PANCASILA BERDAULAT BANGSA SELAMAT part 2

11

citoxnew44

PANCASILA Sebagai TATA BERBANGSA dan TATA BERNEGARA
1, DASAR PEMIKIRAN
a, POSISI GEOGRAFIS INDONESIA

Posisi Geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak diantara Samudra Pasifik dan samudra Hindia, dan diantara benuas Asida dan Benua Australia, serta dilewati oleh empat jalur laut utama dunia, menjadikan Indonesia sebagai pintu dunia yang sangat penting dan sangat strategis, menghubungkan negara negara yang berada disekitar kawasan Samudra Pacifik dan negara negara yang berada disekitar kawasan samudra Hindia dan Benua Eropa. Pada sisi lain Indonesia juga terletak pada sabuk khatulistiwa, mulai dari 95 o B.T-141 o B.T dan diantara 6 o L.S dan 6 o L.U, pada kawasan pusat mineral Dunia
Posisi strategis sumberdaya alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar dan keragaman budaya dengan nilai nilai luhur yang dimiliki, merupakan potensi besar yang dimiliki bangsa Indonesia, untuk tumbuh dan berkembang menjadi negara yang kuat, disegani, dan bahkan ditakuti dunia.

Potensi dan Posisi Strategis yang dimiliki Indonesia sangat menjadi perhatian dunia, dan sangat tidak dikehendaki Indonesia mengembangkan diri, karena akan sangat mengganggu kepentingan nasional negara negara adidaya tertentu

  • Oleh karena itu Indonesia
    • tidak akan dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi negara besar dan kuat atas dasar potensi bangsa yang berasal dari sumber daya alamnya yang melimpah,
    • tidak akan dibiarkan menajdi negara besar dan kuat atas dasar potensi bangsa yang berasal dari jumlah penduduk yang besar, dan
    • tidak akan dibiarkan tidak akan dibiarkan tumbuh dan berkembang menjadi negara besar dan kuat atas dasar potensi bangsa yang berasal dari keaneka ragaman budaya yang mempunyai nilai luhur budaya berdasarkan agama.
  • Oleh karena itu, negara negara tertentu melakukan berbagai cara agar Indonesia tetap bisa dikendalikan, tetap tidak mempunyai peluang untuk memanfaatkan potensi yang dimiliko untuk tumbuh dan berkembang sebagai negara besar dan kuat di dunia.

Indonesia adalah negara yang terbentuk bangsanya dahulu, baru negaranya, maka bangsa adalah titik senral (central of gravity) yang harus dihancurkan dan dikuasai dengan cara menghancurkan filosofi bangsa yaitu PANCASILA

b SEJARAH PERJALANAN BANGSA
Sejak runtuhnya kerajaan Majapahit dan masuknya era penjajahan oleh bangsa Belanda, maka seluruh aspek kehidupan bangsa yang bernaung dibawah Kerajaan dan Kesultanan yang tersebar diseluruh Nusantara, secara perlahan tapi pasti dikuasai oleh bangsa Belanda.

Bangsa besar yang kodratnnya adalah bangsa “Lautan Bahari”, secara perlahan dan pasti oleh Penjajah tealh diubah kodratnya menjadi bangsa “Daratan/Agraris”. Dengan Politik “Devida et Impera”, bangsa Belanda dengan mudah menaklukan dan menguasai hampir semua Kerajaan dan kesultanan Nusantara dan dikendalikan sesuai dengan kepentingannya, dan mulailah era penjajahan/ penindasan yang melahirkan berbagai kesesngsaraan rakyat Nusantara.

