAN PENERUS PATAKA “SANG HYANG BARUNA”

citox7

 

Dalam menjalankan politik NUSANTARA (penyatuan seluruh kepulauan nusantara di bawah panji Majapahit), terdapat 3 nama besar yang cukup disegani dalam pelaksanaannya.

Yang pertama adalah : ADITYAWARMAN (dengan pangkat tertingi Wredhamantri), adalah keluarga raja yang meniti kariernya di dunia militer sebagai penerus ayahandanya (keluarga Raja Singhasari) MAHESA ANABRANG yang bergelar ADWAYABRAHMA. Kedua-duanya dikenal tangguh di medan pertempuran, jago strategi dan ulet menjalankan misi diplomatik (MAHESA ANABRANG adalah pimpinan misi diplomatik ekspedisi PAMALAYU Singhasari ke Kerajaan DHARMASRAYA, jejak ini diikuti putranya : ADITYAWARMAN yang melakukan “mission imposible” dengan melakukan kunjungan diplomatik ke Kaisaran China. Padahal baru 2 dekade pasukan Tartar ini digempur dalam pertempuran tanah Jawa oleh Raden WIJAYA, dan mereka sedang mempersiapkan gempuran balasan). Kehandalan ADITYAWARMAN sebagai duta lah yang bisa menetralisir keadaan dan bahkan menemukan kesepahaman dalam hubungan antar negara. Baik ayah dan anak ini ketika melakukan tugasnya : membawa Tombak Pataka SANG HYANG BARUNA.

Yang kedua dan ketiga adalah dua serangkai : Panglima Laut Rakarian Tumenggung MPU NALA dan Mahapatih Amangkubhumi GAJAHMADA. Keduanya secara bahu-membahu menjalankan tugas penyatuan nusantara dengan konsisten dibidangnya masing-masing. MPU NALA adalah generasi kedua panglima armada laut, ayahandanya dikenal sebagai panglima laut yang memimpin rombongan pertama ekspedisi Pamalayu Singhasari menuju Kerajaan Tumasik di selat Malaka. Maka penunjukannya sebagai Panglima Laut di era pemerintahan Rani TRIBHUWANA TUNGGADEWI bersifat mutlak, mengingat banyak pelaut-pelaut yang dahulu mengabdi kepada ayahandanya telah bersumpah setia mendukung kepemimpinannya mengarungi samudra. Dikenal jago pertempuran laut dan pandai menyatukan pasukan laut yang berasal dari beberapa negara bawahan.

Mahapatih Amangkubhumi GAJAHMADA adalah tokoh kunci dari politik penyatuan nusantara lewat SUMPAH PALAPAnya. Seorang militer tulen yang memulai karirnya dari bawah sebagai bekel dan dikenal cerdas mempelajari ilmu pemerintahan. Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh politik NUSANTARA Kerajaan Singhasari Raja SRI KERTANEGARA dan hal ini cocok dengan pemikiran Rani Majapahit (TRIBHUWANA TUNGGADEWI yang juga cucu dari SRI KERTANEGARA) yang mendapat pemahaman serupa dari ibundanya : DYAH AYU GAYATRI.

Keteguhan hati sang GAJAHMADA dalam mencapai cita-citanya diujinya sendiri dalam berbagai medan pertempuran di separuh kehidupannya. Kemampuannya yang ulet, luwes sekaligus tegas dan tangguh telah mewariskan kepada kita INDONESIA Raya yang luas ini.

Dalam menjalankan ekspedisinya, kapal panglimanya selalu membawa Tombak Pataka Sang Hyang BARUNA dan mengibarkan panji-panji kebesaran Majapahit.

Rupanya perjalanan sejarah tersebut diabadikan secara konsisten oleh TNI-AL sebagai kekuatan maritim INDONESIA. Panji Maritim Majapahit tetap dipakai hingga saat ini, bahkan GAJAHMADA dibuatkan monumennya di Markas Komando TNI-AL Surabaya. Keduanya baik MPU NALA maupun GAJAHMADA, namanya diabadikan sebagai nama kapal perang : KRI. NALA dan KRI. GAJAHMADA.

