Kapal Oleng Kapten By Mbok Jum Part 1

21

dangerzone7

 

Disebuah warung nasi terdapat seorang Nenek Tua bernama Mbok Jum, Mbok Jum umurnya sudah sangat tua, namun pikirannya masih terasah dan brilliant. Ya “brilliant” mungkin itu kata yang tepat untuk di sandangkan kepada Beliau.

 

Warung Beliau hanya menjual “Sego Kucing” (nasi dibungkus daun pisang, dengan porsi yang cukup untuk memberi makan kucing), kalau beli satu bungkus rasanya kurang kalau bagi saya, minimal itu 4 s/d 5 bungkus “Sego Kucing”.

 

Warungnya Mbok Jum selalu ramai pengungjung karena rasanya yang ajib, dan harganya yang murah meriah hemat ceria dan bahagia bagi saya yang mahasiswa rantau. Yang membuatnya ramai juga yaitu Mbok Jum selalu bercerita, yang kadang membuat semua orang termenung, terpingkal-pingkal, bahkan emosi.

 

Kemarin pas Bad’a Jum’at saya kesana Mbok Jum berceritalah tentang “Kapal Oleng, Kapten” yah seperti biasa sambil makan saya sambil mendengarka si Mbok yang ngoceh bercerita tentang “Kapal Oleng, Kapten”.

 

Bermula di sebuah Kepulauan yang dihuni oleh banyak Klan/Keluarga, terdapat pemilihan kepala suku atau kepala dari setiap klan yang ada, peilihan kepala suku  memang rutin dilakukan setiap 5 tahun sekali, dengan pesertanya diambil dari beberapa orang dari Anggota Keluarga yang terpilih. Singkat cerita mengerucutlah menjadi 2 calon kepala suku, pemilihan berlangsung sangat cepat, dan dalam hitungan cepat dimenangkanlah calon kepala suku 02, sebut aja kepala suku 01 dan 02 yah… biar gampang. Di Kepulauan tersebut sudah menjadi hal lumrah jika Kepala Suku yang menjabat akan mempersiapkan Next penggatinya, dengan harapan akan menutupi aib ataupun kesalahan Kepala Suku sebelumnya.

 

Kedekatan Kepala Suku yang menjabat dengan calon wakilnya 01 bisa dibilang sangat dekat karena direkatkan oleh pernikahan kedua anaknya. Karenanya pada saat itu Kepala Suku yang menjabat memerintahkan setiap anggota dari Klannya untuk membantu besannya tersebut agar dapat menjadi wakil dari calon Kepala Suku 01, namun entah angin apa dan setan apa ayng merasuki Kepala Suku yang menjabat tega mengkhianati besannya. Karenanya pemilihan waktu itu dimenangkan oleh calon Kepala Suku 02.

 

Calon Kepala Suku 02 jadilah Kepala Suku, janji adalah hutang 02 memenuhi permintaan mantan dengan tidak utak-utik “masa lalu”, seperti di lagu dangdut, “masa lalu biarlah masa lalu, jangan kau ungkit jangan ingatkan aku….”. Jujurkan saja Mbok Jum ini walaupun dah tua suaranya masih syahdu, kalau sudah bernyanyi artis Pantura yo lewat….

 

Setelah 02 berkuasa dimulailah penarikan uang haram yang dicuri dan disimpan diluar kepulauan oleh para garong yang merampok Kepulauan tersebut dijaman dulu, mulai dari penghapusan pajak, kereta kuda cepat dengan skema hutang pada Tetangga Kepulauan yang jauh disana. Padahal jika menilik “masa lalu” tetangga tersebut, tetangga yang jauh tersebut selalu ingin menaklukan tetangganya yang satu ini, cuma apa daya, selalu saja gagal, karena Kepulauan tersebut dihuni oleh pejoeang-pejoeang yang tangguh dan gagah perkasa. Ya bagaimana tidak tangguh namanya saja tertuliskan didalam “Kitab Suci” pada surah ke 34. Itulah asal usul penduduk Kepulauan tersebut, jadi wajar saja jika Pintar, Cerdik, Tangguh, Berbudi Perkerti, Agamais, dan Gagah Perkasa,

 

Bicara “Masa Lalu”  memang terjadi perampokan secara besar-besaran, jumlahnya mungkin Jutaan gerobak emas dari Kepulauan tersebut dirampok dibawa keluar Kepulauan.

