KEMERDEKAAN Menuju Kedaulatan Bangsa Sepenuhnya Jilid 3

31

Mencoba menulis Ulang Tulisan Pak Satrio dua tahun lalu Untuk Menginsiprasi Bangsa Indonesia

citoxnew21

Jangan LUPAKAN Sejarah

Mengapa di dalam Tulisan saya terdahulu kita harus menggugat LoI dari IMF ?. Rakyat bangsa ini harus SADAR akan penjajahan putih yang masih berlangsung di bumi Nusantara dikarenakan saat adanya gejolak gejolak yang terjadi di negara ini, ternyata akibat konspirasi asing yang ingin menguasai segala sumber daya Indonesia yang besar ini.
Negara ini harus bangkit dan harus SADAR, bangun dan mulai berjalan, berlari mengejar KEMANDIRIAN agar bisa memanfaatkan semua anugerah yang diberikan oleh Tuhan YME kepada bangsa ini untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebesar besarnya.

Di dalam buku terbitan Crawford House Publisihing, Australia yang berjudul: THE FALL OF SOEHARTO (diterbitkan hanya beberapa bulan setelah Soeharto mundur), ada cerita menarik.
Buku setebal 261 halaman itu merupakan kumpulan artikel yang penulisnya sebagian besar adalah pengamat Indonesia dari Australia seperti: Jamie Mackie, Richard Robinson, Harold Crouch, Hall Hill dan Geoff Forrester.
Buku ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mendorong mundurnya Soeharto dari jabatannya.

Faktor utama yang disebutkan di buku itu adalah semakin memburuknya situasi ekonomi saat itu.
Hall Hill menilai krisis ekonomi sejak Juli 1997 menyebabkan jatuhnya Soeharto. Krisis ekonomi yang disusul krisis politik mengakibatkan pelarian modal ke luar Indonesia secara masif, hingga menyebabkan anjloknya nilai rupiah mencapai Rp17.000,- per dolar.

Rupiah yang lemah membuat pebisnis “collaps” karena tidak dapat lagi mengelola utang luar negerinya. Situasi ini diperburuk dengan besarnya utang luar negeri dan buruknya sistem manajemen keuangan dalam negeri. Harga barang kebutuhan pokok melonjak, sehingga menimbulkan keresahan sosial yang luar biasa.

Begitulah. Yang dipahami orang waktu itu adalah Soeharto jatuh karena krisis ekonomi. Tapi belakangan, pemahaman itu berubah seiring dengan berjalannya waktu dan bersuaranya para tokoh yang terlibat memberikan analisa dan kesaksian.
Analisa di balik jatuhnya Soeharto pun memiliki nuansa pemahaman baru. Ada pihak yang berpendapat lebih spesifik dari sekedar “Soeharto jatuh karena krisis ekonomi”. Mereka berpendapat “Soeharto jatuh karena IMF?” Pendapat ini antara lain dikemukakan Prof,Steve Hanke, penasehat ekonomi Soeharto dan ahli masalah Dewan Mata Uang atau Currency Board System (CBS) dari Amerika Serikat.

Menurut ahli ekonomi dari John Hopkins University itu, Amerika Serikat dan IMF-lah yang menciptakan krisis untuk mendorong kejatuhan Soeharto. Ini dibuktikan dari pengakuan Direktur Pelaksana IMF Michael Camdessus).(pejabat IMF yang bersedekap melihat Presiden Soeharto tak berdaya menandatangani LoI) dalam wawancara “perpisahan” sebelum pensiun dengan The New York Times, Camdessus yang bekas tentara Prancis ini mengakui IMF berada di balik krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
“Kami menciptakan kondisi krisis yang memaksa Presiden Soeharto turun,” ujarnya.

Pengakuan ini tentu saja menyambar kesadaran banyak orang (Rakyat Indonesia). Tak dinyana, krisis di Indonesia ternyata bukan semata kegagalan kebijakan ekonomi Soeharto, tapi juga berkat “bantuan” IMF.
Jatuhnya Soeharto, ternyata bukan hanya karena sikut-sikutan di kalangan militer atau tekanan politik dalam negeri dan gerakan mahasiswa, melainkan lebih karena tekanan pasar keuangan internasional dan IMF.

