Operasi Tinombala 2016

10

Operasi Tinombala 2016

lbp11

Kepada para prajurit yang sedang bertempur melawan teroris, saya berpesan bahwa tidak ada alasan untuk tidak berhasil karena kalian semua lebih unggul! Pelihara kedisiplinanmu, ketekunan dan kegigihanmu, serta berdoalah sesuai agama kalian masing-masing.

Saya sudah pernah membuktikan itu, dan saya berhasil. Moto saya, kita tidak pernah tunduk dan menyerah pada tekanan-tekanan teroris. Pemerintah mendukung kalian, jangan pernah ragu dalam bertugas.

Pesan ini saya sampaikan pada para perwira dan pasukan POLRI dan TNI yang melaksanakan Operasi Tinombala 2016, kemarin di Poso.

Saya melakukan kunjungan kerja ini karena saya ingin melihat sendiri apa yang sebenarnya terjadi di sana. Mereka telah berhasil menangkap bahkan menembak mati teroris yang masuk dalam DPO, dan mengidentifikasi pergerakan mereka. Maka dari itu, pemerintah akan terus menekan kelompok teroris ini dengan melanjutkan operasi sampai 6 bulan ke depan.

Usai briefing, saya berkesempatan menyampaikan pengarahan kepada sekitar 600 orang dari unsur TNI, POLRI, Pemerintah Kabupaten, Camat, Lurah, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat Poso.

Selain menyampaikan bahaya narkoba, saya juga mengajak mereka untuk berpartisipasi melawan radikalisasi dengan soft approach.
Contohnya, jika dana desa dikelola dan diawasi dengan baik, maka akan meminimalisir radikalisme karena kegiatan ekonomi meningkat.

lbp13

Selain melakukan 2 agenda di atas, saya menyempatkan diri menyaksikan gerhana matahari total bersama masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Fenomena serupa juga pernah terjadi tahun 1983 silam di Lamongan, tapi waktu itu sebagai tentara saya sama sekali tidak memikirkan fenomena alam seperti ini. Yang saya ingat, waktu itu saya sedang fokus menggelar latihan-latihan dan seleksi dalam pembentukan Sat-81/Gultor (Satuan Penanggulangan Teror yang menjadi bagian di dalam Komando Pasukan Khusus).

Saya melihat radikalisme lahir karena masalah ketidakadilan, sehingga pemimpin berperan penting untuk membuat keseimbangan. Apapun agama dan kepercayaan rakyat, semua harus diurus dengan adil.

Pemimpin tidak boleh memihak pada kelompok tertentu, karena pemimpin harus berpihak pada rakyat keseluruhan. Dengan kepemimpinan yang adil, saya percaya masalah radikalisme dapat ditangani dengan baik.

by Jendral TNI (Purn) Luhut Bisar Panjaitan

Share.

10 Komentar

  1. Rakyat Jelata on

    Semoga Operasi ini berjalan dgn baik dan sukses….
    Apalagi Pemerintah mendukung penuh TNI dan POLRI dlm memberantas terorisme di Indonesia…
    Mudah2an rakyat Indonesia diberi keamanan dgn hadirnya TNI dan POLRI disana..
    Terimakasih kpd Bapak Luhut yang telah memberi doa dan wejangannya kpd masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Sulawesi pada khususnya..
    Dgn kehadiran Bapak disana secara langsung akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga masyarakat setempat..
    Amiiin..
    #SalamPersatuanIndonesia

  2. Kami selalu rakyat juga mendukung penuh pemberantasan teroris-teroris alat proxy yg mencoreng muka bangsa & agama itu, sampai habis ke akar-akarnya.

    Ditunggu kembali goresan tinta digital nya disini ya pak.

    Salam Hormat untuk pak Luhut.

  3. Jaya Pak Menhan … Semoga sukses diagenda kedepan… dan napak tilas Gerhana Matahari tahun belakang setahu saya gerhana yg terjadi tahun 1988 di wil Kaltim saat itu Gerhana Total jikalau 1983 rasanya daerah ane gak alami.. 😀

  4. Lamp (gak nyambung) on

    “Saya melihat radikalisme lahir karena masalah ketidakadilan, sehingga pemimpin berperan penting untuk membuat keseimbangan. Apapun agama dan kepercayaan rakyat, semua harus diurus dengan adil”.

    Pemimpin tidak boleh memihak pada kelompok tertentu, karena pemimpin harus berpihak pada rakyat keseluruhan. Dengan kepemimpinan yang adil, saya percaya masalah radikalisme dapat ditangani dengan baik.

    Sangat setuju dg perkataan Bapak, semoga ke depannya para pemimpin dan rakyat negeri ini bisa berlaku adil dan bijaksana. Pemimpin harus memihak kepada keadilan dan kebenaran.

    • theyownitall on

      ijin menambahkan bung lamp,
      Intinya sepakat.
      Keadilan dan kebenaran dalam koridor pancasila dan uud 45 untuk kepentingan negara, dari interpretasi standart pendiri bangsa. Bukan dari interpretasi yang lain apalagi untuk kepentingan golongan dan kelompok, yang diatas namakan seluruh rakyat NKRI. Saat ini dan kedepan perlu yang seperti ini.

    • secepatnya pemerintah harus menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi, ini yang penting, lebih penting daripada memerangi terorisme yang notabene keikutsertaan mereka dalam aliran radikal adalah masalah ekonomi…

Leave A Reply