Abrakadabra Meikarta!

19

*Abrakadabra Meikarta!*

dedenew543

Oleh : Hersubeno Arief

Kalau melihat naga-naganya, mega proyek kota Meikarta milik taipan James Riady bakal tak terbendung.

Presiden Jokowi, kata Menko Maritim Luhut Panjaitan, telah memerintahkannya untuk mengkoordinasikan kajian menjadikan kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

*Abrakadabra…..! Meikarta yang terletak di Bekasi Timur dengan begitu akan masuk ke dalam areal KEK. Inilah kelihatannya yang menjadi dasar utama mengapa tiba-tiba muncul sebuah ide _ajaib bin ajibun,_ membentuk KEK di kawasan yang sesungguhnya telah menjadi sebuah metropolitan. Sungguh merupakan ilmu sulap tingkat dewa.*

Dengan menjadi KEK, maka Meikarta akan mendapatkan berbagai insentif dan kemudahan investasi. Jalan tol dan karpet merah dibentangkan oleh pemerintah, agar pembangunan proyek milik konglomerasi Lippo itu bisa berjalan tanpa hambatan apapun, dan oleh siapapun.

Pembangunan Meikarta mengalami sengkarut perizinan karena pembangunannya tak sesuai dengan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi, dan Provinsi Jawa Barat. Kendati begitu proyek tersebut jalan terus, tak peduli Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar (Demiz), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), bahkan Ombudsman RI mempersoalkannya.

Lippo terus beriklan dan melakukan penjualan besar-besaran apartemen Meikarta. Media –media besar dibungkam dengan gelontoran iklan sampai trilyunan rupih.

Survei yang dilakukan oleh AC Nielsen menunjukkan, hanya dalam waktu tiga bulan, iklan Meikarta tembus angka Rp 1.2 trilyun. Meikarta juga menjadi _top ads spender_ (pembelanja iklan terbesar) sepanjang Januari-September 2017, mengalahkan Traveloka dan makanan sejuta umat, Indomie.

*Gaya Meikarta yang _cuek bebek,_ mengabaikan suara yang mewakili kepentingan publik, sampai membuat Demiz menyebutnya “seperti negara dalam negara.” Dengan kekuatan uangnya, mereka membeli dukungan, menabrak semua peraturan yang ada.*

Usulan menjadikan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai KEK datangnya dari pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. James Riady merupakan salah satu wakil ketua umum Kadin Indonesia. Mereka bertemu dengan Presiden Jokowi 26 Oktober di istana. James Riady juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Presiden, kata Luhut, menyetujui dan menunjuknya sebagai Koordinator pengkajian. Luhut segera bergerak cepat. Hanya tiga hari berselang (29/10), dia menghadiri _topping off_ (pemasangan atap) tower Meikarta.

Bersama Kadin, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) segera melakukan kajian. Mereka diberi waktu selama dua pekan, dan pada tanggal 16, atau 17 November harus sudah memberi laporan. Apakah harus ada studi lanjutan, atau rekomendasinya dianggap sudah cukup.

dedenew557

*Melanggar tupoksi dan Inpres 7/2017*

Penunjukan Luhut sebagai koordinator pengkajian KEK Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sangat menarik, sekaligus menunjukkan posisi Luhut sebagai orang kepercayaan yang sangat diandalkan Jokowi.

*Jika melihat tugas pokok dan fungsinya (tupoksi), maka KEK berada di bawah koordinasi Menko Perekonomian. Kewenangan Menko Maritim hanya meliputi Kementrian Energi dan Sumber Daya Alam, Kementrian Perhubungan, Kementrian Pariwisata, serta Kementrian Kelautan dan Perikanan. Mengapa bukan Menko Perekonomian Darmin Nasution yang diberi tugas?*

Jelas sudah apa maunya Presiden. Apapun hambatannya proyek Meikarta harus berjalan mulus, termasuk bila harus melanggar alur koordinasi dan tata kelola pemeritahan yang baik. Padahal Presiden baru saja menerbitkan Inpres No 7/2017 yang mengatur agar para menteri tidak gaduh dan berbeda pendapat di muka umum, terutama media.

