Guru Bangsa bagi Penerus Bangsa
Pernah ketika saya berkumpul dengan teman seusai mata kuliah bela negara,
Saya menyinggung tentang bagaimana jikalau negara kita mewajibkan setiap
Pemuda menjalani wajib militer..
“Kalaupun ada wajib militer di Indonesia, aku tetap gak akan ikut,” dipenjarakan pun gak masalah
Dari pada harus ikut kegiatan seperti itu, Kalaupun Indonesia mengalami peperangan, kan sudah ada TNI ngapain harus ikut – ikut ? “
Betapa terkejut dan malunya saya mendengar jawaban teman saya tersebut..
Ya , mungkin ini salah satu akibat dari kurangnya “penanaman” Simbol- Simbol Kewarganegaraan sejak dini dan mungkin juga karena kekeliruan dalam “Penanaman nya”.?? Kita ditanam kan dalam pemikiran kita bahwa Bangsa Indonesia dijajah Selama 350 tahun oleh Belanda dan dampaknya terasa hingga dewasa kini..
Banyak pemuda pemudi kita yang lemah dalam hal cinta tanah air, Kehilangan Unsur kebanggaanya terhadap Bangsa Indonesia dan lupa akan sejarah bagaimana perjuangan bangsa indonesia pada jaman dahulu yang harus mereka lanjutkan pada jaman sekarang.
Selain itu , Bangsa kita menjadi bangsa yang pesimistis , realistis dan Bangsa yang minder.
Hal ini akan berbeda jika kita didik calon penerus bangsa untuk tidak Bermental rendah diri dan harus bangga sebagai bagian NKRI,
Kita tanam kan bahwa kita 350 tahun berperang berjuang melawan Belanda, Kita tanamkan sejak usia dini bahwa selama ini kita ditipu
Oleh sejarah yang data – data utama nya dipasok oleh asing.
Kebenaran sejarah nya adalah yang dapat ditaklukkan hanya Keraton-Keraton
Karena rusaknya mental raja. Tetapi pemberontakan oleh seluruh rakyat terus terjadi di seluruh pelosok nusantara dari awal Belanda masuk ke Indonesiahingga tahun 1945 dan tidak dapat di taklukkan seluruhnya oleh Belanda.
Kita juga wajib untuk memperkokoh mental penerus bangsa sejak dini supaya Kelak merasa semartabat denganWashington,London,Sidney,Beijing,Moskow Tokyo, dll.
Bung Hatta, Jendral Soedirman , Sutan Syahrir.. telah mengajarkan pada zaman dahulu kepada calon penerus bangsa juga tak serumit dan semenakutkan Seperti mengajar matematika , bahasa .dll..
Masih Ingat Kisah Bung Hatta ???? Ketika dalam pengasingan ( pembuangan ) ke Bandaneira..
Beliau Hanya ”Mengajari bocah bocah mengecat perahu dengan warna Merah dan Putih.” Suatu hal yang kecil tapi bisa membentuk jiwa yang ‘besar’ untuk Indonesia
Dalam kata lain, saya ingin mengajak saudara saudara saya setanah air untuk memiliki
Suatu kepedulian menjadi Guru .. tak harus menjadi guru yang hampir setiap hari mengajar murid – murid di depan kelas.. Tetapi bisa hanya menjadi Guru yang memiliki tujuan mulia untuk dijalarkan kepada sesama.
Karena begitu banyak calon penerus bangsa di sekitar kita yang bisa kita “Jalari kehormatan ” sebagai bagian dari sebuah bangsa yang besar..
PENTINGNYA PERSATUAN
Sekalian kita sadur Tulisan Patku Satrio Tentang “Persatuan”
Pemecahan Bangsa ini yang paling terlihat sekarang yaitu:
Penghembusan kepada rakyat kita AROMA PESEMITIS terhadap sistim pemerintahan dan Aparat bangsa Ini.
Aroma pesimistik itu kian hari kian kuat menyeruak dalam arena sosialpolitik Nasional..
Lihat saja tingkat kepercayaan publik terhadap pejabat dan aparat kian tergerus,
Maka tak heran jika kekecewaan rakyat itu melahirkan sebuah GOLONGAN yang antipati terhadap mekanisme demokrasi yang dibangun oleh Bangsa dan Pemerintahan ..
SAYAP SAYAP wong cilik dipatahkan atau nyaris patah
Wong cilik tak kuasa lagi menerbangkan HARAPAN nya untuk memimpikan sosok PEMIMPIN yang bisa mengangkat derajat mereka
Isyu isyu terus ditiupkan agar demokrasi yang menuju mapan ini terganjal oleh banyaknya orang pesimis.
