Garuda di dadaku Malaysia di perutku Bagian 2

Garuda di dadaku Malaysia di perutku
Bagian 2
=================================

=================================

Kegelisahan seorang MAHATHIR dan impaknya terhadap TKI serta NKRI

=================================
Sedang cuaca di tengah hari tampak cerah dan terang tiba-tiba ada petir di siang bolong.
Musim hujan yang lebih pendek dari biasanya di semenanjung Malaysia telah mengakibatkan kepanikan yang luar biasa pada rakyatnya.
Bukan bencana banjir yang kini tengah melanda sebagian negeri-negeri semenanjung atau di Sarawak,tapi bencana kekurangan bekalan air saban tahun.
Mimpi ngeri seakan terbayang di depan mata bencana kekurangan air terjadi di mana-mana akibat sungai dan waduk yang mulai mengering.
Terbayang di benak mereka yang sudah terbiasa dimanjakan dengan air pipa bermeter,antrian panjang untuk mengambil air dari truk tangki air.
Suatu fenomena yang dirasakan memalukan buat warga Malaysia.
Lantas rakyat dengan vulgar menyalahkan kerajaan ( pemerintah ) karena tidak bersungguh-sungguh mengurus pusat-pusat perawatan air sebagai kebutuhan pokok mereka.Perasaan iri hati pastinya ditudingkan ke negeri jirannya Singapura yang dengan nyaman menikmati bersihnya air mandi mereka yang di pasok dari Malaysia.
Dan kepalan tangan yang menahan marah dan geram pastinya hanya ditujukan ke satu sosok,
pemerintahan Najib tun razak.

Tahun baru China imlek 2657 adalah tahun monyet.
Monyet bisa saja membawa tuah atau keberuntungan tapi awas anda harus berhati-hati ,karena monyet bisa juga membawa kesialan.
Cuaca politik di negeri Upin-ipin memang lagi muram dan kusam.
Berita kaget hari demi hari semakin membuat rakyatnya sakit jantungan.
Betapa tidak,rentetan skandal korupsi dimulai dengan pembelian kapal selam perancis Scorpene yang mengorbankan seorang model cantik warga mongolia yang ikut menyeret nama sang PM Najib tun razak,gonjang-ganjing maskapai penerbangan MAS yang menanggung rugi saban tahun,kekalahan partai pemerintah di kubu terkuat partai BN( barisan nasional ) ,sektor parawisata di Sabah yang terjun bebas pasca pemberontakan sulu dan sampai sekarang masih dalam perintah darurat ekoran penculikan terhadap pengusaha asing, kampanye 1Malaysia yang gagal,skandal 1 MDB yang melibatkan pemerintah Malaysia dan pemerintah Arab saudi, money politic BR1M ,pajak GST yang membebani rakyat dan yang terbaru perang terbuka antara perdana menteri dato’ sri Najib razak dengan mantan perdana menteri tun Mahathir mohammad dengan pelengseran putranya sebagai menteri besar Kedah seakan-akan menceritakan segala-galanya terjadi Tsunami politik dan Tsunami korupsi di Malaysia.

=================================
Ditengah himpitan kenaikan harga barang pokok akibat cukai pajak barang penjualan ( GST ) dan gaji yang amat sulit naik, pengumuman dari pemerintah Malaysia yang ingin menaikan kadar cukai pajak kerja tahunan ( Levi ) semakin menambah derita para TKI.
Rata-rata TKI yang mendominasi buruh kasar di bangunan / sektor contruction menahan beban yang berat dan pahit. Kenaikan levi sebesar Rm 700 ( Rp 2,3 juta ) akan mengakibatkan ramai diantara mereka dengan rela melepaskan dokumen alias illegal karena beban keuangan yang ditanggung.
Para duta devisa negara tersebut yang sebagian besar bekerja di sektor buruh binaan kerjanya tidak selalu lancar seperti di sektor yang lain yang lebih menjanjikan.
Para TKI dan pekerja asing sebenarnya terperangkap ditengah-tengah gajah akibat skandal korupsi yang melibatkan Najib tun razak dan permusuhannya dengan bekas perdana menteri Mahathir mohammad.

