Lirik Kuno Navajo (17) : Lolos dari kandang singa
=================================================
————————————————————————————————–
Peter memasukkan sebuah disket ke dalam drive komputer workstation-nya. Setelah melewati scan anti-virus, disket tersebut bisa segera digunakan. Peter membuka sebuah file dalam mode biner dan mengetikkan beberapa buah parameter di dalam file tersebut. Sambil membuka sistem pengarsipan data, Peter membuka file-file yang akan diunggah. Setelah file-file tersebut terunggah ke dalam sistem, Peter melakukan pemeriksaan integritas file. Hasil pemeriksaan menunjukkan 100% dalam artian keseluruhan data dalam file terunggah seluruhnya termasuk dua trojan yang bersembunyi dalam file-file tersebut.
“Bagus…kini saatnya memanggil Medusa dan Hydra.”
Peter lalu melakukan query sederhana terhadap sistem dan tanpa menunggu waktu lama sistem segera merespon.
“MEDUSA is rising. HYDRA is leaving the cave.” (Medusa telah bangkit. Hydra telah meninggalkan gua)
Melihat itu, Peter tersenyum “Sempurna… sekarang lakukan keajaiban kalian anak-anak.”
Peter sekali lagi melakukan query dan sistem segera merespon dengan memperlihatkan file-file yang sudah terkena dampak dari dua trojan yang baru saja diaktifkan tersebut. Peter lalu mengeluarkan disket tersebut dan menyimpannya diantara catatan pribadi berbahasa Navajo miliknya. Sebelum mematikan komputernya untuk terakhir kalinya di dalam laboratorium itu, dia menghapus catatan aktivitas sistem di worksation-nya maupun yang terdapat pada sistem mainframe menggunakan password administrator yang sebenarnya telah lama diketahuinya namun tidak pernah digunakannya.
————————————————————————————————–
Peter terus saja merasa tidak tenang dan gelisah. Saat itu bis tengah melaju diantara hutan-hutan bersalju Los Alamos dengan mendapat “pengawalan” dari para Praetorian. Meski suasana di atas bis terasa penuh kegembiraan namun tidak bagi Peter dan Tawfeeq. Peter merasa sangat tegang karena menyadari bahwa mereka dalam satu kendaraan bersama dengan tim eksekutornya. Di samping itu Peter juga masih menduga-duga dan khawatir akan seperti apa respon dari tuan Rubinstein dan pihak lab begitu mengetahui bahwa mereka sedang dalam proses “kehilangan” data. Setiap detik yang berlalu maka kerusakan yang terjadi pada sistem akan semakin parah. Dia telah mengeset bahwa dalam 1 jam seluruh data yang ada dalam server sudah akan “membeku” atau “membatu” serta terpecah-pecah menjadi beberapa file acak. Namun masalah pada sistem sudah akan terjadi sebelum 1 jam bergantung dari file apa saja yang telah dirusak oleh kedua virus trojan yang ditanamnya.
“Sampanye…!”
Ketika bis telah berjalan sekitar setengah jam, salah seorang anggota Praetorian membawa beberapa sloki sampanye untuk para anggota tim peneliti. Setiap anggota mengambil sesloki meskipun awalnya ada yang menolak mengambilnya. Tawfeeq yang memberikan isyarat menolak tetap dipaksa oleh “pengawal” tersebut yang terus saja menyodorkan nampan yang menjadi alas dari sloki-sloki sampanye tersebut.
“Ini untuk merayakan keberhasilan kita semua tuan.”, kata pria berperawakan tegap tersebut.
“Maaf… saya tidak ‘minum’.”, Tawfeeq bersikeras menolak.
“Ini hanya sampanye. Jumlahnya pun sedikit. Anda tidak akan mabuk.”, pria itu tetap memaksa sambil membawa nampan yang dipegangnya lebih dekat ke wajah Tawfeeq.
