Memang untuk memiliki kekuatan militer yang mumpuni dilaut perlu bagi TNI AL menghadirkan kapal-kapal canggih seperti Corvet, Fregat maupun Destroyer untuk misi militer dan non militer. Namun saya pribadi tidak setuju bila kapal-kapal ringan macam Kapal Cepat Rudal Type 40 dan 60 dikesampingkan keberadaannya bahkan dianggap tak mumpuni dimedan tempur.
Kapal-kapal ini justu diperlukan karena tak semua perairan di Indonesia memiliki kedalaman dan kontur yang sama, terlebih lagi dalam era modern seperti saat ini kapal-kapal berbobot besar terkadang jadi mangsa empuk rudal-rudal anti kapal musuh. Selayaknya anti tank dalam pertempuran darat, KCR alias Kapal cepat Rudal ini bisa jadi solusi jitu sebagai “Anti Tank” dilautan. Sejarah sendiri memberi tempat terhormat bagi jenis-jenis kapal perang cilik tapi mematikan seperti ini.
Styx dan Komar Class, duet maut TNI AL era 60-an.
Pada hakikatnya Styx atau yang nama sebenarnya P-15 Termit merupakan rudal anti kapal pertama Indonesia, rudal sangar ini merupakan bagian dari modernisasi angkatan bersenjata indonesia di kala trikora berkobar. Kemampuan Styx dikemudian memang terbukti tangguh, rudal bongsor ini pulalah yang mengubah jalannya sejarah pertempuran modern yang kemudian hari mengkandaskan superioritas meriam-meriam kelas berat serta menganggkat pamor misil anti kapal sebagai solusi jitu pertempuran laut.
Kegemparan dunia, khususnya pihak NATO saat mengetahui Indonesia termasuk negara yang mengoperasikannya memang bukan tanpa alasan, sebab Styx memang hanya beredar dan dimiliki oleh negara-negara sekutu Rusia saja kala itu. Dengan ukuran yang tambun styx dirancang dengan kemampuan dan daya hancur tinggi, sehingga daya deteren memang amat kental di era tersebut. Indikatornya bisa dilihat dari berat hulu ledaknya yang mencapai 500 kg high explosive, sementara bobot rudal secara keseleruhan 2,340 kg dengan jangkauan efektif mencapai 40 km, meski dalam teorinya bisa mencapai jarak 80 km.
Tentu saja untuk menjadi “sakti”, rudal bongsor ini tak sendirian, bila dalam legenda TNI AU rudal Kennel begitu disanjung karena TU-16 nya, maka dalam hikayat TNI AL rudal Styx disanjung karena Komar Classnya yang tak lain adalah platform kapal cepat berpeluru kendali (fast attack craft missile) yang digunakan untuk meluncurkan rudal legendaris ini.
Jumlah Komar class indonesia sendiri tak tanggung-tanggung 12 buah dalam kondisi terbaik dan siap tempur, dalam riwayat TNI AL, Komar Class Indonesia terdiri dari KRI Kelaplintah (601), KRI Kalmisani (602), KRI Sarpawasesa (603), KRI Sarpamina (604), KRI Pulanggeni (605), KRI Kalanada (606), KRI Hardadedali (607), KRI Sarotama (608), KRI Ratjabala (609), KRI Tristusta (610), KRI Nagapasa (611) dan KRI Gwawidjaja (612). Dengan kemampuan mengangkut 10-11 kru, berbekal 4 mesin sub diesel, Komar Class mampu berlayar hingga kecepatan 30 knot.
Menariknya tak seperti Tupolev 16 yang menjadi legenda begitu ketahuan oleh pesawat mata-mata Dragon Lady milik Amerika, Komar Class Indonesia justru sempat sengaja di “GHOIBKAN” keberadaanya oleh Angkatan Laut kita sebagai senjata pamungkas terakhir. Sebab baik KRI Irian, KRI Gajah Mada dan Kapal Selam Whiskey Class memang sudah diketahui telah dimiliki oleh Indonesia.
Belanda tentu saja terkejut mengetahui Indonesia mempunyai kapal-kapal cepat rudal Komar Class yang mampu menggendong rudal Styx yang menakutkan itu, Kompeni rupanya insyaf mereka berdiri dalam posisi “maju kena mundur kena” bila memaksakan kehendak memasang Karel doorman di perairan Holandia.
