CATATAN KECIL MAHLUK HALUS
JILID 5
TORPEDO
Senjata utama KS adalah torpedo. Torpedo itu sendiri secara fisik merupakan suatu proyektil berbentuk silinder dengan diameter 21 inchi / 533 mm, dengan panjang sekitar empat sampai enam meter, dengan berat sekitar dua ton, yang memiliki bagian-bagian utama yaitu:
1. Kepala lacak Torpedo. yang biasanya berupa sonar pasif, pada Torpedo SUT berupa sonar aktif pasif dan hulu ledak, yang berada di depan.
2. Muatan pendorong Torpedo, biasanya tergantung dari type dan jenis Torpedonya (batere bagi Torpedo type SAET 50, karosine dan UTT bagi Torpedo type ET 80, HTP (High Test Peroxide) pada Torpedo type USET 80).
3. Kepala pemikir dan peralatan kendali Torpedo, (gyro compass dan gyro stabilizer, membrane pengukur kedalaman, control system and actuator, yang mengendalikan arah kecepatan dan kedalaman).
4. Mesin pendorong /propulsi. (berupa turbin uap pada ET 80 dan motor listrik pada SAET 40 dan Torpedo SUT).
5. Sirip kendali Torpedo (kemudi tegak dan kemudi horizontal)
6. Sepasang twin screw counter rotating propeller alias baling-baling kembar yang berputar berlawanan arah.
Secara sederhana terdapat dua jenis Torpedo dilihat dari cara bekerjanya dalam melacak dan mengejar sasaran, yaitu Torpedo pandu macam Type ET 80 (steam gas, straight run torpedo) dan Torpedo Fire Forget macam Type SAET 40 (elektric torpedo, passive sonar homing head guidance) yang merupakan pengembangan dari torpedo Jerman LUT (Lage Unabhangiger Torpedo) torpedo jenis ini dapat ditembakkan tanpa memperdulikan kedudukan kapal musuh dan dikendalikan dengan sonar pasif.
Cara kerja Torpedo secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : Sesaat setelah ditembakkan dari dalam peluncur torpedo, maka tangki muatan pendorong akan memberikan muatannya kepada mesin pendorong dan mesin akan bekerja memutar twin screw counter rotating propeller. Torpedo akan meluncur menuju sasaran dengan kecepatan minimal sekitar dua puluh knot. Pada ET 80 (steam gas, straight run torpedo), sesuai dengan namanya, torpedo akan berjalan lurus, sesuai arah, kecepatan dan kedalaman menuju sasaran yang telah diprogramkan terlebih dahulu melalui bilik hitung penembakan Torpedo.
Sedangkan pada SAET 40 (elektric torpedo, passive sonar homing head guidance) yang berjenis fire forget, pertama torpedo akan meluncur menuju sasaran dengan haluan dasar awal yang telah ditentukan di bilik hitung, kemudian torpedo akan mencari sasarannya sendiri berdasarkan gersik suara propeller kapal lawan, melalui tuntunan sensor sonar pasif yang ada dikepalanya.
Peluncuran Torpedo kearah sasarannya didorong oleh twin screw counter rotating propellernya, yang dapat menjamin bahwa torpedo tidak akan mengalami momen puntir dari putaran motornya sendiri, dan ditahan pada kedalaman yang dikehendaki dengan diatur oleh membrane pengukur kedalaman yang dilaksanakan oleh sirip horisontalnya, serta dijaga pada arah haluannya dengan dikendalikan oleh gyro kompas, yang pelaksanaanya dilakukan oleh kemudi tegaknya. Ledakan torpedo sendiri akan dipicu dari beberapa macam fuze detonator, baik contact, proximity fuze maupun magnetic fuze. Terkadang beberapa fuze di aktifkan bersama untuk memperoleh 100% kepastian ledak. Hulu ledaknya yang berisi sekitar 200 kg TNT, dipastikan akan dapat menjebol dan mematahkan hull kapal perang jenis manapun yang kena hantamannya, apalagi bila ledakkannya disetel pada suatu jarak kedalaman tertentu dari lunas kapal sasaran dalam rangka memperoleh keuntungan “double blast effect”.
