STRATEGIES TO ELIMINATE THE THREAT OF STEALTH AIRCRAFT (PART I )

56

ANALISIS

Dalam rangka mempersiapkan Sistem Pertahanan Udara kita untuk menghadapi ancaman yang bersifat faktual berupa Pesawat pesawat tempur Siluman sejenis F-22 dan F-35 yangg tidak akan lama lagi ramai berterbangan di wilayah Regional ASEAN dan Pasific,

Ada beberapa taktik/strategy yang bisa dilakukan untuk meminimalkan ataupun meniadakan bentuk ancamannya, terkhusus pada masa minimnya anggaran pertahanan kita, dimana kegiatan untuk mengakusisi Alutsista yang appropriate adalah sangat memberatkan. 1979534_10206098125760594_4481512371469707024_n

Taktik yang akan dibahas dilandaskan pada fakta bahwa sebenarnya Stealthty Fighters memiliki kelemahan yang bersifat fundamental sewaktu melaksanakan misi silumannya di udara yaitu :

“Buta”. Agar tidak tercium RWR (radar penjejak radar) pesawat musuh, Si stealth akan me non aktifkan radarnya sendiri dan mengurangi penggunaan alat komunikasinya seminimal mungkin.

Air pictures (gambaran situasi udara) akan di dapatkan dari sensor kawan, baik itu berupa ground station radar, Surface station radar (Kapal Induk) maupun airborne station radar. Pada misi berupa infiltrasi jauh di dalam wilayah udara lawan, pilihan yg paling efektif dan efisien utk mengirim paket informasi itu adalah Airborne Station Radar (AEW&C/AWAC’s) yang dilengkapi dengan sistem Komando dan Pengendalian (Command and Control (C2)). Air Pictures yg akan dilemparkan ke Fighter tadi dapat berupa gambar visual yang ditampilkan pada suatu layar display di cokpit mencakup mencakup datalink intra-penerbangan, Link joint tactical information distribution system (JTIDS) dan sistem identifikasi teman atau musuh (IFF).

Sarana lain berupa informasi voice yang ditransfer sebagai sistem back up. Backbone transmisi kedua duanya adalah dengan menggunakan sistem Point To Point maupun menggunakan fasilitas komunikasi satelit. Asumsi yang paling memungkinkan bahwa posisi Stealth AC berada didalam lingkaran coverage AWAC’S dikarenakan : Untuk mengamankan Fighter dari kekuatan udara musuh (Fighter maupun missile) dan Hal lain bahwa pesawat Siluman tidak akan memiliki jarak jangkau maupun combat radius yang jauh karena dalam masa stealth mode nya tangki cadangan nya tidak akan terpasang untuk memperkecil kemungkinan terdeteksi oleh radar lawan sekaligus guna mengecilkan dragnya (daya hambat).

Sebagai tambahan berikut data performance pesawat F-35 JSF yang terkenal dgn kemampuannya mengumpulkan data intelijen: Max Speed 1,6 Mach, Cruise speed 1,2 Mach, Ferry range 2220 km, Combat radius 1135 km, Rate of Climb.

Syukur bahwa Performance semua pesawat interseptor2 kita (SU 27 SKM, SU 30 MkI dan F-16 C/D Block 52ID) masih lebih baik. .

1901146_10206098151321233_5083472169040304394_n

Berdasarkan analisa singkat diatas, maka strategy yang dapat di applied adalah sebagai berikut :

a) Mencium kemungkinan keberadaan Si Stealth melalui mendeteksi dan mengidentifikasi keberadaan Support Aircraft nya (Pesawat pendukung) berupa AWAC’s dan Pesawat Tangker. Data spesifikasi pesawat yang didapat melalui proses identifikasi yang akurat sesegera mungkin di transform menjadi Mission Area Plan (MAP) yang paralel dengan proses scramble untuk mempersingkat respon time.

b) Menggelar sensor sensor (Radar) untuk menkover bagian luar wilayah teritorial sejauh mungkin. Hal ini akan memperbesar pembuatan Planning air mission time yang skaligus memperkecil Respon time.