Kita juga harusnya MULAT SARIRO HANGROSO WANI atau berani mengintropeksi diri sendiri..agar golongan pesimistik itu tidak tumbuh subur..
Untuk Pejabat dan Aparat direpublik ini agar memberikan contoh contoh yang baik bagi rakyatnya.
agar KEPERCAYAAN mereka tumbuh subur.
Rakyat yang cerdas bisa IKUT menggugah semangat nasionalis rakyatnya agar menjaga dan meningkatkan Persatuan demi Kepentingan Nasional
Dan Para Nasionalis cerdas bisa MENCEGAH Isyu Isyu Pesimistik dihembuskan dan dimanfaatkan oleh asing
Persatuan Harusnya makin didalami coba kita renungkan kembali butir2 Tentang Persatuan
Persatuan Indonesia
(1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
(2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
(3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
(4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
(6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
(7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Moga butir diatas tetap terpatri dan tumbuh didada para putra bangsa ini.
Mau tetap bersatu,? atau mengunggulkan Ego diri sendiri dan Menghancurkan diri sendiri secara pelan dan pasti ? FIKIRKAN !!!
Salam Persatuan
By: Patsus Alfan Robiansyah
27 Komentar
mari kita lanjutkan perjuangan
mari kita mulai
demi Indonesia yg lbh baik
tidak ada yang tidak mungkin di dunia
merdekaaaaa
Terima kasih Patsus Alfan Robiansyah artikelnya bagus sekali.
Mari kita tanamkan rasa cinta Tanah Air dan rasa saling memiliki, bahwa kita adalah bangsa yang besar yang terdiri dari berbagai macam suku dan penganut kepercayaan, berada dlm satu sejarah perjuangan Republik Indonesia, sehingga kita tidak mudah terpecah belah dan tetap berada dalam kebinekaan.
Setidaknya bisa ditularkan ke orang-orang sekitar kita supaya kian Bangga menjadi bagian dari NKRI.. Terima Kasih kembali PATSUS BONEK NKRI.. Salam Hangat 😀
Siap Patsus Alfan, Salam Hangat 🙂
perlu dikaji kembali pentingnya penataran P4 bagi siswa siswi yang mau masuk sekolah atau calon mahasiswa baru seperti jaman orde baru dulu, saya kira hal yang baik seperti itu wajar bila diadakan kembali. Tentunya dengan format baru yang menyesuaikan masa sekarang ini. Harapanya kembai memupuk rasa nasionalisme serta kebangsaan yang mulai pudar, kalau tidak sekarang menunggu apa lagi?
ra nyandak pikirane…. satu yang pasti, selama asing dan aseng yang berkuasa maka Pancasila hanya sebagai lambang tanpa arti, rakyat hanyalah hamba yang harus ‘manut’ dan ‘sendiko dawuh’ tanpa bisa menolak apalagi mengkritisi. Pesimis bukanlah suatu masalah yang pelik menurut saya, namun apatislah yang mestinya menjadi sebab akar masalah. Rakyat tidak peduli akan nasib bangsa ini kedepan, terlihat kebijakan2 yang salah terus diamini dan dibiarkan saja yang menurut pendapat pribadi saya yang penting rakyat masih bisa makan hari ini. Tapi yo wes lah… kuwi ora urusanku…
Selamat bung Alvin atas artikel perdananya.Artikel yg bagus dan semoga menjadi pengajaran bagi kita semua.
Salam…
Terima Kasih Bung PATSUS LEK U-MAR.. Salam Hangat 😀
Terimakasih Patsus Alfan, artikel yang sangat membangun. Berbangsa Indonesia memang memiliki konsekuensi berjiwa besar. Salah satu quote favorit saya dari Marthin Luther King Jr, ”we must accept finite disappointment, but we must never lose infinite hope”.