Akhirnya demi menjaga suasana dan untuk menghindari keributan, dengan berat hati Tawfeeq pun mengambil sebuah sloki. Demikianlah, pria tersebut berkeliling membawa nampan dari sloki-sloki sampanye itu dari bangku ke bangku. Ketika akhirnya seluruh tim telah memegang segelas sampanye, pria “pengawal” yang berdiri paling depan mengajak minum bersama.
“Oke semuanya sudah? Bagus… sekarang saatnya merayakan keberhasilan tuan-tuan bersama. Bersulang!”
Seluruh anggota tim riset mengangkat sloki yang mereka pegang sebagai tanda toast dan secara bersamaan hampir seluruhnya lalu menenggak sampanye yang mereka pegang. Hampir semua kecuali Peter dan Tawfeeq yang tidak meminumnya. Peter sebenarnya juga akan menenggak sampanye tersebut ketika perhatiannya tiba-tiba tertuju kepada sesuatu di luar jendela. Tepat saat Peter mengangkat sloki yang dipegangnya, dia melihat sebuah papan petunjuk jalan yang menunjukkan arah ke sebuah tempat yang dikenalnya.
“Pajarito – 11 km”
Papan itu menunjuk ke sebuah jalan ke arah utara di sisi sebuah sungai kecil. Dalam suasana luar yang cenderung gelap, Peter berusaha merekam dalam ingatannya situasi dan bentang alam yang terhampar di dekat jalan itu. Pada saat itu pula bis tersebut mulai berjalan menanjak sehingga pemandangan yang dilihat Peter semakin luas. Peter bertanya-tanya dalam hati di sebelah manakah stasiun radio tempat Nakai memancarkan siarannya. Peter teringat bahwa di Pajarito terdapat berbagai reservasi Navajo karena dia pernah membantu kakaknya Alexander dalam penanganan kasus pencemaran sungai di sana. Dia ingat salah seorang diantara kenalan Alexander adalah seorang kepala suku. Diantara kesibukannya membantu kakaknya waktu itu, Peter mencatat sebuah titik kordinat dimana Peter pernah berniat melamar Shannon. Namun rencana itu tidak terlaksana karena Peter akhirnya melamar Shannon di tempat lain.
“Tuan…”. Sebuah suara agak keras menyadarkan lamunan Peter. “Tuan…”.
“Kenapa anda tidak meminumnya tuan?”, pria anggota Praetorian yang berdiri di depan menegurnya.
“Oh… sebentar….”, Peter menjawab seadanya. Perhatiannya masih tertuju kepada pemandangan di luar. Bis itu berjalan di sisi jurang dimana bagian yang rendah atau lembah berada di sisi jendela Peter. Malam telah menyelimuti luar sehingga Peter agak sulit melihat pemandangan yang ada.
“Anda harus meminumnya sekarang tuan!”, suara pria tadi sudah berubah seperti bentakan, “Dan, anda, kenapa anda juga tidak meminumnya?”
Pria itu juga menghardik Tawfeeq yang hanya memegangi gelasnya. Peter dan seluruh anggota peneliti sangat kaget dan keheranan dengan perubahan nada suara dari pria tersebut. Mereka semua memandangi Peter dan Tawfeeq.
“Ada apa ini? Kenapa dia begitu memaksa kami untuk meminumnya? Apakah…..”, sebuah kekhawatiran kemudian melintas dalam pikiran Peter. Dia melihat Tawfeeq juga sepertinya merasakan kekhawatiran yang sama. Oh jadi seperti ini rencananya? Mereka ternyata tidak menunggu kita untuk sampai ke kabin tuan Rubinstein. Mereka akan melakukannya SEKARANG dan diatas bis ini. Itu artinya Peter harus menjalankan rencana itu sekarang. Ya, sekarang!
“Dia seorang muslim. Terlarang baginya meminum sesuatu yang dapat memabukkan.”, Peter berdiri dan menjawab lantang hardikan pria tersebut.
“Anda sendiri kenapa tidak meminumnya?”, pria itu bertanya kembali. Masih dengan ketegasannya yang sama.
“Kenapa anda terlalu memaksa? Saya sudah terlalu banyak minum tadi hingga tanpa sadar membuat kesalahan yang sangat ceroboh.”
