KSAD: Perang Akan Pindah ke Kawasan Khatulistiwa

12

KSAD: Perang Akan Pindah ke Kawasan Khatulistiwa

Rabu,01-04-2015
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan perang di kawasan teluk (Jazirah Arab) akan berganti ke kawasan Ekuator atau Khatulistiwa, termasuk Indonesia.

Penyebab perang di kawasan Ekuator karena kawasan ini subur dan masih memiliki sumber daya air dan energi berlimpah. TNI AD, menurut Gatot, sudah melakukan pemetaan sumber daya alam yang bisa menyebabkan konflik di kawasan Ekuator.

Gatot mengatakan pemetaan jumlah penduduk dunia dan ancaman perang karena perebutan sumber daya alam menjadi prioritas kewaspadaan nasional. Populasi penduduk dunia, seperti penelitian para ahli menurut Gatot, diperkirakan 12,3 miliar tahun 2043.”

Dari jumlah tersebut, 9.8 miliar jiwa hidup di daerah non-Ekuator,” kata Gatot dalam pertemuan dengan pimpinan daerah se-Sumatera bagian utara, yakni Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Kepulauan Riau di Medan, Rabu, 1 April 2015.

TNI AD, ujar Gatot, memperkirakan penduduk dunia akan mencari pangan, air, dan energi di daerah Ekuator, termasuk ke Indonesia. Itu berpotensi menyebabkan Indonesia akan menjadi daerah konflik.

11081054_805519382861082_22495784817006015_n

Gatot mengulangi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan pemimpin Indonesia, termasuk di daerah, agar berhati-hati dengan kekayaan alam. “Sumber daya alam jika tidak dikelola dengan baik dan bermanfaat akan menjadi sumber pertikaian dalam negeri dan sumber konflik dunia seperti Arab Spring,” kata Gatot.

TNI AD, menurut Gatot, akan terus mengingatkan kemungkinan kawasan Ekuator, termasuk Indonesia, menjadi daerah konflik karena populasi penduduk dunia yang semakin padat. “Akan ada perebutan sumber pangan, energi, dan air di Indonesia,” ujar Gatot.

Ahli-ahli statistik menyebut tahun 1800 penduduk dunia 1 miliar. Tahun 2017 diperkirakan 8 miliar manusia. “Jadi bumi sudah melampaui kapasistasnya dihuni manusia. Itu ancaman bagi negara-negara yang kaya sumber daya alamnya, seperti Indonesia,” tutur Gatot.

Sekitar 70 persen konflik dunia, menurut Gatot, berlatar belakang perebutan sumber energi. Sisa cadangan minyak dunia yang diperkirakan tinggal 45 tahun lagi menjadi kekhawatiran. Apalagi menurut Gatot, penggunaan energi hayati malah memicu krisis pangan dunia. “Jadi selain pangan, air bersih, energi Indonesia akan jadi rebutan negara-negara kuat,” tutur Gatot. (TEMPO.CO)

Share.

12 Komentar

  1. smga tidak terjadi perang, andaikan memang harus terjadi, perang dengan logika sehat saat memulainya.

  2. Inget SBY : kalau mau damai berarti harus siap untuk perang. Artinya kekuatan TNI harus kuat. Apa mau pilih kapal patroli daripada Frigate atau Destroyer.? Masih mau pilih elang botak daripada SU 35.?

  3. FIR dulu segera kita kuasai agar bisa menerapkan ADIZ
    Di samping kita memperkuat sendi-sendi Pertahanan Militer, kita juga perlu berfokus pada sumber pangan, energi, dan air. Sumber pangan kita harus swasembada dan punya stok cadangan. Jika mereka melirik kita hingga sanggup berperang untuk mendapatkan sumber pangan artinya kita berpotensi sebagai penghasil pangan yang melimpah. Energi juga perlu dikembangkan misalnya pasang surut air dan panas matahari yang bisa dimanfaatkan secara maksimal di awasan khatulistiwa. Baru-baru ini Panglima TNI menanam kemiri sunan di Kabupaten Kubu Raya, Kalbar dalam rangka “Tahap Awal” mengurangi dampak Pemanasan Global serta sebagai sumber energi terbarukan yang mengisyaratkan beliau sudah waspada. Sedangkan air bersih sebagai pemenuhan hajat hidup orang banyak perlu dijaga. Lingkungan ekosistem yang rusak merupakan musuh utama. Perubahan musim yang di luar kebiasaan juga mempengaruhi ketersediaan air. Perambahan areal perkebunan yang tidak memperhatikan kearifan turut andil memperkecil ketersediaan debit air dalam tanah

  4. Indonesia sebagai negara yang memiliki SDA yang berlimpah selalu menjadi incaran negara2 lain untuk menguasainya. Telah kenyang pengalaman bangsa ini menghadapi rongrongan musuh tersebut. Saya selalu mendukung negara ini dalam memperkuat diri baik dari sisi militer maupun non militer supaya bangsa Indonesia mampu menghadapi segala ancaman baik dari luar maupun dari dalam.

  5. Mungkin suatu saat nanti mau tidak mau, manis atw pahit ketenangan Asia Tenggara pasti akan terusik. Jadi bersiaplah..: )

  6. kasihan pak gatot kalau di sejajarkan sama wakapolri…..soalnya biarpun beliau bintangnya 4 tapi gak ada list merahnya kayak wakapolri walaupun beliau “cuma” bintang tiga.

  7. Pengusaha Coto Makassar on

    AssaLamu ALaikum dan SeLamat Sore, sebeLum itu terjadi seharusnya kita membendung Proxy war , muLai dari pengaruh iSiS , pengaruh2 paham Agama menyimpang , Sampai kejahatan begaL atau geng motor yg tidak pernah seLesai ?! Yg sanagat mengecewakan FiR kita beLum kita kuasai , apaLagi suhu poLitik kita makin hari kian Rancu , saya berdoa semoga tidak menjadi adu domba dia antara kita , seperti yg terjadi di daerah saya makassar , Geng motor hukumannya tidak masuk akaL hanya penjara berapa buLan saja , padahaL geng motor ini teLah banyak mencabut nyawa ?!

  8. Ijin nyimak, sekaligus maaf’ minta pencerahan para sesepuh soal progam KFX/IFX gimana kelanjutanya? Karena saya baca berita AS keberatan kalau korea berbagi ilmu dengan indonesia soal pesawat tempur. Terimakasih sebelumnya

  9. Yang Menakutkan genetic engineering yg digunakan sebagai biioweapons…
    jika over populasi…sistem tercepat dan effisen tanpa merusak lingkungan adalah
    pembuatan Virus mematikan yang hanya menargetkan specific ethnic genes (orang Asia, nonwhite etc)
    H5N1 bird flu contoh cross cultural virus….umumnya, satu jenis virus hanya mematikan hostnya dari species tertentu….yg ini burung dan manusia sekaligus…kok munculnya baru sekarang (1997)…tidak pernah terdengar ratusan tahun yg lalu….kemungkinan hasil otak atik di lab lebih tinggi dibanding terbentuk secara alami…

  10. Karena itu untuk menjaga SDA dan teritory NKRI, Indonesia perlu adanya penambahan kwantitas & kwalitas alutsista 3 matra, ……… tapi kenyataan nya mau akuisisi SU-35S saja mikirnya lama banget, sampai sekarang belum kelar juga, bagamana ni pak ???

Leave A Reply