Situasi dan kondisi tersebut diatas, telah membangkitkan dan mendorong semangat para pemimpin kelompok anak bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap perlakuan tidak adil yang diterima. Dengan kesadaran tinggi mereka bangkit dan berupaya melakukan perlawanan terhadap perlakuan tidak adil yang diterima, Dengan kesadaran tinggi mereka bangkit dan berupaya melakukan perlawanan untuk melepasakan diri dari penjajahan yang dipelopori oleh tokoh tokoh agama seperti : Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Diponegoro, Pattimura, Sultan Hasanudin dan lain lain. Gerakan perlawanan tersebut tidak pernah berhasil karena masih dilakukan secara terpisah pisah, dengan mudah dapat dilumpuhkan oleh Belanda. Namum demikian tidak pernah memayahkan semangat anak bangsa, terbukti dengan perlawanan berikutnya yang dilakukan oleh kalangan cendekia, dengan mengadakan gerakan kemerdekaan dan membentuk organisasi pergerakan pada 20 mei 1908 dengan nama “Boedi Oetomo”, Langkah yang dilakukan, melalui gerakan pendidikan dengan tujuan membangun kesadaran anak bangsa akan pentingnya kemerdekaan dan hanya bisa diraih dengan penguasaan ilmu pengetahuan diberbagai bidang,

Besarnya keinginan untuk melepaskan diri dari penindasan dan kehausan akan kemerdekaan, melahirkan semangat kebangsaan dan rasa patriotisme yang tinggi, khususnya para pemuda dan pemudi Indonesia yang akhirnya bermuara pada tekat pengambilan keputusan yang sangat strategis, yaitu keputusan berikrar mendeklarasikan diri sebagai bangsa yang merdeka, ikrar tersebut dikenal sebagai Sumpah Pemuda yaitu :
“ Kami poetra-poetri Indonesia, mengaku bertanah air satu :Tanah air Indonesia : mengaku berbangsa satu: Bangsa Indonesia; mengaku berbahasa satu Bahasa Indonesia, Jakarta 28 Oktober 1928”

Pada akhirnya, Pemikiran tentang kemerdekaan, tentang upaya melepaskan diri dari penjajahan, meluas keseluruhan komponen anak bangsa dan menggugah seluruh anak bangsa untuk bersatu dan berjuang membebaskan diri dari penjajahan. Dengan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, maka jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu, menciptakan peluang kemerdekaan, untuk menyatakan kemerdekaan bangsa. Dalam rangka mempertahankan kemerdekaannya, rakyat Indonesia mempersenjatai diri untuk melakukan perlawanan kepada Belanda dan sejak itu, mulailah terbentuk gerakan mempertahankan kemerdekaan yang lebih terorganisir dengan lebih baik dan rapi diantaranya, seperti laskar Hisbullah, Tentara Keamanan Rakyat, dan lain lain, yang merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia.

Gerakan gerakan perjuangan kemerdekaan, baik yang dilakukan oleh para tokoh agama, kelompok cendekiam dan Tentara Rakyat tidak terlepas dari dukungna para Sultan dan Raja yang telah mengambil sikap meleburkan wilayah kerajaan dan kesultanannya, menjadi suatu wilayah yang besar Nuisantara, semata mata dalam upaya mewujutkan cita cita untuk menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat, bermartabat, sejahtera, adil, dan makmur dalam suatu wadah yaitu: Negara Kesatuan Kebangsaan, Negara Kekeluargaan yang berbentuk Republik.
Pernyataan Kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang medeka dan berdaulat penuh, disampaikan oleh Bung Karno dalam suatu upacara sederhana disebuah rumah dinas di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, Dalam pidatonya yang singkat, atas nama bangsa Indonesia bung Karno membacakan teks Proklamasi yang isinya menyatakan bahwa
“Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal- hal mengenai pemindahan kekuasaan dll, diselenggarakan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat- singkatnya”, Jakarta 17 Agustus1945, atas nama bangsa Indonesia Soekarno- Hatta.