 

Tak terasa 02 berkuasa hampir 5 tahun lamanya, mungkin 02 kaget dan terheran-heran begitu cepat waktu berlalu, sedangkan rencananya untuk membantu “satu jalan, satu ikatan” Tetangga jauhnya itu hanya terlaksana 50%, yang harusnya sudah 80% namun karena kalahnya Klannya dia dalam pemilihan di Pulau Dja, yang mengakibatkan terbitnya surat penghentian proyek pengurugan rawa di Pulau Dja.

 

Untuk mempertahankan Kekuasaannya 02 membuat berbagai macam aturan, seperti untuk setiap calon Kepala Suku yang dicalonkan oleh tiap Klan minimal para Klan tersebut harus meraih 40% dari hasil Pemilihan sebelumnya. Tentunya peraturan itu memancing protes keras dari beberapa Klan, namun tetap tidak digrubis aturan pun ditetapkan.

dedenew253

Secara rahasia mantan Kepala Suku ternyata membuat Agrement juga sebelumnya dengan Klan calon kepala suku 01 setelah membuat agrement dengan 02, yah itung-itung sebagai jalan alternatif jika suatu saat 02 mengkhianati dan berbuat sesuka hati kepada Sang Mantan. Untuk menenangkan 01 yang 5 tahun lalu kalah dalam pertarungan diutuslah salah satu anggota Klan dengan membawa 7 Grobak emas, dengan pesan udahlah dana kampanye diganti nih, dilebihin lagi terima aja ya 02 yang menang, karena mau bagaimana pun pendukun kamu sedikit, mau kamu bilang curang ke, mau gimana pun ga akan ada Klan yang dukung kamu, dengan berat hati ya diterimalah tawarannya. Karena sadar dia hanyalah korban, dan tidak mungkin menang karena mau bagaimana pun pemilihan sudah ditetapkan pemenangnya. Dalam hati dia mbatin “sial sekali, tapi mau bagimana lagi, tetap saja harus ku terima sudah ke -2 kali aku ditipu, harta bukan masalah, namun jika tidak ku ambil pasti mereka tidak akan merestuiku jika nanti aku ikut pemilihan kembali, baiklah demi negeriku, bersekutu dengan setan pun ku lakukan”.

 

“weis wahaye Mbok mau tutup dulu, besok lanjut lagi dongennya ya….” jiah… nanggung sebenernya, cuma mau gimana lagi si Mbok buka warung hanya di jam makan siang selepas Dzuhur ampe sore bad’a ashar.

 

TO BE CONTINUE….

Share.

21 Komentar

    • Iya bung, kok sepertinya yg terjadi barusan. Sesuai dg berita beredar di medsos, ada yg mengirim utusan…

    • Pejuang Shubuh on

      bukan, tpi 5 tahun yg lalu… 02 sekarang tidak mau bertemu, 02 dan 01 5 thn yg lalu sama sekarang itu beda loh ya… beda pemeran

  1. saya pernah baca -entah kapan & dimana- bahwa, ada semacam ketentuan tidak tertulis, bahwa siapapun presidennya..tdk boleh mengorek-ngorek presiden sebelumnya. apa betul?

  2. Pejuangzaadul on

    Lanjut bung, terusannya jangan lama”. Mumpung suasana lagi panas biar makin mengelora ini jiwa untuk mengawal kebenaran yg Haq. Awal kisah dari th 2014, semoga episode selanjutnya menceritakan hiruk pikuk pemilihan pertarungan yg ke-2.

    • terlalu mahal harga yg hrs d bayar!! walo..memiliki pemimpin dr cara yg tdk benar bukan harga yg murah.

  3. Sang Wasiun Ghoniyun, Seorang Begawan. kaya tanpa harta, berkuasa tanpa menguasai, cinta dan mencintai sesama, sang perayu ulung, pengikut setia MUHAMMAD SAW. beliau JURU PENDAMAI. ditangannya ada amanah leluhur dari salah satu 2 Begawan agung masa lalu. cari beliau melalui BEGAWAN SODO GURU tenggara PAKISTAN.

Reply To molimo Cancel Reply