PANCASILA BERDAULAT BANGSA SELAMAT part 3

20

PANCASILA ADALAH ASAS, SIFAT DAN JATIDIRI BANGSA INDONESIA,
SEKALIGUS
SEBAGAI SISTIM BERBANGSA DAN BERNEGARA
Oleh : Laksamana TNI (Pur) Slamet Soebijanto.

“ Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah “
( Presiden R.I. Soekarno)

ypg

 

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang terbentuk bangsanya dahulu, baru negaranya. Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, adalah tonggak sejarah bersatunya bangsa-bangsa yang tinggal di Bumi Nusantara, tonggak terbentuknya Bangsa Indonesia. Para Pemuda telah mengambil keputusan stategik dan penting bagi perjalanan cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Keputusan dan tekad mempersatukan diri menjadi satu kesatuan kebangsaan, meningkatkan semangat juang dan keberanian diri untuk segera memerdekakan bangsa dari penindasan asing. Dibuktikan dengan keberaniannya saat terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945, memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia. Pertanyaannya, mengapa bangsa-bangsa yang tinggal di Nusantara yang berbeda suku, berbeda adat istiadat dan budaya, berbeda bahasa, berbeda agama dan berbeda tempat/pulau mau bersatu dan berikrar menjadi : Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa?

Tentunya bukan keputusan sembarangan, pasti ada sesuatu kekuatan yang mendorong bersatunya bangsa-bangsa yang ada di Nusantara. Kalau dipelajari dan dicermati dengan teliti, keinginan kuat tersebut adalah adanya kesamaan nilai-nilai luhur yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat, nilai-nilai yang dijadikan norma, kaidah dan asas dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai kebenaran yang berdasarkan agama-agama yang dipeluk, sehingga bangsa-bangsa yang tinggal di Nusantara dikenal sebagai bangsa-bangsa yang rilijius. Sebagai bangsa yang relijius, maka perilaku kehidupan yang ditunjukkan adalah selalu berkeadaban dan berkeadilan, menjaga hubungan baik antar sesama, saling menghormati, tolong menolong dan bergotong royong, sejauh mungkin menghindari percecokan dengan cara setiap persoalan yang ada selalu di musyawarahkan untuk mufakat, karena yang dicari adalah kebenaran/keadilan.

Kesamaan nilai-nilai dasar inilah yang disepakati dan digunakan para leluhur bangsa sebagai dasar untuk mempersatukan bangsa-bangsa di Nusantara, sebelum membetuk negara. Nilai-nilai luhur disusun dalam rumusan lima kalimat pendek, padat, berisi dan penuh makna yang disebut Pancasila. Pancasila pertama kali disampaikan oleh Bung Karno pada Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Oleh karena itu, menjadi keharusan dan kewajiban bagi bangsa Indonesia, tanggal 1 Juni, ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila. Peringatan hari kelahiran Pancasila, sangat diperlukan oleh bangsa ini karena sebenarnya yang diperingati bukan harinya, tetapi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah asas, sifat dan jatidiri, lahir dari budaya luhur bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran agama-agama yang ada di Nusantara. Pancasila adalah Imam dan pemimpinya Bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia harus berterimakasih kepada Bung Karno sebagai penggali Pancasila dan mengusulkan dalam sidang PPKI, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila disamping sebagai asas, sifat dan jati diri bangsa, Pancasila adalah lintasan sejarah bangsa, Pancasila dirancang sebagai tujuan bangsa dan dirancang sebagai sistim berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai lintasan sejarah bangsa.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang negaranya ditakdirkan terletak diantara dua Samudra dan dua Benua, sekaligus sebagai “Pintu Dunia”, terletak diantara 00 – 150 Lintang Utara dan 00 – 150 Lintang Selatan, artinya geografi Indonesia berada di pusat mineral dunia, sehingga Indonesia bagaikan gadis cantik yang sempurna, diperebutkan untuk dikuasai oleh negara-negara dunia, karena barang siapa mengusai Indonesia akan menguasai dunia. Para pendiri bangsa sangat mengerti dan faham akan potensi yang dimiliki, dan suatu niscayaan pada suatu saat Indonesia akan tumbuh menjadi kekuatan kawasan yang diperhitungkan/ditakuti. Langkah pertama yang dilakukan para pendiri bangsa adalah mempersatukan bangsa-bangsa di Nusantara dengan ikatan kesamaan nilai-nilai luhur, yang tumbuh dan berkembang menjadi norma, kaidah dan asas dalam kehidupan bermasyarakat. Perjuangan panjang untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut dapat dikelompokan dalam 5 lintasan,