Secara umum, kebanyakan dari torpedo dirancang untuk meledak pada jarak yang sangat dekat dengan kapal sasaran. Efek dari ledakan tersebut akan membentuk sebuah ruang udara kosong didalam air yang disebut “void”, akibat tekanan udara dari void tersebut akan menyebabkan kerusakan struktur lambung kapal,
kerusakan tersebut akan semakin diperparah dengan beban dari struktur lambung kapal itu sendiri. Dengan kata lain, ledakan torpedo menghasilkan gelembung udara yang sangat besar dibawah kapal, sehingga memberikan beban tekanan atau mengangkat sebagian dari lambung kapal, efek dari beban tekanan ke lambung secara local tersebut yang akan merusak kapal.
Torpedo sendiri dapat disetting untuk meledak pada jangkauan jarak dan kedalaman tertentu, yang idealnya pada bagian tengah kapal (midship). Ledakan akan mengangkat kapal pada titik ini, kemudian lambung kapal akan “dijatuhkan” karena pecahnya void tadi. Jadi sebetulnya torpedo tidak benar-benar memukul lambung kapal sasaran, karena torpedo meledak dibawah kapal.
Void tersebut sebetulnya adalah gelembung udara yang berisi uap air dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga mampu mengangkat kapal dan menjatuhkannya lagi, dimana pada saat yang sama efek ledakan tersebut juga menghantam lambung kapal.
Secara teknis untuk penembakan torpedo ada beberapa cara yang secara garis besar dapat digolong dalam dua bagian besar, yaitu:
1. Di “lontarkan” dengan cara impulse atau pemberian tekanan dari dalam tabung peluncur, baik dengan tekanan udara (UTT penembakan torpedo), maupun dengan tekanan air penembakan (system silinder tekanan air)
2. Di”luncur”kan dengan tenaga torpedo sendiri atau swimmout alias system propulsi torpedo telah bekerja melaksanakan pendorongan saat torpedo masih berada dalam tabung peluncurnya.
Contoh cara penembakan dengan UTT (Udara Tekanan Tinggi) dapat dijumpai pada kapalselam Whiskey class (baik dengan BTS, yang akan mencegah gelembung udara penembakan muncul kepermukaan air, maupun non BTS), dan yang lebih modern adalah penembakan dengan tekanan air (peluncur Krupp MAK, peluncur Straghan & Henshaw), peluncur yang disebut pertama dapat dijumpai pada KS S-33 Argentina type TR 1700 buatan TNSW (Thysen Nord See Werke), Jerman. Sedangkan contoh cara peluncuran dengan swimmout (system ini yang banyak dipergunakan pada kapalselam modern) dapat diketemukan mulai pada KS Type U-206, U-209, Kilo Class 877/636, 212 dan Amur.
Cara peluncuran dengan swimmout ini secara teoritis dapat dipandang sebagai cara yang akan amat menghemat material yang dipergunakan untuk membuat Tabung peluncur torpedo, sebab beban tekanan peluncuran relative jauh lebih ringan, hanya sebesar tekanan kedalaman selam penembakan saja. Bila dibandingkan dengan cara peluncuran yang menggunakan system impulse UTT, yang selain membutuhkan kemampuan Tabung peluncur dalam menerima tekanan kedalaman selam, juga harus bertahan dalam menerima sentakan /impulse tekanan 250 bar dari botol UTT penembakan torpedo.
Torpedo sendiri juga dapat didasarkan berdasarkan fungsinya, yaitu Torpedo khusus untuk Latihan dan Torpedo yang memang digunakan untuk berperang. Biasanya dua torpedo ini dibedakan dari berat dan huku ledak yang dibawanya, dimana Torpedo untuk latihan itu lebih ringan daripada Torpedo perang.
Indonesia sendiri menggunakan lisensi dari AEG (Allgemeine Elektrizitäts-Gesellschaft, General Electricity Company) Jerman, PT. DI mulai memproduksi SUT (Surface and Underwater Target) Torpedo di Kawasan Produksi V di Pulau Madura. Pada awalnya saat pertama kali di buat PT. DI diproduksi 100 buah SUT Torpedo sesuai pesanan Dephan dan akan terus bertambah hingga saat ini.
