Fase EMD Project Pesawat Tempur KFX/IFX Segera Dimulai

3

Fase EMD (Enginering Manufacturing Design) project KFX/IFX yang sudah tertunda sejak akhir tahun 2012 yang lalu, segera dimulai kembali. Dalam fase EMD ini disepakati akan dibangun 6 pesawat prototype KFX/IFX, dimana 1 unit akan di serahkan ke Indonesia untuk test dan evaluasi selanjutnya. Juga akan disepakati bahwa Indonesia akan melaksanakan final assembly dan membangun lini produksi dengan biaya sendiri.

EMD Phase diawali dengan kesepakatan Project Agreement (PA) yang baru saja ditandatangani oleh Dirjen Pothan Kemhan, Dr. Drs. Timbul Siahaan, M.M. dan Dirjen Aircraft Program DAPA, Brigadier General (Air Force), Jung, Kwan Sun yang berisi prinsip dan aturan umum serta komitmen para Pihak selama EMD Phase. Hal ini disampaikan oleh Kemenhan melalui situs DMC Kemhan hari ini

Seluruh pasal dalam PA EMD Phase Program KF-X/IF-X sudah dapat diterima dan disetujui kedua belah pihak. Selanjutnya dengan dasar PA ini pihak Korea akan menetapkan siapa yang Industri Korea yang akan menjadi Main Contactor. Main Contractor inilah yang selanjutnya menyusun agreement dengan pemerintah RI (Kemhan) terkait costshare RI dan menyusun agreement dengan Industri Indonesia (PT. DI) terkait workshare. Diharapkan semua agreement sudah bisa ditandatangani pada akhir November 2015 dan program EMD sudah siap untuk dimulai.

 

6 Prototipe akan dibangun dimana 1 Unit Diserahkan ke Indonesia

Dengan dimulainya kembali fase EMD project KFX/IFX ini, maka project pembuatan pesawat tempur generasi 4.5 kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia ini akan masuk ketahap yang lebih tinggi lagi, setelah selama tahun 2013 dan 2014 ini ‘hanya’ melanjutkan feasibility study (studi kelayakan) project ini.

Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh High Level Commite (HLC) dan Kemenhan dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) fase EMD Project KFX/IFX, disebutkan bahwa dalam project KFX/IFX ini akan membuat 6 buah prototype KFX/IFX, dimana 1 unit akan diberikan ke Indonesia dan 5 unit akan tetap berada di Korea Selatan. Proses pembuatan keenam prototype tersebut akan dilaksanakan di Korea Selatan dengan melibatkan test pilot dan engineer Indonesia secara aktif. Selanjutnya keenam prototype tersebut akan menjalani flight test di Korea Selatan dengan melibatkan engineer dan test pilot Indonesia secara aktif. Selanjutnya 1 unit prototype akan diberikan ke Indonesia untuk dilakukan test dan evaluasi lanjutan.

Untuk proses penyiapan produksi prototype dalam tahap EMD ini akan dibahas lebih lanjut termasuk tentang penyiapan lini produksi dan final assembly pesawat KFX/IFX di Indonesia serta jadwal kapan prototype pertama akan diluncurkan.

Dalam hal sharing biaya development, disepakati bahwa Korea Selatan akan menanggung 80% dan Indonesia 20% dari keseluruhan biaya development. Indonesia dan Korea Selatan akan bersama-sama memutuskan pendanaan untuk kontrak fase EMD ini. Dimana alokasi dana tambahan akibat adanya modifikasi atau perubahan konfigurasi harus disetujui oleh kedua belah pihak. Selanjutnya disepakati bahwa Indonesia akan melaksanakan Final Assembly dan akan membangun production Line dengan biaya sendiri.

 

Fase EMD KFX/IFX sudah Lama Tertunda

Fase EMD (Enginering Manufacturing Design) Project KFX/IFX ini seharusnya dilaksanakan di awal tahun 2013 yang lalu, namun tertunda karena adanya pergantian pemerintah baru di Korea Selatan dan adanya pemotongan anggaran project yang masih menunggu persetujuan parlemen Korea Selatan. Fase Technical Development( TD Fase) sebelumnya sudah diselesaikan tim gabungan Indonesia dan Korea Selatan pada akhir 2012 yang lalu.

Dalam kurun waktu dari awal tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2014 ini, sudah banyak sekali perkembangan berarti terhadap project KFX/IFX ini. Diantaranya adalah kepastian bahwa project KFX/IFX ini akan menggunakan dual engine, dimana pilihannya adalah mesin F414 (mesin F/A-18 Super Hornet) dan EJ-200 (mesin EF Typhoon). Sedangkan design pesawatnya masih dipilih antara design C-103 (sayap convensional) dan C-203 (sayap delta) yang sepertinya akan diputuskan tahun ini juga.

Sedangkan dari segi partner internasional, Lockheed Martin sudah terpilih sebagai pihak yang akan membantu project KFX/IFX ini sebagai imbalan terpilihnya F-35 A sebagai pemenang tender FX-III Korea Selatan. Sedangkan partner local di Korea Selatan, tampaknya Korea Aerospace Indutries (KAI) tampaknya akan menjadi andalan Korea Selatan, dan PT Dirgantara Indonesia di sisi Indonesia.

Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, dan kita berharap project KFX/IFX ini akan berjalan dengan baik serta membawa dampak positif bagi modernisasi Militer Indonesia kedepannya. Dan semoga juga semua kendala dan rintangan yang akan dialami bisa diselesaikan dengan baik.

Sumber : analisimiliter.com

Share.

3 Komentar

Leave A Reply