Pendapat sama, lanjut Hanke, juga dikemukakan oleh mantan PM Australia Paul Keating. Keating mengatakan “AS tampak dengan sengaja menggunakan ambruknya ekonomi sebagai alat untuk menggusur Soeharto”.
Memang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar, mengapa IMF ingin menjatuhkan Soeharto.
Tapi, yang jelas, menurut para ekonom, masuknya IMF ke Indonesia seperti membawa kunci pembuka bagi GUDANG HARTA terpendam, yakni pasar Indonesia yang luar biasa dahsyat.

satrio3

Ini terbukti, setelah IMF menjadi “dokter” perekonomian Indonesia, perusahaan asing begitu leluasa berbisnis di negeri ini.
Di setiap pojok kota, kini begitu banyak kantor cabang bank asing, restoran asing, perusahaan multinasional dan barang produk luar negeri. Dan ini harus menjadi PEMBELAJARAN bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintahan dan parlemennya untuk lebih berhati hati dalam mengatur Indonesia agar tidak Tiga kali terjebak dalam lubang yang sama.

Jangan sampai kejadian lama terulang lagi di saat sekarang Indonesia menuju bangkit dan mandiri. Contoh di Suriah dan Mesir bisa menjadi Warning bagi Indonesia. Status kreditabel dan dipecaya diberi hutang oleh asing bagi Negara ini hingga kita terus menumpuk hutang luar negerinya seperti saat ini bisa menjadi boomerang kita seperti dulu.

Menuju pergantian pemerintahan dengan akan diadakan Pemilu pada tahun 2014 nanti adalah masa RAWAN bagi perpecahan dan persatuan bangsa. Rakyat dan peserta pemilu WAJIB mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan dan pribadi.
Hal ini dikarenakan, bila asing ingin mengobok obok lagi Indonesia tahun depan adalah saat yang paling tepat atau menunggu moment setelah pemilu dengan opsi mengadakan kerusuhan dengan alasan menolak hasil pemilu yang dianggap tidak adil.

Bila warga Negara ini CERDAS dan mendahulukan kepentingan bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan NKRI ini maka bisa menetralisir hasutan hasutan,penggalangan pengalangan untuk bertindak anarkis, tidak taat hukum, inkonstitusional dan sebagainya, yang bertujuan menjatuhkan Indonesia.

 

dedenew19

MAINDSET NASIONALISTIK
Memulai Menyongsong Kemerdekaan menuju Kedaulatan Bangsa Sepenuhnya cara yang jitu adalah MULAI..
Mulai sadar dulu, setelah tidak mabok dan Fly, karena bila rakyat ini terus mabok dan fly maka itu yang diharapkan oleh asing.

Setelah itu kita merubah MINDSET LIBERAL yang sudah jauh ditanamkan oleh asing ke seluruh elemen masyarakat kita, Pemikiran Liberal sudah tertanama dalam di masyarakat bangsa Indonesia ini, bagaimana pola pendidikan, perekonomian dan gaya hidup masyarakat yang individual sudah mendewakan hedonisme yang mengutamakan kebendaan sehinnga sangat mendukung dengan pola evolusi DNA kita yang suka gebuk gebukan.
Bila terjadi gesekan berkaitan mementingkan liberalisme akan dirinya yang individu dan asing thau betul itu adalah kelemahan terbesar bangsa ini. Padahal mindset liberal ini sangat bertentangan dengan nilai nilai luhur bangsa timur dan bangsa Indonesia yang lebih mengutamakan sifat gotong royong, saling menolong, rasa kesetiakawanan, koperasi, sesuai UUD 1945 dan Pancasila.

Mengganti UUD 1945 dan Pancasila adalah hal yang tidak mungkin bagi asing tetapi mereka bisa menggiring bangsa ini untuk menjauhinya dan melupakannya apalagi menghayati dan mengamalkannya pada zaman sekarang ini. Dan anehnya bangsa ini tidak merasa di Intervensi saat aturan aturan liberal menyerang dan diadopsi oleh pengambil keputusan pemerintahan kita.

Di kalangan pengambil kebijakan dan AKADEMISI cara pemikiran dan pengambil kebijakannya harus segera diubah ke MINDSET NASIONALISTIC. Mindset nationalcistic lebih berorientasi pada KEPENTINGAN NASIONAL.
Ini penting untuk menciptakan dan menuju KEMANDIRIAN NASIONAL.
Bahkan di negara maju dan menganut mindset liberal seperti US dewanya sistim liberalisme sudah mengadopsi pendekatan nationalistic dan mulai BERHATI HATI dalam mengadopsi pendekatan pasar.
Melibatkan akademisi itu perlu karena mereka mempunyai peran penting dalam public discourse, menyangkut kebijakan kebijakan yang akan diambil pemerintah, karena bisa membikin opini publik dengan legimitasi keilmuan dan otoritas keilmuan.

