Dalam rangka membangun integrasi, kewaspadaan dan kesiagaan nasional dalam bingkai Pancasila, untuk menghadapi perkembangan situasi belakangan ini, kami komponen pembela Pancasila telah menyelanggarakan Simposium Nasional dengan tema ” Mengamankan Pancasila dari “Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi Lain” pada tanggal 1-2 Juni 2016 di Balai Kartini Jakarta. Yang dihadiri ± 500 orang dari 49 ormas dan media . Pimpinan Letjen TNI (Purn) Kiki Sanakry
Jadwal Acara
Rabu, 01 Juni 2016
08.00 – 08.30
Registrasi peserta
08.30 – 10.00
Opening Ceremony
Pembukaan oleh MC
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Pembacaan Teks Pancasila
Sambutan-sambutan :
Laporan Panitia : Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri
Sambutan Pembukaan : Jend. TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (Menteri Pertahanan RI)
Keynote Speech :Jenderal TNI (Purn) Try Soetrisno
Simposium “MENGAMANKAN PANCASILA DARI ANCAMAN KEBANGKITAN PKI DAN IDEOLOGI LAIN”
Pembacaan Do’a oleh : MUI
Pengantar Simposium oleh Wantimpres KH. Hasyim Muzadi /Ketua MUI Ma’ruf Amin (Tentative)
10.00 – 12.00
Sesi I Aspek Ideologi
Partai Komunis Indonesia dari Aspek Ideologi
Pembicara :
Letjen TNI. (Purn) Sayidiman Soerjohadiprodjo
Dr. Yudi Latif
H. Habieb Riziek, Lc.
Prof. Dr. Sri Edi Swasono
Moderator: H. Tarman Azam
12.00-13.00 Ishoma
13.00-15.00
Sesi II Aspek Kesejarahan
“Partai Komunis Indonesia dalam Aspek Sejarah”
Pembicara :
Letjen. TNI (Purn) Sintong Panjaitan
Prof. Dr. Ahmad Mansur Suryanegara
Prof. Dr. Aminudin Kasdi
Moderator :Drs. Alfian Tanjung, M.Pd
Kamis, 2 Juni
Sesi III
09.00-12.00
Aspek Agama
Ideologi Kamunis dalam Perspektif Agama
Prof. Yunahar Ilyas (Muhamadiyah)
Dr. Marsudi Suhud (Nahdlatul Ulama)
Ir.Dewa Putu Sukardi (Hindu)
Ignatius Suharyo (Ketua KWI)
Pendeta Nathan (PGI)
Moderator : Dr. KH. Mun’im DZ
12.00 – 13.00
Ishoma
13.00 – 14.30
Sesi IV
Aspek Konstitusi
“Komunisme, Marxisme, Leninisme dalam Perspektif Konstitusi NKRI”
Pembicara :
Fadli Zon, SS. M.Si
Brigjen TNI (Purn) Dr. Saafroedin Bahar
Letjen TNI (Purn.) Achmad Rustandi, SH
Moderator : Drs. Taufik Bahauddin
14.30-15.00
Jenderal TNI (Purn.) Widjojo Soejono
Penutup Diskusi
Simposium Nasional selama Dua hari tersebut menghasilkan 9 Rekomendasi sebagai berikut sebagaimana di bacakan oleh Indra Bambang Oetoyo dari Forum Komunikasi Putra Putri ABRI (FKPPI) dalam konferensi pers di Balai Kartini Jakarta, Kamis (2/6) sebagai berikut.
1. Sejarah mencatat bahwa telah terjadi Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1948 di Madiun dan sekitarnya. Pemberontakan ini terjadi justru pada saat rakyat dan Pemerintah Indonesia sedang menghadapi ancaman agresi Belanda. Pemberontakan PKI terulang kembali pada tahun 1965 atau yang biasa disebut dengan G30S/PKI, pada saat Bung Karno dan seluruh rakyat Indonesia sedang gencar-gencarnya melaksanakan Dwi Komando Rakyat (Dwikora).
Dua kali pemberontakan PKI tersebut merupakan pengkhianatan terhadap Pancasila dan rakyat Indonesia, sebuah tindakan licik, menusuk dari belakang pada saat rakyat dan Pemerintah Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan. Tujuannya sangat jelas, yaitu untuk merebut kekuasaan yang apabila berhasil niscaya akan disusul dengan penggantian ideologi Pancasila oleh komunisme.
2. Menilik sejarah perjalanan bangsa yang tidak terbantahkan tersebut, maka sepantasnya fihak PKI lah yang harus meminta maaf kepada rakyat dan Pemerintah Indonesia.