Pria itu hanya terdiam. Sementara itu rekannya di sampingnya membisikkan sesuatu kepadanya.
“Baiklah…terserah anda. Kami hanya menjalankan perintah tuan Rubinstein agar semua mendapat pelayanan yang istimewa.”, kata pria itu kemudian dengan suara yang lebih pelan.
Dia dan rekannya nampaknya tidak tertarik dengan apa yang dimaksud oleh Peter sebuah “kesalahan”. Namun seorang rekan peneliti bertanya tentang hal itu.
“Apa maksudmu dengan sebuah kesalahan Peter?”
“Ya.. karena mabuk aku tadi iseng mengirimkan virus ke sistem kita. Saya tidak tahu apakah virus itu bekerja atau tidak. Semoga saja tidak karena jika virus itu bekerja maka keseluruhan data penelitian akan tidak bisa diakses lagi.”
“Maksudmu data-data penelitian kita semuanya akan lenyap?”, tanya rekan yang lain dengan panik.
“Ya… kecuali jika aku, atau Tawfeeq, mampu menonaktifkannya sebelum semuanya terlambat. Hehehe… maaf kawan. Sepertinya mabukku cukup parah tadi.”, Peter berakting seolah-olah dia habis mabuk dan masih merasakan pengaruhnya.
“Pantas saja kamu pucat tadi. Jadi itu sebabnya? Kenapa kamu bisa segila itu?”, ujar rekan yang sebelumnya menanyakan keadaannya sewaktu masih di laboratorium. Dia nampak agak marah.
“Maaf kawan-kawan… maaf. Semoga saja kita sampai di kabin tuan Rubinstein sebelum sejam. Aku berharap sistem di lab bisa diakses dari kabin tuan Rubinstein. Karena jika telah lewat sejam maka file-file itu akan hilang lenyap selamanya.”
“Kamu sinting Peter! Apa yang ada di pikiranmu? Sistem di laboratorium tidak bisa diakses dari manapun dari luar.”, rekan lain menimpali juga dengan marah.
“Aku jadi sangat pusing mendengar ketololan yang telah engkau lakukan.” – “Ya, aku juga.” – “Aku juga sama”.
Entah bagaimana tiba-tiba para anggota tim peneliti merasakan kepusingan pada saat hampir bersamaan. Semua merasakannya kecuali Peter dan Tawfeeq. Peter dan Tawfeeq berpandang-pandangan. Mereka menyadari apa yang terjadi. Jelas pasti ada sesuatu dalam sampanye yang mereka minum. Beruntung mereka berdua tidak meminumnya. Sementara itu, anggota tim Praetorian yang tadi menyuruh semuanya untuk minum mendekati Peter dan berkata pelan.
“Anda turun disini. Saya baru saja menelepon tuan Rubinstein. Dia masih di lab dan sepertinya anda memang tidak menggertak. Anda ikut kami kembali ke lab untuk membereskan masalah yang anda timbulkan.”, ujarnya dingin dengan wajah seperti menahan marah.
“Dia ikut.”, Peter menjawab sambil menunjuk Tawfeeq.
“Dia juga terlibat?”, tanya pria itu lagi.
“Ya. Penon-aktifan virus trojan itu harus dilakukan oleh dua orang dan dia juga tau urutan respon-request untuk deaktivasinya.”, jawab Peter sekenanya.
“Baik. Anda berdua turun disini. Anggota kami yang lain akan mengantar anda berdua kembali. Yang lain akan melanjutkan perjalanan.”
Pria tersebut, yang sepertinya adalah pimpinan dari tim Praetorian diatas bis, meminta supir menghentikan bis. Peter dan Tawfeeq pun diminta turun. Sewaktu berjalan menuju pintu untuk turun, mereka berdua bisa melihat kalau seluruh anggota tim peneliti yang lain mulai “tertidur”. Ketika Tawfeeq berhenti untuk mengecek salah seorang diantaranya, seorang Praetorian di dekatnya menghardiknya.
