CATATAN ISENG MAHLUK HALUS
JILID 10
SEDIKIT TAKTIK ANTI KAPAL SELAM.
Bagaimana Taktik AKS atas air dalam memburu Kapal selam musuh
Kapal atas air anti kapal selam, melacak kehadiran musuhnya dengan menggunakan sonar aktif. Mereka memancarkan signal akustik yang akan mengenai badan kapal selam lawan, yang akan memantul kembali kehidrophone penerima signal mereka. Besarnya signal pantul yang dapat diterima oleh sonar kapal AKS, kecuali dipengaruhi oleh parameter CTD air laut, serta karakteristik propagasi sonar, juga amat dipengaruhi oleh besarnya sasaran yang dilacak. Makin besar sasaran (dan makin tepat juru sonar memberikan pancaran dengan lebar pulsa / pulsewidth yang sesuai dengan besarnya sasaran), akan makin besar kemungkinan kapal selam terlacak secara jelas! Secara matematis, hal tersebut diatas dapat dimodelkan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
sonar signature (acoustic power intercepted ) : Pi = πa2Ii
dimana a radius sasaran, Ii inntensitas pancaran sonar, dan target strength TS= 10 log (a2/4).
Menghadapi fakta, bahwa besarnya suatu Kapal selam itu sudah merupakan sesuatu yang given, yang tidak dapat dirubah lagi, dan dengan demikian, pengaruhnya terhadap sonar signature akan amat besar, karena merupakan kwadrat dari radius badan tekannya, maka salah satu dari banyak cara lawan atau musuh kita untuk dapat memperkecil kemungkinan terdeteksi oleh kapal AKS kita, adalah pemanfaatan karakteristik propagasi sonar diperairan wilayah kita, dimana amat banyak terdapat celah untuk menghindari deteksi AKS kita. Atau, menciptakan Sonar Absorbent Material, yang akan melingkupi badan kapal selam mereka dengan material sejenis cat, yang mampu menyerap pancaran sonar kita, sehingga tidak mampu memantul kembali lagi kearah hydrophone penerima kita.
Aplikasi dari taktik AKS dalam melacak kehadiran musuh dengan menggunakan sonar aktif itu sendiri, dapat saya jabarkan secara sederhana dan ringkas sebagai berikut :
Apa sih itu Noise Signature?
Semua peralatan bergerak didalam kapal selam, termasuk propeller, akan menimbulkan noise sendiri sendiri. Secara teoritis, noise ini akan merupakan fungsi dari hal hal berikut: frekwensi putaran peralatan, kesetimbangan bagian bagian yang berputar, teknis peredaman getaran (yang merupakan fungsi dari M,C dan K), dan pengaturan perletakan benda lepas didalam kapal. Noise ini, kemudian akan dipancarkan keluar badan kapal, karena itu juga lalu disebut sebagai radiated noise, merambat melalui air laut kesegala penjuru, dan kemungkinan akan ditangkap oleh sonar pasif kapal ASW/AKS kita. Keseluruhan noise ini harus diukur satu persatu, lalu dijumlahkan, untuk memperoleh perkiraan noise total. Kecuali total noise, juga perlu diperhatikan adanya kemungkinan terjadinya suatu resonansi antar noise dengan frekwensi yang tepat sama, ataupun ayunan yang dapat terjadi antara noise dengan frekwensi yang berdekatan, sehingga menimbulkan signal noise dengan intensitas (amplitude terutama) yang amat jauh lebih tinggi dari noise awal masing-masing!
Upaya lawan kita untuk mereduksi radiated noise ini agar menjadi seminimal mungkin, adalah dengan jalan menurunkan segala fungsi yang mempertinggi noise, dan menyempurnakan seoptimal mungkin, fungsi fungsi yang berpotensi untuk menekan noise.
Apa sih itu Sonar Signature?
Keberhasilan sonar kapal ASW atas air kita untuk mendeteksi kapal selam lawan, bila ditinjau hanya dari sisi kapal yang dideteksinya saja, akan merupakan fungsi dari:
besarnya kapalselam yang diburunya,
jenis permukaan pemantul pancaran sonar
Mengingat bahwa besarnya kapal selam sudah merupakan suatu yang given, dan tidak dapat dirubah lagi, maka satu satunya yang dapat musuh kita lakukan adalah merubah permukaan pemantul pancaran sonar mereka. Kekuatan pantulan untuk kembali kehydrophone penerima kapal ASW kecuali dipengaruhi oleh kekuatan signal awal sendiri, juga dipengaruhi pula oleh panjang gelombang signal yang dipancarkan. Dengan mengetahui frekwensi sonar kita, musuh lalu akan dapat memperhitungkan untuk membuat semacam lapisan penyerap signal, semacam cat yang didalamnya mengandung gelembung gelembung udara dengan diameter seperempat panjang gelombang sonar kita, sedemikian rupa sehingga energi pancaran habis terserap oleh lapisan ini, dan tidak mampu kembali kearah hydrophone penerima AKS/ASW kita.
Apa sih itu Infra Red Signature?
Dikapal selam lawan/musuh yang sedang menyelam, sumber energi panas yang memungkinkan kita mendeteksi dengan detector infra merah hanyalah panas yang berasal dari gas bekas yang keluar dari diesel saat Kapal selam musuh melaksanakan pelayaran pengisian batere dengan rezim RDP. Energi panas ini merupakan fungsi dari besarnya tenaga diesel, besarnya gelembung gas bekas yang timbul dari permukaan, kedalaman menyelam RDP, dan kemampuan airlaut untuk mendinginkan gas bekas tersebut.
