SEKOLAH KNOWING VS SEKOLAH BEING ?

19

SEKOLAH KNOWING VS SEKOLAH BEING ?

CaptureNux 2014-12-07 20.40.37

Satu hari saya kedatangan seorang tamu dari Eropa, saya menawarkannya melihat-lihat objek- wisata kota Jakarta.
Pada saat kami ingin menyeberang jalan, kawan saya ini selalu berusaha untuk mencari zebra cross.
Berbeda dengan saya dan orang Jakarta yang dengan mudahnya menyeberang dimana saja suka, teman saya ini tetap tidak terpengaruh oleh situasi, dan terus mencari zebra cross setiap kali mau menyeberang. Padahal di Indonesia tidak setiap jalan dilengkapi dengan zebra cross.

Yang lebih memalukan meskipun sudah ada zebra cross tetap saja para pengemudi tidak mau memberikan jalan dan tetap menancap gas sehingga rekan saya sering menggeleng-gelengkan kepalanya tanda begitu kagumnya terhadap prilaku bangsa kita.

Akhirnya saya coba menanyakan pandangan teman saya ini mengenai fenomena menyebrang jalan tadi.
Saya bertanya mengapa orang-orang di negara kami menyebrang tidak pada tempatnya, meskipun mereka tahu bahwa Zebra Cross itu adalah untuk menyebrang jalan. Sementara dia selalu konsisten mencari zebra Cross meskipun tidak semua jalan di negara kami dilengkapi dengan zebra cross.

Pelan-pelan dia menjawab pertanyaan saya.
Katanya…. It’s all happened because of The Education System.
Wah.. bukan main kagetnya saya mendengar jawaban rekan saya.
Apa hubungan menyebrang jalan sembarangan dengan sistem pendidikan…?
Lalu dia melanjutkan penjelasannya,

Di dunia ini ada dua jenis sistem pendidikan, yang pertama adalah sistem pendidikan yang hanya menjadikan anak-anak kita menjadi mahluk “Knowing” atau sekedar tahu saja, sedangkan yang lainnya sistem pendidikan yang mencetak anak-anak menjadi mahluk “Being”.

Maksudnya…., ?
Ya kebanyakan sekolah yang ada hanya bisa mengajarkan banyak hal untuk diketahui para siswanya…sementara sekolah tadi tidak mampu membangun kesadaran siswanya untuk mau melakukan apa yang dia ketahui itu sebagai bagian dari kehidupannya. Sehingga anak-anak tumbuh hanya menjadi “Mahluk Knowing” hanya sekedar mengetahui bahwa zebra cross adalah tempat menyeberang, tempat sampah adalah untuk menaruh sampah tapi mereka tetap menyebrang dan membuang sampah sembarangan.

Sekolah semacam ini biasanya memiliki banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan… hingga tak jarang membuat para siswanya stress dan mogok sekolah, segala macam di ajarkan dan banyak hal yang di ujikan…tetapi tak satupun dari siswa yang menerapkannya setelah ujian dilakukan.
Karena ujiannyapun hanya sekedar tahu…“Knowing”.

Di negara kami… sistem pendidikan benar-benar di arahkan untuk mencetak manusia-manusia yang tidak hanya tahu apa yang benar akan tetapi mereka juga mau melakukan apa yang benar sebagai bagian dari kehidupannya.
Di negara kami anak-anak hanya di ajarkan 3 mata pelajaran pokok yakni Basic Sains, Basic Art dan Social yang dikembangkan melalui praktek langsung dan studi kasus vs kejadian nyata diseputar kehidupan mereka.

Mereka tidak hanya tahu, melainkan mereka juga mau menerapkan ilmu yang diketahuinya dalam keseharian kehidupan mereka.
Anak-anak ini juga tahu persis alasan mengapa mereka mau atau tidak mau melakukan sesuatu.
Cara ini mulai di ajarkan pada anak sejak usia mereka masih sangat dini agar terbentuk sebuah kebiasaan yang kelak akan membentuk mereka menjadi mahluk “Being”.
Yakni manusia-manusia yang melakukan apa yang mereka tahu benar.

citoxnew14

Wow…!

Betapa sekolah begitu memegang peran yang sangat penting bagi pembentukan prilaku dan mental anak-anak bangsa.
Betapa sebenarnya sekolah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga sertifikasi yang hanya mampu memberi ijazah para anak bangsa.
Kita mestinya lebih arahkan pendidikan untuk mencetak generasi yang tidak hanya sekedar tahu tentang hal-hal yang benar tapi jauh lebih penting untuk mencetak anak-anak yang mau melakukan apa-apa yang mereka ketahui itu benar….
Mencetak manusia-manusia yang “Being”.

Apakah tempat anak-anak kita bersekolah telah menerapkan sistem pendidikan dan kurikulum yang akan menjadikan anak-anak kita untuk menjadi mahluk “Being” atau hanya sekedar “knowing”.

