PEMIMPIN ,PIMPINAN ,Atau PENGUASA ?

41

Nara

Nara Ikki says :
Penguasa dan Pemimpin, serupa tapi tak sama
mencoba menjawab pertanyaan om Naga Samudra tentang perbedaan antara Penguasa dan Pemimpin, mohon maaf bila ada salah, mohon koreksi dan arahannya…
PENGUASA (ruler, dominator, possesor) asal kata kuasa, kata kerjanya menguasai (to rule, to dominate, to posses, to control).. dengan tangan besi dan telunjuk saktinya menguasai orang orang disekitarnya untuk tunduk pada kemauannya untuk mendukung mencapai tujuan dan cita-cita penguasa dan seringnya semena-mena memaksakan kehendaknya tersebut terhadap objek maupun orang yang dikuasainya, againts their will..

BEDA dengan PEMIMPIN (Leader).. asal kata pimpin (lead), kata kerja memimpin (to lead) dia memimpin orang yang berada disekitarnya untuk memimpin mereka kepada tujuan yang telah disepakati bersama, dengan suka rela..
Dan seorang pemimpin itu tidak menyuruh, namun mengajak dengan dia sendiri berada di posisi terdepan, memimpin, mengarahkan, dan mengkoordinir langkah orang-orang yang dipimpinnya.. dan sosok inilah yang kita harapkan bersama.. seorang pemimpin sejati yang bijaksana dan mengayomi sehingga dicintai rakyatnya, ramah dan loyal sehingga disegani dan dihormati oleh sahabat sahabatnya, namun tegas dan keras sehingga ditakuti musuh-musuhnya.

Mari kita berusaha dari yang terkecil untuk menjadi pemimpin tersebut, minimal untuk keluarga kita dan orang orang di sekeliling kita, bukan hanya berpangku tangan mengharapkan orang lain untuk mengisi role tersebut yang entah kapan akan datang… mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang…
Kalau bukan kita, siapa lagi..???? kalo bukan sekarang, kapan lagi…??? kita di lahirkan sebagai pemimpin, maka jadilah pemimpin sejati.. untuk kita sendiri.. untuk keluarga kita.. untuk masyarakat disekitar kita… dan lebih jauh lagi bagi agama, nusa dan bangsa kita…
KITA PASTI BISAAAA….!!! INDONESIA PASTI BISAAAAA…!!!!!

nara1

BEDA antara PIMPINAN dan PEMIMPIN
1.Seorang PIMPINAN kebanyakan Otoriter sedangkan PEMIMPIN
Demokratis,
2. Seorang PIMPINAN melihat masalah sebagai musibah yang akan
menghancurkan perusahaan.
Seorang PEMIMPIN melihat masalah sebagai kesempatan yang dapat diatasi staff yang bersatu padu, dan berubah menjadi pertumbuhan,
3. Seorang PEMIMPIN bisa mengayomi, duduk sama rendah Dan berdiri sama tinggi dengan siapapun, orang akan segan pada pemimpinnya sedangkan seorang PIMPINAN hanya akan menjadi JENDRAL bukan Bapak,

PEMIMPIN : Pengakuan dari anak buah atau bawahannya akibat proses yang telah ia lewati melalui ruang dan waktu dalam membawakan tujuan-tujuan
organisasi yang d i p i m p i n n y a

PIMPINAN : Seseorang yang secara formal atau legitimate menjadi ketua di dalam suatu organisasi formal dan biasanya mempunyai kekuatan h u k u m .

Mesķi pemimpin dan pimpinan kelihatannya agak mirip, sejatinya terdapat perbedaan yang sangat fundamental antara keduanya.. Pemimpin lahir dari sebuah proses seleksi ruang dan waktu… sehingga orang di sekeliling mereka dengan sadar dan suka cita memilih untuk di pimpinnya..
kalu pimpinan, selain lebih banyak di pakai sebagai kata objek untuk mewakili sebuah jabatan.. layaknya objek, ”pimpinan” earned by rights, or laws… beda dengan pemimpin yang lebih banyak di pakai sebagai subjek, acknowledged by his abilities to lead… dia di pilih oleh orang di sekitarnya untuk memimpin..

