PANCASILA “ALUTSISTA ASLI BANGSA INDONESIA “

40

Alutsista asli bangsa Indonesia itu adalah PANCASILA

Pancasila
Penyegaran Makna Pancasila sebagai senjata persatuan dan Kesatuan indonesia.
MAKNA LAMBANG NEGARA BURUNG GARUDA
Dengan bagian-bagiannya
1.Burung Garuda, yang digantungi perisai, dengan paruh, sayap, ekor dan cakar melambangkan tenaga pembangunan.
2.Sayapnya yang berbulu tujuh belas (setiap sayapnya) melambangkan tanggal 17 (tanggal kemerdekaan).
3.Ekor berbulu delapan menandakan bulan ke 8 /Agustus, bulan kemerdekaan Republik Indonesia.
4.Bulu leher sebanyak 45 (empat puluh lima) menandakan tahun kemerdekaan (1945).
5.Perisai atau tameng berbentuk jantung adalah senjata yang dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai tanda PERJUANGAN untuk mencapai tujuan dengan jalan melindungi diri.

Senjata yang demikian itu dijadikan lambang, karena wujud dan artinya tetap, tidak berubah-ubah, yakni sebagai lambang perjuangan dan perlindungan.

Dengan mengambil bentuk perisai ini, maka Republik Indonesia BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN PERADABAN INDONESIA ASLI.(Yang dikesatuaannya memakai perisai sebagai lambangnya jangan salah mengartikannya)

Garis hitam tebal ditengah-tengah perisai ini dimaksudkan khatulistiwa (equator)yang melewati Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Barat. Hal menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah negara yang MERDEKA dan BERDAULAT PENUH dipermukaan bumi berhawa panas.
Lima buah ruang pada perisai itu masing-masing mewujudkan dasar Negara Republik Indonesia, PANCASILA, yaitu :
•Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa
Tertulis dengan Nur Cahaya diruangan tengah berbentuk bintang yang bersudut lima.
•Dasar Kerakyatan
Dilukiskan dengan Kepala Banteng sebagai lambang tenaga rakyat.
•Dasar Kebangsaan
Dilukiskan dengan Pohon Beringin, tempat berlindung.
•Dasar Perikemanusiaan
Dilukiskan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi. Rantai bermata bulatan menunjukan bagian perempuan berjumlah 9 (sembilan), dan rantai bermata persegi berjumlah 8 (delapan) menunjukan bagian laki-laki.
Jumlah rantai sebanyak 17 (tujuh belas) itu sambung menyambung tidak putus-putusnya sesuai dengan sifat manusia yang turun temurun.
•Dasar Keadilan Sosial
Dilukiskan dengan padi dan kapas sebagai tanda tujuan kemakmuran, kedua gambar tumbuh-tumbuhan tersebut (padi dan kapas) sesuai dengan hymne yang memuji-muji pakaian (sandang) dan makanan (pangan).
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” dapat disalin diartikan sebagai berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Sedangkan perkataan Bhinneka itu sendiri adalah gabungan dua perkataan : Bhinna dan Ika.
Adapun makna dari pepatah itu adalah penggambaran dari PERSATUAN dan KESATUAN Nusa dan Bangsa Indonesia walaupun terlihat dari luar perbedaan dan berlainan

Kalimat itu telah tua sekali usianya dan telah dipakai oleh pujangga terutama oleh Empu Tantular dalam kitabnya Sutasoma, yang mengartikan pepatah tersebut sebagai “Diantara Pusparagam ada Persatuan”.

Jadi ingat konsep TRISAKTI yang diajarkan oleh Presiden pertama RI Soekarno, yakni :
-Kedaulatan secara politik,
-Berdikari secara ekonomi, dan
-BERKEPRIBADIAN secara sosial budaya.