Salah satu analoginya dalam bidang kemiliteran. Kita mengubah mindseet bahwa barang import pasti bagus apalagi negara superpower yang bikin. Berdasarkan kajian ilmu pengetahuaan, kita bisa memilih Alutsista yang sudah bisa diproduksi oleh Industri Pertahanan kita (mindset Nasionalistic). Kalaupun kita harus membeli alutsista dari Negara maju pun karena Inhan kita belum mampu, harus tetap mengambil kebijakan yang sesuai dengan Mindset nasionalistic mengambil dari Negara yang bisa dan mau memberikan TOT , lisensi, produk bersama yang untuk jangka pandang agar Inhan kita bisa memproduksinya kelak.

Mindset Nationalistic untuk kebijakan dalam bidang MIGAS dan Tambang saat ini perlu segera dilakukan.
Kita sudah bosan melihat Pertaminan menjadi buruh dari Juragannya yang perusahaan asing karena bapaknya (Negara) lebih percaya warisan sumberdaya moyangnya dikelola oleh asing karena takut tidak kompetitif dan rugi (Mindset Liberal). Intinya kita ini wajib lebih mengedepankan KEPENTINGAN NASIONAL dalam segala bentuk kebijakan kebijakan yang diambil supaya tidak MELEMAHKAN posisi Indonesia kedepan dan generasi kita kedepan tetap memegang kedaulatan atas apa yang dimiliki Indonesia.

Kita tidak boleh jadi GENERASI EGO apalagi pemerintahan EGO yang tidak memikirkan ke depan. Kita sudah bosan mewarisi kebijakan yang salah oleh pemerintahan pemerintahan yang dulu sehingga kita dan anak cucu kita menanggung kebijakan tersebut. Mindset liberal harus SEGERA diubah ke mindset nasionalistic dan itu bisa dimulai dari DIRI KITA SENDIRI dan ditauladankan kepada orang orang di sekitar kita.

 

dedenew24

GRAND STRATEGI INDUSTRI NASIONAL
Setelah mengubah mindset kita, baru menuju langkah kedua yaitu membuat GRAND STRATEGI Industri Nasional (GSIN) yang berbasis KONSTITUSI yakni UUD 1945.

Tugas penting pemerintah ke depan adalah merumuskan secara bersama sama Grand Strategi Industri (termasuk industri pertahanan) apa dan Bagaimana GSIN yang layak dan KONSISTEN dengan nilai nilai UUD 1945. Dengan adanya strategi industi nasional yang JELAS.
Partisipasi kita Indonesia dalam perjanjian perjanjian Internasional akan memilik ACUAN yang jelas pula. Karena kita akan tahu, apakah harus MENERIMA kesepekatan tertentu di percaturan bisnis global atau TIDAK menerimanyan karena bertentangan dengan grand strategi industry nasional kita.

Kita pun akan memilik alasan yang KUAT untuk menolak suatu kesepakatn International yang dianggap merugikan KEPETINGAN NASIONAL.
Analogi di dunia militer: misal (bila ada) apakah kita sekarang perlu menerima kesepakatan /Traktat Internasional atas kesepakatan tidak mengeksport kapal selam militer, Sementra 10 tahun ke depan kita sanggup membuat industri kapalselam dalam negeri ?. Ini contoh gampangnya, belum mengenai pasal pasal pelik di kesepakatan internasional di bidang migas, pertambangan, ritel, pertanian, perbankan, dunia penerbangan dan lain lain.
Dengan adanya Grand strategi ini memudahkan para pengusaha, kalangan Industri juga rakyatnya untuk jelas bersikap bagaimana melakukan dan mengisi kemerdekaan ini dan merebut kedaulatan ekonomi kita di tengah derasnya arus keterbukaan Global dan liberalisasi ekonomi.

Dalam jangka pendek sejumlah kebijakan pun perlu dibuat, diantaranya MEMPERBAIKI aturan aturan, pasal pasal yang merugikan kepentingan nasional yang sudah terlanjur dibuat.
Berbagai aturan aturan yang tidak sesuai dengan Konstitusi HARUS segera diganti dan pemerintahah dan parlemennya harus berani melakukan ini.