Terima Kasih Bung PATSUS SUKROV.. Salam Hangat.. ijin nyatet quote favorit anda ya buat kamus kehidupan 😀
Kalo boleh usul pameran alutsista mesti sering sering di gelar baik skala nasional maupun lokal
Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air
Demikian juga dengan AMD pada zaman itu lumayan ampuh dlm merangkul dan membaur dengan rakyat
Terima kasih patsus Alvan,memang rasa cinta tanah air menurut saya mulai memudar di kalangan para generasi muda di bawah kita khusus nya para pelajar,mereka di sibuk kan dg ego nya masing2,hal hal yg sepele bisa memicu suatu konflik yg berujung tawuran pelajar,inilah penting nya nilai nilai luhur dari Pancasila,dan di sekolah pun seakan pelajaran Pancasila udah berkurang kadar nya,jika ini di biarkan bukan tidak mungkin nilai nilai Pancasila akan hilang dari bumi nusantara ini,mudah”an jangan sampai,inilah yg menurut saya menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus bangsa yg harus menularkan akan nilai nilai luhur Pancasila kepda generasi2 penerus bangsa di bawah kita,insya allah nilai2 Pancasila akan kekal di bumi nusantara ini…”Jika bukan kita siapa lagi…”..mohon ma’af jika terlalu panjang komen saya,dan mohon ma’af pula jika ada salah kata dan ucap dari saya…
Setidaknya Generasi yg sekarang ini sudah menyadari betapa penting nya Nilai Luhur Pancasila dan Rasa Cinta Tanah Air.. semoga Generasi yang sekarang bisa membimbing Generasi yang akan datang dengan lebih baik lagi agar kelak banyak penerus bangsa yang Optimis, Penuh Rasa Cinta Tanah Air dan NIRMINDER !!!!.. Terima Kasih Bung Patsus Mirza.. Salam Hangat 😀
Klo sya pingin malah ada pelatihan militer
bangsa Indonesia tdk dijajah selama 350 tahun oleh Belanda..
awal kedatangan Belanda hanya untuk berdagang..
lupa dimana prnh membaca artikelnya namun Indonesia sebenarnya dijajah sekitar 150 tahun..
apakah betul atau tidak msh bingung krn sejarah msh perlu dipelajari lbh lanjut..
terkadang orng lbh bangga foto di depan patung Merlion namun mereka malu apabila liburan di Indonesia. Itu contoh kecil buat apa bangga liburan ke luar negeri namun di negeri sendiri masiiiih banyaaaak tempat yg sangat bagus dan tidak kalah dibandingkan dengan luar negeri.. (bukan berarti anti liburan ke luar negeri :D)
namun kenali lah negeri sendiri maka tanpa disadari akan ada timbul rasa bangga dan menghargai serta mampu berkata dengan lantang SAYA CINTA INDONESIA
Benar Bung PATSUS OMEGA.. Indonesia harus menjadi Bangsa NIRMINDER !!!!
Wow….2 thumb up…nice artikel…
nice artikel alfan
Lakukan yg terbaik dalam segala hal termasuk berkarya dan bekerja yg profesional untuk mengharumkan nama bangsa dan negara..seperti halnya para atlet yg berlaga di olimpiade
salut!! ingat bangun karakter pribadi dengan menolak suap dari cukon dan asing!!!
terima kasih
Saya percaya rakyat indonesia adalah seorang patriot memang secara survey mereka selalu pesimis dengan para pemimpinnya yang identik dengan koruptor (tidak semua memang). Tapi saya ingat ketika terjadi pergesekan antara kita dengan para tetangga, begitu besar kecintaan rakyat yang diperlihatkan pada negara nya indonesia tercinta. Seolah yang tadinya terlihat begitu individual dan tak peduli dengan nasib bangsanya sendiri seperti sirna tanpa bekas, rakyat bersatu memprotes kearoganan para tetangga. Saya percaya itu.
setuju banget bung boldun..
Mungkin rakyat kecil seperti saya muak melihat berita korupsi,di media massa hampir tiap hari,hingga kelamaan timbul pesimistis terhadap pemerintah,Seandainya koruptor ditembak mati…!! Disiarkan live di tv kayak acara gosip artis
harusnya pendidikan cinta bela negara kembali diajarkan di sekolah dasar/tk seperti dulu lagi…
supaya generasi muda punya jiwa nasionalis yg tinggi yg cinta akan bangsa dan negaranya..
salam bung Alfan..
seharusnya penataran P4 di adakan kembali dari sd sampai jenjang perguruan tinggi…agar anak bangsa ini bisa lebih menghargai bangsa dan negaranya, serta kewajibanya apabila ibu pertiwi sdh memanggil…imho
Indonesia Jaya
” Di timur matahari, mulai bercahya
Bangun dan berdiri, kawan semua
Marilah mengatur barisan kita
Seluruh pemuda Indonesia”
Yg saya suka dan buat saya gemetar bangga adalah kata2 kita bukan di jajah 350 taun..tp kita perang dan berjuang 350 taun dan ahirnya kita yg memenangkan perang itu… Sungguh bangga…
NKRI HARGA MATI