PT. DI membuat dua varian SUT Torpedo, latihan dan perang. Khusus varian latihan baterai torpedo dapat diisi ulang. Satu kali isi ulang dapat digunakan 10 hingga 15 kali latihan. Umur baterai Torpedo dapat diperpanjang, Hal ini membuat usia pakai SUT Torpedo menjadi lebih lama.
Panjang SUT Torpedo dengan kasket 6620 mm, sedangkan tanpa kasket 6150 mm. Berat torpedo varian perang 1413.6 kg, varian latihan 1224 kg. Dengan membawa hulu ledak seberat 225 kg SUT Torpedo mampu mengkaramkan sebuah frigate. Jarak jangkau SUT Torpedo adalah sekitar 38 km dengan kemampuan menyelam hingga lebih dari 100 m. Dalam menuju sasarannya Torpedo SUT digerakkan dengan motor listrik yang mampu memberikan daya dorong hingga 35 knots dengan tingkat kebisingan rendah dan dipandu menggunakan sistem pemandu sonar pasif dan aktif.
Dalam mempersiapkan untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo, torpedo yang akan ditembakkan diperiksa dari sisi teknis secara menyeluruh dibengkel torpedo. Tangki bahan bakar diisi, demikian juga botol UTT (untuk torpedo berjenis stream gas). Motor turbin torpedo dicoba diputar dengan menggunakan UTT. Semua peralatan bergerak dicoba kemudahan bergeraknya, diperiksa dan dibersihkan dari karat yang memungkinkan terjadinya kemacetan gerakan peralatan tersebut. Setelah keseluruhan pemeriksaan selesai dan segala sesuatunya sesuai dengan yang diharapkan, maka Kepala Bengkel Torpedo akan menandatangani protokol yang menyatakan bahwa torpedo siap dipergunakan untuk latihan. Proses pemeriksaan semacam ini biasanya berjalan satu sampai dua minggu lamanya.
Dalam Pola Latihan penembakan Torpedo itu sendiri dibagi menjadi beeberapa tahapan latihan, yaitu Latihan Dry firing, Latihan Wet firing dan Latihan Penembakan Torpedo Perang.
Latihan dry firing ini dilaksanakan di”attack teacher” (Submarine Training Center), suatu ruangan yang merupakan yang mensimulasikan ruang sentral KS, lengkap dengan periskop, bilik hitung penembakan torpedo, meja peta tempat para anggota team penembakan torpedo menghitung segitiga penembakan torpedo, juga sekaligus mensimulasikan laut dengan kapal atas air atau KS lawan yang menjadi sasarannya. Komandan membaring sasarannya, menginformasikan kepada team penembakan torpedo, dan team memplot data awal ini pada peta, lalu membaring lagi kedua kalinya untuk memperoleh kepastian haluan kapal lawan dan kecepatan nya. Data kedua diplot kembali dipeta, dan dari kedua data ini, para team yang telah terlatih diharapkan lalu sudah akan dapat menyimpulkan, kemana haluan kapal, berapa kecepatannya, dan lalu menghitung segitiga penembakan torpedo: kecepatan luncur torpedo, arah luncuran, agar pada waktunya nanti, torpedo dan kapal sasaran akan bertemu pada satu titik! (Secara matematis, kegiatan ini dapat dimodelkan sebagai berikut: dV/dt kapal sasaran = dV/dt torpedo, atau perubahan kecepatan kapal sasaran dan perubahan kecepatan torpedo pada setiap saat sama, dengan batasan bahwa sudut δ tetha antara haluan sasaran dan haluan torpedo constant.)
Komandan biasanya masih akan membaring sasarannya dengan periskop untuk ketiga kalinya, guna meyakinkan bahwa data data kapal sasaran tidak berubah, baik haluan serta kecepatan. Bila segala sesuatunya sesuai dengan perhitungan awal, diberikan perintah, penyiapan salah satu torpedo dalam peluncur, dengan setting kedalaman luncur, penggunaan penggalak/fuze dll. Terakhir, diperintahkan untuk menembakkan torpedo kearah sasaran. Pada latihan ini lebih ditekankan pada pengujian kekompakan serta ketepatan perhitungan team penembakan torpedo.