PANCASILA warisan Adiluhung bangsa Indonesia

Pancasila dalam kehidupan kuno (jaman kerajaan) masyarakat Indonesia sudah di terapkan.
pancasila sebagai jatidi bangsa Indonesia
contohnya:
AJARAN LIMA PINTU UTAMA dari Prabu Liman Senjaya Kusumah, negara Galuh Pakuan, 1545 M yakni:
1 Semiaji (cerminan Kemanusiaan),
2 Bratasena (cerminan Persatuan),
3 Harjuna (cerminan Keadilan),(
4 Nakula (cerminan Kerakyatan),
5 Sadewa (cerminan Ketuhanan),

Contoh lain jiwa PANCASILA dipakai pada jaman dulu yaitu pada:

LIMA BANGUNAN UTAMA dari Prabu Susuk Tunggal, negara Soenda, 1345 M ialah :
1 Bima Resi / Sadewa (pengaturan Tatacara & Pelaksanaan Keagamaan),
2 Punta Dewa / Bratasena (pengaturan Persatuan & Kesatuan Rakyat),
3 Narayana / Sri Kresna (pengaturan tegaknya Peri Kemanusiaan),
4 Madura / Kakak Sri Kresna (pengaturan hak2 Kerakyatan),
5 Suradipati / Harjuna (pengaturan Keamanan, Kesejahteraan, Keadilan).

DASHA SHILA pada kitab Sutasoma [era Majapahit], berisi :
(1) Janganlah menyakiti perasaan orang,
(2) Janganlah menjatuhkan hukuman yang tidak adil,

(3) Janganlah menjarah harta rakyatmu,
(4) Janganlah menunda kebaikan terhadap mereka yang kurang beruntung,
(5) Mengabdilah kepada mereka yang sadar,
(6) Janganlah menjadi sombong, walau banyak orang menghormatimu,
(7) Janganlah menjatuhkan hukuman mati, kecuali menjadi tuntutan keadilan,
(8) Adalah yang terbaik, jika kau tidak takut mati,

(9) Dan bersabar dalam keadaan susah,

(10) Adalah yang terbaik jika kau berjiwa besar dan memberi tanpa pilih kasih.

Dan DASHASILA tersebut pemaknaan terhadap jiwa Pancasila adalah bahwa butir
(1) merupakan landasan untuk berdemokrasi, dimana kepentingan rakyat banyaklah yang utama, dengan catatan bahwa suara terbanyak bukan berarti kepentingan rakyat banyak.

Maka butir (1) ini harus dijiwai oleh butir (2) yang merupakan asas keadilan, dimana asas keadilan ini digunakan sebagai sarana untuk mencapai yang tercantum di butir (3) dan butir (4) yakni kemakmuran dan kesejahteraan.

Adapun butir2 (5),(6),(7) dan (9) berkaitan dengan keagamaan. Keagamaan disini bukan hanya sekedar beragama (ritual) tetapi merupakan esensi dari beragama, dan esensi beragama ini akan tercermin dari tingkah laku.

Kemudian butir terakhir (10) adalah berkaitan dengan kemanusiaan. Sehingga pemaknaan DASHA SHILA dapat disarikan menjadi
(1) Demokrasi demi terwujudnya
(2) Keadilan, Kesejahteraan/Kemakmuran bagi semua,

(3) Keagamaan demi terwujudnya
(4) Manusia yang berperikemanusiaan, dan
(5) asas kebangsaan adalah sebagai ruang (tempat) untuk mewujudkan hal-hal diatas, sebagai satu bangsa yakni BANGSA INDONESIA

 

 

citox3

Jiwa PANCASILA bersemangat Al Qur’an

dapat disimpulkan bahwa jiwa Pancasila itu adalah seharusnya keseharian bagi kehidupan umat ketika mengemban Firman-Firman Allah Yang Maha Kuasa.