Namun pada kenyataannya, PKI masih tetap berusaha eksis dan sejak awal reformasi telah melakukan kongres sebanyak tiga kali, berusaha memutar-balikan fakta sejarah, menyebar video dan film yang sifatnya menghasut dan fitnah, berusaha membersihkan diri dan melimpahkan kesalahan pada fihak lain khususnya Orde Baru, TNI dan Umat Islam.
Untuk itu, demi masa depan dan kebaikan bersama seluruh rakyat Indonesia, kami atas nama rakyat Indonesia yang berpegang teguh pada Pancasila, menuntut agar PKI dengan penuh kesadaran membubarkan diri dan menghentikan semua kegiatan-kegiatannya dalam bentuk apapun.
3. Bersyukur ke Hadirat Tuhan YME, karena reaksi cepat dari rakyat bersama pemerintah Indonesia, maka dua kali pemberontakan PKI tersebut berhasil digagalkan, dan Pancasila tetap ditegakan.
Namun kita semua sangat menyesalkan bahwa dalam kedua pemberontakan PKI tersebut telah jatuh sejumlah korban jiwa, baik dari fihak pemerintah, TNI, dan rakyat, maupun dari fihak pemberontak PKI. Banyaknya korban jiwa tersebut telah menjadi luka sejarah yang cukup panjang.
4. Berkat kesadaran bersama, di dalam masyarakat Indonesia telah terjadi rekonsiliasi sosial dan politik secara alamiah di kalangan anak-anak/cucu-cucu dari mereka yang terlibat dalam konflik masa lalu tersebut.
Sehingga pada saat ini tidak ada lagi stigma yang tersisa pada mereka, khususnya anak-anak/cucu-cucu eks PKI dan Organisasi-organisasi yang ada di bawahnya.
Semua hak-hak sipil mereka telah pulih kembali. Banyak diantara mereka yang telah berhasil menjadi anggota parpol, anggota DPR/DPRD, pegawai negeri, bupati, gubernur, anggota TNI/Polri dan di jabatan-jabatan penting lainnya.
Tanpa ada yang mempermasalahkan. Untuk itu, hendaknya kita tidak lagi mencari-cari jalan rekonsiliasi, tetapi mari kita kukuhkan dan mantapkan “rekonsiliasi sosial dan politik secara alamiah” yang telah berlangsung tersebut.
5. Diminta dengan sangat kepada Pemerintah, LSM, dan segenap masyarakat, agar tidak lagi mengutak-atik kasus masa lalu, karena dapat dipastikan justru akan membangkitkan luka lama, berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan dapat memicu terjadinya konflik horizontal berkepanjangan yang dapat mengancam integrasi bangsa dan pelestarian NKRI.
Akan lebih bijak dan lebih bermanfaat bagi masa depan bangsa, apabila kita melupakan masa lalu dan lebih melihat ke depan, serta mengutamakan kepentingan negara dan bangsa daripada kepentingan-kepentingan kelompok/golongan.
Dalam rangka mencapai cita-cita Kemerdekaan untuk menjadi negara dan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
6. Hendaknya Pemerintah konsisten menegakkan Pancasila, TAP MPRS XXV/1966, UU No 27/1999 Jo KUHP Pasal 107 dan 169 Tentang Pelarangan terhadap PKI dan semua kegiatan-kegiatannya, serta menindak setiap kegiatan yang terindikasikan sebagai upaya membangkitkan PKI.
Tap MPR RI No 1 Tahun 2003, memperkokoh berlakunya ketentuan hukum untuk pelarangan paham komunis di Indonesia. Kedepan seyogyanya pelarangan terhadap PKI tersebut dimasukan juga dalam Addendum UUD 1945.
7. Fenomena kebangkitan PKI akhir-akhir ini, tidak terlepas dari empat kali Perubahan UUD 1945 Tahun 1999-2002 yang dibajak oleh liberalism, sehingga UUD hasil amandemen atau UUD 2002 tersebut tidak lagi dijiwai oleh Pancasila, melainkan oleh individualisme-liberalisme.
Yang membuka kebebasan nyaris tanpa batas, dan dimanfaatkan oleh simpatisan PKI serta kelompok anti Pancasila lain yang mendukungnya, untuk membangkitkan kembali PKI. Untuk itu, kami mendesak pemerintah dan MPR RI untuk segera melakukan “kaji ulang” terhadap UUD 2002, agar kembali dijiwai oleh Pancasila.