Setelah Komandan beserta Team Penembakan Torpedonya lulus dalam ujian di”attack teacher”, maka periode berikutnya adalah melaksanakan “torpedo wet firing”. Mutlak perlu untuk diketahui, bahwa sebelum itu, KS beserta seluruh awak kapalnya, diharuskan telah lulus dulu dalam ujian sebagai suatu system senjata dan manusia terpadu (integrated man and weapon), yang biasa disebut dengan sadaca.
Semua hal yang tersebut dalam uraian pada torpedo dry firing terdahulu dilaksanakan ulang kembali. Hanya bedanya adalah bahwa team melakukan keseluruhan perhitungan ini didalam KS betulan, dimeja peta betulan, dengan bilik hitung torpedo betulan, dan bukan dalam simulator. Juga kapal sasaran merupakan kapal yang bergerak sendiri dipermukaan laut atau dikedalaman laut bebas. Torpedo yang harus disettingpun benar-benar berada dalam peluncur. Torpedo yang diluncurkan, akan menuju kapal sasaran, dan pada akhir luncurannya, akan mengapung serta siap dipungut oleh TCB (Torpedo Catching Boat).
Setelah tahapan Wet firing, maka Team Penembakan Torpedonya Kembali lagi diuji dalam Latihan Penembakan Torpedo Perang, keseluruhan uraian yang telah ditulis dalam point tentang latihan penembakan torpedo latihan akan terulang disini. Hanya kini torpedo yang berada dalam peluncur adalah torpedo perang (bukan sekedar torpedo latiha) lengkap dengan segala resiko torpedo perang, dengan hulu ledak yang benar benar siap menghancurkan kapal sasaran. Kali ini pada akhir latihan tidak ada lagi torpedo yang harus dipungut oleh TCB.
Tujuan penembakan torpedo latihan, mengandung beberapa maksud. Bagi Komandan kapal dan Team Penembakan Torpedo, latihan ini akan merupakan ujian kemampuan mereka mengendalikan torpedo sampai kesasarannya. Bagi torpedonya sendiri, latihan ini antara lain menguji kemampuan kepala pemikir (dan juga actuator kendali, baik motor listrik, kemudi tegak / rudder dan hydroplane) dalam mengendalikan torpedo ( baik dalam hal arah, kedalaman selam, penggunaan fuze, kecepatan luncur), dan juga menguji kemampuan batere torpedo. Perlu diingat, bahwa latihan penembakan torpedo, akan melibatkan amat banyak personil dan unsur, termasuk kapal sasaran dan kapal pengawas latihan.
Dengan mengetahui lack time antara response time ideal dan response time real, dapat dilakukan penyempurnaan terhadap torpedo tersebut sebelum disiapkan dan dimuat kedalam KS sebagai torpedo dengan kwalifikasi siap tempur. Besar kecilnya cacat torpedo dapat dilihat dari nilai diferensial dt riil / dt ideal, dan kemudian dapat diperbaiki dengan mengatur kembali sensitivity pada potensiometer dengan senantiasa memperhatikan katakteristik output input IC yang terkait.
Apakah ada resiko kegagalan dalam setiap penembakan torpedo?
Ya ada, torpedo yabng tidak mengenai sasarannya dan hilang dalam setiap latihan penembakan torpedo bukanlah merupakan monopoli Angkatan Laut Negara Berkembang saja. Bahkan Angkatan Laut negara maju pun yang telah memiliki pengalaman beberapa dekade dalam membuat dan mengoperasikan KS juga masih memiliki problem yang sama. Dalam menghadapi problem tersebut penyebab kegagalan penembakan torpedo dikategorikan dalam beberapa sebab, yang dapat dibagi dalam tiga kategori utama, yaitu:
1. Human error, kesalahan operator yaitu:
– Kesalahan setting kedalaman penembakan, biasanya terjadi karena pengkonversian satuan panjang meter dengan satuan panjang feet.
– Kesalahan memasukkan baringan sasaran, antara baringan relatif (relative bearing) dengan baringan benar (true bearing).