“Segera turun tuan! Kita kehabisan waktu disini!”
Peter memberi kode kepada Tawfeeq untuk segera mengikutinya turun. Ketiga mobil Hummer yang mengawal bis tersebut juga berhenti. Salah satunya kemudian memutar dan berbalik arah menuju ke sisi jalan di seberangnya. Setelah turun dari bis, Peter dan Tawfeeq disambut dua orang anggota Praetorian lain dengan senyum ramah yang dibuat-buat.
“Tuan Peter! Dan tuan Tawfeeq! Saya Hans dan ini Otto! Kejutan yang kalian berikan di lab tidak membuat semua orang senang. Kami akan mengantar anda kembali dan anda harus menyingkirkan kejutan kalian itu sebelum semua orang benar-benar marah.”
Di bawah tatapan tajam para anggota Praetorian lain, Peter dan Tawfeeq kemudian menaiki mobil Hummer yang dikendarai oleh Otto itu. Peter duduk di bagian depan bersama Otto sedangkan Tawfeeq duduk di baris kedua bersama Hans. Sementara itu sebelum naik, Peter dan Tawfeeq melihat bahwa seluruh anggota tim Praetorian yang ada di atas bis juga ikut turun. Dari kaca spion, Peter melihat bahwa seluruh anggota Praetorian berkumpul di sekitar bis yang masih tetap diam. Apa yang mereka lakukan? Kenapa bis itu tidak juga bergerak maju? Peter semakin yakin bahwa proses eksekusi sedang dilakukan diatas bis tersebut. Minuman yang diberikan tadi mungkin telah diberi racun atau paling tidak obat tidur sehingga apapun yang terjadi, seluruh anggota tim sudah tidak mampu melakukan perlawanan. Sesaat Peter merasa lega namun dia masih memiliki masalah lain yaitu bagaimana caranya untuk meloloskan diri dari kedua Praetorian di mobil ini. Peter bertekad tidak akan kembali lagi ke laboratorium tersebut dan akan melarikan diri sebelum sampai ke sana.
“Sejauh ini rencanaku telah berjalan. Tapi masih ada dua bajingan ini. Saya harus bisa meloloskan diri dari mereka di tempat itu. HARUS!!”
Demikian tekad Peter. Sebuah tekad baja untuk bertahan hidup dan melepaskan diri dari ancaman yang membahayakan jiwanya.
****************************************************
Bagaimana perjalanan Peter selanjutnya untuk menyelamatkan diri? Ditunggu kelanjutannya “dongeng” ini ya.
By Patsus Namraenu biro Jabodetabek
Gambar By Google dan Patsus Citox
65 Komentar
Makin penasaran endingnya…
berdebar debar…
apakah..??apakah…??
Lama di nanti2..alhamdulillah keluar juga..mantap bung nam…izin saran mungkin dr admin bsa di satukan tiap2 artikel yg bersambung..shg semakin nikmat utk di baca
Sedang disatukan dalam bentuk novel kok bung Ady.
Kalau novelnya sudah diterbitkan, ikut beli ya. Hehehe… 😀
Siap bung…klo perlu saya di waitinglist pertama bung
Izin bung sekalian di novrlkan cerita yg lain di gabungkan jd 1 novel…setebal yellow pages jg saya beli..
Makin keren aja ini ‘hoax’/’fiksi’….
Terimakasih bung Yusuf.
Salaam… ^_^
Semakin larut dalam kejadian jalan ceritanya nih…. Sayang… Bersambung maneh…
Test
Hehehehehe… Lanjutan seri yg semakin mendebarkan bung Nam.. Sehat selalu bung..
Terimakasih atas sajiannya..ditunggu lanjutannya bung..
Adios amigos tiarap meneh..
Terimakasih kembali bung BW.
Sehat selalu untuk anda juga.
Ditunggu lanjutannya ya.
Salaam… ^_^
Lolos dari kandang singa, semoga tidak masuk kandang harimau
Sampai di edisi ini “kandang harimau”nya adalah pengawalan dua Praetorian dalam mobil Hummer itu bung TNK. Salaam… ^_^
Salam jg bung @Nam.