Jiwa Pancasila adalah MAQASID SYARIAH [Adiwarman A Karim, Imam al Syathibi, kitab al Muwafaqat] yakni:
(1) Melindungi agama (Pasal – Ketuhanan Yang Maha Esa),
(2) Melindungi jiwa (Pasal – Perikemanusiaan yang adil dan beradab),
(3) Melindungi keutuhan keluarga besar (Pasal – Persatuan Indonesia),
(4) Melindungi akal pendapat (Pasal – Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan,
(5) Melindungi hak atas harta (Pasal – Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).

PANCASILA Penerang Perdamaian Dunia
Lima Sinar Cahaya itu adalah
(1) Cahaya Putih,
(2) Cahaya Kuning,
(3) Cahaya Hijau,
(4) Cahaya Merah,
(5) Cahaya Hitam.
Lima Sinar Cahaya itu disebut pula sebagai Pancasila, adalah Cahaya Ilahi (Nur Allah) yang merupakan kebesaran dan kemuliaan Allah dan merupakan satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan

Bung Karno mengedepankan istilah LEITSTAR atau Bintang Kepemimpinan bagi sosok Pancasila ini
Pancasila dapat disejajarkan dengan
-Magna Carta di Inggris,
-Bill of Rights di AS,
-Droit de l’home di Prancis..
Republik Indonesia yang baru lahir telah berhasil merumuskan UUD 1945 dengan dasar-dasar negara berupa Pancasila yang mengakomodasi segala macam perbedaan dan keberagaman di antara seluruh rakyat Indonesia dalam motto Bhinneka Tunggal Ika,

Cuplikan TRANSKRIPSI SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA MEMPERINGATI PIDATO BUNG KARNO 1 JUNI 1945
GEDUNG MPR/DPR/DPD RI, JAKARTA
1 JUNI 2010

“Satu lagi, saudara-saudara, masih berkaitan dengan perkembangan dunia sekarang ini, saya ingin menambahkan satu lagi. Ini fenomena global yang dramatis, yang fundamental. Ada pergeseran atau shake, ada penyesuaian atau adaptation and adjustment dari negara-negara di dunia dalam menganut ideologi-ideologi besar. Sekarang ini, hampir tidak ada satupun negara di dunia yang secara ekstrim menerapkan ideologi ekonomi yang sudah ada dalam khazanah ideologi dunia, misalnya ideologi ekonomi kapitalisme, neoliberalisme, komunisme, dan sosialisme. Sudah banyak varian dari itu semua, varian dari kapitalisme, varian dari sosialisme. Eropa, ada yang menganut namanya welfare state, ekonomi kesejahteraan.

Negara yang dulunya kapitalis, seperti ajaran Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill, sudah bergeser pula mengadopsi nilai-nilai sosialisme. Negara yang dulunya betul-betul marxis, seperti Rusia, Vietnam, Tiongkok, juga telah memahami esensi dari pasar, tapi tetap dalam bingkai keadilan sosial. Oleh karena itu, terhadap semuanya itu, bangsa Indonesia sepatutnya tidak perlu silau, karena kembali kepada apa yang ada dalam Pancasila, ada resep, ada prinsip dasar, dan di situ jawabannya adalah, yang kita pilih: ekonomi kesejahteraan, berkeadilan sosial.

Saudara-saudara,
Itulah dua substansi yang ingin saya sampaikan, dan sebagai penutup akhirnya mari terus kita jadikan Pancasila sebagai living ideology, sebagai working ideology, yang antisipatif, yang adaptif, dan yang responsif. Pancasita tentu tidak patut kita perlakukan sebagai dogma yang kaku, apalagi kita keramatkan, karena justru menghalang-halangi Pancasila untuk merespon berbagai tantangan jaman, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat dunia. Dan itulah nilai terbesar dari Pancasila ketika kita aktualisasikan untuk menghadapi tantangan jaman masa kini dan masa depan.

68932_1382872185336243_2243426629237596487_n

SILA KE 5 PANCASILA DIKUTIP OBAMA

menyadur berita dari Republika.co.id
Pesan politik Nasionalisme Baru yang diusung Presiden Barack Obama diduga terinspirasi politik Indonesia.

