Menara Impian Aurora (2) : Petunjuk aneh ditengah hutan

23

Menara Impian Aurora (2) : Petunjuk aneh ditengah hutan
=======================================================

arman50

“Nikola! Ini Thomaz. Dia komandan yang membawahi Rog, kepala dari unit regu yang malang itu.”

Pria yang disebut namanya menoleh ke arah asistennya yang baru saja memanggilnya. Di sampingnya berdiri pria berseragam militer yang sedang memegang senapan otomatis.

“Saya Nikola. Saya ditugaskan untuk menyelidiki kejadian yang terjadi pada Ivan. Apa yang anda ketahui tentang kejadian ini?”
“Apakah anda dan teman anda ini dari FSB?”, pria yang bernama Thomaz itu balik bertanya.
“Tidak penting saya dari mana. Jawab saja pertanyaan saya.”, Nikola menolak menjawab.
“Tentu saja pertanyaan saya juga penting. Apakah karena anda adalah orang Russia lalu anda merasa anda lebih penting dari saya?”, Thomaz bersikeras.

Nikolai menghela nafas. Dia tahu bahwa berurusan dengan orang-orang Kaukasia, termasuk tentunya dengan orang Abkhazia, memang tidak mudah. Terlebih jika mereka memegang senjata maka dibutuhkan keberanian yang lebih untuk menghadapi mereka.

“Begini,,, tuan Thomaz kan?”, Nikolai berkata pelan tapi tegas.
“Saya masih ada ratusan barang bukti yang tidak saling berkaitan disini dengan kondisi mayat yang keadaannya membingungkan. Jika semua orang bersikap koperatif maka paling cepat saya butuh waktu seminggu untuk menyelesaikan penyelidikan ini. “, lanjutnya.
“Namun jika saya bertemu dengan orang-orang seperti anda yang menganggap semua orang adalah musuh maka saya tidak tahu berapa lama lagi waktu yang saya butuhkan. Sementara itu pelaku atau pihak yang membunuh Ivan dan tim anda mungkin sudah melarikan diri dan tidak dapat dikejar lagi karena pelaku serangan ini lebih hebat dari yang anda bisa bayangkan dengan otak anda yang kecil itu. ”

“Anda mengerti?”, Nikolai mengakhiri kata-katanya.

Sempat terjadi adu tatapan tajam antara Nikolai dan Thomaz, sebelum akhirnya Thomaz membuka suara.

“Dua malam lalu, orang anda, si Ivan, mengatakan bahwa dari citra satelit terlihat adanya pergerakan besar-besaran tentara Georgia di perbatasan Sakshni.”
“Karena itulah saya meminta Rog dan timnya untuk memantau kearah sana. Sewaktu mendekati area itu, komunikasi dengan mereka tiba-tiba terputus. Setelah setengah jam tidak ada komunikasi, saya pun mengirimkan tim lain untuk memeriksanya. Dan seperti yang anda sudah ketahui, tim Rog tewas oleh terjangan peluru artileri dari pihak Georgia.”, lanjut Thomaz.
“Jelas sekali, teman anda Ivan telah menjebak Rog dan teman-temannya dalam sebuah sergapan.”, Thomaz menutup dan menyimpulkan kisahnya.

“Mengapa anda bisa berpikiran seperti itu? Anda tau kan Ivan juga tewas malam itu?”
“Ada banyak pergerakan tentara Georgia. Mengapa dia hanya membawa ke arah itu? Ya, aku tahu dia juga tewas. Tapi dia ditemukan cukup jauh dari lokasi anggotaku. Itu karena upayanya untuk melarikan diri tidak berhasil setelah menjebak anak buahku.”

Nikolai sadar bahwa komandan regu pemberontak ini punya keyakinan kuat bahwa Ivan, agen mereka yang diperbantukan kepada para pemberontak, yang menjadi penyebab atas kematian para anak buah sang komandan.
“Dimitri… tunjukkan foto-foto sehari sebelum artileri Georgia menyerang.”, pinta Nikola kepada asistennya.

Dimitri, sang asisten, lalu membuka sebuah folder dan menyerahkan beberapa buah foto satelit. Nikolai lalu menunjukkan foto-foto tersebut kepada Thomaz.

“Ini foto yang menjadi sumber informasi Ivan. Anda lihat terdapat banyak truk dan beberapa unit artileri. Tapi jarak jangkaunya masih jauh dari lokasi kejadian.”

