TANGGAP DARURAT BENCANA KEMACETAN DI TOL BREBES 2016

19

TANGGAP DARURAT BENCANA KEMACETAN DI TOL BREBES 2016

deddy50

Ijinkanlah dalam kesempatan ini, saya memberikan “masukan konstruktif” selaku Warga Negara Indonesia dan bukan dalam kapasitas “pengkritik tanpa memberi jalan keluar” atas masalah kemacetan yang terjadi di Tol Brebes pada libur Hari Raya Idhul Fitri 2016 ini.

Keprihatinan kita semua atas kejadian ini yang menimbulkan korban jiwa tidak langsung diatas 10 orang sudah selayaknya mendapat perhatian lebih dan menjadikan statusnya sebagai “Tanggap Darurat Bencana”. Karena tidak bisa lagi dipandang sebagai kemacetan lalu-lintas yang sewajarnya.

Sesuai apa yang pernah saya dalami selaku Widyaswara (Tenaga Ahli Pengajar Eksternal) dilingkungan Dinas Pemadam Kebakaran, maka diperlukan manajemen tanggap bencana gabungan lintas instansi guna mengatasi hal ini. Harus digaris bawahi bahwa kejadian ini memecahkan rekor kemacetan nasional yang pernah terjadi, dan baru berjalan satu sesi : MUDIK dan tidak menutup kemungkinan juga kembali terulang pada sesi : ARUS BALIK.

Setelah saya pelajari lewat video pantauan udara maupun foto yang ada, maka dapat disimpulkan hal ini sudah tidak bisa menjadi domain pihak : Kepolisian ataupun Departemen Perhubungan semata. Maka semua lini tanggap darurat harus segera diturunkan dan mengamankan arus balik yang akan juga dijalani.

Evaluasi jalur lalu-lintas dengan kemacetan sepanjang 20 kilometer dalam beberapa lajur sekaligus dengan traping “bottle neck” adalah persoalan serius dari lini manajemen transportasi. Disisi teknis, kemacetan dalam waktu panjang hingga lebih dari 1 hari akan jelas menguras bahan bakar dan kemampuan teknis kendaraan. Maka domino efek dari kendaraan yang mogok kehabisan bahan bakar ataupun rusak akan memperparah kemacetan.

Dari lini kesehatan, bahwa pelaku mudik terdiri dari berbagai usia yang rentan terganggu kesehatannya (baik gangguan kesehatan ringan hingga berat yang berakibat kematian). Bahwa kemacetan di jalan Tol dalam posisi kendaraan terkunci geraknya dan terpapar sinar matahari jelas akan membuat manusia didalam kendaraan akan mengalami dehidrasi atau gangguan pernapasan dan lainnya secara berkelanjutan.

Evaluasi ekonomis, bahwa kemacetan panjang dalam waktu lama akan menyebabkan terbuangnya nilai ekonomi atau kerugian besar akibat terbuangnya percuma bahan bakar dan uang saku pemudik, karena terpaksa menginap dan membeli makanan di lokasi.

Usulan PERTAMA :
Saya melihat dari pantauan udara maupun foto, bahwa kemacetan terjadi satu arah sedang arah lainnya lancar terkendali. Maka dibutuhkan kesadaran bersama dari pemudik dan aparat untuk “memaklumi” anjuran pembatalan perjalanan dan kembali dengan alasan : Kesehatan, Ekonomi dan Teknis seperti terurai diatas. Saya pikir mereka akan memahami anjuran aparat itu karena tidak mau mengorbankan diri masuk dalam traping kemacetan panjang dan menunda jadwal perjalannya. Permasalahannya : Aparat harus berani mengambil langkah taktis dengan menjebol rail pengaman jalur (merusak sekalipun itu Tol baru) di beberapa titik sekaligus sebagai exit point atau turn over bagi kendaraan yang balik arah. Dibeberapa lokasi juga dibutuhkan semacam jembatan darurat karena adanya saluran pemisah jalur.

