Renungan Tahun Pelajaran Baru
Pendidikan adalah :
Usaha sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, ahklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Fungsi Pendidikan :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
( UU Sisdiknas pasal 1 ayat 1 dan pasal 3 )
Pemahamaman mengenai sukses Pendidikan :
Pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang mampu mengantarkan pelajar menjadi
1. Bertaqwa
2. Berkepribadian matang
3. Berilmu mutakir dan berprestasi
4. Mempunyai rasa kebangsaan
5. Berwawasan global
Pasal 31 UUD 1945 dan Amandemen
Ayat 1: Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan
Ayat 2: Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib mbiayainya.
Ayat 3: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Ayat 4: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Ayat 5: Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
Biaya penyelenggaraan Pendidikan oleh Pemerintah sekurang kurangnya 20 persen dari APBN
Satu satunya Konstitusi di dunia yang menyebutkan nominal angka persentasi
Kalau ada kesalahan dalam Penyelenggaraaan Pendidikan tidak sesuai dengan UUD45
Maka Presiden bisa di impeachmen oleh DPR
Kondisi pendidikan di Indonesia masih buram.
Bonus demografi usia produktif bisa gagal …
Tinggal DPR nya pura pura budeg atau membela rakyat
berani nggak ?
Animals Schooling_
Di sebuah hutan belantara berdirilah sebuah sekolah para binatang.
Statusnya “disamakan” dengan sekolah manusia.
Kurikulum sekolah tersebut mewajibkan setiap siswa lulus semua pelajaran dan mendapatkan ijazah.
Terdapat 5 mata pelajaran dalam sekolah tersebut:
a. Terbang
b. Berenang
c. Memanjat
d. Berlari
e. Menyelam
Banyak siswa yang bersekolah di “animals schooling”, ada elang, tupai, bebek, rusa dan katak.
Terlihat di awal masuk sekolah, masing masing siswa memiliki keunggulan pada mata pelajaran tertentu.
Elang, sangat unggul dalam terbang. Dia memiliki kemampuan yang berada di atas kemampuan binatang lain.
Demikian juga katak, sangat mahir pada pelajaran menyelam.
Namun, beberapa waktu kemudian karena “animals schooling” mewajibkan semua harus lulus 5 Mapel.
Maka mulailah si Elang belajar memanjat dan berlari.
Tupai pun berkali-kali jatuh dari dahan yg tinggi karena belajar terbang.
Bebek seringkali ditertawakan meski sudah bisa berlari dan sedikit terbang. Namun sudah mulai tampak putus asa ketika mengikuti pelajaran memanjat.
Semua siswa berusaha dengan susah payah namun belum juga menunjukkan hasil yang lebih baik.
Tidak ada siswa yang menguasai 5 mapel tersebut dengan sempurna.
Kini, lama kelamaan.
Tupai sudah mulai lupa cara memanjat, bebek sudah tidak dapat berenang dengan baik karena sebelah kakinya patah dan sirip kakinya robek, karena terlalu sering belajar memanjat.
Kondisi inilah yang saat ini terjadi mirip dengan kondisi pendidikan kita.
Orangtua berharap anaknya serba bisa.
Sangat stress ketika matematikanya dapat nilai 5.
Les A, Kursus B, Les C, kursus D, private E dan sebagainya dan berjibun kegiatan lain tanpa memperhatikan dan fokus pd potensi anaknya masing masing.
Mari kita syukuri karunia luar biasa yang sudah Allah amanahkan kepada para orangtua yang memiliki anak-anak yang sehat dan lucu.
Setiap anak memiliki belahan otak dominannya masing masing.
Ada yang dominan di limbik kiri, neokortek kiri, limbik kanan, neokortek kanan, juga batang otak.
Sehingga masing masing memiliki kelebihannya sendiri sendiri.
Fokuslah dengan kelebihan itu, kawal, stimulasi dan senantiasa fasilitasi agar terus berkembang.
Janganlah kita disibukkan dengan kekurangannya.
