Patriot Garuda Madiun Bersilaturahmi

6

Patriot Garuda Madiun Bersilaturahmi Dengan Ketua Umum dan Pengasuh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Di Padepokan Pusat Madiun*

madiun69

Dalam Silaturahmi ini Bapak H.R Agus Wijono Santoso .Ssos Mengatakan Bahwa :
Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia.
Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kondisi sosiallah yang membentuk karakter dan values dari pencak silat.

Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan.
Lambat laun arus globalisasi akan menyeret identitas budaya yang dimiliki oleh sebuah bangsa.tidak menutup kemungkinan ini akan terjadi kepada Pencak silat.

Globalisasi dengan seluruh perangkat penyebarannya harus dihadang dengan kekokohan jati diri bangsa dengan nilai-nilai budaya.
Menyikapi adanya proses pencarian identitas kebudayaan nasional sebagai benteng untuk menyaring atau menjaga kebudayaan nasional dari terpaan budaya asing adalah sebagai gejala kekhawatiran akan lenyapnya kebudayaan nasional yang bersumber dari pemerkayaan kebudayaan daerah.
Akan tetapi upaya itu tidak berhasil karena sesungguhnya yang kita lakukan adalah menentang kebudayaan asing itu dengan membiarkan kebudayaan nasional (daerah) lepas dari pengkajian- pengkajian dalam menemukan identitasnya kembali.

Kita ambil contoh bahwa olah raga bela diri yang popular di indonesia malah seperti taekwondo ini sudah menandakan hilangnya warisan leluhur bangsa.

*Pencak silat merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan karena pencak silat merupakan salah satu alat pemersatu bangsa dan identitas bangsa Indonesia.
Dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, pencak silat berkembang menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.
Sebagai alat pemersatu bangsa pencak silat berperan dalam bela negara untuk menghadapi penjajahan bangsa asing.

*Peran Pencak Silat Dalam Meningkatkan Sikap Mental Dan Jatidiri Generasi Muda*

Pencak silat memiliki peranan cukup penting dalam meningkatkan sikap mental dan kualitas diri generasi muda. Hal ini tentu saja akan terkait dengan tujuan pengembangan generasi muda yang berkesinambungan, sehingga pencak silat menjadi suatu peluang bagi lembaga-lembaga pendidikan untuk ikut membantu meningkatkan kualitas peserta didik melalui pelatihan sikap mental dan kedisiplinan sehingga akan mencetak generasi muda yang berjiwa kesatria.

Pencak Silat yang tumbuh dan berkembang di Negara kita ini adalah buah karya manusia, sekaligus pedoman orientasi kehidupan bagi dirinya. Sebagai refleksi dari nilai-nilai masyarakat, Pencak Silat merupakan sebuah sistem budaya yang saling mempengaruhi dengan alam di lingkungannya dan tidak dapat terpisahkan dari derap aktivitas manusia.

*Bela Negara Melalui Pencak Silat*
Pendidikan Bela Negara Dalam Pencak Silat antara lain mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan batin di dunia dan akhirat, dengan jalan mengajarkan SILAT (Pencak Silat) sebagai olahraga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula, yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi larangan Allah dan melaksanakan semua perintah-perintahNya (MENS SANA IN CORPORESANO-AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR).

Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda mengenal falsafah kesosialan tanpa batas dari hindu yang berbunyi TAT TWAM ASI (ia adalah kamu) serta falsafah Jawa KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan/ kalau dicubit terasa sakit jangan mencubit orang lain).
Jelaslah bahwa ajaran ini ajaran yang mulia edi peni dan adi luhung. Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa dan semua agama dapatmenerimanya, khususnya bangsa Indonesia.

madiun67

*Melestarikan Budaya Pencak Silat*
Sejak tahun 1964, Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini tidak lain disebabkan keadaan juga, sebagian besar saudara/Anggota sudah banyak yg lanjut usia, ditambah lagi dengan semakin kurangnya penerimaan saudara baru. Banyak saudara Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda yang sudah sepuh satu persatu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara/Anggota dapat dikatakan hampir tidak ada.
Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus-menerus maka Pencak Silat lambat laun akan mengalami kepunahan. Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi peni dan adi luhung tersebut, maka pada tanggal 15 Oktaber 1965 bapak Soewarno merasa terpanggil untuk bergerak (mengaktifier) kegiatan kegiatan dengan serentak. Gerakan ini mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM serta ikut Memayu Hayuning Bawono, membantu negara/ pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.

Dengan meningkatkan latihan jasmani (pencak) dan latihan rohani (iman dan takwa kepada Allah), maka dapat diharapkan pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militan yang sangat berguna bagi kepentingan bangsa dan negara.

*Ada Kecewa Karena Pembatasan Peserta Halal Bihalal*
Bapak H.R Agus Wijono Santoso Merasa Kecewa Dengan Adanya Pembatasan Peserta Halal Bihalal Dan Sebagai Bentuk Protesnya adalah membatalkan Acara Halal Bihalal Tahun Ini,
Pembatalan sudah melalui musyawarah dengan pengurus. Kegiatan yang merupakan sebagian Tradisi dari Persaudaraan Setia Hati Winongo.

Sebenarnya Udah Turun Temurun Di Lakukan dan Di Lestarikan Sampai sekarang. Beliau Berharap Kegiatan kegiatan yang di lestarikan oleh padepokanya kedepan tidak di larang dan tidak di batasi, seperti kegiatan suran agung dan halal bihalal, Karena sudah 4 kali Kegiatan terpaksa di batalkan.

madiun68

Oleh Patsus Solikin Patga Biro Madiun
Gambar oleh Biro Madiun dan Patsus Citox

Share.

6 Komentar

  1. banyaknya hiburan dan kemajuan IT..telah merubah banyak sikap dan sifat serta gaya cara dalam sudut pandang anak” muda sekarang.penampilan dan kepintaran lebih di-bangga”kan”hingga lupa akan menjaga kesehatan diri sendiri.pada hal olahraga merupakan benteng alami dari serangan penyakit.
    ….dunia pencak silat akan selalu ada tempat nya untuk beraksi namun akan kesulitan didalam membudayakan-nya dikehidupan bermasyarakat.karena -kekerasan-adalah inti utama didalam-pelajaran-nya yang membuat -orangtua-cemas-akibat terbayang akan- aura negatif-dari seorang pendekar(takut dimusuhi lawan….hehheeee
    ….dan semoga niat baik untuk menjaga dan melestarikan budaya silat tetap abadi …mendapatkan berkah dan rahmat dari Sang illahi..amin
    ….salam damai dari T-22

  2. pencak adalah budaya,wajib dijaga dari perusakan internal sendiri…nafas pencak adalah budi pekerti,akan lebih adiluhung sesuai dg niat leluhur bila ada kebesaran hati menerima tiap kesalahan
    tiap elemen bangsa adalah saudara,tiap saudara adalah menjaga…
    setau saya pelarangan acara suran agung adalah pertimbangan keamanan untuk kemaslahatan bersama,mari bersama berjuang saling berdiri dan saling menjaga di bumi madiun
    salam persaudaraan
    __katdang 22__

  3. Idem……. Intinya bukan tdk boleh,atw melarang melakukan halal bihalal…..tp demi ke amanan…..
    AS_22

Leave A Reply