– Pengujian kesiapan torpedo melalui TFC menemukan beberapa kesalahan/ketidaksiapan torpedo, tetapi diputuskan untuk tetap menembakkan torpedo dengan harapan fifty-fifty (untung untungan siapa tahu akan berhasil)
– Operator torpedo tidak memperhitungkan kapasitas batere yang tersisa, sehingga saat diberi beban kecepatan tinggi batere telah exhausted sebelum waktunya dan tenggelam. (hal semacam ini telah dapat diantisipasi oleh kita dengan pemasangan ULB-362-PL, emergency beacon buatan RJE International, yang akan aktif sesaat setelah terjadi power loss).
2. Material fault, kesalahan peralatan yaitu :
– Gangguan pada TFC (Torpedo Fire Control) sehingga menurut teman satu team saya saat duluuuu bertugas di KS, yang tugasnya spesialis CMS SINBADS KS 209, yang didalamnya terdapat Peralatan NUG HSA (Nachrichten Ubertra gungs Gerate, peralatan penerus perintah dari TFC ke torpedo) sampai menjuluki HSA ini sebagai (Holland Sabotage Aparat), saking sering rewelnya hahaha… (saat ini SINBADS 209 kita telah diganti MSI 90U MK2)
– Gangguan pada power system torpedo sendiri, baik yang berupa low baterry capacity, maupun kegagalan kerja motor propulsi.
– Gangguan pada unit pelaksana perintah/system kendali torpedo, berupa kegagalan kemudi vertical untuk mempertahankan arah luncuran sesuai yang dikehendaki oleh TFC, maupun kegagalan kemudi horizontal untuk mempertahankan kedalaman, sehingga torpedo menghunjam kedasar laut.
– Gangguan pada kepala pemikir torpedo, berupa kegagalan gyro horizontal maupun vertical, alat pengatur kedalaman, ataupun sonar pasif pada kepala pelacak.
– Gangguan pada unit elektronika, yang harus menterjemahkan apa yang dikehendaki oleh kepala pemikir, menjadi perintah (command voltage) kepada unit pelaksana perintah.
– Tidak bekerjanya lampu penunjuk tikas (yang harus menyala selama torpedo dalam lintasan), dan/atau juga tidak berfungsinya lampu cerlang (yang harus menyala padam berkelip kelip penunjuk posisi saat lintasan torpedo berakhir).
– Tidak berfungsinya solenoid valve yang harus membuka UTM (udara tekanan menengah) yang berfungsi menghembus keluar air pemberat dikepala latihan, atau bocornya packing pengedap didaerah kepala latihan, sehingga daya apung torpedo latihan hilang. (keduanya tidak dapat dikontrol melalui inner check torpedo dari TFC, tapi harus dicheck saat persiapan torpedo dibengkel ) dan hasilnya adalah torpedo latihan tenggelam.
– Tidak berfungsinya lampu cerlang, dan/atau juga tidak bekerjanya signal akustik pada kepala torpedo latihan, yang seharusnya menyala/mulai mentransfer signal saat torpedo latihan mulai mengapung. (Catatan: Torpedo SUT latihan memiliki dua lampu, lampu cerlang, aktif setelah akhir luncuran, dan lampu penunjuk tikas, 2000 watt, aktif segera setelah diluncurkan, untuk menunjukkan tikas torpedo saat dikendalikan menuju kesasaran).
3. Kesalahan karena gangguan alami yaitu :
– Wire Break. Sekedar mengingatkan bahwa “Wire break” adalah hantu yang paling ditakuti saat kita menembakkan torpedo kendali kabel baik itu jenis torpedo latihan maupun torpedo perang. Wire break atau putusnya kabel komunikasi / kendali torpedo bisa terjadi karena kabel mengalami gigitan ikan-ikan kecil-kecil yang giginya amat tajam sehingga kabel mengalami short circuit dan data-data yang dikirimkan maupun diterima ke dan dari torpedo kacau balau. Dengan hilangnya komunikasi antara CMS dan torpedo maka yang terjadi adalah torpedo kehilangan kendali, dan biasanya lalu mengambil jalan yang paling aman (bagi torpedo) yakni menghunjam kedasar laut alias hilang.