Pada Setiap kapal selam konvensional, saat kapal berlayar dalam rezim snorkel, pembuangan gas bekas sisa pembakaran diesel dilakukan melalui samaleot alias suatu cerobong pembuangan gas bekas yang mulut buangannya dibuat sempit, dan dibuang pada kedalaman sekitar dua meter dibawah permukaan air.. Hal ini antara lain adalah untuk mendispersikan volume gas bekas menjadi sekecil mungkin, sedemikian rupa sehingga luas bidang persinggungannya dengan air laut, secara relative, dikaitkan dengan energi panas yang dikandung oleh gasbekas, akan menjadi sebesar mungkin. Dengan demikian, maka panas yang dikandungnya akan dapat dengan cepat terserap oleh air laut, dan tidak akan sempat timbul kepermukaan sebagai sasaran detector infra merah kita.
Apa sih itu Radar Signature?
Dalam usahanya menghancurkan kapal selam lawan yang menysusup, radar kapal ASW kita akan mendeteksi bagian dari suatu kapal selam yang akan muncul diatas permukaan air saat kapal tersebut sedang berlayar pada kedalaman periskop (dan sedang menggunakan periskopnya!), atau saat sedang berlayar dengan rezim RDP. Kemampuan kita mendeteksi kapal selam lawan ini, dibahas hanya dari sisi kapal selamnya saja, akan merupakan fungsi dari hal hal berikut:
– Luasnya permukaan bagian kapal selam yang muncul diatas permukaan air.
– Jenis permukaan bagian tersebut diatas (logam, non logam dll)
– Metode penyambungan bidang bidang pada bagian tersebut ( tegaklurus satu sama lain, berbentuk sudut yang tidak beraturan, menyerupai facet/ konstruksi mata serangga).
Mengingat bahwa bagian tersebut dalam titik titik tersebut diatas, keseluruhannya merupa kan sesuatu yang given, dan tidak dapat diubah lagi, maka yang dapat di lakukan untuk memperoleh safetyness yang paling tinggi, adalah melaksanakan suatu perhitungan maksimal minimal, dengan mengambil data kemampuan lawan yang maksimal, tetapi, memasukkan data teknis kita sendiri yang paling minimal:
• Dari sisi taktik pengoperasian kapal selam: Pembuatan suatu “Operational Require ments”, yang akan mengatur agar pengunaan periskop didaerah hostile waters dilakukan dengan frekwensi dan durasi yang seminimal mungkin, indiscretion rate sepanjang mungkin, pengisisan batere sesingkat mungkin, kedalaman selam saat RDP semaksimal mungkin (sehingga tabung RDP hanya kelihatan Kotak katup RDPnya saja!) .
• Dari sisi teknis kapal selamnya sendiri: Mencoba membuat suatu RAM (Radar Absorbent Material), dengan prinsip pembuatan yang relative sama dengan SAM (Sonar Absorbent Material) dan melapisis bagian bagian yang muncul diatas air, baik periskop maupun RDP dengan lapisan RAM tersebut.
Apa sih itu Propeller noise (cavitation) signature?
Mengingat bahwa ada banyak Type kapal selam negara-negara disekitar kita yang masih menggunakan “common submarine propeller”, dan bukan skewback noiseless propeller seperti yang digunakan pada type 212/214, maka akan ada kemungkinan saat kapal selam lawan tersebut menambah kecepatan didalam waktu yang singkat secara ekstrim, akan timbul noise akibat cavitasi yang terjadi pada permukaan trailing edge (bagian belakang) propeller. Kecuali diatasi dengan membuat Operational Requirements yang mengatur procedure, agar penambahan kecepatan harus senantiasa dilaksanakan secara bertingkat, dari sisi teknis setahu saya kapal selam-kapal selam mereka tersebut sudah dilengkapi teknologi peredam cavitasi sama persis seperti yang dilakukan pada fregat van Speik class dan juga penyapu ranjau samudra Kondor Class milik kita, dimana mereka menggunakan saluran pemberian udara tekanan rendah kepermukaan leading edge (bagian depan) propeller. Dengan demikian, maka gelembung vacuum yang terjadi akan sesegera mungkin memperoleh kompensasi tekanan, sehingga tidak akan sempat menimbulkan letupan cavitasi, yang kecuali bisa “mencubit” permukaan propeller juga amat berisik dan dapat terdengar hingga pada jarak dua puluh mil! Tentunya, besarnya volume udara tekanan menengah yang diberikan, juga harus dihitung dengan benar menggunakan dosierung gerate, sehingga jumlahnya akan tepat sesuai kebutuhan untuk menetralisir cavitasi, dan jangan sampai malahan kelebihan, sehingga sisa gelembung udara akan naik kepermukaan, dan justru lalu mengkhianati kerahasian kehadiran kapal selam lawan itu sendiri.
Secara ringkas dari penjelasan diatas adalah di setiap Kapal selam lawan/musuh kita dapat diapstikan telah disamarkan signaturenya, dengan melengkapi semua Kapal selam mereka tersebut dengan suatu noise generator yang dipasang secara tetap. Disamping itu, tentu ada banyak cara cara serta taktik-taktik lawan yang lain yang tidak akan saya uraikan disini dan tentunya counter taktik kita untuk mengatasi hal tersebut yang juga tidak akan saya uraikan disini. Hehehe…
Bagaimana kalau sekarang dibalik, bagaimana taktik Kapal Selam kita dalam melakukan Penyusupan kedaerah musuh dan menghindari AKS/ASW lawan kita?
Pengoperasian kapal selam, adalah sebagai suatu usaha untuk memenangkan peperangan, dengan cara cara yang kita inginkan. Apalagi saat kita akan melakukan infiltrasi alias penyusupan diam-diam kejantung pertahanan lawan/musuh. Akan tetapi, permasalahannya, musuh juga tidak mau semudah itu kita kalahkan. Mereka lalu menciptakan taktik taktik peperangan AKS anti kapal selam (ASW, anti submarine warfare) guna menghadapi operasi KS kita. Sesuai dengan kata pepatah, bahwa untuk memenangkan suatu peperangan, kita harus mengetahui apa yang akan dilakukan oleh musuh kita, maka disini dicoba diuraikan keseluruhan sarana deteksi, baik yang dibawa oleh kapal ASWnya, maupun yang disandang oleh senjatanya, yang dipergunakan oleh lawan ( dan calon lawan) dalam peperangan ASWnya .
