Merajut Kembali Panji Panji Nusantara bagian 8

37

* Merajut Kembali Panji Panji Nusantara *
Bagian 8

NEGERI TALAM DUA MUKA vs NEGERI GANDA MAYIT
( Memotong Jalur Sutera Maritim China )

lekumar9

“Jalmo moro jalmo mati”
“Dhemit moro demit mati”
“Dewa moro dewa keplayu”
“Dhemit ora ndulit,Setan ora doyan”

HOT SPOT NATUNA DAN KONFLIK LAUT CHINA SELATAN
Pulau Natuna propinsi kep Riau adalah tempat gerbang pintu utama Indonesia.
Memiliki kandungan gas alam dan minyak bumi yang terbesar di Asia pasifik bahkan terbesar di dunia.
Berhadapan langsung dengan Laut China Selatan yang merupakan wilayah konflik Negara China dan sebagian negara Asean, Pulau Natuna sangat kaya akan sumber minyak bumi dan gas alam.
Disinyalir memiliki kandungan gas alam dan minyak bumi yang terbesar di Asia pasifik bahkan di dunia dengan kandungan sebesar 222 Trilyun kubik,Yang lokasinya terletak di Blok Natuna D-Alpha.

Selain itu juga perairan Natuna terkenal dengan akan ikan Tuna yang merupakan ikan tuna berkualitas terbaik di dunia.
15% terumbu karang di dunia berasal dari perairan Natuna yang menjadi habitat ikan tuna tersebut.

Senator AS John McCain dari partai republik mengusulkan pemerintah AS menyalurkan dana kepada negara negara yang wilayahnya bersinggungan dengan Laut China Selatan termasuk Indonesia.
Tujuannya agar setiap negara tersebut memiliki Infrastuktur militer yang siap menhadang Tentara China. McCain menyatakan dana senilai USD 425 juta ( 5,9 Trilyun rupiah) bertahap selama lima tahun itu bisa di salurkan kepada Indonesia, Vietnam, Philipina, Malaysia dan Thailand.
Dana itu bisa dipakai untuk menambah pasokan Alutsista, pelatihan, dan pembangunan Instalasi militer sekitar Laut China Selatan.

Untuk diketahui,
Indonesia tidak punya urusan dengan konflik LCS ( Laut China Selatan) yang melibatkan adu klaim lebih dari enam negara,
namun ada kemungkinan Peta China meluas hingga kepulauan Natuna propinsi kepulauan Riau.

MEMBACA NIAT SANG NAGA DALAM KONFLIK LCS
Tatkala China kembali memasukkan wilayah perairan Natuna, propinsi kepulauan Riau ke dalam peta wilayahnya ( antara, 12 maret 2014 ),maka langkah Negeri naga utara ibarat mendendangkan lagu lawas yang diputar ulang.

Sejak era Bung karno hingga pak Harto ( orde baru ) bibit bibit konflik atas landas kontinen di Laut China selatan memang sudah ada,akan tetapi tidak sempat mencuat karena dinilai para diplomasi berhasil meyakinkan, bahwa tidak ada masalah kemaritiman antara China dan Indonesia.

Tak dapat dipungkiri, jika merujuk pada peta China 1947 sebenarnya terlihat sembilan garis putus putus berbentuk lidah meliputi wilayah Pulau Hainan sampai ke pantai Kalimantan, yang juga mencakupi Teluk Tonkin, kepulauan Paracel dan kepuluan Spartly.
Demikian juga dekade 1995-an berdasarkan peta China tersebut semakin terlihat bahwa ladang gas Natuna diakui masuk dalam lingkup teritorialnya,kendati berjarak 1000 mil di selatan China.

China memang ( pernah dan sudah) mengklaim sebagian wilayah Natuna sampai ke perairan Pulau Bangka yang berjarak 20 mil dari Kalimantan barat serta sekeliling Vietnam.
Namun sekali lagi persoalan tersebut tidak sempat muncul ke permukaan.
Angapan berkembang bahwa konflik landas kontinen antara China versus Indonesia hanya “ditunda belaka”.
Pertanyaannya kemudian, dibenamnya api konflik diatas sekian dekade, apakah faktor kepiawaian para diplomat kedua negara atau kuatnya pengaruh kepemimpinan Indonesia saat itu, sehingga China segan/menunda berseteru?

Sejarah mencatat, bahwa ambisi China mencaplok wilayah kepulauan Spratly dan Paracel seluas 200 mil ke dalam undang undang UU maritimnya yang baru menuai protes dari DPR- RI dalam sidang AIPO ( Asian inter – parliamentary Organization) bln september 1996 di Phuket Thailand.
Parlimen Indonesia pada saat itu memiliki data, bahwa masih ada sengketa antara China dan beberapa negara Asean. UU Cina dinilai Klaim sepihak.

Disatu sisi lain China menolak UNCLOS 1982 dengan pernyataan “Kedaulatan Yang Tak Terbantahkan Atas Laut China Selatan”.
Sedangkan Taiwan, Vietnam, Malaysia, Philipina dan Brunei disisi lain ternyata memiliki tuntutan sama yang justru merujuk pada hukum Internasional terhadap obyek yang sama.,yakni kepulauan Spratly dan Paracel.