Paling tidak Mahkamah Konstitusi bisa menjadi LEGIMITATOR perubahan aturan aturan ini, karena MK memiliki kapasitas keilmuan yang bisa melihat konsistensi suatu aturan dengan UUD 1945.
NAMUN kebijakan ini membutuhkan keberanian EKSTRA pemerintah karena pemerintah kita bisa berhadapan dengan kepentingan dari kekuatan yang sangat besar yaitu kapitalis Internasional yang terdiri dari korporasi besar yang dibacking oleh Negara Negara maju yang kuat seperti Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa.
Dan susahnya juga didukung oleh Lembaga lembaga internasional yang Indonesia masih bergantung dalam banyak hal dari lembaga lembaga tersebut. Belum lagi upaya upaya pelemahan pelemahan dan penggebosan, sabotase, blackops dan lain lain, untuk MENGAGALKAN upaya Negara ini memulai kemandirian.

Kepentingan asing tidak memerlukan kegiatan berdarah darah untuk tetap bisa menjajah negeri ini seperti masa lalu, cukuplah dengan penjajahan putih cukuplah mereka memegang kendali kebijakam ekonomi negeri ini melalui pelembagaan, melegalkan dan meng-konstitusi-kan kepentingan mereka agar tetap terus berjalan menyedot segala sumber daya Indonesia.
Analoginya, apakah kerang ini dibiarkan utuh Cangkangnya, tetapi isinya nanti sudah habis disedot ?.TETAPI perubahan ini harus segera DIMULAI untuk Indonesia yang LEBIH BAIK.

Tanpa KESUNGGUHAN untuk menginsyafi dan berjalan menuju KEMANDIRIAN ekonomi bangsa semua modus Penjajahan Putih ini akan terus berlangsung dari waktu kewaktu.

Kita mulai perubahan atau terus dijajah. MERDEKA..Merdeka…Merdeka..
Yaa Kemerdekaan menuju Kedaulatan bangsa sepenuhnya harus kita rebut.
MARI BUNG REBUT KEMBALI

By Patku Satrio Suroboyo
Gambar by Patsus Citox , Patsus Dede Sherman dan Googel

Share.

31 Komentar

  1. MANTAP……..ARTIKELNYA MEMBANGKITKAN SEMANGAT.
    MERDEKA……………….
    MAKASIH BUNG SATRIO SUROBOYO. SALAM…………………….

    • kuntet mangkulangit on

      Anda potong jln dr cibubur ya?lewat situ jgn jam2 msk dan bubaran jm kerja..sama juga bohong..provst nya galak2

  2. Kasus FIR kita gimana bung reaksi RI 1 … apakah bertahap merebutnya atau gmn … oia soal situs gunung padang apakah pelajaran untuk umum sudah habis bung dan tersisa rahasia yang tidak layak dibabar … Nuwun 😀

    • salam kenal bung @yuda… ane greget banget dgn FIR yang kalo diamati apa y gtlh diusahakan era sby sebelumnya kok diaabaikan begitu saja petinggi negeri saat ini. Beberapa media menyebutka kalau Menhub skrg ini TIDAK tertarik degan FIR ! alasannya belum ada sdm mumpuni dan tidak ada dana membeli peralatan. Pernyataan Menhub itu seakan merendahkan dan memarjinalkan bangsa sediri dan gak pede kekuatan dan kekayaan Nusantara. Jaya NKRI

  3. Next ri1 bung satrio suroboyo berani, cerdas, dan pekerja keras…Kembali ke lirik lagu Indonesia Raya “Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya” ingat jiwa bangsa dulu yang dibangun sesuai dengan jiwa PANCASILA dan implementasi UUD 45 secara konsisten itu saja udah cukup nggak perlu teori teori liberalis hasil olahan kapitalis atau juga sosialis cukup PANCASILA itu saja sudah batle propen mulai jaman majapahit..