Thomaz mengamati beberapa saat foto-foto itu sebelum bertanya kembali.
“Seharusnya dia menggunakan foto terbaru. Lalu dimana foto-foto ketika kejadian?”.
“Tidak ada. Terjadi badai matahari yang kuat selama hampir 2 jam di wilayah ini dua malam lalu pada saat itu sehingga tidak ada citra satelit yang bisa dihasilkan dari wilayah ini pada saat itu. Si pihak penyerang mengetahui dan memanfaatkan fenomena itu. Jika ini adalah ulah Georgia maka jelas ada pihak dari luar yang membantu mereka memberikan informasi itu.”
“Alasan macam apa itu? Untuk apa Georgia menunggu badai matahari hanya untuk melancarkan serangan artilerinya? Mereka selalu melakukannya sepanjang waktu!”, bantah Thomaz.
“Nah… otak kecilmu sudah mulai bekerja. Sekarang pikirkan sendiri. Aku sudah selesai denganmu dan terimakasih atas waktunya.”

************************

arman49

Malam sebelumnya, Nikolai Gurev, seorang anggota dinas keamanan Russia dipanggil secara khusus ke ruang kerja atasannya. Di ruang itu sang atasan, Igor ditemani oleh seorang lagi memberikan taklimat tentang tugas barunya di wilayah Kaukasus. Tugas tersebut adalah menyelidiki dan mencari penyebab kematian Ivan Aliyev sewaktu bertugas di wilayah Abkhazia-Georgia. Orang yang menemani Igor pada saat itu adalah Dimitry Kochenov, yang juga merupakan agen dinas keamanan dari divisi teknologi khusus, kemudian menjadi asistennya dalam tugas baru itu. Nikolai dipilih karena pemahaman dan pengalamannya tentang medan dan profil orang-orang Kaukasia serta hubungan lamanya dengan pihak-pihak di wilayah itu. Nikolai juga cukup mengenal Ivan, agen yang tewas tersebut.

Sebelum menuju ke lokasi, Nikolai dan Dimitri terlebih dahulu melihat kondisi mayat Ivan dan para anggota pemberontak lainnya sambil tentu saja berkonsultasi dengan ahli forensik yang menangani mayat-mayat tersebut. Terdapat banyak keanehan untuk kondisi mayat-mayat yang dikatakan meninggal karena serangan artileri. Beberapa diantara keanehan tersebut seperti tidak seluruh mayat terkena pecahan artileri dan terdapat beberapa luka bakar yang tidak terjelaskan pada hampir semua mayat. Penyebab tewas dari seluruh mayat para pemberontak tersebut adalah patah leher dan berbagai fraktur tulang akibat benturan dan terjepit rangka jip. Bahkan menurut tim forensik, pecahan artileri yang terdapat pada mayat bukanlah faktor pembunuh karena pecahan tersebut terdapat pada tubuh-tubuh tersebut setelah mereka mati.

Diantara semua keanehan itu, mayat Ivan adalah yang paling membingungkan. Ivan ditemukan beberapa meter dari lokasi UAZ-UAZ yang hancur diterjang artileri. Tubuhnya penuh dengan luka bakar parah yang hampir mengelupas seluruh tubuhnya dan pecahan artileri yang ditembakkan pihak Georgia. Namun bukan luka bakar maupun pecahan artileri itu yang membunuhnya melainkan sebuah peluru yang ditembakkan ke kepalanya dari jarak cukup dekat. Itu berarti ada pihak-pihak yang berdiri di dekat situ dan mencegahnya untuk berlari lebih jauh setelah berhasil meloloskan diri dari jip yang rusak.

Menurut Dimitry, luka bakar yang dialami oleh para korban dan juga melihat kondisi kerusakan mesin yang dialami oleh jip-jip UAZ, adalah akibat terkena paparan medan elektro-magnetik yang sangat tinggi.

“Jelas ada yang membawa alat generator medan elektro magnetik tingkat tinggi ke wilayah itu dan menjadikan para pemberontak itu sebagai kelinci percobaan.”, demikian papar Dimitry kepada Nikolai.
“Dan generator itu tidak mungkin dimiliki oleh Georgia.”, respon dari Nikolai.
“Ya… tidak mungkin. Mereka hanya membantunya. Truk-truk yang terlihat di foto itu mungkin yang mengangkutnya.”
“Dan tembakan artileri itu hanya untuk merusak TKP dan menghancurkan barang bukti.”
“Yup… sepertinya begitu.”