Sekilas digambarkan Mapping sengketa landas kontinen Spratly dan Paracel di LCS antara Negeri Tirai bambu versus beberapa negara Asean.
Konflik tersebut meliputi :

  • China vs Taiwan
  • China vs Vietnam
  • China vs Philipina
  • China vs Malaysia
  • China vs Brunei

Meskipun terdapat juga konflik yang tidak melulu berhadapan dengan China misalnya konflik :

  • Philipina vs Malaysia
  • Philipina vs Taiwan
  • Philipina vs Vietnam
  • Malaysia vs Vietnam
  • Malaysia vs Indonesia
  • Malaysia vs Brunei
  • Tapi yang lebih aktual adalah China vs Indonesia.

Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan hendaknya dijadikan pengalaman pahit sekaligus kaca besar bagi dunia diplomatik Indonesia,para elit politik dan pengambil kebijakan di negeri ini.
Artinya ketika serangan Asimetris Malaysia berjalan dengan gencar lagi Sistematis untuk mengambil alih kedua pulau kita.
Sebaliknya Indonesia hanya menanggapi dengan Diplomasi ala kadarnya saja.
Maka pagelaran pun berujung ” selamat jalan Sipadan dan ligitan, entah kapan kamu akan kembali kepangkuan ibu pertiwi “.

Langkah kontroversi China mengklaim sebagian wilayah kepulauan Natuna,kemungkinan telah diperhitungkan untung ruginya.
Ibarat menghitung langkah perang, negara Naga seakan akan berani menghadapi keadaan terburuk karena langkah tersebut telah bersedia menghitung tambahan “daftar lawannya” di Laut China Selatan.

lekumar6

Ada beberapa Dalih dan alasan / POINTER mengenai Doktrin China,
KEDAULATAN TAK TERBANTAKAN :

  1. Selain nama perairan itu identik seolah olah Ia sebagai pemilik tunggal,
    Juga Laut China Selatan merupakan jalur strategis bagi pelayaran Internasional dari lautan Pasifik menuju lautan Hindia.
  2. Ia menyadari bahwa perairan tersebut adalah urat nadi China ( seperti selat Malaka bagi Singapura).
    Karena 80% ekspor impor berbagai komoditi dari dan menuju Negeri Tirai bambu, bahkan skema ENERGY SECURITY yang dijalankan mutlak harus melalui jalur Transportasi laut tersebut.
  3. Implementasi STRING OF PEARLS.
    Tak boleh disangkal inilah Srategi handal negeri China di perairan dalam rangkah mengawal serta mengamankan “Energy Security ” nya.
    Dimana cakupan wilayah atas strategi yang dimaksud ialah,
    Bentangan perairan mulai dari laut Pasifik – Laut China ( selatan dan timur ), dimana titik mulanya dari pelabuhan Hongkong – Laut China ( melewati Laut Natuna) – Selat malaka – Laut Andaman – Teluk Benggala – Laut Arab – Teluk Oman ( Selat Hormuz ) – Teluk Aden – Laut Merah.
    Dimana jika ditarik akan membuat untaian kalung ( String of Pearls ).
  4. Tampaknya pecahnya Uni Soviet mengispirasi negeri China konsisten dan berkomitmen terhadap ” Sosialisme bercirikan China ” .
    Artinya sistem perekonomian boleh bebas ( kapitalisme ) ,tetapi kontrol politik tetap dalam partai Komunis China. Menurut prof Wang Gung Wu ( Seminar CSIS, 16 nopember 1997 ) ,selain China berpenduduk besar ada sumber daya alam SDA, memiliki kebudayaan dan tradisi tua di dunia.
    Semenjak Reformasi mengalami Konvergensi ke arah Kapitalisme yang akhirnya melahirkan konsep ONE COUNTRY TWO SYSTEM,yaitu Sistem negara dengan Elaborasi Ideologi antara Sosialisme dan Kapitalisme hidup berdampingan. Titik beratnya ialah swasta di satu sisi sementara di sisi lain peran negara diperkecil.
    Artinya para pengusaha silahkan kedepan membuka ladang ladang di luar negara namun ada back up militer ( negara) di belakang.
    Apakah OVERSEAS CHINESE ( OV) bagian dari KONSEP ini?
  5. Potensi SDA yang berlimpah di perairan China.
    Tidak boleh di elak, perairan ini selain luasnya mencapai 3,5 juta km persegi membentang dari barat daya Singapura, ke timur laut sampai ke arah selat Taiwan di daratan China, juga potensi SDA di kawasan ini sekitar 213 milyar barrel,luar biasa.
    Ditambah penelitian tim perminyakan di Beijing setelah menemukan sumber gas sebesar 25 trilyun meter kubik gas alam ( ini yang sudah terbukti keberadaannya ).
  6. Semakin besarnya Militer China.
    Tak boleh dipungkiri, dari berbagai informasi yang dihimpun saat ini The People’s Liberation Army Navy ( PLAN ) yang merupakan bagian Integral dari People’s Liberation Army ( PLA ) ternyata kekuatannya hebat juga.

Bukan itu saja, jumlah Saat ini PLAN memiliki 250.000 tentara yang di dalamnya termasuk 35.000 tentara Coastal Defense Force ( Pasukan pertahanan lepas pantai ).Sedangkan Infantry marinir lautnya berjumlah 56.000 tentara. Belum lagi termasuk 56.000 Aviation Naval Air ( Pasukan unit udara angkatan laut).