“Jalesveva Jayamahe”
106 Komentar
Catat Makhluk halus selalu ditunggu
Siap, hehehe… salam hangat kembali Ndan NR
Siap Ndan
baca baru separo udah kliyengan 😀
hehehe…. salam hangat Bung Citox
Wait and see …
Tunggu komentar yang lain dipojokan …
Alhamdulillah..ilmu..Suwun Ndan…..Barakallohu
amieennnn…. 😆
Amiiin ya Rob… sama-sama Bung Ki Juru Mertani
Assmlkm bung PS, ane mau tanya nih, kalo KS U-214/212 kilo buatan jerman exs yunani jadi di akuisisi RI gak ?
kalo jadi kapan datangnya di RI ?
Trm ksh bung PS, salam NKRI !!!
sudah berenang hehehe….
Alhamdulillah, ………..trm ksh bung PS
ampunnnnnnnnnnnnnnn…… ternyata oh ternyata syerem bingitzzzzzz
aisshhh artikel ndan PS nongol 😆
BTW club S udah punya belom ndan? hehe
sudah bung
siap,matur suwun ndan
atrikel maknyus bung PS sangat mencerahkan bwt saya yg awam ini sehat selalu bung PS
Terima kasih Bung, salam hangat kembali untk anda dan keluarga
Hmmmmmm… menarik dicerna kali ini ! 😀
hehehe… monggo Bung, salam hangat
Tambah wawasan lgi…ditunggu jilid 6 nya bung @Ps alplagi kl ada yng dijadiin rumpon hehe ngarep bngt
hehehe… Insya Allah ya Bung kalau untuk yang itu
Terimakasih ndan PS.. baru tau kalau torpedonya meledak dr jarak tertentu dengan kapal target..tak kira hantaman torpedo frontal mengenai kapal.
sama-sama Bung, salam hangat
terpedo terkuat tni AL jenis apa ya bung@ps….maap msh belajar
banyak hahahaha… Torpedo SUT itu juga kuat lho Bung
Nice artikel ndan PS, PT DI yg diatas tentunya bukan PT Dirgantara Indonesia ya ndan PS, tadi sekejap saya sempat berpikir, kemudian ingat ada PT DI yg lain
Hehehehe
Mantap ulasannya,tambah ilmu, matur nuwun sanget ndan PS
siap, sama-sama Bung, salam hangat
Emang pt DI yang mana lagi bung urakan
maturnuwun artikelnya ndan PS….alhamdulillah bisa menambah wawasan ilmu perang khusus teknologi bawah laut……seneng dan bangga…..mengingat besar dan kompleknya misi armada KS…..
salam hormat untuk ndan PS sekeluarga….barokalloh atas ilmu yg disharingkan pada kita semua….
Terima kasih kembali Bung Pager Wojo, salam hangat untuk anda dan keluarga
terima kasih artikelnya ndan PS.
tumben ni artikelnya panjang pake bingits…hihihi
Di tunggu kelanjutanya catatan mahkluk halusnya Ndan PS
hehehe… salam hangat Bung
Trima kasih ndan PS artikelnya mantap !
itu yg jadi ilustrasi sasarannya koq Van Speik class,sesuatu nih.
hehehe… kebetulan saja memang fotonya Bung, yang jelas itu bukan van speijk punya kita hehehe… salam hangat Bung
saya gagal paham Bung PS… 😀
Ndan..PS ko dah Jilid 5 emang ada jilid 1 s/d 4 nya Ndan PS ketinggalan nih…ga tau sih kalau Ndan PS nongkrongnya di PG…salam hangat Ndan smoga sukses..
ada disini kok Bung, silahkan dicari saja hehehe…. salam hangat
mantap…mo tnya tenteng torpedo yg ditembakkan yg kembli lg ke ks,itu kslhanny dmn bung ps
itu termasuk human error Bung, maaf ndak bisa saya babar disini ya Bung, soalnya ada menyangkut tehnik dan cara penembakan torpedonya juga hehehe… salam hangat Bung
ok bung,brrti msuk hman error..mksh pncrhnny,ditunng artkl slnjtny
Mantab artikelnya bung PS, cuma artikelnya terlalu teknis . Pusing bacanya om
hahahaha…. salam hangat Bung Kang Somay
maaf bung PS.: kok q gurung weruh sing jilid 4 ngerti2 jilid 5
ada di sini yang jilid 4 nya kok Bung hehehe…. salam hangat
mantap
jadi inget beberapa waktu lalu kalo lihat gambar sasaran tembak diatas .. saat itu sonotan lagi uji tembak torpedo ks collins mereka dan yang jadi sasaran fregat yang bener-bener sama seperti van speijk kita.
