SELAMAT TINGGAL LANGKAWI..!
Empat tahun yang lalu, ketika perusahaan kami baru mengakuisisi hotel di Langkawi, hampir semua manager tidak ada yang betah jika ditugaskan ke Langkawi. Alasannya konon karena staff disana sangat cuek, jutek, merasa paling senior, gak kompak, dan yang paling parah mereka juga gak mau tahu kalau kepemilikan hotel itu telah berpindah tangan.
Pernah suatu ketika kami berniat untuk memPHK semua staff yang ada, namun setelah dihitung, ternyata uang pesangon yang harus kami keluarkan terlalu besar, maklum mereka semuanya tergolong karyawan abadi yang menyandang gelar senior..!
Adalah saya yang kemudian menjadi pilihan akhir untuk incharge disana. Memasuki ruangan kantornya, seakan memasuki rumah orang-orang tua dulu, sangat klasik dan kurang energic. Begitu pun ketika memasuki public area, restaurant, kitchen dan kamar, semuanya tidak bisa menyembunyikan kesan ketuaannya..! Kesan ini pun terbawa-bawa ke sikap para karyawannya. Yang tua dan yang muda, semuanya sama, tidak ada keramahan, sopan santun dan lebih suka manyun. Mereka sangat mudah stress, dan selalu memandang semua permasalahan yang datang itu sangat besar dan sukar.
Suatu ketika saya menanyai mereka satu persatu, jawabannya ternyata seragam..! Konon mereka terpaksa bergantung hidup di tempat itu, karena kalau mereka pindahpun tidak akan ada tempat lain yang mau menerima mereka. Semua hotel memandang rendah kualitas jebolan karyawan hotel itu, sehingga mereka kehilangan rasa cinta dan kebanggaan mereka..!
Saya terhenyak, kemudian menanyakan sebab-sebab yang mendasarinya, tapi mereka semuanya menggeleng tidak tahu..! Akhirnya saya jelaskan pada mereka, bahwa kualitas service hotel kita sangat buruk, bahkan untuk mendapatkan seulas senyumpun terasa sangat mahal, dan mungkin jauh lebih mahal daripada harga makanan yang paling mahal sekalipun. Saya yakinkan pada mereka, bahwa saya tidak akan menyalahkan siapapun, tapi saya ingin semuanya berubah, karena hal paling utama yang saya inginkan adalah perubahan..! Siapa yang menolak perubahan, silahkan mengajukan surat permohonan diri..!
Keesokannya saya penasaran untuk menanyai HRD tentang kemungkinan adanya surat pengunduran diri, tapi luput hingga saat ini setelah empat tahun kemudian, surat itu tak satupun yang mampir ke meja saya..! Bahkan mereka mulai terlihat rapih, bersih, disiplin dalam absensi, patuh pada peraturan perusahaan, bersikap ramah, dan tidak lagi mengantongi handphone disaat jam kerja..!
Saya juga mengapresiasi perubahan yang ada dengan cara memberikan insentif pada mereka yang terpilih sebagai karyawan terbaik setiap bulan, dan menggulirkan dana rekreasi keluarga untuk setiap karyawan yang mengambil cuti tahunan. Jujur, di tempat kami tidak ada THR sebagaimana di Indonesia, namun selalu ada sedikit insentif di setiap hari besar keagamaan. Kami juga selalu menyediakan beberapa cottage untuk para keluarga yang ingin berlibur di hotel, dengan potongan harga yang lumayan besar serta fasilitas transportasi yang memungkinkan mereka bisa pulang pergi dengan aman dan nyaman. Selain itu, saya juga membangun sebuah pantry untuk keperluan makan dan minum karyawan yang suasananya sengaja disetting sedemikian rupa, sehingga para karyawan merasa betah dan tenang saat beristirahat. Pantry kami mungkin tidak setara restaurant hotel yang berbintang lima, namun konon jika dibandingkan dengan restaurant hotel bintang tiga, pantry kami bisa diadu. Bahkan kini ada banyolan, daripada jadi chef di hotel bintang empat, lebih baik jadi pantry chef di hotel kami..! Kebanggaan itu kian meluas ke berbagai aspek, hingga akhirnya kini mereka, kami dan kita telah menjelma seperti keluarga besar yang sangat harmonis. Jangan takut kekurangan senyum, karena nyatanya senandung lagu pun akan berkumandang dimana-mana..!
