Begitu Hina kah Kami Para Pribumi di Indonesia?

55

Begitu Hina kah Kami Para Pribumi di Indonesia?

Oleh: Tanri Abeng

dedenew484

Menjelang tengah malam, ada sepucuk surat yang berselewaran di media sosial. Surat permohonan permintaan maaf dari seorang mahasiswa Indonesia kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi. Surat yang bertanda tangan atas nama Steven Hadisurya Sulistyo itu dibuat di Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 9 April 2017.

Saat membaca surat tersebut hati saya langsung mendidih, bukan karena status Tuanku Guru Baja yang merupakan seorang Gubernur dihina. Tapi kata-kata yang disampaikannya membuat hati ini sakit dan terhina, Steven menyebut kata dasar pribumi, dasar Indo, Tiko (Tikus Kotor).

Setelah mencari siapa sosok Steven tersebut, saya menemukan ternyata dia sosok bermata sipit. Besar kemungkinan dia merupakan warga keturunan, hal itu berdasarkan kata-katanya yang menyebut dasar pribumi. Saya menyimpulkan kalau dia bukan orang pribumi atau asal usulnya bukan pribumi asli Indonesia.

Bukankah saat ini kata pribumi dan tidak pribumi sudah berusaha kita hapuskan semua. Setiap orang yang sudah menjadi warga negara indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama, kenapa Steven menyebut kata-kata tersebut. Dia harus paham, kalau kata itu bisa memancing api kemarahan.

Yang saya takutkan adalah seorang Gubernur saja bisa dihina begitu rupa, apalagi saya yang hanya orang kecil. Tak terbayangkan jika nanti saya bekerja dengannya, atau berurusan dengan orang seperti Steven. Mungkin kepala saya akan diinjaknya setiap hari, harga diri juga tidak akan ada.

Saya menduga rasa nasionalisme Steven masih diragukan. Jika dia benar-benar cinta kepada Indonesia, tentu dia tidak akan menghina sesama orang Indonesia. Tidak merendahkan suku, agama ataupun latar belakang. Jika memang Steven lebih memuliakan keaslian keturunannya, sebaiknya pindah warga negara. Karena orang seperti Steven ini merupakan ancaman nyata terhadap kebhinnekaan dan persatuan Indonesia.

Meski dia telah mengucapkan permintaan maaf, tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah. Karena dia harus tahu, saya yang tidak punya hubungan dengan Tuan Guru Baja saja bisa marah, apalagi masyarakat NTB yang merupakan rakyat yang dipimpin oleh TGB. Terlebih lagi TGB adalah sosok yang sangat dihormati tidak saja sebagai statusnya Gubernur, tapi juga dianggap tokoh agama.

Tidak terbayang oleh saya bagaimana suasana hati masyarakat NTB saat membaca atau mengetahui tentang kejadian yang dialami pemimpin mereka. Sekedar saran kepada pihak kepolisian, meski telah ada permintaan maaf, sebaiknya melakukan tindakan pencegahan. Karena ini berpotensi besar terhadap rusaknya persatuan dan membahayakan.

Sebagai seorang pemimpin yang sudah terkenal murah hati, tentu TGB akan memaafkan anak muda seperti Steven. Tapi apakah permintaan maaf itu saja cukup untuk membuat dia jera agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika hanya dengan maaf saja, akan membuat orang lain melakukan tindakan yang sama.

Entah kenapa saya jadi teringat dengan arogansi seorang Ahok, dia telah berulang kali mengeluarkan kata-kata yang merendahkan orang lain. Apakah ada kaitan dengan kejadian ini saya juga tidak tahu, akan tetapi jika dicarikan korelasinya tentu ada.

Begitu hinakah kami pribumi dimata kalian? Perlu dipahami, rasa bangga kami kepada Indonesia tidak bisa diukur dari uang. Jangankan harta, nyawa saja sudah dikorbankan para leluhur kami untuk memerdekakan negeri ini. Jadi jangan pecahkan persatuan yang selama ini kita jaga.

dedenew515

*Saya Adalah “TIKO” Itu!*

Saat pulang dari India menuju Jakarta, saya transit di Singapore. Dari Singapore ke Jakarta saya naik SQ dan dapat seat di bagian belakang. Dalam Pesawat SQ Boeng 777 yang berbadan besar ini memang hanya diisi sedikit penumpang.

Di depan kursi saya, duduk puluhan pemuda dari etnis tertentu (saya sebut saja etnis tionghoa). Dalam penerbangan tersebut boleh dikata hanya diisi oleh saya dan para pemuda tersebut di kursi bagian belakang. Selama perjalanan saya mendengar gelak canda dan tertawaan mereka. Awalnya saya tidak terlalu peduli, dikarenakan rasa ngantuk yang mendera sebab saat perjalanan dari Mumbay ke Singapore saya tidak bisa tidur nyenyak.