Sehat selalu untuk anda.
hmmmmmm………
bagaimana kh kisah slnjutny, silhkn d tnggu, snin dpan atw dlm brpa hri ini d FB patga. hehehe. mntap bung nam, d tnggu lnjutnanny.
NKRI HARGA MATI
Terimakasih bung Sandi90.
NKRI HARGA MATI.
Salaam… ^_^
Bung nam,cerita nya ko sepotong2 sih?jd penasaran..udah dag-dig-dug bacanya eh bersambung,kaya sinetron nih..hehee
Hehehe… 😀
Tapi sinetron yang ini gak pake acara “cinta-cintaan” atau rebutan harta warisan lho bung Sundanese. 😀
maaf mau nanya, FB nya PatGa apa ya?
sy belum tau nih , hehehe…
maklum anak baru d forum ini, trimankasih sbelumnya…
salam PatGa !
Hiduplah Indonesia Raya !
maaf mau nanya, FB nya PatGa apa ya?
sy belum tau nih , hehehe…
maklum anak baru d forum ini, trima kasih sbelumnya…
salam PatGa !
Hiduplah Indonesia Raya !
ditunggu cerita sambungannya, jgn terlalu lama Bung Nam, sy uda ga sabar nih nungguin lanjutannya, hobi sy nih baca2 soal konspirasi & intelejensi, salam kenal buat Bung Nam dan semuanya yg ada d forum yg luar biasa ini, smoga slalaubdlm lindungan Allah azza wa jalla , amiinn…
Siaap bung Ken Door. 🙂
Salam kenal juga dari saya.
Selamat bergabung ke forum ini. Di tunggu komentar dan interaksi nya.
Dan untuk FB PatGa, silahkan bisa coba bergabung ke grup “Patriot Garuda Nusantara” terlebih dahulu : https://www.facebook.com/groups/498596603674801/
Aamiin untuk doanya bung dan terimakasih.
Salaam… ^_^
Hampir lolos, belum aman
WOW menegangkan..
hmm…sedang on on nya…ehhh habis dan bersambung…..semoga cepat tayang sambungannya
Berasa ga asing ceritanya, keknya pernah baca di buku2 kontrasepsi dunia, tpi lupa judulnya
Thanks bung nam.. Lanjutannya bikin deg2an..gmana Cara nya Peter bs lolos nanti nya..?
Aaaahhh,, kenapa besambung sih..???!! Kan baru saja Bikin kopi nih…??/
Bung Nam, kalau melihat dari penggunaan disket (floppy) dan mode biner yang biasa ditemukan pada software ‘under-DOS’..setting cerita ini bisa jadi sebelum tahun 2000. Saya pribadi terakhir kali menggunakan disket pada awal tahun 2000an tersebut, setelahnya menggunakan Flash Drive & CD untuk media data portable. Bukan begitu kalau boleh menebak? 🙂
Luar biasa kalau perihal programming seperti ini pun bung Nam kayaknya mengerti banyak, jadi makin yakin ini bukan sekedar cerita ‘hoax’ khayalan di awang-awang biasa seperti novel sci-fi.
–
Dan untuk foto ilustrasinya kalau boleh saya koreksi, itu sebenarnya 3 ekor Land Rover..bukan 3 Hummer amrik seperti di cerita di atas. Tapi koq tumben yah, biasa GMC yang dipake bad guys, hehe.. 😀
Bung Lone Wolf,
ya benar tebakan anda memang tepat. 🙂
Setting kisah flashback Peter ini terjadi di awal 2000-an atau tepatnya penghujung 2004 berbarengan dengan tsunami Aceh. Pada saat itu masih terdapat PC yang memiliki floppy disk 3.5 inch sebagai bagian dari transisi penyimpanan data ke media USB.
Tentang foto ilustrasinya, ya, itu memang Land Rover. Saya kesulitan mencari gambar Hummer yang cocok dengan cerita diatas. Lalu mengapa Hummer yang dipilih para “bad boys” itu dan bukan GMC?