Kini, malam ini adalah hari terakhir saya incharge di Langkawi. Saya memeriksa laporan room director. Alangkah terkejutnya saya saat mengetahui bahwa hotel kami sedang full book, dan yang membuat saya lebih terkejut adalah karena para tamu itu tak lain dan tak bukan semuanya karyawan hotel kami sendiri, yang secara sengaja ingin menghabiskan hari terakhir bersahur dengan saya..!
Allahuakbar..! Pantesan dari tadi siang mereka terlihat santai pada waktu mau pulang, tidak ada yang terburu-buru..! Ternyata mereka memang sedang menginap disana bersama keluarganya..! Barusan saya ngintip ke ruangan cake and pastry, saya menemukan sebongkah tiramisu bertuliskan ucapan terima kasih dan selamat jalan untuk saya..! Hahaha..!
WARUNG INDONESIA ATAU WARUNG BANGLADES..?
Berbekal info dari seorang teman, saya langsung meluncur ke alamat sebuah warung Indonesia yang konon menyediakan martabak telur khas Indonesia yang paling enak. Agak bingung, karena walaupun dikenal sebagai warung Indonesia, tapi customer yang berdatangan barusan hampir 95%nya adalah warga Banglades.
Saat melihat ke deretan makanan yang tersaji, semuanya udah ludes, hanya meninggalkan sedikit makanan yang saya sendiri kurang menyukainya. Melihat saya terbengong, sang manager warung yang kebetulan udah sangat saya kenal menyapa dengan ramah dan menanyakan sesuatu yang sedang saya cari. Saya mengutarakan niat saya, namun ternyata martabak yang saya cari pun sudah habis. Namun sepertinya dia tidak mau melihat saya kecewa, dia bergegas ke belakang dan menunjukkan bahwa adonan martabak telur masih tersisa untuk dua porsi. Tidak banyak basa-basi, saya langsung memesannya. Tidak lama berselang, pesanan sayapun udah selesai. Ketika menerima pesanan tersebut, saya agak kaget karena ukuran bungkusannya terlihat besar. Saat ditanyakan, ternyata di dalamnya dia menyertakan berbagai kue tradisional Indonesia untuk saya. Waaaah, surprise banget..! Ternyata mereka masih ingat dengan kesukaan saya..! Terima kasih ya mas…
BELAJAR DARI IRAN
Selamat dan sukses atas keberhasilan Iran memenangkan perundingan dalam negosiasi alot untuk memuluskan niatnya melangkah lebih jauh dalam industri nuklir dunia secara bermartabat dan berdaulat..! Perjuangan panjang itu kini berbuah manis, Iran akan secara bebas memperjualbelikan cell-cell nuklir produksinya kepada negara-negara yang telah memiliki reaktor nuklir, termasuk Indonesia. Kekangan embargo yang telah membelenggunya selama hampir delapan tahun, kini hanya tinggal kenangan. Rakyat Iran telah menuai pengalaman yang amat berharga..!