Jadi pemimpin itu di berikan amanah, atau di bebani amanah.. bukan didapatkan, atau bahkan di beli.
seorang pemimpin menganggap jabatannya sebagai amanah, cobaan, bahkan ultimate test baginya.. beda dengan pimpinan yg menganggap jabatannya sebagai trophy, anugrah, atau mungkin an object to possess (sebuah objek untuk dimiliki, bisa dibeli, dirampas, atau digadai)

Citox patga1

Firman R Djoemadi Says : Sumbang pemikiran. Sebenarnya kalau dilihat secara tekstual, penguasa dan pemimpin tak punya konotasi apapun.
Namun kalau kemudian dimasukkan bingkai kontekstualnya yang di situ melibatkan banyak pengalaman historis akan muncul bahwa penguasa berkonotasi cenderung negatif.
Mengapa secara tekstual begitu, karena penguasa berasal dari kata kuasa, tak ada value apapun. Misalnya, presiden memiliki kekuasaan, maka ia juga penguasa selain berfungsi memimpin rakyatnya.
Artinya, penggunaan kata pemimpin atau penguasa pada dasarnya tergantung konteks yang dipakai. Jika menyangkut kekuasaan (dan memang kekuasaan diatur oleh konstitusi) otomatis akan ada sifat penguasa yang melekat pada orang yang diberi kuasa. Demikian juga pemimpin.
Maka itulah kemudian di konstitusi diatur agar kekuasaan tidak tak terbatas, agar sebagai penguasa dapat dikendalikan. Maka menurut saya, di diri seorang pemimpin melekat sifat penguasa, karena seorang pemimpin secara sah dibekali kekuasaan. Maka secara tekstual bedanya pada dimensinya. imho.

Alfan Robiansyah Says: Maaf sebelumnya, mungkin pemikiran saya agak nyeleneh.. kata Pemimpin dan pimpinan kok pengertian nya mirip ya ? Sedangkan Pembina , pembimbing , Pendidik berbeda jauh dengan binaan , bimbingan , didikan ? Soalnya kata pimpin , bimbing ,bina kan kata kerja yang setara ?
tetapi maksud saya bukan itu Tapi . penggunaan bahasanya..
contoh sederhana aja.. jika pembina adalah orang yang membina dan binaan adalah orang yang dibina, sedangkan pemimpin adalah yang memimpin mengapa pengartianya sama seperti pimpinan yang diartikan juga secara tidak langsung sebagai pemimpin juga ? Bukan kah kalau merunut konsep pengartian pimpinan seharusnya yang Dipimpin bukan malah menyamai pengartian pemimpin

Firman R Djoemadi Says : Secara kontekstual, ada ungkapan terkenal dari Lord Acton lebih kurang mengatakan “”Bahwa makin besar kekuasaan cenderung makin korup””. Itulah sebab negara modern mengatur kekuasaan pemimpinnya, dan diikuti pembagian/pemisahan kekuasaan semacam trias politika. Jadi menurut saya pemimpin dan penguasa tak bisa dilepaskan dari diri seseorang yang diberi mandat kekuasaan. Hanya dalam menjalankannya ada yang agak kebablasan karakter kekuasaannya sehingga muncul contoh-contoh diktator. imho.

Firman R Djoemadi Says : Mas Alfan Robiansyah. Saya pernah baca pendapat seorang ahli bahasa, bahwa ada salah kaprah. Mestinya yang betul adalah pemimpin. Kalau pimpinan adalah orang yang dipimpin. Ini dari sisi bahasa. imho

Nara Ikki says : Saya terkadang berkhayal sesuatu tidak menjadikan saya sebagai seorang pengkhayal.. Pemimpin memang di beri kuasa pak firman.. tapi dia gak suka disebut penguasa.. karena kuasanya sebagai amanat pak firman.. pemimpin sejati hanya melihat kuasa yg diberikan kepadanya hanya sebagai sebuah amanat dari sekian banyajk amanat yzng di titipkan kepadanya.. sedangkan penguasa.. kuasa dijadikan nama tengahnya… memandang kekuasaan adalah sesuatu yang hak baginya.. ”the rights to rule..” bukan ” obliged to lead…’

Firman R Djoemadi says :Iya Bung Nara itu kalau dilihat dari perspektif subyeknya, masalah mentalitas. Lebih kurang saya sependapat.