8. Dalam rangka mengamankan Pancasila dari Ancaman ideology lain yang bertentangan, serta mengimplementasikan nilai-nilainya dalam kehidupan bermasyarakat-berbangsa-bernegara, kami mendesak pemerintah agar memasukkan/meningkatkan muatan materi nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan formal mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan tingkat menengah dan yang sederajat sampai dengan pendidikan tinggi.
Demikian pula dalam pendidikan informal dan nonformal. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan sinkronisasi dari semua peraturan/perundang-undangan terkait, atau menerbit undang-undang baru yang dapat mengikat semua pemangku kepentingan pendidikan dalam arti luas.
9. Mengajak segenap Komponen Bangsa untuk meningkatkan integrasi dan kewaspadaan Nasional terhadap ancaman dari kelompok-kelompok anti Pancasila, maupun pihak-pihak asing berikut proxy-proxy-nya, yang tidak akan pernah berhenti berupaya agar Indonesia selalu dalam keadaan tidak stabil dan tidak boleh menjadi negara kuat.
Upaya-upaya proxy-proxy tersebut bisa dilancarkan pada bidang Ipoleksusbud Hankam, bahkan dalam bidang HAM dan Narkoba.
Demikian rekomendasi ini disampaikan kepada semua Lembaga Tinggi Negara dan segenap jajarannya, serta seluruh komponen bangsa untuk menjadi bahan pertimbangan dan ditindaklanjuti dengan sebagai mana mestinya.
Jakarta, 2 Juni 2016
Apel Siaga Nasional Tegakkan Tauhid Tumpas PKI
Ribuan massa dari berbagai massa ormas Islam dan nasionalis serta gerakan mahasiswa mengadakan aksi Apel Siaga Nasional dengan tema Tegakkan Tauhid Tumpas dan Hancurkan PKI, Komunisme serta Atheisme ” di Jakarta, Jumat (3/6/2016) dimulai Pukul 13.00 Setelah Sholat Jumat.
Massa berkumpul di masjid Istiqlal lalu melakukan longmarch menuju Monas kemudian menuju istana negara.
Koordinator lapangan aksi Ustaz Bernard Abdul Jabbar dalam orasinya mengatakan, dalam aksi ini kita mau tegaskan kembali bahwa landasan negara kita adalah tauhid, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa.
“Semua yang bertentangan dengan Tuhan Yang Maha Esa seperti komunis harus dilarang,” ujarnya.
“Komunis dan semua pendukung komunis harus hengkang dari NKRI karena mereka musuh bangsa,” tegasnya.
Aksi ini adalah acara puncak setelah sebelumnya mengadakan acara Simposium Nasional selamatkan bangsa dari bahaya laten komunis di Indonesia.
Reportase admint YPG
Foto by Admint YPG
14 Komentar
PANCASILA BERDAULAT
NKRI SELAMAT
MERDEKA !!!
Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk INDONESIA RAYA…
salam silaturahmi
Mari bersatu Rapatkan barisan demi NKRI TERCINTA
Kawal…
Hehehhehe… Pancasila adl yg terbaik utk bangsa ini..tidak dengan ideologi yg lain..!!!
Jgn coba2 bangkit PKI atau kami buat kamu mati utk ke 2 kalinya..!!!
Bahkan rusia sbg mbah nya komunis pun sdh insyaf dan kembaii beragama..tinggal tertua cino yg masih ingin bermain2 di NKRI dgn ideologi basinya memberi mimpi pada para petualang politik di dalam negeri..
Kunci semua pintu toleransi utk paham komunis dan ideologi sesat lainnya..dan tutup semua celah bagi penyusupannya dalam sendi2 masyarakat baik yg dilakukan secara samar maupun terang2an.
Hancurkan jika mereka mulai menampakkan diri dan cabut sampe ke akarnya hingga tak menjadi duri dalam daging di NKRI…
Pancasila Sakti..Indonesia digdaya..
Adios Amigos babat habis sampe iblis pun menyesalinya….
bung@BK…mantap kali ni bung your comment…tp untuk masalah PKI ini bung, bener2 bikin miris..seakan2 sengaja dibiarkan sampai tumbuh n berkembang…setelah nyata2 dapat dilihat n di rasakan baru di tebang, itupun cuma biar tumbang, gak sampai pohon dicabut akar2nya…jaman orde baru sempat sampai ke akar tapi dibiarkan trubus walaupun sebatas tetumbuhan atau jadi ilalang dipadang rumput…sebab jika sampai rumput tumbuh cukup disemprot anti rumput atau potong dirapihinn…sekarang mereka dibiarkan menjadi batang2 pohon, ada yg jadi pohon yg besar dan tinggi sampai2 terang2an bangga dan membangkitkan ilalang2 menjadi pohon juga…bagaimana jadinya jika ilalang bermutan menjadi pohon??….
menurut bung BK….