Politisi Partai Republik, Michael Patrick Leahy, mengatakan ada inti pesan Obama dalam pidatonya yang sangat mirip dengan pidato Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno, tentang Pancasila. Analisis Leahy ini dimuat dalam laman American Thinker beberapa waktu lalu.

Dengan lugas Leahy mengutip sejarah Bung Karno mengusung Pancasila dalam rapat 1 Juni 1945. Di depan peserta sidang rapat, kata Leahy, Bung Karno menjabarkan prinsip dasar Indonesia yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Leahy, ada bagian di pidato Obama yang menggaungkan Nasionalisme Baru AS yang sangat mirip dengan sila ke lima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini, kata dia, bisa dimengerti karena Obama pernah bersekolah di Indonesia. Ketika sekolah itulah Obama berkenalan dengan nilai-nilai Pancasila, argumen Leahy.

Ia lalu membandingkan pidato Soekarno 1 Juni dengan Pidato Obama di Osawatomie. Pada 1 Juni Soekarno mengatakan, Leahy menulis, “…Dalam sila Keadilan Sosial jangan ada lagi kemiskinan di Indonesia yang merdeka. Apakah rakyat Indonesia ingin Indonesia yang merdeka tapi kelompok kapitalisme juga merajalela. Atau sebaliknya, kesejahteraan untuk seluruh rakyat. Di mana tiap orang bisa makan dengan cukup.”

Sementara pidato Obama di Osawatomie yang dikutip bagiannya oleh Leahy berbunyi seperti ini, “… Mereka (kaum Republik) ingin kembali ke filosofi usang yang tidak memihak ke kelompok kelas menengah AS bertahun-tahun ini. Filosofi mereka sederhana, kita dianggap akan sejahtera kalau semua orang dibebaskan untuk bermain dengan aturannya sendiri-sendiri. Well, saya di sini mengatakan mereka salah! Saya di sini menegaskan kalau rakyat AS akan jauh lebih besar kalau bersama-sama ketimbang sendiri-sendiri. Saya percaya AS akan berjaya kalau semua masyarakat mendapat kesempatan yang sama, ketika semua orang mendapat bagian yang adil, dan semua orang bermain di dalam aturan yang disetujui bersama.”

Menurut Leahy, dalam pidatonya ini Obama sangat terasa merefleksikan nilai-nilai Indonesia ketimbang AS. “AS selalu menjunjung tinggi nilai individualisme di atas kolektivisme. Sementara Indonesia sebaliknya, menjunjung tinggi kolektivisme di atas individualisme. Pidato Obama ini adalah sanjungan untuk kolektivisme Indonesia dan penolakan kepada individualisme AS,” kata Leahy.

Pancasila “Alutsista asli bangsa Indonesia “
Kalau rakyat Indonesia JELI melihat tahun tahun diatas
1345,,1545 dan Saat Proklamasi 1945 adalah:
Tonggak waktu KEMULIAN Pancasila

Dan dengan adanya semacam keteraturan waktu yaitu 1345, 1545 dan 1945 maka hal itu dapat memandu kita untuk menggunakan tahun 2045 sebagai tonggak (milestone) sejarah kiprah Pancasila dimasa depan.
MUNGKIN pada tahun 2045 Pancasila sudah dijadikan FALSAFAH Internasional dan banyak diikuti negara negara didunia..
Dan akan IRONI kalau kita bangsa Indonesia asli malah terkikis jiwa pancasilanya