Tapi saat akan tidur, telinga saya terusik karena pembicaraan mereka selalu menyebut-nyebut kata “indon tiko” atau “pribumi tiko”. Kata-kata yang membuat saya berpikir apa artinya ‘tiko’, yang saya tahu hanyalah kata “Indon” sebuah kata yang berarti orang indonesia namun dalam arti yang merendahkan (penghinaan). Kalimat-kalimat gurauan mereka memang terdengar sangat melecehkan dan merendahkan bangsa Indonesia dengan ungkapan-ungkapan “indon tiko” atau “pribumi tiko” dan bahasa kebun binatang lainnya.

Sekarang saya baru paham bahwa tiko ada dua arti yaitu “tikus kotor” atau “(ti = babi dan ko = anjing) setelah membaca berita pelecehan yang dialami Gubernur NTB yang dilakukan oleh WNI etnis tionghoa. Masya Allah, ternyata benar-benar rasis sekali orang-orang itu ya. Mereka hidup dan beranak pinak di Indonesia tapi melecehkan bangsa sendiri. Mereka sebut orang indonesia dengan julukan “indon tiko” “pribumi tiko” tanpa ada rasa bahwa mereka juga adalah orang atau bangsa indonesia.

Saya termasuk orang yg tidak setuju dengan istilah pribumi dan non pribumi, tapi ternyata memang mereka sendiri pun tidak merasa NKRI sebagai negeri/bangsa mereka sendiri. Jadi teringat pernyataan seorang konglomerat yang termasuk 10 orang terkaya di Indonesia yang mengatakan baginya indonesia hanyalah ayah angkat, sedang RRC adalah ayah kandungnya. Pertanyaannya, siapa yang rasis di sini?

dedenew361

Penulis: *Zakaria Ansori* (Salah seorang Hakim di Mahkamah RI)
Gambar oleh Patsus Dede Sherman

Share.

55 Komentar

  1. perang dunia ke III, dalam sebuah ramalan dikatakan orang jawa tinggal separo,cina londo gari sejodo, sumber awal terjadinya perang adalah sumber daya alam no 2 setelah minyak, silakan bersiap dari sekarang.

    • Penyebab pribumi dikatain tiko atau semacamnya, saya pikir pribumi sendirilah yg tdk tegas dan keras disaat-saat diperlukan. Sikap mudah berkompromi dan gampang diadu domba menjadikan munculnya ucapan sindiran penghinaan itu. Apa yg terjadi dapat sbg kaca bengkala sikap pribumi utk bersikap sebagai pribumi, bukan sbg kacung di negeri sendiri.

    • Muhammad Tarmuzi on

      Saya orang Lombok NTB, yang Gubernurnya mereka hinakan. Tapi Alhamdulillah, karena itu membangkitkan semangat kami untuk ikut kelak “berjuang” dimana saat itu kata tetua kami ” orang Jawa kembali ke Jawa, orang Bali kembali ke Bali, orang China berbondong-bondong pulang kembali ke negerinya… Mungkinkah tanda-tanda “saat-saat” itu seperti keadaan sekarang ini…??

  2. Siapakah sebenarnya yg rasis dan semakin sering mengumandangkan kata kata ini di berbagai media dll. Sedangkan bila memang kita rasis apa mungkin mereka bisa hidup hingga beberapa generasi dan memiliki usaha disini . Saya pikir bangsa yg nenekmoyangnya hidup dari sabang sampai merauke ini tidak mengenal yg namanya rasis dan tidak ada dlm pendidikan dan ajaranatau tuntunan serta pikiran kita untuk tidak berlaku adil dalam hal apapun dalam hidup ini. Semoga Tuhan yang maha esa selalu membimbing dan menjaga bangsa dan negara ini hingga tercapai apa yg menjadi cita cita bangsa dan negara ini . Amin. Salam buat sodara semua .

  3. aaarrrggghhh on

    masalahnya dari bangsa ini masih bnyak penjilatnya…sikap mrnjilat & cari muka krpada org yg berkompeten dan banyak harta serta kuasa masih ada dan saudaranya sendiri masih dikorbankan ..semua ini terjadi di dalam segala hal.. dan harga bangsa gmpang di lecehkan karena saudara makan saudara…

  4. Sepertinya sudah saatnya bunker-bunker dibukit di pulau jawa dibuka lagi, biar merka tau kemana leluhur mereka dulu hilang tahun 65-66.

  5. yah itulah yg terlontar dari mulut2 mereka yg dapat kita lihat dan saksikan,ALLAH telah memperlihatkannya,agar dirimu berfikir.jgn tanya dlm hati mereka tentu lebih dari itu.

  6. ALLAH senantiasa memberikan kemenangan kepada orang2 beriman atas orang tdk beriman.sdh dibuktikan dgn perjuangan kemerdekaan indonesia yg hanya berbekalkan senjata tradisional dan bambu runcing melawan peluru dan mesiu dan senjata canggih kala itu melawan belanda dan para sekutunya.dan ketika kemenangan itu diperoleh dirimu berpaling maka dirimu kan dihinakan baik di dunia maupun diakhirat.sesungguhnya janji ALLAH adalah pasti dan itu yg ditakutkan oleh musuh2mu ketika dirimu kembali pd ALLAH dan rasulnya.bukan senjata yg mereka takutkan sebab mereka juga dapat juga membuat senjata seperti yg dibuat olehmu.tetapi kembali kpd janji ALLAH yg mereka takutkan.