Kapal selam milik PLAN pun dibilang cukup fantastis, saat ini China memiliki 100 unit kapal selam.
Kemajuan sangat pesat, mengingat sebelumnya PLAN hanya memiliki 35 kapal selam.
Sedangkan kapal pembawa rudal juga meningkat dari 20 menjadi 100 buah.

Sekedar informasi, budget pertahanan militer China di tahun 2008 hanya sebesar 60 milyar dollar Amerika meningkat menjadi 121 milyar dollar Amerika di tahun 2015 ini.
Suatu fakta yang tentunya mencemaskan fihak Amerika Serikat dan Uni Eropa tentunya.
Apalagi menurut prediksi Samuel Hungtinton dalam bukunya The Clash Of Civilization beliau menyatakan bahwa akan meletus perang terbuka Antara China vs Amerika Serikat dan melibatkan polarisasi baru AS/Uni Eropa vs Cina/negara negara Islam.
Dan menurut informasi terbaru China kini sedang mengembangkan Nuclear – Powered Ballistic Missile Submarine ( SSBN) dan Nuclear Powered Attack Submarine ( SSN).

Dalam merayakan ulang tahun PLAN yang ke 60 beberapa waktu yang lalu, China juga mempamerkan Angkatan lautnya dengan memperlihatkan kapal selam, kapal Destroyer, kapal Frigate,kapal fasilitas rumah sakit dan yang terbaru penampakan kapal induk Liaoning.
Bukti bahwa Transformasi angkatan laut China sudah mulai menitikberatkan modernisasi angkatan lautnya di bidang Tehnologi dan Informasi.

Dengan demikian kelaziman “membersihkan” hambatan hambatan pada jalur dimaksud merupakan kewajiban, apakah dalam hal ini perairan Natuna dianggap China masuk dalam cakupan wilayah perairan yang hendak “dibersihkan”?

China dari segi militer belum secanggih militer Amerika Serikat.
Namun mengingat anggaran militernya yang hampir mencecah 700 trilyun lebih, maka kekuatan militer China sangat layak diwaspadai.
Bahkan Australia pun notabene merupakan negara anggota persemakmuran ( Commonwealth) yang berada dalam pengaruh Inggris, ternyata meningkatkan anggaran militernya sekitar 72 milyar dollar Amerika serikat karena melihat adanya ancaman dari China.

LAUT CHINA SELATAN MEDAN PEPERANGAN CHINA LAWAN AMERIKA SERIKAT
Pergeseran sentral geopolitik Internasional dari kawasan Timur tengah ke Asia pasifik dan Asia tenggara khususnya nampaknya semakin niscaya dalam, jika mencermati trend global akhir akhir ini.
Isyarat peralihan tersebut terlihat dari beberapa indikasi,
Diantaranya AS ingin secepatnya secepatnya membangun sistem pertahanan rudal di Asia guna melawan manuver Korea utara dan kebangkitan sang naga China.
AS juga menyatakan ingin memperluas pengaturan militernya di Asia tenggara dan Samudera hindia,termasuk peningkatan kerja sama dengan Australia dan penempatan kapal kapal perang di Singapura.
Pangkalan pangkalan militer di Guam, Darwin, pulau cocos dan Diego Garcia pun dikuatkan dengan penambahan tentara Marinirnya.

Selain itu, AS juga mendukung pembentukan Asean Security Comunity pada 2015 ini.
Dan terkait dengan isu konflik LCS, melalui menhan Leon Panetta AS menganjurkan agar Asean melakukan tindakan seragam sekaligus menyusun kerangka aksi yang memiliki kekuatan hukum.
Tapi yang paling mengejutkan adalah rencana AS menggeser sekitar 60% armada tempurnya ke Asia pasifik.

Kompleksitas wilayah LCS disinyalir memang bukan sebatas klaim kepemilikan pulau pulau, namun ada persoalan lainnya.
Diantaranya hak berdaulat atas landas kontinen dan zona ekonomi ekslusif ZEE termasuk penggunaan tehnologi baru terkait Eksploitasi dan Eksplorasi minyak dan gas bumi oleh negara tertentu.

Ketegangan antara negara negara tersebut secara politis cenderung meningkat karena lemahnya ” Win Win Solution”.
Pentingnya Geografis LCS yang cukup vital dalam pergeseran geopolitik global, memungkinkan terus terkendalanya upaya penyelesaian sengketa.
Bahkan di duga keras isu konflik teritorial itu akan menjadi Trigger dalam benturan militer secara terbuka.

Situasi ini tentunya akan mempengaruhi negara negara di sekitar wilayah sengketa.
Dimana secara geografis ,posisi Indonesia sangat dekat dengan Laut China selatan ( LCS ) baik dalam konteks Asean, Asia tenggara maupun Asia pasifik.

