SPIRIT CINTA TANAH AIR
Definisi
Cinta adalah rasa yang muncul dari hati/sanubari manusia terhadap sesuatu. Cinta merupakan anugrah dari Tuhan kepada makhluk sebagai wujud kasih dan sayangNya kepada ciptaanya. Sehingga dengan cinta itu melahirkan berbagai macam ekspresi dari mahkluk yaitu, rasa peduli, rela berkorban, membela, tolong menolong, rasa memiliki dan tidak ingin kehilangan sesuatu yang dicintainya. Semua itu adalah Sunatulloh atau hukum yang berlaku kepada setiap mahkluk dan pasti berlaku setiap saat tanpa ada batas dimensi ruang dan waktu. Seekor harimau akan melindungi anaknya dari gangguan pemangsa lain dengan sekuat tenaga hinga tak jarang nyawa induk harimau jadi taruhanya, Seekor induk ayam akan mengajari anak-anaknya tanpa disuruh oleh pemiliknya hingga anak ayam itu dewasa dan sampai tugas membimbing dan mengajari bagaimana cara bertahan hidup kepada anak-anaknya, demikianlah sunnatulloh yang berlaku di alam atau dunia binatang. Cinta seseorang akan keluarganya, kekasihnya hingga dirinya akan senantiasa membela, berkorban untuk menjaga keluarga atau orang disayanginya. Cinta tumbuh-tumbuhan kepada siapa saja yang berbuat baik terhadapnya adalah berupa oksigen, air, kayu dan buah buahan yang bias dimanfaakan untuk berbagai keperluan. Tuhan titipkan rasa cintaNya itu kepada seluruh mahkukNya dengan kadar yang sudah terukur menurut fungsi dan perananya masing-masing sebagai wujud Rahman dan Rahim atas ciptaaNya.
Tanah adalah salah satu mahkluk ciptaan Tuhan yang merupakan tempat berpijaknya manusia, tempat tinggalnya Binatang dan tumbuh-tumbuhan. Segala puji bagi Tuhan Semesta Alam yang telah melimpahkan karuniaNya kepada penduduk Nusantara (NKRI) ini tanah yang subur, makmur lengkap dengan kekayaan alam yang terkandung didalam dan diatasnya. Beranekaragam tanaman kayu, sayuran, buah-buahan bisa tumbuh di Nusantara, aneka binatang bisa hidup dan berkembang dari ujung Sumatra hingga Papua yang bisa diambil manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan keberlangsungan hidup penghuninya.
Sementara Air adalah sebuah unsur yang menjadi sumber kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh makhluk dibumi. Nusantara (NKRI) yang terdiri dari ribuan pulau yang terpisahkan oleh air laut juga memiliki aneka ragam kekayaan alam yang tak ternilai harganya mulai dari minyak bumi, aneka ragam ikan, dan potensi lainya yang ada didalamnya.
memiliki Kedua elemen ini adalah karunia dan juga amanah dari Tuhan untuk makhlukNya yang bernama manusia.
Cinta Tanah Air jika dirangkai bermakna Rasa peduli, membela, menghargai, merawat, tempat tinggal yang Tuhan takdirkan kepada seseorang, yang Tuhan amanahkan kepada kita, dan orang tadi sadar bahwa Rasa cinta tanah air itu wajib ia buktikan sebagai rasa syukur terhadap karuniaNya berupa sepenggal tanah surge yang Tuhan turunkan dibumi nusantara ini.
1. Seorang yang mencintai tanah airnya dia akan rela berkorban untuk sesuatu yang dicintainya walau kadang Nyawa menjadi taruhanya, berkorban jika ada yang ingin merusaknya,
2. Seorang yang cinta tanah air dia bukan lagi membela oknum, pemerintah, partai, golongan, ataupun demi sebuah harta, tahta dan dunia, namun derajatnya lebih tinggi dari itu semua. Karena tanah air adalah bagian dari system tuhan yang harus dijaga sehingga kedudukanya adalah sebagai bahlawan, kalau dalam agama disebut sebagai jihad karena yang dia perjuangkan adalah kebenaran menurut tuhan. Bukan menurut oknum, partai atau golongan karena semua kebenaran menurut manusia adalah relative kadang benar dan kadang salah.
3. Seorang yang cinta tanah air selalu mendahulukan kepada yang dicintainya, menjadi bumper/tameng didepan ketika sesuatu yang dicintainya dalam bahaya,
4. Seorang yang mencintai tanah air akan menjaga kelestarian dan keseimbangan semua yang ada didalamnya, menjaga nama baik, harkar dan martabat yang dicintainya.
Ada beberapa kondisi cinta tanah air pribadi, ataupun berbangsa dan bernegara:
1. Kondisi Stabil
Dimana kondisi rasa cinta tanah air kita stabil karena memang kondisinya mendukung, biasanya terjadi saat bangsa sudah merdeka, melewati berbagai rintangan, hambatan dan sudah berada dipuncak. Kondisi ini berarti saat menikmati jerih payah, kadang bisa membuat lupa diri, tidak waspada, tidak hati-hati karena “Terlaluu…..”. jika saudara tidak bisa menjaganya, mempertahankan rasa cinta tanah air itu maka akan rusak, atau tumbuh penyakit.
2. Kondisi Rusak
Saat kondisi terlalu enak, nyaman, tidak waspada maka akan tergerus rasa cinta tanah air itu perlahan-lahan oleh pengaruh setan, bisikan jahat, maupun energy negative baik dari dalam ataupun luar. Jika tidak disadari oleh pemilik cinta maka kondisinya akan merusak, menghancurkan Rasa cinta tanah air,nasionalisme, dan semangat berjuang luntur.