• Sonar pasif. Sarana yang dipergunakan dalam taktik AKS antara lain adalah penggunaan sonar, guna menemukan posisi kapal selam kita. Prinsip kerja sonar (dalam hal ini sonar pasif) adalah mendengarkan gersik (noise) yang ditimbulkan oleh kapal selam kita, baik gersik yang timbul karena mesin pendorong pokok dan pesawat Bantu (radiated noise), maupun hidrodinamyc noise (gersik yang timbul karena adanya turbulensi air saat dipisahkan oleh bentuk badan kapal), termasuk noise yang timbul karena cacat tertentu pada propeller. Agar kapalselam kita tidak dapat dengan mudah dideteksi oleh sonar pasif musuh, maka kita harus amat memperhatikan, bahwa gersik yang ditimbulkan oleh kapalselam kita haruslah seminimal mungkin. Salah satu jalan untuk mengeliminir probabilitas terdeteksi ini adalah justru mencatat segala macam noise yang ditimbulkan nya, kemudian membuat interpolasi dengan katarakteristik propagasi sonar diperairan kita pada data data CTD (Conductivity, Temperature and Density) tertentu, lalu memasukkannya dalam perhitungan Operation Research, guna memperoleh catatan tentang kapan, dimana, dan pada kedalaman berapa kita akan memperoleh suatu keuntungan propagasi yang paling optimal bagi pengoperasian kapalselam kita ini. Data data ini kemudian kita masukkan kedalam program computer, sehingga ketika tiba saatnya, kita hanya tinggal mengambilnya dari bank data computer.
• Sonar aktif. Dalam hal musuh menggunakan sonar aktif, maka sesuai fakta, bahwa kita tidak mungkin akan memperkecil sonar cross section kita, maka satusatunya kemungkinan yang dapat kita lakukan pada saat melaksanakan engagement, adalah bahwa kita harus berusaha berada pada kedalaman, dimana propagasi sonar lawan akan terbias kearah atas, dan meninggalkan suatu bentuk shadow zone bagi kapal kita sendiri. Secara teoritis, taktik ini disebut dengan pemanfaatan tranmisi akustik dalam suatu isothermal surface layer diatas negative gradient region. Selain itu kita dapat melapisi kapalselam kita dengan SAM (Sonar Absorbent Material), suatu lapisan cat penuh berisi dengan gelembung udara yang berdiameter tertentu, setengah dari panjang gelombang sonar lawan, yang akan meredam pancaran sonar aktif lawan, sehingga energi pantulannya tidak akan sampai kembali kearah hydrophone penerima mereka. (termasuk sonobuoy, buoy sonar yang dijatuhkan dari atas pesawat terbang ataupun helicopter ASW).
• MAD. Disamping sonar aktif dan pasif, unsur AKS lawan (dan calon lawan), khususnya pesawat terbang Lockheed P-3B “Orion”, pesawat anti kapalselam Angkatan Laut Australia dan penggantinyan Boeing P-8, yang berbasis pada frame Boeing 737) juga diketahui menggunakan MAD, Magnetic Anomali Detection system (Referensi : Special Report “The Enemy Below: anti submarine warfare in the ADF”, ASPI / Australian Strategic Policy Institut, February 2007 issue 2). Sistem ini bekerja dengan cara mengukur perobahan medan magnet bumi yang mengalami distorsi /perobahan, dengan beradanya benda logam dengan suatu besaran tertentu ditempat tersebut. Untuk mengurangi pengaruh magnit dirinya sendiri (eigen value), yang akan dapat mendistorsi medan magnet bumi, maka kapalselam kita wajib dan sudah melakukan penurunan kemagnitan, sebagai mana yang dulu pernah kita lakukan dengan program “KRI.Kilat” terhadap kapal-kapal perang kita, dalam usaha kita untuk menurunkan probabilitasnya mengalami kehancuran karena ranjau magnetic. Didalam kapal selam sendiri, penataan batere secara seri, dengan urutan pemasangan klem batere yang saling bersilangan, sehingga aliran arus listriknya saling berlawanan lajunya, sudah membuktikan akan adanya usaha memperkecil magnetic signature ini.
• Torpedo kendali anti kapalselam. Kecuali sarana pendeteksi yang telah tersebut terdahulu, Angkatan Laut lawan juga pasti memiliki senjata pamungkas yang akan dipergunakannya untuk membinasakan kapalselam kita yang berhasil dideteksinya. Senjata tersebut antara lain adalah torpedo kendali anti kapal selam. Torpedo ini, yang dapat dikendalikan baik dengan kabel (wire guided torpedo) seperti Gould Mk.48, maupun torpedo kendali non kabel dengan active / passive sonar homing head, seperti Honeywell Mk 46 Mod 5, kedua duanya dipakai oleh Australian Navy, akan mengejar kapal selam kita dimanapun kita berada, dan menghancurkannya pada kesempatan pertama. Satusatunya cara untuk mencegah mereka mengalahkan kita, adalah dengan menggunakan suatu decoy, seperti Pillen werfer (Herr Pieck, Kurt, KWF, HDW: atau Acoustic Countermeasures DBE Technology Group, Ferranti. Decoy ini, bila dilepaskan tepat pada waktunya, akan membangkitkan signal akustik dominan, yang akan amat mempengaruhi system pencarian sasaran homing head torpedo, sehingga torpedo tidak lagi mengejar kapal selam kita, akan tetapi, justru berobah arah mengejar decoy tersebut. Atau alternatif taktik lain kapalselam kita dibawa duduk didasar, dimana baik sensor kapal atas air ASW seperti sonar Plessey type 2016, apalagi sensor torpedo kendali seperti Marconi Tigerfish Mk.2 dan Marconi Spearfish (Inggris) sekalipun, akan mengalami kesulitan untuk membedakan antara target signal dan ambient noise, antara lain disebabkan karena adanya bottom reverberation.