Alfan Robiansyah says: Ya Maksud saya Begitu, Terima Kasih Pak Firman R Djoemadi … ternyata benar ada yang salah.. tapi masih banyak yang belum menyadari dan harusnya bisa di koreksi..supaya tidak tumpang tindih dan pengartianya lebih mudah..

Firman R Djoemadi Says: Mas Alfan Robiansyah Tapi saya cuma mengutip. Bisa saja ada pendapat dari perspektif berbeda sehingga beda lagi maknanya. imho

citox Patga2

Naga Samudra says :
Coba kita uraikan lagi pengertian tentang seorang Pemimpin dan Penguasa
Pemimpin itu ibarat seorang Imam saat memimpin Sholat berjamaah mengahadap Tuhannya
Untuk menjadi seorang Imam di lihat dari berbagai segi
Dalam kitab Fiqh al-Islami wa Adillatuhu karya Syaikh Wahbah Al-Zuhaili (Dekan Fakultas Syariah Universitas Damaskus, alumni Doktoran Universitas Al-Azhar, Mesir)
disebutkan bahwa ada 9 (sembilan) syarat utama menjadi imam dalam shalat, yaitu:
– Islam
– Berakal
– Baligh (mumayyiz)
– Laki-laki
– Suci dari hadas
– Bagus bacaan dan rukun-nya
– Bukan makmum (disepakati 3 mazhab)
– Selamat, sehat (tidak sakit), tidak uzur
– Lidahnya fasih, dapat mengucapkan bahasa Arab dengan tepat.

Andai saat berkumpul ummat Islam untuk shalat, lalu semua yang hadir memiliki 9 syarat diatas, maka yang lebih layak menjadi imam shalat adalah (syarat ini dipenuhi secara ber-urutan) yaitu :
– Wali (pemimpin)
– Imam ratib (yang diangkat oleh wali)
– Orang yang paling memahami tentang fiqih
– Orang yang paling banyak hafalan dan bagus bacaannya
– Orang yang paling wara’
– Di zaman Rasulullah, orang yang terlebih dahulu hijrah
– Lebih dahulu masuk Islam
– Nasabnya baik
– Perjalanan hidupnya lebih baik
– Lebih bersih pakaiannya
– Badannya bersih
– Memiliki kepakaran
– Suaranya bagus
– Lebih tampan
– Sudah menikah.

Sehingga menjadi seorang Imam/Pemimpin di pilih dari yang benar2 memenuhi syarat didasarkan KEMUFAKATAN dalam Musyawarah untuk mendapatkan yang terbaik dengan dasar Benar atau salah,

Secara umum sifat sifat yang harus di miliki oleh seorang Pemimpin:
ADIL : di segala bidang misalnya dalam pembagian subsidi yang rata,di bidang hukum,raskin,pemerataan pembangunan di seluruh wilayah daerah Indonesia dllnya.
ROFIQ :adalah dapat bersosialissasi akrab dengan siapapun tidak pandang bulu atau pilih kasih pada siapapun golongan atau partai,suku,agama dan ras.
MUCHSIN : adalah memberi contoh atau mempraktekan dalam perbuatan yang baik,jadi jangan teori saja tapi dalam prakteknya sesuai baiknya dengan ucapannya.
MUJHID : adalah berperilaku hemat contonya dalam pengeluaran anggaran Negara tahu mana yang harus di gunakan dan itupun untuk kepentingan Rakyat.Tidak neko neko,glamour sedangkan Rakyat menjerit dan Memiliki managemen keuangan yang baik.
AMANAH : adalah dapat di percaya ucapannya,perbuatannya ketika menjabat sebagai Pemimpin,sebagai contoh banyak terjadinya korupsi oleh Pejabat pajak untuk kepentingan pribadinya.Jika uang pajak di kelola dengan jujur dan maksimal niscaya di Indonesia tidak akan ada lagi yang namanya Pengemis,Pengangguran,Gelandangan,Tuna wisma dll.
FATONAH : adalah cerdas,cendekiawan,ulet,cekatan,tanggap dan sigap.
TABLIQ : adalah dapat menyampaikan informasi dengan baik,benar dan transparan sebagai contoh – Anggaran Negara,Devisa Negara.
SIDIK : adalah baik dan bijaksana tidak mudah emosi,tidak egois akan kepentingan dan harga dirinya sendiri.