  • lintasan I, perjuangan yang dirintis oleh tokoh-tokoh agama yang melakukan perlawanan terhadap VOC, seperti Perang Diponegoro, Perang Padri, Perang Maluku dan perang-perang lainnya yang terjadi di Nusantara,
  • lintasan II, perlawanan oleh para cerdik cendekia dengan membentuk Boedi Oetomo pada tahun 1908,
  • lintasan III, perlawanan rakyat yang membentuk laskar-laskar perlawanan menghadapi Belanda dalam agresi I dan II, dan kelompok perlawanan ini kemudian menjadi cikal bakal TNI, dengan demikian adalah benar TNI adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, TNI adalah tentaranya Rakyat,
  • lintasan IV, perjuangan Para Raja dan Sultan yang menyumbangkan harta bendanya, membantu peperangan melawan penjajah, dan
  • lintasa V, adalah perlawanan rakyat dengan caranya sendiri diseluruh wilayah tanah air.

Dengan demikian Kemerdekaan Indonesia adalah benar-benar hasil perjuangan panjang para tokoh agama, para cerdik cendikia, kelompok perlawanan rakyat yang jadi cikal bakal TNI, para Raja/Sultan dan rakyat pada umumnya, bukan hasil perjuangan partai.

 

IMG_0163

Pancasila sebagai tujuan berbangsa,

  • Sila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, menyatakan dan menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia harus beragama dan menjalankan agamanya dengan baik dan benar. Disadari bahwa kehidupan didunia hanya sementara dan tujuan hidup sebenarnya adalah selamat dunia akhirat.
  • Sila 2, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan meletakkan agama sebagai landasan berbangsa dan bernegara, maka setiap manusia Indonesia pasti akan melekat jiwa kasih sayangnya, dan dalam menjalani kehidupannya pasti berkeadilan dan berkeadaban.
  • Sila 3. Persatuan Indonesia. Dengan landasan agama, maka setiap manusia Indonensia pasti akan menjaga hubungan satu sama lain, menjaga tali silaturahmi, menjaga persatuan.
  • Sila. 4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Landasan agama mengajarkan kasih sayang sesama manusia, menuntun setiap manusia Indonesia untuk mengutamakan kepentingan bersama dan akan selalu bermusyawarah mufakat dalam memecahkan setiap persoalan yang ada, karena yang dicari adalah kebenaran.
  • Sila. 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah hasil akhir. Dengan demikian betapa indahnya Pancasila sebagai tatanan nilai yang digali dari budaya sendiri, budaya bangsa-bangsa di Nusantara.

Pancasila sebagai sistim berbangsa dan bernegara.

Potensi yang dimiliki Indonesia mendorong para Pendiri Bangsa bersikap hati-hati, cermat dan bijaksana dalam menyiapkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Dari sidang Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan, Negara yang dipilih adalah Kesatuan Kebangsaan yang berbentuk Republik, Negara Kekeluargaan dan Undang-undang Dasar 1945, adalah undang-undang yang disusun dalam bingkai sistim kekeluargaan. Tata/sistim pemerintahan yang disiapkan berdasarkan Pancasila, menganut sistim majelis, tidak menganut sistim partai.

Majelis Permusyawaratan Rakyat, adalah kumpulan 5 Majelis sesuai sila-sila Pancasila.

  • Majelis I, Majelis Ketuhanan Yang Maha Esa diisi oleh tokoh-tokoh agama wakil-wakil dari agama-agama yang ada di Indonesia dan datang dari wilayah.
  • Majelis II, Majelis Kemanusiaan yang adil dan beradab, diisi oleh para ilmuwan/cerdik cendikia yang merupakan wakil-wakil yang datang dari wilayah.
  • Majelis III, Majelis Persatuan Indonesia adalah diisi oleh TNI dan bala pertahanan, wakil-wakil ditunjuk oleh Pemimpin TNI dan ditetapkan sebagai wakil dari daerah, dan harus tinggal didaerah yang diwakili.
  • Majelis IV, Majelis Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, diisi oleh Raja, Sultan dan Pemangku Adat yang datang dari wilayah.
  • Majelis V, Majelis Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diisi oleh pimpinan profesi yang datang dari wilayah dan mewakili wilayahnya.