Siapapun pemimpin pasukan Belanda yang bertahan di Papua pasti paham betul bahwa baik Tupolev 16 dan Komar Class akan berlomba-lomba untuk mengaramkan kapal yang dari awal sengaja didatangkan untuk menakut-nakuti Indonesia itu. Mereka juga harus memikirkan ancaman yang akan datang dari bawah Air yaitu KS Whiskey Class dengan torpedo SEAT-50 nya, bila rudal Kennel gagal mengaramkan Karel Doorman tak demikian kisahnya dengan Styx ataupun sebaliknya.
Kemasygulan Belanda terhadap Komar Class memang cukup beralasan, sejak kelahirannya akhir tahun 1950-an, Styk dan Komar Class memang belum diketahui kemampuan sebenarnya, rasa cemas itu lahir karena memang pengetahuan barat mengenai senjata pamungkas milik indonesia ini memang tak banyak. Bagi Angkatan Laut Indonesia, peluang membuktikan kehandalan arsenal gaharnya kala itu terbuka lebar dengan menjadikan karel Doorman sebagai sasaran, inilah yang membuat Belanda begitu berkeringat dingin setelah mengetahui apa yang mereka hadapi saat itu.
Belanda jelas tak ingin “berjudi” untuk melihat mana diantara keduanya yang mengaramkan kapal induk kebanggan sang ratu itu, dengan hati dan harga diri terluka Karel Doorman buru-buru di larikan ke Australia, khatamlah riwayat kapal perkasa kompeni belanda di tanah Papua.
Sayang walaupun tak sempat menunjukan kelasnya di masa Trikora, namun bukan berarti keperkasaan Styx dan Komar Class pudar, justru sebaliknya. Sama halnya dengan efek Yakhont, daya deternt rudal Styx kebanggaan Angkatan laut indonesia ini menjadi masyhur namanya setelah dunia dikejutkan dengan peristiwa karamnya kapal perang perusak Eilat milik AL Israel pada 21 Oktober 1967 yang ditenggelamkan oleh dua buah Komar Class milik Angkatan laut Mesir dan dunia pun gempar, sebab ini kali pertama sebuah kapal perang dapat ditenggelamkan dengan rudal.
Efek styx kembali berlanjut hingga peristiwa operasi Trident pada 4 Desember 1971, Angkatan Laut India tak hanya berhasil menghancurkan blokade Pakistan namun juga berhasil mengaramkan kapal perusak Khaibar dan menyerang pusat Angkatan laut Pakistan di Karachi dengan bermodal sekitar 8 buah kapal cepat rudal Osa Class yang tak lain adalah pengembangan dari Komar Class, bedanya Bila Komar hanya memanggul 2 buah rudal Styx, maka Osa mampu membawa empat buah rudal. Terlepas dari jenis classnya, peristiwa Karachi tersebut sekali lagi menaikan pamor Rudal Styx, imbasnya peristiwa ini juga menaikkan rasa percaya diri Angkatan Laut Indonesia sekaligus pesan pada jiran Indonesia kala itu untuk berfikir ulang bila hendak melakukan pelanggran batas wilayah. Karena memang faktanya baik Styx dan Komar di Asia Tenggara hanya Indonesia dan Vietnam saja yang mengoprasikannya.
Diantara arsenal gahar blok Timur, Komar Class beserta Styx cukup lama masa dinasnya hingga tahun 1978. Bahkan informasi dari Janes’s Fighting Ship (1983 – 1984) menyebutkan Komar baru dipensiunkan TNI AL pada tahun 1985. Keperkasaan kapal cepat Rudal ini tentu saja bukan hanya didukung oleh dua buah rudal yang dapat digendongnya tapi juga sepasang senjata canon kembar anti pesawat kaliber 25mm yang berada di dek depan.
Dan ternyata apakah Indonesia hanya mempunyai Komar Class saja?
saya tidak akan menjelaskannya lebih lanjut, cukup dari foto diatas saja yag berbicara.
Kapal Cepat Rudal Generasi baru indonesia.
Setelah era Komar Class berlalu, indonesia masih memiliki kapal-kapal cepat rudal, bukannya susut, namun jumlah makin bertambah dan bangganya lagi sebagian dari mereka dibuat hasil kreasi anak bangsa.
Spesifikasi dan classnya pun berbeda-beda, diantaranya Type KCR 40 m dan Type KCR 60 m. Rencananya KCR kedua tipe ini akan dibuat bertahap sebanyak 22 unit dan saat ini beberapa unitnya telah masuk masa dinas operasional di TNI AL.
Bukan hanya bangga karena KCR 40 m dan KCR 60 m itu didesain oleh anak negeri, tapi juga karena 22 unit KCR itu sudah menemukan pasangannnya yang tepat, tentu saja persenjataan berupa rudal dan kanon pun bermacam-macam bentuknya, untuk jenis rudal kapal-kapal perang ini dilengkapai dengan jenis rudal C-705.
