SEMANGAT 212 : PANCASILA BERDAULAT NEGARA SELAMAT !

7

Halal Bihalal dan Silaturahim Nasional.

Merajut Ukhuwah Merekatkan Bangsa Menegakkan Kedaulatan Pancasila
Ahad 29 Syawal 1438 H/ 23 Juli 2017 Pondok Pesantren Modern Al Islah Bondowoso.

yang dihadiri sekitar 5000 orang dengan penanggung jawab KH. Thoha YZ., Lc (ketua panitia).

IMG-20170723-WA0137

Hadir dalam kegiatan diantarnya, sebagai berikut :

a. Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto (ketua umum Partai Gerindra)
b. Dr. (HC) H. Zulkifli Hasan, SE.MM (Ketua MPR RI)
c. Prof. Dr H. Muhammad Amin Rais (Ketua Dewan Partai PAN)
d. KH. Bachtiar Nasir, Lc. MM (Ketua GNPF MUI)
e. Ust. Ansufri Id Sambo (Ketua Presidium Alumni 212)
f. KH. Misbahul Anam (Ketua Majelis Syuro FPI pusat)
g. Dr. Ahmad Qusyairi (ketua Majelis Syoro DPP PKS)
h. Ir. Happy Trenggono (Ketua Pengusaha Muslim Indonesia)
i. Drs. KH. Syekh Misbahul Anam Attijani (Ketua Majlis Syuro DPP-FPI)
j. KH. Muhammad Ma’shum (pengasuh Ponpes Al-Islah Bondowoso.
k. Habib Muhsin bin Ahmad Al- Attas (Ketua Majelis Dewan Syuro FPI).
l. Bpk. La Nyala Mattaliti
m. Ketua IKADI Jatim
n. Forkopimda Kab. Bondowoso.
o. Jajaran Tokoh Agama dari berbagai Daerah.

Adapun unsur PAM sebagai berikut :

a. Kodim 0822/Bondowoso : 30 orang
b. Polres Bondowoso : 100 orang
c. FPI Bondowoso : 100 orang.
d. GMP Bondowoso : 100 orang.
e. Kokam Bondowoso : 80 orang
f. Tapak suci Bondowoso : 20 orang.
g. Satpol PP Bondowoso : 50 orang.
h. Gabungan GUIB Jatim : 20 orang.

3. Dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :

a. Pukul 06.30 WIB, para Jamaah Halal-Bihalal dan silaturahmi Nasional dari Kab. Bondowoso maupun luar Kab. Bondowoso sudah mulai berdatangan dan memasuki tempat acara serta dihibur dengan musik dari alumni 212.

SEMANGAT 212 : PANCASILA
BERDAULAT NEGARA SELAMAT !

Atas seizin Allah Azza Wa Jalla, perjuangan ummat Islam di Indonesia yang cukup panjang dalam mencari keadilan dihadapan hukum terkait penistaan Al-Qur’an, telah mencapai tujuannya. Lebih dari itu, gerakan ummat Islam yang dibalut dengan tema Aksi Bela Islam tersebut telah menginspirasi tidak hanya ummat Islam di Indonesia sendiri namun juga ummat Islam di seluruh dunia. Maka tak salah jika kemudian dunia sedang membicarakan bahwa kebangkitan Islam akan dimulai dari Indonesia.

Aksi Bela Islam merupakan Aksi terbesar pasca kemerdekaan yang embrio pergerakannya melalui gerbong ideologi. Salah satu aksi terbesarnya adalah Aksi Bela Islam pada tanggal 2 Desember 2016 yang dikenal dengan Aksi 212. Melalui aksi tersebut muncul ledakan energi dan semangat yang luar biasa yang dikenal dengan semangat 212. Allah bangkitkan izzah, harga diri, kehormatan, kekuatan ummat Islam di Indonesia melalui persaudaraan Islam, Ukhuwah Islamiyyah. Ummat Islam menggeliat bangkit, percaya diri atas firman Allah, yakni “Kuntum ukhrijat linnas”.