Dalam operasinya, setiap kapal selam itu tergantung dari displacementnya, membutuhkan suatu kedalaman tertentu. Makin besar tonnase berat kapal selam, maka akan makin dalam kedalaman laut yang dibutuhkannya untuk menyelam dengan aman. Sebagai contoh dengan bobotnya yang berkisar sekitar 3000 ton, maka Kilo class dapat dipastikan akan membutuhkan laut dengan kedalaman minimal 200 meter untuk menyelam dengan aman, dalam arti, memiliki ruang gerak untuk melaksanakan manuver penghindaran, bila suatu waktu tertangkap oleh alat deteksi kapal ASW musuh. Apabila kita blunder dengan Penugasannya dilaut pedalaman kita yang kedalaman airnya rendah, dipastikan akan menjadikan kita bahan tertawaan para pelaut ahli ASW lawan!
Dalam hal terdeteksi oleh musuh, harus mampu menyelam dalam, penghindaran dari depth charge / bom laut.
Sebagaimana telah diterangkan terlebih dahulu diatas, setiap kapal selam akan membutuhkan ruang gerak yang berupa laut yang dalam, untuk melaksanakan manuver tempurnya. Khususnya, pada saat terdeteksi oleh kapal ASW musuh, maka kita harus mempersiapkan diri untuk menerima serangan bom laut (depth charge, wasserbombe). Kecepatan bom laut mendekati sasarannya, tergantung dari berat bom itu sendiri. Makin berat bom laut, maka kecepatan tenggelamnya, dalam arti kecepatannya mendekati kapal selam yang dijadikan sasaran pengeboman, akan makin cepat. Suatu bom laut yang meledak pada jarak limapuluh meter saja dari suatu kapal selam yang sedang naas, akan memberikan pukulan yang fatal terhadap kapal selam tersebut.
Ledakan bom laut dikedalaman akan menghasilkan “double blast effect” yang akan dapat menimbulkan dua aspek pengrusakan terhadap kapal selam. Sesaat setelah meledak, disekitar pusat ledakan akan timbul suatu medan bertekanan besar, yang terjadi karena isian peledak meledak ditempat tersebut. Tekanan ini, secara hukum Pascal, akan diteruskan kesegala arah. Tekanan yang disebut juga sebagai “positive blast” ini akan menyibakkan air disekitarnya kearah luar dan akan menghantam pressure hull kapal selam dengan tekanan yang besarnya bervariasi tergantung dari berat isian peledak dan jarak kapal selam terhadap pusat ledakan. Tekanan ini, yang merupakan effect pengrusakan langsung menambah beban pressure hull, yang sementara ini telah menerima tekanan kedalaman air tempat nya menyelam, dengan suatu beban sesaat (impact). Bila pressure hull tidak kuat, maka pada saat itu juga, kapal selam akan collapse. Sementara itu, sesaat, dipusat ledakan, secara relative akan terjadi kevacuuman sesaat. Dalam hal kapal masih selamat dari effect pertama ini, maka beberapa saat kemudian, air yang disibakkan akan kembali ketempat semula, kepusat ledakan, mengisi ruang yang vacuum. Kapal selam yang masih selamat dari positive blast, kini seolah dihisap oleh kembalinya air kepusat ledakan. Hisapan yang disebut juga dengan “negative blast” ini demikian kuatnya, sehingga mampu menghisap lepas katub katub Kingston luar, yang seharusnya menutup system yang berhubungan dengan air laut luar. Bila katub ini sampai terlepas, maka kapal akan dikenai effect pengrusakan tidak langsung yang membahayakan dan berikutnya, yaitu kebocoran pipa pipa system, sehingga air laut masuk dan menggenangi ruangan-ruangan yang akan menyebabkan kapal selam menjadi tambah berat, hinga tidak terkendalikan lagi dan lalu jatuh kekedalaman tak terhingga dan collapse oleh tekanan air dikedalaman yang lebih dalam lagi.
Untuk itu, kemampuan kapal selam untuk menyelam dengan cepat menuju kekedalaman yang lebih dalam, amat dibutuhkan. Makin dalam kapal selam menyelam, maka akan makin lama juga bom laut akan sampai kedekat nya. Dan hal ini lalu berarti bahwa kapal selam lalu akan memiliki waktu yang cukup banyak untuk lari dan melaksanakan evading manuver, yaitu menghindarkan diri dari killing ground destroyer musuh. Pada saat bom laut tiba dikedalaman dimana kapal selam tersebut diperkirakan keberadaannya, maka kapal selam telah akan cukup jauh dari tempat tersebut, sehingga akan terhindar dari effect fatal double blast ledakan bom laut. Disamping itu, pada sisi yang lain, pertambahan tekanan hidrostatis (kedalaman air) yang makin tinggi bila kapa lselam menyelam makin dalam, juga akan membantu mereduksi kemampuan daya ledak bom laut untuk menimbulkan effect pengrusakan, minimal mengurangi “killing radius”nya.
Taktik pengoperasian kapal selam, tidak akan pernah kita peroleh dengan Cuma-cuma dari Negara penjual kapal selam. yang jelas kita harus terus berlatih, berlatih dan terus berlatih hingga kita memeliki strategi dan ketrampilan mumpuni sendiri dan yang terpenting adalah kita mampu menginterpolarisasikan data yang diperoleh dari sonar pasif disetiap KS kita dengan data yang diperoleh dari CTD sonde dan memasukkannya kedalam submarine chart untuk mencari posisi killing ground yang paling optimal!
