* 11 Nota Kesepahaman Indonesia-Arab Saudi saat Kunjungan Raja Salman*
Hari pertama kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke Indonesia berbuah manis. Pertemuan bilateral yang berlangsung hangat dan produktif dengan pemerintah Indonesia menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah menteri kedua negara turut serta di dalamnya. Dari Indonesia, tampak Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara itu, jajaran Kabinet Kerja lainnya yang juga hadir ialah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong.
Dari pihak Arab Saudi, turut hadir Menteri Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Sheikh Saleh bin Abdulaziz Alash-Sheikh, Menteri Negara dan Anggota Kabinet Ibrahim bin Abdulaziz Al-Assaf, Menteri Kebudayaan dan Informasi Adel bin Zaid Al-Toraifi, Menteri Pendidikan Ahmed bin Mohammed Al-Issa, Menteri Transportasi Sulaiman bin Abdullah Al-Hamdan, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Dr. Nizar Bin Obaid Madani, dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Alshuibi.
Tercatat sebanyak 11 kesepakatan berhasil dicapai kedua negara yang kemudian dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman. Sebagaimana yang diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan, salah satu dari 11 kesepakatan tersebut ialah mengenai komitmen kontribusi pendanaan Arab Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan dengan nilai mencapai USD 1 miliar.
“Setelah pertemuan tadi, 11 MoU perjanjian telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Salah satu dari kesebelas MoU yang ditandatangani adalah MoU mengenai ‘The Saudi Fund Contribution to the Financing of Development Project’ senilai USD 1 miliar USD,” ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Maret 2017.
Selain itu, nota kesepahaman lainnya yang berhasil dicapai ialah deklarasi bersama antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan Sidang Komisi Bersama. Nota kesepahaman mengenai kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi juga ditandatangani.
Berikut ini ialah keseluruhan nota kesepahaman yang berhasil dicapai kedua negara dalam pertemuan tersebut:
1. Deklarasi bersama antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi perihal peningkatan pimpinan Sidang Komisi Bersama;
2. Nota kesepahaman kerja sama kebudayaan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi;
3. Program kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia dan Otoritas Usaha Kecil dan Menengah Kerajaan Arab Saudi mengenai pengembangan usaha kecil dan menengah;
4. Nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kesehatan;
5. Nota kesepahaman antara otoritas aeronautika pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi;
6. Program kerja sama antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Kerajaan Arab Saudi dalam bidang kerja sama saintifik dan pendidikan tinggi;
7. Nota kesepahaman antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi di bidang urusan Islam;
8. Nota kesepahaman antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bidang kerja sama kelautan dan perikanan;
9. Program kerja sama di bidang perdagangan antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Investasi Kerajaan Arab Saudi;
10. Perjanjian kerja sama dalam pemberantasan kejahatan antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi;
11. Nota kesepahaman mengenai kontribusi pendanaan Saudi terhadap pembiayaan proyek pembangunan antara _Saudi Fund for Development_ dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Bogor, 1 Maret 2017
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Bey Machmudin
Deal, Saudi Aramco Bangun Kilang di Cilacap Senilai Rp 80 Triliun
PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco akhirnya sepakat untuk membangun kilang di Cilacap, Jawa Tengah. Penandatanganan perjanjian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis di Istana Bogor.
“Presiden menyambut baik ditandatanganinya Refining Development Masterplan program Cilacap antara Pertamina dan Saudi Aramco senilai 6 miliar dolar AS (Rp 80 triliun/kurs Rp 13.300) serta mendorong basic engineering design dan pembentukan joint venture dapat segera dilakukan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/3).
Selain proyek kilang minyak, pemerintah Indonesia menawarkan berbagai proyek menarik lainnya kepada Arab Saudi. Seperti proyek refining development masterplan program di Dumai, Balongan dan Bontang. Lalu ditawarkan juga pembangunan proyek pembangunan PLTU Mulut Tambang di Jambi, pembangunan infrastruktur baik infrastruktur jalan, water resources, air minum, sanitasi dan perumahan.
“Untuk menindaklanjuti pertemuan, maka kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan-kesepakatan yang dibahas dengan mengirimkan para menterinya,” tutur Retno.
Dijelaskan Retno, kedua pemimpin juga akan bertukar pandangan terkait kerja sama regional dan internasional. Termasuk isu Palestina.
“Kemerdekaan Palestina merupakan perjuangan yang harus terus dilakukan,” ucap Retno.