1.apakah pembiaran ini sebagai bentuk “sarpahoma…” di negeri ini..?
2. banyak sinyal2 mengarah ke issue ini, jika diruntun, apakah cina begitu getolnya ingin invest di Indonesia dg dana yg bikin “ngiler” ada agenda untuk hal ini bung BK…?
isu PKI tak ubahnya fenomena “KENTUT”…yg ribut yaa yg gak kentut…yg KENTUT adem ayem..bahkan merasa kentutnya bau harum dan bangga…padahal KENTUT disembarang tempat akan mengganggu orang lain…orang lain yg gak kentut akan ribut, tapi malah di cemooh…kalau mau KENTUT silahkan hidup di cina saja kesono…
salam NKRI…jayalah negeri ku negeri kita semua…salam kenal bung BK…
Hehhehehe.. Salam kenal kembali bung@Jmjm…sehat selalu untuk anda bung..
Jika kita banyak mengikuti sekuel bung@T di forum ini dan mencermati hoax corner bung Hadna, bukankah seharusnya kita menyadari begitu kuat, jauh serta globalnya intelijen kita menjangkau tangannya di belahan bumi lain, hingga asu sbg penguasa dunia pun hanya mampu mendapatkan bulu2 garuda yg tercecer.?
Spt syair alm.broeri.. Mungkinkah buah semangka berdaun sirih..? Sama spt ilalang akankah mampu menjadi batang pohon..? Jawabnya tidak..!
Tapi mungkinkah itu terjadi..? Mungkin..! Jika masyarakat sudah melihat dan menganggap ilalang adalah sebuah batang pohon maka itulah yg terjadi..
Intelijen hanyalah sebuah peranti early warning dan menuntun arah kebijakan negara utk melaju pada jalur yg menjadi cita2 nasional…dan spt yg saya sebut diatas masyarakatlah aktor utamanya utk melihat ilalang tetap sbg ilalang dan membabatnya atau sebaliknya menjadikan ilalang sbg batang pohon yg menjadi gantungan hidupnya.
Anda mungkin lebih tahu mengapa komunis dan ideologi sesat lainnya dikatakan sbg bahaya laten..?
Karena sejatinya ideologi komunis dan ideologi sesat lainnya merp isme atau keyakinan yg notabebe selalu akan berusaha hidup di alam pemikiran manusia.. Dan tdk akan mungkin bisa di tumpas habis.. Lha wong hanya pemikiran..namun jika pemikiran ini sdh membentuk menjadi organisasi nyata dan melakukan makar maka pelakunya bisa dihabisi..hehehhehe
Dari hal ini maka kita mengerti bahwa sesungguhnya para ideologi sesat ini hanya akan mampu tumbuh dan membesar jika mereka mampu mempengaruhi masyarakat dgn mengkondisikan situasi yg sesuai dgn habitatnya..
Bukankah kita tak pernah bisa menghilangkan sama sekali kasus DB yg disebabkan oleh nyamuk aides aygepti walau sdh puluhan tahun penyakit ini ada..?
Penyakit ini adl bahaya laten yg sewaktu2 timbul dan mewabah menjadi KLB namun bisa dihindari dengan menghilangkan semua faktor pendukung habitatnya utk berkembang biak di musim panas..hingga fogging pun bisa dilakukan utk menghabisi jentiknya sekalipun..hehehhehehe..
Jika dana mampu membentuk koloni dan habitat yg cocok bagi sebuah isme bukankah antidotnya hanya berada di masyarakat..? Kesadaran itulah yg sdg digarap oleh pemerintah..bukankah suatu hal hrs terdengar nyaring utk dapat menjadi perhatian masyarakat..?
Dan yg hrs diingat ada 2 kepentingan besar di dunia yg sdg mengincar NKRI yg masing2 berbeda ideologi dan saling memanfaatkan situasi didalam negeri RI utk kepentingannya..
Sarpahoma..?hehehhehehe…jika terjadi pengorbanan para ular secara membabi buta bukankah yg rugi juga bangsa ini..?dan yg di untungkan salah satu musuh NKRI tsb..
Isu pki memang spt kentut..dan yg kentut ini bisa salah satu dari musuh NKRI atau bisa juga dari keduanya.. Ingat peristiwa G30S/pki..? Dua2nya sama2 kentut tapi yg satu bau menyengat dan yg satu bau tp disemprot parfum agar tdk terbaui kentutnya.. Dan kita tahu hanya satu pemenangnya..