“”Pemimpin itu sebenarnya adalah pelayan Masyarakat yang mengemban tugas untuk menjalankan amanah Rakyat,aspirasi dari Rakyat””

Untuk memilih Pemimpin yang seperti kretiria diatas tidak bisa dihasilkan oleh mekanisme yang memakai Uang, Sogokan, Dukungan kepentingan, Voting dlsb .sehingga menimbulkan suatu Pemimpin yang menang karena mengalahkan rival atau oposisinya,, sehingga bisa bermetamorfosis menjadi seorang Penguasa di negeri ini,, bila sudah berkuasa maka akan mementingkan kelompoknya, partainya, dan golongan yang memilihnya,, Sedangkan Rivalnya(pihak yang dikalahkan) mencari kesalahan dalam beropisisi, memecah PERSATUAN.
Penguasa berkonotasi dari hasil mekanisme Menang atau Kalah , dan Untung atau Rugi,,,sedangkan yang kalah ada kebencian ,iri ,tidak legowo dlsb

Mungkin lebih baik bila pemimpin seperti dipilih berdasarkan memilih seorang Imam ketika semua Jamaah sepakat dan ihklas dipimpin menghadap sang Tuhannya,,
Bagaimana bila ada Imam Tandingan yang gak mau mengikuti Rukun Sholat ,? tentu itu tidak terjadi,
Karena Rukun Sholat bisa di terjemahkan sebagai GBHN yang harus dijalankan oleh seorang Pemimpin dalam memimpin umatnya menghadap kepada Tuhannya

Kalau kelamaan Menjadi penguasa akan bermetamorfosis menjad DIKTATOR tidak ada Majelis yang mengontrolmya,(MPR),
Sedangkan dalam salah satu dawuh Gusti Allah,, “Didalam Majelis ada Rahmatku”,,

Penguasa adalah menguasai dalam arti dalam mekanisme memilihnya di karenakan ada Pemilihan ,voting,sogokan, dlsb sehingga pemenangnya bisa menguasai jabatan,,
Bila Pemimpin konotasinya bisa lain karena mekanisme pemilihannya dengan Kemufakatan Musyawarah dalam suatu Majelis

Bagaimana menurut rekan rekan Patriot Garuda ? silahkan berdiskusi dengan sopan dan santun, tanpa mengaitkan ke suatu personal.

Cuplikan Diskusi dari Patsus Nara iki (UCAV) ,Patsus Firman R Joemadi (GHI) ,Patsus Alfan Robiansyah dan Admint Naga Samudra
Foto By Patsus Citox dan Googel

Share.

41 Komentar

      • hehehe……meski cuma celotek rakyat bila dilakukan dg rasa kebersamaan dan saling melengkapi akan terbangun pemikiran dan hasil yg mendidik dan membangun….. saat pendiri bangsa pun dulu sebelum proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, juga sama saling berdikusi, rapat dan saling komunikasi sehingga tercapai pandangan yg sama untuk mencapai Indonesia Merdeka. semoga semangat, rasa kebersamaan dan persaudaraan ini tetap terjalin dan terpelihara dg landasan semangat Bhinneka Tunggal Eka.
        salam hangat semua…..

  1. Pokok bahasan yg dalam……dan multi tafsir serta pemahaman, dalam tataran implementasi. Dalam artian ‘sistem’ yg bisa mewakili dan mewujudkan ide dan pandangan diatas. Krn utk era saat ini ketika kita bicara ‘pemimpin’ maka kita membicarakan sistem…baik sistem pemilihan, sistem seleksi, syarat dll. Imho

  2. Krn ketika kita membicarakan ‘kriteria ideal’ seorang pemimpin (menurut pandangan kelompok atau negara masing2) maka tidak akan terlepas dari sistem yang saya sebutkan diatas…..tentang bagaimana caranya utk mendapatkan sosok ideal tersebut. Analisa awam saya…..imho cmiiw

    • Terimakasih tanggapannya bung Jaya Negara .
      Hanya membayangkan bila sekolompok Jamaah dalam melakukan Sholat berjamaah tidak begitu ribet dan Jamaahnya dalam memilih seorang Imam,, semua Ihklas,,gak perlu pakai Voting dll
      Pada MUFAKAT

      • Garudadidadaku on

        trims bung Naga Samudra 😀 pembahasan yg mantap… tp klo sy pribadi…prbedaan yg pling utama dr PEMIMPIN,,PIMPINAN & PENGUASA adlah tulisanny…. :mrgreen:

  3. Hehe….rakyat jelata tapi diskusinya ngeri ngeri sedap bgini….!!!!
    terima kasih ya om naga,diskusinya jdi menambah wawasan saya….