Hehehe… anda jeli sekali bung 😀
Karena yang dihadapi oleh dua anggota keluarga Spearwood (Peter dan Martin) dari suku Navajo ini adalah bagian dari sebuah konspirasi internasional yang melibatkan banyak mantan anggota militer.
Dan jika ada yang bertanya, apakah konspirasi internasional yang jahat itu ada korelasi dengan negeri kita? Jawabannya ADA. Dan konspirasi jahat ini ternyata tidak berhenti “hanya” pada tsunami Aceh semata.
BTW… thx atas masukannya ya.
Terima kasih jg bung Nam yg sudah mengingatkan kita kembali, anak bangsa, bahwa ‘organisasi’, ‘clan’, atau ‘mafia’ internasional macam ini bener adanya, bukan cuman di film-film spy.
Salam patriot!
Klimaks.. Djmn skrg Medusa n Hydra msh bs dpke tdk y..
Kngen jmn dlu pke disket, aurany beda ktmbang pke FD.
Smg Peter n Tawfeq slmat, ataukah gagal mnyusul teman2 peneliti yg lain?? Scra tujuan dr lab msh trus brlngsng hngg kini.
Mkin tgang n seru
http://kasamago.com/konflik-zhenbao-island-ketika-adik-menikam-kakak-nya-sendiri/
Masih bung Kasamago.
Virus-virus dan malware berbasis biner tidak pernah kehilangan kemampuan daya rusaknya kok bung. Bagaimanapun basis dari alat komunikasi digital modern kan memang sistem biner. Dan sependek pengetahuan saya, para hacker kelas dunia adalah individu-individu yang mampu menginfitrasi, merusak atau mengendalikan sistem targetnya dengan serangan dalam mode biner.
ya
logika mesin itu hanya
1 dan 0
benar dan salah
Kejam sekali…habis manis sepah dibuang, apapun ditempuh asal tujuan tercapai…
Tabiat “mereka” memang seperti itu bung Lakone.
Dalam dunia politik, ekonomi, riset dan banyak lagi lainnya, mereka tidak segan-segan dan begitu tega menyingkirkan orang-orang yang dianggap mengetahui rahasia mereka, sekalipun yang disingkirkan itu pernah berjasa bagi mereka. Contoh nyata dalam sejarah kita : Tim-Tim.
Seperti yang anda katakan, “Habis manis, sepah dibuang. Apapun ditempuh asal tujuan tercapai.”.
Cerita nya sangat menarik apabila di bukukan bung!
Memang serial ini sedang dibuat jadi novel kok bung Lucky.
Kalau sudah diterbitkan, ikutan beli yaa. Hehehe… 😀
Salaam… ^_^
Oke bung NAM…. jangan lupa kalo sudah terbit kabari kami biar tidak ketinggalan cetaknya
Terima kasih bung Nam, Sy senang dengan “fiksi” ini, menambah wawasan bahwa yang sebenarnya terjadi sungguh diluar dugaan. bahwa bencana2 yang terjadi merupakan sebuah rencana jahat. sedikit ada pertanyaan Bung Nam, Negara mana saja yang menjadi target dari hasil penelitian jahat ini. Dan dalam tulisan “fiksi” navajo ini terkesan targetnya adalah negara kita. ada apa dengan negara kita, sampai mereka menyasar dengan rencana jahat dan kejam sperti itu. apa yang telah bangsa kita perbuat pada mereka. apa yang mereka takutkan dari kita.? terima kasih atas penjelasannya bung Nam, walaupun saya sudah jarang koment, tapi sy selalu mengikuti alur cerita yang Bung Nam Persembahkan untuk Para Patriot. hehe
Terimakasih kembali bung Masda.
Karena ini “fiksi” maka saya berasumsi negara yang disasar adalah negara yang memiliki banyak zona gempa dan beberapa kebijakannya tidak disukai oleh “mereka”. Negara-negara apakah itu? Sepertinya pada edisi Navajo sebelumnya sudah disinggung yaitu “Garuda” dan “Samurai”.