Untuk menutupi obligasi 1 MDB ( Malaysia development bank ), pemerintahan Najib mengenakan pajak cukai barang penjualan kepada rakyatnya ( GST ).
Pengutipan cukai yang sangat membebankan rakyat Malaysia ini dilihat sebagai salah satu cara pemerintah Malaysia untuk mengalihkan isu skandal 1 MDB dengan dalih kemelesetan ekonomi dunia,karena diharapkan negara bisa meraih keuntungan sekitar Rm 5,4 miliar untuk menyuntik modal tiap obligasi 1MDB.
Belum reda derita pajak cukai barang penjualan GST yang membikin harga pokok kian mahal, pemerintah Malaysia memperlihatkan sifat kepanikannya lagi dengan secara tiba-tiba mengumumkan satu lagi pengalihan isu dengan menaikkan levi / pajak kerja tahunan yang membebankan terhadap TKI dan pekerja asing.
Kontan saja pengumuman tersebut membuat majikan-majikan,kontraktor-kontraktor dan pekerja asing termasuk TKI di Malysia stress dan tak lena tidur.
Alasan pemerintah Malaysia adalah dengan kenaikan levi pekerja asing yang dianggarkan berjumlah 2,2 juta orang tersebut,maka pemerintah Malaysia bisa meraih devisa Rm 2,5 miliar setahun karena TKI dan pekerja asing juga ikut menikmati fasilitas dan prasarana kesehatan dan subsidi bahan pokok.
Sungguh suatu tindakan yang tidak masuk akal,akibat dari skandal 1 MDB pemerintah Malaysia ( rejim Najib ) yang kelihatan terdesak untuk menyuntik obligasi 1 MDB dengan berbagai cara dan kini TKI serta pekerja asing yang terkena getahnya.
Walaupun keputusan tidak resmi kemarin dari pemerintah Malaysia, yang berencana “melegalkan” para pekerja asing dan TKI illegal yang mencecah 4 juta orang adalah jalan solusi terbaik untuk semua pihak,tapi kepanikan pihak rejim Najib seolah-olah menggambarkan memang ada “sandiwara” yang berlaku di negeri yang membanggakan diri dengan menyebutnya sebagai Trully Asia tersebut.

Skandal 1 MDB adalah kasus korupsi yang terburuk dalam sejarah sejak Malaysia merdeka,bahkan ada yang menyebut kasus korupsi terbesar di dunia.
Dana untuk 1 MDB sebesar Rm 48 miliar atau hampir Rp 140 triliun tersebut telah “raib” dan menyeret nama sang perdana menteri Najib tun razak.
Dari angka tersebut Rm 2,6 miliar atau Rp 9,3 triliun telah didapati masuk ke rekening pribadi sang putra tun Abdul razak tersebut.
Sungguhpun penggelapan uang yang super gendut tersebut telah disangkal oleh pihak kejaksaaan Malaysia ,dengan mengatakan uang tersebut adalah hadiah pemberian pribadi mendiang Raja Abdullah Arab saudi,tapi sebenarnya masih merupakan suatu misteri hingga kini dengan ramai pihak turun tangan menyelidikinya seperti Amerika melalui FBI,Inggris,Singapura,Australia,Hongkong dan Switzerland.
Kenyataan pun bercanggah dari pihak Arab saudi sebelum ini yang plin-plan dengan menegaskan uang tersebut bukan untuk kegunaan politik tapi untuk investasi, sedangkan pihak keluarga Raja Arab saudi menjelaskan duit tersebut adalah dana untuk memenangkan Najib dalam pilihan raya tahun 2013 kemarin.
Dominasi partai ihwanul muslimin di Timur tengah adalah alasan Raja Arab saudi untuk memenangkan Najib untuk pahaman tersebut biar tidak menyebar ke Malaysia dan Asia tenggara.
Pihak Arab saudi menganggap kumpulan Ihwanul muslimin adalah dalang di balik munculnya gerakan IS.