Seandainya saja seluruh elemen Bangsa menatap peristiwa ini dalam perspektif positif dengan melihat ummat Islam sebagai aset Bangsa, maka bukan tidak mungkin Kedaulatan Indonesia akan bangkit. Jika ummat Islam telah bersatu, begitu mudahnya semangat ini untuk menghancurkan konglomerasi asing dan aseng yang mencengkram Indonesia baik secara ekonomi hingga politik. Namun sayang, masih terdapat sekolompok masyarakat yang melihat gerakan ini sebagai gerakan radikalisme, anti Pancasila, dan intoleran. Begitu menyakitkannya predikat ini disematkan kepada ummat Islam. Padahal tegaknya leher Negara ini dihadapan para penjajah telah diakui sejarah, salah satunya karena upaya yang diperjuangkan oleh para ulama dan hingga saat ini masih konsisten dalam memperjuangkannya.

Maka telah jelas bahwa sesungguhnya kebangkitan ummat Islam semata-mata adalah untuk kebangkitan Kedaulatan Indonesia, kebersatuan Negara Kedaulatan Republik Indonesia, dan tegaknya Kedaulatan Pancasila. Tidak mungkin kiblat Bangsa yang berpedoman pada Pancasila sebagaimana cita-cita para pendiri Bangsa, akan bergeser melalui gerakan ummat Islam.

Untuk merespon sekaligus menjawab dinamika kehidupan berbangsa tersebut maka Pondok Pesantren Moden Al Ishlah Bondowoso bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) dan Gerakan Ummat Islam Bersatu Jawa Timur (GUIB Jatim) menggelar acara Halal bi Halal dan Silahturahim Nasional dengan tema : Mempererat Ukhuwah, Merekatkan Bangsa, Menegakkan Kedaulatan Pancasila. Kegiatan ini digelar pada tanggal 23 Juli 2017 dengan menghadirkan tokoh-tokoh Nasional seperti, K.H. Bachtiar Nasir, Let.Jend.(Purn) Prabowo Subianto, K.H. Muhammad Ma’shum, Prof. Amien Rais, Dr. (HC) Dzulkifli Hasan, dan para tokoh lainnya.

Melalui kegiatan tersebut, pertama, mengajak kepada seluruh ummat Islam pada khususnya dan seluruh elemen Bangsa pada umumnya untuk menyegarkan kembali wacana pentingnya mempererat silahturahim dan tali persaudaraan dalam wujud Ishlah Nasional, baik antar ummat Islam sendiri maupun persaudaraan kebangsaan untuk menjawab berbagai persoalan Bangsa khususnya dalam hal menegakkan Kedaulatan Pancasila.

Kedua, menghimbau kepada pemerintah untuk memposisikan kembali ummat Islam, khususnya para ulama sebagai bagian dari elemen yang memperjuangkan Kedaulatan Indonesia dan tidak menciptakan wacana-wacana demarkasi antara Islam dan Pancasila.

Ketiga, mendorong pihak keamanan Negara khususnya Kepolisian Republik Indonesia untuk menegakkan hukum yang memenuhi asas-asas keadilan dan tidak terseret masuk dalam arus politik yang sedang bergejolak.

Keempat, menghimbau kepada seluruh pihak agar tidak memproduksi wacana-wacana provokatif yang dapat mengadu domba antar ummat Islam maupun membenturkan ummat Islam dengan ummat beragama lainnya.

Demikian press release ini dibuat agar diketahui seluruh khalayak dan para media untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

IMG-20170723-WA0126

INILAH SPIRIT 212 YANG MEMBUAT PEJABAT NEGERI INI, DARI PUSAT HINGGA DAERAH TAKUT !

Berikut penjelasan KH Muhammad Maksum tentang spirit 212 yang membuat takut pejabat-pejabat negeri ini mulai dari pusat hingga pelosok-pelosok daerah.

Kenapa musti ada halal bi halal silaturahim nasional pake kata-kata Spirit 212, kalau halal bi halal itu biasa, silaturahim yaa lumrah, kalau pake semangat 212, ini buat pejabat daerah tidak mau dateng saja, ini buat pejabat daerah takut datang. Karena spirit 212 itu masih dianggap momok!

Saya bilang salah besar! Spirit 212 itu justru harus wajib dipelihara, Spirit 212 itu justru wajib dijaga sampai hari Kiamat. Kenapa??