Dalam Inpres yang disebut media sebagai Inpres “anti gaduh,” diatur mekanisme pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal yang strategis, dan menyangkut hajat hidup masyarakat luas, agar dikoordinasikan dengan Menko terkait. Nah sekarang Presiden sendiri yang melakukan _by pass,_ dan mengabaikan Darmin.

Akibatnya tidak terhindarkan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro secara terbuka menyatakan beda pendapat dengan Luhut. Menurutnya Bekasi, Karawang dan Purwakarta tidak memenuhi syarat menjadi KEK. Kawasan itu sudah berkembang pesat, dan mempunyai infrastruktur lengkap. Jadi tidak memerlukan insentif fiskal.

KEK dibentuk berdasarkan UU No 39/2009 bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan mempercepat pertumbuhan kawasan yang belum maju.

Dalam Pasal 3 (1) KEK terdiri atas satu atau beberapa Zona: a. pengolahan ekspor; b. logistik; c. industri; d. pengembangan teknologi; e. pariwisata; f. energi; dan/atau g. ekonomi lain.

Pasal 2 disebutkan, dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukung dan perumahan bagi pekerja. Sementara Meikarta konsepnya adalah sebuah kota dengan jualan utama perumahan. Dari bunyi UU tersebut jelas logika pemerintahan Jokowi menjadi terbalik-balik.

*Dibangun dulu perumahan, bahkan kota, setelah berbenturan dengan perizinan, maka diubah menjadi KEK. _Uennaaak tenan._*

Pada Pasal 4 lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus memenuhi kriteria: a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung.

*Wagub Demiz dengan keras menolak revisi RDTR Kabupaten Bekasi yang berencana mengkonversi lahan pertanian produktif seluas 6.000 hektar menjadi perumahan. Bekasi merupakan lumbung pangan Jabar. Apalagi Pemkab Bekasi juga tidak bisa menjelaskan dimana lahan penggantinya.*

Demiz mencurigai perubahan RDTR itu merupakan akal-akalan pengembang yang bekerjasama dengan oknum di Pemkab. Kalau hal itu dibiarkan, meminjam kata-kata Jenderal Nagabonar “Apa kata duniaaaa?”

Yang tepat, menurut Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta didorong menjadi kawasan metropolitan. Dengan begitu pemerintah dapat fokus kepada pengembangan infrastruktur dan konektivitas di wilayah tersebut. Apalagi di kawasan tersebut sudah banyak investor dan menyumbang 43% dari industri nasional. Sekali lagi, tidak perlu insentif fiskal.

Pemikiran Bambang sejalan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Pemprov Jabar yang akan mengembangkan tiga kawasan kota metropolitan. Metropolitan Bodebek Karpur (Bogor, Depok, Bekasi, Karawang dan Purwakarta), Metropolitan Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon Raya.

Sementara untuk KEK, Pemprov Jabar mengusulkan ada enam titik. Geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu Sukabumi, Pangandaran dan Purwakarta menjadi KEK pariwisata. Tiga lainnya adalah KEK Walini Bandung Barat, KEK BIJB Aetropolis Kertajati Majalengka, dan Jatigede Sumedang.

Dengan mengusulkan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai KEK, hanya untuk kepentingan Meikarta, pemerintah pusat akan mengubah RUTR Provinsi Jabar yang sudah melakukan kajian cukup lama dan sangat komprehensif.

*Seperti biasa ketika menanggapi berbagai keberatan, Luhut bergeming dengan posisinya. Keputusan menjadi KEK menurutnya akan dilakukan melalui sebuah studi. Bukan hanya berdasar suka atau suka.*

Sikap Luhut ini mengingatkan kita pada kasus Reklamasi dan pembuatan pulau di Pantai Utara Jakarta. Luhut saat itu juga berbeda pendapat dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti yang menolak reklamasi.