Di era kepemimpinan Ahmadinejad, Iran mengalami puncak kekangan dari Barat, namun di era yang sama, Iran juga mengalami perlawanan yang super hebat. Di kala minyak Iran mengalami embargo, Ahmadinejad secara berani mengeluarkan sektor migas dari daftar sumber pendapatan dan belanja negara. Praktis selama itu APBN Iran tidak mencantumkan migas sebagai sumber pendanaan bagi pembangunan ekonominya. Dengan kemajuan penguasaan teknologi nuklirnya, Iran berinisiatif memajukan sektor-sektor lainnya. Terbukti, kini Iran telah menjadi salah satu raksasa industri farmasi dan agricultur dunia. Meski di embargo, rakyat Iran masih bisa menikmati hidup sehat dengan mudah. Biaya rumah sakit dan obat-obatan bisa dengan mudah didapatkan oleh semua kalangan masyarakat, produksi pangan dari berbagai sektor mengalami peningkatan, sehingga bukan saja mampu mencukupi kebutuhan dalam negerinya, namun Iran juga mampu membanjiri pasaran Timur Tengah dan Turkey dengan berbagai merek produk olahan pangan berbau Iran, seperti daging, susu, kacang, gandum, ikan dan produk-produk makanan lainnya. Selain itu, dengan kemajuan teknologi nuklirnya, di sektor pengobatan dan perobatan, Iran juga telah mampu mengekspor kehandalan yang dimiliki oleh para dokternya. Kini di hampir semua negara Eropa dan Amerika, semua mengakui keunggulan para tenaga medis dari Iran.
Meski telah melahirkan kekhawatiran dan kegalauan di kalangan penduduk Israel, nyatanya keberhasilan Iran saat ini membuka peluang besar bangsa-bangsa lainnya di dunia. Kita bisa menyerap teknologi yang dimilikinya untuk memajukan sektor farmasi dan medis kita. Bukan hanya itu, dengan hamparan lahan yang maha luas di Indonesia, kita bisa berkolaborasi untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional, dengan harapan kelak kita bukan saja mampu berswasembada, namun kita juga bisa memberikan andil besar bagi terjaganya ketahanan pangan nasional dan global..!
Tidak perlu sungkan ataupun segan, inilah saat yang tepat untuk mempererat tali persahabatan yang telah terjalin lama. Kita bisa saling berangkulan, membangun bangsa dan negara di berbagai sektor. Kita bisa memajukan sektor pendidikan, dengan saling menyerap kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing negara. Selain itu, dengan potensi uranium yang kita miliki dan masih belum terjamah, mungkin kini sudah tiba saatnya untuk saling berbagi. Dengan uranium yang ada, kita bisa membangun industri nuklir bersama dalam skala yang mungkin jauh lebih besar. Selain itu, dengan kelebihan produksi minyak yang dimiliki Iran, kita juga bisa secara bersama membangun industri perminyakan dan petrokimia berskala mega atau bahkan giga..!
Semoga pemerintah kita tidak buta mata dalam menyikapi dinamika yang ada, dan selanjutnya mampu melihat dan menangkap setiap peluang yang datang..! Aamiin..
CUKUP SAMPAI DISINI
Hahaha..! Menarik sekali saat mendengar celoteh dan omelan seorang sahabat yang kebetulan berprofesi sebagai dosen senior untuk mata kuliah Aerostructure di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Kuala Lumpur.
Kami sedang membahas industri penerbangan di kedua negara. Saat bicara soal drone, baik Indonesia maupun Malaysia mungkin sama-sama memiliki interesting yang setara. Alhasil, skor kita anggaplah 1 : 1..! Kemudian kami mengulas tentang misi aeroangkasa..! Kita harus akui bahwa Malaysia adalah negara Asean pertama yang mampu mengirimkan warganya ke ISS..! Apakah itu sebuah prestasi? Kalau dianggap sebagai prestasi, saya akan mencantumkan skor 1 : 2 untuk keunggulan Malaysia..!
“Tidak..!” sergahnya..!
Itu bukan prestasi, tapi tak lebih dari sekedar gengsi. Bahkan dari hasil perjalanan itu sendiri, sang kosmonot belum mampu menyelesaikan jurnal dan laporan hasil penelitiannya..! Entah sampai kapan kita harus menunggu. Mungkin akan lebih baik jika kita melupakannya..! Apalagi kita tahu, disaat Malaysia mengirimkan warganya ke wahana ruang angkasa internasional, penelitian dan pengembangan roket puluncur satelit di Indonesia justru semakin giat dan intensif..! Hasilnya bisa kita lihat saat ini, Indonesia telah mampu melahirkan berbagai varian roket dan kembali membangun satelit..!
Tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dicapai Malaysia..! Misi aeroangkasa mereka kini tersendat dan belum menemukan titik terang bagi kelanjutannya. Saat ditanyakan tentang misi aeroangkasa Malaysia jilid 2, lagi-lagi dia memperlihatkan raut kekecewaan dan kebenciannya..! Belajar itu harus dari basic, jangan langsung asyik..! Hanya buang-buang duit..! Cukup sampai disini..! (Maaf, kalimat ‘cukup sampai disini’ itu bukan untuk menutup pembicaraan, tapi dia justru tidak menginginkan misi aeroangkasa Malaysia jilid 2 dilanjutkan. Karena hasilnya sama sekali nihil..! Hehehe..! Salaam..!)
INDONESIA FLAVOUR..!
Ada yang sangat authentic di setiap kali kita memasuki hari raya Idul Fitri di Indonesia. Bukan cuma soal tingkah dan gaya, tetapi juga soal aroma dan cita rasa.
Ketika bicara soal kuliner Nusantara, jangan pernah berpikir bahwa negara kita sama persis dengan negara-negara tetangga lainnya. Meski mungkin ada kesamaan nama, tapi soal cita rasa nyatanya sangat jauh berbeda. Di Malaysia, sate itu hanya terdiri satu macam sate, yang dari bentuknya mengingatkan saya pada sate Makassar. Tapi kalau soal rasa, lagi-lagi saya lebih menjagokan sate Makassar yang lebih kaya aroma rempah segar. Selain itu, di Indonesia masih ada pilihan jenis sate lainnya yang mungkin jumlahnya tak terhingga. Belum ada literatur resmi yang menyebutkan secara persis jumlahnya, namun di hampir setiap daerah, kita akan menemukan jenis-jenis sate yang berbeda. Inilah kekayaan warisan budaya bangsa kita. Jangan pernah menganggap sepele lho. Tiba saatnya nanti, mungkin ini jugalah yang akan menjadi identitas global bangsa Indonesia. Belum lagi bicara soal rendang..! Hemmmm..! Amazing banget..! Hanya di Indonesialah kita bisa menemukan aneka jenis rendang yang enak. Sedangkan di Malaysia, setahu saya hanya ada dua jenis rendang, yakni rendang Tok yang berwarna hitam, dan rendang yang lumrah kita temui di warung-warung yang berwarna kekuningan dan kemerahan..!
Tidak hanya itu, di negeri jamrud Khatulistiwa ini, kita dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Selain rempah, kita juga memiliki banyak tumbuhan yang bisa menambah aroma dan cita rasa. Daun pandan dan sereh kita memiliki aroma yang prima. Amazingnya, hal ini berbeda jauh dengan yang ada di Malaysia. Gak percaya..? Coba tanyakan pada mereka yang pernah dan sedang tinggal di Malaysia, mana yang lebih harum, pandan dan sereh Indonesia atau yang dari Malaysia..! Hehehe
Kita juga masih punya daun salam dan daun jeruk, yang jika dikolaborasikan, bisa menghasilkan aroma yang sangat istimewa. Belum lagi dengan daun-daunan lainnya, seperti daun jambu pembungkus tapai ketan, daun waru, daun jati, daun kelapa, daun bambu, hingga ke daun pisang..! Saya yakin di moment lebaran seperti ini, aroma dedaunan itu sangat dekat dengan penciuman anda..! Anda beruntung, karena saya di Malaysia, sangat sulit mendapatkan ketupat yang dibungkus daun kelapa muda, bahkan sudah lama gak pernah lihat lontong yang berbungkus daun pisang. Apalagi burrasa yang menjadi trade mark masyarakat Bugis dan Makassar, meski mungkin ada, tapi entah dimana. Yang pasti, kami hanya bisa menikmati lontong yang dibungkus plastik, dan lazim disebut sebagai nasi impit..! Apakah lontong dan ketupat anda berbungkus plastik..? Hahaha..! Jika benar, saya turut prihatin dan sangat menyesalkannya, karena kelak disaat anda telah jauh dari Indonesia, niscaya anda akan menyadari dan mengakui keunggulan dan kesempurnaannya. Bicara Indonesia, tak akan pernah lepas dengan cita rasa..! Apakah anda turut merasa..? Semoga…
MEMBIASAKAN MAKAN
Tidak mudah untuk membiasakan agar perut bisa kembali seperti pada saat belum puasa. Tidak makan tapi tidak lapar, itulah keadaan yang seringkali saya alami disaat lebaran. Setelah mampir ke kantor, tadi saya menyempatkan singgah di Sogo, bukan untuk shoping, tapi sekedar untuk food hunting, karena diluaran sana banyak warung yang tutup. Alhamdulillah disini masih buka seperti biasa, walau dengan variasi makanan yang berbeda. Karena corner Indonesian Food lagi antri Panjang, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke stand western food, sekedar untuk menikmati beef steak sederhana..! Lumayan untuk manasin perut..! Hehehe..! Makan yuk…
KOTAK SEPATU
Saat membeli sepatu baru, kamu masih suka meninggalkan kotak sepatumu di toko..?