    • Memang ada kemungkinan itu, saya pikir polisi lebih profesional dg tdk akan berpihak kpd si misterius itu. Hari gini sudah lewat masa mencari kambing hitam. Andaikan itu dilakukan tentu akan menjadi bahan “gunjingan abadi” kredibelitas kelembagaannya.

  7. Kingdom Black Pirates on

    BANJAAAAAIIIIII.!!!!!!!!! Itu china bang***t, gorok lehernya, gantung kepalanya di alun-alun kota biar buat contoh,?!!!
    Terlalu banyak pengkhianat dinegara ini,!!! Kami adalah para SPARTAN NUSANTARA,!!!! Jangan hina kami,!!! Atau kelak, tidak lama lagi kalian china bang***t, akan menyesal, buat admin maaf dengan kata-kata saya,?? Kalaupun tidak berkenan silakan dibanned, ini sebagai bukti cinta saya kepada NUSANTARA,???!!
    MERDEKAAA, ……. ….

    • Maaf bung, setahu saya warga asli pribumi tidak pernah mempermasalahkan mereka yang keturunan arab, tionghoa, india dll selama mereka merasa bagian dari rakyat indonesia dan cinta sepenuhnya pada NKRI. Tapi jika ada yang sampai melecehkan orang lain dengan nada RASIS seperi yang dilakukan oleh steven, mau dia keturunan arab, keturunan tionghoa, keturunan india bahkan pribumi asli tetap harus dipertanyakan kesetiaannya pada NKRI, dan seharusnya segera diambil tindakan tegas agar tidak muncul orang2 ndak beres semacam itu lagi…

  8. Ahok menjadi seorang pemimpin yg magnetnya sangat kuat bagi orang cina di nkri, sehingga mereka cina muda2 menjadi besar kepala karena mereka tidak tau ataupun tidak mengalami karena tidak di ceritakan oleh orang tua mereka tentang trauma kerusuhan sosial yg mungkin mereka yg menjadi sasarannya…grassroot siap terbakar

  9. Warga keturunan c.n.a yg tidak berterima kasih dgn pribumi, selama ini pribumi sudah cukup sabar. Warga klas 1 yg semakin pongah menginjak2 pribumi. Mulutmu harimau mu. Tunggu saatnya singa mengaum. Apakah mereka telah lupa akan kerusuhan mei yg begitu mencekam perang, mobil2, rumah warga keturunan dibakar. Kalau kau pongah di negriku aku beri kesempat kau pulang kampung. Tapi kalau kau tetap pongah di negriku tercinta maka lupakan lah kampung halamanmu utk selamaya. Salam damai

  10. Bung @KS sya rasa tidak perlu dengn cara kkerasan krna kerusuhan antar etnis ini lah yg mreka inginkan…
    Mulai skrang kita boikot toko2 mreka lbih baik blanja ke toko2 pribumi. Biar pda ngemis dpinggir jlan .

  11. Waduh…. video kampanye peserta pilgub memperlihatkan kalo China adalah pahlawan Indonesia (atlet badminton) dan pribumi Islam memakai peci dan surban (muka emosi marah) dg latar belakang tulisan Ganyang China… calon wakil gubernur yg pribumi dan islam (sudah haji kalau tidak salah) setuju dg video kampanye itu (???!!!) Bagaimana sikap Organisasi TNI ?

    • Ahhh itu hanya haji politik hanya untuk menarik simpati saja bang, jika haji tulen pastilah tersinggung agamanya dihina seperti itu.

  12. Petruk dadi Ratu Aseng dadi Pandita on

    Saya baru tau kalau Tiko itu singkatan dari Tikus Kotor. Tadi nya ketika pertama kali mengetahui berita ini, saya menebak bahwa si Steven ini cina Medan, karna Kata2 ” Tiko ” di Medan merupakan kata yg kerap digunakan ketika kesal atau menghardik seseorang. Tiko adalah kependekan dari kata Mentiko (bahasa gaul ) yg berarti Belagu atau pribadi yg sok jago pembuat masalah.

  13. Siapa seh yg pertama tama memperkenalkan kembali pribumi-non pribumi? Setahu sy kok suatu aksi di jakarta kmrn itu ya? Maaf kalo sy salah.

    • Kasus BLBI yg jelas2 merugikan negara saja, pelakunya nyantai dipantai kok. tidak aneh kalau mereka berkata seperti itu.
      # kalian akan menuai, apa yg kalian tanam.