************************

 

Siang itu keesokan harinya, melalui komputer Nikolai memeriksa kembali foto-foto yang didapatkan dari TKP. Berulang kali diamatinya satu per satu setiap foto yang terlihat di layar komputernya namun sejauh itu dia belum menemukan petunjuk yang berarti.

Akibat tembakan artileri besar-besaran pada wilayah itu, tidak banyak bukti valid yang tersisa. Menanyakan langsung ke pihak Georgia tentu tidak mungkin karena mereka pasti akan membantah adanya keterlibatan bantuan asing dalam skenario maupun eksekusi serangan artileri itu. Di samping itu status Ivan yang merupakan agen rahasia membuat isu ini sedapat mungkin tertutup rapat. Nikolai sudah mendapat arahan agar penyelidikan ini harus berlangsung sesenyap mungkin karena pimpinan mereka tidak ingin rahasia yang mereka selalu tutup rapat-rapat terbuka kepada publik. Rahasia bahwa ada keterlibatan Russia dalam konflik Abkhazia-Russia harus tetaplah menjadi rahasia umum yang tidak boleh diakui secara terbuka.

Di saat matanya sedang asik mengamati satu per satu foto dari TKP, tiba-tiba pandangan Nikolai menangkap sebuah gambaran samar yang terdapat dalam foto yang dipegangnya. Dia memperhatikan terus pola yang tergurat di salah satu pohon dalam foto itu. Untuk meyakinkan bahwa itu bukan sebuah pola yang alami, dia memperbesar gambar itu dengan fasilitas pada programnya. Ya, itu memang bukan sebuah pola alami dan jelas buatan seseorang. Tapi apakah memang pola itu adalah sebuah pesan?

Dia berusaha mengingat gambar itu.

“Sepertinya aku pernah melihat gambar ini.”, Nikolai menggumam pelan kepada dirinya sendiri.

Dia mengingat-ngingat kembali. Rasanya dia kenal gambar itu dari suatu situasi.

Ya, dia ingat sekarang. Itu adalah gambar yang didapatkan dari sebuah email yang masuk ke kedubes Russia di Amerika Serikat kurang lebih setahun lalu (lihat:”Lirik Kuno Navajo”). Gambar itu adalah berupa sebuah lambang yang ditulis oleh seorang ilmuwan Navajo yang hilang dalam buku catatannya. Dan kini gambar itu terlihat samar dalam bentuk guratan kasar di salah satu pohon yang tumbang akibat serangan artileri Georgia.

Apakah ini kebetulan? Sejak kapan gambar itu ada disana?
Ah… mungkin saja ini hanya kerjaan iseng seorang pemuda Abkhazia yang menggoret pohon itu.

Tapi jika hanya kerjaan iseng, mengapa harus lambang Indian Navajo? Sebuah lambang yang sangat tidak umum bagi rakyat di wilayah Kaukasia.

Lalu jika bukan sebuah keisengan, siapakah sebenarnya yang melakukannya?
Apakah sang ilmuwan yang hilang itu? Tapi bukankah dia telah tewas tiga tahun lalu?
Tapi kalaupun dia masih hidup, bagaimana dia bisa terlibat semua ini?

Aku harus kembali ke TKP. Aku harus melihat kembali lokasi tersebut. Mungkin saja ada petunjuk lain yang luput yang mungkin bisa menunjukkan siapa pelaku sebenarnya serangan ini dan apa motifnya. Jika memang benar ada keterlibatan si Navajo yang hilang itu, maka ini artinya ada kekuatan luar yang sedang menguji-coba senjata baru mereka di dekat tanah Russia. Dan ini tidak boleh dibiarkan!

Demikian tekad Nikolai sebelum mengakhiri pekerjaannya hari itu.

dedenew217

************************

Wah kok ada petunjuk dari Peter lagi? Bukannya dia sudah meninggal diserial Navajo?
Ya sudah… kita tunggu saja lanjutannya.

Oleh Patsus Namraenu Biro Jabidetabek
Gambar Oleh Google dan Patsus Dede Sherman

Share.

23 Komentar

  1. Adakah keterlibatan Peter???? Menarik di tunggu kelanjutan nya!

    kapan beredar nya buku nya nih!! ga sabaran membacanya!