c) Tingkatkan air situasion awareness khususnya di wilayah perbatasan darat untuk mewaspadai penggunaan radar darat dalam misi stealth. Sangat penting untuk meningkatkan Patroli udara di wilayah sejenis ini (Perbatasan dengan PNG, Malaysia, Singapura, Timor Leste dan Australia)

d) Mewaspadai dengan ketat penerbangan-penerbangan lintas asing khususnya penerbangan pesawat sejenis AWACS dan Tangker sejak di posisi entrance sampai dengan di posisi exit wil teritorial. Lebih khusus lagi apabila diketahui melalui flightplan nya penerbangan akan melewati area area sensitif kita

e) Meningkatkan koordinasi antara TNI AU dan TNI AL khususnya dalam mendapatkan informasi keberadaan kapal Induk yang sedang melakukan pelayaran lintas damai atau lintas ALKI maupun yang sedang melintas di wilayah ZEE yang mepet dengan garis wilayah teritorial. Langkah ini diambil mengingat bahwa tidak dibutuhkannya ijin bagi semua jenis kapal dan pesawat asing yang melakukan pelintasan di jalur jalur yang sangat rawan itu. Sebagai contoh jarak Jakarta dengan jalur ALKI I hanya 120 Km.

f) Operasi Intelijen untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat akan spesifikasi dan capabilitas Sista negara tetangga dan negara negara yang mempunyai aktifitas militer disekitar wilayah RI adalah sangat mutlak untuk menjamin tercapainya langkah langkah upaya di atas. .10929105_10206098141160979_5234609612454118816_n 10931126_10206098159001425_2802163077792557833_n

Semoga trit ini bisa bermanfaat bagi Sistem Pertahanan Udara sekaligus menambah wawasan kita semua. Amin

By : Penjaga Langit Timur

Foto By Googel

 

Share.

56 Komentar

    • Terima kasih Artikelnya Bung Penjaga Langit Timur
      Artikelnya sudah saya update redaksionalnya agar mudah dibaca dan dimengerti
      Ditunggu Patr 2 dan Part 3 nya
      Salam

    • Pengusaha Coto makassar on

      AssaLamu ALaikum dan maaf numpang nebeng bung BLackhawk down , Mantap dan Luar biasa ArtikeL yang teLah diberikan bung Tukang sapu serta bung penjaga Langit timur , AnaLisa diatas menunjukkan kesiapan kita daLam menghadapi ancaman atau biasa daLam dunia miLiter disebut inceptor atas Langit kita , kekuatan pnjaga Langit kita gak seperti masa Lampau atau masa yang LaLu2 , itupun sudah di buktikan pada saat pitch bLack di AustraLi pada tahan Lampau , terbukti piLot jet figther kita menunjukkan keahLian dan kepiawaiannya daLam mengunci target musuh atau biasa disebut TARGET LOCK ON , seteLah kejadian tersebut dunia internationaL TERDECAK KAGUM akan SKiLL ABiLiTY atau keahLian penguasaan piLot kita daLam menyatukan jiwa dengan kendaraan tempur Langitnya dengan bahasa Londonya JET FiGTHER dengan simuLasi tempur DOG FiGTH atau bahasa indonesianya kejar- kejaran memburu musuh atau Lawan serta menumbangkannya he he he :mrgreen: , jadi siLahkan diLanjut diskusinya , bagi warga makassar ping me 😉

  1. Semoga pada saat akhir (berakhirnya MEF3) TNI benar2 total dan berani menunjukan jati dirinya pada dunia siapa mereka, 🙂
    Bravo TNI
    Nice Analisanya Patku Fuad Siduppa, salam hangat dan semoga sehat selalu untuk anda sekeluarga.