Saat ini kita mau dua2nya tdk pernah akan ada yg menang dgn mencegah kejadianya dgn kesadaran masyarakat..sulitnya adl selama isme ini msh dalam pikiran maka akan sulit menumpasnya.. dan proxy atas nama ham dari negeri hamburger pun akan dapt perintah utk ikut bernyanyi dalam lagu yg sama dgn isu ini..
Dan yg dibutuhkan adl bentuk nyata dari isme ini agar mereka muncul secara phisik hingga bisa terjamah oleh hukum.
So..tetaplah tenang dan dukung pemerintah dan TNI dalam menyelesaikan permasalahan bangsa ini, hindari chaos dan kerusuhan yg dpt dimanfaatkan oleh mereka, tunjukkan hanya pancasila yg terbaik dibanding isme2 basi tsb.
Adios amigos Pancasila Sakti..!!
bung @BK…sama2 bung, semoga kesehatan , keselamatan, dan keberkahan buat anda n keluarga semuanya….
hmm terimakasih bung BK atas babarannya banyak jadi clue dan bekal sy dilingkungan sendiri…hehe…
“biarlah ilalang tetep jadi ilalang, jangan biarkan ilalang dipupuk dan dimutan jadi pohon…yg perlu dibasmi adalah yang membawa pupuk ilalang untuk jadi mutan pohon”
ingat cerita Gus Dur…”jika depan rumah ada yg naruh derigen BBM, maka cegah lah yg membawa pemantik / koreknya biar tidak membakar rumah…” kurang lebih begitu….
jika ilalang sudah kering, maka cegahlah orang yg membawa pupuk, atau cegahlah yg membawa pemantiknya, karena keduanya bisa berakibat lebih berbahaya, yg satu membuat subur dan menjadi masiv….sedang yg satunya lagi dlm waktu itu bisa membakar-nya….hehe
Hidupkan kembali GBHN & ajaran WAwasan Nusantara
jayalah NKRI
Memasuki gerbang bulan suci ramadhan 1437 H, kpd seluruh warga Patriot Garuda. Saya menghaturkan maaf lahir & batin.
Semoga kita dpt mlksanakan ibadah puasa dg khusyuk n barokah..
Amin
maaf kopas dari forum warung sebelah ..
http://jakartagreater.com/kivlan-kita-sudah-lapor-ke-polisi-ah-luhut-gimana/
Nyimak 🙂
Hehehhehe…ganteng kali bung NS dan bung Hadna di foto terakhir yak..xixixixixii..
Adios amigos pantes aman bgt nih forum dari kecoa yg ngetrol..sangar2 adminnya.. wkwkwkwkwk…
dengan slogan menegakkan tauhid….tapi yang disasar pki…terasa agak unik….heheheeeee
..sekarang pki lagi ngetren di bumi pertiwi…hampir semua elemen” masyarakat bergerak dan satukan barisan demi -menjaga nasionalisme- bangsa dan negara.
…tapi sejak kapan bangkitnya pki dari -alam kubur-…tentunya tada yang tahu ..tapi nyatanya kini pki telah gentayangan dan menghantui jagat indonesia…?? ?? ?? ??
…namun yang lebih -unik lagi-dengan siaganya rakyat indonesia..ternyata mampu membuat -gerakan”radikal-yang selama ini sering-unjuk aksi-menentang -pancasila-…memilih untuk tiarap dan diam….hahahaaaa
….tetaplah dalam kebersamaan…agar musuh(lokal/asing) ta da kesempatan untuk -menjajah/menghancurkan ibu pertiwi kembali.
..sekedar asumsi diri tanpa paksaan.
Komunis bangkit kelihatanya me
mang sengaja di bangkitin oleh kaum liberal lewat liberalisme. tujuanya :
1. Mengangkat yang Merah untuk memukul Hijau
2. Mengangkat Merah untuk menggoncang kedekatan poros Jakarta – Moscow – Beijing
3. Memecah hijau menjadi 2 yaitu Hijau yang pro merah vis a vis Hijau
4. Barisan liberal tetep berkuasa di indonesia dan Kiblat tetap ke barat karena kekayaan Hayati di Indonesia incaran bangsa bangsa
inilah sis lain yg perlu diwaspadai… masalahnya beberapa minggu lalu beredar di media digital kalau pentolan partai komunis cina ada dtg ke Indonesia ada keperluan apa mereka…? hmm