Era Komar Class memang telah meninggalkan kenangan manis, dan penerusnya KCR-40 dan KCR 60 sudah memasuki masa dinasnya dan menunjukan taringnya dilautan Indonesia.
“Jalesveva Jayamahe”
113 Komentar
bung PS pindah dimari…hiks..hiks..hiks
artikel mantab bung PS
Siap Bung NR hehehe…
Maaf nyimpang dikit..mau tanya bung pocong, KRI tercepat kita saat ini apa yah..yang memang bener2 real pernah diuji max speed nya?
Kalau masuk ranah classified, y ga usah dijawab gpp..penasaran aja.. 🙂
Salam hangat bung..
KCR 40 dan 60 ityu termasuk yang tercepat Bung hehehe….
Siap mengerti bung pocong…
Jadi data di atas kertasnya tidak sepenuhnya berlaku ya..? Hehehe.. 😀
Selama ini saya pikir Mandau class (yang sampe 40-41 knot) itu yang tercepat..ternyata KCR 40/60 (kira2) juga ada yang mutant pelari cepatnya ya.. 🙂
ikut nyimak dimari yeee ndan PS
Monggo Bung… hehehe..
Mantap bung artikelnya.. Sangat mencerahkan
terima kasih Bung, salam hangat
Salam hangat kembali buat bung PS.. di tunggu catatan kecil makhluk halus jilid 3 bung. Hehehe
wah,,,sesepuh pindah dimari heheh
izin nyimak ndan PS
monggo Bung hehehe…
qt ikutn nongkrong dimari bung AMBLEGEDESSHHH
lbh nyman…kgak da yg ngtroll
tul bung @garudadidadaku….nyaman jika kita nyimak analisis/artikel tanpa ada yg ngetrol n semoga seterusnya santun koment2 di warung ini….salam bung PS, TS dan bung2 lain….
Bung PS baru pindah kost kostan neh, 🙂
waduh pada pindah…tapi jangan lupa istri tua yah..? Ndan PS Bung Garuda ma bung AMB…ikut nongkrong juga ah…
makasih pencerahannya 🙂
Ajib ndan PS artikelnya,, ditunggu laucnhing trimaran class nya yg bisa ghoib ndan,, yg nanti ujug2 nungul didepan frigatnya sonotan or sonora sambil nenteng Yakhont klo bisa.. hehehee.. 😀
hehehe…. Insya Allah ya Bung
Ijin gabung dan salam kenal semua 😉
absen
ditunggu kelanjutanya ndan PS
Semoga TNI tambah Kuat
dan Indonesia Berjaya…….selamanyaaa……
web/blognya lebih rapih dan modern ya dari jakatagreater
12 biji ngga ketahuan. Kalo ajah trikora ngga berhenti. Karel doorman bakalan jadi rumpon nih.
hahaha… Karel Dormannya keburu dijual ke Argentina Bung hehehe…
ijin gabung dan…
top
Absen dulu.. 🙂
eh…ada bung DD…pa kbr bung ??? lama gk nungul?? 😀
KCR ini ibarat lebah yang siap nyengat setiap saat…mantap TNI ku
Habis shoot lgsg smbunyi ke pulau,pke cammo yg mirip pulau atau masuk gua,hehe…
KCR the next komar class,,,,mencerahkan sekali artikel’a bung PS
KCR 40 & 60 Next Generation akan lebih mematikan lagi baik dilaut atau dipesisir pantai IMHO
Hahaha… pastinya Bung NR
Siap Bung PS
Mohon ijin nanya Bung@PS.., Selepas di pensiunkan, gimana nasib Styx rudalnya saat ini, apakah ahli2 kita sudah mengcopy nya? kan sayang sekali kalo belum digunakan… maaf pertanyaan orang awam.
masih ada yang tersimpan rapi Bung hehehe…
wah para sesepuh pindah kontrakan dimari ya?????? @bung PS masih ditunggu lo kelanjutan kisah HIUKENCANANYA yg jilid 9……ditunggu tunggu nda nongol malah ketemu di mari taunya……pas banget kaya KASEL…..nyelem dimana nongol dimana…….hehehe
hahaha… kan sudah saya buat di Warjag Bung hehehe… salam hangat
Duh clue baru nih.. “next generation”
Bakal mumet ndas e tonggo2 sebelah 🙂
Makin mantap aja ni hulubalang penjaga NKRI,” anda sopan kami segan,anda kurang ajar kami tendang “
hahahaha.. keren tuh Bung Willy
hahaha… siap Bung PW, salam hangat untuk semua teman-teman yang bertugas disana
siap Pak PS.. salam anda akan saya sampaikan.. selamat bekerja Pak..