Ada apa sampai kita yang disasar?
Sebab utama adalah karena besarnya kekayaan alam negeri kita.
Sebuah negara dengan kekayaan alam yang begitu berlimpah dan sedang berusaha menuju kemandiriannya serta sering tidak mau tunduk pada hegemoni global bukanlah negara favorit para perencana jahat ini. Karena itu “mereka” tega melakukan apapun untuk mencegah negara tersebut menjadi mandiri dan akan selalu berusaha memaksa bangsa tersebut untuk tunduk pada keinginan “mereka” agar kekayaan alam negeri tersebut bisa “mereka” rampok sebanyak-banyaknya dengan biaya semurah-murahnya. Para perencana jahat ini tidak perduli jika cara-cara itu merusak, menghancurkan dan membinasakan penduduk negara tersebut, yang penting sebagian besar kekayaan alamnya menjadi milik “mereka” sepenuhnya.
Kurang lebih itulah sebabnya bung Masda.
klu gk salah,mobil bus ini akan masuk jurangkah? mohon di koreksi klu salah patku
Iya tepat sekali bung Yogise.
Bis itu kemudian didorong oleh para Praetorian masuk ke dalam jurang. Di edisi berikutnya secara tersirat akan diceritakan tentang itu.
BTW… saya bukan patku lho, hanya seorang patsus biasa. 😀
pernah baca bahwa penduduk nusantara (ras melayu) adalah keturunan dari ibu “keturah” yang bercampur dengan “lost tribe” dari 12 suku israel, keturunan orang2 baik yang lari dan bersembunyi dari buruan kaum jahat sejak ribuan tahun lalu. karena ada semacam ramalan yang menyatakan bahwa keturunan ibu “keturah” bersama keturunan “ismael” yang berjuang bersama membasmi kaum jahat yang ingkar pada Tuhan. Itu sebabnya sekarang wilayah nusantara jadi target penghancuran kaum jahat penguasa dunia saat ini…IMHO
itu kan konon bung BK, konon, tapi jgn di balik ya bacanya. memang konon ada satu suku dari 12 suku Yahudi yg masih blm berkumpul di negara Zionist. Konon satu suku itu ada di ujung utara sulawesi.
iya bung, namanya juga berita konon 🙂 saya juga pernah dengar soal adanya suku di wilayah sulawesi, tapi berhubung infonya sangat minim jadi saya tdk bisa menebak2 siapakah gerangan mereka 🙂
Menarik bung Nam, sebagaimana virus-virus stuxnet yang bisa menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang tidak diketahui asal pembuatnya & siapa pembuatnya namun bisa diduga kolaborasi beberapa negara :), beberapa tahun lalu juga ditemukan malware regin untuk spy operator telekomunikasi GSM. tapi yang menemukan malware malah perusahaan security asal rusia.
salam dari silent rider
Salam kembali untuk anda bung Raja.
Ya, keberadaan malware-malware seperti ini sebenarnya banyak hanya saja tidak semuanya terexpose sehingga kita tidak menyadarinya.
Apakah Peter dan Tawfeeq bisa melarikan diri dari kawalan praetorian??
Jika si Peter adalah seorang amerika keturunan Indian, apakah mungkin di Tawfeeq itu seorang Arab ber-paspor Indonesia?? Tawfeeq alias Taufik. hehehe. Atau jangan2 si Taufik itu bung Nam sendiri??
Hehehe… bung LAMP bisa aja 😀
Sayangnya bukan bung karena Tawfeeq/ Taufik sudah gugur tertembak pada edisi berikutnya (Ooopss… SPOILER) 😀
Bung Namraenu bencana-bencana apakah selain Tsunami yang disebabkan oleh mereka bung? Apakah kemarau panjang juga ulah mereka bung? Kalau boleh di babar bung heheh terima kasih salam hangat..
Kemarau panjang dan badai panas ya?