  14. Sori sedikit koreksi buat bung penulis

    Yg bener Tuan Guru Bajang

    Bajang menurut bahasa suku sasak Lombok itu artinya belum menikah atau masih muda
    Kalau menurut sy sih lebih ke masih muda mungkin ya dibanding belum menikah

  15. Teurehgnkendenk on

    Sebagai pribumi saya sudah tidak asing lagi,..
    Maklumlah kita ini saudara tiri krn ayah kandung n saudara2 kandung nya masih di negri asal…

  16. Orang cina peranakan di nusantara memang menganggap sebelah mata kaum pribuminya yg mereka anggap sbg pemalas, miskin, kotor, dan bodoh. Mereka memang rasis diberbagai tempat dimana mereka kuasai. Keadaan indonesia skg mirip dgn keadaan di singapura dimana diskriminasi kpd pribumi melayunya sgt kental dan kuat. Dgn kekuatan modalnya di indonesia, orang cina bisa membeli politikus dan aparat hukum. Jadilah kaum pribumi menjadi tergusur dimana pemilikan lahan skg benar2 dikuasai oleh orang cina.

    • Petruk dadi Ratu Aseng dadi Pandita on

      Ahad , 16 April 2017, 08:28 WIB

      Ahok Bisa Menang

      Red: Agus Yulianto

      Republika/Prayogi

      REPUBLIKA.CO.ID, Oleh : Lukman Hakiem *)

      Kebangkitan masyarakat Tionghoa di Indonesia itu nyata, bukan sebuah fobia. Saya telah merasakannya. Pilkada Banjarnegara dimenangkan oleh WNI keturunan Cina. Dia bukan siapa-siapa kecuali seorang WNI keturunan yang kaya raya dengan background seorang pemborong infrastruktur sukses.

      Pada 2011, kami berhasil menang. Tetapi pada 2017 kami gagal. Sebabnya, yang kami lawan bukan hanya dia seorang yang didukung Golkar, Demokrat, dan PPP kubu Rommy! Solidaritas Tionghoa luar biasa. 90 persen etnis Tionghoa mendukungnya dengan segala yang dimiliki. Tionghoa Jakarta turun mengeroyok kami: Anton Medan, Hary Tanu, dan banyak taipan kerahkan kekuatan untuk sebuah kabupaten di pedalaman Jawa Tengah.

      H-10 menurut survei berbagai lembaga, saya masih unggul. Tapi, setelah itu hujan uang tak terbendung. Sekuat-kuat kami bertahan, rakyat yang miskin dan lemah pemahaman kepemimpinan, goyah oleh uang Rp 100 hingga Rp 300 ribu per orang. Bahkan Ketua RT mencapai Rp 500 ribu.

      Dari 600 ribu pemilih, lawan saya siapkan 450 ribu amplop untuk disebar, belum termasuk untuk kader. Ini bukan kira-kira, tapi atas pengakuan yang bersangkutan kepada saya beberapa hari pasca-pilkada. Anehnya, tak satu pun yang bisa dipersoalkan. Semua laporan ke panwas tidak diproses. Operasi tangkap tangan (OTT) pun semua mental di meja aparat hukum. Semua diberi, semua terbeli. Ketua FPI Banjarnegara yang mencoba melakukan perlawanan justru dipolisikan. Semua diberi, semua dibeli.

      Anies-Sandi di Jakarta harus menang. Tapi, lakon Banjarnegara jangan terulang:
      1). Puas dengan hasil survei
      2). Membiarkan politik uang
      3). Rendahnya solidaritas pribumi/umat Islam.

      Maka, Ahok akan menang, jika kita hanya berhenti menggrundel, memaki-maki, dan main share postingan hoax di medsos. Ingat, untuk menang di Jakarta cukup membeli 4 juta pemilih X Rp 1 juta per pemilih. Jika untuk kabupaten “kecil” Banjarnegara mereka berani beli Rp 50 milyar, untuk ibu kota berapa pun akan dilakukan.

      Maka lakukan sekarang juga: telepon, SMS, WA, line, dan sebagainya, saudara, teman lama, kenalan dan lain-lain yang ada di Jakarta. Pastikan mereka melakukan gerakan, jaga lingkungan, lakukan perlawanan untuk menangkan Anies-Sandi….

      Tanpa gerakan masif dan solidaritas kuat, jangan kaget: Ahok bisa menang.

      Saya bukan seorang rasis. Saya bersahabat baik dengan orang-orang Tionghoa. Tapi, ini soal kebangkitan etnis. Ini soal masa depan sebuah bangsa yang berwatak ekspansionis manusia, dan kultur. Prakiraan bupatinisasi Cina, lalu gubernur, dan akhirnya presiden bukan spekulasi, bukan sebuah fobia. Dengan serius mereka katakan pada saya: “Kami akan kembalikan tahta kekuasaan jika orang pribumi sudah siap.”

      Lakukan yang konkret sekarang kawan! Telepon, SMS, WA, kepada kawan atau saudara, atau datang fisik ke Jakarta, bantu dan pastikan Anies-Sandi menang.

      Walaupun kalah, saya telah berjihad melakukannya. Kapan lagi, Anda juga? Inilah saatnya. Jakarta akan membuktikannya.

      Tanpa itu, kita akan menyesal selamanya!

