MENCERMATI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ DARI SISI ILPENGTEK DAN LOGIKA ILMIAH. OLEH Ir. Jusuf Mahdi, MM.

2

Ada seorang perempuan Barat yang atheis, berkata bahwa umat Islam terlalu percaya pada dongeng tentang nabi Muhammad Saw dengan isra ‘ mi’raj yang tidak realistis dan logik apalagi terjadi 1400 tahun yang lalu. Jarak Mekkah ke Masjidil Aqsa sekitar 1359 km, lalu ke angkasa / langit berapa ribu km. Saya tidak membahas argumentasinya dari sudut pandang agama tetapi dari sudut ilmiah dan teknologi. Berikut bahasan saya.

images (6)

MENCERMATI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ DARI SISI ILPENGTEK DAN LOGIKA ILMIAH. OLEH Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Assalamu’alaikum warokhmatullaahi wabarokaatuh

Saat ini peringatan Isra’ Mi’raj nabi Muhammad sholallahu alaihi wasalam tidak dapat dilaksanakan secara ramai dan terbuka karena adanya lockdown di berbagai daerah guna mencegah penyebaran virus Corona Convid 19. Adanya social distances dan anjuran keharusan berdiam di rumah masing-masing, yang membatasi hubungan antar individu sebagai kewaspadaan terhadap penularan virus, menyebabkan tidak adanya kumpulan kegiatan bersama, termasuk pengajian, majelis taklim dan peringatan hari besar nasional, termasuk peringatan Isra’ Mi’raj.

Untuk sedikit memberikan arti dan hikmah peristiwa isra’ mi’raj ini saya coba membahasnya dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dicermati secara logika ilmiah. Kapasitas saya sebagai orang awam yang tidak akhli di bidang agama, menyebabkan saya hanya bisa menyampaikan sesuatunya sebagai seorang teknokrat dengan keterbatasan yang ada.

Banyak orang dari kalangan non muslim yang berpikir apakah peristiwa isra’ mi’raj Rasulullah itu benar terjadi secara nyata, secara physical action, atau mimpi atau ruh nabi Muhammad sholallahu alaihi wasalam yang melakukannya? Saya tidak akan membahas dari pandangan diatas tapi akan saya gunakan logika berpikir yang realistis dan mudah dipahami. Dari hasil penelitian sebuah universitas di Amerika, telah dibuktikan bahwa kemampuan mengkonsentrasikan pikiran, memfungsikan kekuatan bagian otak kanan, otak kiri dan otak tengah ternyata memberikan suatu daya dan energi yang tidak bisa dilakukan atau dihasilkan oleh alat secanggih apapun buatan manusia. Dari riset tersebut ternyata bila seseorang berkonsentrasi (meditasi, berdzikir, memusatkan pikir dan rasa fokus pada sesuatu) maka dari tubuh manusia tersebut akan keluar cahaya putih yang berkobar, terpusat pada bagian kepalanya. Makin kuat seseorang berkonsentrasi, makin tebal cahaya tersebut.

images (5)

Foto yang diambil dengan peralatan kamera energi kinetik metode Kirlian, membuktikan hal tersebut. Yang diamati sebagai obyek penelitian adalah seorang biksu, pendeta, ulama dan atlit serta orang awam. Dari foto terlihat bahwa ketika biksu, pendeta, ulama berkonsentrasi dalam saat beribadah / meditasi, maka kobaran cahaya tersebut makin terpusat , mengerucut, dan atlit yang sedang menyelesaikan lomba larinya juga terlihat sama. Sedang pada orang awam yang tidak berkonsentrasi kobaran cahaya tersebut ada tetapi menyebar tidak teratur.

Mungkin inilah mengapa pada gambar Jesus, Whisnu, Brahma, Siwa, dewa-dewa, orang suci dll dikepalanya ada gambar lingkaran cahaya. Dalam Islam mungkin inilah yang disebut sebagai nur dimana pada orang yang bersih, jujur dan amanah, wajah dan raut mukanya terlihat bersih bersinar, dan membuat orang lain merasa senang, tenteram, bahagia di hadapan dan didekatnya. Nur Alloh, nurullaah yang dikaruniakan Alloh kepada orang yang senantiasa berpegang pada tali Alloh, jalan yang lurus (dikukuhkan pada surah Al Fatihah yang disebut sebagai Ummul kitab) untuk berlaku kebajikan, kebaikan dan kebenaran. Nur ilahi tersebut juga dirasakan oleh isi alam semesta, dengan berdzikir (sudah dibuktikan oleh ilmuwan Barat) sehingga tumbuh-tumbuhan, bunga, hewan dll, mewujudkannya dengan berbunga indah, berbuah lebat, berkicau riang, kupu-kupu beterbangan, bahkan yang dilakukan oleh penghuni rumah menjadiiannya tempat yang damai dan tenteram, membuat penghuninya rindu ingin cepat pulang. Inilah yang dimaksud dengan Home sweet home, baiti jannatii, rumahku surgaku.

