PELUANG Gripen Menipis ?

41

 

SAAB-Komponenten

SAAB..? NO WAY..!
Saya tidak bermaksud mengecilkan kehebatan pesawat tempur JAS Gripen buatan SAAB. Namun apabila kita terpaksa harus mengambilnya hanya karena alasan TOT yang selalu digembar-gemborkannya, maka sebaiknya kita lupakan saja mereka..!

TOT yang konon menjadi alat penglaris SAAB, kini mulai disangsikan oleh banyak negara..! TOT itu dinilainya masih setengah hati.Artinya, skala 100% bukanlah hitungan yang diambil dari keseluruhan jumlah teknologi yang dimiliki oleh Gripen, melainkan dihitung berdasarkan kemampuan penguasaan teknologi yang telah dikuasai oleh calon pembeli. Jika suatu negara telah menguasai teknologi perakitan pesawat tempur, maka sangat dimungkinkan negara tersebut akan diberi kepercayaan untuk merakit 100% produk yang dipesannya. Tetapi jika suatu negara hanya baru sampai di level perawatan dan kegiatan pendukung lainnya, maka sangat mustahil pihak SAAB akan menyerahkan proses perakitannya..!

Pertanyaannya sekarang, sampai dimanakah kemampuan kita saat ini..? Apa pun jawabannya, itulah sesungguhnya yang akan didukung 100% oleh SAAB..!
Begitulah yang dialami Thailand dan Malaysia saat ini, yang konon merasa kecewa dengan tawaran TOT 100% yang pernah dijanjikan pada mereka sebelumnya. Thailand kini hanya diberi hak hingga perawatan enjin, adapun Malaysia baru dijanjikan hingga ke level design composite system, sesuai dengan penguasaan teknologi itu oleh salah satu perusahaan Malaysia, yakni DRB-Hicom, yang notabene adalah produsen mobil Proton dan Perodua saat ini, yang sebelumnya meminta Indonesia untuk menularkan kemampuan PTDI dalam membangun helicopter..!
Melihat kenyataan seperti ini, akankah kita memaksakan Gripen demi alasan TOT..? Hehehe..!

Oh yaa sekalian Kemarin saya menerima email dari seorang sahabat yang sedang mengikuti sebuah seminar di Singapore. Dia ngabarin bahwa jawaban atas pertanyaan dunia tentang keikutsertaan Russia dalam tim pencarian pesawat Air Asia yang mengalami nasib nahas di selat Karimata beberapa waktu lalu, kini terjawab sudah.

Dan yang paling mengejutkan, ternyata konon Russia juga menurunkan Kasel nuklirnya..! Ironisnya, ulah Russia ini juga diikuti oleh Inggris yang tidak lama kemudian melayarkan KS nuklir mereka. Dan kini Inggris secara terbuka mengatakan bahwa mereka akan menurunkan lebih banyak asset militer mereka untuk mendukung para anggota FPDA. Alasannya, untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Asia Pasific..!
Jika benar itu adalah alasan yang mendasarinya, maka hal yang perlu kita cari tahu adalah seberapa besar kekuatan sesungguhnya yang telah ada di Asia Pasifik hingga saat ini..?

By: Patku Yayan Supriatna

dede sherman 6

OBROLAN WARUNG KOPI PAK KUMIS
Bung Eko : Katanya kok bukan 100% murni…

Bung Anwar : Wah begitu rupanya untung Thailand dan Malaysia berkeluh kesah sehingga tau kejadian seperti itu tapi secara sdm Indonesia mampu ada PT DI di sana ..memang tawaran yg sangat menggiurkan namun belum tentu manis hasilnya

Bung Yayan : Murni juga sih, sebatas kemampuan kita..!
Logikanya adalah hal yang mustahil bagi SAAB untuk membangun pabrik pesawat disetiap negara yang memesan produk Gripennya..!

Bung Jerry : Dari awal juga udah curiga lihat gelagat si saab ini

Bung Alfan : Pandai bersilat lidah si SAAB..??

Bung Dhay Mio : Klo saya sempat berpikir apa mungkin jika hanya beli 1 ska lalu kita diberikan full TOT? Tapi seperti’a skr udah dpet jawabannya..Bahasa Sales memang Indah .