Usulan KEDUA :
Semua pihak : Departemen Kesehatan, TNI – POLRI, BASARNAS, Rumah Sakit dan lainnya yang punya kemampuan “Ambulance Udara” dengan helikopter segera mengirim unitnya standby pada titik-titik kritis secara simultan. Mereka juga harus segera membuka “Tenda Kesehatan Lapangan” dan “Tenda Bantuan Logistik” guna menunjang ketahanan hidup mereka yang terjebak dalam kemacetan itu.

Usulan KETIGA :
Aparatur Perhubungan segera menetapkan Escape Rute di beberapa lokasi sekaligus guna membuang cepat pengalihan arus lalu-lintas dengan petunjuk arah yang jelas atau ditempatkan petugas pemandu lapangan.

Usulan KEEMPAT :
Kebijaksanaan darurat pemaksaan, dengan menentukan jam ijin lintas secara khusus. Misalkan ijin melintasi Tol untuk nomor kendaraan ganjil pada jam 00.00 – 12.00 dan kendaraan dengan nomor genap pada jam 12.00 – 24.00.

Demikian 4 usulan tersebut sebagai sumbangsih pemikiran saya. Karena masih ada satu sesi ARUS BALIK yang punya peluang akibat yang sama. Semoga Tuhan senantiasa melindungi para pemudik maupun petugas lapangan yang sudah bekerja keras mengatasi hal ini.

Oleh Patsus Deddy Endarto Wilwatikta biro JATIM

firman1

Mudik yang ruwet ?

Mudik lebaran pasti heboh. Mudik lebaran bisa dibilang adalah budaya masyarakat Nusantara. Hebohnya berimbas pada arus kendaraan.

Mudik bukan lagi sebatas ketersediaan infrastruktur, tapi meluas. Contoh: pertambahan infrastruktur akan bisa menjadi daya tarik penggunaan kendaraan pribadi. Itu sebabnya belajar dari Jakarta, Surabaya misalnya tidak membangun jalan tol tengah kota. Secara tersirat, masyarakat diminta untuk menahan diri dalam menggunakan kendaraan pribadi atau menambah jumlah kendaraan. Solusinya? rasanya jamak di semua negara menyediakan transportasi masal, dan Surabaya dalam proses itu, selain rekayasa sistem yang lain. Semoga bisa menurunkan tingkat kemacetan.

Apakah penambahan tol kali ini menambah jumlah kendaraan yang mudik di luar tren normal jika tanpa penambahan tol? Pemerintah mestinya punya datanya. Jika ya berarti memang solusinya juga harus ekstra agar antrian dan kemacetan bisa diturunkan pada tahun berikutnya. Alternatif angkutan umum yang memadai mestinya juga menjadi bagian dari sistem itu termasuk sosialisasinya.

Kembali lagi pada sistem, sebagai item contoh, di kota-kota besar di Indonesia ada sistem yang mampu mengatur lampu lalu lintas untuk mengurangi kemacetan. Secara teknologi pun, masyarakat terbantu dengan peta digital yang menginformasikan kondisi lalu lintas sehingga bisa mencari jalan alternatif, meskipun sementara ini masih dijumpai kelemahan-kelemahan misalnya rute alternatif ternyata melewati gang kecil yang sulit dilalui mobil.

Demikian juga mudik. Diperlukan sistem penanganan yang kompleks, bahkan mungkin termasuk pengaturan jadwal libur sebagai dasar waktu mudik, plus himbauan jadwal mudik sesuai jadwal libur, dll dll. Diperlukan juga penguasaan pemudik misalnya atas informasi berbasis internet yang berisi kondisi lalu lintas plus jalur alternatif, termasuk mungkin jumlah kendaraan yang lewat dan kapasitas, serta info lain yang relevan. Untuk itu perlu sosialisasi penggunaan kartu tol, penggunaan teknologi informasi, situs yang bisa diakses, dll dll yang disebarluaskan agak jauh hari melalui portal berita dan media sosial. Kuantitas dan kualitasnya akan menyumbang ketepatan keputusan pemudik.

Jadi mudik sudah dikelola jauh sebelumnya baik sarpras fisik maupun nir fisik. Jika perlu, “promosi” tentang makin bagusnya infrastruktur agak ditekan, untuk menghindari ekspektasi berlebih para pemudik.