Mahathir Mohammad sang Founding Father Malaysia yang sekian lama berdiam diri akhirnya membuka suara dengan lantang. Hanya ada satu kata untuk Najib razak,” mundur…..!
Najib yang masih menutupi skandal tersebut bukannya malah mundur tapi malah memecat wakil perdana menterinya Muhyiddin yassin.
Muhyiddin adalah individu pejabat tinggi pro pemerintah yang pertama kali membenarkan tuduhan korupsi tersebut.
Seakan tidak berpuas hati dengan pemecatan wakil PM, Mahathir mohammad yang pernah bersuara lantang memaksa turun pendiri negara Malaysia dan bapak kemerdekaan tunku Abdul rahman yang juga memecat Anwar ibrahim dan individu yang ikut andil di balik tergulingnya mantan PM Abdullah ahmad badawi tersebut terus menyerang Najib dengan mengancam akan melengserkannya sebagai PM Malaysia.
Sang PM bukannya takut malah membalas dengan melengserkan putra Mahathir ( Muhriz mahathir ) sebagai Menteri besar negeri bagian Kedah.

 

Tapi Mahathir yang juga dijuluki “little Soekarno” tersebut juga pasti tidak akan diam begitu saja.
Alasannya adalah, partai oposisi akan mengambil alih pemerintahan di pilihan raya ( pemilu ) yang akan datang.
Bila ini terjadi maka akan punah sejarah partai melayu ( UMNO ) dengan partai perikatannya yang membentuk partai pemerintah Barisan Nasional ( BN ),
Suatu momok yang sangat ditakuti oleh Mahathir.
Kala itu 13 mei 1969, terjadi kerusuhan besar di sebagian tanah semenanjung Malaya antara kaum pribumi melayu dengan etnis China yang mengorbankan 700 nyawa ( catatan tidak resmi menganggarkan 3000 nyawa terkorban ).
Kaum melayu yang merasa kalah bersaing di bidang ekonomi dengan etnis China pasca kekalahan pilihan raya mengamuk di jalan-jalan.
Mahathir muda ketika itu adalah salah satu tokoh dibalik kerusuhan tersebut.
Sosok tangan besi Malaysia yang juga penulis buku “the Malay dilemma” tersebut ,dilihat oleh musuhnya etnis China sebagai sosok tokoh Melayu pemusnah etnis China Malaysia.

Mahathir menerapkan kebijakan luar negeri pragmatis yang mempertahankan indenpendensi relatif perekonomian Malaysia terhadap sistem kapitalisme internasional.
Kebijakan ekonomi politik Mahathir yang tidak mau terperangkap dalam arus ekonomi globalisasi neo liberal barat telah menciptakan ide dan wawasan Mahathir dengan menyambung lagi gagasan Dasar ekonomi baru (DEB) yang pernah di ilhamkan PM kedua Abdul razak, serta berkampanye memandang ke timur korea selatan dan Jepang sebagai model pembangunan.
Tapi dalam pandangan Najib dan kroninya ,platform DEB yang dibangkitkan oleh Mahathir dilihat sudah menyimpang dari cita-cita ayahandanya.
Kebijakan Mahathir yang lebih menonjolkan peran ke etnis China dan India telah sukses menciptakan ramai triliuner etnis non Melayu saban tahun.
Tercatat dari sepuluh nama orang terkaya Malaysia hanya satu saja dari etnis melayu.
Mahathir dinilai Najib ibarat pagar makan tanaman yang dengan kebijakan ekonominya justru lebih menyengsarakan etnis pribumi Melayu.

Dalam pada itu,para pengamat politik membuat suatu kenyataan bahwa Najib akan mengalami nasib yang sama seperti penduhulunya,terjungkal dalam perjalanan pemerintahan.
Apa saja kesudahan episode berikutnya gonjang-ganjing politik di negeri jiran, tampaknya ada dalang asing ( perang asimetris ) yang bermain dibelakangnya. Najib tampaknya masih kokoh untuk dirobohkan oleh sang tangan besi Mahathir atau juga bisa sebaliknya terjungkal secara mengejut.

Tapi sebenarnya bukan itu yang menjadi teka-teki dan misteri di sebaliknya,ada sesuatu yang lebih besar dan lebih licik lagi daripada sekadar drama di negeri jiran tersebut yang kita harus senantiasa berwaspada, yaitu berkenaan dengan NKRI ( blok ambalat ).