      *) Aktivis HMI Yogya 1980-an, eks anggota DPR RI

      • Fenomena di kota kecilku tercinta Banjarnegara, bedanya bupati terpilih adalah warga keturunan yg seorang mualaf, terlepas dr money politik (kekuatan uang yg cukup besar di belakangny), mungkin jg strategi yg pas disaat kampanye dgn perbaikan jalan yg pd saat itu sangat parah kondisinya karena program petahana yg mungkin tidak berjalan dgn baik, bupati terpilih selama ini jg mampu membawa diri dalam pergaulan (tidak arogan walaupun di Banjarnegara merupakan salah satu pengusaha sukses dan tidak semena2 terhadap pribumi), smg bupati terpilih dibanjarnegara walaupun keturunan tp tidak terpengaruh oleh aseng yg ingin menguasai bumi pertiwi, kalaupun itu terjadi kami warga Banjarnegara siap melawan dimulai dr kota kecilku tercinta…Aamiin

        • Petruk dadi Ratu Aseng dadi Pandita on

          Bung Back@ Terimakasih atas informasi nya.. Kalau boleh saya mau bertanya, di Banjarnegara masyarakat tionghoa ada berapa persen dari populasi total? Kalau di Kotamadya Medan ada sekitar 17% dari total populasi, bisa dibilang salah satu kota yg terbesar persentase penduduk tionghoa nya di Indonesia. Begitupun Medan ( dana Sumatera Utara secara umum ) belum menunjukan tanda2 untuk siap menerima walikota/ bupati dan gubernur beretnis tionghoa. Jika ditanya kenapa, mungkin jawaban nya adalah ekslusifitas dan arogansi kelompok tionghoa sangat kentara dan kerap dirasakan di masyarakat menengah dan bawah di Sumatera Utara.

          • bung @petruk, untuk jumlah tepatny kurang paham tp yg jelas sangat kecil mungkin ga ada 1%. Untuk bupati terpilih Banjarnegara, semoga bukan seperti keturunan tionghoa lainya seperti yg dijelaskan bung petruk soal eksklusifitas dan arogansiny karena saya lihat dr saya kecil dia pribadi mampu bergaul dgn masyarakat sekalipun dr kelas bawah, tp kalaw boleh jujur saya bukan pendukungny, saya pendukung cabup yg tidak money politik dilingkungan saya

          • kalau masalah kapabel atau gak sih, pribumi lebih banyak yg kapabel, yang tidak dimiliki oleh kebanyakan pribumi adalah sifat agresor, dan beckup dari sang penguasa, apa lagi beckup harta yang cukup…inget ya son..tdk banyak pribumi yg punya harta cukup untuk jadi bupati, gubernur, presiden secara fair…

  17. Kalau gitu laksamana john lie bukan pribumi, katanya Cinta nkri, tapi masih pake istilah pribumi non pribumi… Penulis belum pernah main ke Singkawang, coba sekali kali main kesana biar pinter dikit..

  18. bangsa budak on

    Akhirnya terlihat yg selama ini tersembunyi, kita cuma budak pesuruh alias sapi perahan tidak lebih…kala mereka perlu mereka jilat dan suap tunggu lh setelah mereka kuat…nangis darah pun ngga bakal membantu

  19. MUNGKIN ini saat melakukan konsensus; pertama,anulir dulu sumpah pemuda selama +/- 6 bulan.
    kedua,kasih MEREKA berfikir selama +/- 1 bulan . ketiga pada bulan ke 2 MEREKA sudah membuat keputusan
    pilih Indonesia atau kembali ke CINA. ke empat poelaksanaan pengembalian MEREKA dimulai bulan ke 4 s/d 6. ke lima awal bulan ke 7 kita kembali mengucapkan Sumpah Pemuda dan diikuti tanda tangan berdarah sebagai satu Indonesia.

  20. Steven ini mungkin tdk pernah di ajarkan sopan santun,tata krama oleh keluarganya. mungkin jg tdk pernah di ajarkan bahwa Republik ini berdiri dan merdeka karena jeripayah anak bangsa berbagai suku,agama jg ras keturunan. bagaimana perasaan anak bangsa keturunan etnis china yg telah berjuang demi bangsa ini sejak jaman kolonial 3 bangsa eropa dan jepang?

    ini adalah efek samping dari Reformasi 98 yg tdk diantisipasi. Inilah yg terjadi ketika “Pancasila” hanya sbg hiasan dinding dan lips service. Mulut mu adalah Harimau mu! jd jgn salahkan saudara kita di NTB akan memberikan Cap “Musuh” dan timbul curiga terhadap etnis cina di sini.. atau bisa jg manusia ini adalah “AGENT” asing yg bertugas sbg trigger utk sebuah modus operasi khusus negara tertentu.

    harusnya permohonan maaf itu lsg kpd orangnya jg di dampingi orang tuanya.. bkn share di MedSos.. itu jg jika benar Steven ini adalah WNI.. hehehe!!

    #apa kata Jhon Lie jika masih Hidup? mungkin akan di tampar dg Oto Melara 76mm..xixixi

    • Atau disuruh makan nanas bung@PR biar si steven nie bisa jaga mulutny….
      #ehm….lha ko tambah panas yo bung@PR cuacane iki,wes lah nak ngene kie tak siap2 wae ngowo wacum cleaner ngo nyedot kutu2 karo debu seng marai ora sehat…engko tak kirimi kepala yo bung@PR,eh…maksudny kelapa bung,kan panas2 gni enakan minum kelapa…hehehe

  21. Naga Samudra on

    PRESS RILIIS

    LINGKAR STUDY MAHASISWA NTB MEMBAKAR 1000 LILIN UNTUK MENDESAK POLRI MEMPROSES PENGHINA GUBERNUR NTB.