Bung Ruhullah :sukur ada Thailand dan Malaysia yang jadi perbandingan . Allah masih sayang ama kita INDONESIA

Bung Isone Sories :Kalau 100% TOT berdasarkan kemampuan SDM negara pembeli sebenarnya juga wajar. karena gak mungkin SAAB ngajari pelajaran SMP kalau yang diajari masih tingkat SD. yang menjadi pertanyaan ya tingkat kemampuan SDM kita apa sudah mampu menyerap secara keseluruhan TOT pada pesawat gripen.

Bung Yayan : MURNI juga sih, sebatas kemampuan kita..! Logikanya adalah hal yang mustahil bagi SAAB untuk membangun pabrik pesawat disetiap negara yang memesan produk Gripennya..!Kalau engine gak akan pernah ada yang TOT, mengingat tak ada satupun pabrikan pesawat di dunia ini yang mampu membuat produknya lengkap hingga ke engine, bahkan system navigasinya pun masih sering disupply oleh perusahaan lain..!
Untuk mesin kita bisa meniru gaya china, dengan memborong dan meminta lisensi atau bahkan mencopy paste nya,
Kalau soal engine, sebenarnya China tidak pernah TOT..! Mereka membeli para ahlinya..! Disuruh mengajar di kampus, praktek di lab, produksi di pabrik..! Luar biasa..! Itu cara yang paling benar..! Hehehe

Bung Patech: Kalau menilik sebatas kemampuan untuk sekedar tot, saya yakin kita mampu, dan bahkan sekelas rapael pun kita mampu,kalau menurut bung antara Typon dan Rafael lebih menjanjikan mana yaa yayan ?,
Mengingat sekawasan asteñg hanya Indonesia yang mampu dan paling mapan dalam dunia penerbangan,

Bung Andreas : Jika suatu negara telah menguasai teknologi perakitan pesawat tempur, maka sangat dimungkinkan negara tersebut akan diberi kepercayaan untuk merakit 100% produk yang dipesannya.
bagaimana kemampuan Indonesia? sanggupkah sampai real 100%?

mengingat ada PT DI yang selama ini sanggup pada pesawat non tempur, apa ini usaha / loncatan ke pespur? Mohon pencerahan lebih lanjut

Bung Lukman Hadi ;kalau pemikiran saya sih gini,
apa pas nanti kalau negosiasi kontrak hal ini ga dibahas? mengingat negara kita kan harus ada TOT dalam setiap pembelian alutsista yang notabennya belum bisa diproduksi secara mandiri di dalam negeri.
nah apakah pihak indonesia tau akan hal ini?atau akan memaksa tau? atau bagaimana bung Yayan ? dan meneruskan pertanyaan para patsus lain, bagaimana kemampuan PT DI sejauh ini?/menurut pendapat saya sendiri juga, bisa dibilang SAAB tidak menipu juga karena memang secara logika juga bisa diterima. yang harus dicermati ya memang saat negosiasi kontrak dan embel-embel TOT nya. toh kan ada yang pernah bilang gitu transfer ilmu cara perawatan pesawat juga bisa disebut TOT kan? mohon koreksinya rekan-rekan

Bung Anggia : Jiahhh.. 100% nya ada syarat dan ketentuan yang berlaku.. Kayak provide dalam negeri aja

Bung KS : Kalau dari amerika TOT apaan ya bung Yayan ? Maaf ane penasaran aja walau gak sesuai tema

Bung Yayan : Dengan US setahu saya tidak ada perjanjian TOT, hanya hak offset..! Cuma tidak dijelaskan kita mendapatkan hak offset dalam bidang apa dan senilai berapa..?

Bung Narayana : Padahal dalam MoU pengadaan antara Saab dan Malaysia dan Thailand itu sudah cukup jelas soal klausul ToT: hanya mencakup maintenance dan pengembangan logisitics/supply chain. Tidak ada sama sekali klausul yang menyebut ada ToT 100%. Lha industri kedirgantaraan Thailand dan Malaysia masih sangat jauh dari kemampuan untuk bisa bikin pespur “from the scratch”.JADI kalau ToT dalam pengertian assembling full, tidak. Sama halnya dengan Rafale dan Eurofighter, yang diambil ToT adalah subsistem dalam rangka kepentingan pengembangan IFX/LFX.