Situasi ini mungkin diperkirakan lama, karena selain menunggu momentum negara negara yang terlibat konflik juga melakukan antisipasif secara intensif dan terbuka,terutama AS dan sekutunya, China dan pendukungnya.

lekumar7

MEMBACA LANGKAH STRATEGIS CINA DI LCS LEWAT KONSPIRASI STRING OF PEARLS
Mengapa sentral geopolitik Internasional akan bergeser ke Laut China Selatan ( LCS) …?
Jawabannya adalah karena Amerika serikat dan China sama sama mengincar kepentingan di Selat Malaka dan LCS.
Malaka memang selat yang paling sibuk setelah selat Hormuz.
Dan peningkatan pelayaran merupakan keniscayaan seiring gegap dinamika baik kebutuhan maupun kepentingan pribadi,kelompok dan juga bangsa bangsa di dunia.

Mari kita simak Zhao Yuncheng, Ilmuwan dari China’s Institut Of Contemporary International Relations :
“Whoever Controls The Strait Of Malacca and Indian Ocean Threaten China’s Oil Supply Route ”

Masuk akal jika mantan Presiden Cina Hu Jiantao menegaskan “Malacca Dilemma” merupakan persoalan kunci untuk jaminan pasokan energi,mengingat 80% impor minyak China melewati Selat Malaka, oleh karena itu keamanan jalur di ” Selat basah ” ini menjadi sangat penting bagi kelanjutan ekonomi negeri China.

Maka China pun menerapkan STRING OF PEARLS, Yaitu strategi China dalam rangka mengamankan Supply energy.
Strategi ini mempunyai konsekuensi dibutuhkan militer modern yang Progresif,juga memerlukan akses lapangan terbang dan pelabuhan pelabuhan.
Target yang diincar adalah,
Bentangan perairan dari pesisir Laut China Selatan-Selat Malaka-melintasi samudera Hindia-Laut Arab- Teluk persia. Sehingga dalam peta terlihat mirip untaian mutiara atau gambar kalung ( PEARLS).

Inilah yang kita prediksikan akan semakin menajamnya konflik terbuka AS lawan China di kawasan Asia pasifik, utamanya Asia tenggara.
Karena Amerika pun sudah merekomendasikan hal ini lewat Council Of Foreign Relations ( CFR) pada 2002-an.
Dan bahkan sudah di godok secara lebih matang lewat beberapa Think Thank di Washington.
Sehingga kemudian di rumuskan sebagai dasar kebijakan luar negeri Presiden George W Bush di kala itu yang kemudian kita kenal sebagai Project New America Century ( PNAC).

Pihak perancang kebijakan strategis keamanan Nasional di Washington tentunya mencermati dengan seksama Strategi String of Pearls tersebut.

Betapa tidak,
IMPLEMENTASI STRING OF PEARLS ini memang tergantung pada :

  • -fasilitas militer yang memadai di Pulau Hainan
  • -Landasan kapal terbang darurat di pulau Woody kepulauan Paracel yang jaraknya cuma sekitar 300 mil dari Vietnam
  • – Container fasilitas pengiriman di Chittagong-Bangladesh
  • -Pembangunan pelabuhan air di Sittwe-Myanmar
  • – Pembangunan basis angkatan laut di Gwadar-Pakistan
  • -Pipa melalui Islamabad
  • -Karakoram Highway ke Kashgar di Xinjiang
  • -Fasilitas pengumpulan Intelejen di pulau pulau teluk Benggala dekat Selat Malaka
  • – Dan pelabuhan Hambatota di Srilanka

Dalam beberapa kasus, ia memberi subsidi pembangunan pelabuhan baru dan fasilitas lapangan udara di negara negara target dengan kompensasi fasilitas dibuat sesuai standar China.
Sehubungan dengan tarik menarik pengaruh antara AS dan China ini, menarik mencermati pengamatan dan prediksi dari Jean Paul Rodrigue.
Menurut Rodrigue, jalur transportasi minyak dan gas untuk kebutuhan energi di Asia timur selain melalui selat Malaka juga melintas di selat Sunda dan selat Lombok.
Tak boleh di pungkiri ketiganya merupakan selat vital bagi negara negara Asia timur seperti China dan Jepang.

Isyarat Rodrigue, jika terjadi hambatan pelayaran di Selat Malaka maka alternatif jalur yang terdekat adalah Selat Sunda.
Inilah sisi krusial dari seputar wilayah LCS dan Selat Malaka dalam beberapa tahun kedepan.

China sudah mengisyaratkan bahwa hambatan utama implementasi Strategi String Of Pearls adalah bercokolnya kapal kapal perang AS dan sekutu di Singapura.

Semakin menegangnya hubungan politik antara paman Sam dan paman Mao, niscaya memiliki implikasi negatif atas hilir mudik pelayaran China di selat Malaka.
Shock and Awe ( menakut nakuti) pun mulai di tebar,melalui janji mengirim kapal tempur pesisir ( LCS ) USS Freedom di Selat Singapura,ujar laksamana Thomas Rowden ( 10/2/2012).
USS Freedom adalah kapal perang jenis terbaru AS yang memiliki kecepatan 40 knot serta berkemampuan untuk berperang di lautan dekat pesisir,mampu menyapu ranjau dan menyerang kapal selam.

Meskipun data data ini sangat terbatas, setidaknya sudah bisa dijadikan mipping sementara tentang kondisi geopolitik Asia pasifik menjelang Friksi terbuka mengenai ramalan PNAC 2002,baik terkait implementasi String Of Pearls atau dinamika kapal kapal negara pesaing China yaitu Amerika dan Australia.