    • Bung yang nex nex an itu udah di pikir bener2 efeknya…
      Kira2 bung satrio seneng gk di nex nex gitu,mbok biasa wae…

  4. tapi gaya ekonomi indonesia sekarang bukankah sejati lberal? agak heran kalau pemerintahan lalu dikecam sebagai penganut neo liberalisme, tapi saya rasa justru sekarang total liberal. teringat pernyataan ibu rachmawati mengenai ketidak sepakatan beliau dengan kakaknya yang condong mengemukakan padangan liberal. eh, kok sekarang anginnya berhembus kencang.
    harga bensin disesuaikan ketentuan pasar. jangan ditanya beras, bawang, cabe dan lainnya. atau tersempil yang lebih memprihatinkan akan apresiasi terhadap pergerakan jasa yang terpukul mengikuti pasar yang lebih bebas.
    sejauh ini wacana garis kebijakan ekonomi pemerintahan belum gamblang untuk dipuji sebagai langkah brilian. belum lagi janji-janji surga masa politik juga tidak menyelesaikan masalah.
    keadaan sekarang yang terjadi ialah, diujung sana terdapat cul desac, jalan buntu. jika tidak berubah MEA akan membuat masyarakat menderita beban tambah yang tak terperi. segmentasi yang tidak cermat hanya akan menggerakkan korporasi besar dengan industri yang terbatas dengan campur tangan asing kuat terutama negara-negara eropa. negara eropa tersebut akan menancapkan kukunya di indonesia menyadari mereka berada pada ufuk krisis ekonomi yang lebih kuat.
    imho, cmiiw…salam tabik..

  5. Kapan ya bisa melihat sda kita dikelola oleh bangsa sendiri dan dgunakan utk ksejahteraan rakyat.
    Tuhan tlah menganugrahkan kkekayaan yg blimpah utk bangsa ini, sudah spantasnya dgunakan sbesar2nya utk kemakmuran rakyat, BUKAN UTK KEMAKMURAN ASING.
    sudah saatnya bangsa ini bersatu melawan dan mengusir penjajahan putih..

  6. Sbnrnya sejak dr dl rakyat bawah selalu semangat krn ingin merdeka tp para pemangku kepentinganlah yg membelokkan arah perjuangan rakyat sehingga nkri saat ini blum bs berdaulat scr benar. Pingin rasanya militer pny kekuatan untuk mengintervensi pemerintah agar arah kebijakan yg diambil slalu mengutamakan rakyat bkn partai saja

    • Rakyat bisa apa to mas… paling cuma cangkul.
      Harapan yang umum-umum saja, gampang cari makan dan bisa menyekolahkan anak.
      Tapi ikhlas dan tulus juga masih sama seperti 70 tahun yang lalu.
      dengan membuat dapur umum untuk para pejuang, walau rakyat sendiri masih makan gaplek campur jagung.
      jika ada makanan/menu yang kurang cocok , rakyat mohon maaf. karena keadaan rakyat ya adanya seperti itu serba kekurangan sana-sini.
      Dan sekarang katanya para pejuang sudah punya pedang yang banyak dan modern.
      Rakyat berdoa semoga para pejuang diberi ketabahan dan kesehatan dalam menjalankan tugas dan semoga masih ingat dengan rakyat.
      Para pejuang dengan pedangnya bisa merubah negara ini, sehingga rakyat bisa lebih hidup sejahtera dibanding dulu.
      Tapi jika para pejuang tidak merubah negara ini juga tidak apa-apa, karena rakyat dari dulu juga sudah bisa hidup kekurangan.

      • Naga Samudra on

        Bung Qzruh
        Ada kesan rakyat tidak boleh Cerdas dan Dipacu untuk memenuhi kebutuhan hidup yang makin susah,,
        Tujuannya agar tidak mengurusi politik dan kebijakan pemerintahan.

        • kuntet mangkulangit on

          Alhamdulillah akhirnya kita sadar..spt pernyataan jend.moeldoko ada pihak yg ingin melemahkan NKRI/TNI…

  7. Heran sama orang Indonesia ini,, waktu pilpres sama pileg mati2an membela pilihannya, giliran pilihannya yg jadi terus menyesal. Nanti kalo pilpres & pileg lagi, diulangi nya pilihan kayak gitu. Ngga mau belajar dari pengalaman. Dulu waktu eranya banteng udah liat sendiri kelakuan elit2 nya, eh pilpres & pileg kemaren mayoritas memilih itu. Kalo dikasih tahu nyablaknya minta ampun, kita dikata2in dg kata2 paling jorok yg pernah ada. Sekarang baru nyesal. Yakinlah nanti kalo pileg sama pilpres lagi, pasti mengulang piihan yg sama. Sudah itu koar2 menyesal lagi… Maaf, saya ada di zona yg bisa melihat jelas kelakuan banteng saat berkuasa dulu, itu sebabnya saya & keluarga berjanji tidak akan pernah memilih itu lagi mulai dari pileg & pilpres 2004 hingga entah kapan…