Ini saya peringatkan kembali seperti yang sering saya tulis bahwa Sejak kemunduran reformasi telah terjadi PENJAJAHAN PUTIH dan kita telah mengetahui bahwa warga negara Indonesia telah dijadikan sasaran bagi penggalangan ideologi-ideologi asing yang ingin menggantikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai falsafah bangsa dalam kehidupan bermasyarakat.
Banyak putera-puteri Indonesia secara TIDAK SADAR yang digalang oleh kekuatan asing kemudian mendatangkan bencana terhadap tanah airnya sendiri.
Singkatnya mereka menyangka bahwa mengawinkan Pancasila dengan Ideologi asing akan dapat membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia. Mereka menyangka telah berhasil memodernisir Indonesia, padahal justru hanya membuat dan menambah kedangkalan Ideologi bernegara (Pancasila), membelokkan kiblat masyarakat Indonesia, menanam bom waktu dalam diri generasi muda dan (secara perlahan namun pasti) menghilangkan potensinya.
Mereka telah terperangkap oleh jaring-jaring intelijen lawan. Dengan sukarela ataupun terpaksa, telah menjadi boneka dari penggalangannya dan secara tidak langsung akan mendatangkan bencana di tanah airnya.

Maka saya sebagai rakyat yang ingin Indonesia Jaya ingin menitipkan

“Alutsita Asli Bangsa Indonesia” kepada para anak bangsa agar dijaga,dipakai,dilestarikan dan diBUDAYAKAN kembali dalam Kehidupannya Sehari hari .
Atau Bangsa Indonesia Akan Semakin Tersesat ???.

https://www.youtube.com/watch?v=7G9p7xHSqSs&list=RD7G9p7xHSqSs#t=318

Dijahit dari berbagai sumber

By:Patku Satrio Suroboyo

Gambar by :Patsus Citox dan Googel

Share.

40 Komentar

  1. bung Satrio selalu menggugah rasa nasionalisme kita dengan artikel2nya, teruskan bung…jangan lelah berjuang untuk membangkitkan semangat kebangsaan kita, salam buat keluarga smoga sehat selalu

    • saya membaca artikel ini dengan nada dan semangat yg menggebu2 ingin rasanya semua rakyat indonesia mendengarkan kata2 dan kalimat2 yg tertulis di artikel argar rayat indonesia semakin terpacu nasiolime mereka dan tidak sellau pesimis BKRI jaya selalu

  2. sigambal(raper) on

    Wow,,,,sangat2 membakar kembali rasa nasionalisme kt,,yg telah lama mati…
    Trm ksih artikelnya bung satrio,,,

  3. pertahankan pancasila sebagai ideologi yg di terapkan, ohya knapa uud 45 yg dulu menjalankan syariat agama masing” dhapuskan ya?

  4. syaifullah mufdhor on

    sebetulnys pingin nulis “PANCASILA DEMI KEJAYAAN BANGSA INDONESIA”.tapi bingung mau susun kata katanya!pusing jadinya.terima kasih patku satrio,tulisan anda telah banyak menginspirasi kami

  5. PANCASILA sebagai pedoman hidup rakyat Indonesia sekaligus sebagai Alutsista asli yang tetap dan tidak pernah berubah rubah atau tergantikan.
    PANCASILA sebagai warisan adiluhung bangsa dan juga jiwa PANCASILA bersemangat AL-QUR’AN yang bisa digunakan dalam praktek hidup seharian.

    Sungguh sangat mendalam,Artikel yang tidak hanya dibaca saja tapi harus di jiwai maknanya kemudian diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,beragama dan bernegara,,,
    Terimakasih Bung Satrio atas pencerahan yang sangat bernilai ini.
    Salam hangat dan semoga sehat selalu……

  6. Allahu Akbar.. Terimakasih Patku Ndan Satrio, yang sekali lagi mau berbagi. Sejarah sudah membuktikan, Pancasila sakti itu hanya karena berkat rahmat Tuhan YME. Sejak Proklamasi saat Panitia 9 mencoba merumuskan kehidupan berbangsa Indonesia menjadi Pancasila,bukan proses singkat,amatiran dan sederhana. Beliau semua sangat mumpuni,nasionalis dan agamis.
    Peristiwa kedua ke-Pancasila-an,selain peristiwa 1965 mungkin adalah saat setelah peristiwa 98. Pemecahbelahan kebangsaan atas nama demokrasi terjadi sangat massive dan merusak.
    Dan kita bersyukur,sekali lagi atas rahmat Tuhan YME yang tiada batas, pemangku bangsa bisa menjaga marwah Pancasila untuk tetap Sakti.
    Jadi mau ribut apalagi dalam berdasar Negara?
    Namun sedikit kegundahan yang merunyak di dada, mohon para Patku / Patsus berbagi, formula apa yang jitu untuk menarik generasi pesimistis untuk mau kembali berdarah merah putih?

