77 TAHUN TNI, 5 OKTOBER 2022, MASIHKAH JIWA SAPTA MARGA KOKOH TERTANAM DI HATI PRAJURIT TNI??

4

77 TAHUN TNI, 5 OKTOBER 2022, MASIHKAH JIWA SAPTA MARGA KOKOH TERTANAM DI HATI PRAJURIT TNI??

Oleh Ir. Jusuf Mahdi, MM.

 

admin77

Sesaat lagi, pada 5 Oktober kita akan memperingati 77 tahun TNI yang dibanggakan sebagai “Anak Rakyat.” yang mengemban tugas sebagai Bhayangkari pembela dan pengawal Nusa, bangsa dan negara. Anak Rakyat yang terpilih sebagai prajurit matra darat, laut dan udara dengan profesionalisme yang memenuhi tuntutan jaman untuk berkarya nyata bagi bangsa dan negara. Prajurit yang siap bertempur di berbagai bidang, tulus dan ikhlas berjuang dan berkorban demi kejayaan NKRI. Prajurit terikat dalam pedoman laku Sapta Marga sebagai jati diri seorang prajurit TNI. 7 Marga, aturan yang harus menjadi pola pikir, pola sikap dan pola tindak setiap individu prajurit TNI.

Mari kita cermati isi, inti, essensi dan nilai luhur yang terkandung pada Sapta Marga yang berisikan sbb.:

SAPTA MARGA.

1. Kami Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersendikan Pancasila.

2. Kami Patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak nengenal menyerah.

3 Kami Ksatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran dan keadilan.

4. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia adalah Bhayangkari negara dan bangsa Indonesia.

5. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia memegang teguh disiplin, patuh dan taat pada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit.

6. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia mengutamakan keperwiraan dalam melaksanan tugas dan senantiasa siap sedia berbakti kepada negara dan bangsa.

7. Kami prajurit Tentara Nasional Indonesia setia dan menepati janji serta sumpah prajurit.

 

Sebuah kajian terkait topik tulisan diatas adalah :

A. Apakah prajurit TNI tetap sebagai warganegara yang berdasarkan Pancasila yang dirumuskan pada Pembukaan UUD 1945, padahal saat ini UUD 1945 tersebut sudah diamandemen sehingga tidak lagi menjadi pedoman dan dasar berbangsa dan bernegara.

B. Masihkan prajurit TNI adalah patriot yang mendukung ideologi negara sedangkan saat ini ideologi yang dijalankan adalah sarat dengan liberalisme, kapitalisme dll yang tidak mendahulukan kepentingan rakyat, jauh dari tujuan dan cita-cita kemerdekaan yang tertuang pada sila 4 dan 5 Pancasila.

C. Masihkah prajurit TNI adalah Ksatria yang dengan ketakwaannya membela kejujuran, kebenaran dan keadilan, padahal saat ini kejujuran, kebenaran dan keadilan sudah menjadi hal yang langka di negara ini.

D. Masihkah prajurit TNI adalah Bhayangkari bangsa dan negara, padahal saat ini berbagai AGHT datang melanda di berbagai aspek dan bidang kehidupan bangsa yang tidak mampu ditangkal tuntas dimana TNI adalah garda terdepan untuk menghadapi AGHT.

Saya tidak mengupas dari marga 5,6 dan 7, sebab 4 marga sebelumnya itu adalah dasar watak, karakter dan jati diri seorang prajurit dalam alur pikir yang cerdas, logik, realistis dan komprehensif. Dengan pertanyaan di atas maka merupakan introspeksi dan evaluasi diri, sudahkan kita seorang Sapta Margais sejati, ketika kita masih terbuai gemerlapnya duniawi, tidak bersih, tidak jujur dan tidak amanah dalam berkegiatan. Dari mana dan bagaimana kita mendapatkan duniawi yang tidak memberikan barokah Allah kepada kita, padahal duniawi itu hanya sementara, fana yang tidak akan dibawa menghadap Sang Illahi Robbi.

Pertanyaan lain, apakah arti prajurit itu, dan apakah anggauta polisi itu disebut juga prajurit? Semoga tulisan ini membawa pencerahan dan manfaat kepada rakyat, prajurit TNI anak rakyat, dalam menuju masa depan, tahun emas kemerdekaan bangsa pada 2045 yang akan datang.

DIRGAHAYU TNI. IBU PERTIWI MENANTI KARYA DAN BAKTIMU.

jm vssmatc, sby 27092022

Share.

4 Komentar

Reply To Satrio pinayungan Cancel Reply