mungkin kalo mereka jadi beli ks soryu dari japan, bisa jadi yang jadi sasaran tembaknya mungkin kayak
PKR Sigma kita ntar .. wuihh .. bener2 ngeledek nih sonotan.
ya benar Bung Amin, foto diatas adalah saat ujicoba penembakan torpedo Collins Classnya mereka, dan yang dijadikan kapal sasaran itu yo kok mirip van speijknya kita hahahaha….
mantap… maknyuz nyari artikel catatan mahluk haluz taunya dimari …..ane mw nyimak dlu ndan ps
Monggo, silahkan Bung, salam hangat
Salam hangat bung ps…bener2 artikel yang membuka wawasan…..ditu ggu jilid2 selanjutnya….
artikel yang menarik menambah wawasan dari bung ps,btw kalau mau menembak ks apa perhitungannya sama dengan menembak kaprang bung ps…
tampilan web semakin keren,salam indonesia jaya
Berbeda Bung, tehniknya juga berbeda hehehe… salam hangat
Eh ada ndan PS….hayo ndan….kemarin2 mampir ke tempate bang NUSA kmbangan ya??…kmrn soalnya dpt info ky dl lg….
hehehe…. salam hangat Bung
ndan PS itu foto 1 ruang torpedo kasel yg dari pakde putin bukan? maaf kalo salah
terima kasih bung PS atas waktu dan pemikirannya dalam memberikan pencerahannya. salam hangat buat anda dan keluarga
Terima kasih, salam hangat kembali untuk anda dan keluarga Bung
Kasel itu punya sejenis SAM tidak, misil yang tugasnya menangkis serangan torpedo dari kasel dan kapal lainnya?
Lah klo dah dikejar Kasel dah dilock dan dikejar torpedo gimana cara kabur menghindari tabrakannya?
KS dilengkapi peralatan Jamming dan Buoy pengelabuhan torpedo musuh kok Bung hehehe…
Nah, kalo ks kita, yg di jamming oleh ks / kaprang, cara kabur dr sasaran torpedo gmn Ya
Trus nanya dong? Klo dlm skenario perang 1 ks kita mampu bawa tentengan torpedo dan s club brp byk ya?
Trus klo amunisi nya habis, reload amunisinya harus pulang dulu
Sory pertanyaan byk, orang awam
Ajib bung ps artikelnya tambah pengetauan TQ
Salam hangat n sehat sll
Terima kasih, salam hangat kembali Bung hehehe…
Sangat menarik Bung artikelnya, walau lebih banyak ke tekhnisnya. Jangan pernah berhenti utk beramal ilmiah Bung PS, demi ikut mencerdaskan anak bangsa spt sy. Salam hangat. JALESVEVA JAYAMAHE – NKRI Harga Mati !!!
Siap, terima kasih, salam hangat kembali Bung, NKRI Harga Mati!!!
sangat keren artikelnya bung PS, uraian teknis nya jelas amat buat yg awam, jadi bisa lebih faham tekno & stategi submarine, tinggal tambahin info untuk temen-temennya Cakra/Nanggala yg sdh ada disini, terutama yg bisa muntahkan Club S ………..
hehehe… Insya Allah ya Bung
“Pada awalnya saat pertama kali di buat PT. DI diproduksi 100 buah SUT Torpedo sesuai pesanan Dephan dan akan terus bertambah hingga saat ini” migreennn… salam hangat Bung PS
lha yooh..
SUT 100 buah itu buat siapa aja??
KS cuma dua
kaprang yang ngusung SUT ada brapa?
gitu SUT nya masih terus nambah katanya
hahahaha…. monggo disimpulkan sendiri saja hehehe… salam hangat semuanya
ass. kabar gimana pak komandan?
sehat ndan?