 

=================================

Salah satu sengketa antara Indonesia dan Malaysia yang bagaikan bom jangka dan ibarat api dalam sekam adalah blok Ambang batas laut ( blok Ambalat ).
Wilayah yang memiliki luas 15.235 kilometer persegi tersebut terletak di laut Sulawesi atau selat Makassar dan berada di dekat perpanjangan perbatasan darat antara Sabah-Malaysia dan Kalimantan timur.
Pada tahun 1979 Malaysia secara sepihak mengeluarkan peta yang memasukkan blok Ambalat kedalam wilayah mereka dengan koordinat ND6 dan ND7.
Malaysia memberi nama blok ini dengan sebutan blok Y dan Z atau blok ND6 dan blok ND7.
Sementara Indonesia menyebutnya sebagai blok Ambalat dan Ambalat timur.
Pihak Indonesia turut mengklaim kepemilikan Ambalat berdasarkan batasan yang diberikan dalam bab 4 konvensi hukum laut 1982 ( Unclos ) mengenai negara kepulauan,yang mengakui Indonesia sebagai negara kepulauan yang berhak menarik batas sejauh 200 mil dari pulau terluar.

Pihak Malaysia mengklaim wilayah perairan Indonesia lebih dari 70 mil dari batas pantai pulau sipadan dan ligitan.
Belakangan memperluas wilayahnya sejauh 2 mil, dengan demikian total wilayah perairan Indonesia yang dicaplok Malaysia adalah 15.235 kilometer persegi.
Adapun titik awal penarikan garis batas pengakuan dimulai dari garis pantai pulau Sebatik – Kaltim.
Salah satu bukti kewenang-wenangan yang lain adalah mencantumkan kawasan Karang unarang ke dalam wilayah perairan Malaysia pada peta terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintahan Abdullah ahmad badawi beberapa tahun yang lalu.Padahal selama ini Karang unarang berada di kawasan Indonesia.
Pengakuan tersebut dianggap tidak sah oleh Indonesia.
Alasannya Malaysia bukan negara kepulauan dan hanya berhak atas 12 mil dari garis pantai pulau Sipadan dan Ligitan.
Patut diketahui konsep Wawasan Nusantara atau status Indonesia sebagai negara kepulauan telah diakui dalam konvensi hukum laut PBB pada tahun 1982 ( Unclos ),yang berhak menarik garis batas dari pantai ZEE sepanjang 200 mil.

Mencuatnya konflik antara Malaysia dan Indonesia di blok Ambalat salah satunya disebabkan oleh kesalahan Malaysia yang melakukan penarikan garis pangkal ( base line ) pasca sidang kasus perebutan pulau Sipadan dan Ligitan yang dimenangkan oleh pihak Malaysia tersebut.
Malaysia bertindak seakan-akan menjadi negara kepulauan dengan menggunakan garis pangkal lurus kepulauan ( straight archipelagic base line ) dalam penentuan batas wilayahnya sehingga wilayah perairannya menjolok keselatan mengambil wilayah perairan Indonesia.
Sedangkan seperti diketahui,negara Malaysia bukanlah negara kepulauan.
Selain itu pihak Malaysia juga menjadikan dasar konsepsi landasan kontinen ( continental shelf ) yang merupakan kelanjutan alamiah ( natural prolongation ) dari wilayah daratannya sampai pada ujung luar dari tepian kontinen atau sampai pada jarak 200 mil laut dari garis pangkal.
Sebagai negara yang bukan negara kepulauan,Malaysia tidak ada hukum yang kuat untuk melakukan penarikan garis pangkal dari ujung luar batas pulau-pulaunya.

Deklarasi Juanda 1957 menyatakan kepada dunia, bahwa wilayah laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar diantara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI,yang tercantum juga wawasan Nusantara di dalamnya.
Banyak negara yang menentangnya waktu itu karena kepentingannya terganggu seperti Amerika serikat,Inggris,Australia,Belanda dan New zealand.
Sedangkan negara yang mendukung diantaranya adalah Uni soviet dan China.
Setelah melalui perjuangan panjang,akhirnya deklarasi Juanda dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB III tahun 1982 ( Unclos 1982 ) dan kemudian mengesahkan Indonesia menjadi negara kepulauan pada tahun 1985.