35

c. AZAS BANGSA
Adat Istiadat, kebiasaan dan tatalaku bangsa Indonesia adalah bangsa yang berlandasakan agama, bangsa yang percaya adanya kekuatan besar dijagad raya, kekuatan yang mengatur kehidupan ini. Dengan demikian norma kehidupan yang dipegangnya adalah berkeadilan dan berkeadaban, sehingga kaidah kehidupannya selalu menjaga tali silaturahmi, ,menjaga persatuan dan kesatuan, dengan filosofi menjalin kehidupan nya mengutamakan musyafarah untuk mufakat dalam memecahkan segala persoalan, yang akan menghasilakan keadilan atas dasar kebenaran berazaskan Pancasila, bukan berazaskan demokrasi.

Azas bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang perjalanan bangsa menuju kemerdekaannya, oleh sebab itu para tokoh bangsa Indonesia bersepakat menetapkan azas bangsa Indonesia harus berdasarkan sejarah perjalanan bangsa, sejarah budaya, adat istiadat dan nilai nilai luhur yang ada di bumi Nusantara.
Oleh Karena itu Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah :

  1. Kemerdekaan yang berdasarkan pada nilai nilai ke- Tuhan- an,
  2. Kemerdekaan yang berdasarkan pada kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Kemerdekaan yang berdasarkan pada persatuan dan kesatuan
  4. Kemerdekaan yang berdasarkan pada persatuan dan kesatuan, selalu bermusyawarh untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan dan
  5. Kemerdekaan yang berdasarkan pada tujuan untuk meraih Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Azas Bangsa Indonesia tersebut harus tertanam dan menancap disetiap relung jiwa anak bangsa dan dilangkahlan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam rumah besar Indonesia, Anak bangsa yang tinggal dirumah besar Indonesia adalah bersaudara, diharapkan harus saling menyayangi satu sama lain dan setiap anak bangsa berkewajiban untuk menjadi yang terbaik dan berbuat baik bagi keluarga, lingkungan dan negaranya.

d. SIFAT BANGSA
Sejak dahulu kala,masyarakat yang tinggal menetap dan beranak pinak di wilayah Nusantara yang kemudian menyebut dirinya sebagai bangsa Indonesia adalah masyarakat yang percaya akan adanya kekuatan besar yang akan menguasai dunia ini,yang mengatur, menjalankan dan mengendalikan seluruh sendi kehidupan di alam semesta. Dengan demikian sebenarnya bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, yang percaya adanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang menguasai alam semesta ini.Pada sisi lain dalam praktek kehidupan sehari-hari, adat istiadat, kebiasaan, tata laku kehidupan masyarakat di jalankan selalu berpegang pada etika dan norma yang berkeadilan dan berkeadaban, menjalin tali silaturahmi, saling tolong menolong, selalu bergoyong royong,dan bermusyawarah dalam memecahkan setiap persoalan, sehingga kehidupan yang harmonis dalam masyarakat selalu terjaga dan terpelihara dengan baik.Hal tersebut di lakukan sebagai upaya menjaga persatuan kesatuan.

e. JATIDIRI BANGSA
Fakta sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia,yang kemudian menjadi dasar kemerdekaan Bangsa Indonesia,pada dasarnya merupakan sifat dasar Bangsa Indonesia.Oleh karena itu adalah menjadi hal yang wajar apabila unsur-unsur dasar sejarah perjuangan,dengan diperkaya oleh nilai-nilai luhur dan budaya daerah yang beraneka ragam serta sifat bangsa yang tinggal di nusantara menjadi jatidirinya Bangsa Indonesia yang di rumuskan oleh para ‘Pelopor Bangsa’ sebagai pegangan dan sekaligus koridor dalam penyelenggaraan sistim kehidupan berbangsa dan bernegara.Pegangan dan koridor tersebut harus di pegang teguh oleh semua anak bangsa karena akan menghantar pencapaian cita-cita bangsa dalam meraih kehidupan bangsa yang merdeka,berdaulat,bermartabat,sejahterah,adil dan makmur.