JAYA JAYA WIJAYANTI
By Patsus Deddy Endarto
Gambar by:Patsus Deddy Endarto dan Patsus Citox

Share.

21 Komentar

  1. Luar biasa.Pengetahuan sejarah yg dalam.JAS MERAH.Cita-cita & tekad yg bulat dan besar dri para pemangku kebijakanlah yg bisa mewujudkannya.Posisi kita sebagai rakyat hanya bisa mendukung dgn kemampuan masing2.Ditunggu lagi bg patsus Dedi,babaran sejarah yg bisa membangkitkan ego kita sebagai bangsa terbesar didunia.

  2. terima kasih pak deddy dalam penjelasan ini. pemaparan fenomenologi mengenai simbol kelautan dan sejarahnya menyimpan delik yang selama ini samar. salam tabik…pak..

  3. Indonesia Banget on

    Mantap sejarahnya. Setiap membaca sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia serasa bergetar hati ini. Terlebih kerajaan Majapahit dan Mahapatihnya GAJAHMADA

  4. Ternyata oh ternyata inspirasi bendera amerika…
    Harusnya benda2 bersejarah ini beserta kitab2 kuno yg brisi taktik perang kerajaan kuno nusantara bisa di ambil dari museum2 luar negri (ngarep).
    Tapi Setidaknya simbol, bendera dan isi kitab itu terus diwariskan turun temurun secara lisan.

  5. Tambah lagi dong ceritanya dan mohon copas untuk saya ceritakan pada anak anak saya supaya mereka kelak bisa menjadi penerus pataka sang hyang baruna INDONESIA RAYA

    • Deddy Endarto on

      Wah dikomplain toh ini …
      Mohon diperiksa sekali lagi sumbernya mas, karena rasanya beliaunya yang mereferensi ke website saya di : wilwatiktamuseum.wordpress.com
      Saya memang sengaja mengijinkan web museum itu jadi referensi banyak pihak, agar sejarah kita terabadikan. Mohon diperiksa tanggal uploadnya dahulu yang mana. Terimakasih.

      • Naga Samudra on

        Terimakasih Patsus Dedy Atas penjelasannya,,, Bung Karjo bisa recek kembali
        Kami admint sudah pernah bertemu dan kopdar dengan pak dedy
        terimakasih

  6. Mantap ceritanya akan kebesaran armada laut kita di masa majapahit. Sudah saatnya setelah 7 abad berganti ini, nusantara kembali berjaya di laut. Perlu ada patriot seperti mpu nala dan patih gajah mada yg bisa membwa kebesaran bumi nusantara ini selain untuk membendung militerisme cina juga untuk menyatukan dan membesarkan bumi nusantara ini.

  7. luar biasa , ternyata banyak yang kita tidak tahu mengenai sejarah kita sendiri, terutama zaman majapahit dan singasari atau memang ada kesengajaan pihak tertentu untuk mengaburkan zaman kejayaan bangsa indonesia

  8. bocahkucing on

    Maaf kalo salah, saya pernah baca, menurut catatan portugis dan kronik cina, tartar sebenarnya ada 5 kali menginvasi nusantara, jadi sekali pas jaman Raden Wijaya, dan 4 kali lagi dimasa sesudahnya. dan semuanya berhasil dipukul mundur armada super majapahit. jadi kalo benar begitu dan kalo berandai-andai, jangan2 kedatangan Adityawarman ke tiongkok tidak lain adalah untuk menawarkan gencatan senjata pada pemerintah tartar, lantaran jika perang berkepanjangan terus berlanjut, tentu akan sama-sama merugikan kedua belah pihak. dan tartar terpaksa meenerima tawaran itu lantaran posisi mereka juga terdesak akibat banyaknya pemberontakan didalam negeri mereka 🙂 hehehe…IMHO

Reply To sentot atm Cancel Reply