    • idem bung Lek Umar. .
      Perlu waktu tuk mencerna,baru bisa mengerti sdikit dan untuk k0nsumsi pribadi. .
      He he lum bisa tuk d bagi lagi. .

    • Lek U-mar Mentaras on

      Pendapat ane simple saja :

      PEMIMPIN >
      Berdasarkan INSIDE :
      Adalah seseorang atau Individu yang dipilih oleh Individu Individu lain yang ada hubungan dengannya dalam sebuah komuniti baik secara demokratis atau secara voting atau secara mewakili atau sebagai pemegang tongkat estafet yang menjadi penerus menurut proses ,yang diakui kemampuannya oleh Individu Individu lain tsb secara sah dan formal.
      Berdasarkan OUTSIDE :
      Adalah Individu yang dianggap memimpin suatu komuniti atau suatu organisasi yang mewakili lambang komuniti atau organisasi tsb.Dan diakui statusnya secara formal ataupun non formal baik yang ada hubungan atau yang tidak ada hubungan dengannya.
      ________________________________________________
      Pada dasarnya gelaran PEMIMPIN adalah sebutan KHUSUS untuk Individu yang memegang jabatan sebagai Kepala yang telah diakui oleh Individu Individu baik yang ada dalam lingkungan suatu komuniti atau Organisasi tsb dan juga diakui oleh Individu Individu diluar Lingkungan Suatu komuniti atau Organisasi tsb.
      _______________________________________________

      PIMPINAN >
      Pimpinan sebagai pucuk Pemimpin :
      Adalah Individu yang memegang pangkat tertinggi dalam suatu komuniti atau suatu organisasi secara UMUM.Sebutan Pimpinan diberikan secara UMUM oleh Individu Individu diluar suatu komuniti atau diluar suatu organisasi tsb yang dianggap resmi sah atau formal.

      Pimpinan sebagai Kepemimpinan :
      Adalah Individu yang mewakili profil Pemimpin serta mewakili suatu komuniti atau suatu organisasi.Dalam hal ini Pimpinan sebagai kemimpinan Sudah berbentuk jamak yang sudah menjadi symbol atau mendarah daging dengan suatu komuniti atau suatu Organisasi tsb.
      ________________________________________________
      Contoh:
      Barisan kepemimpinan Laskar Merah Putih
      Atau
      Laskar Merah Putih dibawah Kepemimpinan Bapak……
      Arti kepemimpinan sudah berbentuk jamak dan dominan yang mewakili profil,symbol,sosok seorang Pemimpin.Dan juga mewakili symbol,profil komuniti atau organisasi secara garis besar.
      _________________________________________________

      PENGUASA >

      Sebagai Absolut :
      Adalah sosok seorang pemimpin atau Tokoh atau lambang yang penuh mysterius dan melegenda serta mendominasi terus menerus suatu komuniti atau organisasi atau suatu tempat dengan pamor yang sangat tinggi.
      _________________________________________________
      Contoh :
      Penguasa laut selatan,penguasa Laut Hindia,penguasa kerajaan mataram,penguasa tentara Nazi.
      _________________________________________________

      Sebagai Power :
      Adalah sosok individu dari seorang pemimpin yang agresif dan membawahi suatu Komuniti atau suatu organisasi yang mengarah kepada pemerintahan kuku besi dan otoriter secara berlarut larut.Seorang pemimpin yg menolak kritikan serta menolak diplomasi dan mengutamakan jalan kekerasan sebagai cara berinteraksi dan pada akhirnya akan menjelma menjadi regim dan ditaktor.