Blok Ambalat mengandung banyak sumber daya migas dan potensi menjanjikan bagi pihak yang memilikinya.
Ambalat menyimpan cadangan potensial yaitu 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun kaki kubik gas dari satu titik tambang saja sedangkan ada 9 titik tambang,potensi pemasukan negara dari minyak Ambalat bisa mencapai US$ 40 miliar.
Konflik Ambalat dalam arti kata lain sebenarnya merupakan konflik kepentingan rezim neo-liberalisme dan neo-imprealisme yang terwakili berbagai serikat perusahaan minyak global yang ingin mengeksploitasi sumber daya minyak di gugus perairan Ambalat-Ambalat timur.
Yakni antara perusahaan minyak UNOCAL ( As ) dan ENI ( Italia ) yang menjalin kontrak dengan pemerintah Indonesia yang diwakili PERTAMINA,melawan perusahaan SHELL ( Inggris dan Belanda ) yang menjalin kontrak kerjasama dengan pemerintah Malaysia yang diwakili oleh PETRONAS.

Sengketa perairan Ambalat merupakan medan pertempuran kepentingan antar perusahaan kapitalis minyak diatas untuk memperebutkan sumber daya minyak dan gas yang ada di dasar perairan ambalat.
Dalam konteks demikian sebenarnya konflik Ambalat adalah pertentangan kepentingan antar perusahaan minyak global dengan memanfaatkan politik intervensi pemerintah Malaysia dan Indonesia.
Hal ini dikuatkan lagi dengan semakin beraninya pihak Malaysia yang kerap mengirim kapal perang TLDM untuk unjuk gigi mencoba memancing emosi kapal perang Indonesia di perairan Ambalat.
Terlebih lagi gangguan kapal perang TLDM di perairan Ambalat diibaratkan sebagai test uji nyali bagi para pemimpin Malaysia yang baru dilantik menjadi Perdana menteri,atau dikala ada kegaduhan politik yang melibatkan pemimpin atau perdana menteri Malaysia tersebut.

Kronologi nekatnya Kapal perang Malaysia yang menerobos perairan Ambalat di tahun 2005,2007 dan 2009 adalah karena test on the water dari pergantian pucuk pimpinan negara jiran jaguh tersebut.
Tahun 2005 sewaktu perdana menteri Abdullah ahmad badawi baru dua tahun menaiki tahta, seorang anak ulama dari utara Malaysia yang kelihatan alim dan pendiam telah menunjukkan yang beliau bisa segagah Mahathir dengan mengirim kapal perang TLDM ke perairan Ambalat.
Tahun 2007, menjelang pelengseran beliau oleh Mahathir yang menganggapnya durhaka dan tidak bisa memimpin Malaysia,sekali lagi mengirim kapal perang TLDM ke perairan Ambalat.
Mungkin untuk meraih simpati rakyat atau sekadar menutupi rasa kurang percaya dirinya dalam memimpin negara Malaysia.
Tahun 2009 Najib tun razak menaiki tampuk kepemimpinan sebagai PM Malaysia yang keenam , beliau juga telah melakukan test on the water terhadap NKRI dengan mengirim kapal perang TLDM untuk bermanuver di perairan Ambalat.
Najib yang juga mantan menteri pertahanan di era Mahathir dilihat lebih agresif karena beliau yang menandatangani pembelian kapal selam pertama negeri itu Scorpene dari Perancis tahun 2002.