Spirit 212 ada 15 semangat:
*SEMANGAT 212* adalah:

1. Semangat ikhlash.
2. Semangat bela quran artinya semangat bela Islam.
3. Semangat juang dan jihad
4. Semangat Berkurban
5. Semangat Sabar dan Menahan diri
6. Semangat Persatuan dan persaudaraan Islam
7. Semangat Persatuan dan persaudaraan Indonesia
8. Semangat Persatuan dan persaudaraan Kemanusiaan.
9. Semangat Kasih Sayang dan berbagi.
10. Semangat Taat Hukum
11. Semangat Menegakkan Hukum
12. Semangat toleransi untuk Persaudaraan dan Persatuan Indonesia.
13. Semangat Bela Bangsa
14. Semangat Bela Negara
15. Semangat Siap Mati untuk Kebenaran, Bela Bangsa, Bela Negara dan Bela Agama

Semua itu dinamakan semangat iman.
Semangat iman berarti semangat percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Itu dia yg dinamakan “semangat Pancasila”

K.H. Muhammad Ma’shum

IMG-20170723-WA0122

Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa oleh Dr. (HC) H. Zulkifli Hasan, SE.MM (Ketua MPR RI)
yang dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari ketua MPR RI ke KH. Toha Hasan Zakaria (Pengasuh Ponpes Al-Islah Bondowoso) yang intinya :

1) Sebentar lagi Provinsi Jatim akan menghadapi pesta Demokrasi memilih Gubernur baru untuk itu disarankan memilih Gubernur yang beragama Islam.
2) Pilihlah pimpinan yang membela umat Islam jangan malah melecehkan umat Islam.
3) Jangan memilih Pejabat yang senang terhadap uang korupsi sehingga akan menyengsarakan rakyat.
4) Umat Islam harus berasatu dan kompak jangan sampai umat Islam diadu domba sehingga terpecah belah.
5) Aksi 212 merupakan bukti nyata kalau umat Islam tetap kompak sehingga itu salah satu bukti betapa kuatnya umat Islam.
6) Presiden yang terpilih nantinya harus dari umat Islam yang membela para ulama bukan mengkriminalisasi ulama.

 

Letjen (Pur) Prabowo Subianto : dalam pidato kebangsaan, Ahad, 23 Juli 2017 di Lapangan PP Al-Ishlah Bondowoso:

“Saya pesan kepada adik2 Tentara dan Polisi. Hai tentara dan Polisi. Bintang yg ada di pundakmu adalah rakyat yg memberi.
Hai tentara dan polisi bintang dan tanda jasa yg ada di dadamu adalah pemberian rakyatmu. Oleh karenanya bela rakyatmu. Bela kebenaran.. berpihaklah kepada rakyat bukan kepada asing dan aseng”.

yang intinya :

a) Ucapan puji syukur dimana bisa mengikuti kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahmi Nasional dalam keadaan sehat.
b) Indonesia sekarang meprihatinkan dan menyedihkan karena yang salah dibenarkan dan benar disalahkan karena kekuasaan yang merajalela.
c) Kita prihatin karena uang yang dicuri dan kekayaan yang dirampok oleh Bangsa Asing dari NKRI.
d) Inti dari permasalahan dari kacaunya NKRI adalah sistem yang salah dan pemimpin di NKRI tidak bisa diharapkan.
e) Tempat – tempat strategis di NKRI satu persatu sudah mulai dikuasi oleh Bangsa Asing oleh karena itu marilah kita pertahankan.
f) Salah satu aset yang penting bagi NKRI adalah Demokrasi yang sudah mulai terancam keberadaanya oleh Politi uang.
g) Apabila kita bersatu kekuatan apapun tidak akan mampu untuk menggoyahkan NKRI.
h) Umat Islam tidak pernah anti dengan Pancasila dan tidak Intoleran terhadap Agam lain.
i) Pesan kepada para pejabat TNI dan Polri yang masih aktif bahwa Jabatan yang diemban sekarang merupakan amanat dari rakyat untuk itu jangan pernah disalahgunakan.
j. Kegiatan Halal Bihalal dan Silaturrahmi Nasional bukanlah Kampanye untuk mencuri Start melainkan untuk mempererat tali silaturahmi.