      ======================================

      Sebagai makhluk yang dijadikan khalifah dimuka bumi ini,Manusia diberi tanggung jawab untuk menjadi Khalifah bagi dirinya sendiri dan juga untuk sesamanya.

      Kenapa demikian?

      Untuk menjadi pribadi yang tangguh dan mumpuni kita memerlukan sebuah proses membentuk jatidiri kita melalui pengenalan terhadap diri kita sendiri.Mengenali diri kita sendiri akan membuat kita mencari cari kelemahan diri dan akhirnya kita akan sadar bahwa menyayangi diri sendiri akan menjadikan kita berbakti kepada diri kita sendiri.

      Dan out put yang diperolehi dari penggemblengan jati diri akan menghasilkan sesuatu kebaikan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.Membentuk pribadi yang cemerlang akan sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri dan juga bermanfaat bagi orang lain.

      “Belajarlah untuk mengenal dirimu sendiri sebelum kau mengenal orang lain”

      Percuma saja kita menomersatukan Tuhan kalau kita tidak bisa berbakti untuk diri sendiri.
      Sebab dengan berbakti kepada diri sendiri maka output yang dihasilkan akan membuat kita menyayangi orang disekeliling kita,kita akan bisa berbakti kepada keluarga,kita bisa berbakti kepada orang tua,kita akan bisa berbakti kepada Agama,kita bisa berbakti kepada negara dan selanjutnya kita akan berbakti kepada TUHAN.

      Apa gunanya kita mengaku seorang sebagai seorang Khalifah di muka bumi ini kalau untuk diri sendiri kita tidak bisa menjadi seorang khalifah.sedangkan syarat menjadi seorang Khalifah harus di mulai dengan menjadi seorang Khalifah untuk diri sendiri.

      “Belajarlah untuk menjadi dirimu sendiri sebelum kau menjadi sebagian dari orang lain”

      Dalam syrariat ajaran Islam seorang khalifah harus mempunyai sifat utama ini:
      -TABLIGH ( berkata benar )
      -SIDDIQ ( arif dan bijaksana )
      -FATHONAH ( berfikiran cerdas )
      -AMANAH ( bisa mengemban amanat dan dipercaya ).

      Dalam figur kemasyarakatan seorang Khalifah harus mempunyai sifat seperti ini :
      -ING NGARSO SUNG TULADHA
      ( didepan memberi contoh/bimbingan )
      -ING MADYA MANGUN KARSA
      ( di tengah tengah memberi ide/prakarsa )
      -TUT WURI HANDAYANI
      ( di belakang memberi dorongan ).

      ======================================

      “Berbuat baiklah untuk dirimu sendiri sebelum kau tidak sempat berbuat baik untuk orang lain”
      -HabluminAllah wa Hablumminannas

      WASALAM

  4. pemimpin cinta dan ketulusan,cinta kepada keluarga,lingkungan bangsa dan negara, ketulusan dalam melakukan sesuatu untuk keluarga,lingkungan,bangsa dan negara akan sangat terasa bagi keluarga,lingkungan,bangsa dan negara.
    Harus ada kriteria dan syarat yg memenuhi untuk seorang yg akan diangkat pemimpin

  5. negri ini membutuhkan figur pemimpin, ibarat seorang bapak beliau sebagai pengayom,pembimbing sekaligus panutan buat anak2nya. seorang bapak rela hidup prihatin sebelum anak2nya bisa hidup mandiri, beliau rela menahan lapar sebelum anak2nya merasa kenyang dan rela melakukan apapun demi kebahagiaan anak2nya. alangkah indahnya negriku ini bila suatu saat tuhan berkenan mengutus seorang figur pemimpin yg bukan seorang penguasa…..maaf jadi ngelantur nih, salam NKRI.

    • Atau silahkan anda mencermati atau membahas masalah ‘kriteria ideal’ pemimpin sesuai pandangan anda @bung sengkuni
      Tanpa tendensiaus ke seorang figur…

      Mohon diperhatikan rule nya trit ini…pada alenia terakhir ….’Bagaimana menurut rekan rekan Patriot Garuda ? silahkan berdiskusi dengan sopan dan santun, tanpa mengaitkan ke suatu personal.’