Bung Wehrmach : Tot! Tot! Kayak bunyi klakson ya…tapi sayang cuma bunyi aja…yang didepan gak mau minggir karena kawatir komisinya di catok ayam. 😀

Pak Kumis : Yang dibahas tiap hari ada aja,,ne pade,, mending ane Ngarti,lah banyak kagak ngerti nya.,sekarang malah TOT.. mbulet ,,? Tunggu aja salesnya mampir diwarung sini ,, biar pada jelas duweh,,

Obrolan Warung Kopi Pak Kumis
Gambar By Patsus Dede Sherman dan Googel

Share.

41 Komentar

    • kemungkinan mengakuisisi gripen kecil apalagi sekarang sedang ada tender untuk IFX semoga yang menangin aribus karna DI sudah sangat dekat dengan airbus dan akan semakin mudah apabila indonesia akuisisi typon dalam membantu pengembangan IFX,. kalau lochket martin yang dapet tender siap2 F16 blok 60 sebagai syarat dari pengembangan IFX,.
      y saya harap sih tetap SU35 yang di ambil toh rusia juga menawarkan ToT y walau masih malu2,..

    • Tp SAAB mnrt ane g sbruk it,,
      contohnya krjasama lindun am saab mnrt ane jg nguntungkan kita, , skrg jg SAAB ane dgr krjsama ama TURKI untuk TFX 5th Gen fighter . .
      Jd tgl kitanya aja bagaimana ngrayunya,,
      ane si ngarep kita ambil Su35 + Typhoon/Rafale/Gripen yg bsa diandalkan u kmandirian kita

  1. klo saya masih berbaik sangka saja,walau sseumpama penguasaan tot pt.di cuman 80% itu adalah sesuatu yg menggembirakan karena disisi lain ifx tetap jalan.

  2. Dan kini Inggris secara terbuka mengatakan bahwa mereka akan menurunkan lebih banyak asset militer mereka untuk mendukung para anggota FPDA. Alasannya, untuk menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan Asia Pasific..!

    mohon untuk bung bung semuanya kebijakan yang diambil militer inggris untuk asia pasifik ini diulas sedikit sedikit dan bagaimana strategi kita untuk menyikapinya??

  3. Seperti skema pada gambar,gripen adalah produksi padat karya / keroyokan dari berbagai negara,dan kebanyakan hasil prod US termasuk engine nya,jika salah satu ngambek/meng embargo repotlah kita,dan yg paling potensial untuk ngambek adalah US dan GBR….jadi menurut saya terlalu riskan untuk mengambil grippen,walaupun dg iming2 ToT sekalipun..ma’af jika salah…

  4. ketimbang mobil asean gimana kalo asean fighter jet/war hardwares…tim ahli dan pendanaan dari 10 negara…untuk phase awal, Indonesia sebagai pimpro krn IAE paling berpengalaman….saham bisa bagi rata,

    Semisal, ada 1000 komponen…produksi komponen di spread out di 10 negara sesuai dgn kemampuan masing masing…blue prints dimiliki 10 negara…tidak ada rahasia biar tidak saling curiga…10 negara wajib membeli tentunya quantity akan berbeda tergantung daya beli masing2.

    Fighter jet dibuat di Indonesia…
    Tank di philippines,
    Heli di Thailand…
    Bomb Cambodia
    etc…

    CEO dirotasi periodically spt pemimpin Asean.
    jika perlu tot, asean bargaining power jauh lebih synergic ketimbang negara individu.

  5. Dear Patsus Dede, saya ada pertanyaan mengenai Russia dan U.K kirim kasel nuklir saat pencarian Air Asia :
    1. Kedalaman laut di sekitar jatuhnya Air Asia hanya sekitar 30 M saja, bagaimana bisa kasel sekelas nuklir bisa berenang disana bung?
    2. Selonggar itu kah pengawasan terhadap bawah laut kita sampai beberapa negara bisa bebas kirim kasel nya kelaut kita? Apa masuknya kasel mereka sudah izin sama kita?