Dari sudut pandang strategis kepemimpinan China di LCS, implementasi String of pearls akan terkendala bila kelak memuncak friksi antara AS dan China karena penerapan strategi di atas mutlak harus melaui rute Selat Malaka.

Singapura yang dalam orbit AS niscaya menghambat gerak laju ( pelayaran) China via Selat tersebut.
Oleh karena itu rute alternatif seperti selat Sunda dan selat Lombok di Indonesia merupakan kebutuhan bagi China guna mempertahankan skema ENERGY SECURITY selama ini.

citoxnew63

SIKAP INDONESIA TERHADAP KONFLIK LCS
Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif memilih diam dan tunggu terhadap situasi yang makin memanas di wilayah konflik Laut China selatan tersebut.

Sebagai BIG BROTHER Asean dan patner negara China dalam bidang ekonomi dan perdagangan, negara negara yang terlibat Konflik LCS mengharapkan Indonesia berperan lebih dari hanya sekadar jadi ” Penonton” di depan halaman rumah sendiri.
Sikap hati hati Indonesia yang diam diam menghanyutkan bukan berarti tanpa sebab,mengingat Klaim sembilan titik putus putus China yang membelah kepulauan Natuna telah membuat Indonesia senantiasa berwaspada dengan bersikap mengatur permainan yang cantik.

Sebab kalau Indonesia tersalah langkah dalam mengambil kebijakan terhadap konflik LCS tersebut maka sudah tentu akan membuat Indonesia terseret sama masuk ke dalam Pertempuran konflik LCS tersebut, bisa jadi berpihak kepada AS dan sekutu atau beraliansi dengan China.

Tetapi diam diamnya Indonesia ternyata masih mematikan,
TNI bukannya tidak bersiap sedia jauh hari menghadapi konflik apapun terkait China.
Sejak 1996,ribuan personal TNI sudah disiagakan di Natuna maupun di kepulauan Anambas yang lokasinya tidak jauh dari daerah yang kaya dengan minyak itu.

Panglima TNI Jendral Moeldoko tahun lalu juga mengaku akan lebih fokus menempatkan kekuatan tempur di Natuna.
“Kita harus lihat perkembangan Laut China Selatan dengan waspada” ,ujarnya ( 3/3/2014).
Indonesia sejauh ini belum bersengketa langsung dengan RRC.
Sebelum isu peta China dengan sembilan garis titik titik menyinggung Natuna mencuta kembali pada 2009,Vietnam dan Philipina lah yang sering perang urat syaraf dengan negeri Tirai bambu.

RRC sengaja melakukan manuver agresif di Laut China Selatan. Negara komunis itu telah menempatkan tiga kapal perang di Atol Laut James Shoal,Malaysia.
Salah satunya adalah kapal induk Liaoning yang mampu mengangkut belasan jet tempur J-15 ( varian Sukhoi Su- 33 ).
“Bila terjadi sesuatu di Laut China Selatan maka akan merembes ke Indonesia”,kata Jendral Moeldoko.
Pergerakan TNI setahun terakhir di sekitar Natuna juga menjadi acuan analis politik di jurnal the Diplomat.

Berikut adalah persiapan Indonesia untuk menghadang semua kekuatan asing terutama negeri sang NAGA yang akan memasuki Natuna :

~BANGUN PANGKALAN JET TEMPUR SUKHOI Su-27 / Su-30 DI NATUNA
Sejak 2014,TNI sudah membangun pangkalan jet tempur di Natuna.
Tujuannya, agar unit Sukhoi Su-27 bisa bersiaga di kepulauan yang kaya dengan minyak itu.
Pangkalan khusus Sukhoi akan dibangun dekat bandar udara Ranai yang memiliki landasan 2,5 km.

Rencana itu disampaikan komandan pangkalan Udara Ranai Letkol Andry gandi.
“Bandara ini sudah bisa dioperasikan malam hari dan memiliki radar yang terintegrasi, ” ujarnya ( 27/3/2014) seperti di lansir oleh Antara.
Shelter Sukhoi di Natuna sudah masuk APBN,melalui anggaran kementerian pertahanan.Perlu tambahan supply listrik, serta area pendaratan yang lebih luas agar Sukhoi Su-27 bisa bersiaga di Natuna.
Sukhoi Su-30 juga dirancang bisa mendarat di Ranai untuk operasi militer sewaktu waktu.

Pangkalan udara Ranai yang di naik kelas menjadi Lanud type B, membolehkan Paskhas beroperasi menjaga titik titik rawan dan mempertahankan Lanud tersebut.
Seperti yang diketahui, Paskhas dari Lanud Supadio Pontianak sebagian sudah dipindahkan ke Lanud Ranai.
Akankah Su-35 juga akan ikut menjaga langit Natuna? Pesawat canggih generasi 4++ buatan Russia ini bisa membikin geger kawasan dan juga sebagai Diterrent Efect.
Wait…. And…. See.

~ SIAGAKAN HELI TEMPUR APACHE
Selain menyiapkan pangkalan untuk seri Jet tempur Sukhoi, TNI pun menyiapkan kekuatan
Udara lainnya bila terjadi konflik melibatkan militer di LCS.
TNI AD pada 2014 secara resmi menyiagakan empat unit helikopter serang Apache AH-64E Guardian buatan AS khusus melindungi Natuna.

