RUWATAN Sukerto KEBANGSAAN

19

Menulis Ulang Karya Pak Satrio ,mungkin sesuai dengan kondisi Bangsa sekarang Ini

Citox patga1
RUWATAN sukerto KEBANGSAAN

Di adat masyarakat Jawa ada tradisi RUWATAN di bulan Suro, Seperti halnya suatu kehidupan, bumi Indonesia yang kita huni ini usianya makin hari makin bertambah. Di satu sisi manusia Indonesia menjadikannya makin cantik, makin indah, makin gemerlap di malam hari dan makin menggairahkan kehidupan bangsa ini.

Tetapi di sisi lain kita tak boleh menutup mata bahwa kerusakan Permukaan bumi dan isi bumi Indonesia semakin parah. Eksplorasi kekayaan bumi Indonesia baik secara legal ataupu ilegal meluas, perambahan hutan, pembakaran dan penebangan liar hutan juga eksplotasi kelautan yang meningkat baik kualitas, teknologinya maupun arealnya. Semuanya mengarah kepada ancaman terhadap kesalamatan bumi Indonesia

Suhu bumi yang kian meningkat, gejala anomali cuaca/iklim, bertambahnya jenis-jenis penyakit, naiknya rob di berbagai daerah, banjir di mana-mana, tsunami seringkali terjadi, juga badai dahsyat yang mengerikan, udara yang makin terpolusi dan banyak lagi bencana-bencana yang lain sebagai akibat ulah manusia sendiri, tak terkecuali semburan lumpur panas di Sidoarjo yang dampaknya makin nyata menyengsarakan masyarakat.

Dari sisi MANUSIAnya, di negeri yang kita cintai ini para pemimpin seringkali bangga menjadi tontonan di TV memamerkan kepiawaiannya bersilat lidah tanpa ada yang mau mengalah apalagi mengaku salah, pembohongan publik semakin menjadi, pencitraan, korupsi makin terbongkar di sana-sini, perselingkuhan pun semakin direstui. Sedangkan RAKYATnya pada suka ikut menghujat dikarenakan penggiringan opini yang dilakukan oleh media.

Di belahan dunia yang lain seperti di Mesir, Libya, Tunisia, Irak, Iran, Pakistan, Kamboja dan sebagainya, hampir di semua negara baik yang maju atau yang belum selalu kita lihat dan dengar adanya pertentangan, permusuhan dan juga peperangan baik antar negara maupun antar etnis, antar kelompok masyarakat dan sebagainya, seakan takkan pernah henti, sehingga kondisi bisa dikatakan makin kacau.

Ruwatan adalah merupakan salah satu jenis ritual yang sering digelar di bulan Suro, apakah itu ruwatan untuk anak-anak atau orang dewasa yang memang perlu diruwat, ataukah ruwatan yang bersifat lebih luas misalnya ruwatan desa, ruwatan negara, dan sebagainya.

Biasanya Ruwatan bagi anak-anak maupun orang dewasa (biasanya disebut Ruwatan Murwakala) ditujukan untuk menghilangkan segala kesialan (kesulitan dalam hidup) yang menimpa mereka sebagai akibat adanya sesuatu kondisi yang menyertainya pada saat mereka lahir ataupun kondisi yang tercipta dalam suasana hidup yang bersangkutan. Anak atau orang yang demikian dikatakan sebagai penyandang sukerta dan disebut Janma Sukerta

Ruwatan Kebangsaan dimaksudkan untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan manusia Indonesia, juga keseimbangan ekosistem yang tentunya amat berpengaruh terhadap kehidupan itu sendiri. Mengapa demikian, karena hanya dalam kondisi yang seimbang maka ketentraman, kedamaian dan stabilitas kehidupan dapat terjamin, dan hanya dalam suasana ketentraman dan kedamaian yang stabil maka kemajuan demi kemajuan akan dapat kita wujudkan.

bethara kala

ANCAMAN Bethara Kala
Indonesia setelah melalui proses suksesi kepemimpinan nasional membuat para Bethara kala dunia ingin mempengaruhi dan menikmati kekayaan yang dimiliki oleh bumi Indonesia beserta Pasarnya yang besar.