    Thanks.. 🙂

    • mungkin bukan dikawasan, dimana air asia terbenam…tetapi lebih ke arah kawasan yang dalam, yang memungkinkan kasel nuklir bisa lewat.

      secara dulu ada pernyataan / celetukan..kalau sewaktu lagi hangat2nya pencarian air asia di lautnya…ASU sempat ngotot mau masukin kasel nuklir nya…terus di hadepin oleh kasel 2 kita.
      jadi pelotot2tan gitu. terus yang di udara raptor udah sliweran …kejar2an ama pesawat2 kita.

      sempat juga tuh destroyer cina mau ikutan dimasukkan ke sono ngimbangin destro USA dkk.

      kayaknya ASU pengin memanfaatkan momen jatuhnya air asia utk ngobo2k ALRI.

      jadi kagak heran kalau ada tambahan berita kasel nuke rusia dan britis mau mau masuk juga (atau udah..?).

      CMIIW

      NB: itu british katanya orang jepang sejak tahun 1997 (kasus lepasnya hongkong ) udah gak mau aktif lagi dg FPDA…lah ngapain sekarang aktif lagi.

      harusnya rusia memcah kekutan british dg provokasi argentina untuk duel dg UK di falkland sana. kan fregat type 45 (UK) sama pembom SU24 (argentina 12 buah) udah dipesiapkan disana…

  6. Beli sajalah gripen ng, software/network nya itu loh yg canggih..aviationweek malah bilang gripen ng pespur gen 6. Gripen itu memakai filosofi A4 Skyhawk..pespur kecil dgn payload besar. Yg penting kan ongkos jalan murah meriahF16 saja ngga pakai Tot cuman offsets aja dibeli. Swedia Inggris America lagi ngga mau embargo Indonesia.

    • gripen bagus untuk mengganti F5 saja. sama2 medium fighter.

      aku yang senengnya itu …adanya erie eye…AEWC system dari SAAB. dg kamampuan sapuan S-band radar ..mempunyai kemampuan untuk memantau stealth fighter…macam F35 dan F22 raptor pada jarak yang relatif jauh (470 km).

      S-band radar itu mempunyai kemampuan yang sama dg L- band radar dalam mendeteksi stealth fighter dan bomber.

      Sebenarnya indonesia juga sedang mengembangkan radar S-band radar kerjasama dg USA untuk ground base radar dg kemampuan long range deteksi. katanya ” state of the art technology” temuan radar jenis ini oleh USA.
      http://xairforces.net/newsd_turk.asp?newsid=1296&newst=3#.VNmRuFcrFZg

      • Ah yang boneng bung #Aryajawa. Radar S band bisa detec raptor di jarak 470 Km. Beuh edan kalo bener tapinya. Perasaan diameternya kecil tuh radar, kok bisa ya

        • boleh dicheck di wiki lewat google…disana di tulis S band radar erie eye SAAB…jangkauannya 470Km.
          sedangkan S band radar adalah radar jenis doppler yang bekerja memakai frekwensi S band yang mana memang termasuk radar yang mampu mengendus teknlogi stealth raptor dan F35.

          karena teknology stealth raptor memang didesain hanya mampu memandulkan radar jenis X- band radar tapi tidak pada S-band radar dan L-band radar.

          Teknologi raptor kan kurang lebih sudah 20 tahun ini toh?….teknologi dimana radar2 X band radar adalah majoritas di pakai di seluruh dunia.

          kalau sekarang ada radar2 jenis S-band radar yang punya daya jangkau panjang itu mungkin akan mengubah konsep stealth di masa datang.

          mungkin pula konsep stealth PAKFA dan J31 serta J20 masih meniru konsep2 stealth barat (USA…raptor dan F35)….memakai komposit carbon.

          jadi tidak heran USA kerjasama dg indonesia (perusahaan swasta) menciptakan S-band radar dg daya jangkau yang sangat jangkau utk deteksi anti stealth buat menghadapi 2 musuhnya itu.

