SIMPHONI UNTUK BANGSA

3

28 OKTOBER 1928 – 2017
PERINGATAN 89 TAHUN SUMPAH PEMUDA
SIMPHONI UNTUK BANGSA

IMG-20171028-WA0038

 

 

Hari ini kita peringati bersama SIMPHONI yang menyatukan BANGSA INDONESIA dalam HARMONI menuju INDONESIA RAYA.

Ditengah kebodohan, fanatisme, radikalisme, separatisme dan bahkan antek kolonialisme gaya baru bertopeng kekuatan politik, ekonomi ataupun budaya.

Konon dalam Kongres Pemuda ke 2, seorang WAGE RUDOLP SOEPRATMAN yang mengaku tidak paham politik, yang mengaku tidak paham birokrasi, yang mengaku bukan pejuang tangguh … telah menyumbangkan karya besar yang mampu dibuatnya untuk negeri ini secara tulus. Tanpa pamrih kedudukan, tanpa pamrih kekayaan … menyumbangkan suara hati terdalam hasil perenungan tangisan ibunya PERTIWI.

Memukau, menghipnotis … para wakil pejuang bangsa Nusantara, para PEJUANG PRIBUMI dari JAWA, MADURA, SUMATERA, CELEBES, BATAVIA dan banyak lagi. Agar punya satu tujuan yang sama sebagai BHUMIPUTERA berbhakti memakmurkan nusa dan bangsanya.

PEJUANG PRIBUMI itu adalah identitas asal wilayah, bukan identitas keagamaan ataupun etnis. Mereka yang mengaku JONG JAVA berasal dari multi agama dan multi etnis, demikian juga JONG … JONG lainnya. Yang merasa hidup diatas tanah adatnya dan berjuang memerdekakan dan memuliakan tempatnya berpijak.

Baru beberapa pekan ini, saya mendengar dan menyaksikan ada beberapa pihak saling berhadapan adu argumen soal PRIBUMI dan NON-PRIBUMI dengan keras dan saling hina. Apakah mereka sadar arti kosa kata sejati dari PRIBUMI itu ??? … dan sadar kesejarahan bangsa tentang PERJUANGAN KAUM PRIBUMI MEMERDEKAKAN NEGARA ???

Semuanya jadi konyol dan melupakan SIMPHONI KEBANGSAAN WR. SOEPRATMAN : INDONESIA RAYA. Yang jelas menyatakan bahwa semua warga bangsa pendukung NKRI adalah PEJUANG PRIBUMI dimaksud. Lalu siapa yang NON-PRIBUMI : mereka jelas WNA yang bukan berasal dari Nusantara atau mereka yang melepaskan hak kewarganegaraannya bergabung dengan negara lain sebagai keputusan pribadi pengabdiannya.

Lha terus kalau ada WNI tidak mau disebut atau tersinggung disebut PRIBUMI INDONESIA bagaimana ? Ya ditanya balik saja, dia ini asalnya darimana dan pribumi mana ? Sebab kosa kata Pribumi cukup jelas pemahamannya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ataupun Kamus Politik Indonesia, suruh belajar dahulu baca bukunya.

Bagaimana kalau ada seseorang WNI yang mengaku INDONESIA adalah ayah angkat, sedangkan NEGARA LAIN adalah ayah kandungnya yang layak mendapat pengabdiannya ??? Kalau saya ayah angkatnya, ya saya pensiun saja dia jadi anak angkat dan silahkan balik ke ayah kandung yang dicintainya. Selesai masalah.

Sementara itu ada aturan negara yang menghimbau TIDAK DIPAKAINYA ISTILAH PRIBUMI DAN NON-PRIBUMI DALAM KEBIJAKAN NEGARA. Memang benar untuk pelayanan masyarakat harus ada kesetaraan dalam pelaksanaannya, tapi itu pada warga bangsa alias WNI alias PRIBUMI INDONESIA. Bila ada WNA atau NON-PRIBUMI INDONESIA ya tetap harus ada perbedaan aturan hukumnya. Kan tidak bisa seorang WNA jadi pejabat negara sekalipun mengalami proses naturalisasi, pejabat negara harus PRIBUMI INDONESIA alias WNI alias BHUMIPUTERA. Aturan negara itu berfungsi menghilangkan pengkotakan warga bangsa tapi tidak bisa menghilangkan konstruksi asli dari konstitusi negara ataupun perbendaharaan kosa kata untuk dipakai dalam bahasa resmi Indonesia selama tertulis dalam kamus resmi, sejarah resmi dan lainnya.

Misalkan saya menerangkan proses sejarah kemerdekaan didepan murid yang melihat foto dokumentasi dengan banyak tulisan PRIBUMI. Apakah saya harus menghapus tulisan itu dari foto, meralat catatan sejarahnya … atau bagaimana ??? Itu artinya saya melakukan pembelokan sejarah, tidak mengakui perjuangan pendahulu saya dan berkhianat terhadap Bahasa Indonesia yang saya bersumpah atasnya (dalam Sumpah Pemuda).

Jadi begitu besar memang polemik penghapusan kosa kata PRIBUMI dalam kesejarahan bangsa, tidak semudah membuat aturan hukum UU, PP, INPRES atau lainnya. Ini bisa masuk kedalam ranah menyangkut pengingkaran dan pengkhianatan terhadap sejarah bangsa dan negara.

Ya sudahlah … yang berantem dan bertikai, kalau perlu saling bunuh untuk fanatisme buta silahkan saja. Itu tanggung jawab pribadi anda didepanIMG-20171028-WA0011 para pejuang, bangsa, negara dan Tuhan di kemudian hari.

Mari yang masih waras pemikirannya untuk merenungi kembali hakekat SUMPAH PEMUDA yang menyatukan PEJUANG PRIBUMI KEDAERAHAN menjadi PERJUANGAN PRIBUMI NASIONAL dibawah alunan suara ibu PERTIWI dalam gubahan sang maestro WAGE RUDOLP SOEPRATMAN yang tulus tanpa pamrih dalam 3 stansa.

Terimakasih para PAHLAWAN PRIBUMI DARI SABANG SAMPAI MERAUKE dan WR. SOEPRATMAN atas SIMPHONI KEBANGSAAN yang indah dan bergaung abadi dalam ruang kesejarahan NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA : SUMPAH PEMUDA – 28 OKTOBER 1928.

JAYA – JAYA – WIJAYANTI
Surabaya, 28 Oktober 2017
Deddy Endarto untuk PARA PEJUANG PRIBUMI YANG TERKHIANATI “PENGHILANGAN KOSA KATA PRIBUMI”

PicsArt_10-19-11.04.38

Gambar Google dan Patsus Dede Sherman

Share.

3 Komentar

  1. Sugie freedom on

    Saya pribumi 100%
    Saya cinta kemajemukan bangsa ini.
    Salam 1 bhineka tunggal ika dri sabang sampai merauke.

Leave A Reply