Bethara kala dengan sabdanya“Hamug hamug sura mrata jaya mrata, ngimbang sasat padha hei, hei he…..yaa aku Bethara kala hemm endi Tandahku…

Bethra kala siap memakan atau menindas, memeras, memperbudak manusia Indonesia maka Indonesia akan berantakan … dan mengancam akan HUKUM ALAM.

Susahnya Indonesia yang baru selesai menyelenggarakan Pesta demokrasi ini lagi diincar oleh dua Bethara Kala, yang sudah bermain sejak lama mempersiapkan pengaruhnya untuk bisa MELAHAP Indonesia sehingga mereka berdua telah mempersiapkan suatu strategi yang dikenal dengan perang pengaruh atau perang proxy,

ruwata

PERANG Proxy
Perang proxy atau proxy war adalah perang yang terjadi ketika kekuatan lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti untuk berkelahi satu sama lain secara langsung. Kekuatan pihak ketiga kadang kadang berupa pemerintahan, Agen, Tentara bayaran, atau pihak ketiga lainnya. Diharapkan kelompok kelompok ini bisa menyarang tanpa menyebabkan perang skala penuh.

Mengutip keterangan pak KASAD Jendral Inf Gatot Nurmantyo:
Perang proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antardua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.

Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat atau perorangan.

Melalui perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan karena musuh mengendalikan nonstate actors dari jauh. Proxy war telah berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dr Otto Scharmer, seorang dosen di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat dan pendiri Presencing Institute, mengatakan bahwa demokrasi baru yang lebih berdaya tahan dan tangguh adalah demokrasi yang mengedepankan empat hal, yaitu dialogis, partisipasi langsung masyarakat, turun ke bawah, dan digital.

Keputusan yang diambil dalam sistem demokrasi ini berasal dari kesepakatan seluruh perwakilan masyarakat dan bukan berasal dari satu kelompok.

Di masa yang akan datang, lanjut Scharmer, dunia, negara, provinsi, kabupaten/kota, komunitas, dan lembaga akan bersama-sama membentuk “global forum” dalam semangat dan komitmen memilih tanpa harus menghakimi, menentukan tanpa harus menyalahkan, memutuskan tanpa harus merendahkan, menonjolkan tanpa harus meniadakan, unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), dan semangat gotong royong.

Semangat inilah yang dibutuhkan masyarakat dunia untuk menuju peradaban yang kuat dan madani penuh kehangatan dan kebersamaan.
Demikianlah paparan Jend TNI Gatot Nurmatyo soal mengapa demokrasi menjadi kuat dan tantangan perang proxy yang menjadi informasi bagi kita soal seluk beluk ‘hidden agenda’ yang tak mudah terungkap. Know Your Enemy.

Bethara kala melalui Sengkuni, Dasamuka dan Durna siap mengobok obok Indonesia…

1395282_1493702964247800_4433519929302584517_n

MENCOBA Berpikir dengan dimensi yang lebih Tinggi
SAAT Kita melihat sebuah lukisan dua dimensi yang menempel di dinding, di dalam lukisan itu ada dua kubu yang berhadapan, kubu A siap dengan bala tentaranya, kubu B siap dengan bala tentaranya. Kedua kubu siap dengan dalil dalil nya dan sumpah serapahnya, bahkan senjatanya.

Bila kita ikut menempelkan separuh muka di lukisan itu ke kubu A maka yang terlihat kebaikan diri sendiri dan kejelekan kubu B. Demikian juga sebaliknya, kenapa, karena kita ikut melihat itu sebagai masalah mahkluk dua dimensi di lukisan tersebut. TETAPI akan lain ceritanya jika anda melihat permasalahan dan yang disengketakan oleh kedua kubu dilukisan itu sebagai mahkluk yang berdimensi tiga. Naikan pemikiran dan cara pandang setingkat lebih tinggi dimensinya.

Kita akan MELIHAT para Bethara Kala dengan gunting dan korek api Bethara Kala baru terlihat di View dimensi yang lebih tingi. Betharakala karena tidak suka dengan motif lukisan tersebut ingin menggunting Lukisan itu menjadi dua atau beberapa bagian atau bisa saja membakar dan melahap lukisan itu dan ingin mengganti dengan lukisan yang baru.

Kenapa setan lebih leluasa menggoda umat manusia ? karena dia mempunyai dimensi yang lebih besar yaitu empat dimensi. Setan akan ketawa ketiwi melihat pertikaian umat manusia yang cuma punya pandangan 3 dimensi.

