MENCARI PEMIMPIN SEJATI PEMEGANG WIJAYA KUSUMA NYA NAGARI

17

PEMIMPIN SEJATI

citoxnew121

Besok ( Hari ini red) , sebagian dari beberapa daerah akan melaksanakan pemilihan kepala daerah. Kepala daerah adalah seorang yang dipercaya oleh rakyat suatu wilayah guna memimpin perikehidupan bagi wilayah itu. Baik untuk kepentingan manusia ataupun alam semesta disekitarnya.

Dimasa lalu, dalam kearifan lokal budaya Jawa. Konon kita mempercayakan alam memilihnya terlebih dahulu, sebab alam lebih paham karakter mahluk dibanding kita. Tidak ada kepalsuan yang mampu disembunyikan oleh sang calon pemimpin dari kepekaan semesta. Karena alam semesta yang penuh mahluk tidak mau dikhianati ditengah jalan, dengan kebijakan sang pemimpin di kemuadian hari yang bisa memakmurkan atau malah merusak alam seisinya. Konon alam akan memberi tanda bagi manusia di wilayah itu berupa cahaya kepemimpinan (pulung atau ndaru) yang turun dari langit keatas rumah si calon pemimpin. Dan dunia manusia tinggal mengesahkan keesok harinya dengan memilih sang pemimpin berdasarkan petunjuk alam itu menurut tata cara adat wilayah tersebut.

Tetapi kearifan semesta itu lenyap saat ini, ketika nafsu manusia dalam bahasa kekuasaan politis telah menghalalkan segala cara guna kepentingan seseorang atau golongannya. Bahkan dengan sombongnya si calon pemimpin seakan-akan bisa membeli kekuasaan wakil Tuhan di dunia dengan kekayaan hartanya. Diperparah oleh kebodohan sang rakyat yang menjual murah haknya ditukar dengan nafsu si calon pemimpin adalah kesialan yang harus ditebus seumur masa jabatan mereka. Gayung telah bersambut membawa semesta tenggelam dalam lautan kesesatan nafsu akan kekuasaan.

Dilain pihak, para ksatrya sejati memilih merendahkan dirinya dalam kesantunan jatidirinya. Pantang bagi mereka menepuk dada apalagi sampai menjual dirinya demi kekuasaan semu. Ini menyebabkan kita akan semakin sulit menemukan sang pemimpin sejati, bak mencari sebutir intan dalam kubangan lumpur.

Bila suatu saat nanti, karena suatu keterpaksaan aturan duniawi kalian semua harus memilih pemimpin yang keliru … jangan disesali. Bila alam semesta mereka hancurkan dan nasibmu digantung oleh nafsu kuasa mereka. Maka yang harus kalian lakukan adalah mencari sang pemimpin sejati itu guna membayar kesalahanmu pada semesta raya.

Sekalipun ksatrya itu bukanlah menjadi pemimpin definitif dunia manusia yang penuh nafsu dan kepalsuan. Sesungguhnya beliau ini yang dimahkotai dan diberi singhasana oleh alam. Turuti apa petunjuk yang diberikan dengan santun. Dan mulailah hidup dalam pranatan alam secara benar. Katakan benar itu benar dan salah itu salah adanya.

Bila kalian kesulitan menemukannya, ijinkan aku memberimu petunjuk. Konon ksatrya sejati pilihan alam semesta sebagai pemimpin akan senantiasa dijaga wibawanya, perbuatannya, ucapannya oleh pranatan alam yang bersifat arif dan bijaksana. Disekelilingnya dijaga pula oleh para dewa-dewi, didengar titahnya, disyukuri semesta setiap tarikan nafasnya … derajatnya ditandai sekuntum bunga WIJAYA KUSUMA. Yang punya makna bahwa beliaulah pemegang hakekat kemenangan yang sejati sebagai pemimpin semesta raya.

Selamat mencari sang pemimpin sejati … untuk kejayaan dirimu kini … dan anak keturunanmu dikemudian hari …

Jaya – Jaya – Wijayanti
Surabaya, 09 Desember 2015
DEDDY ENDARTO untuk MENCARI PEMIMPIN SEJATI PEMEGANG WIJAYA KUSUMA NYA NAGARI …
Gambar by Google dan Patsus Citox

Share.