Di Indonesia juga telah dibuktikan melalui penelitian oleh salah satu universitas terkenal dengan cara membuat sebuah kumpulan lima orang yang duduk melingkar dan didedibuktikan sebuah gelas berisi air. Kemudian masing-masing diminta membacakan ke gelas berisi air tersebut surah dari Al Qur’an, yaitu Al Fatihah, Al Ikhlas, ayat Kursi, Ar Rahman dan yang seorang tidak membaca apa-apa. Setelah itu difoto dengan kamera energi kinetik Kirlian (kamera ini kalau nggak salah juga dimiliki oleh Ir. Agus Mustofa, seorang ilmuwan fisika atom) dan ternyata hasil foto tersebut menunjukkan air yang dibacai surah Al Fatihah memancarkan warna putih cemerlang, yang dibacai Al ikhlas berwarna biru, ayat Kursi berwarna kuning emas, surah Ar Rahman hijau sedang yang tidak dibacai tidak ada sinar cahaya Kemudian air yang dibacai ayat Kursi diminumkan kepada orang yang sakit, ternyata orang tersebut mengalami berkurangnya sakitnya.

Dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi dikenal ilmu fisika, yang didalamnya ada pembahasan mengenai frekuensi, bahwa terdapat getaran pada semua benda. Frekuensi tersebut mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Makin padat sebuah benda maka getaran atomnya / frekuensinya makin tinggi dan sulit untuk diuraikan. Perkembangan selanjutnya dilakukan pemilahan jenis atau bidang ilmu meliputi fisika dasar, fisika terapan, fisika nuklir, fisika kuantum dlsb. Pembahasan tentang ilmu fisika saya serahkan kepada akhlinya a l Ir. Agus Mustofa yang telah banyak menulis buku, termasuk yang bernuansa keagamaan seperti Energi pusaran Ka’bah, dlsb.

Alloh menciptakan sesuatu selalu berpasangan, maka bila ada fisika maka pasti ada non fisika, yang disebutkan sebagai metafisika. Ilmu metafisika ini lebih mengutamakan kepada penggunaan energi hasil konsentrasi manusia, yang tidak sembarang orang bisa menguasainya. Dan dengan energi metafisika, super metafisika dan hypermetafisika seseorang bisa menembus ruang dan waktu, mengirim energi (yang positif dan baik digunakan untuk pengobatan, penyembuhan dll, sedang yang negatif digunakan sebagai ilmu santet, ilmu hitam yang bersentuhan dan berkolaborasi dengan frekuensi bangsa jin, setan dan sebangsanya).

Frekuensi tinggi bisa melebihi kecepatan cahaya, ini bisa dibuktikan bahwa dalam waktu sekian detik anda bisa berkomunikasi dengan orang lain, mengirim pesan dan gambar kepada orang yang jauh berada di benua lain, ribuan kilometer jaraknya dari tempat anda berada terpisahkan oleh ruang dan waktu melalui media sosial HP, computers dll. Saat kita menghadapi masalah, musibah dsb maka jadikanlah energi positif dari metafisika sebagai penguat diri, penguat imunitas jiwa dan raga agar berkemampuan menangkal berbagai hal yang dihadapi. Tidak ada orang lain yang bisa membantu kita untuk menyelesaikan masalah selain kita sendiri melalui energi positif yang kita bangkitkan dan berdayakan sebagai pelindung diri. Maka bukanlah suatu yang aneh, bahwa dengan kekuasaanNya, Alloh Subhanahu wa ta’ala  “menjalankan” Rasulullah Muhammad sholallahu alaihi wasalam, dari Makkah ke Masjidil Aqsa yang berjarak jauh dalam sekejap mata, dan kemudian “menjalankannya” ke langit Sidratul Muntaha juga dalam sekejap waktu.

Tiada yang sulit bagi Allah, bila Allah berkehendak, pasti jadi. Alloh  Subhanahu wa ta’ala berfirman: سُبْحٰنَ الَّذِيْۤ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَا ۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ* *_sub-haanallaziii asroo bi’abdihii lailam minal-masjidil-haroomi ilal-masjidil-aqshollazii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas-samii’ul-bashiir. “Maha Suci (Alloh), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 1)

Simak pula ketika Nabi Sulaiman alaihi salam menghendaki singgasana ratu Balqis untuk diambil dan diletakkan di istananya, ternyata seorang ulama menyanggupi bahwa dengan ijin Alloh Subhanahu wa ta’ala singgasana tersebut sudah akan berada di hadapan Nabi Sulaiman alaihi salam sebelum usai beliau berkedip.

Dari uraian tersebut diatas maka peristiwa Isra’ Mi’raj itu adalah logik dan realistis sehingga tidak ada lagi keraguan tentang kekuasaan dan kebesaran Alloh, Yang Maha Memiliki Segalanya. Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kesalahan, sebab kebenaran hanyalah miliknya Allah semata. Barakallaahu fiikum, wassalamu’alaikum warakhmatullaahi wabarokaatuh.

Surabaya, memperingati hikmah isra’ mi’raj 11032021 dalam suasana covid 19.

 

Gambar by Google

 

Share.

2 Komentar

Leave A Reply