3. Kondisi kejahatan menguasai
Ketika kondisi jahat menguasai maka semua kebenaran, kebaikan, kesadaran akan terbelenggu dan tidak akan bisa berbuat apa-apa. Hati kita tau bahwa yang dilakukan A adalah bentuk ketidak adilan namun kita tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan terkadang kita kebal dan bangga terhadap suatu ketidak jujuran dimana kebodohan di jadikan rujukan, kedholiman dijunjung, dan orang orang jujur disingkirkan karena dicurigai. Sudah jatuh tertimpa tangga ditambah kena tempeleng kanan kiri, lalu dijadikan budak dirumah sendiri. Itulah gabaran buruk terhadap dampak dari hilangnya Rasa cinta tanah air. Peluang kita adalah sebuah harapan”
4. Kondisi sadar
Saat kita bangun dari tidur, sadar maka langkah pertama saudara adalah toleh kanan dan kiri mencari sesuatu. Saat kau tidak menemukan apa-apa atau belum pulih kesadaranmu maka segera ambil air untuk membasuh muka (Bersuci), Barulah mencari teman yang sama-sama sudah bangun dan bersuci. Kalau dirumahmu tidak kau temui maka harus kau tempuh dengan jalan kaki, berlari, atau apapun yang penting kau temukan orang yang sudah bangun dari tidur itu. Berkumpul lalu diskusi, membahas problematika dan masalah untuk merumuskan OBAT, antidot, penawar racun yang sudah menjalar diseluruh saraf, darah, daging bangsa ini hingga akal pikiran manusia.
Pesan sang guru “ Sesungguhnya disetiap diri ada sebuah penawar terhadap segala penyakit, maka bangkitkan spirit dari dalam dirimu itu agar kau tidak tersesat, dan jangan lupa mintalah, berdoalah kepada Dia(Tuhan) yang maha membolak-balikan keadaan dan berlindunglah dari godaan syaitan yang terkutuk”.
Obat/penawar terhadap bangsa ini adalah harus dibuat sendiri, dirumuskan sendiri, tidak bisa campur tangan orang lain, karena budaya Negara lain berbeda dengan budaya nusantara, polapikir mereka berbeda dengan polapikir kita, tujuan hidup mereka kadang berbeda dengan tujuan kita, sejarah bangsa lain berbeda dengan sejarah kita, yang kadang tidak akan bisa diterapkan disini. Di Nusantara jelas dari zaman dahulu sampai sekarang adalah menjadi penengah bangsa-bangsa yang bertikai, menjadi penetral blok barat dan timur dan yang lebih tinggi tujuan bangsa ini adalah sebagi “Rahmat Bagi Semesta” yang merasuk dalam PANCASILA.
Bisa jadi kurikulum ekonomi, politik, sejarah, filsafat, dan disiplin ilmu yang lain harus dibuat oleh orang-orang nusantara sendiri tanpa perlu meniru yaitu bangsa yang pernah jaya dimasa lampau dengan metode dan ajaran luhur para pendahulu kita hingga mencetak sejarah yang gemilang dan terkenang sampai saat ini. Karena selama ini kita berputar putar di kurikulum yang berubah-ubah, ganti lagi dang anti lagi, Artinya bangsa ini diakui atau tidak sebenarnya kondisinya baru tahap pencarian jati diri dan belum menemukan sesuatu yang pas, baku, untuk dijadikan pedoman dunia pendidikan, kehidupan, dan yang lainya.
Disinilah semangat cinta tanah air, berjuang, kebangsaan akan mulai tumbuh kembali dan mulai menampakan cabang, ranting dan daunya setelah kering kerontang tiada kehidupan.
5. Kondisi berjuang
Ketika saudara sudah menemukan obat/penawarnya maka semua harus bergerak bersama sama, dengan pedoman yang sudah dibuat bersama, terus menerus, dan jangan lupa mendekatkan diri kepada Yang Maha Pencipta, karena usaha dan pasrah harus berbarengan tidak bisa didahulukan salah satu apalagi ditinggalkan. Pedoman kita adalah “Alloh tidak akan merubah suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya sendiri”. Dan siapapun yang bersunggu-sunggu pasti akan mendapatkan jalan keluar dari masalah itu.
Disinilah saudara akan mendapatkan buahnya dari pohon yang saudara tanam, semua elemen rakyat, ilmuan, akan bergerak mendukung saudara ketika upaya dan niat saudara tulus berjuang membela kebenaran menurut Tuhan, karena semua sebenarnya juga merindukan kedamaian, dan membutuhkan cinta tanah air, minimal buah dari rasa cinta yang Tuhan bekalkan dihati para kekasih-kekasihNya.
Ada pertanyaa adalah Kondisi bangsa ini ada dinomor berapa, Lalu apa yang harus dilakukan ada rambu rambunya untuk kita tempuh bersama-sama. Dan ingat Sejarah selalu berputar dan berulang kembali hanya pemainya yang ganti.
Semoga Bermanfaat, Salam NKRI.
by Patsus Setiya Biro Yogyakarta
Gambar Patsus Dede Sherman dan patsus Citox
6 Komentar
Cinta tanah air harus dimulai sedini mungkin. Karena banyak sekali generasi muda yang sudah mulai luntur akan rasa nasionalimenya.
Kuliah pagi
Absen
Dan ingat Sejarah selalu berputar dan berulang kembali hanya pemainya yang ganti.”
Apapn kondisinya, tetap waspada dan mawas diri..
http://kasamago.com/
bagus juga, berasa lagi baca buku ppkn
annadhofatu minal iimaan