Begitulah rasanya jika coba diurai bahwa ternyata mudik jauh lebih besar dari sebatas infrastruktur (jalan, rest area, SPBU, sistem pembayaran, dll), tapi juga melibatkan rekayasa lain yang lebih luas. Selain kesiapan infrastruktur dan sistem perlalulintasan, rasanya juga sangat perlu pemahaman pemudik tentang kapan sebaiknya berangkat, lewat mana, dan informasi lain yang relevan. Buatlah pemudik menjadi lebih “pintar” dalam memahami segala hal tentang rencana perjalanannya.

Semoga tahun depan lebih baik.

dedenew350

Saran untuk Pak Jkw

Para pemudik mengabarkan macet tahun ini adalah sangat parah. Setelah alasan teknis dibeber, ada baiknya minta maaf, lebih pada berendah hati bahwa ada kelemahan-kelemahan di sistem yang dijalankan. Evaluasi dan perbaikan ke depan pemerintah lebih tahu.

Oleh Patsus Firma R Djoemadi Biro Surabaya
Gambar oleh Google, admintĀ  dan Patsus Dede Sherman

Share.

19 Komentar

  1. Sang Presiden : “Bukan urusan saya, itu karena pembangunan tol dari dulu tdk pernah selesai, ada yg sdh 8 thn tapi mangkrak,…saya janji insyaalloh dlm 2 tahun semua beres…”…Tapi kenyataannya dari dulu cuma omdo tak ada hasil…daging sebelum lebaran dibwah rp 80ribu…buktinya, cuma Abab tok…Pejabat negara meninggal, dia mlah sbuk pencitraan, tak tahu terima kasih….Alloh tdk pernah rela rakyat Indonesia dizalimi pemimpinnya sendiri,…Pak Prabowo pernah berkata”Becik ketitik olo ketoro”…dan sekarang semua mulai terkuak satu persatu…Sesuatu yg ddapat secara tdk jujur pasti tdk akan mujur…Mari kita doakan semoga yg zalim digantikan dgn yg alim…Aminnn

  2. Lo. Kok Abdidalem….! Knapa marah dengan Jokowi… ! masih sakit hati ya…..? bs dijelaskan engga Maksud sibuk pencitraan…? Ini masalah mengurus negara… yg sdh bobrok dan banyak benalu2 yg menempel mengisap sari dr pohon besar (NKRI) dgn rakusnya dan mereka tdk ingin diusik…! Merubah tradisi bobrok tdk bs dgn hanya mengatakan adakadabra… sinsalaben… atau ala satria baja hitam dgn hanya mengatakan “bruba..!” Maka berubalah….!. Smua diperlukan kerja keras dan utamanya adalah kerjabersama smua elemen yg cinta NKRI. Apa yg dilakukan oleh presiden saat ini adalah tahap awal melaksakan kebijakan, dan melanjutkan pondasi yg tlah diletakan oleh 6 presiden kita sebelumnya. Butuh waktu dan jg kesabaran serta perlu kerja keras….! Presiden melakukan kunjungan kedaerah2 dgn meresmikan proyek2, bertemu dan bercengkeraman dgn warga.nya.serta mendengar langsung keluhannya… apa itu yg dimaksud Pencitraan….?. Kok…? logikanya dimana…? Org yg pencintraan itu adalah seseorg yg memiliki ambisi sehingga sibuk beriklan diri dgn berbagi cara sehingga media memyorotinya dan banyak mengetahui dan kemudian bersimpati..padanya….! Ini Presiden..org nomor satu dinegeri ini… ibarat kata sdh berada dipuncak….. apa yg hrs di citrakan lagi… toh smua mata dan juga telinga mengarah padanya…! Bukan hanya kebijakan ttg isu lokal dan internasional, masalah pribadi dan hub bapak, dan anak pun menjadi brita yg menarik dan disajikan bragam dimedia..!. Jadi marilah kita sebagai anak bangsa perpikir dan berpandangan positif..karena jika buka kita siapa lagi yg menghargai dan menghormati pemimpin kita. Salam Patrio…! Minal Aidin wal’faizin.. maaf lahir dan bhatin.