      • Bung Jayanegara…bagi saya artikel yang ada diPATGA ini adalah TEORI, dan teori ini tidak akan berati apabila tidak kita ejawantahkan di kehidupan kita. Dengan TEORI ini kita menjadi pinter sehingga bisa menilai, mengkritisi apa yang terjadi pada masa sekarang ini . Apa kita harus DIAM dangan alasan aturan? saya berpendapat bukan seperti itu yang diharapakan oleh para sesepuh kita macam ndan satrio, bung PS, bung Narayana dll…justru kita harus semakin kritis melihat semua hal. Bukankah kita diberi wejangan oleh para dosen2 kewiraan(sesepuh PATGA) agar lebih pintar? kalo diam dan terbelenggu dengan segala macam aturan yang membuat kita tidak kritis. Kalo saya salah biar bung admin saja yang ngeBANDED saya.

        • makasih penjabarannya bung sengkuni ,
          Rule diatas Maksutnya admint hanya menjaga kita tidak saling mencaci disini, karena pasti ada pro dan kontra
          Kita hanya sharing ilmunya saja .tidak sedang mengadili seseorang atau institusi, kami admint tetap menjujiung tinggi Lambang2 negara dan para pemimpin kita
          Kami tidak ingin forum ini menjadi forum caci maki dari beberapa kubu untuk membenarkan pendapat dan tokoh yang didudukungnya.
          Kami mengutamakan Persatuan dan Kesatuan
          Terimakasih

          • Saya juga gak ingin mencaci bung, knapa saya sering mampir lapak sini/ PATGA? karena lapak yang lama dah banyak caci maki,selain itu para sesepuh juga boyongan kesini. Justru dari para sesebuh itulah saya mendapatkan rasa bangga serta wawasan yang luas tentang NKRI ini. Disisi lain semakin kritis dalam mensikapi semua kebijakan pemerintah yang tidak menunjukan rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Meski hanya bersuara lewat tulisan..Kalo untuk turun kejalan seperti jaman Pak Harto dulu dah malu sama yang muda2…meski kadang miris ingat teman yang dulu hilang sampai sekarang belum ketemu. Perjuangan mereka sia2 saja kalau kita hanya diam melihat dagelan politik dinegeri kita tercinta ini. Terima kasih bung Jayanegara ( Raja Majapahit ya bung..He3)..salam kenal,salam buat keluarga. NKRI Jaya!

  6. Semoga dengan diskusi ini dapa jadi sebuah pencerahan buat saya dan saudara-2 lainnya bahwa pemimpin dan penguasa jelas berbeda karena pemimpin menyadari setiap kuasa adalah amanah baginya sedangkan Penguasa adalah Orang yang belum tentu menyadari kuasa adalah amanah.

  7. Beda pemimpin dan pimpinan sebenarnya pada pengakuan…seorang Pemimpin diakui scr vertikal dan horisontal sedangkan Pimpinan hanya diakui oleh yg mengangkatnya sbg pimpinan alias top down…

    • Aminn semoga pemimpin yang ideal didukung dalam satu kemufakatan bersama seluruh rakyat Indonesia terlaksana,, sehingga tidak ada kubu kubu an dan tidak ada jumawah dan sakit hati, sehingga semuanya ihklas dipimpinnya

  8. Salut; Dalam untuk penjelasan materinya, Obyektif serta Netral didalam proses diskusinya tentunya disertai dengan cirikhas PatriotGaruda yakni Aturan yang ditegaskan dan wajib ditaati oleh para peserta.

  9. Pemimpin sejati berjuang untuk rakayatnya, tidak bedasarkan atas sebuah pujian atau materi tapi terketuk dari dalam relung hati untuk memberikan yang terbaik serta membawa Kejayaan, kesejahteraan, kedamaian untuk orang/kelompok/rakyat yang dipimpin. Setiap kalian adalah Pemimpin, Laki-laki Pemimpin dalam rumah tangga, seorang Isteri adalah Pemimpin dari harta suaminya, seorang Pembantu adalah Pemimpin dari harta majikanya, maka setiap Kepemimpinan akan di Pertanggung Jawabkan. Imho

  10. Minanur Rohman Muhsinin on

    Saya izin mengchopy artikel dan gambar diatas, saya juga sudah cantumkan alamat Blog saudara, Terimakasih

Leave A Reply