SAYA tidak terpengaruh apapun hasil keputusan tentang Sistem Pilkada. Saya akan tetap mencoblos di pemilu akan datang agar Indonesia lebih BAIK.

HAK PILIH harus dimaksimalkan supaya kaum yang tidak mencoblos (Golput) hak pilihnya dan fenomenanya tidak DIMANFAATKAN oleh kekuatan yang ingin Indonesia tetap bisa dijinakkan…Tidak ingin Indonesia menuju Jaya.

The voters should use their head instead their heart. (Pemilih harus menggunakan Kepala mereka (Otak) bukan dengan HATInya).
Masalahnya, media pun dikontrol oleh mereka, voters praktis tidak punya akses informasi yang BERIMBANG. Except for very few of them who actually superbly educated, know history of who’s who very well, and willing to dig into underground information.

MERACUNI Demokrasi Indonesia adalah keinginan mereka, NAMUN yang substansial adalah winning hearts and minds rakyat. Dan Ini yang SUSAH dikendalikan oleh para Patriot, yang ada adalah terprovokasi oleh pencitraan.

Semoga contingency plan sudah disiapkan. Siapapun next leader, beliau tidak akan bisa menyimpang jauh dari prinsip fundamental negara NKRI yang sudah diletakkan oleh founding fathers bangsa Indonesia.

Saatnya kita MERUWAT diri sendiri agar Keseimbangan Alam bumi Indonesia TERJAGA.

Dirangkum dari berbagai sumber
By; Patku Satrio
Gambar by:Patsus Citox dan Googel

Share.

19 Komentar

  1. Lek U-mar Mentaras on

    Salah satu artikel favorit ane.

    Melihat dimensi kehidupan dari dimensi yang lebih tinggi.
    Semoga Bapak Satrio selalu sehat walafiat selalu dan senantiasa dalam lindungan-Nya….Amiiin

    • Amin Bung Lek Umar ,
      Sayangnya beliau belum bisa aktif dan Online karena kesibukan beliau, keliling 😀
      Beliau tiip salam untuk semua pembaca web, janji beliau untuk tetap mengirim artikel disini,
      kita tunggu saja artikel beliau

  2. Sengkuninya bukan saya lo Ndan Satrio…he3..kalau saya mengamati dari sisi lain Ndan…Sengkuni itu seorang strategi militer dan politik.Dia melakukan semua itu untuk hak2 dan saudaranya yang dia sayangi, yang menurutnya merupakan hak dari para Kurawa,Durna adalah seorang Guru yang mengajarkan semua keahlianya pada murid2nya tanpa melihat dia kurawa maupun pandawa..meski pada akhirnya pandawa yang lebih banyak menguasai ilmunya karena ketekunanya.Durna rela mati demi negaranya meski ia tahu yang ia bela itu salah, tapi dia membela negaranya…Dasamuka memang jahat, tapi untuk perjuangan cintanya sungguh luar biasa.Demi mendapatkan Shinta dasamuka mengorbankan rakyat,anak,saudara,bahkan nyawanya…coba wanita mana yng gak bilang so sweet sama pengorbanan Dasamuka…he3.Maksud saya gini ndan Satrio, sejahat apapun dia pasti punya sisi humanisme…meski kadang sisi itu kalah dengan keangkara murkaanya. Salam buat ndan Satrio..sehat selalu

  3. ya selalu ada pembenaran walaupun komunis(atheis). coba pernah tanya ngga pada diri sendiri bung sengkuni. katanya Tuhan dengan malaikatnya membagikan rizki pada manusia. apa pernah ada malaikat ngetuk pintu lalu ngasih ini rizki anda? kan ngga. jadi kalo yang atheis ya jangan di bakar di neraka dong. mirip sama pahlawan. apakah semua pahlawan akan di terima di sisiNya sementara membunuh 1 orang menjadikan pembunuh tetapi membunuh jutaan menjadikannya pahlawan. pancasila tidak pernah mengajarkan seorang nasionalis lupa akan Tuhannya. begitu juga petani pedagang politisi dlsb. karena sila pertama adalah Ketuhanan yang maha esa.