    Oleh : Yunita

    Pada hari minggu 09 April 2017, Sekitar Pukul 14:30 Waktu setempat, Gubernur NTB Dr. Muhammad Zainul Majdi Atau yang akrab di sapa Tuan Guru Bajang (TGB) bersama istri menuju Counter Batik Air di Bandara CHANGI Singapore dan ikut mengantri bersama penumpang lainnya dengan tujuan Jakarta. Beberapa saat mengantri, Untuk keperluan menanyakan Jadwal penerbangan TGB keluar antrian menemui petugas, sementara istri beliau Hj Erica Zainul Majdi tetap dalam antrian. Selesai dengan petugas TGB kembali ke barisan Antrian bersama istri beliau. Namun Tiba-tiba ada seorang pemuda warga keturunan marah-marah kepada TGB karena mengira TGB telah menyerobot Antrian.

    Walau sudah di ingatkan bahwa TGB adalah Gubernur NTB, Steven tetap memaki-maki, bahkan mulai melakukan penghhinaan dengan kata-kata rasis kepada TGB yang adalah seorang Hafiz Al-Qur’an dan cucu ulama besar pendiri Nahdatul Wathan. Karena terus di umpat dengan kata-kata kasar bahkan dengan hinaan yang rasis dengan sebutan ”Dasar Indo, Dasar Indonesia, Dasar pribumi TIKO” Adalah singkatan dari tikus kotor yang merupakan istilah penghinaan untuk pribumi Indonesia.

    Melihat Kronologis kejadian ini, Bahwa penghinaan terhadap TGB (Tuan Guru Bajang) Yang di lakukan STEVEN merupakan tindakan yang tidak bermoral dan tidak etis, sebab ini bukan persoalan antara individu Yang bersangkutan tetapi sangat berpengaruh terhadap kebhinekaan di Indonesia. Selain Gubernur NTB, TGB merupakan salah satu sosok Ulama, Tokoh Nasional yang tidak seharusnya mendapatkan perkataan yang tidak etis dan tidak menghargai keberagaman di Indonesia. Oleh sebab itu, Kami meminta kepada Pihak yang berwajib (POLRI) untuk menindaklanjuti kasus ini.

    Jika kita berpedoman pada Konstitusi Negara Steven Bisa di kenakan Pasal KUHP 315. Cuma karena adanya perubahan terhadap UU NO 40 Tahun 2008 tentang penghapusan Diskriminasi RAS dan ETNIS, maka sudah kewajiban POLRI untuk menindaklanjuti dan memanggil Steven, karena bukan Delik aduan yang mengharuskan adanya laporan.

    Maka dengan ini kami melakukan Gerakan seribu Lilin yang merupakan Respentatif Aspirasi dari masyarakat Indonesia yang meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menindaklanjuti kasus ini, dan jika pihak POLRI tidak mengambil langkah, maka kami dari Lingkar Study Mahasiswa NTB akan mendatangi dan melaporkan secara resmi di BARESKRIM POLRI pada hari Senin besok.

    Dengan tuntutan Kami bersama sebagai berikut :

    1. Meminta Kepada Polri untuk menangkap Penghina Gubernur NTB.

    2. Hentikan Tindakn Menghina Siapapun atas Nama Ras, Suku dan Agama, Karena Tidak sesuai dengan Nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

    LINGKAR STUDY MAHASISWA NTB

    MENGETAHUI
    KETUA UMUM

    INDRA SAPUTRA AL-SANGAJI

    CP : 0856-9262-1408 (Korlap Fikri)

  22. Orang keturunan #n#a di idonesia sudah tabiatnya arogan dan memandang rendah pribumi, contoh saja buruh kasar tokenya cina salah sedikit keluar kata2 maut bego, tolol dll . Di mal2 jakarta dia manjadi warga paling berkelas seolah2 pribumi dilihat sebelah mata, di kantoran jg sama orang pribumi susah untuk naik jabatan di atas supervisor, untuk jabatan supervisor sudah pasti di duduki oleh golongannya, pribumi hanya kacung.akankah indonesia pribumi menjadi sampah dan kacung di negri sendiri?