    • Pamor gripen mendapat kredit setelah pengadaan di ceko, hungary, dan polandia bung BHD. Pengadaan 3 negara tersebut karena adanya paksaan setelah bergabung dengan NATO ketiga mesti segera memiliki pespur yang sesuai dengan standar NATO. Amerika cukup ngotot menawarkan hornet namun pengajuan ceko pembelian dalam mata uang ceko, walhasil usul ini ditolak kongres.
      Pada kasus polandia (cmiiw) jerman menawarkan mig 29 luftwaffe sebagai termin sebelum pengadaan typhoon atau pespur lain yang kompatibel.
      Hungary sendiri mendapatkan penawaran surplus dari national guard berupa f 16 dan mendapat penawaran f16 blok 60. Ketiga kejadian itu berlangsung dekade yang lalu.
      Justru penawaran leasing dari “surplus” pesanan AU Swedia yang akhirnya diberikan pada 3 negara tersebut, (cmiiw) ceko mendapat 2 skuadron gripen.
      Jadi faktor politis sudah nampak pada kasus tersebut. Singapore yang saat itu juga mengadakan tender pesawat NGF (next generation fighter) tidak meng enlist gripen tapi gripen sukses mendapat pesanan dari negara eropa timur yang bergabung ke NATO. Kebetulan? Pasti tidak.
      Dengan tidak menjelekkan gripen, dan diakui pespur ini bagus, Indonesia harus melihat, produksi bersama ini harus menghasilkan pesanan yang cukup bagi Kita atau pasar potensial. Jadi peluang rafale, typhoon sama sekali tidak tercoret karena mereka “pasti” menawarkan pengembangan pesawat gen 5 -. Bagi dasssault maupun EADS Indonesia merupakan potensi yang luar biasa, dari aspek bahan baku, teknisi, tenaga ahli, pasar potensial dan jalur distribusi. Sedangkan Gripen NG sendiri baru akan siap 2018 dan nasib indonesia akan ditawarkan leasing (pinjaman dahulu) sampai antrian produksi indonesia tercapai. Cara ini sama dengan pengadaan eropa timur di atas.
      Jadi pilihan logis Indonesia adalah typhoon bung atau sukhoi atau rafale…. imho…cmiiw…
      Salam.tabik bung BH..

  7. Sales dimana-mana emang pd gitu
    Untung ada malay&thai jd indo bisa mikir 2x beli barang onoh.
    yg pasti2 aj lh su-35

  8. Waah semakin seru aja nih sbelum ditikungan akhir ketok palu..jika peluang Saab menipis karna tot yang dijanjikan ternyata hanya bhasa sales maka kesempatan terbesar ada pd f16 sama su35,klo rusia skrang sedang genjar2nya pdkt sama indonesia dan mulai membuka tawaran tot wlaupun masih malu2..sedangkan us pandai bermain akrobat politiknya dan iming2 tawaran yg menarik lainnya..jadi gak sabar menanti akhir drama ini seperti apa??hehe

  9. “Malaysia baru dijanjikan hingga ke level design composite system, sesuai dengan penguasaan teknologi itu oleh salah satu perusahaan Malaysia, yakni DRB-Hicom, yang notabene adalah produsen mobil Proton dan Perodua”… apakah ada hubungannya dengan MOU Proton dengan perusahaan bapak Hendropriyono…maaf awam

  10. semisal indonesia ambil gripen maka DI btuh tenaga ahli lagi karna DI akan kekurangan tenaga ahli sekarang,. DI ada proyek jangka lama IFX belum lagi pengenbangan N219 dan lainnya,..
    jadi DI harus menarik tenaga2 ahli indonesia yang ada di luar baik di boing, airbus, lochet terus di perusahaan lainnya, lebih dari 200 tenaga ahli indonesia yang bekerja di luar, kalau di tariknya tenaga2 ahli indonesia bahkan tidak ada yang tidak mungkin untuk membangin pespus sendiri, tanpa join dengan korea, yang jadi pertanyaan apakah pemerintah sanggup mendanai dan membayar gaji mereka.??

  11. Ngakak habis baca komen bung Wehrmach (Artine opo yo?) TOT….TOT….Kaya klakson mobil (Angkot) didepan nggak mau ngasih jalan…..ha…ha…haaa……..

  12. “Jika benar itu adalah alasan yang mendasarinya, maka hal yang perlu kita cari tahu adalah seberapa besar kekuatan sesungguhnya yang telah ada di Asia Pasifik hingga saat ini..?”