Kemampuan sonar dalam menerima bombardemen signal dengan intensitas tinggi.
Suatu kapal selam yang akan menembak sasarannya yang berupa kapal atas air musuh dengan torpedonya, perlu terlebih dahulu mengikuti elemen gerak sasarannya dengan mendengarkannya melalui sonar pasif. Hal semacam ini telah menjadi semacam “sarapan pagi” bagi Komandan kapal selam beserta Team Penembakan Torpedo dan Juru Sonar. Yang menjadi permasalahan kini, adalah, bila ternyata, proses kita mendengarkan sasaran tadi diganggu dengan bombardemen signal akustik yang berintensitas tinggi. Keseluruhan signal sasaran akan hilang begitu saja tertutup oleh besarnya signal pengganggu. Bahkan, baringan asal signal pengganggu tadi juga kabur, karena distorsi yang terjadi pada hydrophone dan terutama prosesor penerima kita!
Dalam menghadapi hal semacam tersebut, di setiap KS kita kini diadakan penambahan perlengkapan semacam “Kalman filter”, sejenis band pass filter, yang hanya akan melewatkan signal dengan frekwensi tertentu yang merupakan signal dari sasaran yang kita pilih saja dan memblokir signal bombardemen. Sebagai contoh Sonar DUUX-21 pada kapalselam type U-206 dan sonar CSU-3.2 pada Type U-209 kita telah dilengkapi dengan filter semacam ini, begitupun dengan semua armada KS kita.
Kemampuan sonar untuk memperkirakan kedalaman selam kapal selam musuh.
Sesuai dengan designasi awalnya saat dibuat, bagi armada KS kita yang berspesialisasi PLP (Podwodnaya Lodka, Protiwolodotschny), istilah Rusia bagi kapal jenis SSK: Submarine Ship Killer, kapalselam (yang bertenaga diesel elektrik) khusus pemburu kapal selam, maka tentunya akan amat diharapkan, bahwa kapal selam kita ini selain harus pandai menyusup juga dituntut harus mampu memburu kapal selam lawan yang mencoba mencari dan menghancurkan kapal selam kita. Sebagai contoh konfigurasi sonar yang saat ini terpasang dikapal selam kita dengan sonar type Sharkteeth / Sharkfin (MGK-400) aktif pasif berfrekwensi rendah, untuk melaksanakan kedua tugas, baik search maupun attack, cukup dengan menggunakan konfigurasi rangkaian hydrophone yang terletak dalam satu basis. juga demikian konfigurasinya untuk kapal selam SSK lainnya.
Yang membedakan kapalselam SSK kita dengan dengan kapal selam kita yang bukan berspesialisasi SSK adalah Attack sonarnya yang terletak didasar anjungan, yang berarti konfigurasi hydrophonenya terlepas dari basis hydrophone yang CHAnya terletak dihaluan kapal, yang berarti untuk bisa memperkirakan kedalaman kapal selam musuh yang sedang menyelam didepan kita, kita masih juga mengalami kesulitan. Karena melihat penempatan basis hidrophonenya yang arah beam patternnya hanya membentuk sudut 300 terhadap permukaan laut, memberikan gambaran bahwa attack sonar yang terpasang di kapal selam selain type SSK lebih merupakan peralatan untuk mempersiapkan kapal selam kita menyerang kapal atas air lawan yang berada dipermukaan air.
Lalu bagaimana solusinya?
Kita telah berhasil menemukan suatu peralatan pengindera pasiv, yang dapat mengikuti arah gerakan sumber signal, buatan ITB dan DR.Ir. Kusmayanto Kadiman MSc (mantan Menristek), Pemasangan peralatan ini pada basis vertical, ditata disisi anjungan (yang masih amat luas telah dapat menambah kemampuan sonar Kapal selam kita mengindera kedalaman kapal selam lawan yang sedang menyelam dengan tepat, tanpa kapal selam kita sendiri harus beberapa kali mengubah kedalaman selam untuk memperoleh effect Dopller lawan!
“Wira Ananta Rudhiro”
“Jalesveva Jayamahe”
By : Patku Pocong Syereeem
Gambar by patsus Citox dan Googel
107 Komentar
Pertamax….!!!
Maaf bung… warung kopi ini bukan spt warung sono yg cari petromax atau premium.
Tolong bedakan warkop sini dengan warung sebelah.
Just kiding bung jd jgn di ambil hati ya hehehehehe….
salam hangat patga bung rudy. Hegehehehe
Siap salah Bung Timur..Td buka Artikel masih blm ada yg coment..saking senengya langsung ngetik Pertamax..Harap Maklum ya bung…hehehehe.
Terima kasih patku PS
Kuliah yg ga akan bisa di dapatkan selain disini (dan lingkungan militer tentunya), dengan dosen ‘pelaku langsung’ yg jelasin. Materi yg berharga bgt ini bung, dalam masyarakat awam memahami dasar2 & taktik sub/underwater warfare.
Terima kasih bung PS.
~
Nanya kalo berkenan menjawab bung PS, sub kita yg AIP sejak kapan (tahun) gentayangan ya? Ini penasaran bgt sy sejak dl 🙂
Salam hangat.
Sama sama, yang AIP sudah lama kok bung
Kejar setoran bung ps…”wira ananta rudhiro”…. salam hangat bung ps…
Terima kasih kembali Bung Kun
Salut kepada anda PatKU Pocong Syereeem atas keilmuannya!