  23. bukti paling nyata untuk menjerat ahok dalam kasus penistaan agama adalah transkrip jawaban ahok sendiri pada hakim pada persidangan kemarin,dalam jawabannya tersebut ahok menyatakan dalam pengertiannya dalam surat al maidah ayat 51 tidak disebutkan dilarang memilih gubernur,dengan dasar pengertiannya ini dia mengatakan para ulama dan termasuk juga didalamnya habib rizieq dikatakan berbohong kepada umat dengan menggunakan ayat al maidah.
    silahkan bilang ke hakim ini pernyataan ahok sendiri pada sidang yang lalu

  24. gegara congor si steven bisa jd kacau nih,,,dasar geblek pake cara “tukul” utk ngomporin n tambah panas sikon,ksianan banget nih tetangga2 ane (china benteng) yg gak tau apa2 klo sampe kena imbasnya,,,setelah ulah sipenista kini ada lg sipenghina, berikutnya kira2 apa yah

  25. nun jauh di pedalaman kalimantan,mereka berkumpul dengan bendera merah berlambangkan bintang,berkumpul untuk mengatur strategy melemahkan dan melumpuhkan para mujahidin negeri,lalu salah satu masjid pun mengumandangkan takbir.saat itu pula perjuangan telah dimulai.
    Ingatlah hai orang orang kafir,hanya butuh satu kata saja maka kami para mujahidin negeri siap untuk berjuang membela agama Allah dan panji hitam pun akan berkibar(bukan daesh laknatullah) berdampingan dengan sang saka merah putih.

  26. Ya ampuun….hari gini kok masih saja rasial sih. Bangun bung…orang lain sudah kemana mana kita masih sibuk membesarkan ego primordial kita. BANGUN Bung….Indonesia tuh Besar… kita sendiri yang mengecilkan karena kekerdilan diri. salam NKRI.

  27. Naga Samudra on

    TUAN GURU YG PEMAAF & SAKITNYA PRIBUMI ( Bag 1 dari 4 Tulisan )

    Oleh : Jansen Sitindaon

    Saya seorang “Sarjana Pribumi” lulusan Fakultas Hukum Univ. Airlangga dan Master dari Univ. Indonesia. Yang berdasarkan Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 sebelum perubahan, adalah orang: INDONESIA ASLI. Lahir di Sidikalang, sebuah tempat yang sejak dulu dan sampai saat ini masih masuk wilayah Republik Indonesia. Ayah: Batak Toba, Ibu: Batak Karo. Keduanya suku asli Indonesia

    Dasar Indo..
    Dasar Indonesia..
    Dasar Pribumi..
    Tiko!!

    Walaupun sangat ritmik. Kata-kata diatas bukanlah puisi. Ataupun sajak yang saya kutif dari potongan karya seorang sastrawan. Namun itu adalah kata-kata yang keluar dari mulut seorang “anak muda” kelahiran tahun 1991. Bernama Steven Hadisurya Sulistyo, yang dia lontarkan kepada seseorang. Yang efeknya kemudian membuat ruang publik yang sudah panas karena Pilkada Jakarta ini, menjadi tambah panas.

    Mungkin di bandara Changi, Minggu 9 April 2017 yang lalu, Steven sedang kerasukan menjadi singa, akibat mungkin pengaruh sedang berada di “negeri singa”, Singapura ini. Sehingga terlontarlah kata-katanya diatas. Atau bisa juga. Dalam kehidupan sehari-harinya, Steven memang telah terbiasa melontarkan kata-kata tersebut. Namun selama ini baik-baik saja. Tidak ada masalah. Karena yang menerima lontaran tidak berdaya untuk mempersoalkannya.

    Namun sore itu di Changi. Steven akhirnya kena batunya. Dan yang jadi “batunya” kali inipun tidak main-main. Betul-betul batu besar. Kalau biasanya yang menerima lontaran kalimatnya ini mungkin pembantunya di rumah. Atau orang yang bekerja di perusahaan milik keluarganya. Yang beratus kalipun kalimat itu dia lontarkan. Karena keadaan, akan diam saja. Tidak berdaya untuk melawan. Kali ini situasinya berbeda.

    Kalimat yang tidak pantas itu dia “semburkan” ke wajah Tuan Guru Muhammad Zainul Majdi. Sang Gubernur NTB, yang juga pemimpin Organisasi Islam besar di Indonesia, Nahdatul Wathan (“NW”). Yang dalam kesehariannya memang sangat “low profile”. Sangat sederhana. Sehingga, jangankah Steven. Kita yang sering melihatnya di ruang publikpun, kadang sering tidak sadar kalau beliau ini adalah seorang Gubernur.

    Kesederhanaan sang Gubernur inilah yang membuat Steven akhirnya kena batunya. Akibat tidak menyadari sosok dihadapannya, dan menganggapnya seperti pegawai di rumahnya saja mungkin, karena naiknya juga pesawat jenis “low cost” seperti orang Indonesia pada umumnya, terlontarlah kata-kata dari mulut Steven yang memantik bara diatas. Kemudian terekspos, menjalar, membangkitkan ketersinggungan, dan akhirnya membuat panas ruang publik.

    Bersambung

    Klik di sini untuk baca tulisan bagian 2 :

    https://www.facebook.com/satujutadukungansaveNKRI/posts/1662786247349566:0

  28. cut nyak dhien on

    klo diliat skrang, tuh cina2 sejak ahok jadi gubernur, cangkem2nya kasar2, mending diusir aja cina2 bangsat!