Pilihan raya umum ( PRU ) Malaysia diperkirakan akan berlangsung pada tahun 2018 atau pertengahan 2017.
Bila partai pemerintah Barisan Nasional (BN ) menang, maka diprediksi wakil perdana menteri Malaysia yang sekarang Ahmad zahid hamidi akan menaiki tahta Putrajaya sebagai perdana menteri Malaysia yang ketujuh.
Sang wakil PM yang merupakan keturunan etnis Jawa tersebut juga adalah mantan menteri pertahanan yang menyetujui konsep kapal perang Littoral Combat Ship Gowind Malaysia.
Tahun 2018 adalah berakhirnya era Najib, dan akan di gantikan oleh perdana menteri yang baru.
Tahun 2018 juga adalah diperkirakan tahun siapnya kapal perang pesisir LCS / Littoral Combat Ship Gowind ( produksi pertama) dari 6 buah yang di beli dari Perancis oleh pemerintah Malaysia dan mulai dibuat pada tahun 2014 kemarin.
Apakah Najib yang sebelum lengser tahun 2017-2018 akan meraih simpati rakyatnya untuk menutupi skandal korupsi 1MDB dengan sengaja mengirim kapal perang TLDM melanggar blok Ambalat sekali lagi ,atau juga menunggu perdana menteri Malaysia yang baru dilantik tahun 2017-2018 nanti dengan tradisi test on the water seperti para pendahulunya dengan mengirim kapal perang TLDM entah Gowind atau yang lainnya, tapi yang jelas para punggawa TNI AL sudah bersedia menggebugnya.
Harus diingat juga,pada tahun tersebut pangkalan kapal selam teluk palu sudah “berpenghuni ” dengan para siluman yang menyeramkan.

Pemimpin-pemimpin Malaysia tersebut pastinya ingin membuktikan dirinya sekuat dan segagah Mahathir,tokoh dibalik terlepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dengan melakukan uji coba kekuatan mengganggu blok Ambalat dengan mengirimkan kapal perang TLDM untuk dianggap sebagai “Jantan Malaya” oleh rakyatnya.
Dalam hal diplomasi pula pihak Malaysia pasti akan memperjuangkannya ke ICJ ( international court of justice ).
Malaysia tidak akan menggunakan mekanisme regional di Asean,sebabnya pihak Malaysia juga ada sengketa perbatasan dengan negara lainnya seperti Singapura,Thailand,Vietnam,Filipina dan Brunei karena di jangka akan kalah.

Dikatakan juga Indonesia bersifat kekanak-kanakan dan tidak bersikap lapang dada karena kalah dalam perebutan pulau Sipadan dan Ligitan dengan Malaysia.
Tidak……….
Bukan itu penyebabnya……
kalah menang adalah adat pertandingan.
Tapi cara yang kotor dan licik untuk meraih kemenangan itu yang membuat rakyat Indonesia marah.

Ketika TNI dan rakyat Indonesia masih berapi-api untuk mengganyang Malaysia dalam era konfrontasi ,pak Harto justru meredam kemarahan rakyat Indonesia dengan mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia.

Ketika perdana menteri Malaysia yang kedua Abdul razak merayu kepada pak Harto dengan mengirimkan tenaga guru,dosen,dokter dan petani untuk membangun Malaysia maka pak Harto segera mengirim ribuan tenaga seperti yang diminta.
Tapi apa balasannya?
Justru Abdul razak membangun 20 resort di wilayah sengketa pulau Sipadan dan Ligitan pada tahun 1974 dipenghujung pemerintahannya.
Pada dasarnya, Indonesia sangat menghormati status quo dua pulau tersebut dengan tidak melakukan aktifitas apa-apa di sana.
Indonesia masih memegang teguh hubungan abang-adik seperti yang didengungkan oleh Abdul razak dan rakyat Malaysia ketika itu.

Ketika perdana menteri Malaysia yang ketiga Hussein onn meminta pak Harto datang ke sebuah wilayah pedesaan di Malaysia yang berketurunan Jawa,pak Harto diminta untuk meresmikan sebuah hutan yang akan dijadikan sebagai ladang sawit dengan nama kampung Felda Suharto.
Tapi apa balasannya?
Justru Hussein onn mengeluarkan peta Malaysia baru pada tahun 1979 dengan memasukkan pulau Sipadan dan ligitan serta blok Ambalat secara sepihak.