Gambar oleh Google dan Reuter
27 Komentar
Alhamdulillah, semoga Freeport juga masuk dalam rencana akuisisi mereka.
alhamdulillah akhirnya terealisasi juga aramco oh aramco, sukses menjegal hegemoni dibalik aseng bin kocin
Saudi Aramco sebelumnya bernama Aramco (Arabian-American Oil Company), apakah dengan kata saudi didepan dan status sebagai state owned otomatis menghilangkan kepemilikan amerika didalamnya?
-menarik dicermati juga tujuan kedatangan PM israel dan raja Arab hanya berselang seminggu, PM Israel Malaysia lalu Australia, Raja Arab juga Malaysia lalu Indonesia.
-juga merupakan sama2 kunjungan pertama kalinya, Raja Arab saat ini ke indonesia, juga PM israel ke Aussie.
-apa kabar freeport?
-bagaimana hub diplomatik arab – israel jika MOU perjuangan kemerdekaan palestina di teken dgn kita ?
-apa kabar koalisi arab + barat + israel vs iran , jika indonesia kelola migas di iran, dibalas arab saudi bangun kilang disini?
RALAT : kunjungan netanyahu ke singapore (little israel) bukan malaysia
Sudah invest besar di Indonesia, mudah2an tetap non blok… Tanah Tarim jangan di bom…
Masih blm lupa, Bhwa Kerajaan Saudi adlh bagian dr koalisi Amerika, UEA dan Israel.. So sgla kebijakan Saudi tentu ad indikasi restu dr AS.
Ditngah kekalahan melawan Yaman dan biaya perang yg sngt mnguras, Saudi tetap akfif berinvestasi..
Appun itu, Smg krjasam ini lbh mnguntungkan Republik tercinta.
Tapi jangan lupa bung bahwa didalam sejarahnya kerajaan Saudi sendiri memiliki aspirasi melawan barat dan Israel terkait perang Yom Kippur dengan menggunakan embargo minyak sebagai senjata pada oktober tahun 1973 yg kala itu tampuk kerajaan ada dipegang Raja Faisal bin Abdul Aziz al-Saud. Tak lama berselang dibulan Maret 1975, Raja Faisal tersungkur terbunuh ditembak keponakan nya sendiri yg bernama Faisal bin Musaid dengan dua tembakan (sumber lain mengatakan tiga tembakan ), tembakan pertama menembus dagu dan yg kedua menembus telinga. Faisal bin Musaid, si pembunuh ternyata lulusan Amerika dan pernah tinggal lama di amerika.. Apakah ada hubungan nya dengan ancaman Amerika ditahun yg sama untuk mengebom ladang2 minyak Saudi?? Wallahualam.. Fakta nya Saudi adalah salah satu anggota Non-Block, seperti hal nya Indonesia, tetapi karna politik negara2 adidaya yg mendominasi mau tidak mau negara2 lemah harus condong kebarat dan ketimur ( perang dingin ), seperti hal nya juga Indonesia yg condong ke Amerika dijaman pak Harto.
Jadi kalau menurut saya, pekerjaan rumah Saudi dan negara2 Timteng hari ini adalah bagaimana keluar dari cengkraman kekuatan2 adidaya dan menyelesaikan isu2 warisan perang dingin dan juga menyiasati ” ambisi Israel “, sementara pekerjaan rumah Indonesia adalah bagaimana mengakomodasi aspirasi2 Timteng yg selaras dengan kepentingan Indonesia, dengan aturan main yg dibuat oleh Indonesia sendiri. Imho
Yon Machmudi, Ph.D*
Pergeseran Polurgi Saudi
Sejak kepemimpinan Raja Abdullah (2005-2015) telah terjadi pergeseran arah politik luar negeri (polurgi) Saudi dengan menjadikan Asia sebagai mitra alternatif menggantikan hegemoni Barat (Amerika). Strategi yang digunakan adalah strategi yang dikenal dengan “managed multy dependence“ (MMD). MMD merupakan strategi mencari beragam hubungan luar negeri dengan negara-negara utama, guna mengurangi ketergantungan dan hegemoni pada satu negara besar (Amerika Serikat). Perubahan Polurgi Saudi ini dapat dilihat dari dipilihnya China dan India sebagai prioritas kunjungan pertama Raja Abdullah di luar kawasan Timur Tengah pada awal 2006.