Menurut Kadispen TNI AD Brigjen Andika Perkasa yang kini menjabat ( Danpaspampres ) helikopter Apache cocok diletak di Natuna sebagai Diterrent Efect.
Helikopter Apache yang membawa rudal Hellfire tsb juga dilengkapi dengan sensor electro optik dan juga infra merah.
Menurut Situs Army Technologi, Helikopter serang Apache bisa di gunakan untuk menyerang kapal perang kecil

~ TAMBAHAN SATU BATALYON INFANTERI DARI KODAM BUKIT BARISAN
Personil TNI AD dapat menjaga ketat wilayah Natuna.
Secara Resmi TNI AD,mengakui menambah satu batalyon infanteri untuk mengamankan pulau yang kaya kandungan gas tersebut.
Setiap pengunjung yang tiba di Bandara Ranai akan diperiksa identitasnya dan keperluan lawatannya.

Selain di Ranai, kehadiran kehadiran pasukan TNI di sebar di pulau pulau sekitar Bunguran.
Markas Batalyon tersebut di daerah Sepempang, kecamatan Bunguran timur dengan nama YONIF 135.

– PATROLI UDARA SKADRON JET TEMPUR PEKANBARU
Pangkalan udara pekanbaru yang di jaga oleh pesawat tempur F-16 blok 52id dan juga pesawat tempur Hawk 100, ikut bersiaga menjaga selat Malaka dan langit Sumatera bisa di perlukan untuk memback up kepulauan Natuna.

Bisa dibilang, pangkalan udara yang digadang gadang diisi oleh skadron F-16 blok 60/70 ini bisa membuat daya diterrent untuk aktifitas mencurigakan di sekitar selat Malaka dan juga perairan Natuna.
Pesawat canggih buatan AS ini di program khusus untuk “Duel ” dengan pesawat canggih milik china J-15 ataupun pesawat siluman J-20.

Sementara itu menurut Panglima komando operasi AU l, Marsda TNI AU A dwi Putranto, Wilayah Natuna dan Acheh akan dijadikan operasi udara untuk menghadang serangan naga dari utara.
Melihat kasus tempo hari pesawat mata mata AS Poisedon yang diusir secara paksa oleh militer China dan melihat semakin panasnya Konlik LCS, tidak mustahil TNI AU akan bikin penampakan pesawat tempur canggih Eropa, Eurofighter Thypoon sebagai Diterrent Efect buat sang NAGA.

~ GELAR PULUHAN KAPAL PERANG DARI ARMADA BARAT
Selain gelar kekuatan AD dan AU,
TNI AL juga tidak ketinggalan unjuk gigi dengan patroli laut. Keberadaan TNI di Pulau Natuna sesungguhnya di tentukan oleh patroli kapal laut untuk mencegah illegal Fishing dan illegal shipping.

Sejak operasi memberantas kapal ikan yang menangkap ikan di perairan Natuna secara gelap, puluhan kapal nelayan asing telah ditangkap dan beberapa diantaranya sudah di tenggelamkan oleh TNI AL.

Panglima Armabar Laksamana Muda Widodo menyatakan, pihaknya memiliki 48 kapal yang bisa digunakan untuk bertempur atau mengamankan wilayah .

Salah satu kekuatan tempur kapal perang Armabar adalah KRI Slamet Riyadi 352,jenis frigat yang berfungsi sebagai perusak.
Kapal patroli lain yang masih muda adalah
KRI Kobra dan KRI Anakonda.
Kedepannya Armabar akan ada sekitar 80-85 KRI berbagai jenis ( Fregat,Korvet,KCR,Lpd,Lst ).

Dengan adanya penambahan KRI Bung tomo class dari Inggris ,KRI Riegle dan pemesanan 20 unit kapal perusak kawal rudal Sigma -10514 serta 30 kapal siluman Klewang maka semua ALKI termasuk perairan Natuna akan terjamin dari anasir anasir gangguan musuh.

citoxnew42

Akankah Kapal perang pendarat Amphibi MISTRAL juga ikut menjaga perairan Natuna?
Why not…..?
Hari gini masih ada yang mempersoalkan Stock BBM Indonesia,
Dan jangan ditanya Indonesia punya duit atau tidak…..?

Bisa dibayangkan bila Indonesia menerapkan hal yang sama, yakni dengan menutup semua ALKI nya bagi pelayaran China dengan alasan kepentingan nasional terganggu.

Maka negeri GANDA MAYIT akan benar benar menjadi ” KUBURAN MASSAL” bagi para musuh yang berani coba coba menyerang negara kesatuan Republik Indonesia ini.

* Dirangkum dari berbagai narasumber
by Patsus Lek umar Mentaras biro Kuala Lumpur

Gambar by Google dan Patsus Citox

Share.

37 Komentar

  1. Akankah langkah seperti jepang di ww 2 di tempuh oleh China…???menarik untuk di simak…..semoga pemerintah RI dan khususnya TNI sudah siap akan hal ini.

    • Selamat sore bung … apa bener ini bung @MIRZA sang tetua pertamak saingan ane dulu ? , apa kabar bung sudah lama tak terlihat 😀

  2. Salam kenal sesepuh semua.
    Mohon penceraha .apakah memang kita sudah siap apabika nanti meletus konfrontasi dengan china?