  2. Akhir nya keluar juga hihihi…
    Makasih bung NS artikel nya mantap lah pokona mah…
    Eh iya ngomong” kok bung hadna gk pernah muncul lg ya…

  3. Luar biasa jalan ceritanya!!! Memang di tingkat biomolekuler, semua materi seluler (sel & jaringan) akan menyerap energi elektromagnet yg terpapar padanya. Jika tingkat energinya rendah, kecepatan adaptasi & regenerasi sel berimbang. Jika tingkat energinya tinggi, sel tdk punya cukup waktu u/ adaptasi apalagi regenerasi. Teknologi senjata baru yg diujicobakan itu efeknya sama dengan luka bakar akibat listrik, radioterapi (kedokteran nuklir), & elektromagnetik pulse. Tapi ini senjata yg baru krn bisa menarik/mendorong logam tanpa adanya alat bantu seperti crane elektromagnet (seperti yg diceritakan pd seri 1). Semoga peneliti2 Indonesia ada yg bisa mengembangkan alat seperti itu u/ keunggulan alutsista kita.
    JAYA NKRI!!!

  4. Peter sepertinya belum pasti benar kematiannya, dr crita navajo terakhir, tidak ad bukti kuat yg menegaskan peter benar2 tewas. jadi misteri seru utk kisah navajo dan ternyata bersinergi dg tanah russia..

    dan kisah nya bakal smkin menggelegar jika negeri kita ternyata memang menjadi slh satu dftar negara uji coba.

  5. Waduh Mr Trump bakal jadi president USA. konon katanya banyak murid muslim di bully dan di gebukin gara2 wacana provokativ Mr Trump. Alhamdulillah saya sudah pernah ke USA, kalau Mr Trump jadi president dan dia memenuhi janji kampanye rasis nya bakal tambah susah orang muslim pergi ke USA.

    • Hehehe..Mengapa bung@Defcon3…Klo trump jd presiden US..!!!??..Semoga saja saudara2 kita muslim disana tdk didiskriminasikan.
      Btw..Menang tgl 9 Trump sudah langsung mengundang pemimpin dunia yg pertama kali ke White house PM Israel….Sahabat karib kali ya…hehehe
      Salam bung@Defcon…Maaf out dr artikel

  6. Ishaq bin Isa berkata, Imam Malik berkata, “Perdebatan tentang ilmu itu menghilangkan cahaya ilmu dan hati seseorang.”
    ********
    Ibnu Wahb berkata, aku dengan Imam Malik berkata, “Perdebatan tentang ilmu itu MENGERASKAN HATI dan MENIMBULKAN KEDENGKIAN”.
    ********
    “Bukanlah orang yang kuat yang menang dalam pergulatan akan tetapi orang yang kuat ialah yang mampu MENAHAN HAWA NAFSUNYA SAAT MARAH”. (Muttafaqun ‘Aleih)

  7. Mantap banget ceritanya..
    Memang di serial Navajo, sebenarnya Peter belum tamat. Karena menurutku bukti yang ada tidak / belum terkonfirmasi kebenarannya.
    Dan ini juga sangat mungkin ada kaitannya dengan serial yang sudah ada (belum tamat) tentang pengiriman pasukan Garuda yang no name..
    Benar2 kisah yang sangat berkaitan dengan kisah lainnya. Kisah besaran yaitu Navajo – Pasukan Garuda – Menara Impian Aurora – masih ada kisah lain di laci Bung Nam..

    Bung Nam, ditunggu yah kisah lanjutan dari Pasukan Garuda yah. kalau bisa di selang seling sehingga bisa lebih mantap lagi.

    Terima kasih & Tuhan memberkati bung Nam sekaluarga juga semua PatGa..

    salam
    Jack

  8. saya selalu menunggu kelanjutan serial navajo dan sekarang menara aurora. bung NS serial Navajo dan hoax corner sebenarnya daya tarik patga selam ini, kalo salah satu atau keduanya ditiadakan rasanya ada suatu yang kurang…biarkan rasa ini terus tumbuh bung NS. Klo boleh permintaan saya dikabulkan untuk yang 2 rubrik ini jangan dihilangkan, hati ini terlalu sedih untuk meihatnya…..salam cinta dan damai untuk indonesia….

  9. alhamdulillah keluar juga kisah lanjutan nya.. maaf cuman silent reader udah setahun lebih mantengin patga .. salam buat sesepuh dan bung bung yang lain …

Leave A Reply