Luhut juga menantang para penentangnya untuk adu data, jangan asal ngomong. Menurutnya timnya telah melakukan kajian yang cukup komprehensif. Karena itu dia berani pasang badan agar proyek tersebut jalan terus. Padahal penentang Reklamasi juga sudah melakukan pengkajian. PTUN juga sudah mencabut izin Reklamasi.

*Melihat aksi Luhut di sengkarut Reklamasi, dipastikan dia juga akan kembali pasang badan dalam proyek KEK c/q Meikarta. Apalagi sesuai pengakuannya, ini adalah penugasan dari Presiden. Sebagai _trouble shooter_ Presiden Jokowi, Luhut pasti akan menjalankan tugas sebaik-baiknya.*

Bisa dibayangkan, dalam sengkarut Reklamasi yang seperti dikatakan Presiden Jokowi, dia tidak pernah memberi izin baik sebagai Gubernur DKI, maupun Presiden saja Luhut _all out_. Apalagi untuk Meikarta.

*Hanya saja kembali mengutip suara-suara di dunia maya “Apakah situasi di daratan sudah demikian genting, sehingga Menko urusan kelautan sampai harus turun tangan?.” Ada apa di Meikarta?* End
12/11/17

dedenew511

Gambar : Google dan Patsus Dede Sherman

Share.

19 Komentar

    • saya berharap pencetus negara federal indonesia semakin byk bertobat, beginilah jadinya mengingkari demokrasi pancasila.

  1. Hukum ditabrak sendiri demi memuaskan sang taipan. Apakah negara ini cuma milik sang taipan sehingga harus melabrak semuanya. Tidak boleh ada negara dlm negara. Semua pihak harus mematuhi hukum termasuk para petinggi negeri ini dan para kaum bourjuis spt james riady ini. Seharusnya pemerintah memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya bukan sekedar memanipulasi hukum bisanya hanya untuk menggolkan tujuannya. Bekasi, kerawang, dan purwakarta adalah lumbung pangan untuk nasional, bagaimana dengan janji untuk swasembada beras? Apakah dia lupa? Belajar dari kasus reklamasi yang penuh sulap tipu daya hanya untuk menguntungkan sang taipan, kali ini kasus serupa terjadi lagi. Apakah ini kontrak politik untuk memenuhi sang taipan karena sudah menjadi penyandang dana terbesar dalam pemilu lalu? Ingatlah jurang pemerataan pembangunan semakin besar dimana harta para taipan tersebut sudah menguasai kekayaan indonesia. Seharusnya yang dikejar oleh pemerintah adalah pemberdayaan ekonomi kecil/UKM dan kehidupan para petani bukan malah sebaliknya selalu memberikan makan para taipan dengan memprioritaskan para taipan utk mengeruk keuntungan yg besar tiap saat.

  2. Ya sudah lah mau diapain, mending ikut tarekat sufi tarekat zikir. …terbang tinggi tinggalkan dunia. Dunia hanya sementara, akherat forever and ever…. Sambil menunggu menunggu perintah dari Langit, perintah dari Imam Mahdi..

  3. Saya sebagai rakyat biasa hanya bisa bersabar dan mengurut dada melihat pemerintah saat ini begitu bernafsu mendukung para taipan.. .untuk apakah faedahnya proyek tersebut buat rakyat kebanyakan ini?

  4. Kalo proyek meikarta ingin berhenti harus ganti rezim nanti pilpres 2019 , udah ekonomi hancur tapi masih ada aja yang bela mati-matian , rakyat itu seperti di hipnotis oleh media -media milik aseng , tapi para pendukungnya itu lo , sudah buta mata , saya yakin yang mampu menumbangkan rezim sekarang ini di pilpres 2019 nanti adalah doa kita, mari kita sempatkan berdoa kepada alloh swt agar rezim ini di pilpres 2019 nanti mendapatkan kekalahan telak dan negara kita mendapatkan pemimpin baru yang lebih amanah dan bukan hanya pencitraan dari media , aamiin

  5. butuh pendukung tuk 2019, maka pembuatan kuda troya perlu dipercepat.
    sama2 diuntungkan, si pemesan butuh suara dan sokongan dana tuk 2019, si pembuat perlu tempat melebarkan sayap dan melestarikan bisinisnya.
    sinetron ini sprt nya akan semakin seru dan panas

  6. Copas :

    Perlu diwaspadai:

    Kapitalisasi Digital

    Tulisan Dewa Eka Prayoga.