Dikatakan juga dalam buku biografinya, Mahathir pernah menangisi pak Harto yang terlihat menunduk sedih sambil diperhatikan oleh direktur IMF Michael camdessus di saat krisis ekonomi tahun 1998 lalu.
Tapi sebenarnya air mata Mahathir adalah air mata buaya.
Pada tahun 1991 rejim Mahathir telah menghantar sepasukan polisi hutan PDRM ( Brimob/ Indonesia ) untuk mengusir keluar rakyat Indonesia dari pulau Sipadan.
Di saat Indonesia masih tertatih-tatih mengurusi masalah dalaman,referendum Timor-timur merdeka,GAM yang mulai bikin ulah,Embargo oleh Amerika dan blok barat serta diambang krisis moneter 1997,justru rejim Mahathir memanfaatkan situasi tersebut dengan makin gencar menekan Indonesia dengan menggiring Sipadan dan Ligitan ke pengadilan Internasional.

Memang benar Indonesia kalah bukan sebab-sebab di atas tadi dalam perebutan pulau Sipadan dan Ligitan.
Indonesia kalah karena dua pulau tersebut pernah masuk dalam administrasi Inggris yang mengenakan cukai kepada penduduk di pulau tersebut tahun 1930 karena ada fasilitas didalamnya.
Tapi bukan itu inti masalahnya.
Ketika hubungan persahabatan dan persaudaraan di khianati, maka luka itu pasti akan tetap membekas.
Apalagi pengkhianatan itu dilakukan ketika kondisi kita lagi sakit-sakitan dan tengah dililit hutang yang menumpuk.
Ada pepatah mengatakan,maafkanlah orang yang menyakitimu tapi jangan terus mempercayainya.
Atau dalam istilah anak alay yang berbunyi ” Tidak ada kata damai”.

 

Pelajaran yang kita perolehi dari kasus sengketa Sipadan-Ligitan dan blok Ambalat adalah mengenai menjaga harga diri dan mempertahankan wilayah kedaulatan NKRI sebagai negara kepulauan yang bercirikan wawasan nusantara.
Hal tersebut yang bisa kita jadikan sebagai bahan pelajaran kepada generasi muda Indonesia kelak, Papua ( freeport ) wilayah yang sudah terang benderang sah milik NKRI saja mereka berani memainkan api apalagi dengan kawasan yang abu-abu.
Amerika dan negara-negara musang tidak akan menyerang Indonesia secara langsung tapi melalui negara proksinya yang berbatasan langsung dengan Indonesia seperti Singapura,Australia,Papua nugini,Filipina dan Malaysia.
Mereka tahu Malaysia adalah negara yang sangat mudah merajuk dengan menyiram minyak terhadapnya,dan mereka juga tahu sosok seorang aktor terhebat yang mempunyai senjata pamungkas untuk dijadikan bahan diplomasi.
Senjata pamungkas tersebut adalah slogan ” saudara serumpun dan TKI ” untuk dijadikan tameng.

Ini adalah rayuan maut yang licik dan picik yang ditiupkan kepada rakyat Indonesia dengan tujuan menjerat.
Pernahkah anda melihat atau mendengar sosok mahluk misterius Musang berjanggut?
Sosok seorang pencuri yang berwatakan alim dan berceramah mengenai kebajikan agama dengan perasaan iba dan kasihan hingga akhirnya anda taksub dan lalai, lalu disaat anda sudah terhipnotis dengan kata-kata manisnya dompet anda pula sudah berpindah tangan tanpa anda sadari.
Begitulah gambaran secara halus negeri
musang berjanggut tersebut.
Dan bila TKI selalu dijadikan bahan diplomasi untuk mengganggu kedaulatan NKRI sekali lagi, maka pastinya 2 juta TKI tersebut rela dipersenjatai untuk berbuat sesuatu demi nusa dan bangsanya.

 

=================================

“Usahakan agar kita menjadi bangsa pelaut kembali.Ya…..bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya.
Bukan sekadar menjadi jongos di kapal,tapi bangsa pelaut dalam arti cakrawati samudra.
Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga,bangsa pelaut yang mempunyai armada militer,bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri……”
( Bung Karno )

=================================

*dirangkum dari berbagai narasumber..
By Lek Umar Mentaras Biro Kuala Lumpur
Gambar by Google dan Patsus Dede sherman