Pada Februari dan Maret 2014, Salman bin Abdul Aziz, semasa menjadi Putra Mahkota, mendapat tugas untuk berkunjung ke Jepang, India dan China. Posisi ketiga negara ini dinilai sangat strategis, karena penggabungan kekayaan ketiga negara ini, ternyata sudah menyamai jumlah kekayaan negara AS yang selama ini menjadi sekutu setia Saudi. Demikian juga ketiga negara Asia ini secara bersama-sama mampu menyerap lebih dari 39% minyak Saudi. Suatu jumlah yang sangat besar dibanding AS sendiri yang hanya menyerap 19% saja.
Kebijakan Raja Abdullah mereduksi hegemoni Amerika dan melirik Asia ini, kemudian diikuti oleh penerusnya, Raja Salman. Pada bulan Juni 2015, Kerajan Saudi mengutus Wakil Putra Mahkota sekaligus Menteri Pertahanan, Muhammad bin Salman, mengunjungi Moskow guna menandatangai perjanjian kerjasama bilateral di sektor minyak, militer, nuklir dan ekspolarasi ruang angkasa.
Setelah itu kunjungan-kunjungan kerajaan dilakukan di negara-negara Asia seperti Jepang, China, Korsel dan India. Walaupun AS saat ini masih mendominasi pembelian minyak Saudi (19%) tetapi empat negara Asia (Jepang, China, Korsel dan India) berpotensi menggantikan kedudukan Amerika. Keempat negara ini masing-masing membeli minyak ke Saudi sebesar 1,2 juta bpd (barrel per day) untuk Jepang, 1,1 juta bpd (Cina), 0,9 juta bpd (Korea Selatan) dan 0,8 juta bpd (India). Total impor negara-negara Asia dari Saudi mencapai 4 juta bpd (51%). Bahkan hingga 2040 nanti, kebutuhan mereka akan terus meningkat sementara AS saat ini mulai membatasi impor minyaknya karena fokus untuk memenuhi sendiri (Yamada, 2015).
*Dosen Prodi Arab Universitas Indonesia, Direktur Indonesia-Middle East Institute (IMEINS) dan kontributor buku Saudi Arabian Foreign Policy: Conflict and Cooperation (2016), IB Tauris: London.
Bhwa Kerajaan Saudi adlh bagian dr koalisi Amerika, UEA dan Israel.. So sgla kebijakan Saudi tentu ad indikasi restu dr AS ???
simak dulu
https://www.youtube.com/watch?v=1r_REnTddkc
Arab saudi, israel, dan iran sebetulnya ketiga2nya saling bermusuhan satu sama lain. Arab saudi bekerja sama dgn barat utk membendung pengaruh iran. Israel bekerja sama dgn arab saudi krn ketakutan mereka akan kemusnahan mereka utk ketiga kalinya dari kerajaaan persia iran yaitu yg pertama oleh nebukhazezar dan kedua oleh darius agung. Iran persia merupakan bangsa yg invasif sejak dulu kala krn sejarah tsb mereka sgt bangga thd bangsanya. Dan sesuai ramalan kelak arab saudi akan dihancurkan oleh persia iran sebelum datangnya sang mahdi.
Sequent of Event yg anomalies:
1. Masalah kemudahan yg didapat asing dan aseng di NKRI
2. Penistaan agama yg di lindungi
3. Rencana King Salman Asia tour…fix
4. Netanyahu Asia Australia tour reveal
5. Kisruh Freeport
6. 90th fighter sq usaf relocate temporary to Darwin with 12 f22…wow
7. Bom panci Bandung aka IED kw10…viral….false flag kah?
8. King Salman Al Saud tiba di Indonesia
9. 3 flanker TNI AU terbang rendah di perbatasan RI-AUS…..bung PR, apakah badass fighter kita tsb “menari salsa” dengan f22 disana?
…..apa yg berikutnya…?
Ass patsus & patku semua. Sungguh sebuah kehormatan yg besar bagi Indonesia telah dikunjungi oleh raja arab saudi lengkap dengan segala kemewahan dunia yg dipertontonkan. SubhanAllah.
Mewah? ya, memang super mewah.
kagum? mungkin Tidak.
Mereka datang dgn sgala fasilitas yg super mewah dan uang yg tidak sdikit jumlahnya.
TAPI, lihat lh saudara kita jg saudara mereka sesama muslim yg ada di palestina, suriah atau yg lainnya, masih banyak yg butuh bantuan mereka.
#terkesan jd seperti ajang pamer.
Tepat bg. Itu yg kurasakan memang. Kenapa mereka yg dekat dgn pusat konflik dunia & masih saudara sebangsa arab terkesan menghindar. Sepertinya mereka tdk lagi menganggap baitul maqdish itu penting bagi umat muslim.