17 Komentar

  1. Pemimpin yang memegang wahyu keprabon tersebut memang ada, hanya saja saat ini masih “disimpan” oleh Tuhan YME supaya “tidak diselesaikan” oleh lawan2 yang tidak menginginkan keberadaannya…yakinlah setelah episode “petruk dadi ratu” di negeri Hastina Nusantara, maka sang pemimpin berikutnya merupakan pemimpin yang memegang wahyu keprabon tersebut dan bisa mengejawantahkan “hasta brata” dalam kepemimpinannya…Insya Allah

  2. -Saka marmaning Hayang Sukma, jaman Kalabendu sirna, sinalinan jamanira, mulyaning jenengan nata, ing kono raharjanira, karaton ing tanah Jawa, mamalaning bumi sirna, sirep dur angkaramurka.
    -Marga sinapih rawuhnya, nata ginaib sanyata, wiji wijiling utama, ingaranan naranata, kang kapisan karanya, adenge tanpa sarana, nagdam makduming srinata, sonya rutikedatonnya.
    -Lire sepi tanpa srana, ora ana kara-kara, duk masih keneker Sukma, kasampar kasandhung rata, keh wong katambehan ika, karsaning Sukma kinarya, salin alamnya, jumeneng sri pandhita.
    -Luwih adil paraarta, lumuh maring brana-arta, nama Sultan Erucakra, tanpa sangakan rawuhira, tan ngadu bala manungsa, mung sirollah prajuritnya, tungguling dhikir kewala, mungsuh rerep sirep sirna.
    -Tumpes tapis tan na mangga, krana panjenengan nata, amrih kartaning nagara, harjaning jagat sadaya, dhahare jroning sawarsa, denwangeni katahhira, pitung reyal ika, tan karsa lamun uwiha.
    -Bumi sakjung pajegira, amung sadinar sawarsa, sawah sewu pametunya, suwang ing dalem sadina, wus resik nir apa-apa, marmaning wong cilik samya, ayem enake tysira, dene murah sandhang teda.
    -Tan na dursila durjana, padha martobat nalangas, wedi willating nata, adil asing paramarta, bumi pethik akukutha, parek lan kali Katangga, ing sajroning bubak wana, penjenenganin sang nata.

  3. Hehehhehehehe… NOTO NOGORO… Pas kayaknya ya..tinggal GO dan RO nya saja dimunculkan maka NKRI memasuki masa keJayaannya…hehehehehhehehehe.. Kali aja nama ane Bakulo Wajaro…xixixiixixixixi..

  4. gambar diatas cendrung sebagai “penyebar kebencian”… seolah2 iktikad baik pemerintah untuk revolusi mental tidak berguna bagi bangsa ini…. hayo bangsa Indonesia, kita harus bersatupadu untuk membangun bangsa ini… bukan bersatu padu menghujat pimpinan sendiri….

  5. Semoga patriot2 kita yang memiliki kemampuan tidak hanya diam dan memilih golput atau memilih tanpa keyakinan penuh.tapi mereka hadir dan menunjukkan diri.Insyallah,patriot2 yang lain akan dengan ikhlas memilih pemimpin patriot meski dibayar uang,semakin,dll.kebanyakan rakyat kita milih karena gak ada pilihan.jadi mereka pikir pendek siapa yang “sentuhannya bisa dirasakan”.Dan celakanya “sentuhan yang paling dirasakan” adalah sentuhan preman2 hedonis dadakan dengan aroma rupiah n wangi dunia yang lain.diperparah lagi aksi ini direstui pemuka2 masyarakat.apakah memang suara rakyat sudah terlalu murah atau pemikiran kita yang murahan?……Galau Mode ON……..

  6. Jeritan HATI rakyat yg merindukan akan hadirnya “Pemimpin sejati”,di tengah Fitnah dan Kemunafikan Dunia…Akankah Sang Pemilik HIDAYAH akan Mengabulkan..!!!???..Insya allah..Karena semua tdk akan lepas dr GARIS Ketentuannya dan TAKDIR akan Terubah hanya dengan DOA.

    #EdisiTurutMerindukanKSATRIA SEJATI#

  7. NOTONAGORO, SoekarNO, SoeharTO, YudhoyoNO terus ana GORO-GORO…sakwise iku mlebu jaman Kalasuba, Kalasurata lan Kalasumbaga kabeh diarani jaman jaya wijayane Nuswantoro sing suwene 300 tahun…

  8. Saat pemimpin sejati tiba..
    Saat it para ksatria yg memilih untuk menyembunyikan jatidirinya juga akan bangkit kepermukaan..

    Salam NKRI

    • Setuju 100% dengan pendapat anda bung Assamata, saat sang ksatria sejati tiba dan duduk di singgasana RI-1 maka para ksatria lain akan menampakkan dirinya untuk memperkuat barisan dan mempertahankan tahta sang ksatria sejati tsb

Leave A Reply