    Rakyat Indonesia jangan mau dibodohin media, jangan mau di adu domba oleh media, jangan mau dikoyak2 oleh media… Media kita yg netral &jernih itu nyaris ga ada, kalopun ada pasti terpinggirkan. Coba di analisa ulang, waktu zamannya pileg sama pilpres kemaren sikap masing2 media seperti apa. Bandingkan dengan kondisi sekarang. Jauh berbeda??? Iyalah, khan supply bahan bakarnya udah dihentikan… Kalo dulu ada istilah (maaf) cewek bensin, sekarang istilahnya udah berubah jadi “media bensin” —> media yg isinya terserah sama yg bayar… Saya sangat yakin bangsa Indonesia tidak akan takluk dengan bangsa manapun, tapi saya khawatir bangsa Indonesia akan takluk oleh tipu daya media yg dilakukan secara masif & terus menerus… Dan kecenderungan itu sudah sangat jelas terjadi saat ini… Contoh paling gampang bisa kita temui di beberapa channel TV nasional…

    Soal FIR, ga usah terlalu heran. Nasionalisme menhub kita cuma sebatas untung rugi, ada & ga ada uang. Itu saja.

    Mohon maaf ngelantur, efek kebanyakan minum kopi semalam….

  8. Menhub bisa maju dan kreatif waktu jadi Dirut PT KAI karena adanya seorang MENTOR yang handal yaitu: Bp. Dahlan Iskan (Menteri BUMN). Bahwa disetiap orang besar pasti ada mentornya, Namun karena kekerdilan jiwa Menhun maka Kedaulatan Udara kita belum merdeka. Ayo, para mahasiswa, pelajar dan masyarakat kita demo aja Menhub nya….paksa utk mau ambil FIR.

    Atau demo ke DPR biar DPR menekan pemerintah agar mau segera merebut FIR. Susah payah dibangung dengan persiapan yang matang di era Bapak SBY, sekarang malah ompong……..MEMALUKAN.

  9. Mindset nasionalistik menuju kemandirian nasional harus segera ditumbuhkan, & dipastikan semua komponen masyarakat sudah siap berjibaku untuk kearah sana, namun yg perlu diperhatikan kita semua adalah masih adanya kendala2 dinegeri ini yg masih blm tuntasnya penyelesaian2 kegaduhan politik (eksekutif-legislatif) , konflik of interest institusi hukum (KPK-Polri), penyalahgunaan fungsi sbg Penguasa-Pengusaha, sehingga seolah2 membuat pembangunan kita menjadi stagnan dan terganggu?” … Dikhawatirkan pula kita bisa menjadi “sasaran empuk” dikemudian hari oleh Lawan, calon lawan bahkan kawan kita sendiri seperti pd pengalaman2 sebelumnya! — Semoga Disana Masih Ada Jalan Keluar, & NKRI Tetap Jaya Selama-lamanya —-

  10. Maaf Indonesia bukan nama negara, indonesia adalah nama corporasi yang memikirkan untung rugi. jangan terlalu berharap dengan kesejahteraan dan jangan berharap dengan patriotisme dan nasionalisme karena patriotisme dan nasionalisme hanya sebatas duit dan untung rugi. pahlawan kemerdekaan cuman sejarah.

    Kalau memang FIR itu dipandang merugikan untuk indonesia dan lebih menguntungkan bila di bawah singapore, ngapain juga kita ngotot,emang dengan nasionalisme dan patriotisme bisa kenyang. kalo sdm indonesia masih kalah sama singapore kenapa juga ambil resiko dan sebagaimana hukum dagang barang siapa bisa ngasih lebih maka dialah pemenangnya ga perduli lokal, asing atau aseng karena sebagai corporasi yang indonesia perlukan adalah cuman keuntungan, apa itu patriotisme apa itu nasionalisme itu kan kantong sampah

    indonesia sebagai korporasi sangat berhutang budi sama belanda karena belanda telah membangun indonesia, lihat tuh jembatan jembatan, bangunan bangunan belanda,peninggalan peninggalan belanda masih awet sampe sekarang itu semua karena bule yang disiplin. semantara lihat ketika corporasi indonesia di pegang putra bangsa jembatan,bangunan dan peninggalan gampang rusak

    kalau bisa suruh belanda jajah indonesia lagi karena di bawah belanda sepak bola kita maju dan bandingkan dengan sekarang yang ancur, belanda lebih baik,barat lebih baik

    ular selalu bercerita kebenaran yang seolah benar tapi pada hakikatnya menyesatkan 🙁