    ….beraharap pada bung Narayanan untuk berkenan memberikan rembesannya yang bisa memberikan rasa aman dan bangga untuk kami……

  13. Kalo memang grippen adalah jebakan betman barat n the gank untuk untuk menyingkirkan su-35 maka akan lebih baik kalau di akuisisi ke 22 nya mengingat ke 22nya adalah pespur yg beda kelas

    karena klo alasanya jebakan betman maka proyek ifx kedepanya juga bisa diposisikan samaa dgn grippen karena lockmart juga bermain di proyek ifx.

    akuisisi su-35 untuk deterjent effect kalo perlu dibuat berbusa busa dan akuisisi grippen untuk kemandirian pespur,data link dan disisi lain mendekatkan industri pertahanan indinesia dgn industri pertahanan swedia melalui tot tot tentunya.

  14. Rusia sudah mulai melunak dalam hal ToT, kesempatan bagus buat kita untuk mengakuisisi pespur sukhoi series.. rusian fighter banyak pilihan payloadnya.. karena RnD armament pespurnya lebih dinamis, USA pun mengakui RnD EW, Missiles, dan Bomb rusia lebih maju dari mereka… karena USA belakangan ini lebih fokus pada pengembangan weapon platforms ketimbang senjatanya sendiri ex: sraam dan amraam cantelan pespur produk USA masih itu2 aja, hanya produk varian revisi dan pengembangan saja dari AIM 9 sidewinder yg merupakan produk masa perang dingin…

    • Waaahh, ketipu profil antum bung UCAV antara DP dan realitinya sophisticated bang ghet..!! ..kalau saya rafale mania bung, typhoon boleh karena masih saudara kandung yang tertukar. Kalau gripen mirip tukang bubut naik mercy, terlalu banyak sensasi politiknya…oh ya mesir sudah sepakat lho pengadaan 24 pespur rafale…hayooo??…kapan indonesia…wong mesir ngutang..kok boleh…?..
      salam tabik bung ucav…

  15. kalau tidak standard ganda bukan paman sam namanya
    m.bisnis.com/kabar24/read/20150211/19/401324/parlemen-irak-ternyata-as-bantu-senjata-isis

  16. Penguat Info dari bung Yayan
    Philip Hammond, menteri luar negeri Inggris, mengatakan di Singapura pada 30 Januari, bahwa angkatan bersenjata Inggris siap untuk mengambil tindakan di Asia Pasifik jika kepentingan dan aliansi di wilayah ini berada dalam risiko dengan tantangan keamanan regional, tulisan ahli pertahanan Ridzwan Rahmat kepada IHS Janes di Inggris. Seorang mantan menteri pertahanan, Hammond mengatakan bahwa dia kecewa pada lambatnya rekonsiliasi bersejarah meskipun keterkaitan ekonomi meningkat di wilayah tersebut. Contoh dari Perang Dunia I menunjukkan bahwa hubungan ekonomi mempunyai jaminan untuk perdamaian regional, yang masih bisa terkoyak oleh persaingan strategis, kata Hammond.

  17. Semoga disaat-saat akhir Rafale bisa nyelip di tikungan hehehehe..
    Jaminan 100% TOT SAAB itu nggak meyakinkan melihat banyaknya suplai dari perusahaan diluar SAAB untuk komponennya.

  18. makanya dari dulu juga ane dh gak respek ma nih barang kalau toh su 35 ga ke ambil ya setidaknya ki rafa yg jadi opsi lan jangan thypoon pa lagi jas gripen , antara su ma rafa ntu pasangan kayak romi ma juleha ,tapi kalau bisa ya su 35 ke ambil berikut ki rafa

  19. oh ya nambah dikit entuh mesir buktinya meski russia dah bilang meski mesir adalah mitra strategis russia seperti apa yang di sampaikan kemarin oleh russia tpi dia ngga mendikte meski mesir ngambil jet tempur rafale sampai 24 unit lengkap dengan armamentnya ,terbukti mana yang lebih dewasa dalam mejalin hubungan bilateral ,yang jelas nato kedepannya memiliki masa depan yang suram ,prancis ma jerman dah jelas ga setuju dengan usul nya asu wat nyuplai senjata ke ukraina ….hadeeeh nato nasibmu kini…. INDONESIA TETAPLAH NON BLOK AKU YAKIN KITA BISA

Leave A Reply