IMG_0014

Gambar Skema : Pancasila sebagai tata berbangsa dan bernegara

Dengan demikian, orang-orang yang duduk didalam majelis, sebenarnya adalah wakil-wakil kebenaran.

  • Majelis I: Mewakili kebenaran berdasarkan Kebenaran Agama,
  • Majelis II: Mewakili kebenaran berdasarkan Kebenaran Ilmu,
  • Majelis III, Mewakili kebenaran berdasarkan Kebenaran pentingnya Persatuan-Kesatuan,
  • Majelis IV: Mewakili kebenaran berdasarkan Kebenaran nilai Etika dan Budaya Bangsa dan
  • Majelis V : Mewakili kebenaran berdasarkan Kebenaran Profesi.

Carut marut yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, karena bangsa Indonesia telah meninggalkan sejarah bangsanya sendiri, meninggalkan nilai-nilai kebenaran yang telah menjadi norma, kaidah dan asas dalam kehidupan bermasyarakat, meninggalkan Pancasila yang digali oleh Bung Karno, dan memaksa bangsa ini untuk menggunakan demokrasi yang bukan nilai dan budaya bangsa Indonesia. Adalah benar bahwauntuk menghancurkan Indonesia, negara yang terbentuk bangsanya lebih dahulu baru negara, yang harus dihancurkan adalah filosofi bangsanya yaitu Pancasila.

Semoga dengan peringatan dan ditetapkan, tanggal 1 Juni sebagai Hari Kelahiran Pancasila, menyadarkan semua anak bangsa bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah Negara Kesatuan Kebangsaan yang berbentuk Republik, Negara Kekeluargaan, negara yang dibangun melalui perjuangan panjang, yang telah mengorbankan jutaan jiwa manusia Indonesia. Sudah saatnya bangsa ini kembali ke Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, menggunakan Pancasila sebagai tatanan berbangsa dan bernegara, Pancasila berdaulat Bangsa selamat.

11156852_1474930509463710_1425270685_n

Cibubur, 4 Juni 2015
by Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto
Gambar by MKPN dan Admint YPG

Share.

20 Komentar

  1. Mantap penjabarannya Pak. Terimakasih slalu mengingatkan kami akan jati diri bangsa. Salam Hormat !!!

  2. Heah…! Seandainya nusantara ini seindah tulisan bapak alangkah damai sentosa bangsa ini tapi sayang dijaman edan ini nilai-nilai pancasilais bak pungguk merindukan bulan,kenapa? kita sebagai bangsa sudah jebol ketahanan budayanya,,pemimpin kita asyik dengan ide2 ekonominya,industrinya,perdanganngnya dan pola pendidikan yg makin takkaruan serta pemikiran pertahanan yg super tapi semua lupa dan ditengah saking asyiknya pemikiran Meflah kapal selam lah, yg rudal lah,pesawat lah,,,semua terbuai dalam mimpi angan angan lupa..! Pada pokok benteng pertahan bangsa ini.KETAHANAN…! Sorry pak S bila lancang.