Wah saya masih cetek ilmunys lho Bung hehehe… Salam hangat : mrgreen:
…wadew…..dapat kiriman artikel lagi dari bung PS…..nyiapin kopi dulu + pisang goreng sambil baca artikel ini.
salam hormat untuk bung PS se-Keluarga Besar-nya……
teknologi underwater itu….wow…luar biasa complicated-nya
maturnuwun atas sharing ilmunya ya bung PS….
Salam hangat kembali Bung
Yang paling aku suka adalah bagian kata kata ini :
1 ” Sesuai dengan designasi awalnya saat dibuat, bagi armada KS kita yang berspesialisasi PLP (Podwodnaya Lodka, Protiwolodotschny), istilah Rusia bagi kapal jenis SSK: Submarine Ship Killer, kapalselam (yang bertenaga diesel elektrik) khusus pemburu kapal selam.
2. juga demikian konfigurasinya untuk kapal selam SSK lainnya.
Thanks bung PS
hallo Bung,bagaimana kabar? salam hangat 🙂
Selalau always bung NKRI and selalu standby di patga..salam hangat juga buat anda sekeluarga..
Siap, sama sama Bung
Sharkteeth / Sharkfin (MGK-400) ….
ini kan adanya di kilo class ya??
heheheheh
sehat selalu untuk bung PS, salam buat keluarga
Mumet ndasku mbocone.Goodjob.
Hayo minum obat kalau pusing hehe… Salam hangat Bung
Mantab Ilmunya Patku Pocong Syereem.
Terima kasih.
Salam hangat Patku.
Terima kasih, salam hangat kembali Bung
Begitupun dengan SEMUA ARMADA KS KITA…….
Kalimat itu yg nyantol dipikiran saya. Kalo yg lain pusing n mumet bung hehehehhe….
Jales Viva Jaya Mahe
sama bung, kalimat itu langsung di bold sebagai clue tak terbantahkan akan banyaknya lontong yang kita punya, kira-kira apakah itu termasuk lontong kiloan, lontong bumbu lada, lontong wiro sableng dll 🙂
Hehehe…
Klw jumlah umumnya 2 untuk parade dan foto2 saja., hehe. Tapi jumlah logisnya banyak bingits.. Secara klw lihat peta ALKI masak dibiarkan kosong.? klw bagi saya masalah jumlah ngak perlu ditanyakan dan didebatkan lagi.:D.. Salam bung PS
Luar biasa … :matabelo … Nuwun Ilmunya Bung PS 😀
Siap, salam hangat Bung
Adem baca kalimat”selain armada 209 kita” 😀
Hehehe…
Assalamualaikum wr.wb.
manteb wuehehehe 😀
Wa’alaikumsalam…
makasih Om ps ,jadi tau gmana cara bekerja kapal selam dan lain nya .saking detilnya panjang sekali penjelasannya
…om
Siap, terima kasih kembali Bung
Selamat Pagi Konrad ? Puanjang okeg tenan nggih tuturan Konrad … matoersoewoen ggih ….
Salam NKR I 🙄
Sama sama, salam satu NKRI
meneteskan air mata terharu..
terimakasih bung PS.
Siap, terima ksdih kembali Bung
Luar Biasa, pening bung PS….hehehe…..makin pening makin tau….ternyata pesawat dalam air kita sudah banyak Modif nya ya ……ternyata Buatan dalam negeri bisa menyempurnakan kemampuannya…..makin bangga ….Jayalah Indonesiaku….
Semoga Bung PS dan para Patriot selalu diberi kekuatan dan dalam lindungan Alloh Tuhan Yang Maha Esa.
Terima kasih Bung Priangan
bung ps mohon pencerahannya mengenai IFF yg ada di KS baik antar KS maupun dengan pesawat atau helikopter AKS, spy tdk terjadi salah sasaran. matur suwun
Terimakasih sumbang ilmunya Bung PS, nambah wawasan dunia bawah air.
Siap, sama sama Bung.
baru baca separoh…kepala rasanya sudah pusing pak PS….artikel yang mantap
Hayo minum obat hehehe… Salam hangat Bung
Pengen faham bung PS
1. KS yg kita beli memiliki potensi kemampuan yg dpt di kembangkan berdasarkan latihan para awak ks
2. Penambahan “alat tertentu” hsl pengembangan sendiri dpt menambah kemampuan KS kita secara signifikan
3. Pemahaman potensi lawan dan karakter laut menentukan jenis KS yg kita pakai
4. Kegiatan latihan, pengembangan, pemahaman lingkungan akan menghasilkan satuan armada KS yg mengungguli satuan armada KS negara lain walaupun dgn jenis KS yg sama
5. Kira2 jml KS kita brapa bung PS???
Hehehehe ketahuan belangnya Bajak Laut….
yg nomor 5 itu gak akan mungkin dijawab, cuman sebernernya juga pengan dapat konfirmasi dari Bung PS … 🙂
Salam
Hehehe… Silahkan dicerna saja untuk negara seluas ini
Saya pernah baca jumlah KS kita lebih banyak dari ks total FPDA, lebih banyak dari ks India dan lebih sedikit dari RRT. Apa memang kita sudah punya segitu banyak atau sedang target menuju ke sana ?
Dibawah china..sdikit diatas india..
Makasih. Bung PS atas pencerahannya, mohon dibabar armada ks kita. Nyang kelas pemburu ks dan. Ks yg jaga diselatan yg segede gaban. Maaf. Wong ndeso
Hehehe… Salam hangat Bung
maksi ndan Ps, ilmu mahal ni, selamat berjuang ndan, doa kami rakyat yg d jaga korp hiu selalu beserta ndan jga kru ks, jayalah selalu penjaja laut Nusantaraku.
Terima kasih Bung
Patku PS, ijin nanya … .
Apakah alat buatan Pak Mantan Menristek tersebut bisa diaplikasikan ke selain Kapal Selam?
Bisa hanya harus dimodifikasi terlebih dahulu
Mantab, 6 jam bru kelar bacanya..
ditungg kelanjutny..