    Peta persaingan para raksasa…

    Landscape eCommerce Indonesia

    Perkembangan paling mutahir adalah investasi miliaran US$ di Indonesia sehingga melahirkan tiga Unicorn, yaitu:
    1. Tokopedia
    2. Gojek
    3. Traveloka.

    Selain itu, terjadi pengelompokan bisnis:

    1). Tokopedia dan Lazada (yang diinvest oleh Alibaba)

    2). Shopee, JD, Traveloka (yang diinvest oleh Tencent)

    3). Blibli dan Tiket.com (yang diinvest oleh GDP Capital milik Djarum Group)

    Saham Alibaba di Tokopedia memang tergolong minoritas, namun di Lazada sudah mencapai 80%. Ini kemudian akan diintegrasikan dengan payment gateway (Alipay dan Doku) serta didukung kekuatan logistik China Smart yang mendominasi logistik Asia Tenggara melalui Singpost.

    Strategi jangka panjang Jack Ma Strategi adalah menguasai infrastruktur di SEA utamanya Indonesia melalui kendaraan ecommerce.

    Alibaba sudah membangun infrastruktur FBL (Fulfilled by Lazada – 60.000 SQM gudang di Cimanggis dan terus membangun di kota-kota lain dan memiliki infrastruktur delivery sendiri dengan LEX – Lazada Express .

    Pesaing kuat Alibaba adalah Tencent (induk semang dari JD.co). Tencent masuk ke Indonesia melalui JD.id , Gojek dan Traveloka. Tencent pun ingin menguasai infrastuktur payment Go-PAY yang dipakai Go-JEK, yang saat ini sudah menjadi e-wallet terbesar di Indonesia, mengalahkan e-wallet yang dibuat bank dan telko. JD.ID sudah mulai membangun gudang distribution Center di Jakarta maupun di Kota-kota besar di Indonesia beserta Hub pengirimannya sendiri. Tencent makin kuat dengan investasi di Shopee.co.id.

    Kedua pemain raksasa ini sudah mengubah peta e-commerce Indonesia. Setahun terakhir ini GMV- nya di pasar Indonesia meningkat pesat dengan membawa produk-produk murah China.

    Petinggi Shopee menyatakan dalam kurun waktu dua tahun ke depan, pasar Indonesia hanya akan menjadi medan pertempuran dua raksasa ecommerce dr China: yaitu Lazada (+ Tokopedia) dan Shopee. ?

    Bagaimana dengan Blibli?

    Akan bertahan tapi menjadi pemain ketiga yang paling banyak menguasai 20% pasar, yang 80% menjadi rebutan kedua grup di atas.

    Peta akan berubah jika Amazon masuk ke Indonesia…

    Bagimana Nasib pemain Lokal?

    Hingga saat ini pemain ecommerce lokal belum bisa mengimbangi pertempuran dengan para pemain raksasa China tersebut.

    Pemain lokal kalah dalam pengalaman, finansial, teknologi, bigdata, dan jaringan. Ada dua kemungkinan bagi pemain lokal yang tidak sekuat Blibli.com: 1). Diakuisisi atau 2). Ditutup karena kehabisan pendanaan di tengah jalan.

    Persaingan di e-commerce ini juga berdampak pada bidang-bidang pendukung lanskapnya. Pemain di bidang logistics dan payment akan dikuasai mereka juga.

    Yang mengkhawatirkan, supplier produk lokal akan tergantikan oleh produk-produk asing jika tak mampu mengambil peluang emas berkembangnya e-commerce ini.