  3. Lilie sway on

    Pancasila
    Al-Zaytun dan Lima Nilai Dasar Negara
    Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang adalah
    sosok pemuka agama (Islam) dan pemangku
    pendidikan yang patut digugu dan ditiru
    (diteladani) dalam hal bagaimana hidup
    bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
    dalam tatanan nilai-nilai dasar negara yang
    sudah disepakati bersama. Dia tidak hanya
    berbicara tetapi dengan konsisten
    mengejawantahkannya dalam kehidupan
    keseharian. Dia mengilhami (inspirasi)
    banyak orang tentang nilai-nilai dasar
    negara. Dalam konteks ini, dia seorang
    negarawan sejati.
    Bagi setiap orang yang berpikir positif dan
    telah mengenal dekat sosok, visi-misi dan
    keseharian Rektor Universitas Al-Zaytun
    Indonesia ini, pastilah mengamini pernyataan
    di atas. Namun, tidaklah mustahil, bagi
    sebagian orang yang seringkali
    berpandangan negatif dan belum mengenal
    atau hanya mengenalnya dari gosip dan sas-
    sus, mungkin pernyataan itu bisa dipandang
    berbeda.
    Bagi kami, yang sudah sejak beberapa tahun
    mengenal sangat dekat dengan Syaykh Panji
    Gumilang, sosoknya adalah sumber inspirasi
    yang amat perfek, bagaimana seharusnya
    seorang warga negara, penganut dan
    pemuka agama dan para pemimpin, berpikir,
    bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-
    nilai dasar negaranya. Bahkan dalam
    konteks ini, seringkali dia lebih patut
    diteladani daripada para pimpinan lembaga-
    lembaga tinggi negara di negeri ini.
    Bayangkan, Presiden dan Ketua MPR saja
    pernah tidak lagi konsisten mendasarkan
    platformnya pada nilai-nilai dasar negara.
    Bahkan seringkali tampil pada area abu-abu.
    Maka, jabatan tidaklah otomatis menjamin
    orang sebagai berjiwa negarawan. Menurut
    hemat kami, kriteria pertama dan utama bagi
    seseorang pantas diposisikan sebagai
    negarawan adalah sejauh mana dia
    konsisten menjiwai dan melaksanakan nilai-
    nilai dasar negara yang ditetapkan dalam
    konstitusi.
    Jika ada pemimpin

  4. untuk para parpol ente seharusnya ngaca bahwa ente itu cuma penumpang, yg mempunyai kendaraan ntu komponen bangsa yg telah memperjuangkan berdirinya negara ini. dan sekarang ente malah lupa dengan berkuasa dan semena-mena mempertaruhkan keutuhan dan kedaulatan negri ini. ingat negri ini bukan warisan moyang ente, negri ini adalah titipan yg harus kita jaga demi kelangsungan anak cucu kita…….PAHAAAAAAM!!!!!

    • @GUNS itulah yg di inginkan oleh mereka untuk menghapus PANCASILA melalui skenario di dinas pendidikan dan departemen2 yg lain. perang proxy dan asimetris telah mereka lancarkan tanpa pernah kita sadari.

  5. Sayanx sekali anak2 muda jman skarang uda pada lupa ato malah sengaja melupakan dasar negara kita pancasila ? Buktinya di suruh melafalkan sila pertama ape selesai aja pada salah semua… 🙁

  6. tukang fotocopy on

    NKRI HARGA MATI !!! Satu nusa, satu bahasa, satu bangsa… lagu kita masih sama INDONESIA RAYA

  7. saya sangat berharap digunakannya kembali Pancasila dlm negri ini tanpa melalui gesekan/chaos yg bisa menimbulkan korban jiwa.tetapi karena kesadaran kita semua bahwa sistem demokrasi bukanlah jati diri bangsa ini dan tidak cocok untuk bangsa ini

  8. Belum saatnya Pancasila itu tumbuh kuat saat ini, nanti setelah kerikil-kerikil dan duri-duri NKRI itu mulai dibersihkan akan nampak perbedaannya. Mungkin ekonomi rakyat sudah baik tapi moral masih kritis, mungkin TNI kuat alutsista dan teknologinya namun belum kompak, Mungkin pemerintah sudah baik namun masih pencitraan. Nah, perlu sapu lidi yang besar dan kuat agar benar2 bersih dan jangan sampai talinya terputus. Omong opo aku iki 😀

  9. Pancasila ada kepribadian bangsa yg sedikit demi sedikit mulai luntur dikalangan pemuda seperti kami, sungguh ironis pemuda tidak ada pegangan hidup, mencari cari jawaban nyatanya, kita yg acuh terhadap jawaban itu sendiri. Pancasila untuk Indonesia.

  10. Untuk menegakkan pancasila maka jln satu2nya adalah Perang. Dan itu adalah satu2nya pilihan yang tdk bisa di hindari.. hanya pada persoalan waktu saja… Krn sangat mustahil pancasil bisa tegak jika intervensi asing masih tetap langgeng..

  11. Maaf bung kuncoro.. tdk semua pemuda seperti itu.. !!! Lgi pula yg muda hanya mencontoh bgmn tetua hari ini.. dan begitu seterusnya hingga mbentuk siklus hidup yg dmn pancasila sdh bias dan semakin biass dibawa kendali asing. Satu2nya jalan adalah memotong siklus ini.

Leave A Reply