Siap, Insya Allah…
Alhamdulillah,sebuah pencerahan tentang alutsista bawah air kita bung ps,thanks a lot..Best Regards
Terima kasih Bung
206….trus 209…trus yg spek PLP…wedew ngeri bener…
Makasih bung PS atas ilmunnya, tenang banget ternyata banyak ” hiu kencana ” yang sudah berkeliaran di negeri ini… Salam hangat bung, selamat bertugas 🙂
Terima kasih Bung
wuih….tibakne rumit juga ya…
Begitulah adanya Bung hehehe….
Terima kasih Patku Ndan PS atas artikel yg sgt berat mencernanya!
Di bc bbrp kali msh aj gak mudeng2.
Maklum cuman juragan kucing.
Terima kasih kembali Bung
artikel Ndan PS slaluu dibahas dengan detail bingit dan slalu nambah wawasan kita yg awam tenteng ks…
Submarine Ship Killer, itu contohnya ks seperti apa sih Ndan ..??
877, 636, 212 adalah contohnya hehehe…
Terimakasih bung PS. Agak mumet dikit dan harus fokus full. Apa kita udah punya yg 877 ya ?
suwun ndan PS pencerahanyaa…
heheheee jadi tau hantu laut kita seperti apa hehehee..
salam hormat ndan..
ulasan yg mantab bung, tiada kata yg pantas saya ucapkan selain do,a untuk patriot – patriot bangsa, yg tlah gigih untuk menegakkan kedaulatan bangsa. Salam bung ps do,aku senantiasa untukmu sekluarga.
sIap, terima kasih Bung
Mantaffff. Materi kuliah yg disampaikan oleh praktisi. Nyimak.
Ga mudeng istilahe..tapi joss gandozzz….
Terima kasih ndan PS atas ilmunya,harus banyak baca nih,biar tambah ngeh….
Terima kasih kembali Bung Mirza
Izin nyimak Bung PS … Terimakasih atas ilmunya .
Salam Tabik
Salam hasngat Bung : mrgreen:
Artikel ndan PS seperti biasa, panjang mendetail dan penuh dg clue yang stroong bingit. Luar biasa ilmu yang harus di kuasai para punggawa armada KS kita… ternyata dah banyak yang gentayangan di mari.
Salut buat ndan PS, semoga selalu di limpahkan kesehatan dan keselamatan dalam bertugas.. Amin
Tabah sampai akhir…
Jalesveva Jayamahe..
Terima kasih Bung
Wah,artikel yg membuat qt seakan mnjadi awak ks yah?kuliahx mantap.slam hangat untuk ndan @ps smoga slalu dberi kesehatan brsma keluarga.
Salam hangat kembali Bung, terima kasih
Kuliah gratis masalah per”KS”an langsung dari sang komandannya sendiri..
ilmu yang tidak akan dijumpai dan didapat selain dari calon pengawak KS itu sendiri dan di artikel Patga.. warung yang lainnya hanya copas aja..
clue masalah jumlah dan jenis KS yang dimiliki negeri inipun sudah menunjukan lebih dari dua
Hehehe… Salam hangsat Bung
Aslkm bung PS mautanya seputar ks nih, mana yg lebih “senyap dn bertenaga” utk propeler yg ada casing/silinder nya atau propeler tanpa pelindung silinder guna menggerakan ks tsb ?
Utk masalah gas buang panas apa tdk sebaiknya diolah terlebih dahulu melalui tabung pendingin yg dialiri udara AC, agar gas buangnya lebih adem baru dibuang kelaut bgt, maaf pertanyaan org awam …
Sbg rakyat, kami bangga dg kalian (awak hiu kencana) pnjaga kedaulatan yg selalu bertugas dlm kesunyian & meniggalkan klg demi tanah air, smoga para awak hiu kencana mndptkan ridho Allah SWT. Aamiin
benar2 menambah ilmu.. trimakasih patku PS.. mohon pencerahan patku PS tentang si colllin yg jadi terumbu karang di laut sana..
wah, bung. ini dis informasi yah? wkwk. kok sampe tipe merk sonar ks kita dibabar dimari. sampe tipe propeller juga? tapi menarik sih, serem bacanya. apalagi ada yang nyinggung tipe 212/214, 206, kualifikasi plp. sejak kapan ini? haa ha
avi goblok
Artikel yang sangat mencerahkan, walaupun agak sulit untuk dicerna… 🙂
tanya:
untuk eksekusi bali 9 apakah para awak hiu kencana dilibatkan untuk pengamanannya..???
jika ia dari jenis apa yang dilibatkan..??? hehehehehehe…..
ini kalo berkenan untuk di jawab ya bung…. hehehehehehe…
maaf banyak tanya…. 🙂
salam untuk bung PS dan keluarga besarnya…
sukses selalu untuk setiap misinya… 🙂
Makasih ilmunya Ndan PS,,,bener2 pening bacanya padahal belum dikupas abis semuanya strategi awak Hiu Kencana kita,,,memang bener2 prajurit pilihan awak Hiu Kencana kita,,,SALUT!!!….
Weleh-weleh… Lama-lama warga Patga pada jadi awak kapal selam nih! Bravo Bung PS
Bujug buneng…….artikel kelas LEMHANAS…!!!!! Nggak perlu daftar di Lemhanas nih. Dah dapat ilmu gratis. Segitu detail nya ilmu KS. Saya yakin meskipun tidak ada press release resmi, apa yang diceritakan Bung PS biasanya berdasarkan “Barang yang sudah ada” – “Submarine Ship Killer sekelas 877 ?” Who Knows….?