Hahaha..! Tiba-tiba keluarga saya serempak menyampaikan pertanyaan yang cukup menggelitik. Mereka menanyakan kebiasaan-kebiasaan saya yang terkadang saya sendiri tidak menyadarinya. Namun inilah cara keluarga kami untuk menghadirkan rasa dekat disetiap perayaan hari Lebaran tiba. Maklum, sejak 1992 yang lalu, kami tidak pernah tinggal berdekatan lagi.
Kadang, meski saya sedang berada di tengah hutan ataupun di tengah lautan, berkat keusilan mereka, saya seringkali merasa sedang berada di antara mereka. Terima kasih untuk segala cinta dan kasih yang telah diberikan, senantiasa ada dan abadi, tak pernah terleraikan. Taqaballahu minna waminkum..! Maaf lahir dan batin..! Salam untuk semuanya, semoga kebahagiaan senantiasa hadir menjelma..! Aamiin..
HUJAN
Seharian diguyur hujan, hawa Kuala Lumpur terasa lebih adem. Saya sedang berada di apartemen seorang sahabat, yang kebetulan semua lantai dari 15th to 18th floornya adalah staff KBRI. Meski sebagian ada yang sedang mudik, namun suasana disana masih terasa meriah. Lagu-lagu lebaran khas Indonesia terngiang dimana-mana. Begitupun dengan makanan dan cemilan yang ada, semuanya sangat khas Indonesia. Bahkan minumannya pun terdiri atas berbagai macam minuman tradisional, seperti bandrek/wedang jahe, teh jahe, bajigur, teh tubruk, kopi tubruk, tak tinggal ada juga teh botol sosro, sirup melon marjan dan biji selasih. Adapun kue dan cemilannya, selain yang lumrah seperti butter cookies, juga masih sempat dipertemukan dengan rengginang, keripik pisang, singkong dan talas, dodol dan tape ketan..! Meski pak Dubes sedang berada di Indonesia, namun suasana kebersamaan di lingkungan staff KBRI Kuala Lumpur saat lebaran ini terbilang sangat meriah.
Nanti malam, undangan yang sama datang dari para sahabat di Kedubes Iran, Kuwait dan Kazakhstan..! Wooow..! Wisata kuliner dunia, ternyata tidak harus keliling dunia..! Hahaha..! Alhamdulillah…
By Patku Yayan@Indocuisine
Gambar by Google ,Patsus Dede Sherman dan Patsus Citox
20 Komentar
Pertamax
Wahh banjir artikel … makasih bung yayan atas cerahannya, nyimak dipojokan lagi 😀
Bikin adem
Kenapa semua kuliner yang ada di nusantara dari yang terkenal dan yang belum dikenal tidak di buatkan situs online/offline/buku
Biar mudah dipelajari dan pada akhirnya kita tau asal muasalnya.