 

IMG-20170723-WA0074

 

Prof. Dr H. Muhammad Amin Rais (Ketua Dewan Partai PAN) yang intinya :

a) Bahwa elit – elit Politik sekarang banyak yang munafik dan hanya berkedok belaka.
b) Saya mulai meragukan rezimPresiden Joko Widodo yang terkesan menghindar dari permasalahan rakyat.
c) Jangan pernah mendukung Elit – Elit Politik yang mendukung kepentingan orang asing.
d) Aksi bela Islam bisa menyatukan kekuatan sehingga harus kita jaga dan pelihara.
e) Kita harus bersama – sam memperbaiki dan merubah sistem Negara Indonesia yang sudah kacau.

k. Pukul 12.05 WIB, simpulan – simpulan Halal Bihalal dan Silaturahmi Nasional yang disampaiakan oleh KH. Muhammad Ma’shum (pengasuh Ponpes Al-Islah Bondowoso) yang intinya :

1) Permohonan maaf kepada para undangan yang sudah hadir karena kekurangan panitia penyelenggara.
2) Kesimpulan dari hasil orasi yang disampaiakan oleh Tokoh – Tokoh Nasional adalah Negara Indonesia sedang sakit yang perlu di obati.
3) Memilih pemimpin harus memang benar benar orang yang mau membela Islam dan yakinlah bahwa Prabowo Subiantolah orangnya.
4) Baik tidaknya suatu Negara tergantung dari siapa yang memimpin.
5) Perlu adanya gerakan Islah Nasional (gerkan perubahan) untuk merubah Negara ini menjadi lebih baik.

 

 

IMG-20170724-WA0042

 

KH. Bachtiar Nasir, Lc. MM (Ketua GNPF MUI) yang intinya :

a) Siapun penguasa yang tidak baik – baik dengan umat Islam maka tidak akan lama berkuasa.
b) Umat islam harus memilih pemimpin yang sudah kontrak untuk siap membela umat Islam.
c) Umat Islam cinta damai, cinta aman dan cinta kesatuan NKRI.
d) Konsep umat islam insya allah akan memenangkan Pilpres Tahun 2018 dan 2019 di 171 titik yang tersebar diseluruh tanah air dengan semangat 212.
e) Tujuan dari kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahmi Nasional salah satunya untuk menjaga semangat 212 dan benih – benih keislaman.
f) Hanya kelompok PKI yang menyebut bahwa umat islam yang anti pancasila dan intoleran.

 

IMG20170723103236

Kegiatan Halal Bihal dan Silaturahmi Nasional di Ponpes Al-Islah Bondowoso dihadiri oleh beberapa Tokoh Nasional alumni aksi Bela Islam 212.

b. Bahwa Pimpinan Ponpes Al-Islah Bondowoso (KH. Muhammad Ma’shum) merupakan salah satu penasehat umum GUIB dan Tokoh penting dalam beberapa aksi bela Islam di Jakarta sehingga mempunyai hubungan emosional yang sangat baik dengan beberapa Tokoh Nasional alumni 212.

c. Bahwa dengan hadirnya beberapa pimpinan Parpol di kegiatan Halal Bihalal dan Silaturahim Nasional kegiatan tersebut kemungkinan mengarah ke Politik untuk menarik simpatisan Masyarakat menjelang Pilkada, Pileg maupun Pilpres Tahun 2019.

Selama kegiatan berjalan dengan aman.

Gambar : Admin YPG dan panitia 

Share.

7 Komentar

  1. Inilah framing yang sebenarnya ” Kami islam, kami indonesia, dan kami pancasila”. Mungkinhanya simpatisan PKI yang menyatakan ormas islam anti pancasila, sebagai bales dendam dan mengatasi rival terberatnya untuk naik ke podium kekuasaan tanpa batas, tanpa lawan, dan tanpa kontrol masyarakat.

    • John theBRoer on

      Bung bearbrand seharusnya tanya dulu ke Pemerintah sekarang kenapa kebijakan politik yg diambil selalu bertentangan dengan semua sila dalam Pancasila……

  2. Organisasi yang sudah dikasih Rp 1,2 trilyun, jelas ngga ikut…. Ada seorang Mursyid membagikan cacing cacing kpd murid-nya . Ingin melihat kepatuhan murid, sang mursyid menyuruh murid2 memakan cacing . Murid 2 langsung memakan cacing tsb. Hanya ada satu murid kesayangan mursyid yg tidak terlihat. Setelah dicari ternyata murid sedang memakan ikan bakar bersama teman2 nya. Mursyid bertanya kpd murid tsb, apakah dia memakan cacing seperti perintahnya ? Murid menjawab ia telah memakan cacing yg ada di perut ikan yg telah dimasakny. Saya mursyid pun tersenyum bersyukur, karena ada murid yg mengerti perintah nya.

Leave A Reply