    Terimakasih

  7. ingat Pendiri Negara Kita dulu saja sangat menyanjungkan Lambang Negara kita dan tidak ada tawar menawar :mrgreen: nah bisakah kita yang sebagai penurus mereka menjaga dan tetap menjunjung tinggi Nilai dari Lambang Negara yaitu PANCASILA 🙂

  8. Mohon ijin komen setelah sr sekian lama salam kenal bung satrio…saya sangat terharu ternyata masih ada segelintir orang yang peduli pada pancasila…saya masih ingat ada salah satu tarekat yang berkembang di jombang jawa timur yang sangatlah peduli terhadap ideologi pancasila bahkan mereka memasukkan pancasila sebagai mata pelajaran khusus selain pelajaran cinta tanah air dalam sistem pendidikan di pesantren mereka. Semoga semakin banyak lembaga dan institusi yang peduli terhadap warisan para pendiri bangsa ini sebagai upaya untuk menangkal gerakan gerakan yang berusaha untuk mengganti ideologi bangsa Indonesia dengan ideologi khilafah alias negara islam Indonesia seperti gerakan isis yang sangat mengkhawatirkan…

  9. Luar biasa..ternyata Pancasila mempunyai makna yg sangat lengkap..uraiannya mewakili seluruh aspek kehidupan yg ada..baik hidup sebagai pribadi maupun kehidupan bernegara..banggalah bangsa Indonesia mempunyai Dasar Negara Pancasila..hasil pemikiran murni para bapak pendiri bangsa.terimakasih patku Satrio atas paparannya yg kembali menggugah rasa kebangsaan berlandaskan Pancasila.

  10. Putih waktu menerima kuning waktu kejayaan hijau waktu kemakmuran merah waktu ketegasan dan hitam waktu merombak(terus berputar)….kita diwaktu merah…./ngawur

  11. Terima kasih atas artikel nya patku Satrio,pahami,hayati,dan amalkan nilai nilai luhur dari Pancasila,niscaya yg namanya “revolusi mental” tidak akan berguna,gak perlu “revolusi mental”segala,karena nilai luhur Pancasila adalah cerminan budaya bangsa Indonesia yg cocok dg dg kaidah berbangsa dan bernegara di NKRI ini..ma’af jika ada salah kata dan ucap..

  12. ijin save artikelnya,,sebagai bahan pembelajaran kedepannya,,
    Pancasila merupakan ideologi dan dasar yg mengayomi seluruh bangsa ini dari ujung timur sampe ke barat.
    maaf oot selama ini selalu dari barat ke timur wong lbh bagus dari timur ke barat krn dari timur matahari terbit dan menyongsong hari baru dengan semangat yg lebih tinggi..
    dari ujung Papua sampai ujung Sumatra semuanya bersaudara. persaudaraan yg rukun akan menghasilkan kehidupan yg damai, tentram meski disadari kita semua berasal dari berbagai suku dan agama yg berbeda.
    Pancasila lahir untuk menjadi jembatan di antara perbedaan, mengayomi semua perbedaan yg ada. bukannya beda itu indah… maaf kalo agak ngawur,,heheh

  13. Pancasila memang karya luhur bangsa, pemersatu bangsa.. tp smpet tertegun jg ketika membaca buku berjudul Doktrin Zionisme dan Ideologi Pancasila, dsitu dijabarkan bhwa pancasila terinspirasi dari san min chu i yg konon jg terinpirasi pula dari ideologi mason. hmm.. no matter what, pancasila terbukti Weltanschauuung terbaik ciptaan para founding fathers

  14. super sekali bung Satrio. Bung saya tertarik dengan angka angka tersebut bung bagaimana mengaitkannya bung? apakah kelipatan atau bagaimana bung. Saya tidak mengerti bung.

