Migas murah dan tari perut Turki

20

 

Arman

Migas murah dan tari perut Turki

Apa hubungannya antara tari perut Turki dengan kebijakan luar negerinya? Menurut saya sih tidak ada. Tapi untuk selingan obrolan, lumayan menghiburlah.

Dari pembicaraan dengan seorang teman dari Turki terungkap berbagai fakta yang cukup menarik. Ternyata sewaktu Krimea memerdekakan diri, Amerika meminta Turki untuk menggerakkan bangsa Tatar,-yang memiliki kedekatan sejarah dan emosional dengan Turki-, untuk melakukan “perlawanan”. Amerika juga meminta Turki untuk mengungkit kembali kekejaman Russia di masa lalu terhadap bangsa Tatar dengan harapan ini akan semakin mempermalukan citra Russia di mata internasional.

Namun permintaan ini ditolak Turki dengan alasan perlawanan bangsa Tartar tidak realistis dengan situasi saat ini. Meski kelihatan cukup masuk akal namun sebenarnya ini hanyalah alasan diplomatis.
Alasan sebenarnya adalah Turki tidak ingin membahayakan kontrak gas jangka panjang dengan Russia yang akan sangat menguntungkan Turki.

Situasi tersebut menjadi lain ketika Turki “merelakan” negaranya sebagai basis bagi perlawanan terhadap rezim Assad yang di dukung Russia.
Turki membiarkan ribuan pejuang keluar dan masuk wilayah Suriah dari negaranya untuk memerangi rezim Damaskus yang dikenal kejam terhadap rakyatnya tersebut.
Bahkan ketika akhirnya sebagian pejuang perlawanan rezim Assad itu berubah menjadi ISIS atau IS, Turki pun membiarkan minyak-minyak yang diproduksi dari kilang-kilang dalam penguasaaan ISIS untuk dijual lewat negaranya. Turki “memanfaatkan” Amerika untuk membendung pengaruh Iran di Suriah dan Iraq, Dua negara tetangganya, sambil mendapatkan minyak murah dengan membiarkan ISIS terbentuk.

Kemanakah kesetiaan Turki sebenarnya?
“Kesetiaan Turki adalah pada kepentingannya sendiri,” lanjut teman Turki saya itu.
Dari Russia kami mendapat gas murah dan dari Amerika lewat tangan ISIS kami mendapat minyak murah. Kami memang terjepit keadaan tapi tidak ada salahnya memanfaatkannya kan, begitulah kurang lebih logika teman saya itu. Apalagi ini juga tidak lepas dari kecerdasan diplomasi pemerintahan Turki dalam dekade terakhir.

Arman1

Di samping itu, kerjasama Turki dengan Russia soal pipa gas dan dengan Amerika soal ISIS boleh dibilang merupakan upaya Turki untuk lebih “mewarnai” situasi regional,- terutama Eropa-, dengan pengaruhnya.
Ini saatnya untuk membuat kawasan lebih hidup dan lebih sadar dengan kehadiran kami.
Jika selama ini kami hanya “tunduk dan minder” di antara negara-negara Barat karena hanya dianggap sebagai sekumpulan penduduk pendatang di sebuah benua yang menaklukkan kami maka sekaranglah saatnya mereka harus memusatkan perhatian kepada kami dan mulai memikirkan agenda kami.

Kurang lebih seperti penari perut ala Turki lah. Tidak seperti tari perut Arab yang tidak mengenal floorwork dan hanya mengandalkan perut, tari perut kami lebih energik dan variatif.
Ada saatnya untuk berbaring dan merendah (floorwork) namun jika seluruh penonton telah terpukau itulah saat kita untuk menunjukkan kemampuan kita sebenarnya dengan gerakan yang energik dan semarak bahkan dengan simbal kecil di jari para penarinya.
Ah… ada-ada saja. Filosofi kok dari tarian dan tari perut pula. Tapi lucu juga idenya. smile emotikon

Lalu bagaimana dengan fenomena ISIS yang meresahkan dunia saat ini?
Dengan menampilkan expressi tertawa teman kami dari Turki berkata :,- “Jika kami mau -, Turki bisa membungkam ISIS dalam waktu kurang dari seminggu.”
Namun sejatinya ISIS adalah proyek besar Amerika dan Israel yang diberi sandi “Sarang Lebah” yang bertujuan untuk mengumpulkan seluruh pejuang garis keras Islamis di satu tempat agar mudah dihancurkan.

Tapi seiring waktu, ISIS kemudian berubah menjadi kartu yang dimainkan oleh banyak pihak termasuk di dalamnya Turki. Lebih lanjut tentang fenomena ISIS ini akan saya buat dalam tulisan lain setelah tulisan ini.

Sebenarnya selain lewat Turki, ISIS juga menjual minyaknya ke rezim Damaskus
Dunia internasional sebenarnya tau Turki ikut “bermain” Itulah sebabanya Turki gagal terpilih jadi anggota tidak tetap DK-PBB tahun lalu.

By Patsus Namraeru
Gambar by Googel dan Patsus Dede Sherman

Share.

20 Komentar

  1. timur_nusakambangan on

    Tuh kan bener apa kata saya hahahahahahah……
    sekaloli lagi minyak dan minyak dibalik semua itu……
    semilir angin alias isis alias sepoy sepoy hehehehe

  2. klo sarang lebah itu terlanjur kuat dan tidak bisa dihancurkan, akhirnya jadi senjata makan tuan spt usamah bin laden yg setelah bahu membahu mengusir Uni soviet dari afganistan lalu menyerang tuannya……!!!

    • Tapi kalo sarang lebah itu sudah besar, berarti madu yg dihasilkan makin banyak. Tinggal dipanen dengan cara diasapi saja maka lebahnya sudah pada pergi meninggalkan sarang dan manisnya madu.

    • Ingat ya…Allah punya 100 nama tapi 1 nama sudah diturunkan di dunia ini: Ar Rahman dan Ar Rahim Maha Pengasih dan Maha Penyayang…para korban korban kekejaman ISIS tidak kalian catat, dan tindakan biadab kalian tidak kalian catat juga…tapi Malaikat2 Allah Mencatat dan Allah menyaksikan semuanya…sampai dimana nanti minyak, gas, dollar,senjata2 kalian dapat membela kalian di hadapan “99 Nama Allah” lainnya kelak….

      • Dalem banget ungkapannya..
        semoga pemimpin kita tidak mempermainkan dunia dengan cara cara seperti itu.. melainkan dengan niatan rahmatan lil alamin untuk alam semesta sesuai dengan sila ke 1 pancasila. Apapun rencana dan perbuatan manusia tetapi tuhanlah yang menentukan.. semoga negeri ini tetap mendapatkan ridho illahi sampai akhir nanti.. amin

  3. wheewwww tari perutnya…like this

    semoga negara yang tercinta ini dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari hubungan turki dan rusia beserta kepentingannya.

Leave A Reply