    • semua presiden, punya tim di dalam lingkungannya mana mana saja berita yang harus dikelola dengan baik, jika pollingnya turun timnya harus menstabilkan pollingnya…..banyak cara, mengenai elok tidaknya hal itu dilakukan kembali ke hati kita yang paling dalam….sudahkah kita berbuat yang terbaik bagi keluarga, tetangga, kerabat…..

  3. ass… msalah kmacetan di Brebes (nyong wong Brebes), da beberapa solusi. Salah satunya menggarap kmbali jalingkut (jln lingkar utara) yg mangkrak hampir 4 thun. Mangkraknya nie mngkin krna pucuk pimpinannya “berbeda warna”. Tuk itu, kami harap jalingkut sgera dselesaikan. trims

    NB. di kab brebes hanya ada 1 jalan utama (pantura), Dan jln dua’y terlalu jauh jraknya Dari jln utama, krg lbih 15km. JD alternative jlan pun BSA dkata amat sedikit.

  4. pada saat tol cipali dibuka 1 tahun lalu, infrastruktur pendukung tol, rest area kurang, spbu kurang, macet dahsyat tapi masih ada untungnya masih ada exit ke daerah, kuningan dan majalengka, “brexit” harusnya sudah diantisipasi oleh dishub dan pengelola jalan tol…..mungkin instruksi harus jalan harus jadi..dan harus lainnya akhirnya masyarakat yg tidak tau apa2 jadi korban…di samping wilayah paparan mobil dari jakarta seperti pemalang..brebes..tegal…..kurang siap atau mungkin juga menyepelekan arus kendaraan mudik yang datang bergelombang ……kenapa kurang siap….yang biasanya macet di daerah pajagan sampai daerah tersebut sudah terurai tapi kali ini…kendaraan langsung numpukkk..di pemalang brebes dan tegal……harusnya semuanya bertanggung jawab…..karena sudah ada contoh tahun sebelumnya pada saat tol cipali dipaksakan dibuka….

  5. Saya beli makanan di rumah makan atau restoran dan mbayar..kalau makanan ya tidak enak atau sajiannya kurang pas saya panggil manajernya dan kasih masukan. Mau berubah atau tidak terserah karena yg rugi mereka sendiri

    Kalau kelasnya jalan nasional infrastruktur mikirnya jangan spt katak dalam tempurung dan sikap oon dipelihara seti ggi langit dan disamakan dengan kritikan di rumah makan

  6. setuju dg pemaparan bung NS. jika di perlukan Detasmen Medis TNI beserta jajaran Korps Medis Militer bisa di turunkan dg dukungan Air Mobile Medivac dari Penerbad,Penerbal maupun TNI AU.
    bersyukur pula akhirnya KeMenKes siapkan 1unit heli medis.. walaupun terlambat tp patut kita apresiasikan.

    sebagai catatan! mudik tahun ini menurut sy adalah yg terburuk dlm manajemen LaLin nya,para pemangku kebijakan kurang antisipasi dg animo Mudik yg tiap tahun naik tp probelematikanya adalah itu-itu saja.

    cukup siapkan emergency helipad knock Down dan Air Traffic controller manual utk membantu evakuasi medis di tol maupun jln umum. selama ada pelatihan singkat bagi petugas Gatur Polri bagaimana menjadi Air ground Crew.. yg penting mudik tahun ini jgn ada lg korban di tol maupun jln biasa yg tewas krn terlalu lama medis dtg,sdh saatnya Indonesia belajar Air Medivac utk Sipil ky di US,Canada/eropa.