  29. INI SAYA CERITA YG SEBENAR-BENARNYA.
    Suatu saat saya menghadiri pesta pernikahan orang Cina, di satu Hotel yg cukup yerkenal di kota S.
    Si Cina yg punya hajat menikahkan anaknya ternyata orang yg sederhana dan sangat menyukai masakan2 lokal, sehingga banyaklah makanan makanan lokal di standing party tersebut, meskipun juga disediakan masakan chinese food. Lalu saya iku antri ambil makanan tradisional,dan menikmatinya.
    Disamping saya bergerombol cina-cina yg berbahasa indonesia dan mandarin.
    Saya dengerin aja mereka ngobrol, sambil menikmati hidangan yg saya ambil.
    Diantara obrolan mereka, saya mendengar sesuatu yg membuat saya tersinggung, tentang masakan tradisional. Yang menurut mereka tidak pantas, acara sepenting dan semeriah ini, disuguhkan masakan atau makanan dengan selera RENDAH seperti ini. Harusnya makanan yg berkelas, yg high claas.
    Masya Allah…,dalam hati saya menangis bila ingat saudara2 saya sebangsa saya (orang Indonesia asli) yg lain disana dianggap hanya klas rendahan, meskipun mereka itu orang yg akhlakul karimah sekalipun…!!!
    Kelompok orang2 Cina itu sama sekali tdk akan melihat org itu baik atau tidak baik tabiatnya, tapi yg mereka (Cina) lihat adalah kaya atau miskinnya orang sebagai pembeda status terhormat atau rendahan.
    Memang kita bangsa Indonesia, tidak akan pernah bisa mengharapkan orang Cina ini sebagai pengisi kemerdekaan bangsa (meskipun tidak semua cina seperti itu), tapi rata2 memang sangat arogan, tanpa ampun. Memang satu saat nanti akan ada revolusi dg mengorbankan jutaan jiwa, untuk merubah ke tatanan yg berkeadilan dan berkemanusiaan yg adil dan beradab.

  30. cut nyak dhien on

    benar itu bung @arigato, cina2 skarang pada kasar ama pribumi, tidak seperti dulu mreka takut n santun dengan pribumi

  31. Yang haq tetap haq,yang bathil tetap bathil.
    Alam punya cara sendiri untuk membersihkan kotoran yang menempel di atasnya.

  32. Mulai dari diri kita sendiri,keluarga,teman teman dekat… tebarkan Semangat Cintai Produk produk Lokal,kalo beli produk lokal yg jual orang lokal kalo nawar jangan kelewatan… sebisa mungkin jauhi hp hp china dan produk produk buatan china… boikot mereka,mulai dari sekarang,setidaknya minimalisir konsumsi produk buatan mereka. belanja di pasar2 tradisional,jadilah nafas untuk pedagang2 kecil dan petani lokal. minimalisir atau sama sekali tidak belanja di toko2 cina. “mulai campaign ini dari sekarang..” bukti kecil yg nyata bahwa darah patriot memang ada di dalam tubuh anda”

  33. Setuju dengan anda bung,bangsa ini harus saling menguatkan. ekonomi kerakyatan harus digerakkan dari umat,oleh umat,untuk umat.

    Dengan cara itu maka dengan sendurinya akan ada silaturahim sesama umat,ada konsolidasi sesama umat untuk saling menguatkan,bangsa ini akan saling menguatkan karena saling menopang.

    Disisi lain pembusukan persatuan,gotong royong melalui ham,kebebasan untuk menkotak kotak dan mengeruk kapital bangsa bisa diminimalisir.

    Cina? saya juga melihat demikian,kecendrungan bangsa cina dalam melihat seseorang adalah dari isi kantongnya bukan dari aklaknya. dan kecendrungan keturunan2 cina indonesia sekarang adalah lbh bangga dengan ke cinaanya dari pada keindonesianya. hal ini berbeda dengan cina generasi tua yang ikut berjuang melawan penjajah dan sama sama mengalami pososi sulit era kolonial,sehingga semangat kebangsaanya tinggi,hubungan emosionalnya ada.

    Cina generasi sekarang karena sekolahnya kebanyakan sekolahnya di luar negri,cenderung rendah nasionslisme dan patriotismenya terhadab indonesia karena pengaruh kebebasan ala barat,kapitalisme yg membawa dampak pada kapital mereka dan pengaruh menguatnya tiongkok yg berpengaruh pada semangat satu cina.

    Jadi mau tidak mau sememangnya bangsa ini harus bergerak,dilevel atas orang keturunan cina yang nasionalis seperti Syafii Antonio,Kwik Kian Gie dll harus di rangkul untuk tutor penguatan ekonomi umat. dilevel bawah penguatanya harus dilakukan dari hal yang paling basic yaitu belanjalah di toko,di pasar,minimarket,swalayan,warung,resto milik bangsa sendiri.

  34. ahk kelamaan….!!!!sgerakan kobarkan perang…!!!hancurkan org2 mata sipit yg gak tau trimaksih itu…!!!!bunuh…gorok lehernya dan tancapkan kepalanya disetiap jalan…!!biar mrka tau sopan santun dan biar mrk tau adab dan tata krama numpang tinggal ditanah org…!!!dasar mata sipit BABI LOE…!!!

Leave A Reply