Wah menarik….jadi ngerti dikit tentang pertorpedo-an….walo dikitnya cuma 0,0000..sekian persen…hehehe matur nuwun BUng PS
siap, sama-sama Bung hehehe…
makasih untuk artikelnya Bung PS,.. btw yang jilid 4 mana ya? kog sudah jilid 5.tks
ada disini juga kok Bung, dicari saja hehehe…..
nice artikel bung PS ,
mencoba biar pinter tapi tetep aja pusing ane, jadi ngerti mung separo
harus giat belajar lagi nih
lanjut ke jilid 6 bung ps moga sehat slalu biar terbit terus artikel” yg lain
Terima Kasih, salam hangat untuk Bung sekeluarga hehehe….
Bung PS, mau tanya apakah pembelian KS kita yang dari russia sudah termasuk dengan shkval torpedo jg? Kalo iya bakalan ngacir tuh armada 7 asu 😉
ya sudah hehehe…
wooowwww makasih infonya bung PS, merinding saya dpt jawaban nDan PS.
Mau nanya lagi nih, apakah pernah di lakukan uji coba penembakan shkval ini bung? karna menurut kabar kecepatan jenis torpedo ini bisa 100 knot ya… bener ga sih..
jalesveva jayamahe
Jadi teringat pelem 90an judulnya Sea Quest……kalo pas kapalnya nembak keluar torpedonya ada apinya di belakang…… pernah liat ga Bung PS pelemnya?? hihi
Ijin Menyimak Para Warjager n Trims ats Pencerahanx dr Ndan Pocong Serem…
ini PATGA bung, bukan warjag
Thank’s artikelnya Bung PS, tuh foto peluncur terpedonya punya KS apa? Kok masih mulus sekali he he…, moga sehat2 slalu….
hehehehe….
itu si 636 kan ndan?
ya benar bung amblegedesshhh
iso isone ki wong nyamber aee
ArtikeL begini yang saya suka , menambah wawasan dan edukatif , tapi ada yang saya mau tanyakan bung PS ternyata rudaL atau terpedo tidak semua balistik atau punya pengendaLi ya bung PS ?! 🙂
ya Bung, benar hehehe…
salam kenal bung ps saya mau nanya di acara kamera RIA di TVRI ada penampakan KS mirip KILLO class warna coklat PA ITU PUNYA KITA ? MAAF ORANG AWAM
Bung Ndan PS, Kasel Nuklir rusia yang SSN kalo di re Powering berarti jadi SSBN alias konvensional ya. bisa di babar di mari nggak bung kasel yang re powering tersebut. ngarep.com
Bung PS, menyambung pertanyaannya bung JM, Shkval yang dimiliki kita apakah yg versi export atw kah yg versi yg dipakai mama Rosi? klo tidak salah meski kecepatannya yg fantastis tetapi mempunyai daya jangkau yg rendah, atau jangan2 versi yg khusus dibuat utk Indonesia hehehehe ….
Bung PS, di tunggu Jilid 6 nya dengan Tema “Peluncuran Missile dari KS TNI AL”.
Kan pernah tuh, tapi Kami belum tau persis bagaimana latihan peluncuran Missile tersebut. Thanks bung PS.
Salam
Akhirnya ketemu Bung PS di kamar ini……kemana saja nggak nongol di kamar saudaranya……
skval maknyusss
yang bahan bakarnya kerosene…apakakah skval…?
Terimakasih Bung PS ilmunya.
mantapp bung ps artikelnya..
Tanks bung ps atas pencerahannya…
Bung PS info mengenai perairan ambalat yg di terobos 3x dalam 1 bulan terakhir ini oleh kaprang & pesawat militer malaysia sebenernya gmn klo boleh di babar ? Infonya mereka juga suka ngetes kala kekuatan kita sdg fokus di HUT TNI kmrn dgn sengaja masuk ke wilayah udara atau laut kita. Apakah ada alutsista kita yg menghadang?
Maaf pertanyaan awam
hehehe… ya memang benar saat HUT TNI kemarin ada ‘Paus” tetangga yang sudah diamankan oleh kita, salah satu pelakunya di Tim gugus tugas Pemburu adalah Patku di Patriot Garuda juga kok hehehe…
dibuat artikelnya bung pocong!!!!!!
Itu “paus” nya di sembelih apa di balikin ndan?
Muantep tenan postingannya….
baru tau saya kl torpedo ga di’benturkan’ ke lambung kapal tp meledak sebelum mengenainya utk menciptakan evek void tadi. Thank u, infonya bung PS.
Ijin menyimak