  2. Sepertinya Indonesia sdh menyiapkan antidotnya untuk mengarungi siluman yg masuk kehalaman NKRI,kl perlu dijepret aja deh,,sekalian uji pensil sm jaring laba2nya,hehe…cmiiw

  3. Jika radiusnya cuman 1000 an si jsf sama raptor,,, maka persiap kan saja rudal 3 digit untuk membombardier pangkalan mereka… mungkin untuk pesawat stealt harus dilakukan pengembangan lagi…

  4. Fikri Tanizaki on

    Sebagai rakyat jelata…kami cuma berharap agar pengambil keputusan negara ini tanggap dengan hal diatas…..

  5. untuk case air power threat seperti ini, sepertinya keberadaan radar lpi kita bisa dioptimalkan sebagai garda depan untuk mengendus support aircraftnya, selebihnya opsi counter ofensif bisa kita lakukan via udara, darat atau laut…..ups, salah ya ?

    • bener sekali Bung UCAV.. menurut saya.. Kelengkapan “MATA & TELINGA” saat ini mutlak & wajib hukum nya utk dapat segera diakuisisi. untuk saat ini sekurang2 nya meminimalisir penyusup2 yg suka slonong boy masuk wilayah udara kita. cmiiw

  6. ijin menyimak dulu, tapi memang benar dan pastinya TNI sudah sangat mempersiapkan segala kemungkinan yg terjadi akan ke usilan tetangga terutama penempatan kesombongan si berat di depan dan belakang halaman NKRI.

  7. Numpang nanya,maklum bukan bidangnya, pertannyaan saya kalau AEW&C/ AWACS itu kan buatan bang siberat, kalo om rusky apa punya yang seperti ini, dan namanya apa? dan kalau menurut yang ahli ahli disini ,unggul mana untuk Pesawat jenis ini dan mahalan mana?,sory baru belajar.

    • Erich Hartmann on

      Untuk misi deep interdiction penggunaan awacs sptnya bakalan repot sehubungan dgn rudal2 anti radiasi jarak jauh ( dimari udh punya loh ). Klo yg kita dpt dr om putin, mereka menggunakan pespur yg dilengkapi sensor2 ( khibiny, bla,bla..) selain bertempur jg punya kemampuan melihat, melindungi ( dgn jammer ) baik dirinya sendiri maupun wingman or flight leader…..kira2 bgtu, maaf klo ngawur…..Btw klo nyang sejenis mereka punya beriev, masalah harga….silahkan tanya toko sebelah …he,he,he

  8. untuk saat ini, mendeteksi pesawat pendukung dari pesawat stealth bisa dilakukan, saling kordinasi di semua lapisan unsur angkatan…kami yakin akan kemampuan TNI saat ini

  9. Bung Admin TS, Bung PLT, dkk. Menurut artikel anda di atas anggaran pertahanan kita minim, apa gak bertolak belakang tuh dgn artikel sebelumnya yg menggemborkan pembelian alutsista 3 matra yang bombastis? Maaf pertanyaan lancang, he3

    • Bung LEM AIBON.. maaf saya coba timpali komen Anda ya.. 🙂
      Kalau dari yang saya dapat simpulkan diatas, tulisan ini menggambarkan skenario terburuk. yaitu mencoba dengan memaksimalkan kekuatan yang ada sekarang & tidak ada kaitan nya dengan List Pembelian 3 Matra.

      Kalau List 3 Matra tersebut terealisasi.. sudah pasti doktrin & strategi nya juga berubah / beda.
      pake cmiiw ya..

  10. dari list pengadaan alllutsista 1,2,3 yang datang 2014 sudah adakah yang mulai beroperasi menjaga NKRI di bawah laut, permukaan laut, darat dan udara ……… ???
    ( mohon pencerahannya )

  11. Cuman di Patga bisa kuliah gratis strategi pertempuran 3 matra yg digunakan tukang …thank buat para tukang salam hormat buat anda semua penjaga NKRI……………..