Hehehehe siap bung NR..bagaimana dermaga nya bung NR masih kinclong kah,klu perlu relawan bersih” dermaga ane siap bantu
waduuuhhh… saya bukan “tukang sapu” dermaga Bung Willy… saya tukang service keliling..
Siap salah,bung tukang service,mata saya siwer ni,liat avatar nya,hampir sama dengan tukang sapu..
hahaha.. maklumlah Bung Willy.. sesama tukang namun beda mata pencariannya.. hahaha.. 😀
kecil – kecil cabe rawi siapa berani nyoba bakal huhah2 kepedesan, he he he
Artikel yang mantap Bung PS, ternyata disebelah lama gak posting artikel sekarang rajin posting di sini ya bung, lagi pula disini suasana juga adem karna belum ada yang ngetrol, n moga moga ga ada yang demikian, pa lagi kayak si Yonhap yang suka ngetrol di warung sebelah.
Salam hormat bung PS
bnr bung…dsni adem..kgak da yg ngtroll gjls… lbh enk lg dbuat aturn…yg ngtroll lgsg dtndang
Ya itu bungselama ini kalo SR di Warunge Bun D**go sering jengkel kalo ada yang ngetrol, bahkan esmossi,kita yang pengen tambah nutrisi pencerahan ee malah dptnya koment gak jelas, sampai2 kadang juga ikutan ngomenin yang gk jel;as tu saking gemesnya.
salam kenal bung, kalo ada yang ngetroltapuk sandal jepit mulute biar huah huhah kayak kapal disengat styx, he he he
salam knal jg bung AMOEBA 😀
bru kmrn sy trpncing esmosi bung…ngadepin komen ank alay yg gk brmutu…
smga tkg ngtroll dwarjag sgera dtertibkn ma bung diego…bkin resah..
dsni msh perawan neh…blm trjamah oleh tgn2 jahil ngetrollmania…
btw…mantp jg tapruk sndal jpitny bung
iya bung…makin banyak yang ngetrol disana
Salam sejatera ndan PS. Izin gabung.
Ndan PS sering2 bagi ilmu nya ya, thx
woalah pada pindah di mari rupanya,
thanks artikelnya bung PS
Numpang cari ilmu nih….!!!
btw…bung ismeds,,warjag pade pidh kemari neh… lgsg rame
kayanya sedikit demi sedikit pada pindah kostan di mari bung
hehe…lebih adem suasananya
iy bung dedemit… slm knal 😀
Apakah pada KCR NG ini akan disematkan hasil litbang TNI AL kemarin, berupa remote launcher strella dgn proximity fuse?
Kaitannya sama tulisan di sini,
http://www.tandef.net/pendekatan-matematis-untuk-determinasi-spesifikasi-kuantitas-sistem-pertahanan-udara-kapal-perang
ya ada pertimbangan kearah itu Bung hehehe…
Kalo melihat/mendengar sejarah perjuangan masa lalu memang mengharukan dan membanggakan
Rela berkorban dan nasionalisme yang tak diragukan
Kalo sekarang???
Bung PS crita dong kisah2 jaman sekarang yang membanggakan juga…. heheh
Insya Allah ya Bung hehehe…
kl ini mah masa kejayaan Bapak saya..saya masih di awang” 😀
hahaha….
semoga trimaran dapat menggendong rudal maut yang ditakuti lawan dan di segani kawan…mantap Ndan PS
amiiin…. siap Bung
absen dan nyimak
Wah sesepuh warjag pindah disini semua hehe
wah saya cari nda ada ndan artikelnya yang jilid 9……. adanya yang jilid 8 doang………nyasar dimana ya ndan PS artikelnya????
http://jakartagreater.com/true-story-jilid-9/ ini link nya Bung hehehe…
oalah itu to……baru ngeh saya ndan……udah saya baca abis……sudah 4x kunyah ndan akhirnya ketelen juga tuh banyak amat cluenya hehehe…enak enak gimana gitu rasanya…..terima kasih ndan PS…….wait the next article…..selamat untuk ndan PS posisi barunya semoga tetap amanah dalam menjaga NKRI…..salam hangat ndan PS
Terima kasih, salam hangat kembali Bung hehehe..
Walah ternyata sesepuh lontongku disini….salam kenal ndan PS….semoga semakin jaya …..ijin merapat.