  3. ….usul agar yg masih bersifat rahasia NKRI tetep disimpen rapat2 aja hanya unt kondisi super darurat aja……

    ….nach buat belibis -nya malon dan bolo-bolonya…cukup di-qw3 aja dulu ato di-mistral ato di-rbs70ng.

  4. blackhawkdown on

    Kok korps marinir ngga di taruhdi natuna? Ada yg bisa kasih info ngga targeting pod jenis apa yg bakal dicentelin di F 16 TNI AU.. Ngga mungkin kan hari gini Viper masih nungging untuk menembak sasaran darat/laut…

  5. Jangan Lupa dgn Kemilau Pedang Khatulistiwa :mrgreen:

    Anambas, dengan lautnya yang dalam dan kaya, telah terpilih untuk dijadikan sebagai salah satu pusat kekuatan utama Angkatan Laut kita. Adapun di Ranai, Natuna, TNI membangunnya sebagai basis pemukul tempur udara..! Keduanya akan menjadi sebuah paduan kekuatan yang mencekam. Bak sebilah pedang, tiada satupun ancaman yang akan mampu terhindar dari ketajamannya. Salah kaki melangkah, alamat tubuh tinggal belulang..! Selamat datang di LCS..! Please, Mind your step..! The King is sleeping..! (By Patku Yayan@indocuisine) 😎

    Mistral??
    http://cdn.kaskus.com/images/2014/10/29/6011941_20141029074532.jpg 😆

    • LanudPespur on

      Bung, itu mistralnya masih ada bendera negara yg punya…hmmm…lima orang yg berdiri itu klo dilait dari postusnya sih dari Indonesia ya dgn tulisan NAVY di kaos blakang, TNI AL kah?

      Mistralnya cuma sekedar main trus pulang apa main trus ditinggal Bung?
      blm HOT bung…ditunggu fotonya yg Mistral pasang bendera merah putihnya yaahhh…hhaa

  6. blackhawkdown on

    By the way kita Takut meminta kembali FIR natuna dari Singapore karena Singapore di backing USA? Kenapa kita kesal ambalat diusik Malaysia tapi FIR Natuna tidak dikembalikan Singapore kepada INDONESIA sang Garuda yg Perkasa malah masa bodoh.

    • cukup tersenyum diluar tertawa bung dihati melihat pertanyaan anda bung , kalau ini bung @blackhawkdown yang sudah lama nongkrong dri jaman warung sebelah pastinya sudah tau makna itu semua , coba diinget inget bung , CMIIW 😀

      • bakul panci on

        Kalau sekarang keadaan belum memungkinkan, karena kondisi dalam negeri yg masih belum stabil penuh, untuk akuisisi 1 dulu yg 1 nusul

        • Bung BP, yg spesial dari Mistral Indonesia apaan ya Bung?
          speknya kali ada yg beda gitu, nah terus…itu nama kapalnya ntar apaa?

          • bakul panci on

            Kapal ini spesial karena jeroannya dari Rusia dan persenjataannya juga mumpuni, kalau penamaan ada kemungkinan dari pendiri bangsa

      • bakul panci on

        Tetep didatangkan dr perancis, rusia belum buat kapal sejenis dari blue printnya, mistral ini sudah diinstal jeroan rusia bisa dikatakan kapal ini rasa gado”

  7. sebelumnya hal ini sdh pernah dianalisa dan dipetakan oleh GFI dlm jurnalnya.. ckp mencengangkan dan mengkhawatirkan bla tidak ada upaya preventif pun dr pemerintah RI.
    Syukurlah bla mulai terlihat adanya pergerakan mengatasi efek China vs AS terkait jalur sutra pasifik.

    selain wilayah Barat, Timur pun berpotensi serupa. So, penguatan armada laut TNI segera dipercepat, kapal induk helikopter (LHD) adalah kebutuhan. Daya tampungnya yg besar cocok sbg markas mobile TNI AL di perairan nusantara.

