SELAMAT HARI PENDIDIKAN NASIONAL
“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya.
Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu!
Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya”.
Karena Tulisan diatas seorang tokoh Indonesia yang berjasa memajukan dunia pendidikan Ki Hajar Dewantara.dibuang ke Belanda oleh Gubernur Jendral Idenburg
Ki Hajar Dewantara menulis kritikan terhadap perayaan seratus tahun bebasnya Negeri Belanda dari penjajahan Perancis dibulan November 1913 dimana biaya perayaan tersebut ditarik dari uang rakyat Indonesia dan dirayakan ditengah-tengah penderitaan rakyat yang masih dijajah.
Akibat kritikan tersebut ia dibuang ke Pulau Bangka oleh Gubernur Jendral Idenburg tanpa melalui proses pengadilan. Namun dua orang sahabatnya yaitu Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo membelanya melalui tulisan sehingga hukuman tersebut diganti menjadi dibuang ke negeri Belanda.
Nama asli : Raden Mas Soewardi Soeryaningrat
Ganti nama : Ki Hajar Dewantara (pada usia 40 tahun)
Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, Kamis, 2 Mei 1889
Agama : Islam
Zodiak : Taurus
Nama Istri : Nyi Sutartinah
Sekembalinya dari Belanda pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan sebuah perguruan bercorak nasional yang bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa. Dari sinilah lahir konsep pendidikan nasional hingga Indonesia merdeka.
Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957.
Atas jasanya dalam merintis pendidikan umum di Indonesia, Ki Hajar Dewantara dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 tertanggal 28 November 1959, hari kelahiran Ki Hajar Dewantar yaitu tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa, tepatnya pada tanggal 28 April 1959 Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta.
Kini, nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (Bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional
Ajaran ajaran Beliau
“Ing ngarso sung tulodo,
Ing madyo mangun karso,
Tut wuri handayani”
“ING NGARSO SUNG TULODO ” bisa artikan bahwa orang tua sebaiknya memberi tauladan atau contoh terbaik buat anak anak. Harus selalu diingat bahwa, anak melakukan sesuatu bukan karena disuruh atau mengikuti perintah orang tua. Melainkan mencontoh dari apa yang dilihat pada perilaku orang tua.
“ING MADYO MANGUN KARSO ” boleh diartikan bahwa sebaik baik orang tua adalah yang selalu memberikan bimbingan dan mendampingi anak anak kapanpun dan dimanapun. Bebasakan anak untuk memilih jalannya sediri, sebebas burung liar hendak terbang, namun pastikan bahwa jalan yang mereka pilih adalah terbaik diantara yang baik. Bukan buat orang tua, melainkan buat anak anak sendiri kelak.
Untuk arti “TUT WURI HANDAYANI” bisa dimaknai sebagai dorongan buat anak anak agar maju kedepan, tampil, dan berani mengambil keputusan. Apapun resikonya (asal tidak membahayakan), orang tua wajib berada dibelakang mereka memberikan support. Dibelakang anak anak hebat, selalu ada orang tua yang kuat.
PENDIDIKAN KARAKTER di Pendidkan Nasional
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Nomor 23 Thn
2003 tentang Sisdiknas, pasal 3).
Praktik pendidikan di Indonesia
cenderung lebih berorentasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan
teknis) yang lebih bersifat mengembangkan intelligence quotient (IQ), namun
kurang mengembangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional
intelligence (EQ), dan spiritual intelligence (SQ). Pembelajaran diberbagai
sekolah bahkan perguruan tinggi lebih menekankan pada perolehan nilai hasil
ulangan maupun nilai hasil ujian.
Sumber Pengembangan Dan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Bangsa
Darimana kita mengambil sumber nilai-nilai karakter bangsa?
Nilai-nilaiyang dikembangkan dalam pendidikan karakter menurut Balitbang Puskur
Kemendiknas (2010) diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini
- Agama:masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena
itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada
ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan
pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar
pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa
harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2. Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsipprinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.
Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut
dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur
kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian
makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota
masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki
setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan
pendidikan di berbagai jenjang dan jalur.
Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Karena PANCASILA sebagai Salah satu sumber Pendidikan Karakter dalam dunia Pendidikan, maka seharusnya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dikembalikan dan diajarkan kembali dikalangan siswa Sekolah,
Yayasan Patga saat beraudensi dengan berbagai kalangan baik militer maupun sipil ,rata rata mengeluhkan dekadensi MORAL dikalangan siswa sekolah pada khususnya ,dan Masyarakat Indonesia pada Umumnya
BP 7 sebagai lembaga dijaman orde baru setelah Reformasi telah dihancurkan
Salah satunya adalah pengamalan Pancasila yang dilakukan secara sistematik di pendidikan sekolah dibawah koordinasi BP 7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
Dulu, pada era ORDE BARU , potensi-potensi konflik horizontal seperti kondisi sekarang ini sudah ada. Namun, dengan langkah-langkah strategis pemerintah menjaganya. ABRI punya program Binter (Pembinaan Teritorial), di setiap desa ada Babinsa (Bintara Pembina Desa), dan di setiap tingkat pemerintahan ada Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) yang terdiri dari Dandim/Pangdam, Kapolres/Kapolda, Bupati/ Wali Kota/Gubernur, Kepala Kejaksaan, Ketua Pengadilan, dan tokoh masyarakat lokal. Di tingkat pusat ada Kompkamtib (Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) yang menjaga agar tidak ada konflik SARA. Pengikatnya adalah Pancasila.
Untuk mengikat bangsa ini dengan Pancasila dibuatlah BP7, sebuah lembaga tinggi negara yang tugasnya menjaga ideologi Pancasila. BP7 bertugas merancang program-program penataran P4 (semua wajib ikut) dan mencetak instruktur-instruktur yang di tingkat nasional disebut Manggala. Suka atau tidak, kedua metode yang dilaksanakan bersamaan ini: metode koersif (Kompkamtib) dan persuasif (BP7), terbukti ampuh. Masyarakat hidup tenang, pembangunan maju pesat seakan terbang.
Namun, tahun 1998, ABRI (sekarang: TNI) disuruh masuk kandang dan BP7 dibubarkan dengan TAP MPR No XVIII/MPR/1998. Jadi, metode persuasi juga dilarang. Bahkan, asas tunggal Pancasila dihapuskan sama sekali. Semua orang boleh suka-suka menganut asas apa pun sehingga orang boleh saja saling bunuh demi agama, politik, atau kepentingan tertentu karena tidak ada lain yang benar, kecuali Kebenaran diriku sendiri
4 Komentar
Mari kita bangun nasionalisme agar NKRI menjadi jaya sebagaimana di amanatkan dalam pembukaan UUD 1945
pancasila sakti pasti akan menunjukan keperkasaannya kembali
selamat hari pendidikan…semoga banyak terlahir SDM yg berjiwa Pancasila
Dens SamSay terdorong kecintaan pd lambang negara Garuda Pancasila tdk sekdar pajangan saya mmtuskan usha kerajinan Garuda Pancasila ..
Saya tergerak atas keperhatinanya sebagai anak muda bangsa kurangnya pedulinya hampir hilang untuk di pasang atau tlh melupakan lahualam kantor2 intansi pemerintah dn sekolah memajang Garuda Pancasila masih kurang peduli dan apa adanya….padhal ini pengikat rasa kebangsaan dlm negara kesatuan Republik Indonesia.
di dlm lmbang negara Garuda Pancsila tersirat pandangan hidup bangsa dsar negara Indonesia dgn lima pilar sila Pancasila.syangnya pandangan ini terdegradasi akibat kepentingan POLITIK .
GARUDA PANCASILA RELIEF/3DIMENSI bisa di pesan partai kecil dan besar,,dgn harga produksi .
hub..dens tlp.081222996630