    • Mungkin anda tidak tahu, uang bisa dicari, SDM bisa ditingkatkan, jembatan dan jalan bisa dibangun. Kemerdekaan tidak bisa dibeli, dan nasionalisme sulit dicari apalagi dgn orang seperti anda yg cenderung materialistik. Tanpa jasa para pahlawan, kita tidak akan menghirup kemerdekaan. Dengan kemerdekaan kita bisa berekpresi dan mengembangkan diri sesuai dengan kehendak kita. Kalau menurut anda indonesia secara korporasi berhutang budi terhadap belanda, bisa jadi anda melihat dari kacamata kuda. Berapa besar harta kekayaan alam kita dikuras oleh belanda. Pada waktunya menjajah indonesia, belanda menjadi negara yg paling kaya raya di eropa makanya mereka mau menjajah indonesia lagi di jaman kemerdekaan. Bangunan, jembatan, dan jalan dibangun oleh rakyat kita dengan cara kerja rodi, banyak mereka mati dalam pengerjaannya. Banyak negara berperang untuk merebut kemerdekaan dan wilayah. FIR adalah bentuk integritas kedaulatan kita kepada wilayah yang kita miliki, dan itu tidak bisa dibeli dengan uang. Dari sisi mana menurut anda, FIR itu justru merugikan kita. Dengan FIR malah kita bisa mendapat konsensi dari setiap penerbangan, bisa menjaga keamanan kita, dan bisa berdaulat di wilayah sendiri. Kalaupun untuk mendapatkan FIR kita harus mengeluarkan uang utk membeli radar dll itu adalah investasi kita dan tdk terbuang percuma karena akan menjadi asset kita.

      Mungkin anda lebih memilih di penjara, daripada menjadi seniman jalan, yang setiap hari bisa mendapat makanan gratis, tanpa ada kebebasan berkendak.

      • ma’af juga bung wengker,menurut saya patriotisme dan nasionalisme bukanlah tong sampah seperti yg anda kira,negara2 barat pun tidak bisa besar seperti sekarang tanpa ada yg namanya patriotisme dan nasionalisme,dg itu mereka rela pergi jauh dari rumah nya untuk mencari daerah jajahan dan di jadikan koloninya,dan merekapun sangat mengormati pahlawan2 mereka,dan menganggap sbg suri tauladan yg patut di contoh,satu pertanyaan untuk anda,apa parameter statement anda yg menyebut bahwa NKRI adalah sebuah korporasi,saya tunggu jawabanya….

    • Naga Samudra on

      Kata kata Bung Wengker membuat saya Heran
      ” belanda lebih baik,barat lebih baik””

      “ular selalu bercerita kebenaran yang seolah benar tapi pada hakikatnya menyesatkan 🙁 ”

      Maksutnya gimana ,, Pemebelaan membabi buta atau memang lagi buta ,
      yang dimaksut Ular itu siapa bung ?? Penulisnya ??

      • kyakakaka…mantab sekali bung naga samudra …
        ayo…hajar terus bre wengker palsu. hueheheh… biar kelenger dia.

  11. Sepertinya bung wengker lagi galau berat, harus kemana cari dan bertanya, karena informasi media agak susah untuk dijadikan parameter…
    Kita juga mesti punya dasar pengetahuan tentang Pancasila dan UUD 1945, yang menjadi tapak untuk menjalankan negara, maaf imo.

  12. imho – @bung bre wengker…semangat ! jangan kecewa apalagi putus asa menghadapi kenyataan yang terjadi hari ini terhadap bangsa kita. Masih banyak anak negeri yang peduli terhadap realita keadaan yang carut marut saat ini. Akan tiba masanya matahari akan terbit kembali menyinari bumi pertiwi dimana akan tiba seorang yang terbukti amanah dan gagah berani akan memimpin menuju Indonesia Raya. Hai patriot!!! dimanakah kamu!?

Leave A Reply