Asslm a’lkm,sebuah pencerahan dari anda bung ps,terimakasih…salam hangat
Senang dan bangga membaca artikel dari ndan PS,banyak clue dan pelajaran yg bisa dipetik,walau harus berulang2 mbacanya,terimakasih komandan sukses selalu
Wah panjang banget, kayak baca proposal thesis, makasih. Moga sehat2 semua
sugeng enjing (selamat pagi)
mohon ijin nyimak bung PS.
terima kasih bnyk atas ilmunya
slm kenal
inilah istimewanya patga, tidak mengumbar dan menghambur2kan artikel dan copas berita (kayak warung sebelah), tapi artikel2 yg diangkat di sini kelas wahid semua. Sy jadi geli dgn warung sebelah, hari ini memuat copas berita tni dan kemenhan telah sepakat deal memilih SU 35 S, eh besoknya lagi memuat copas berita yg isinya mementahkan berita pertama tadi. Sehingga penghuni warungnya jadi kleyengan pusing2 semua.
Untuk armada kapal selam kita, selain di teluk palu dan surabaya, apakah ada di tempat lain. Karena kalau melihat luas wilayah kita seharusnya bagian barat samudera hindia, laut arafuru, kepulauan riau, dan selatan kita harus ada penjagaannya.
Di atas india dan dibawah cina berarti kita sudah mengetahui jumlah ks kita ada puluhan bukan dua yang selama ini kita ketahui. Bung PS, apakah diantara ks kita ada yang sanggup membawa rudal nuklir, atau rudal laut ke udara atau daratan utk membantu serangan kapal permukaan kita atau hanya utk kapal permukaan dan kapal selam saja.
Dengan pengadaan kapal hobart class oleh aussie yang sgt konsen thd anti kapal selam krn mereka mengetahui kekuatan armada kapal selam kita, apakah TNI AL sdh mempelajari kekuatan dan kelemahan kapal ini. Utk jangka panjang kedepan, aussie jg akan meremajakan armada kapal selamnya, apakah TNI sdh mengantisipasinya dgn pengadaan ks pemburu kapal selam yang baru sbg antidotnya.
Assalamualaikum,
bung2 sekalian terutama bung PS, monngo di patahin org kolot yg blg Indonesia cmn punya 2 KS, dan baru mesen Changbogo. Alias gk ada Kilo milik TNI AL + blg gak ada RAHASIA apa pun di TNI AL 🙂
Klo bisa matahin, remukin sekalian biar malu nih org 😀
http://alutsista.net/read/24/Kapal_Selam_Indonesia_Penuh_Misteri
moga hiu kencana punya ks yg bisa luncurkan rudal ke daratan apalagi rudal nuke, karna menurut saya pilihan logis buat menyerang jantung musuh kita pakai ks, di udara dan permukaan seperti nya kita uda d kepung armada lawan, menurut saya sih hehehe
sudah punya 2 😀
wiiiiiii…………..moso to ndan???? ronda ne neng ndi ae ndan??? wah njalok bekam disik iki
Assalamualaikum wr wb sdr/i para Patriot Garuda,ijin nyimak di pojokan,sambil nunggu Kang Ss dan Kang Erich…
@Bung Ps matab babaranya…klo blh kasih saran kapan2 di ulas mengenai ATP-28 dan ATP-35…just saran Bung,hehehe…
Ulasan mengenai taktik kapal selam memanh benar bung tdk smua negara pe,buat kapal selam mau memberikan taktik pergerakan kapal selam,apalagi Ks produksi negara barat (NATO),untung Negara kt pernah menggunakan kapal selam dr USSR yg notaben nya dl tdk pelit ilmu untuk pergerakan kapal selam,begitu kt gunakan produk barat kt padukan kedua taktik tersebut,meskipun taktik dr barat masih raba2 dikit,tp hasilnya dng kolaborasi ilmu barat dan Russia,TNI AL kt sedikit banyak bs bicara d kawasan,liat aja US smp bw Los angles Class saking penasaran sm AL kt,pd hal jelas2 singapore,Ausie mempunyai Ks diesel jg,blum lagi negara2 anggota nato yg masih bnyk menggunakan Ks diesel yg lbh canggih dr kt,tp ttp aja Us mau latihan bareng AL kt,hehehe…
Klo salah mohon maap namanya jg orang awam…hehehe
yang aku suka…tuh. di ungkapkannya 2 system security kapal selam yang indigenous buatan putra2 indonesia.
padahal mungkin ada lebih dari 2 item itu yang sudah di ciotakan dan dipakai…oleh TNI AL….(cuma menduga2 doang). yang mungkin negara2 barat dan timur (eusia dan cina) belum mempunyai….jangankan punya .berpikir ke arah sana aja tak telintas.
tai gak tahu ya…kalau mereka sekarang juga lagi merintis kesana.
keren dah tulisanya abang pocong syerem.
Terima Kasih Bung PS
Sebagai orang awam, saya mesti mengunyah tulisan bung selama ini secara pelan pelan. Namun pelan tapi pasti akhirnya saya makin mengerti.
sebuah perhitungan rumit yang harus di terjemahkan secara cepat bagi para awak seperti halnya Bung jika itu dalam kondisi waspada tempur.
Luar biasa….
dan mulai tahu juga seperti apa KS kita yg berenang kesana kemari……402..402….polos..polos…
*tabah sampe akhir Bung PS
Salam takzim untuk anda dan segenap jajaran dan keluarga yg mendukungnya.
assalamualaikum,,,, ijin gabung bung admin, para sesepuh dan member atau anggota patga,,, sebelumnya saya dr warung sebelah, tp lama kelamaan tambah sepi dan para anggotanya banyak yg g sopan santun, saling hina, beda dgn yg dulu yg masih ada bung narayana dkk, tp alhamdulillah sekarang sy menwmukan PatGa yg informatif, mencerdaskan dll,,, saya zainuri dr Bondowoso Jatim, pend putus kul, kerja serabutan,,,,