Yang pasti bung kedatangan Raja Salman sangat istimewa dan bersejarah untuk Umat Islam Indonesia, ya paling tidak nih ya bendera yg berlafadzkan Laa ilaha illallah Muhammadur rasullullah tidak dianggap sebagai bendera teroris atau radikal selama 9 hari kehadiran Raja Salman di negeri ini. Malah sebalik nya sekitar 50 ribu siswa sekolah diharuskan mengibar2kan bendera tersebut dipinggir jalan untuk menyambut sang tamu. 9 hari itu pula umat Islam dapat menikmati kebebasan tanpa Islamophobi dan tanpa anti arab.. Masalah Suriah dan Palestina itu tidak bisa diselesaikan dengan uang dan kalau tidak salah Saudi juga sudah banyak membantu dengan memberikan dana kepada negara2 muslim yg membutuhkan, kalau tidak setiap bulannya Kerajaan Saudi memberikan uang jutaan dollar untuk pemerintah Palestina, yg mana kita sendiri tidak tau seberapa besar dan seberapa sering bantuan pemerintah Indonesia kepada Palestina. Yang saya tau sumbangan dari masyarakat yg di kutip dari mesjid ke mesjid, pengajian ke pengajian… Kalau dipikir2, susah juga jadi negara kaya ya.. kalau membantu ntar dituding mempersenjatai teroris ( Hamas ), kaga dibantu ntar kata nya gak peduli. Mau datang untuk investasi besar2an dengan membawa orang/calon investor yg banyak dituding pamer, tapi saat gak didatangi selama 47 tahun tapi di undang dan di lobby terus.. susaaaaah jadi orang kaya… 😀 😀
Terimakasih pencerahannya bung @PETRUK.
Syukurlah klo kenyataannya seperti itu…
Mengenai bendera yg berlafaz, mudah2an aja para siswa dan orang2 yg mengibarkan bendera tersebut tidak ditangkap dan di cap sebagai teroris oleh yg berwenang. heehehehe (edisi bercanda).
maklum, kan skrg lg musim alergi islam.
Kayak pernah diceritakan di catatan chef ya pembangunan kilang ini..
Semoga harga bbm bisa turun lagi..
apa kabar Tax amnesty?? awalnye ane pikir sasaran tembaknye yg nongol di panama papers, hadeeeh
ujung2nya wong cilik jg yg di uber2
Syadina Maulana Muhammad Rosululloh SAW men JAMIN bahwasannya semenanjung arab tidak akan jatuh miskin!
Selama rakyat Indonesia masih mencintai keluarga Rosulullah, (para habaib) Inn Shaa Allah juga selamat …
Kok ektp kode?
Saya pernah baca di artiket tp mohon maaf saya lupa dmn artikelnya,
Disitu disebutkan bahwa telah di temukan energi terbarukan yg bisa mengganti energi minyak/fosil. Saudi Arabia skg bukanlah penentu kebijakan harga minyak spt dulu, terbukti harga minyak turun Saudi jg tdk bisa berbuat banyak. Yg lebih nelangsa lagi adalah Venesuela salah satu negara penghasil minyak terbesar justru malah ekonomi terpuruk karena harga minyak turun.
Blm lagi persaingan dagang dan persaingan pengaruh di timteng dgn negara Iran. Belum lg biaya perang yg membengkak di Yaman, Suriah kalo ditarik kesimpulan sederhana menurut saya adalah perang pengaruh antara Saudi ( AS ) vs Iran ( Russia ).
Bisa ditarik kesimpulan, dibalik kemewahan kedatangan King Salman ada sesuatu yg besar sedang terjadi dengan finansial Kerajaan Saudi, kalo tidak mau dibilang sedang krisis ekonomi.
Timur tengah, mohon maaf, terlepas dari masalah ttg agama, menurut saya kalo bicara ttg Timteng salah satu point utamanya adalah Minyak.
#cuma pendapat pribadi.
Mohon maaf, kalo ada yg salah mohon di koreksi.
Salam PatGa
kapan Indonesia bisa BERDIKARI?
knpa penyambutan Raja Arab Saudi sangat Istimewa? berbeda dgn tamu dr negara lainnya,,, apakah karena selama beberapa bulan terakhir ini pemerintah terkesan/(memang?) membela terdakwa penista agama Islam? padahal beliau hanyalah Investor (pebisnis).
soal investasi,,, selama ini Indonesia mencari investor luar negeri secara besar”n untuk mendanai program pemerintahannya demi memajukan perekonomian negara. tp apakah itu tdk berbahaya bagi ketahanan ekonomi Indonesia? yg bisa saja investor tsb menekan kebijakan Indonesia demi kepentingannya.
kalau kebijakan pemerintah sudah dgn mudahnya ditekan atau diintervensi asing/Investor, bagaimana ekonomi Indonesia kuat, bagaimana bisa maju dan disegani?