BoLeh gabung ga’ nih , kaLau di sini Adminnya siapa ya ?SaLam kenaL semua
Adminnya bung Pocong sendiri bung PCM.
waduh bukan saya adminnya hahaha…
Mantab bung PS Artikelnya dan menambah semangat jiwa kebangsaan..salam
ijin nyimak selamat siang semua warjag selamat siang bung PS.
Salam ndan PS@ agaknya ini artikel yg terlengkap yg saya baca mengenai perjalanan dan asal usul riwayat dibikinnya KCR40/KCR 60.di masa depan nnt matra laut akan sangat mumpuni dgn kombinasi Chang bogo- KCR40/KCR60 yang menguasai laut dangkal.
Muter” nyari pecerahan tau”y pd ada d mari…
absen bung
langsung di bookmark ini blog
salam hangat semuanya
ijin nyimak + gabung, nuwon sewu, punten, nunas lugra.
Ijin gabung ndan PS
Ijin bergabung bung PS. Untuk semua penghuni kontrakan, salam kenal. Rupanya para sesepuh banyak yg pindah kontrakan, makanya warjag mulai sepi…
izin nyimak dan kost dimari ndan..
mohon utk rumah lama tetep dijaga karena baik buruk sejarah takkan bisa dihapus
salam NKRI
Ijin “Landing” Bung PS …
wow, kangen artikel bung PS ternyata disini to..
salam kenal bung…
jalesveva jayamahe
Yaaa
…pada pindah kontrakan yaaaa….yaudah ikut pindah juga
Ada yang tau kontrakannya bung narayana gak
Mencoba mengorek No lam komar class foto diatas..nggak nongol euy….
terima kasih ndan..atas tempat nya ikutan belajar mencintai kebanggaan bangsa..
*hormat militer buat ndan semua…hormat grak..
*bung PS ijin copi untuk dokumentasi pribadi. salam
Ijin gabung, bung PS, Inilah sejarah yang tidak kita tahu banyak (terutama) generasi muda kita, Bahwa kita ditahun 60 sdh punya kekuatan laut yang gahar. Kenapa informasi ini tidak disebarluaskan (menurut saya) harusnya diinformasikan biar rasa bangga dan nasionalisme itu tersimpan didada setiap pemuda Indonesia.
Ngomong2 bung, saya pernah mendengar cerita ketika pertempuran Laut Aru, dimana awak KS kita bisa bertahan lama di bawah air, KS nya diawaki oleh Gultom (alm, dg pangkat terakhir Brigjen Gultom). Mungkin bisa dibabar sbg cerita yg menarik.
Ijin SR ndan… Adem ayem dimari… Kalo dah banyak yg ngtrolll sprti disebelah…. Sakitnya tuh disini….
Bung PS klo memang STYX masih tersimpan baik dan masih layak pakai bisa di integrasikan ke KCR? Bukannya amunisi itu ada expired date nya?
Mohon maaf SR lancang
Jalesveva Jayamahe
Wira Ananta Rudhira
pantes , pada ngilang…..di sini rupanya….
salam jumpa bung hantu Pocong seremm….ih seremmmmm….
bung pocong mau tanya donk…persitiwa KRI Macan Tutul , Yos sudarso itu kapal tipe apa yang di pakai….dan apa persenjataan nya saat itu.
thanks …Ofice boy ikutan lamar kerja di sini..
Assalamualaikum.wr.wb.
keren bung PS ulasannya 😀
o ya kalau boleh tau kenapa bikin web lagi?
perbedaannya apa bung sama sebelumnya?
maaf kalau banyak tanya :p
SETELAH BAKAR MENYAN DISEBELAH….DAN SESEPUH GAK MUNCUL…ANE TERPAKSA ROGOH SUKMO NYUSUL PARA SESEPUH KEMARI….
baru pindahan :D. oya ndan, kalo di rusia sendiri ada gak komar NG nya?
ijin nyimak boss….. jkgr agak sepi….. pada sebagian pindah rumah
Salqm hangat ndan PS
Kabarnya klewang bakal jd superstar baru di tni al, kira2 bakal dibikin yg sekelas destroyer gak bung?karena sayang kalo yg sigotong klewang sedahsyat itu tp gak dibikin versi destro nya
test…ijin gabung
Assalamu’alaikum wr.wb. Salam kenal untuk semua sesepuh Warjag yang pindah alam ke sini.. terutama untuk Ndan PS… saya selalu menantikan cerpen-cerpen nya Ndan PS
ikutan komen ah… banyak yg bedol desa ke sini.. hihihi…
ijin gabung bung. saya seneng nyimak berita seputar seputar alutsista TNI
ikut gabung bung…silent reader aja
numpang singgah om PS dan salam kenal buat OM PS dan lainnya