Karena sesungguhnya setiap anak yang terlahir di dunia ini adalah cerdas (di kelebihannya masing-masing), istimewa dan mereka adalah Bintang yang bersinar di antara kegelapan Malam.
Inilah saatnya kita bergandeng tangan menggali potensi diri anak dan anak didik kita seoptimal mungkin.
*_Selamat berjuang Bapak Ibu Guru, Ayah dan Bunda. Semoga Allah mudahkan segala urusan kita mengiringi kesuksesan peserta didik serta anak kita kelak di dunia dan di akhirat. Aamiin_*
Dirangkum oleh Patsus Naga Samudra
Gambar Google Patsus Dede Sherman
5 Komentar
Musabhah bijak bagi para Ortu yg msih kaku..
Manusia g ad yg sempurna di paksakan sempurna. Njeblug yg ada..
Manusia punya kelebihan, karakter, dan potensi yg berbeda2 tk bisa si pukul sama..
Semoga Para stakeholder Pendidikan negeri ini memahami dan trus berbenah utk smkin baik kecuali ad pihak yg g pengin Generasi Bangsa ini maju
Artikel yang menggugah, sebuah renungan bagi kita yang sudah menjadi orang tua.ijin share bung
Monggo silahkan
Generasi muda adlh harapan bangsa ini kedepannya. Dipundak mereka bangsa ini akan bergantung kpdnya. Pendidikan harus diutamakan terutama pemerataan dlm kesempatan mendapatkan pendidikan yg layak. Semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan yg layak. Disinilah fungsi negara yaitu melihat rakyatnya sbg asset yg bisa dijadikan sbg tenaga ahli, tenaga pembangunan, tenaga utk pertahanan dan jg sbg market yg besar dimana bisa bersaing dgn tenaga luar shg bila semakin tinggi pendidikan mereka maka penghasilan mereka akan lbh tinggi lg shg tdk langsung akan byk menghasilkan income bagi negara baik dari pengeluarannya maupun income taxnya. Oleh krn itu sudahi memikirkan mereka sbg yg suka gratisan atau merugikan negara krn negara harus hadir utk meningkatkan kesejahteraan mereka yaitu dgn cara meningkatkan pendidikan mereka. Pendidikan gratis adlh investasi jangka panjang utk negara ini.
menurut ane pendidikan di kita masih menganut pendidikan teoritis bukan pendidikan praktikal..
yg mana ilmu yg akan digunakan dalam dunia kerja kelak kagak diajarkan secara maksimal..
semua dituntut harus dapat nilai minimal 6 agar naik kelas ato lulus dalam pelajaran wajib..
contoh kasus, seorang anak stm yg sangat suka dgn mesin harus keok karena kagak bisa ngikutin pelajaran matematika, sedangkan hitung hitungan dalam urusan mesin ada hitungan tersendiri yg lebih sederhana dari pada matematika yg rumit n kagak digunakan dalam permesinan..
ya memang, dalam segala sesuatu ilmu tentang pembuatan besi yg bagus sampe jadi sebuah mesin kagak lepas dari ilmu matematik fisika n kimia, tapi ilmu ntu dapat dipelajari langsung pada intinya ato yg hanya digunakan dalam proses pembuatan ntu..
seorang tukang batu tau caranya membuat rumah, mungkin dia juga tau berapa jumlah material yg akan digunakan n seberapa besar dana yg akan dihabiskan..jadi dia kagak perlu tau cara pembuatan semen, dari apa bahannya, prosesnya gimana..
jadi jangan heran kalo pernah liat lulusan smk listrik kerja di apotek, lulusan mesin kerjanya pelayan toko, lulusan tataboga jadi tukang cuci piring, malah lulusan sekolah kemaritiman/pelayaran kerja jadi OB..
kagak ada yg salah dari kerja ntu, tapi semua ntu terjadi karna mereka kagak benar benar menguasai pelajaran kejuruan yg dipilihnya secara mantab..karna dia juga menanggung pelajaran laennya yg harus dikejar nilainya sedang dia kagak bisa..
apakah albert einstein adalah seorang murid yg selalu juara kelas?