By Bapak Agus Ruchyan Barnas
Foto by Patsus Citox dan Patsus Dede Sherman

Share.

19 Komentar

  1. Naga Samudra on

    Breaking News : Turut Berduka….45 mnt yg lalu pesawat Hercules C130 TNI -AU asal skadud 32 (cmiiw) jatuh dan menimpa rumah warga di Jalan jamin Ginting Medan …semoga awak pesawat dan juga warga sipil selamat…

  2. LanudPespur on

    Fakta di lapangan —> “Sekolah semacam ini biasanya memiliki banyak sekali mata pelajaran yang diajarkan

  3. Mungkin sistem pendidikan yg maksud disini bukan hanya “sekolah” tetapi harus ada juga peran dr orang tua dan lingkungan masyarakat. intinya berbagai sektor. seperti dalam teori perubahan perilaku menurut WHO.
    kita tunggu saja implementasi revolusi mental pak presiden

  4. R.I.P TNI AU,,semoga kedepan tiada lagi hibah hibahan…syg sekali mereka para pilot,kru,teknisi2 terbaik bangsa meninngal dgn cra berperang dgn mesin2 tua bkn mnggal dgn mdan peperangan yg sesungguhnya..

  5. sistem pendidikan kita sudah salah dari awalnya, karena memang sengaja dibikin seperti itu untuk penghancuran, menghancurkan sebuah negara lebih gampang dengan menghancurkan generasinya, sistemnya pun sangat tak masuk akal, anak SD sudah UN, lihat dinegara maju itu tidak ada, …. dan yang lebih parah materi moral dikebiri sehabis-habisnya, sehingga moral dan akhlak generasi kita sudah stadium 4, andai tak ada orang tua yang mengingatkan, entah jadi apa generasi tersebut…. masih mending dijaman orba, kita masih diajarkan pendidikan moral pancasila dan lain sebaginya…. sekarang apa?…
    harusnya pendidikan itu tak perlu banyak2, cukup : 50 persen pendidikan moral dan akhlak, 40 persen bidang studi yang sesuai dengan keahlian murid (kejuruan), dan 10 persen bidang umum…
    dan lihat sekarang tingkat stress anak didik kita cukup mengkhawatirkan dengan banyaknya mata pelajaran yang diikuti…. semoga petinggi negeri ini mau melihat realita yang ada….salam

  6. CiluuukBaaa on

    Sangat disayangkan putra2 terbaik bangsa harus jadi korban pesawat tua,pdhal mereka para penjaga NKRI yg bikin para wakil rakyat tidur nyenyak di kursi sidang… dana aspirasi diperjuangkan habis2n sementara dana buat jaga pertahanan di anak tirikan terus sampai bela-belain beli hibah…

  7. Tukang ketan on

    dulu waktu saya SMA ada guru paling di takutin sama siswa namun untuk masalah ilmu kehidupan tuh guru masternya, dia pernah berkata ada 3 step pendidikan yg benar :
    1. Learning to know
    2. Learning to do
    3. Learning to life together

  8. Jleb bgt, memang demkian.. kurikulum kt lbh condong sbtas knowing.. PR bg pemangku pendidikan RI utk merevolusi sistem pendidikan yg lbh mengarah ke being..

  9. Jangan nyalahin pemerintah doang….
    para orang tua kemana???bukankah akhlak disiplin dibentuk 60% oleh keluarga dan lingkungan gak usah pada nyalahin deh mulai sekarang just do it minimal dari keluarga kita tetangga teman itu lebih bermakna…

  10. setuju sekali dengan artikel ini, sekolah yang saya tempati sekarang ini lebih banyak menekankan kepada knowing dri pada being. Dan sekarang hasil pendidikan negeri ini sudah seperti yang diharapkan karena sangat mudah sekali menemukan orang pintar tetapi sulit sekali menemui orang pintar yang memiliki hati nurani contoh sudah banyak diluar sana, kita sendiri juga mengetahuinya, dan kita sendiri terkadang juga melakukannya. jika kita ingin negara ini bersaing dengan negara” maju, maka perbaiki pendidikan kita yang memiliki sistim yang salah karena jika tidak dibenahi mustahil Indonesia menjadi mercusuar dunia (IMHO)

  11. Garuda Tangerang on

    Sebelum Komentar Hari ini Tgl 30 Juni 2015 Telah Jatuh Pesawat C 130 Hercules TNI AU di Kota Medan,semoga arwah korban smendapat tempat yang terbaik di Sisi AllaH SWT,Amien

    Ortu kita emang terdidik Knowing dr pd Being jd sampai ke anak juga begitu,padahal saya dengar curriculum bangsa kita adalah curriculum terberat, tapi hasil ya knowing sekedar tahu bukan tahu dan mengamalkan atau menjalankan

  12. Setuju….dengan bahasannya…., mungkin inilah salah satu yang harus di perbaiki, pendidikan Moral adab tatakrama, dan keluhuran budaya….mesti masuk dalam kurikulum dasar….

Reply To PAK FA Cancel Reply