SDA Negara kita ini sangat melimpah, SDM-nya pun sudah cukup memadai,,, tp kalau pemimpinnya tidak bisa mengelolanya dgn baik, maka lagi-lagi asing yg akan merasakan hasilnya. knp sih pemerintah saat ini sangat bergantung pd investor asing?
maaf saya tidak pandai menulis, maklum hanya lulusan SMK di tingkat kecamatan.
Bung jay.. Dulu prnyambutan Paus Paulus ketika datang ke Indonesia begitu damai dan indahnya… Padahal dia seorang pemimpin agama dan negara
Tidak ada istilah kata kata sinis dan nyinyir… Semua acara yg direncanakan umat katolik lancar
Istimewa…brp lama cb g dtg2 keindo?mewahny jg king salman yg bayar…dikira minta ini itu pemerintah indo yg bayar?kaga…semua yg bayar dia sndr…dasar yg dipake ma king salman hadits…ksh pinjeman jgn minta dijamu istimewa alias tdk menyusahkan yg diksh utang…emang yg negara sono ngasih br sgtu aja udah bw jutaan belanda sipit
@bung jay,saya setuju dengan pendapat anda. Apa yg dilakukan pemerintah skrg adalah hal yg jamak dalam dunia proyek-isme apalagi di level GtoG,in billion dolars,makanya konsesi kelola adl wajar sbg imbal balik pembiayaan dr funder,meski kami dari UKM merasakan ternyata mengerjakan proyek pemerintah paling banyak biaya silumannya ditambah dgn jelinya PPATK jadi makin menyulitkan kucing putih bulukan berdasi itu,inget itu mulai tukang stempel sampai lantai atas.
Pemerintah Indonesia sejak jaman kemerdekaan,ingat ya, sejak jaman kemerdekaan keterpihakan dgn rakyat nya sendiri masih kurang jika tidak mau dikatakan rendah, saya kurang memahami atau pemerintah lupa jika ekonomi kerakyatanlah (micro ekonomi) yg anti krismon. Kenapa? Karena tjd transaksi antar warga yg akhirnya micro real money itu yg menjadi titik topang negara. Makanya gerakan “membeli di warung tetangga adl hukum nya wajib” dan menghidupka ln pasar2 traditional adl wajib berikutnya.
Dimengerti juga jargon pembangunan infrastruktur skrg adl tinggal satu2nya nilai jual yg sdg diusahakan mati2an oleh pemerintah skrg sbg daya tarik 2019 kemudian yg dikarenakan,”1. Massive nya resistensi yg disebabkan oleh ulah sendiri, 2. Kurang matangnya pelaksanaan program antar instansi, yg paling ketiga, 3. Hilang nya kewibawaan pemerintah / lembaga kepresidenan karena gagalnya lembaga tersebut utk menyelesaikan masalah2 hukum.”
Sekedar mengingatkan proyek listrik MRT/LRT bermasalah,listrik xxxxx MW gagal, tol laut apalagi. Kacau semua (mohon maaf).
Penyelesaian nya hanya satu kembalilah ke Pancasila dan UUD 1945 yg asli dan dengarlah suara mayoritas yg tulus,insyaAllah selamat.
@sukrov
Yang jelas-jelas gagal sejak ronde pertama itu program “rumah apung”….oooh februari kuciwa !!!
Dia gagal kak emma….lagi?!!!!
@kapal selam herder, kita sudah melihat di February kemarin,kematangan dan pengalaman adl guru yg paling baik dan kita kembalikan ke AHY dan tim pendukungnya merespon itu,minimal dgn hijabnya Annisa Pohan adl kemenangan AHY sbg suami,sudah menjauhkan jilatan api neraka.
Di reply sya utk bung Jay poin nya adl Pemerintah kembali ke rakyatnya dan amanah yg tercantum di Pancasila dan UUD 1945 sebelum amandemen.
Saya rakyat Indonesia dan kebetulan memiliki UKM dan harus menggaji karyawan,baru kali sbg wiraswasta ketidakpastian mendekati titik puncak.
Pemerintah dan stakeholder,kembali lah ke rakyat,itu saja.