    Rumor yang beredar saat ini…

    Petinggi Lazada berusaha melobi pemerintah untuk dapat melonggarkan aturan impor finish goods untuk dijual via e-commerce Indonesia.

    Apa yang harus dilakukan?

    Venture Capital Indonesia dan pelaku e-commerce lokal (paytren, belanjaqu.com dll) segera melakukan konsolidasi untuk mengimbangi kedua raksasa di atas, untuk melindungi pasar Indonesia dan mendorong produsen lokal bisa bersaing di pasar ecommerce, serta membawa produk-produk lokal masuk ke pasar global.

    Bangun kawan-kawan… Bangun!

    Asing terus menyerang dan berdatangan. Kalau kita cuma diam, matilah kita.

    Kita mesti bersatu. Kita mesti saling support satu sama lain. Kita mesti berdaya di negeri sendiri…

    Jangan sampai produk-produk lokal digilas habis dan gak diserap oleh pasar dengan baik, saking mendominasinya produk-produk luar di negeri ini

    Bangunlah sinergi. Bertumbuhlah bersama.

    Bersatu menguat, bersama berdaya

    Joinlah di berbagai komunitas positif di Indonesia. Jalinlah sinergi dan tumbuhlah dalam kebersamaan

    Yuk bersatu..
    Yuk bersama..
    Yuk berdaya..
    di negeri Indonesia

    Semoga menggerakkan dan memberikan pencerahan…

    Sukses untuk kita semua.
    Aamiin

    • Ini yang takutkan, dimana produk asing akan menggurita di negara ini. Sebagai informasi, stock barang-barang di cina sekarang sangat banyak akibat tidak terserap pasar domestik dan ekspor. Pastinya mereka akan banting harga dan meloby pemerintahan di negara-negara mitra potensialnya untuk membuka kran impor barang jadinya. Yang saya takutkan para tikus pejabat kita terbuai dengan imingan dan lobi mereka. Kondisi sekarang lapangan kerja dan daya beli lagi suram ditambah masuknya barang impor dari cina dengan harga miring pastinya akan menghancurkan industri dalam negeri. Harus diwaspadai kartel impor yang bisa mempengaruhi penawaran dan permintaan pasar domestik yang bisa memaksa pemerintah melakukan impor akibat suply tidak ada padahal kenyataannya barang ditumpuk di gudang.

  7. tapi,sasaran mereka kebanyakan muslim,kita gaungkan mencintai produk muslim sekaligus untuk meningkatkan perekonomian serta sekaligus membatu dhuafa.

  8. tukangngibul85 on

    semua ini ada karena ada perjanjian dengan tiongkok terkait investasi di infrastruktur dari dana swasta,pekerja tiongkok, dan 2019….kalo jeli bisa baca kemana arahnya. oleh karena itu untuk mengamankan proyek maka Mister Jek harus memimpin 5 tahun kedepan…dalil pembenar sudah disiapkan, pasukan liliput sudah diarahkan, tameng pun sudah berdiri…
    tapi itu semua tidak akan berati kalo people power bergerak, merangsek rezim nakal…intuisi pemimpin rakyat jadi senjata, refleksi penguasa menjadi modal berharga, kekuatan ini tidak akan terbangun tanpa kesadaran..
    rakyatpun terpecah dengai idenya, rakyatpun terpecah dengan fahamnya, manakah sang gundala putra petir…dengan halilintarnya menebas sarang penyamun.
    kita yakin esok masih ada tapi apa kita yakin esok masih berada,masih berdaya, atau malah sebaliknya hanya diam menjadi bangkai manusia.
    cukup merah diatas putih menjadi penanda badan masih berdiri, aroma tikus berbau menyengat kucing pun ogah tuk menyalak.
    saya bingung apakah harus sedih atau tertawa…atau mungkin saya harus tertawa sambil bersedih…bingung memang tapi inilah kenyataannya.
    salam hangat…patriot negeri, ku yakin engkau siap mengabdi..
    indonesia jaya,indonesia kaya, indonesia raya…..salam….

Leave A Reply