Ya, yang jelas, tidak semua kejadian udara panas extrim itu murni karena disebabkan faktor alam. Ada juga yang karena faktor “intervensi” HAARP…eh maksudnya… karena faktor manusia. 😉
Akhir.a trbit jgaa d tunggu lnjutan.a bung nam..
Ntar klo novel.a udh kelar pstii sy belii dan promosiin d daerah mataram hahaa
Salam
Hahaha….. 😀
Siaapp bung Anak Sasak. Salam untuk kota Mataram ya.
salam bung@namraenu….
Kisah yg pantas sy tunggu jk dinovelkan bung hehe…
Salam hangat utk anda sekeluarga…
Salam…
Salaam bung TrahLor. Terimakasih atas apresiasinya bung.
BTW… masih dinantikan pencerahan dan informasi terkininya nih. Hehehe…
Salam hangat untuk anda dan keluarga ya.
bung Trahlor buatin q cerita kayak jason bourne donk
bung nam maaf imajinasi q gk nyampek apalagi pengetahuanq kn q masi 13tahun hehehe
Hoax
Nyimak dulu Bung Namra..
Terima kasih telah diupdate artikelnya.
Terimakasih kembali bung Ndane.
Sambungannya sudah tayang ya. 🙂
Asikkkk..makin seru..ga pake lama ya bung Nam lanjutannya nanti. Kalau disebut tadi diatas bung Nam bilang bukan hanya tsunami Aceh, berarti dua trojan tsb berhasil di eliminate ya?
Sambungannya sudah tayang ya bung Azda.
Apakah kedua trojan tersebut berhasil di hilangkan? Lihat saja pada edisi-edisi berikutnya ya.
Salaam… ^_^
Terima kasih atas sambungan ceritanya…saya mengartikan dr imajinasi saya bahwa sepertinya isu global warming adalah hasil kerja mereka. Salah satu yg sejak dulu membuat saya tidak habis pikir adalah mengenai CO2 trade. Kelompok musang selalu menyuarakan bahwa global warming disebabkan polusi industri, dan negara yg baru berkembang industri nya selalu dituding sebagai penyebabnya. Apabila negara berkembang tsb bisa menurunkan polusi CO2 nya akan dihargai dgn uang. Kelihatannya menguntungkan? Mungkin betul, tetapi sebetulnya itu hanya kedok utk menutupi besarnya polusi karena industri mereka yg jauh melampaui polusi dr negara2 berkembang. Dan, mungkin saja dgn membuat isu global warming tsb, mereka bisa memainkan cuaca semau nya…mohon pencerahannya bung Nam, apakah demikian atau ada ada cara lain yg dilakukan para musang?
Dalam riwayat siklus iklim bumi memang terdapat “global warming” dan “global cooling”. Namun tidak salah lagi kemajuan teknologi dan industrialisasi sebuah spesies dominan di muka bumi ini yang bernama manusia sejak 200 tahun terakhir telah sangat mempengaruhi siklus tersebut. Dan ya memang benar bung Wohing Ranti, negara-negara industri maju itu menerapkan standar ganda dalam banyak hal termasuk dalam isu global warming ini.
Mereka memenfaatkan isu tersebut hanya untuk kepentingan dirinya sambil mencegah negara-negara berkembang bisa menyusul kemampuan mereka. Dan saya tidak terkejut jika mereka juga memanfaatkan teknologi pengendalian cuaca dalam menjalankan agenda yang dibalut dengan isu global warming tersebut. Cara-cara lain seperti tekanan (atau bujukan) ekonomi, teriakan LSM-LSM di media dan bahkan jika dianggap perlu penggunaan cara kekerasan militer pun tidak segan-segan mereka tempuh demi mencegah sebuah negara berkembang seperti kita untuk menjadi negara maju yang melebihi kemampuan mereka.
Cuma numpang lewat dan titip salam buat semua saudara2 di Patga
sementara msh tiarap dulu
Siaaap. Nanti disampaikan salamnya bung Urakan.
Salam kembali untuk anda ya.
Jangan lama-lama tiarapnya. Hehehe… 😀