  15. Di tengah krisis jatidiri bangsa Indonesia yang sudah akut saat ini tidak ada jalan lain kecuali kepada jatidiri bangsa Indonesia. Jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Dzat yang Maha Kuasa supaya untuk selalu dalam lindunganNya.

  16. dasar negara kita adalah PANCASILA ? yg didalmnya terdapat sila2 yg menjadi pedoman dalam membangun negara. tetapi sayang dijaman skrang anak2 muda uda mulai melupakan ? pdahal makna dr Pancasila tersebut adalah sangat besar buat mnjadi identitas diri sebagai bangsa Indonesia sejati !! NKRI harga Mati !!!

  17. Ping, bung satrio ulasannya sangat mencerahkan dan menyadarkan betapa penting generasi muda yg sekarang ini di perkenalkan kembali kepada nilai nilai luhur bangsa kita yg bersal dari nenek moyang kita sendiri yg tidak terkontaminasi oleh paham paham, komunis,kapitalis yg bisa merusak mental mental generasi muda kita zaman sekarang ini.

  18. jadi inget pelajaran jaman SD dulu hapalan butir2 pancasila,jujur skr sama sekali ga inget,ternyata setelah baca artikel diatas,jadi merinding..

  19. Gus Dur said “Pancasila tidak hanya sebuah nama dan lambang, melainkan ia merupakan sistem tata nilai yang berlaku bagi masyarakat Indonesia”.

  20. ulasane cak Satrio slaluu daleem dan detail bgt..
    Rasa nasionalisme sekarang sering kali berbenturan dengan kepentingan politik yg berujung pada pudarnya nilai nasionalisme dan terbentuk kelompok2 tertentu yg justru menimbulkan disnasionalisme itu sendiri…

    seperti artikel terdahulu, rasa nasionalisme perlu ditanamkan lg lewat pendidikan dasar, karena lewat pendidikan yg paling dasar jiwa nasionalisme lbh mudah dibangun dan dipupuk…
    salam ndan Satrio..

  21. thanks patku ndan satrio untuk seluruh artikel yang terus membuat optimis anak bangsa yang makin mencintai akan kebesaran bangsanya yang besar

  22. Istana2 negara slh 1 lambang idntitas bangsa. Bbrapa bangunan istana2 negara2 asia tenggara bangga brgaya arsitektur lokal mskipun prnah dijajah,mrk bisa saja dgn brmcm2 alasan pmbnaran diri mmakai,mmprtahnkn istana2 pninggalan pnjajah. Bagaimana dgn istana2 negara indonesia?sudahkh bnr2 ‘versi’ kbangsaan nusantara indonesia,amat miskinkh braneka mcm hsil budaya fisik indonesia shingga mmprtahnkn,dsb istana2 negara2 pninggalan pnjajah lambang pnindasan n pmusnahan prlawanan rakyat n pjuang2?. Mega2 proyek hotel,dsb sampai mnggusur rakyat atas nama tata kota, tdk bisakah mngganti n mmbuat istana2 negara brgaya arsitktur nusantara?. Wahai pmimpin2,sarjana2 tknik bangunan mana yg xan pilih uang atau slh 1 idntitas bangsa mnjadi hilang?.enak bnr para pnjajah datang n masuk ke istana2 negara pninggalan mrk,serasa ‘di rumah sndiri mrk sndiri’. Itu baru di lihat dr ‘segi istana’,masih banyak lainya yg blm bnr2 ‘indonesia’ sejatinya kbangsaan yg khas. Renungkn,dsb.

Leave A Reply