    • Bener bung FREAXOUT…saya gak punya maksud yang seperti bung contohkan itu, semua yang saya tulis itu hasil sharing dengan para sesepuh budaya jawa, mereka adalah para pakar pewayangan, yang mengatakan bahwa WAYANG itu “WEWAYANGAN/ BAYANGAN” kehidupan orang didunia, semua adalah simbol.namun dalam simbol2 itu tidak mutlak seperti itu, contoh bung..Durna menyuruh muridnya Bima untuk mencari “KAYU GUNG SUSUHING ANGIN” dan “TIRTA PAWITRA” yang bagi kurawa dianggap cara untuk membunuh Bima, karena harus masuk hutan belantara an masuk kedasar samudra.tapi yang didapat Bima adalah anugrah dari “Yang Kuasa”.untuk lebih jelas bung bisa buka cerita wayang DEWA RUCI. Banyak sekali bung cerita wayang yang kalau kita pelajari penuh dengan filosofi yang sangat tinggi.Maaf bung bila tak berkenan, salam buat keluarga bung FREAXOUT..SMOGA SEHAT SELALU….colek juga Bung NINO dicilacap.

    • “apa pernah ada malaikat ngetuk pintu lalu ngasih ini rizki anda?” ya adalah bung. anda bisa bangun dari tidur itu aja sudah rizki yg diberikan oleh tuhan. gak usah jauh2 bicara cuma uang adalah rizki. kemampuan kita itu adalah rizki juga.