    • Garudadidadaku on

      betul bung…kuliah gratis…gperlu bayar semesteran..& gk ada istilah wisuda :mrgreen:
      smga smw kebutuhan TNI untuk mncapai superioritas udara segera tercapai…. 😀
      baik radar,,,plengki series. maupun pespur brbgai kelas.. AEW&C/ AWACS.pswat tanker,,pswat angkut,.sistem arhanud jarak dekat,,mnengah hingga jarak jauh…

  12. luar biasa, mantap ulasannya, sebelum penyakit datang kita siapkan antinya, atau dibuatkan vaksinnya biar lebih kebal…maaf ngawur…

  13. kayaknya ada yang kelewatan….yaitu mulai menerapkan system pengindraan jarak jauh lewat satelit. yang punya spek. militer. untuk pengintaian sewaktu2..thdp tempat2 yang diduga menjadi berkumpulnya pesawat2 stealth.

    kalaupun belum segera direncanakan untuk membuatnya dalam waktu dekat dan dalam jumlah yang signifikan…yaitu satelit militer sekelas nano. untuk pengindraan infra merah, jejak magnet suatu lokasi, satelit radar X , S, L band radar.

    kombinasi laporan intelijen lapangan, jaringan radar, plus satelit spek. militer…. akan meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan thdp ancaman pesawat stealth lawan.

  14. juga segera akuisisi SU35 scepatnya…kalaupun sudah dibayar lunas, kita hanya berharap datang secepatnya. karena SU35 mempunyai kemampuan untuk mendeteksi pesawat stealth dg L band radar yang ada di dalamnya. (selain IRST).

    bagus untuk patroli jarak jauh khusus mengantisipasi kehadiran F22 dan F35 yang bisa muncukl darimana saja (F35).

    juga hendaknya dipikirkan untuk membuat radar L band pada KFX?IFX atau juga membuat varian CN 235 dg dilengkapi L band radar.

  15. Dari semua aspek, menurut aku yang lebih utama dahulu adalah koordinasi antar matra kekuatan. Udara, Laut mungkin juga Darat bila melihat kondisis anggaran sista kita yang mepet.
    Bravo analisanya bung Tukang Sapu. Analisa demikian jika tepat, apapun canggihnya, silumannya alat perang musuh akan keok juga.

  16. Ikut nyumbang Pemikiran nih, dalam perang, semua strategi bisa diterapkan, oleh karena itu, alangkah baiknya peran semua komponen bangsa diberdayakan. Seperti kita ketahui bahwa selain radar militer, kita juga punya radar sipil yaitu dai Dirjen Perhubungan Udara, Angkasapura, dan radar milik Bakamla. Oleh karena itu kerjasama antar instansi tersebut perlu ditingkatkan dalam berbagai bentuk termasuk yg paling penting adalah membangun visi yg sama yaitu untuk pertahanan negara. Selain itu fungsi radar sipil yg oleh karena fungsinya bisa dijadikan pembayaran dalam menjejak kemungkinan kemungkinan upaya “pengintipan” yg dilakukan pesawat sejenis AWACS maupun pesawat lain yg patut dicurigai melakukan upaya pengintipan tadi.

  17. Alutsista sekali lagi hanya alat….yg terpenting adalah perencanaan yg matang…lihatlah perang arab-israel…2000 pesawat arab tdk berdaya melawan 250 pesawat israel yg scr kualitas jg lebih lemah dr pesawat arab..itu semua karena perencanaan yg matang….

    • IMHO, defence strategy berbeda dengan offence strategy. Dengan Blietzkrieg, Jerman bisa menguasai Eropa dalam waktu singkat. Tetapi tidak dalam mempertahankannya. Israel melakukan delay, kick back, dan minta wasit menyudahi pertandingan dengan angka seri. Beruntung Mesir, dengan cara yg sama, melakukan Blietzkrieg dan memaksakan Sinai sebagai goal nya.

  18. Dengan mengetahui kelemahan kita maka kita bisa melahirkan strategi yg jitu. Demikian juga dengan ketika kita tahu kelebihan lawan, maka kita Akan mencari strategi terbaik untuk melawannya..(kira2 gitulah ya…:D )

  19. Blog yg benar” keren ndan ,, sbg org awam cm berharap insiden bawean tdk trjd lg … Salam kenal buat patga smuany

Leave A Reply