CATATAN KECIL MAKHLUK HALUS JILID 4

12

SENSOR PENDETEKSI BAWAH LAUT KITA
“Fixed Array Hydrophones Sea Bed Surveilance (FAHSBS) sebagai Anti-Submarines”.

FAHSBS ini berfungsi sebagai peringatan dini atau early warning terhadap ancaman kapal selam asing, yang mampu mendeteksi secara real time kapal selam asing yang menuju atau memasuki wilayah selat yang rawan diwilayah kita, termasuk untuk melindungi jalur bawah laut pada lalulintas ALKI yang sangat ramai dilalui oleh kapal-kapal asing.

FAHSBS ini merupakan suatu alat yang terdiri dari dari sederetan sensor array hydropones, yang dipasang secara tetap (fixed) didasar laut. Cara Kerja FAHSBS ini dapat dijelaskan secara garis besarnya adalah : FAHSBS ini memiliki kemampuan untuk menentukan antara lain : sudut baringan (bearing angle) atau arah dari target, jarak dan posisi dari target serta identifikasi dan klasifikasi kapal selam asing sebagai targetnya. Dimana FAHSBS ini dirancang berdasarkan Iptek gelombang suara atau akustik bawah laut, dengan source level dalam bentuk gelombang akustik yang dipancarkan oleh kapal selam sebagai targetnya akan mengalami proses sound propagation dan selanjutnya menghasilkan sound aray diagrams dan transmissions paths. Konsep dasar dari FAHSBS adalah terdiri dari The 5 basic transmissions modes : Isovelocity structure, Negative sound speed gradient, Positive sound speed gradient, Negative gradient over positive, dan Positive gradient over negative.

10245334_1406474646309618_7055961036478529234_n

Sistem sotware dari FAHSBS ini dapat menentukan, menghitung dan mengukur beberapa parameter hasil pendetekasian terhadap kapal selam sebagai target, yaitu : jarak, kedalaman, baringan atau arah, ambient noise, self noise, seismic dan identifikasi dari target kapal selam atau bukan kapal selam, dan FAHSBS ini mampu menampilkan sistem klasifikasi dari kapal selam sebagai target dan juga klasifikasi target bawah laut selain kapal selam.

FAHSBS yang berfungsi sebagai “mata dan telinga” dengan suatu kemampuan sistem deteksi yang dapat diandalkan. Dengan sifat sebagai mata dan telinga maka FAHSBS denagn cara kerja dan sifatnya juga memiliki “Azas Rahasia”, terutama dalam hal instalasi dan penempatan array hydrophones di bawah lautnya di seluruh wilayah negara kita.

FAHSBS buatan dalam negeri ini sebetulnya sudah dari beberapa tahun yang lalu sering dilaksanakan uji coba dan diuji secara realtime kemampuannya, terakhir pada tahun 2012 yang lalu di perairan Situbondo Surabaya dengan melibatkan beberapa unsur TNI AL dan didukung para peniliti dari beberapa lembaga riset dan para ahli dari universitas. Kapal selam KRI Nanggala 402 yang digunakan sebagai target artificial berhasil dideteksi dengan menggunakan FAHSBS ini, target yang berada pada kedalaman tertentu bergerak melintasi array hydrophones yang ditempatkan di dasar laut oleh tim Kopaska dan Penyelam TNI AL, kemudian pancaran gelombang akustik dari sonar kapal selam berhasil diamati pada layar monitor komputer dan sistem peralatan deteksi dari rancangan prototipe FAHSBS yang saat itu dipasang di KRI Soputan 923.

10636137_1406474496309633_8900425687617500202_n

“Wira Anantha Rudhiro”
“Jalesveva Jayamahe”

 

By : Bapak Pocong syereem

Share.

12 Komentar

    • Amien….setuju bung @ichal…..smoga diproduksi massal dan smua wil. laut kita bs terkaver klau perlu sampai ZEE….klau wil udara dah bs terkafer melalui satelit Tiongkok (kerjasama RI-RRT) dan dilaut jg sdh terkafer dg FAHSBS buatan sendiri tinggal menyiapkan pentungan yg gahar biar maling2 pd keder…..

  1. Assalu’alaikum Wr.Wb Bung NKRI & semuanya
    salam kenal semuanya & ijin menimba ilmu. kok udah jilid 13? padahal episode terakhir “catatan iseng ” ini terakhir baru jilid 3, kemanakah yang lainnya??????mohon infonya Bung2 semua

    maaf kalo lancang

  2. Malam bung PS, semoga sehat selalu 😀
    Apakah ini yang dimaksud semua celah sudah “sealed off” bung?
    Asli buatan anak bangsa kah? Atau ini salah satu Hasil TOT bung?
    Kalau sudah bener bener heavy duty ini barang, sebaiknya segera disebar di semua celah laut yang ada di indonesia, tinggal di pasangin sama RDLP (Ranjau Dasar Laut Pengaruh) pasti maknyus, setelah dideteksi ada penyusup asing tinggal pencet……boooommm, kleyengan trus pingsan didasar laut penyusupnya.
    Tnggal diintegrasiin ke sistem kapal perang/selam yg ada, biar gak salah hantem….. 😀

  3. Bung PS, apakah dengan demikian, kondisi bawah laut kita bisa dipantau secara real time dari pangkalan-pangkalan kita?

  4. Ooo pantesan pindah lapak… yg sebelah anak sd yang nulis ma komen 🙂 baru monitor sayah.. maju terus lah yg baek2

Leave A Reply