  4. Jaya Negara saids :
    Neocortical Warfare
    Perang terbesar yang dihadapi Indonesia
    Cara Perang Neocortex (Neocortical Warfare) adalah cara perang tanpa penggunaan kekerasan. Jadi menyimpang dari definisi perang yang diberikan Von Clausewitz, yaitu Perang adalah tindakan kekerasan untuk memaksa musuh tunduk kepada kehendak kita. Lebih sesuai dengan pernyataan Sun Tzu , yaitu panglima perang yang unggul adalah ia yang dapat menundukkan musuhnya tanpa menggunakan pertempuran.
    Neocortical Warfare dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia
    Berkembangnya pemikiran ini dipicu oleh kemajuan Iptek, khususnya dalam biologi dan psikologi. Orang berpikir bahwa inti Perang adalah menundukkan kehendak musuh sehingga mau mengikuti kehendak penyerang, tidak melawan atau mempersulit keinginannya. Untuk menundukkan kehendak musuh yang penting adalah menundukkan kehendak pemimpin musuh tanpa harus berperang secara formal. Kalau pemimpin mau tunduk, ia tidak akan membawa pengikutnya untuk melawan penyerang. Bahkan ia akan mengikuti kehendak penyerang. Dan menundukkan kehendak pemimpin musuh tidak harus dengan tindakan kekerasan. Malahan penggunaan tindakan kekerasan mengandung risiko macam-macam, mungkin serangan dikalahkan atau mengundang pihak lain membantu yang diganggu. Selain itu tindakan kekerasan pasti perlu biaya besar yang amat berbeda kalau tanpa tindakan kekerasan.
    —————————————
    Iptek menunjukkan bahwa kehendak orang bersumber pada otaknya, khususnya bagian otak yang namanya neocortex. Kalau otak itu dapat dipengaruhi sehingga pikiran orang itu bergerak menguntungkan , maka kehendak orang itu dapat dimanupulasi sesuai kehendak penyerang. Contoh paling sederhana adalah penyuapan yang membuat orang yang terima suap lebih dekat kepada pemberi suap. Dan suapan tidak hanya uang, bisa juga hal lain yang menyenangkan penerima suap sehingga berubah pikirannya. Iptek kemudian menemukan bahwa tidak hanya suap saja jalan untuk mengubah cara berpikir orang. Berbagai teknik dapat dikembangkan yang dapat mencapai tujuan sama.
    ——————————————
    Cara Perang Neocortex mulai digunakan pemimpin Jerman Adolf Hitler pada tahun 1930-an ketika ia berambisi menguasai Eropa. Hitler pada tahun 1938 berhasil menundukkan Austria tanpa penggunaan kekerasan. Hitler pula yang mengembangkan tindakan penetrasi ke negara-negara Eropa Barat tanpa kekerasan dengan apa yang oleh pihak lawannya di Barat disebut kolonne kelima dan kemudian berkembang menjadi istilah subversi yang sekarang lazim digunakan.
    Cara Perang Neocortex terutama tertuju kepada pimpinan pihak yang diserang. Sedangkan Kolonne Kelima dengan jalan propaganda mempengaruhi masyarakat lawan. Hanya Hitler kemudian masih menggunakan tindakan kekerasan untuk menguasai Eropa Barat, meskipun cara perang neocortex dan kolonne kelimanya sudah berhasil mempengaruhi dan melemahkan masyarakat Eropa Barat. Keberhasilan cara berperang baru itu dibuktikan dengan runtuhnya negara-negara Eropa Barat satu persatu dalam waktu singkat, bahkan Perancis yang dalam Perang Dunia I mengalahkan Jerman dapat dikalahkan dalam kampanye yang hanya berlangsung tiga minggu. Hitler baru gagal ketika hendak merebut Inggeris.
    Cara Perang Neocortex dan subversi ini kemudian juga diambil Uni Soviet dan diterapkan dalam ambisi Josef Stalin dan Partai Komunis menguasai dunia setelah memenangkan Perang Dunia II. Amerika Serikat relatif lambat dalam penggunaan cara baru itu, karena cenderung terlalu menitikberatkan pada keunggulan teknologi militernya serta kekuatan pembiayaan. Baru setelah menyadari bahwa perang modern perlu pembiayaan amat besar, apalagi mengalami kegagalan seperti di Vietnam yang membuktikan bahwa keunggulan teknologi bukan segalanya, para pakar AS mulai menyadari pentingnya cara berperang tanpa kekerasan, khususnya perang neocortex.
    Tidak mustahil pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev salah satu korban perang neocortex AS. Setelah memenangkan Perang Dingin AS melancarkan offensif tanpa kekerasan besar-besaran untuk menguasai dunia. Kekurangberhasilan operasi militernya di Irak dan Afghanistan, padahal sudah dikeluarkan biaya amat besar dan dikorbankan banyak pemudanya, membuat orang AS makin sadar bahwa teknologi dan kekuatan ekonomi bukan segalanya. Apalagi setelah ditimpa krisis ekonomi yang hingga kini belum teratasi.
    Sebab itu dapat diperkirakan bahwa Cara Perang Neocortex akan makin digunakan AS unntuk mencapai tujuan-tujuannya dan memelihara dominasi dunia. Karena Indonesia termasuk negara yang menonjol dalam kepentingan AS maka kita harus siap dan waspada untuk tidak menjadi korban dari usaha AS itu. Kita tidak perang dengan AS tapi tanpa perang AS akan memperjuangkan kepentingannya yang banyak di Indonesia. Kiranya keberhasilan mengubah UUD 1945 dengan 4 kali amandemen sehingga batang tubuh konstitusi itu menjadi berbeda dengan Dasar Negara, dengan bantuan orang Indonesia sendiri, merupakan salah satu usaha tanpa kekerasan AS yang merugikan NKRI dan bangsa Indonesia.
    Akan tetapi kita juga waspada terhadap China yang sedang bersaing kuat dengan AS, karena cukup banyak kepentingannya di Indonesia. Dan pasti China lebih mahir dan cekatan dari pada AS dalam melakukan Cara Perang Neocortex.
    “PERANG CORTEX ADALAH PERANG MELAWAN HAWA NAFSU”

    • perang asimetris dengan pemanfaatan fihak ketiga inilah kelemahan indonesia. karena stereotip di otak manusia indonesia hanya 2 seperti siang malam,benar salah,hitam putih tanpa bisa melihat sesuatu yg abu abu,tidak hitam atau Putih,tidak terang atau gelap akan tetapi remang

      jaman sukarno jelas sangat aware dengan bahaya neokoolonialism/nekolem atau penjajahan gaya baru. sukarno jelas paham susahnya sbg bangsa yg terjajah dan tidak mau indonesia terjajah lagi,baik fisik,ekonomi atau ideologi.

      sukarno jelas siaga satu terhadap proxy proxy binaan barat (amrik)

      setelah sukarno lengser dan pemerintahan berganti,dimana suharto tidak aware seperti sukarno dan malah menjalin kedekatan dengan proxy mereka di indonesia,malah memberi tempat karpet merah dan baju nasionalis untuk membangun negri,mereka bisa menduduki post mentri,parlement,mereka bisa masuk military,mereka bisa masuk bin,mereka juga berkontribusi dibidang economic,bahkan diberi hak untuk menyalurkan,maka penguatan barisan pun mereka lakukan di segala lini.