  8. Saya kok gk paham,knp jalur perdagangan cina kok harus di topang militer juga?.takut di rampok perompak atau apa?

  9. penjaga hati on

    akhirnya para pemain2 dalam pecaturan peta konflik LCS semakin jelas akan tugas dan fungsinya….
    1/ malaysia/singapura/philipina adalah pintu gerbang sekaligus tuan rumah bagi armada ke-7 dan AS cs akan terus mendorong para sekutunya yang terlibat konflik LCS agar merapatkan barisan sekaligus untuk-unjuk aksi-dan tentunya bantuan dana serta alusista tempur akan jadi-hadiah-nya.ini dilakukan AS cs..karena LCS adalah jalur armada ke-7 untuk ber-patroli dalam menjaga para sekutu2-nya.
    2/bangsa indonesia saat ini menjadi rebutan bagi kedua kubu(cina vs AS) dikarenakan punya kemampuan dan kesiapan tempur(kelas medium) yang terbaik disekitar kawasan LCS.dan AS cs berharap/berupaya agar indonesia mau memimpin sekutu AS di-asia dalam menghadapi cina dikonflik -LCS dan tentunya segala kebutuhan pokok/alusista tempur canggih akan menjadi imbalannya/dihibahkan….buat indonesia
    3/pada saat ini melihat keadaan yang akan memburuk/sukar dianalisa bila indonesia masuk konflik dalam LCS,akhirnya memaksa cina untuk mengurungkan niatnya dalam mengakuisasi perairan natuna dan wilayah2 yang sekiranya bisa berkonflik dengan indonesia….dan sebuah harga yang sangat mahal wajib dibayar -cina -agar indonesia hanya -siap ditempat-tanpa perlu me-langkahkan kaki-dengan terpaksa harus berbagi informasi intelijen(udara/darat/laut) ditambah hibah alusista canggihnya.
    4/tanpa pernah disangka/diduga oleh siapapun…akibat konflik-LCS-ini telah menjadikan indonesia kebanjiran alusista2 canggih yang ta pernah dibayangkan sebelumnya .karena itulah banyak pemimpin negara lain mengatakan indonesia telah mampu/bisa/kuasa melawan ataupun menyerang balik bagi yang ingin berperang dengan indonesia
    5/keinginan AS cs untuk memecah belah/balkanisasi terhadap indonesia ternyata ta pernah suruh hingga kini..serta bagaimanapun juga suatu saat nanti indonesia adalah kawan terakhir yang ingin dijadikan -lawan oleh cina demi hasrat pemuas nafsu/kekuasaan.
    100x..maaf,mungkin terlalu singkat analisa/ulasannya…heheheheee
    tapi boleh aja bila ada yang mo koreksi..!!!

    • jadi hasil akhirnya gimana Bung?
      kadi perang apa kagak nih kira2 LCS, klo nggak lalu DEALnya bgimane? nah klo jadi perang kira2 berapa taun lagi, atau apa yg ditunggu?

  10. Negeri China versus beberapa negara Asean :

    China vs Taiwan
    China vs Vietnam
    China vs Philipina
    China vs Malaysia
    China vs Brunei

    Selain china ternyata yg juga banyak musuh itu malaysia :

    Philipina vs Malaysia
    Malaysia vs Vietnam
    Malaysia vs Indonesia
    Malaysia vs Brunei

    Kelihatan sekarang negara tukang klaim ini paling suka ribut sm tetangganya,tp kenapa sama Indonesia aja dia paling usil memang perlu sekali kali di tempeleng negara ini biar kapok.

  11. sampai saat saat ini, sudah semakin nyata tarik menarik antara cina dan usa utk merebutkan pengaruh di indonesia. wilayah indonesia kunci dari jalur sutera. mengamankan jalur sutera berarti bisa menjamin keberlangsungan perekanomian negara2 asia pasifik. krn jalur sutera ini setiap harinya dilalui kapal dagang dan tanker. dimasa perang jg sgt penting utk suply dan mobilisasi. indonesia bisa dijadikan daerah buffer bagi keduanya. tanpa indonesia, baik cina maupun usa akan kesulitan utk mobilisasi dan suply logistik.

    bagi indonesia krn mjd daerah buffer maka ikut tidak ikut pasti akan terkena imbasnya jg krn itu perlu penguatan di segenap alki kita dan wilayah udara kita terutama fir natuna dan batam perlu dikuasai.

    sbg negara bahari, indonesia memang perlu kapal sekelas mistral dan akan mjd suatu kebutuhan dan kekuatan bila mistral tsb bisa di buat di indonesia. kapal tsb bisa digunakan saat perang maupun bencana dan tentunya pembelian apache dan chinook jawabannya. dan perlu kapal sekelas lafayet utk menjaganya. mistral jg sbg jawaban lhd aussie.

  12. penjaga hati on

    bung yayan@….seperti yang diri lihat bersama bahwasanya saat ini terjadi-goncangan ekonomi-didalam negeri.lambatnya perekonomian dan nilai mata uang rupiah yang kian ta terkendali telah sedikit banyak mampu merapuhkan sendi2-kehidupan- nasional.
    1/..seperti yang diri kira…ini adalah peringatan dari AS cs(diabaikan.. !!!)…akibat sikap pemerintah yang terlalu-merapat-ke-cina/rusia,
    2/sekarang banyak beredar gosip di-lampu merah-bila para antek2 lokal binaan blok barat mulai beraksi untuk mengganggu/merusak perekonomian nasional dan berupaya akan menimbulkan-huru hara-diarus bawah tetapi untungnya saat ini sebagaian besar rakyat masih percaya dan optimis pada pemerintahan sekarang
    3/setelah kian waktu mencari sebabnya( goncangan ekonomi nasional)…ternyata pemerintah bersama cina/blok timur sudah menyiapkan skema/perencanaan akan sebab/akibat yang kan ditimbulkan AS cs apabila bangsa ini yang mulai-mbalelo-.cina/blok timur akan menutup lobang(membantu menaikan perekonomian/memberi bantuan dana) dari setiap lubang yang digali(ekonomi dan rupiah yang disandera) oleh AS cs
    4/….ini hanyalah penafsiran dari penjaga-temu rose-,bisakah anda menambahi apabila ada yang terasa kurang lengkap..biar kebodohan diri bisa terkurangi.

  13. Mari kita tegakkan kembali panji nusantara indonesia.karena kita adalah pewaris genetik arjuno sosro bahu

Leave A Reply