Tuhan menakdirkan Indonesia lebih unggul dari tetangganya.. eksotis
RI sngt patut belajar ke Iran neh, mereka justru mengembargo diri sendiri utk kemajuan mrk sndiri.. luar biasa, slm salut utk Ahmadinejad. Presiden plg non mainstream..
Lebaran tlh lewat, libur tlah usai, rutinitas tlh menanti..
Iran dan Cuba pernah diembargo lama, dan hasilnya, keduanya kini merajai industri farmasi dan kedokteran dunia….
Apa perlu kita minta Amrik ma sekutunya embargo Indonesia dulu? he..he….. 😎
Sangat mengagumkan..hihihi
Indonesia memang sangat kaya akan cita rasa.. Setiap daerah punya masakan khas dan cita rasa yang berbeda,.. sungguh negeri yang sempurna..
Terima kasih bung Yayan, ternyata masakan kita disukai juga ya di Luar Negeri sana…Wonderfull INDONESIA 😀
“Sejak 1992 kita jarang ketemu,kadang sya di hutan,kadang di tengah lautan”.hemmm.ckup menggelitik bung.
saya terharu dan bersyukur krn selalu bisa menikmati di saat lebaran. Alhamdullilah. Ketupat, sayur lodeh, sambel kentang hati, rendang dan daging ayam ya terasa enak sekali di saat merayakan hari raya bersama keluarga.
Yo apa yang ditunggu lagi banyak sekali peluang yang kita dapatkan dari hubungan dgn iran dari teknologi nuklir sampai bioteknologi di bidang pertanian dan farmasi. minyak iran sangat potensial utk menyuplai kilang2 minyak kita terutama kilang minyak yg akan dibangun.
selamat hari raya aidil fitri bung yayan, minal aizin walfaizin maaf zahir batin…celoteh anda slalu mengingatkan… lebaran tanpa lontong tp dgn nasi impit, sedih emang… d atas ada tulisan sogo plaza nya, mengingatkan kmbali d ms lalu, tp sudahlah… selamat bt iran atas kemenanganya.. dan jg sukses slalu bt bung yayan.. amin
Taqaballahu minna waminkum..! Maaf lahir dan batin..! Juga bung yayan. Selamat berkuliner ria……..Wassalam.
Dua hari ini napa ya website suspended mulu….? Pindah server nya…? Jadi satu grup dengan Jakarta Greater….?
Kyknya patga maintenance biar banwitch and databasenya akur. Mudah2an g ada service lgi biar artikel para sepuh bsa masukin lgi
Bukan maintenance…
Kelebihan kuota tuh bandwidth nya.
Share hosting emang gitu..
Buat admin, input aja: mulai memberdayakan iklan di blog ini. Biar dia bisa menghidupi dirinya sendiri
enggak kok memang pindah server, yang lama kebanyakan pengunjung, jadi sering gak muat
agak lama karena kami admint pilih pilih untuk server dalam negeri yang aman
Alhamdulillah Server baru semakin enteng dan tempatnya luas
Kalau pakai sponsor dikira cari sensasi dan cari duit
Ya memang benar rempah disini memang aroma Dan rasa.tomyam satu mangkuk kadang sampai 3 batang serai.bawang merah di Indonesia 3 biji udah terasa,sini 15 baru rasa……………………….gimana khabar gonjang-ganjing Kuala Lumpur bung yayan
Alhamdulillah
Di Indonesia..klu bicara sate dilihat dr bahannya sj banyak banget..ada sate kelinci,bekicot,biawak,kerang dll
Sate nya tuh disini satu lagi Bung,Heee…salam hangat all Patga
berarti masih mending saya bung yayan,, haha,, selama 11 tahun dimalaysia,, alkhamdulillah masih bisa menikmati menu asli indonesia, ya walaupun rasanya gk 100% seperti di indonesia,,, klo mau nyoba bisa pergi beraya di kampung2,, sebab di kampung bnyak sekali warga keturunan indonesia yg masih mengekalkan tradisi indonesia,, saya org jawa, dan tunang saya keturunan org bugis dan banjar,, boleh dibayangkan apa menunya kan,, ??!! hehehe,,
salam sejahtera,,