      bahkan kebijakan kebijakan dan aturan suharto yg juga diambil dari lembaga think tank barisan komprador ini.

      kudeta merangkak dilakukan tanpa keinginan mengganti pemerintahan,karena secara defacto mereka sudah mengusai post post stategis di belakang ri1.

      sehingga ketika bergaining position mereka kuat,proses demokratisasi indonesia mereka lakukan,bangsa indonesia tahu tp tidak bisa berbuat banyak,nilai luhur bangsa dipertanyakan,pancasila tinggal cangkang sementara isi tidak lg pancasilais,bahkan ketika pmp dan p4 tidak di ajarkan satria 43 hanya bisa diam.

      komprador komprador asing dan tuanya telah sukses luar biasa di indonesia, mereka bergelimang harta dan tahta tapi mayoritas indonesian masih harus hidup Susah

      satria 43 yg seharusnya membusungkan dada mengisi kemerdekaan dan bisa berdiri sejajar dengan bangers lain seolah malu dan kehilangan ruh perjuangan sehingga bagaikan zombi zombi yg kelihatan berjalan akan tetapi tidak jelas arahnya.

      ketika satria 43 sadar ternyata mereka sudah menjadi goliat yg mencengkram di segala lini termasuk pemikiran.

      akankah satria satria garuda menyerah kalah karena barisan musuh dan kompradornya secara defacto telah berkuasa di republik ini?

  5. Sukerta dalam.artian wingit bahwa negara dalam kelimunan prahara memang kini adanya. Tapi mana ada bangsa yang besar yang tidak melalui hal ini entah hal tersebut merupa dalam pergoncangan karena usik dari dalam atau luar?..
    Demokrasi pula tidak bisa berandai secara ideal mencapai tahapannya bila itu sekular dan parsial. Harusnya bangsa-bangsa berkaca sesungguhnya demokrasi yang patut dan mulai bersumber dari budaya tradisi yang telah mencapai keunggulan kebijakannya. Maka demokrasi mendapati dirinya sebagai wacana yang baik sebagai pilihan.
    Sampai kapan pun hal itu tidak akan nampak pada Amerika dan australia kecuali yang dipandang kacamata kuda semata di bidang politik nir aspek lain. Maka, indonesia pun tidak akan terhindarkan dalam segala aspek pergumulan ide dengan bangsa lain baik itu kemudian mengenai pelaksaannya. Kalau pernyataan proxy war didengungkan menyerang negara kita maka bukanlah hal terelakkan. Kembali pada preambule UUD 1945 adalah asasi negara indonesia untuk turut serta mencerdaskan bangsa dan ikut dalam usaha perdamaian dunia. Tidak mungkin kegiatan semacam ini dirupakan bentuk himbau menghimbau. Sudah tentu ejawantahnya muncul dalam pergerakan nyata atau terselubung. Menyebut kampanye kamboja, brunei, lebanon, merupakan kebijakan pemerintah atas hal itu.
    Tentu saja pendirian bangsa kita akan bersisihan dengan ide pandangan bangsa lain “pewaris” demokrasi yang mencampur ide demokrasi dan imperialisme.
    Ke depan indonesia mestilah melihat potensi dan ancaman terhadap bangunan kemandirian bangsa. imho..salam tabik bung Naga..

  6. Waspadalah NKRI, genderang perang Asymetris n hibrida terus bertabuh.. alutsista tak lg dimonopoli senpi, mortir, roket, kini camcorder adlh slh satu jenis wmd..

  7. Indonesia Banget on

    Cuma ber-andai-andai…, Kebayang gak ya kalau seluruh pejabat publik mulai dari RT, RW, LURAH, CAMAT, BUPATI, GUBERNUR, MENTRI, POLITISI, PEJABAT LEMBAGA, LSM ampe PRESIDEN mempunyai visi dan misi yang sama yaitu hanya untuk memajukan NKRI dan benar-benar tulus dari hati mereka… kira-kira NKRI ini seperti apa ya?! Bahkan orang tidak perlu lagi ngebayangkan syurga, karena jelas sudah merasakan miniaturnya syurga.

Leave A Reply