  7. mencoba untuk menambahi usulan
    1. aplikasi jalan tol yg real time dimana aplikasi ini bisa mengupdate terus menerus kondisi yg ada di berbagai jalan tol yg ada.Pemberitahuan lgsh lewat aplikasi bila terjadi kemacetan atau apapin yg terjadi pada titik2 di jalan tol
    2.Sedikit banyak saya memahami keadaan di brebes tegak, perkiraan saya yg terjadi di pintu keluar tol brebes timur adalah banyaknya pemudik yg mengambil arah keluar tol dari pintu ini,terlebih pula adanya bottle neck di pintu keluar tentu terjadi kemacetan panjang yg tak tertahan terlebih apabila setelah keluar tol jg terjadi kemacetan. Sebelum pintu tol brebes timur msh ada pintu tol di pejagan,penggung dan kanci mgkn akan bisa bermanfaat bila ada kemacetan panjang(contoh,maksimal satu kilometer kemacetan) di salah satu pintu keluar tol, lgsg ada koordinasi antara penyedia jasa jalan tol dan pihak terkait untuk mengarahkan para pengguna jalan untuk keluar pada pintu tol sebelumnya.
    3.Semoga kemacetan tahun ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak baik dari penyedia jasa jalan tol,polisi, dinas perhubungan dan pemudik sendiri, semoga tahun depan bisa lbh baik dan tidak terjadi kemacetan panjang yg memakan waktu terlalu lama

  8. Selamat lebaran warga patga semua..
    Mohon maaf lahir dan batin…

    Sedikit urun rembug..

    Selama ekonomi terpusat..
    Maka mudik akan selalu menjadi fenomema…
    Pertumbuhan ekonomi ditambah pertumbuhan penduduk..

    akan membuat infrastruktur yg dibuat akan obsolete dengan cepat secara fungsi dan tugasnya..

    Pecah sentra2 industri ..
    Jngan di jabodetabek..

    Misal..
    Pabrikan astra group ke jatim..
    Yamaha group ke jawa tengah…
    Suzuki kawasaki ke jogja…
    Toyota kalimantan..
    Buat kebijakan 1 kabupaten 1 pabrikan..
    Buat alur kereta barang khusus dari pelabuhan ke masing2 sentra..

    Mungkin ekonomi merata nantinya..
    Penyebab inflasi dijkarta berkurang.. karena penduduk pekerja tersebar…
    Suply dan demand rantai kebutuhan pokok akan menjadi lebih pendek karena masing propinsi mensuply ke daerahnya ..

    Pengguna otomotif area jabodetabek tinggi..
    Karena mereka bekerja disana…
    Ketika disebar..
    Sebaran otomotif akan merata..

    Ketika area disebar “mudik” akan menjadi lebih berwarna….
    Yang dijatim ke jateng atau ke jabar..
    Yng ke dikalimantan ke jawa atau sulawesi atau papua..
    Dan “beberpa” mudik hanya dengan sepelangkah jalan..

    Tentunya tidak mudah..
    Banyak kebijakan yg harus dibuat…
    Sangat banyak yg harus dilakukan..
    (Melakukan sesuatu khan bisa jadi penggerak ekonomi)

    #maaf atas kelancangan ini..
    Dari rakyat kecil.. yg biasa diam…

    Semoga nusantara makin jaya

  9. Mendagri sudah minta maaf, menkopolhukam sudah minta maaf….menteri yg akalnya sehat dan hati nya bagus minta maaf. Kalau mentri yg lulusan kereta api itu mah ngga tahu deh? Mungkin dia juga ngga ngerti salahnya dimana tapi ngerti salah pemudik dimana!!!!

  10. banyak orang-orang “kaya dadakan” jadinya gak pada mau menggunakan transportasi masal, yg ada mobil pribadi berjubel…dari gambar terlihat cuma tampak beberapa transportasi masalnya…udah tau jalan cuma segitu2 doang, yg lewat kaya tawon rebutan lobang…hadugh emng udah karakter bangsa ini yg mulai gak introspeksi diri…

  11. semoga thn depan semua elemen bangsa makin pandai berbenah diri idul fitri seharusnya menjadi berkah bagi semua pihak.pengusaha angkutan umum makin frofesional dan memberikan pelayanan yg terbaik sehingga konsumen puas dan tidak berpikir untk pindah ke sarana angkutan pribadi.pengelola jalan semoga makin meningkatkan pasilitas jalan dan rest area utk para pengguna jalan.para pedagang asongan lebih tertib dan sopan dlm menjajakan dagangannya sehingga tdk merusak kenyamanan penumpang umum.pihak dephub agar menambah armadanya agar penumpang tdk berjubel.semoga jalanan kita makin bagus dan bisa dinikmati.

Leave A Reply