IMG_0014

2. PEMANGKU AMANAH BANGSA.
Pancasila adalah kebenaran bagi bangsa Indonesia, karena Pancasila adalah lintasan sejarah perjalanan perjuangan bangsa, budaya, sifat, dan jatidiri yang menjadi azas bangsa Indonesia yang mengacu pada kebenaran agama-agama yang ada di Indonesia. Pancasila menganut sistim majelus, maka lembaga Keadaulatan Bangsa Indonesia adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Majelis Permuswawaratan Rakyat terdiri dari :
1. Majelis Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Majelis Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Majelis Persatuan Indonesia
4. Majelis Kerakyatan Yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Majelis Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Majelis majelis tersebut diisi oleh wakil wakil rakyat masing masing wilayah dan mereka adalah penduduk yang menetap diwilayah yang diwakili.

Sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaannya, memberika bukti tentang keterlibatan

  • Kaum Agamawan yang melakukan perlawanan terhadap Belanda seperti perang Padri, Perang Diponegoro, perang Maluku dan sebagainya
  • Kemudian kaum Cendekiawan melakukan perlawanan dengan cara meningkatkan pendidikan terhadap anak bangsa.
  • Keterlibatan dan peran Tentara Keamanan Rakyat dimana rakyat dengan penuh kesadaran mengangkat senjata terhadap Belanda, dikemudian hari tentara rakyat ini menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.
  • Selanjutnya peran penting Para Raja, Para Sultan dan Pemangku Adat yang menggunakan kekayaan dan kemampuan yang dimiliki untuk membantu perjuangan,

Keterlibatan mereka adalah fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri dan sebenarnya mereka adalah Pewaris Pemangku Amanah Bangsa yang sah dan berhak duduk sebagai wakil rakyat dari daerahnya masing masing yang kemudian disebut sebagai Majelis – Majelis Bangsa

bersambung

citoxnew57

 

 

by Patku Laksmana TNI (Purn) Slamet Soebijantoe
Gambar by Patsus Citox , Admint YPG, dan buku MKPN

 

Share.

11 Komentar

  1. Terimakasih atas materinya Pak SS.
    Super skali materinya Pak.
    Jadi ingat waktu sekolah dulu, serempak & semangat skali membacakan Pancasila pas Upacara bendera.
    Namun belakangan ini banyak skolahan yg mulai tdk mengadakan upacara bendera tiap senin (kebanyakan swasta). Oleh sebab itu anak skolah sekarang mulai kehilangan nilai” pancasila. Bahkan ada yg tdk hafal dgn sila” PANCASILA. agak miris memang..

    Slam kenal rekan” Patga

  2. Harap baca buku yang berjudul “PANCASILA BUKAN UNTUK MENINDAS HAK KONSTITUSIONAL UMAT ISLAM”, –
    terbitan GEMA INSANI 2009, yang ditulis oleh DR. ADIAN HUSAINI, dan materinya adalah “Kesalahpahaman –
    dan Penyalahpahaman terhadap Pancasila 1945 – 2009.
    Buku ini sangat bagus dibaca dan dipahami, baik oleh yang Muslim maupun yang non Muslim.

  3. Trimakasih Komandan SS! Pemaparan yang mencerahkan sekali. Semoga Tuhan selalu memberikan kekuatan dan kesehatan buat Komandan. Saya berharap nilai-nilai Pancasila itu boleh tertanam dan bersemi dengan baik di tengah bangsa kita. Dan itu sebaiknya kita mulai terapkan di forum PATGA ini, di keluarga lalu lingkungan kita masing2. Saya suka sekali dengan kaidah yang ada di dalam pancasila yaitu “kekeluargaan” dan bukan adu kekuatan/ Mayoritas-minoritas. Maju terus bangsaku! Maju terus Komandan SS!

  4. Ga berasa tau tau netesin air mata….jadi nyesel dulu kalo upacara di sekolah suka ngumpet di kantin…maafin baim ya allah..

  5. Salam hormat pak SS.
    Yang menjadi perhatian saya, apakah Pewaris Pemangku Amanah Bangsa akan diam saja, jika keadaan rakyat semakin susah untuk hidup.
    seperti sekarang ini?

Leave A Reply